• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

No. 09/02/16/Th.XIX, 1 Februari 2017

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/ D

EFLASI

P

EDESAAN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 95,29 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2017 masih mengalami

penurunandibandingkan tahun dasar 2012. Begitu juga dengan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Januari 2017 juga mengalami penurunan sebesar 0,16 persen yang disebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani relatif lebih tinggi dibandingkan dengankenaikanindeks harga yang diterima petani.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 103,86 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2017lebih baik

dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Januari 2017turunsebesar 0,33 persen.

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 95,26 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2017 masih mengalami

penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Begitu juga jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Januari 2017turunsebesar 0,14 persen.

4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 103,74 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2017lebih baik

dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Januari 2017 mengalamipenurunansebesar 0,32 persen.

5. Berdasarkan NTP subsektor, pada bulan Januari 2017 hampir semua NTP subsektor mengalami penurunan dibandingkan bulan Desember 2016 dan hanya subsektor Tanaman Pangan, dan Tanaman Perkebunan Rakyat yang mengalamikenaikan.

6. Berdasarkan NTUP subsektor, pada bulan Januari 2017 hampir semua NTUP subsektor mengalami penurunan dibandingkan bulan Desember 2017 dan hanya subsektor Tanaman Pangan yang mengalamikenaikan.

7. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Januari 2017 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,60 persen. Dimana semua kelompok pengeluaran mengalamiinfasi.

(2)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 118.82 119.40 0.49 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 124.48 125.30 0.65 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.48 130.26 0.60

139.95 140.91 0.68

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114.02 114.96 0.82

114.30 114.18 -0.10 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

2.2.6. Upah Buruh

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 95,29 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih menurun dibanding tahun dasar 2012. Dan bila di bandingkan dengan NTP bulan sebelumnya, maka NTP Januari 2017turunsebesar 0,16 persen. Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 jugaturunsebesar 0,33 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Desember 2016 Januari 2017

(3)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 118.84 119.44 0.50 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 124.59 125.39 0.65 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.53 130.30 0.59

140.22 141.15 0.66

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114.19 115.14 0.83

114.39 114.26 -0.12 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

2.2.6. Upah Buruh

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Desember 2016 Januari 2017, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2017 sebesar 95,26 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012, dan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2016, NTP Tanpa Sektor Perikanan bulan Januari 2017 juga mengalamipenurunansebesar 0,14 persen. Begitu juga untuk NTUP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Januari 2017 juga mengalamipenurunansebesar 0,32 persen.

Pada bulan Januari 2017 Indeks yang diterima petani (It)naik0,50 persen yaitu dari 118,84 persen pada bulan Desember 2016 menjadi 119,44 persen pada bulan Januari. Begitu juga dengan Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum juga mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen. Indeks yang dibayar petani (Ib) pada kelompok pengeluaran rumah tangganaik sebesar 0,59 %, dan pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,83 %. Pada kelompok konsumsi rumah tangga

(4)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 124.56 125.91 1.09

124.86 126.36 1.20

122.35 122.69 0.27

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126.96 127.65 0.54 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 130.08 130.84 0.58

142.77 143.74 0.68

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 118.36 118.85 0.41

114.60 114.00 -0.52

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

1.1. Padi 1.2. Palawija

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima (It) petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar (Ib) petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Desember 2016 Januari 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

(5)

KenaikanNTP sektor tanaman pangan pada bulan Januari 2017 disebabkan olehkenaikan

indeks harga yang diterima petani (It) secara umum relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

kenaikanindeks harga yang dibayar petani (Ib) secara umum. Indeks harga yang diterima petani (It) secara umumnaiksebesar 1,09 persen yaitu dari 124,56 pada bulan Desember 2016 menjadi 125,91 pada bulan Januari 2017, sedangkan indeks harga (Ib) yang dibayar petani hanyanaik0,54 persen yaitu dari 126,96 pada bulan Desember 2016 menjadi 127,65 persen pada bulan Januari 2017 .

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Indeks NTP sektor hortikultura pada bulan Januari 2017 sebesar 110,52 persen,turun

2,55 persen dibanding bulan Desember 2016 yang sebesar 113,41 persen. Begitu juga dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Januari 2017 turun sebesar 2,16 persen atau dari 125,42 persen menjadi 122,71 persen.

Pada bulan Januari 2017 indeks harga yang diterima petani (It) subsektor hortikulturaturun

(6)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 141.31 138.48 -2.00

147.80 144.69 -2.10

136.90 133.88 -2.21

137.92 140.67 1.99

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 124.60 125.30 0.56 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 128.95 129.84 0.69

138.04 139.00 0.69

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.67 112.85 0.16

107.32 107.52 0.19 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Sayur-sayuran 1.2. Buah-buahan

2.1.1. Bahan Makanan

2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

1.3. Tanaman Obat

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Desember 2016 Januari 2017 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Januari 2017, Indeks NTP Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 88,19 persen, lebih tinggi dibanding bulan Desember 2016 yaitu 87,73 persen ataunaik

0,52 persen. Namun Indeks NTUP Sektor Perkebunan Rakyat justruturun0,02 persen, dari 96,67 persen pada bulan Desember 2016 menjadi 96,65 persen pada bulan Januari 2017.

