• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Bantuan Pendataan ATS Tahun 2017 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Juknis Bantuan Pendataan ATS Tahun 2017 2"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Petunjuk Teknis

Bantuan Pendataan Anak Usia Sekolah

Tidak Sekolah Tahun 2017

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(4)

SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

Dan Pendidikan Masyarakat

Penyelenggaraan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan komitmen Pemerintah di bidang Pendidikan dalam hal mewujudkan pendidikan tanpa diskriminasi dan pendidikan untuk semua. Hal ini sejalan dengan 9 agenda prioritas (nawa cita) pemerintah Presiden Bapak Jokowi yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan melakukan revolusi karakter bangsa. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan melakukan revolusi karakter bangsa dapat dicapai melalui bidang pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara mendapatkan pendidikan. Hak memperoleh pendidikan bagi seluruh seluruh warga negara merupakan hak dasar (fundamental right) manusia hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat (2) “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar danpemerintah wajib membiayainya”. Upaya pemerintah dalam hal memberikan kemudahan mengakses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan kepada masyarakat terus digulirkan diantaranya Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan PIP untuk meringankan biaya pendidikan. Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out).

PIP diharapkan mampu menjamin anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah baik di jalur formal maupun non formal, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out). PIP bukan hanya bagi peserta didik di sekolah, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Untuk itu berbagai upaya perlu dilakukan guna menemukan kembali anak-anak yang tidak atau belum mendapatkan pendidikan yang selayaknya, untuk diajak kembali menempuh pendidikannya sesuai dengan jenjang maupun keterampilan yang diminatinya, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi dirinya maupun bagi bangsa dan negara. Kami menghimbau agar tugas ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya untuk mensukseskan program dan kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang merata dan bermutu.

Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal,

Harris Iskandar

(5)

KATA PENGANTAR

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Pendataan Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS) merupakan salah satu tugas penting untuk mewujudkan Program Indonesia Pintar yang tepat sasaran dan merata. Pemegang Kartu Indonesia Pintar (PIP) maupun belum memiliki KIP, yang tergolong miskin/tidak mampu terutama bagi anak yang orang tuanya pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Karta Keluarga Sejahtera (KKS) perlu mendapatkan program pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal maupun nonformal atau mendapat program kursus dan pelatihan.

Dengan berbagai kondisi dan situasi anak sehingga tidak mengikuti program pendidikan dasar maupun kursus keterampilan, pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan perhatian untuk mendata dan mengajak kembali untuk kembali menempuh pendidikannya sehingga nantinya dapat meningkatkan dan sejajar pendidikannya dengan anak-anak seusianya serta mampu memberikan sumbangsihnya bagi kemajuan bangsa dan negara.

Untuk memperoleh data sasaran penerima PIP atau Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS) usia 6-21 tahun yang dikarenakan tidak melanjutkan atau putus sekolah, perlu dilakukan pendataan dengan melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan lembaga pendidikan non formal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya. Dalam rangka percepatan pendataan, Ditjen PAUD dan Dikmas memberikan bantuan pendanaan pendataan ATS kepada dinas pendidikan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam petunjuk teknis bantuan pendataan ATS tahun 2017.

Pada tahun ini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, telah mengalokasikan anggaran untuk mendata kembali ATS ini agar data yang terkumpul benar-benar valid dan dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan program. Untuk itu pihak yang terkait dalam pendataan ATS diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh agar diperoleh data ATS yang valid.

