• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 3 TAHUN 1 9 9 2

TENTANG

JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional sebagai pengamal an Pancasil a dil aksanakan dal am rangka pembangunan manusia Indonesia seut uhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia sel uruhnya, unt uk mewuj udkan suat u masyarakat yang sej aht era, adil , makmur, dan merat a baik mat eriil maupun spirit ual ;

b. bahwa dengan semakin meningkat nya peranan t enaga kerj a dal am perkembangan pembangunan nasional di sel uruh t anah air dan semakin meningkat nya penggunaan t eknol ogi di berbagai sekt or kegiat an usal ia dapat mengakibat kan semakin t inggi risiko yang mengancam kesel amat an, kesehat an dan kesej aht eraan t enaga kerj a, sehingga perl u upaya peningkat an perl indungan t enaga kerj a; c. bahwa perl indungan t enaga kerj a yang mel akukan pekerj aan baik

dal am hubungan kerj a maupun di l uar hubungan kerj a mel al ui program j aminan sosial t enaga kerj a, sel ain memberikan ket enangan kerj a j uga mempunyai dampak posit if t erhadap usaha-usaha peningkat an disipl in dan produkt ivit as t enaga kerj a; d. bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan

(2)

1977 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3112) bel um mengat ur secara l engkap j aminan sosial t enaga kerj a sert a t idak sesuai l agi dengan kebut uhan;

e. bahwa unt uk mencapai maksud t ersebut perl u dit et apkan Undang-undang yang mengat ur penyel enggaraan j aminan sosial t enaga kerj a;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan Berl akunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republ ik Indonesia unt uk scl uruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 4);

3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2912);

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 t ent ang Kesel amat an Kerj a (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2918);

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 t ent ang Waj ib Lapor Ket enagakerj aan di Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3201);

Dengan Perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Jaminan Sosial Tenaga Kerj a adal ah suat u perl indungan bagi t enaga kerj a dal am bent uk sant unan berupa uang sebagai penggant i sebagian dari penghasil an yang hil ang at au berkurang dan pel ayanan sebagai akibat perist iwa at au keadaan yang dial ami ol eh t enaga kerj a berupa kecel akaan kerj a, sakit , hamil , bersal in, hari t ua, dan meninggal dunia.

2. Tenaga kerj a adal ah set iap orang yang mampu mel akukan pekerj aan baik di dal am maupun di l uar hubungan kerj a, guna menghasil kan j asa at au barang unt uk memenuhi kebut uhan masyarakat .

3. Pengusaha adal ah:

a. orang, persekut uan at au badan hukum yang menj al ankan suat u perusahaan mil ik sendiri;

b. orang, persekut uan at au badan hukum yang secara berdiri sendiri menj al ankan perusahaan bukan mil iknya;

c. orang, persekut uan at au badan hukum yang berada di Indonesia, mewakil i perusahaan sebagaimana dimaksud dal am huruf a dan huruf b yang berkedudukan di l uar wil ayah Indonesia.

4. Perusahaan adal ah set iap bent uk badan usaha yang mempekerj akan t enaga kerj a dengan t uj uan mencari unt ung at au t idak, baik mil ik swast a maupun mil ik negara.

(4)

kepada t enaga kerj a unt uk sesuat u pekerj aan yang t el ah at au akan dil akukan, dinyat akan at au dinil ai dal am bent uk uang dit et apkan menurut suat u perj anj ian, at au perat uran perundang-undangan dan dibayarkan at as dasar suat u perj anj ian kerj a ant ara pengusaha dengan t enaga kerj a, t ermasuk t unj angan, baik unt uk t enaga kerj a sendiri maupun kel uarganya.

6. Kecel akaan kerj a adal ah kecel akaan yang t erj adi berhubung dengan hubungan kerj a, t ermasuk penyakit yang t imbul karena hubungan kerj a, demikian pul a kecel akaan yang t erj adi dal am perj al anan berangkat dari rumah menuj u t empat kerj a, dan pul ang ke rumah mel al ui j al an yang biasa at au waj ar dil al ui.

7. Cacad adal ah keadaan hil ang al au berkurangnya f ungsi anggot a badan yang secara l angsung at au t idak l angsung mengakibat kan hil ang at au berkurangnya kemampuan unt uk menj al ankan pekerj aan.

8. Sakit adal ah set iap gangguan kesehat an yang memerl ukan pemeriksaan, pengobat an, dan/ at au perawat an.

9. Pemel iharaan kesehat an adal ah upaya penanggul angan dan pencegahan gangguan kesehat an yang memerl ukan pemeriksaan, pengobat an, dan/ at au perawat an t ermasuk kehamil an dan persal inan.

10. Pegawai pengawas ket enagakerj aan adal ah pegawai t eknis berkeahl ian khusus dari Depart emen Tenaga Kerj a yang dit unj uk ol eh Ment eri.

(5)

Pasal 2

Usaha sosial dan usaha-usaha l ain yang t idak berbent uk perusahaan diperl akukan sama dengan perusahaan, apabil a mempunyai pengurus dan mempekerj akan orang l ain sebagaimana l ayaknya perusahaan mempekerj akan t enaga kerj a.

BAB II

PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Pasal 3

(1) Unt uk memberikan perl indungan kepada t enaga kerj a disel enggarakan program j aminan sosial t enaga kerj a yang pengel ol aannya dapat dil aksanakan dengan mckanisme asuransi. (2) Set iap t enaga kerj a berhak at as j aminan sosial t enaga kerj a.

