• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1954

TENTANG

PENETAPAN BAGIAN VII (KEMENTRIAN KEHAKIMAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat;

MEMUTUSKAN:

Pasal 1

Bagian VII (Kementerian Kehakiman) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahun-tahun dinas 1952 dan 1953 ditetapkan seperti berikut:

BAGIAN VII

KEMENTERIAN KEHAKIMAN

BAB I (Pengeluaran)

7.1 Kementerian dan

pengeluaranan umum... 13 292 8007 628 300

7.2 Urusan Hukum... 55 773 100 53 141 800

7.3 Jawatan Harta Peninggalan

dan Balai-balai Harta

Peninggalan ... 3 066 200 3 413 600

7.4 Jawatan Kepenjaraan, Pendidikan

Paksa dan Reklasering.... 111 134 000 88 278 600

7.5 Kantor Pemilihan Dewan

perwakilan Rakyat... 35 814 300 6 690 600

7.6 Jawatan Imigrasi... 10 283 900 8 100 200

7.7 Jawatan Pendaftaran Tanah.... 8 544 900 8 049 000

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 2

-7.8 Kantor Milik Perindustrian... 281 600 2 336 800

7.9 Pengeluaran tak tersangka.... 516 200 416 200

---

---Jumlah... 238 707 000 178 055 100

1952: Dua ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah.

1953: Seratus tujuh puluh delapan juta lima puluh lima ribu seratus rupiah.

BAB II (Penerimaan)

7.1 KEMENTERIAN DAN JAWATAN UMUM.

7.1.1 Panitia Pengembalian Hak.

7.1.1.1 Penyitaan berhubung dengan pengembalian Hak.

7.1.2 Badan Pengawas Perjaminan Jiwa.

7.1.2.1 Tunjangan perseroan perjaminan jiwa.

7.1.3 Pencatatan Jiwa.

7.1.3.1 Penerimaan pencatatan jiwa.

7.1.4 Ujian untuk memperoleh kekuasaan menjalankan jabatan notaris.

7.1.4.1 Penerimaan mengenai penempuhan ujian untuk memperoleh kekuasaan menjalankan jabatan notaris.

7.1.5 Penerimaan umum sepanjang tidak dibentangkan di tempat lain.

7.1.5.1 Upah pengesahan surat-surat di bawah tangan.

2 Pembayaran kembali persekot-persekot gaji dan pendapatan lain sepanjang tidak menjadi penghasilan Jawatan Kepenjaraan, Pendidikan Paksa dan Reklasering.

7.2 URUSAN HUKUM.

7.2.1 Penerimaan selanjutnya untuk Urusan Hukum sepanjang tidak disebut di pasal anggaran lain.

7.2.1.1 Denda dan penyitaan pengadilan.

2 Pembayaran kembali ongkos peradilan dalam perkara-perkara pidana.

3 Uang meja (leges) dan upah-upah yang diterima oleh panitera-panitera badan-badan pengadilan, dan juga oleh penerima-penerima pembayaran Kas-kas Negeri.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 3

-4 Sisa-sisa yang menguntungkan ataupun bagian-bagiannya antara penerimaan dan pengeluaran peradilan bumiputera yang dimaksud dalam Lembaran-Negara tahun 1936 Nr 181 dan tahun 1941 Nr 7.

7.3 JAWATAN HARTA PENINGGALAN.

7.3.1 Balai-balai Harta Peninggalan.

7.3.1.1 Bagian untuk Negeri dari penghasilan Balai-balai Harta Peninggalan.

7.4 JAWATAN KEPENJARAAN, PENDIDIKAN PAKSA DAN REKLASERING.

7.4.1 Rumah-rumah penjara dan rumah-rumah-tahanan.

7.4.1.1 Pengganti kerugian untuk pekerjaan orang-orang hukuman dan pekerjaan harian.

2 Penghasilan hasil-pekerjaan orang-orang hukuman.

3 Penghasilan pekerjaan dalam rumah-rumah pendidikan.

4 Pembayaran kembali persekot-persekot gaji dan penghasilan lain.

5 Penerimaan mengenai perusahaan karet di Nusakambangan.

6 Penerimaan lain-lain.

7 Penerimaan dari Tata Susila, Pendidikan dan Reklasering.

7.5 JAWATAN PENDAFTARAN TANAH.

7.5.1 Jawatan Pendaftaran Tanah.

7.5.1.1 Penerimaan Pendaftaran Tanah.

7.6 KANTOR MILIK PERINDUSTRIAN.

7.6.1 Kantor Milik Perindustrian.

7.6.1.1 Penerimaan Kantor Milik Perindustrian.

7.7 BERBAGAI-BAGAI PENERIMAAN.

7.7.1 Berbagai-bagai penerimaan.

7.7.1.1 Penjualan barang-barang untuk keperluan Negeri yang dapat dipakai sepanjang tidak menjadi penghasilan Jawatan Kepenjaraan, Pendidikan Paksa dan Reklasering.

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 4

-2 Penjualan barang yang tidak dapat dipakai dan barang-barang kelebihan sepanjang tidak menjadi penghasilan Jawatan Kepenjaraan, Pendidikan Paksa dan Reklasering.

3 Penerimaan lain-lain.

Pasal 2

Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai pada tanggal 1 Januari 1952.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal 29 Desember 1954

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SUKARNO

MENTERI KEHAKIMAN,

ttd

DJODY GONDOKUSUMO

Diundangkan

pada tanggal 31 Desember 1954 MENTERI KEHAKIMAN,

ttd

DJODY GONDOKUSUMO

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada hari ini Rabu tanggal sepuluh bulan Mei Dua ribu tujuh belas, kami selaku Pokja ULP Pengadaan Birosarpras berdasarkan surat perintah Kepala Layanan Pengadaan Nomor :

Finally, as the number of firms increases, the number of equilibria is reduced, and for a sufficiently large number of firms, only the allocation chosen by the consumers remains as

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Ada, Jadwal Waktu Pelaksanaan Tidak Ada, Jadwal Penugasan Personil Inti dan tenaga Kerja Tidak Ada, Jadwal Penggunaan Bahan/Material Tidak Ada,

[r]

Harga Hasil Negosiasi : (Tujuh puluh empat juta seratus delapan belas ribu rupiah,-) Termasuk PPN 10%. Demikian diberitahukan dan atas perhatiannya diucapkan

[r]

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN MESIN PENGGILING JAGUNG pada BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN ACEH TENGGARA Sumber Dana APBK -OTSUS Tahun Anggar an