Jakarta, Maret 2017 Sekretaris,

Wartanto

(6)

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vi

Keputusan Direktur Jenderal ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan ... 2

D. Sasaran Pendataan ... 3

E. Manfaat ... 3

BAB II KOMPONEN PENDATAAN A. Kriteria Sasaran Pendataan ... 4

B. Pengorganisasian ... 4

C. Dana dan Pemanfaatannya ... 5

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PENDATAAN A. Sosialisasi ... 7

B. Pembentukan Tim Pendataan ATS ... 7

C. Pengajuan Tim ATS ke UPT ... 8

D. Penetapan dan Penandatangan Perjanjian Kerjasama ... 8

E. Pencairan Dana ... 8

F. Pelaksanaan Pendataan dan Input Data ATS ... 9

G. Akuntabilitas Pengelolaan ... 9

H. Pelaporan ... 9

I. Sanksi ... 10

BAB IV PENGENDALIAN MUTU A. Indikator Keberhasilan ... 11

B. Supervisi dan Monitoring ... 11

BAB VI PENUTUP ... 12 LAMPIRAN:

1. Contoh Surat Keputusan Pembentukan Tim Pendataan ATS 2. Contoh Akad Kerja sama

3. Contoh Kuitansi 4. Contoh SPTJM

5. Format Pakta Integritas

6. Format Instrumen Pendataan ATS

7. Rekap Hasil Pendataan ATS oleh Tim Pendataan Kabupaten/Kota 8. Rekap Hasil Pendataan ATS oleh UPT

(7)

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDATAAN ANAK USIA SEKOLAH TIDAK SEKOLAH TAHUN 2017

DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Menimbang : a. bahwa untuk menjaring dan membina anak usia sekolah tidak sekolah usia 6 (enam) sampai dengan 21 (duapuluh satu) tahun agar kembali ke sekolah, mengikuti program kesetaraan atau kursus keterampilan, perlu dukungan dana dari Pemerintah;

b. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah Tahun 2017;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91/M Tahun 2015 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 593);

(8)

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 331) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 381);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH TAHUN 2017.

Pasal 1

Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ini.

Pasal 2

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Maret 2017 Direktur Jenderal,

ttd Harris Iskandar Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, ttd

Agus Salim

NIP 196308311988121001

SALINAN LAMPIRAN I

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Indonesia Pintar bertujuan untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah baik di jalur formal maupun non formal, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out). PIP diharapkan mampu menjamin peserta didik dapat melanjutkan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, dan menarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan. PIP bukan hanya bagi peserta didik di sekolah, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Hingga saat ini, disparitas partisipasi sekolah antar kelompok masyarakat masih cukup tinggi. Angka Partisipasi Kasar (APK) keluarga yang mampu secara ekonomi secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan APK keluarga tidak mampu. Salah satu alasannya adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung yang ditanggung oleh peserta didik. Biaya langsung peserta didik antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak langsung yang ditanggung oleh peserta didik antara lain biaya transportasi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain. Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out), sehingga berpengaruh terhadap APK.

(10)

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Pemerintah Noomor 48 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Pendidikan;

5. Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Buta Aksara;

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2014 Tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6 tahun 2016 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendikbud nomor 11 tahun 2017 tentang perubahan kedua atas Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 No. 840)

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 19 tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 No. 840;)

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

12. Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat nomor: 07/D/BP/2017, nomor: 02/MPK.C/PM/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017;

C. Tujuan

(11)

D. Sasaran Pendataan

Sasaran pendataan Anak Tidak Sekolah adalah anak usia 6-21 tahun yang tidak mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan formal dan nonformal.

E. Manfaat

(12)

BAB II

KOMPONEN PENDATAAN

A. Kriteria Sasaran Pendataan

Sasaran pendataan ATS sebagai berikut: 1. Anak usia sekolah 6-21 tahun;

2. Tidak bersekolah di jalur pendidikan formal dan nonformal, termasuk pendidikan di bawah pembinaan Kementerian Agama;

3. Keluarga tidak mampu yang telah memiliki KIP maupun belum memiliki KIP.

B. Pengorganisasian

1. UPT PP/BP-PAUD dan Dikmas bertugas:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan ATS di wilayah kerja masing-masing; b. Melaksanakan sosialisasi pendataan di wilayah kerja masing-masing;

c. Verifikasi laporan data ATS dari tingkat Kabupaten/Kota;

d. Menyalurkan bantuan dana pendataan ATS kepada Tim Pendataan ATS pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

e. Melakukan realokasi sasaran dan anggaran kepada Kabupaten/Kota lain bagi yang tidak memenuhi kuota;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan pendataan ATS kepada Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bertugas: a. Membentuk Tim Pendataan ATS;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan ATS di tingkat kabupaten/Kota; c. Melaksanakan sosialisasi pendataan ATS di tingkat Kabupaten/Kota; d. Mengumpulkan, mengolah, dan menginput data ATS;

e. Validasi data ATS;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan pendataan ATS kepada UPT PP/BP-PAUD dan Dikmas;

3. Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota

(13)

1) Dinas Pendidikan (Kepala Bidang/Kepala Seksi yang membidangi pendidikan kesetaraan dan/atau pembinaan kursus dan pelatihan, operator Dapodikmas, Penilik dan staf Dinas;

2) Forum PKBM; 3) HIPKI;

4) SKB; 5) PKBM; 6) LKP;

7) Lembaga Kemasyarakatan; 8) Unsur lain yang dianggap perlu.

b. Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota bertugas:

1) Melakukan pendataan melalui berbagai cara dan media yang dianggap efektif untuk menemukan ATS sekaligus melakukan pendaftaran ATS;

2) Melakukan input data ATS pada aplikasi di website http://app.paud-dikmas.kemdikbud. go.id/ats;

3) Melaporkan hasil pelaksanaan pendataan ATS kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota setempat.

C. Dana dan Pemanfaatannya

Direktorat Jenderal Ditjen PAUD dan Dikmas mengalokasikan anggaran untuk pendataan ATS tahun 2017 sebesar Rp27.499.000.000,- (dua puluh tujuh milyar empat ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah) dengan sasaran pendataan sebanyak 514.000 ATS atau sebesar Rp53.500,- per ATS. Rincian alokasi per kabupaten/kota sebagaimana terlampir.

Anggaran ini digunakan sebagai berikut:

a. Sebesar 10% digunakan untuk manajemen di Tingkat UPT PP/BP PAUD dan Dikmas yang meliputi: rapat koordinasi, sosialisasi, verifikasi laporan, ATK, Honorarium Tim, dan pelaporan;

b. Sebesar 90% disalurkan kepada Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota dengan rincian sebagai berikut:

(14)

2) Sebesar 75% digunakan untuk transport pendaftaran dan pengumpulan data oleh petugas lapangan ke masing-masing ATS bagi setiap instrumen yang diisi lengkap minimal mencapai kuota yang tertera dalam lampiran. Apabila jumlah ATS yang didata tidak mencapai kuota, maka sisa anggaran yang tidak terserap dapat dialihkan oleh UPT PP/BP PAUD dan Dikmas ke Kabupaten/kota yang lain atau dikembalikan ke Kas Negara.

(15)

BAB III

PROSEDUR PELAKSANAAN PENDATAAN

A. Sosialisasi

Sosialiasasi dilakukan sebagai berikut:

1. UPT menyampaikan pelaksanaan pendataan ATS ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Satuan pendidikan nonformal, dan organisasi mitra di wilayah kerjanya melalui berbagai kegiatan dan media yang tersedia;

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan pelaksanaan pendataan ATS ini kepada Satuan pendidikan nonformal dan organisasi mitra di wilayah kerjanya melalui berbagai kegiatan dan media yang tersedia.

B. Pembentukan Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota

(16)

1. Dinas Pendidikan menetapkan Tim Pendataan ATS dengan unsur seperti di atas dengan menerbitkan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

2. Jumlah Tim Pendataan ATS disesuaikan dengan jumlah sasaran dan wilayah pendataan; 3. Tim Pendataan ATS diketuai oleh Kepala Bidang/Kepala Seksi yang membidangi

pendidikan kesetaraan dan/atau pembinaan kursus dan pelatihan;

4. Susunan Tim Pendataan ATS terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Penginput Data dan Petugas Pendataan.