Pasal 4

(1) Program j aminan sosial t enaga kerj a sebagaimana dimaksud dal am Pasal 3 waj ib dil akukan ol eh set iap perusahaan bagi t enaga kerj a yang mel akukan pekerj aan di dal am hubungan kerj a sesuai dengan ket ent uan Undang-undang ini.

(2) Program j aminan sosial t enaga kerj a bagi t enaga kerj a yang mel akukan pekerj aan di l uar hubungan kerj a diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

(6)

Pasal 5

Kebij aksanan dan pengawasan umum program j aminan sosial t enaga kerj a dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB III

PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA Bagian Pert ama

Ruang Lingkup

Pasal 6

(1) Ruang l ingkup program j aminan sosial t enaga kerj a dal am Undang-undang ini mel iput i:

a. Jaminan Kecel akaan Kerj a; b. Jaminan Kemat ian;

c. Jaminan Hari Tua;

d. Jaminan Pemel iharaan Kesehat an.

(2) Pengembangan program j aminan sosial t enaga kerj a sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 7

(1) Jaminan sosial t enaga kerj a sebagiamana dimaksud dal am Pasal 6 diperunt ukkan bagi t enaga kerj a.

(7)

Bagian Kedua

Jaminan Kecel akaan Kerj a

Pasal 8

(1) Tenaga kerj a yang t ert impa kecel akaan kerj a berhak menerima Jaminan Kecel akaan Kerj a.

(2) Termasuk t enaga kerj a dal am Jaminan Kecel akaan Kerj a ial ah: a. magang dan murid yang bekerj a pada perusahaan baik yang

menerima upah maupun t idak;

b. mereka yang memborong pekerj aan kecual i j ika yang memborong adal ah perusahaan;

c. narapidana yang dipekerj akan di perusahaan.

Pasal 9

Jaminan Kecel akaan Kerj a sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8 ayat (1) meliput i:

a. biaya pengangkut an;

b. biaya pemeriksaan, pengobat an, dan/ at au perawat an; c. biaya rehabil it asi;

d. sant unan berupa uang yang mel iput i:

1. sant unan sement ara t idak mampu bekerj a; 2. sant unan cacad sebagian unt uk sel ama-l amanya;

3. sant unan cacad t ot al unt uk sel ama-l amanya baik f isik maupun ment al .

(8)

Pasal 10

(1) Pengusaha waj ib mel aporkan kecel akaan kerj a yang menimpa t enaga kerj a kepada Kant or Depart emen Tenaga Kerj a dan Badan Penyel enggara dal am wakt u t idak l ebih dari 2 kal i 24 j am.

(2) Pengusaha waj ib mel aporkan kepada Kant or Depart emen Tenaga Kerj a dan Badan Penyel enggara dal am wakt u t idak l ebih dari 2 kal i 24 j am set el ah t enaga kerj a yang t ert impa kecel akaan ol eh dokt er yang merawat nya dinyat akan sembuh, cacad at au meninggal dunia.

(3) Pengusaha waj ib mengurus hak t enaga kerj a yang t ert impa kecel akaan kerj a kepada Badan Penyel enggara sampai memperol eh hak-haknya.

(4) Tat a cara dan bent uk l aporan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 11

Daf t ar j enis penyakit yang t imbul karena hubungan kerj a sert a perubahannya dit et apkan dengan Keput usan Presiden.

Bagian Ket iga Jaminan Kemat ian

Pasal 12

(1) Tenaga kerj a yang meninggal dunia bukan akibat kecel akaan kerj a, kel uarganya berhak at as Jaminan Kemat ian.

(2) Jaminan Kemat ian sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) mel iput i:

(9)

b. sant unan berupa uang.

Pasal 13

Urut an penerima yang diut amakan dal am pembayaran sant unan kemat ian dan Jaminan Kemat ian sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 huruf d but ir 4 dan Pasal 12 ial ah:

a. j anda at au duda; b. anak;

c. orang t ua; d. cucu;

e. kakek at au nenck; f . saudara kandung; g. mert ua.

Bagian Keempat Jaminan Hari Tua

Pasal 14

(1) Jaminan Hari Tua dibayarkan secara sekal igus, at au berkal a, at au sebagian dan berkal a, kepada t enaga kerj a karena:

a. t el ah mencapai usia 55 (l ima pul uh l ima) t ahun, at au b. cacad t ot al t et ap set el ah dit et apkan ol eh dokt er.

(10)

Pasal 15

Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14 dapat dibayarkan sebel um t enaga kerj a mencapai usia 55 (l ima pul uh l ima) t ahun, sct el ah mcncapai masa kepesert aan t ert ent u, yang diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

Bagian Kel ima

Jaminan Pemel iharaan Kesehat an

Pasal 16

(1) Tenaga kerj a, suami at au ist eri, dan anak berhak memperol eh Jaminan Pemel iharaan Kesehat an.

(2) Jaminan Pemel iharaan Kesehat an mel iput i: a. rawat j al an t ingkat pert ama;

b. rawat j al an t ingkat l anj ut an; c. rawat inap;

d. pemeriksaan kehamil an dan pert ol ongan persal inan; e. penunj ang diagnost ik;

(11)

BAB IV KEPESERTAAN

Pasal 17

Pengusaha dan t enaga kerj a waj ib ikut sert a dal am program j aminan sosial t enaga kerj a.

Pasal 18

(1) Pengusaha waj ib memil iki daf t ar t enaga kerj a besert a kel uarganya, daf t ar upah besert a perubahan-perubahan, dan daf t ar kecel akaan kerj a di perusahaan at au bagian perusahaan yang berdiri sendiri.