Kenaikan NTP sektor perkebunan rakyat pada bulan Januari 2017 disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) naik relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib),dimana indeks harga yang diterima petani (It) pada bulan Januari 2017 naik 1,26 persen, sementara itu indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya naik

(7)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 109.76 111.14 1.26

109.76 111.14 1.26

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 125.10 126.03 0.74 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.35 130.09 0.57

139.31 140.19 0.63

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.54 115.00 1.28

116.40 116.40 0.01

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat Desember 2016 Januari 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

5. Nilai Tukar Peternak

Sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Pada bulan Januari 2017 indeks Nilai Tukar Petani (NTP) sektor peternakanturunsebesar 1,47 persen dibanding bulan Desember 2016, yaitu dari 104,41 persen pada bulan Desember 2016 menjadi 102,87 persen pada bulan Januari 2017. Dan NTUP sektor peternakan juga turun sebesar 1,45 persen, yaitu dari 112,52 persen pada bulan Desember 2016 mejadi 110,89 persen pada bulan Januari 2017.

(8)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 123.18 122.09 -0.88

118.15 117.10 -0.88

111.69 110.98 -0.64

121.92 121.33 -0.48

141.33 139.34 -1.41

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 117.98 118.68 0.59 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.56 130.35 0.61

140.19 141.20 0.72

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.47 110.10 0.57

112.17 112.17 0.00

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Ternak Besar

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternakan Desember 2016 Januari 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

6. Nilai Tukar Nelayan

Pada bulan Januari 2017, Indeks Nilai Tukar Nelayan di Sumatera Selatan sebesar 96,24 persen, lebih rendah dibanding bulan Desember 2016 yaitu sebesar 96,89 persen atauturun0,67 persen. Begitu juga dengan Indeks Nilau Tukar Usaha Nelayan jugaturun0,48 persen, dari 107,53 persen pada bulan Desember 2016 menjadi 107,02 persen pada bulan Januari 2017.

Penurunan Nilai Tukar Nelayan pada bulan Januari 2017 disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) naik relatif lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana indeks harga yang diterima petani (It) pada Januari 2017 hanya

(9)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 118.20 118.32 0.11

117.75 117.94 0.16

118.64 118.70 0.06

2. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 122.00 122.95 0.78 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 128.27 129.38 0.87

133.44 134.99 1.16

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.92 110.56 0.58

112.02 112.29 0.24

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Tangkap 1.2. Budidaya

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Desember 2016 Januari 2017

Serta Persentase Perubahannya (2012=100)

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Januari 2017 sebesar 96,32 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, dan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2016 Nilai Tukar Nelayan sektor usaha penangkapan ikan jugaturunsebesar 0,65 persen, begitu juga dengan NTUP yangturunsebesar 0,54 persen pada bulan Januari 2017.

(10)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 117.75 117.94 0.16

133.76 132.39 -1.03

106.79 108.04 1.17

2. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 121.45 122.44 0.81 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 128.22 129.32 0.86

133.48 135.03 1.16

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.81 108.56 0.70

104.96 105.67 0.68

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Penangkapan Perairan Umum

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.2. Transportasi

2.2.3. Penambahan Barang Modal 2.2.4. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, NTN Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Nelayan Sektor Perikanan Tangkap Desember 2016 Januari 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). NTN usaha budidaya pada bulan Januari 2017 sebesar 96,16 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 96,82 persen berarti Nilai Tukar Nelayanturunsebesar 0,69 persen. NTUP usaha Budidaya juga mengalamipenurunan0,42 persen atau dari 105,93 persen menjadi 105,49 persen.

(11)

Desember

2016 Januari2017 %Jan 17 thdDes'16

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 118.64 118.70 0.06

118.66 118.73 0.06

116.24 116.24 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 122.53 123.45 0.75 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 128.32 129.45 0.88

133.41 134.96 1.16

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.00 112.53 0.48

112.02 112.29 0.24

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Budi Daya Air Tawar 1.2. Budidaya Air Payau

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Tabel 9.

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Nelayan Sektor Perikanan Budidaya Desember 2016 Januari 2017

Serta Persentase Perubahannya (2012=100)

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

(12)

Desember

2016 Januari 2017

(2) (3) (4) (5)

UMUM 129.48 130.26 0.72 0.60

139.95 140.91 1.35 0.68

129.25 130.01 0.17 0.59

116.94 117.47 0.28 0.45

122.96 123.68 0.13 0.58

115.19 115.60 0.18 0.35

115.02 115.24 0.06 0.19

114.18 114.94 -0.12 0.66

Inflasi Pedesaan Desember

2016

Inflasi Pedesaan Januari 2017 IHK

Kelompok Pengeluaran

Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transportasi dan Komunikasi

(1)

Bahan Makanan

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Perumahan Sandang

sebesar 0,68 persen; makanan jadi 0,59 persen; perumahan 0,45; sandang 0,58 persen; kesehatan 0,35 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,19 persen; dan sub kelompok transportasi dan komunikasi mengalami 0,66 persen.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasail<an Surat krpbpan Penena€ Pebhqm I'lomor : 050CILPE@ff1112011 bnggal 4 Agustus 2011 dengan ini kami mengumumkan bahwa Pemenang Pengadaan bedkut:..

Kepada pesetta peblangan dibedtahultan bahm Masa Sarggah berlaku sampaidergan hnggal 11 Agtstus. 2011 Pukul 14.00

Sesuai dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka dengan ini

BINA ELEKTRIKA 1.688.413.000,00 4 1.451.096.000,00 1 Tidak Memenuhi - - Gugur Jaminan Penawaran Tidak dapat dicairkan dalam waktu paling lambat empat belas hari kerja, setelah

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Kelompok Kerja (Pokja) I Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun Anggaran

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

Sardjono, Agus, Yetty Komalasari, Rosewitha Irawaty, Togi Pangaribuan, 2012, Pengantar Hukum Dagang, Raja Grafinda Persada, Jakarta.. Setiawan, I Ketut Oka, 2015,

9% di aspek perencanaan sumber daya manusia, 8% di aspek kepemimpinan karena sulit mengarahkan dan mengendalikan karyawan serta sistem kompensasi upah karena belum adanya