C. Pengajuan Tim ATS kabupaten/kota ke UPT

Dinas Pendidikan mengajukan Tim ATS Kabupaten/kota dan bantuan pelaksanaan pendataan ATS ke UPT dengan melampirkan:

1. Surat Keputusan Pengangkatan Tim; 2. Copy rekening bank atas nama Tim; 3. Rencana Anggaran Biaya.

D. Penetapan dan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama

1. PPK UPT menetapkan penerima bantuan berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/kota yang disahkan oleh Kepala UPT selaku KPA;

2. Ketua Tim Pendataan yang telah ditetapkan menandatangani perjanjian kerja sama pendataan ATS dengan PPK UPT.

E. Pencairan Dana

a. Tim Pendataan ATS yang dibentuk Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuka rekening bank pada bank pemerintah yang terdekat;

b. Pencairan dana ke KPPN dilakukan berdasarkan Surat Keputusan PPK yang sudah diketahui oleh Kepala PP/BP PAUD dan Dikmas dengan dilengkapi :

1) Perjanjian Kerja sama

2) Berita Acara Pembayaran (BAP) 3) Pakta Integritas

4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

(17)

F. Pelaksanaan Pendataan dan Input Data ATS

1. Petugas pendataan lapangan melakukan pendataan ATS dengan melakukan pendaftaran ATS dengan menggunakan format terlampir. Petugas pendataan lapangan dapat menghubungi Kepala Desa/Lurah/UPTD Dinas terkait pada kelurahan/desa setempat; Pengurus RW, Pengurus RT, dan ATS/Keluarga ATS;

2. Petugas Penginput Data melakukan input data ATS pada Aplikasi Data Peserta Didik ATS dengan alamat website http://app.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/ats;

3. Tim ATS Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi pendataan sebagai pertanggung jawaban teknis maupun keuangan sesuai dengan format terlampir;

G. Akuntabilitas Pengelolaan

1. Pakta Integritas

Ditjen PAUD dan Dikmas sudah dinyatakan sebagai Unit Utama wilayah bebas korupsi (WBK).

Terkait dengan hal tersebut maka:

a. Lembaga penerima bantuan harus menandatangani pakta integritas tentang pelaksanaan program dan pemanfaatan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Pejabat dan staf Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas tidak menerima gratifikasi yang terkait dengan dana bantuan dalam bentuk apapun.

2. Pernyataan Kesanggupan

Sanggup melakukan pendataan ATS ini sesuai petunjuk teknis dan peraturan-perundang-undangan

yang berlaku (format surat pernyataan kesanggupan terlampir).

3. Pertanggungjawaban Mutlak

Pertanggungjawaban mutlak adalah tanggung jawab Tim Pendataan ATS ini untuk menyelesaikan

program sesuai dana yang telah diterima.

H. Pelaporan

(18)

1. Petugas Pendataan Lapangan menyampaikan format pendataan ATS beserta rekapitulasi rincian perjalanan pendataan ke alamat masing-masing ATS kepada Tim Pendataan ATS dengan menggunakan format terlampir.

2. Tim Pendataan ATS melaporkan hasil pendataan dan rekap hasil input data ATS kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan menggunakan format terlampir;

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pendataan dan rekap hasil input data ATS serta laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan kepada UPT P2/BP-PAUD dan Dikmas sesuai wilayah kerja;

4. UPT PP/BP-PAUD dan Dikmas melaporkan hasil pendataan kepada Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas.

Lembaga penerima dana bantuan setelah melaksanakan program wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana yang menjelaskan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan dan

selesai 100%, laporan dilampiri dengan:

a. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

b. Surat Penyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

c. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa bantuan; dan

d. Laporan awal di sampaikan paling lambat 1 (satu) minggu setelah dana masuk rekening dengan

melampirkan bukti cetak/print.

Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan

pendataan ATS selesai dilaksanakan.