(2) Sel ain kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), pengusaha waj ib menyampaikan dat a ket enagakerj aan dan dat a perusahaan yang berhubungan dengan penyel enggaraan program j aminan sosial t enaga kerj a kepada Badan Penyel enggara.

(3) Apabil a pengusaha dal am menyampaikan dat a sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) t erbukt i t idak benar, sehingga mengakibat kan ada t enaga kerj a yang t idak t erdaf t ar sebagai pesert a program j aminan sosial t enaga kerj a, maka pengusaha waj ib memberikan hak-hak t enaga kerj a sesuai dengan ket ent uan Undang-undang ini.

(4) Apabil a pengusaha dal am menyampaikan dat a sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) t erbukt i t idak benar, sehingga mengakibat kan kekurangan pembayaran j aminan kepada t enaga kerj a, maka pengusaha waj ib memenuhi kekurangan j aminan t ersebut .

(12)

waj ib mengembal ikan kel ebihan t ersebut kepada Badan Penyel enggara.

(6) Bent uk daf t ar t enaga kerj a, daf t ar upah, daf t ar kecel akaan kerj a yang dimuat dal am buku, dan t at a cara penyampaian dat a ket enagakerj aan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 19

(1) Pent ahapan kepesert aan program j aminan sosial t enaga kerj a dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

(2) Dal am hal perusahaan bel um ikut sert a dal am program j aminan sosial t enaga kerj a disebabkan adanya pent ahapan kepesert aan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), maka pengusaha waj ib memberikan Jaminan Kecel akaan Kerj a kepada t enaga kerj anya sesuai dengan Undang-undang ini.

(3) Tat a cara pel aksanaan hak t enaga kerj a sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) dit et apkan ol eh Ment eri.

BAB V

IURAN, BESARNYA JAMINAN, DAN TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 20

(1) Iuran Jaminan Kecel akaan Kerj a, l uran Jaminan Kemat ian, dan Iuran Jaminan Pemel iharaan Kesehat an dit anggung ol eh pengusaha.

(13)

Pasal 21

Besarnya iuran, t at a cara, syarat pembayaran, besarnya denda, dan bent uk iuran program j aminan sosial t enaga kerj a dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 22

(1) Pengusaha waj ib membayar iuran dan mel akukan pemungut an iuran yang menj adi kewaj iban t enaga kerj a mel al ui pemot ongan upah t enaga kerj a sert a membayarkan kepada Badan Penyel enggara dal am wakt u yang dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

(2) Dal am hal ket erl ambat an pembayaran iuran sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 23

Besarnya dan t at a cara pembayaran Jaminan Kecel akaan Kerj a, Jaminan Kemat ian, Jaminan Hari Tua, dan t at a cara pel ayanan Jaminan Pemel iharaan Kesehat an dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 24

(1) Perhit ungan besarnya Jaminan Kecel akaan Kerj a yang harus dibayarkan kepada t enaga kerj a dil akukan ol eh Badan Penyel enggara sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(14)

dan menet apkan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(3) Ment eri menet apkan kecel akaan kerj a, dan besarnya j aminan yang bel um t ercant um dal am perat uran pel aksanaan Undang-undang ini.

(4) Perbedaan pendapat dan perhit ungan besarnya j uml ah j aminan Kecel akaan Kerj a sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) penyel esaiannya dit et apkan ol eh Ment eri.

BAB VI

BADAN PENYELENGGGARA

Pasal 25

(1) Penyel enggaraan program j aminan sosial t enaga kerj a dil akukan ol eh Badan Penyel enggara.

(2) Badan Penyel enggara sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), adal ah Badan Usaha Mil ik Negara yang dibent uk dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(3) Badan Usaha Mil ik Negara sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), dal am mel aksanakan f ungsi dan t ugasnya mengut amakan pel ayanan kepada pesert a dal am rangka peningkat an perl indungan dan kesej aht eraan t enaga kerj a besert a kel uarganya.

Pasal 26

(15)

Pasal 27

Pengendal ian t erhadap penyel enggaraan program j aminan sosial t enaga kerj a ol eh Badan Penyel enggara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 25 dil akukan ol eh Pemerint ah, sedangkan dal am pengawasan mengikut sert akan unsur pengusaha dan unsur t enaga kerj a, dal am wadah yang menj al ankan f ungsi pegawasan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Pasal 28

Penempat an invest asi dan pengel ol aan dana program j aminan sosial t enaga kerj a ol eh Badan Penycl enggara diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 29

(1) Barang siapa t idak memenuhi kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 4 ayat (1); Pasal 10 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3); Pasal 18 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Pasal 19 ayat (2); Pasal 22 ayat (1); dan Pasal 26, diancam dengan hukuman kurungan sel ama-l amanya 6 (enam) bul an at au denda set inggi-t ingginya Rp. 50. 000. 000, -(l ima pul uh j ut a rupiah).

(2) Dal am hal pengul angan t indak pidana sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) unt uk kedua kal inya at au l ebih, set el ah put usan akhir t el ah memperol eh kekuat an hukum t et ap, maka pel anggaran t ersebut dipidana kurungan sel ama-l amanya 8 (delapan) bulan.

(16)

pel anggaran.