I. Sanksi

Lembaga penerima bantuan yang melaksanakan pendataan tidak sesuai dengan petunjuk teknis dan

Perjanjian Kerjasama serta tidak menyampaikan laporan akhir sesuai batas waktu yang ditentukan dapat

dikenai sanksi berupa:

1. Mengembalikan bantuan yang telah diterima ke Kas Negara;

(19)

BAB IV

PENGENDALIAN MUTU

A. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan program pendataan ATS yaitu:

1. Dana Bantuan Pendataan ATS terlaksana di seluruh kabupaten/kota;

2. Jumlah ATS yang terdata mencapai target 500.000 anak dengan data lengkap.

3. Tidak ada penyelewengan atau penyalahgunaan dana.

B. Supervisi dan Monitoring

Untuk menjamin pelaksanaan pemberian bantuan diadakan supervisi dan monitoring kepada lembaga

penerima bantuan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Direktorat Pembinaan

Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, UPT PP/BP

PAUD dan Dikmas, dan/atau institusi terkait lainnya.

Aspek-aspek yang akan disupervisi dan dimonitoring adalah:

1. Kesesuaian penggunaan dana dengan teknis pelaksanaan pendataan ATS;

2. Prosedur dan mekanisme pendataan;

(20)

BAB V

PENUTUP

Buku Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS) untuk Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2017, disusun sebagai acuan bagi Pemangku Kepentingan yang akan melaksanakan kegiatan Pendataan Anak usia sekolah yang Tidak Sekolah (ATS) dengan dana bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Tahun 2017.

Petunjuk Teknis ini disusun dengan harapan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan dan pengelolaan dana Pendataan Anak usia sekolah yang Tidak Sekolah (ATS) , dengan melalui pemberian dana kegiatan pendataan Anak usia sekolah yang Tidak Sekolah (ATS), diharapkan dapat memperoleh data anak tidak sekolah usia 6-21 tahun secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir. Data dari hasil pendataan ini akan digunakan oleh Ditjen PAUD dan Dimas, UPT, dan Kabupaten/Kota untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pemberian Program Indonesia Pintar (PIP), sekaligus penyusunan anggaran tahun 2018 untuk setiap kabupaten/kota.

Apabila ada hal-hal yang masih meragukan dan/atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut, pembaca dapat

menghubungi dan/atau membaca laman resmi Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas melalui alamat

website sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 8,

Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270

Telepon (021) 57900188, 5725486

Laman: http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/

Semoga Petunjuk Teknis ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Direktur Jenderal,

ttd

Harris Iskandar Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, ttd

Agus Salim

(21)

SALINAN LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH TAHUN 2017

FORMAT ISIAN

Lampiran 1 : Contoh Surat Keputusan Pembentukan Tim Pendataan ATS KOP DINAS

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ... NOMOR

TENTANG

TIM PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH (ATS) KABUPATEN/KOTA ...

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ...

Menimbang: a. Bahwa untuk memperoleh data anak tidak sekolah usia 6-21 tahun di

Kabupaten/Kota...secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir yang akan digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pemberian Program Indonesia Pintar (PIP), perlu dibentuk Tim Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kabupaten/Kota ...

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a di atas perlu dibentuk Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota ... dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota...;

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Pendidikan; 5. Instruksi Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan

Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Buta Aksara; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang

Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2014 Tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 19 tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 No. 840;)

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

11. Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan

(22)

Memperhatikan Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan Anak Usia Sekolah yang Tidak Sekolah

(ATS) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

MEMUTUSKAN Menetapkan:

Kesatu :

Membentuk Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota ... dengan susunan anggota Tim sebagai mana terlampir

Kedua : Tugas Pokok Tim sebagai mana dimaksud pada diktum kesatu adalah

sebagai berikut:

1. Melaksanakan sosialisasi pendataan ATS tingkat kabupaten/kota; 2. Melakukan pendaftaran ATS;

3. Melakukan input data ATS pada aplikasi di website http://app.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/ats;.

4. Melaporkan hasil pelaksanaan pendataan ATS.

Ketiga : Penjabaran tugas pokok, permbagian kerja dan segala sesuatu yang belum

diatur dalam keputusan ini diataur oleh Tim Pendataan ATS setelah berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berwenang

Keempat : Tim Pendataan sebagaiman dimaksud pada diktum 1 wajib mengikuti dan

mentaati pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

.

Ditetapkan di :

Pada Tanggal : ... Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, ...

Nama Pejabat NIP. ... Tembusan :

1. Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud di Jakarta; 2. Kepala PP/BP PAUD dan Dikmas ...; 3. Yang bersangkutan

(23)

Lampiran 2: Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ... Nomor : ...

Tanggal : ...

SUSUNAN TIM PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH (ATS) KABUPATEN/KOTA ...

Jabatan Nama Keterangan

Pengarah 1

Ketua 2

Sekretaris 3 Bendahara 4 Petugas

Pendataan/ Input Data

5

6 7 8 9

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, ...

Nama Pejabat

(24)

Lampiran 3 : Contoh Akad Kerja sama

AKAD KERJASAMA

PEMBERIAN BANTUAN PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH (ATS) NOMOR: ...

ANTARA:

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat/Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ...

DENGAN

KETUA TIM PENDATAAN ATS………….

Pada hari ini ..., tanggal ..., bulan ..., tahun 2017, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Alamat : ...

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen pada Pusat/Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ... selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama :

Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Pendidikan Kab/Kota ...…………, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Dalam rangka Bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten/Kota ..., kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan akad kerjasama sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1 Lingkup Kegiatan

Pihak Kedua bersedia untuk melaksanakan pendataan anak tidak sekolah usia 6-21 sesuai

petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku .

Pasal 2

Jenis Dana Bantuan

(1) Untuk keperluan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pihak Pertama bersedia menyediakan bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) sebesar Rp.

...,- (... juta rupiah) yang akan dibayarkan kepada

Pihak Kedua.

(25)

Pasal 3 Sifat Dana Bantuan

Dana bantuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 bersifat dana bantuan pemerintah yang berfungsi sebagai stimulan dalam kegiatan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang diberikan oleh Pihak Pertama untuk dikelola oleh Pihak Kedua untuk keperluan pelaksanaan bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Pasal 4

Penggunaan Dana Bantuan

(1). Pihak Kedua akan menggunakan dana sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1), sesuai dengan petunjuk teknis.

(2). Penggunaan/pembelanjaan bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) dapat digunakan koordinasi, transport pendataan, penginputan data, ATK, penggadaan instrumen dan keperluan lainnya.

Pasal 5

Pembayaran/penyerahan Dana Bantuan

(1). Dana bantuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1), akan dibayarkan sekaligus (100%) kepada Pihak Kedua melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ..., setelah kedua belah pihak menandatangani akad kerjasama ini dan menyerahkan semua persyaratan kepad apihak pertama secara lengkap.

(2). Pembayaran/penyerahan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dilakukan melalui rekening atas nama Tim Pendataan ATS Kabupaten/Kota …………. pada Bank

………dengan Nomor Rekening …………..

Pasal 6

Hak dan Kewajiban

(1). Pihak Pertama berkewajiban memberikan dana bantuan penyelenggaraan bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 sebagai dana stimulan.(2) Pihak Kedua berkewajiban untuk menggunakan dana tersebut dan melaksanakan bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) .

(2). Pihak Pertama berhak mengawasi pelaksanaan akad kerjasama ini serta meminta laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung-jawaban penggunaan dana bantuan, baik yang diatur dalam akad kerjasama ini maupun sewaktu waktu diperlukan;

(3). Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat meliputi pengawasan terhadap penyelenggaraan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS), audit catatan dan bukti-bukti pengeluaran,dan/atau memeriksa pembukuan.

(4). Pihak Kedua wajib membentuk Tim Pendataan ATS di tingkat Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

(5). Pihak Kedua berhak memperoleh pembinaan dari Pihak Pertama, dan Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat sesuai tanggungjawab masing-masing.

Pasal 7 Pelaporan

(26)

(2). Laporan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa laporan penerimaan dana yang harus disampaikan kepada pihak pertama paling lambat 1 (satu) minggu setelah penerimaan dana tercatat di Rekening Tim Pendataan ATS.