Pasal 30

Dengan t idak mengurangi ket ent uan pidana sebagaimana dimaksud dal am Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) t erhadap pengusaha, t enaga kerj a, dan Badan Penyel enggara yang t idak memenuhi ket ent uan Undang-undang ini dan perat uran pel aksanaannya dikenakan sanksi administ rat if , gant i rugi, at au denda yang akan diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VIII PENYIDIKAN

Pasal 31

(1) Sel ain penyidik pej abat Pol isi Negara Republ ik Indonesia, j uga kepada pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u di Depart emen yang t ugas dan t anggung j awabnya mel iput i ket enagakerj aan, diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209) unt uk mel akukan penyidikan t indak pidana sebagaimana diat ur dal am Undang-undang ini.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), berwenang

a. mel akukan penel it ian at as kebenaran l aporan at au ket erangan berkenaan dengan t indak pidana di bidang j aminan sosial t enaga kerj a;

(17)

kerj a;

c. memint a ket erangan dan barang bukt i dari orang at au badan sehubungan dengan perist iwa t indak pidana di bidang j aminan sosial t enaga kerj a;

d. mel akukan pemeriksaan di t empat t ert ent u yang diduga t erdapat barang bukt i dan mel akukan penyit aan t erhadap barang yang dapat dij adikan barang bukt i dal am perkara t indak pidana di bidang j aminan sosial t enaga kerj a;

e. mel akukan t indakan pert ama pada saat di t empat kej adian sehubungan dengan t indak pidana di bidang j aminan sosial t enaga kerj a.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 32

Kel ebihan pembayaran j aminan yang t el ah dit erima ol eh yang berhak t idak dapat dimint a kembal i.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33

(18)

Undang-undang ini mul ai berl aku, t el ah berl aku sepanj ang t idak bert ent angan dengan Undang-undang ini.

(2) Sel ama perat uran perundang-undangan sebagai pel aksanaan Undang-undang ini bel um dikel uarkan, maka perusahaan yang t el ah menyel enggarakan program asuransi sosial t enaga kerj a dan j aminan sosial t enaga kerj a l ainnya t et ap mel aksanakannya.

(3) Tenaga kerj a yang t el ah menj adi t ert anggung at au pesert a dal am program asuransi sosial t enaga kerj a dan j aminan sosial t enaga kerj a l ainnya dengan berl akunya Undang-undang ini t idak bol eh dirugikan.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Pada saat mul ai berl akunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 2 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan Berl akunya Undang-undang Kecel akaan Tahun 1947 Nomor 33 dari Republ ik Indonesia unt uk sel uruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 3) dinyat akan t idak berl aku l agi.

Pasal 35

Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.

(19)

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 17 Pebruari 1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 17 Pebruari 1992

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(20)

PENJELASAN

Pembangunan sekt or ket enagakerj aan sebagai bagian dari upaya pembangunan sumberdaya manusia merupakan sal ah sat u bagian yang t ak t erpisahkan dengan pembangunan nasional sebagai pengamal an Pancasil a, dan pel aksanaan Undang-Undang Dasar 1945, diarahkan pada peningkat an harkat , mart abat dan kemampuan manusia, sert a kepercayaan pada diri sendiri dal am rangka mewuj udkan masyarakat sej aht era, adil , dan makmur baik mat eriil maupun spirit ual .

Peransert a t enaga kerj a dal am pembangunan nasional semakin meningkat dengan disert ai berbagai t ant angan dan risiko yang dihadapinya. Ol eh karena it u kepada t enaga kerj a perl u diberikan perl indungan, pemel iharaan dan peningkat an kesej aht eraannya, sehingga pada gil irannya akan dapat meningkat kan produkt ivit ias nasional .

Bent uk perl indungan, pemel iharaan, dan peningkat an kesej aht eraan dimaksud disel enggarakan dal am bent uk program j aminan sosial t enaga kerj a yang bersif at dasar, dengan berasaskan usaha bersama, kekel uargaan, dan got ong-royong sebagaimana t erkandung dal am j iwa dan semangat Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945.

(21)

sewaj arnya apabil a t enaga kerj a j uga berperan akt if dan ikut bert anggung j awab at as pel aksanaan program j aminan sosial t enaga kerj a demi t erwuj udnya perl indungan t enaga kerj a dan kel uarganya dengan baik.

Sudah menj adi kodrat , bahwa manusia it u berkel uarga dan berkewaj iban menanggung kebut uhan kel uarganya. Ol eh karenanya, kesej aht eraan yang perl u dikembangkan bukan hanya bagi t enaga kerj a sendiri, t et api j uga bagi kel uarganya dal am rangka meningkat kan kesej aht eraan masyarakat dal am art i l uas, yang harus t et ap t erpel ihara t ermasuk pada saat t enaga kerj a kehil angan sebagian at au sel uruh penghasil annya sebagai akibat t erj adinya risiko-risiko sosial ant ara l ain kecel akaan kerj a, sakit , meninggal dunia, dan hari t ua.

Dal am rangka mencipt akan l andasan unt uk meningkat kan kesej aht eraan dan perl indungan t enaga kerj a, Undang-undang ini mengat ur penyel enggaraan j aminan sosial t enaga kerj a sebagai perwuj udan pert anggungan sosial sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a.

Pada hakekat nya program j aminan sosial t enaga kerj a ini memberikan kepast ian berl angsungnya arus penerimaan penghasil an kel uarga sebagai penggant i sebagian at au sel uruh penghasil an yang hil ang.