(3). Laporan akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa laporan pelaksanaan kegiatan dilampiri dokumen dan foto foto kegiatan dan pertanggungjawaban penggunaan dana yang dilampiri fotocopy semua bukti pengeluaran yang harus disampaikan kepada pihak pertama melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam bentuk buku laporan yang dijilid rapi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak penerimaan dana.

(4). Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) juga disampaikan kepada Kabupaten/Kota setempat.

(5). Jika Pihak Kedua belum menyampaikan laporan akhir sesuai dengan tenggang waktu yang sudah ditentukan pada ayat (3) dan/atau laporan dari Pihak Kedua tidak sesuai dengan akad kerjasama ini, maka Pihak Pertama akan mengingatkan dan/atau mengirimkan surat teguran kepada Pihak Kedua.

(6). Penanggungjawab Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berkewajiban memastikan agar pelaporan Tim Pendataan ATS disampaikan tepat waktu serta berhak menegur dan memberi sanksi kepada Tim apabila belum/tidak menyampaikan laporan, sesuai ketentan yang berlaku.

Pasal 8 Sanksi

(1). Jika terbukti Pihak Kedua tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, maka pihak kedua wajib mengembalikan seluruh dana bantuan yang diterima.

(2). Jika terbukti bahwa pihak kedua melakukan penyimpangan penggunaan dana, maka pihak kedua wajib mengembalikan sejumlah dana yang tidak sesuai dengan petunjuk eknis maupun akad kerjasama ini.

(3). Jika pihak kedua tidak melaksanakan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, maka pihak kedua wajib mengembalikan seluruh dan/atau sebagian dana yang diterimanya berdasarkan hasil verifikasi kerugian Negara yang dilakukan pihak pertama.

(4). Pengembalian dana pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan dengan cara menyetor ke Kas Negara melalui Bank persepsi yang ditunjuk sesuai dengan peraturan yang berlaku. (5). Bukti setoran sebagaimana dimaksud ayat (4) diserahkan kepada Pihak Pertama.

Pasal 9 Anti Korupsi

Terkait dengan pemberian dana ini, Pihak Pertama dan PihakKedua akan menghindari, menjaga, dan menolak dengan tegas atas adanya gejala dan/atau tindakan yang mengarah dan/atau dapat dikategorikan sebagai korupsi, baik dalam bentuk janji untuk menerima atau memberi hadiah, penyuapan, pemerasan,dan/atau gratifikasi dengan dalih apapun.

Pasal 10

Kepemilikan Pekerjaan

(1). Semua dokumentasi, dan hasil karya yang dikembangkan Pihak Kedua dalam pelaksanaan akad kerjasama ini, termasuk data hasil pendataan, foto, literatur, laporan serta dokumen dokumen lainnya menjadi hak milik kedua belah pihak.

(27)

Pasal 11 Aturan Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam akad kerjasama ini, akan diatur kemudian berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak dan selanjutnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akad kerjasama ini.

Pasal 12

Penyelesaian Perselisihan

(1). Jika terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua terhadap isi akad kerjasama ini, maka akan diupayakan penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2). Jika perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmencapai kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan akan dilakukan melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri ...

(3). Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2), ditanggung oleh pihak yang ditunjuk berdasarkan hasil keputusan Panitera pengadilan tersebut.

Pasal 13 Lain-lain

(1). Akad kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran, tanggungjawab, dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

(2). Untuk keperluan administrasi, akad kerjasama ini dibuat dalam rangkap 3 di atas kertas bermeterai secukupnya yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK- PIHAK YANG MELAKUKAN KERJASAMA:

Pihak Pertama, Pihak Kedua

PPK, Ketua/Kepala Lembaga

(28)

Lampiran 4 Contoh Kuitansi

KOP

KUITANSI

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Satker Pusat/Balai Pengembanga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyrakat

... Uang Sebesar : Rp 50.000.000,-

Terbilang : Lima puluh Juta Rupiah

Untuk Pembayaran : Bantuan Pendataamn ATS Kab/Kota ...