Jaminan sosial t enaga kerj a mempunyai beberapa aspek, ant ara l ain: a. memberikan perl indungan dasar unt uk memenuhi kebut uhan hidup

minimal bagi t enaga kerj a besert a kel uarganya;

b. merupakan penghargaan kepada t enaga kerj a yang t el ah menyumbangkan t enaga (dan pikirannya kepada perusahaan t empat mereka bekerj a.

(22)

Undang-undang ini sebagai pel aksanaan Pasal 10 dan Pasal 15 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a yang mel iput i Jaminan Kecel akaan Kerj a, Jaminan Kemat ian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pemel iharaan Kesehat an. Akan t et api mengingat obj ek yang mendapat j aminan sosial t enaga kerj a yang diat ur dal am Undang-undang ini dipriorit askan bagi t enaga kerj a yang bekerj a pada perusahaan, perorangan dengan menerima upah, maka kepada t enaga kerj a di l uar hubungan kerj a at au dengan kat a l ain t idak bekerj a pada perusahaan, pengat uran t ent ang j aminan sosial t enaga kerj anya akan diat ur t ersendiri dengan Perat uran Pemerint ah.

Adapun ruang l ingkup yang diat ur di dal am Undang-undang ini mel iput i:

1. Jaminan Kecel akaan Kerj a.

Kecel akaan kerj a maupun penyakit akibat kerj a merupakan risiko yang dihadapi ol eh t enaga kerj a yang mel akukan pekerj aan. Unt uk menanggul angi hil angnya sebagian at au sel uruh penghasil annya yang diakibat kan ol eh kemat ian at au cacad karena kecel akaan kerj a baik f isik maupun ment al , maka perl u adanya j aminan Kecel akaan Kerj a.

Mengingat gangguan ment al akibat kecel akaan kerj a sif at nya sangat rel at if sehingga sul it dit et apkan deraj at cacadnya, maka j aminan at au sant unan hanya diberikan dal am hal t erj adinya cacad ment al t et ap yang mengakibat kan t enaga kerj a yang bersangkut an t idak bisa bekerj a l agi.

2. Jaminan Kemat ian.

(23)

berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi kel uarga yang dit inggal kan. Ol eh karena it u, diperl ukan Jaminan Kemat ian dal am upaya meringankan beban kel uarga baik dal am bent uk biaya pemakaman maupun sant unan berupa uang.

3. Jaminan Hari Tua.

Hari t ua dapat mengakibat kan t erput usnya upah karena t idak l agi mampu bekerj a. Akibat t erput usnya upah t ersebut dapat menimbul kan kerisauan bagi t enaga kerj a dan mempengaruhi ket enangan kerj a sewakt u mereka masih bekerj a, t erut ama bagi mereka yang penghasil annya rendah. Jaminan Hari Tua memberikan kepast ian penerimaan penghasil an yang dibayarkan sekal igus dan at au berkal a pada saat t enaga kerj a mencapai usia 55 (l ima pul uh l ima) t ahun at au memenuhi persyarat an t ert ent u.

4. Jaminan Pemel iharaan Kesehat an.

Pemel iharaan kesehat an dimaksudkan unt uk meningkat kan produkt ivit as t enaga kerj a sehingga dapat mel aksanakan t ugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehat an di bidang penyembuhan (kurat if ). Ol eh karena, upaya penyembuhan memerl ukan dana yang t idak sedikit dan memberat kan j ika dibebankan kepada perorangan, maka sudah sel ayaknya

(24)

Mengingat Jaminan sosial t enaga kerj a merupakan program l int as sekt oral yang sal ing mempengaruhi dengan usaha peningkat an kesej aht eraan sosial l ainnya, maka program j aminan sosial t enaga kerj a dil aksanakan secara bert ahap dan sal ing menunj ang dengan usaha-usaha pel ayanan masyarakat dal am bidang kesehat an, kesempat an kerj a, kesel amat an dan kesehat an kerj a.

Pengawasan t erhadap Undang-undang ini, dan perat uran pel aksanaannya dil akukan ol eh Pegawai Pengawas Ket enagakerj aan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan Berl akunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 t ent ang Kesel amat an Kerj a.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1 sampai dengan Angka 12 Cukup j el as

Pasal 2

Yang dimaksud dengan usaha sosial dan usaha-usaha l ain yang diperl akukan sama dengan perusahaan adal ah yayasan, badan-badan, l embaga-l embaga il miah sert a badan usaha l ainnya dengan nama apapun yang mempunyai pengurus dan mempekerj akan t enaga kerj a.

Pasal 3

(25)

Dal am penyel enggaraan program j aminan sosial t enaga kerj a ini dapat digunakan mekanisme asuransi unt uk menj amin sol vabil it as dan kecukupan dana guna memenuhi hak-hak pesert a dan kewaj iban l ain dari Badan Penyel enggara dengan t idak meninggal kan wat ak sosial nya.

Ayat (2) Cukup j el as

Pasal 4 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan t enaga kerj a yang mel akukan pekerj aan di dal am hubungan kerj a adal ah orang yang bekerj a pada set iap bent uk usaha (perusahaan ) at au perorangan dengan menerima upah t ermasuk t enaga harian l epas, borongan, dan kont rak. Mengingat j aminan sosial t enaga kerj a merupakan hak dari t enaga kerj a, maka ket ent uan ini menegaskan bahwa set iap perusahaan at au perorangan waj ib menyel enggarakannya.

Ayat (2) Cukup j el as

Ayat (3) Cukup j el as

Pasal 5

Cukup j el as

Pasal 6

(26)

Lihat Penj el asan Umum

Ayat (2)

Ket ent uan ini dimaksudkan unt uk mengat ur j aminan sosial t enaga kerj a l ainnya yang dapat diberikan kepada t enaga kerj a dal am rangka meningkat kan perl indungan dan kesej aht eraan t enaga kerj a it u sendiri, besert a kel uarganya ant ara l ain program j aminan pesangon sebagai akibat pemut usan hubungan kerj a.

Pasal 7

Ayat (1)

Tenaga kerj a yang mel akukan pekerj aan, set iap saat menghadapi risiko sosial berupa perist iwa yang dapat mengakibat kan berkurangnya at au hil angnya penghasil an. Ol eh karena it u, perl u adanya peningkat an perl indungan t enaga kerj a dal am program j aminan sosial t enaga kerj a yang bert uj uan unt uk memberikan ket enangan bekerj a dan menj amin kesej aht eraan t enaga kerj a bersert a kel uarganya.

Ayat (2) Cukup j el as

Pasal 8

Ayat (1) Cukup j el as

Ayat (2)

(27)

Magang merupakan t enaga kerj a yang secara nyat a bel um penuh menj adi t enaga kerj a at au karyawan suat u perusahaan, t et api t el ah mel akukan pekerj aan di perusahaan.

Demikian pul a murid at au siswa yang mel akukan pekerj aan dal am rangka kerj a prakt ek, berhak at as Jaminan Kecel akaan Kerj a apabil a t ert impa kecel akaan kerj a.

Huruf b

Pemborong yang bukan pengusaha dianggap bekerj a pada pengusaha yang memborongkan pekerj aan.

Huruf c

Narapidana yang dipekerj akan pada perusahaan perl u diberi perl indungan berupa j aminan Kecel akaan Kerj a, j ika t ert impa kecel akaan kerj a.

Pasal 9

Huruf a Cukup j el as

Huruf b Cukup j el as

Huruf c Cukup j el as

Huruf d

(28)

secara berkal a dengan maksud agar t enaga kerj a at au kel uarganya dapat memenuhi sebagian kebut uhan hidupnya secara t erus menerus.

Sel ain pembayaran sant unan secara berkal a dapat j uga diberikan sekal igus. Hal ini dimaksudkan unt uk mendorong ke arah kegiat an yang bersif at produkt if dal am upaya meningkat kan kesej aht eraannya.

Pasal 10

Ayat (1)

Di samping pengusaha waj ib mel aporkan kej adian kecel akaan, maka kel uarga, Serikat Pekerj a, kawan-kawan sekerj a sert a masyarakat dibenarkan memberit ahukan kej adian kecel akaan t ersebut kepada Kant or Depart emen Tenaga Kerj a dan Badan Penyel enggara.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3) Cukup j el as

Ayat (4) Cukup j el as

Pasal 11

Cukup j el as

(29)

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan kel uarga yang dit inggal kan adal ah ist eri at au suami, ket urunan sedarah dari t enaga kerj a menurut garis l urus ke bawah, dan garis l urus ke at as, dihit ung sampai deraj at kedua t ermasuk anak yang disahkan. Apabil a garis l urus ke at as dan ke bawah t idak ada, diambil garis ke samping dan mert ua. Bagi t enaga kerj a yang t idak mempunyai kel uarga, hak at as Jaminan Kemat ian dibayarkan kepada pihak yang mendapat surat wasiat dari t enaga kerj a yang bersangkut an at au perusahaan unt uk pengurusan pemakaman.

Dal am hal magang at au murid, mereka yang memborong pekerj aan, dan narapidana meninggal dunia bukan karena akibat kecel akaan kerj a, maka kel uarga yang dit inggal kan t idak berhak at as Jaminan Kemat ian.

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan biaya pemakaman ant ara l ain pembel ian t anah, pet i mayat , kain kaf an , t ransport asi, dan l ain-l ain yang bersangkut an dengan t at a cara pemakaman sesuai dengan adat -ist iadat , agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sert a kondisi daerah masing-masing t enaga kerj a yang bersangkut an.

Huruf b

Cukup j el as

Pasal 13

(30)

Pasal 14

Ayat (1) Cukup j el as

Ayat (2)

Dal am hal t enaga kerj a meninggal dunia, maka hak at as Jaminan Hari Tua yang dibayarkan secara berkal a, diberikan kepada j anda at au duda, at au anak yat im piat u. Apabil a t enaga kerj a meninggal dunia sebel um hak Jaminan Hari Tua t imbul , maka. hak at as Jaminan Hari Tua t ersebut diberikan kepada j anda at au duda, at au anak yat im piat u secara sekal igus at au berkal a.

Yang dimaksud dengan yat im piat u adal ah anak yat im at au anak piat u, yang ada pada saat j anda at au duda meninggal dunia masih menj adi t anggungan j anda at au duda t ersebut .

Pasal 15

Yang dimaksud dengan masa kepesert aan t ert ent u adal ah j angka wakt u t enaga kerj a t el ah mencapai masa kepesert aan sekurang-kurangnya 5 (l ima) t ahun. Pembayaran Jaminan Hari Tua berdasarkan masa kepesert aan t ert ent u dapat diberikan kepada t enaga kerj a yang mengal ami pemut usan hubungan kerj a.

Pasal 16

Ayat (1)

(31)

rehabil it at if t anpa mengabaikan dua aspek l ain.

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan rawat j al an t ingkat pert ama adal ah semua j enis pemel iharaan kesehat an perorangan yang dil akukan di Pel aksana Pel ayanan kesehat an t ingkat pert ama.

Huruf b

Yang dimaksud dengan rawat j al an t ingkat l anj ut an adal ah semua j enis pemel iharaan kesehat an perorangan yang merupakan ruj ukan (l anj ut an) dari Pel aksana Pel ayanan Kesehat an rawat j al an t ingkat pert ama.

Huruf c

Yang dimaksud dengan rawat inap adal ah pemel iharaan kesehat an rumah sakit dimana penderit a t inggal / mondok sedikit nya sat u hari berdasarkan ruj ukan dari Pel aksana Pel ayanan Kesehat an at au rumah sakit Pel aksana Pel ayanan Kesehat an l ain.

Pel aksana Pel ayanan Kesehat an rawat inap: 1. rumah sakit pemerint ah pusat dan daerah; 2. rumah sakit swast a yang dit unj uk.

Huruf d

(32)

t idak normal dan/ at au gugur kandungan.

Huruf e

Yang dimaksud dengan penunj ang diagnost ic adal ah semua pemeriksaan dal am rangka menegakkan diagnosa yang dipandang perl u ol eh pel aksana pengobat an l anj ut an dan dil aksanakan di bagian diagnost ic, rumah sakit at au di f asil it as khusus unt uk it u, mel iput i:

1. pemeriksaan l aborat orium; 2. pemeriksaan radiol ogi;

3. pemeriksaan penunj ang diagnosa l ain.

Huruf f

Yang dimaksud dengan pel ayanan t ermasuk perawat an khusus adal ah pemel iharaan kesehat an yang memerl ukan perawat an khusus bagi penyakit t ert ent u sert a pemberian al at -al at organ t ubuh agar dapat berf ungsi sepert i semul a, yang mel iput i:

1. kaca mat a; 2. prot hese gigi; 3. al at bant u dengar; 4. prot hese anggot a gerak;

5. prot hese mat a.

Huruf g

(33)

penderit a.

Pasal 17

Cukup j el as

Pasal 18

Ayat (1)

Daf t ar kel uarga merupakan ket erangan pent ing sebagai bahan unt uk menet apkan siapa yang berhak at as j aminan at au sant unan. Hal ini unt uk mencegah agar hak t ersebut t idak j at uh kepada orang l ain yang bukan kel uarganya.

Daf t ar upah diperl ukan unt uk menent ukan besarnya iuran dan j aminan at au sant unan yang menj adi hak t enaga kerj a. Daf t ar kecel akaan kerj a diperl ukan unt uk menget ahui t ingkat keparahan dan f rekuensi kecel akaan kerj a di perusahaan yang gunanya unt uk t indakan prevent if dan pel aksanaan pembayaran j aminan at au sant unan.

Ayat (2) Cukup j el as

Ayat (3) Cukup j el as

Ayat (4) Cukup j el as

Ayat (5) Cukup j el as

(34)

Cukup j el as

Pasal 19

Ayat (1)

Sesuai dengan t ahap perkembangan pembangunan nasional yang berpengaruh t erhadap kemampuan masyarakat pada umumnya dan perusahaan pada khususnya dal am membiayai program j aminan sosial t enaga kerj a maupun kemampuan administ rasi, dipandang perl u diadakan pent ahapan kepesert aan.

Ayat (2)

Pada prinsipnya semua t enaga kerj a berhak mendapat kan perl indungan j aminan sosial t enaga kerj a.

Dengan adanya pent ahapan kepesert aan dan t idak diberl akukannya l agi Undang-undang Nomor 2 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan Berl akunya Undang-undang Kecel akaan Tahun 1947 Nomor 33 dari Republ ik Indonesia unt uk sel uruh Indonesia, maka t erdapat t enaga kerj a yang t idak mendapat kan perl indungan t erhadap risiko kecel akaan kerj a.

Sesuai dengan prinsip risiko pekerj aan (risque prof esionnel ) dimana risiko dit impa kecel akaan dal am menj al ankan pekerj aan merupakan t anggung j awab pengusaha, maka pengusaha yang bel um ikut sert a dal am program j aminan sosial t enaga kerj a t et ap bert anggung j awab at as Jaminan Kecel akaan Kerj a bagi t enaga kerj anya.

Ayat (3) Cukup j el as

Pasal 20

(35)

Kecel akaan kerj a pada dasarnya merupakan suat u risiko yang seharusnya menj adi t anggung j awab pengusaha. Ol eh karena it u, pembiayaan-program ini sepenuhnya dit anggung oleh pengusaha, sedangkan j aminan sosial t enaga kerj a l ebih menekankan kepada aspek kemanusiaan, dimana pengusaha perl u memperhat ikan nasib t enaga kerj a sert a kel uarganya. Ol eh karena it u, beban Jaminan Pemel iharaan Kesehat an dan Jaminan Kemat ian (dit anggung oleh pengusaha.

Ayat (2) Cukup j el as

Pasal 21

Cukup j el as

Pasal 22

Ayat (1) Cukup j el as

Ayat (2)

Dal am hal pengusaha yang t el ah mempunyai it ikad baik unt uk membayar iuran dan mengumpul kan iuran t enaga kerj anya, t et api t ernyat a t erl ambat membayarkan kepada Badan Penyel enggara dari wakt u yang dit ent ukan, dapat diwaj ibkan membayar t ambahan present ase pembayaran yang diperhit ungkan dengan ket erl ambat annya.

Pasal 23

(36)

Pasal 24

Ayat (1)

Dal am rangka memberikan pel ayanan, acara cepat kepada t enaga kerj a yang t ert impa kecel akaan, maka Badan Penyel enggara perl u segera mengadakan perhit ungan, dan secepat nya membayarkan j aminan dimaksud kepada yang berhak.

Ayat (2) Cukup j el as

Ayat (3)

Dal am hal ket et apan Ment eri bel um ada, maka unt uk mempercepat dan memperl ancar pemberian Jaminan Kecel akaan Kerj a kepada t enaga kerj a, maka Pegawai Pengawas Ket enagakerj aan menet apkan sement ara kecel akaan kerj a, dan besarnya j aminan set el ah memperol eh pert imbangan dokt er penasihat , sedangkan penet apan akhir ol eh Ment eri.

Yang dimaksud dengan dokt er penasihat adal ah dokt er yang dit unj uk ol eh Ment eri Kesehat an at as usul dan diangkat ol eh Ment eri unt uk keperl uan pel aksanaan Undang-undang ini.

Ayat (4) Cukup j el as

Pasal 25

(37)

Ayat (2)

Bent uk Badan Usaha Mil ik Negara sebagaimana dimaksud adal ah Perusahaan Perseroan (PERSERO).

Mengingat l uasnya program dan besarnya j uml ah kepesert aan maka program j aminan sosial t enaga kerj a bil a dipandang perl u dapat disel enggarakan ol eh l ebih dari sat u Badan Usaha Mil ik Negara.

Ayat (3)

Mengingat Badan Penyel enggara Jaminan Sosial Tenaga Kerj a mel aksanakan program peningkat an perl indungan dan kesej aht eraan t enaga kerj a yang dananya berasal dari iuran pengusaha dan t enaga kerj a, maka Badan Usaha Mil ik Negara yang diserahi t ugas menyel enggarakan program j aminan sosial t enaga kerj a, sudah sewaj arnya mengut amakan pel ayanan kepada pesert a di samping mel aksanakan prinsip sol vabil it as, l ikuidit as, dan rent abil it as.

Dengan demikian Badan Penyel enggara dapat mel aksanakan kewaj ibannya dengan baik dan dapat membiayai kebut uhannya sendiri sebagai perusahaan, sehingga t idak akan membebani anggaran bel anj a Negara.

Pasal 26

Yang dimaksud dengan t idak l ebih dari 1 (sat u) bul an adal ah set el ah dipenuhinya syarat -syarat t eknis dan administ rat if ol eh pengusaha dan at au t enaga kerj a.

Pasal 27

(38)

program j aminan sosial t enaga kerj a akan meningkat kan rasa ikut memil iki, dan rasa ikut bert anggung j awab dal am rangka upaya menyukseskan penyel enggaraan program j aminan sosial t enaga kerj a, mengingat sebagian besar dari kekayaan yang dimil iki ol eh Badan Penyel enggara berasal dari iuran pengusaha dan t enaga kerj a.

Pasal 28

Upaya pengamanan kekayaan/ asset Badan Penyel enggara dan invest asinya harus memenuhi syarat aman, memberikan hasil , memenuhi kewaj iban (l ikuid), dan di versif ikasi dal am bent uk yang mengunt ungkan sert a mencegah risiko yang t idak diinginkan.

Mengingat program j aminan sosial t enaga kerj a menyangkut kepent ingan t enaga kerj a yang sebagian besar mereka yang berpenghasil an rendah, maka upaya pengamanan kekayaan baik invest asi, pengel ol aan maupun penyimpanan uang harus t erj amin.

Pasal 29

Ayat (1) Cukup j el as

Ayat (2) Cukup j el as

Ayat (3) Cukup j el as Pasal 30

Cukup j el as

(39)

Ayat (1) Cukup j el as

Ayat (2) Cukup j el as

Pasal 32

Kel ebihan pembayaran j aminan disengaj a at aupun t idak kepada yang berhak akibat kekel iruan penet apan perhit ungan, ol eh Badan Penyel enggara at au Pegawai Pengawas Ket enagakerj aan t idak dapat dimint a kembal i mengingat keadaan sosial ekonomi t enaga kerj a at au kel uarganya.

Pasal 33

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan perat uran perundang-undangan yang mengat ur program asuransi sosial t enaga kerj a adal ah semua perat uran perundang-undangan yang mengat ur Asuransi Kecel akaan Kerj a, Tabungan Hari Tua yang dikait kan dengan Asuransi Kemat ian dan j aminan sosial t enaga kerj a l ainnya yang sel ama ini t el ah dil aksanakan.

Ayat (2) Cukup j el as

Ayat (3)

(40)

kerj anya t idak bol eh dirugikan.

Pasal 34

Cukup j el as

Pasal 35

Referensi

Dokumen terkait

Atraksi yang terdapat di Desa Wisata Samiran baik itu yang berupa daya tarik alam, budaya maupun minat khusus terbukti dapat menaikkan jumlah kunjungan

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi dan Dokumen Penawaran yang saudara

[r]

[r]

Dengan rahmat dan ridho-Nya akhirnya penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “ Uji Eksperimental Kadar Bioetanol Berbahan Tongkol Jagung Hasil Distilasi Sistem Kontinu

♣ Pada jendela Microsoft Word , pilih menu File , klik tombol New atau.. ♣ Double klik pada I con

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Enam bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Unit Layanan Pengadaan Pokja I Kabupaten Wakatobi Tahun

Faktor- faktor yang meningkatkan kecemasan pada ibu hamil diantaranya pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, kekerasan selama kehamilan, kekhawatiran yang