Mengetahui/Menyetujui : ………..,………….2017

Pejabat Pembuat Komitmen Yang Menerima,

Materai Rp. 6000,-

& stempel lembaga

--- ---

Catatan:

Ditulis nama jelas dan ditandatangani

(29)

Lampiran 5 Contoh SPTJM

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK (SPTJM)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

Jabatan Ketua Tim Pendataan ATS Kab/Kota ...…….

Alamat Lengkap

Tlp/HP/Email

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) tersebut di atas mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana bantuan Pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

……….,………..2017 Ketua Tim Pendataan ATS

Materai Rp. 6000,- & stempel lembaga

---

Catatan:

Ditulis nama jelas dan ditandatangani

(30)

PAKTA INTEGRITAS

BANTUAN PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH (ATS) TAHUN 2017

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

Jabatan Ketua Tim Pendataan ATS..

Kabupaten/Kota ...

Alamat Lengkap

Tlp/HP/Email

dalam rangka penyelenggaraan Bantuan BANTUAN PENDATAAN ANAK TIDAK SEKOLAH (ATS)

TAHUN 2017 dengan ini menyatakan :

1. Tidak melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); 2. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;

3. Tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/ atau gratifikasi;

4. Akan mengikuti proses penyaluran bantuan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

5. Akan menggunakan bantuan sesuai dengan Petunjuk Teknis dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Mengadministrasikan semua bukti serah terima dana dan dokumentasi penggunaan dana; 7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban;

8. Bertanggungjawab penuh atas penggunaandana dan keberlangsungan kegiatan.

Demikian pakta integritas ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Ketua Tim Pendataan ATS

Kab./Kota …...

Materai Rp. 6000,- & stempel lembaga

---

Catatan:

Ditulis nama jelas dan ditandatangani

(31)

Format Instrumen Pendataan ATS:

1 IDENTITAS LEMBAGA

a. NPSN :

(Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional)

b. Nama Lembaga :

contoh: PKBM CERDIK, PKBM KENCANA, PKBM MULIA

2 IDENTITAS PESERTA DIDIK

r Nama Ibu Kandung : s Tahun Lahir Ibu :

t Nama Ayah :

u Tahun Lahir Ayah :

v Nama Wali :

w Tahun Lahir Wali :

x Email :

af Nomor Telepon Rumah : ag Nomor Telepon Seluler :

(32)

Contoh: Rekap Hasil Pendataan ATS oleh Tim Pendataan Kabupaten/Kota dan UPT Tabel Rekapitulasi Hasil Pendataan ATS di Kabupaten/Kota ……….

No. Nama Tempat/

Tanggal Lahir

Jenis

Kelamin Alamat

Nama Ibu Kandung

Telah memiliki

KIP

Belum memiliki

KIP

Pendidikan yang diminati

..., ... Ketua Tim Pendataan ATS,

(33)

Contoh Rekapitulasi Perjalanan Pengumpulan Data ATS

REKAPITULASI PERJALANAN PENGUMPULAN DATA ATS KABUPATEN BANDUNG BARAT

No. Tanggal Nama Satuan Pendidikan

Nama ATS

Kecamatan Biaya Transport (Rp) 1 11-04- 2017 PKBM Geger

Sunten

Ani Kec. Lembang 40.000,- 2 11-04- 2017 PKBM Geger

Kalong

Sodik Kec. Geger Kalong 40.000,- 3 11-04- 2017 PKBM

Pancasila

Yusuf Kec. Tanah Abang 40.000,- 4 12-04- 2017 PKBM Kartini Candra Kec. Dukuh Atas 40.000,- 5 12-04- 2017 PKBM Kak Seto Susi Kec. Bendungan

Hilir

40.000,- Jumlah 200.000,- Terbilang: Dua ratus ribu rupiah ===

Lembang, 12 April 2017 Petugas Pendata,

(34)

Lampiran:

TARGET PENDATAAN ATS MASING-MASING KABUPATEN/KOTA

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah

Sasaran

1 JAWABARAT 27,000

1 Kab.Bogor 3,570

2 Kab.Sukabumi 1,400

3 Kab.Cianjur 860

4 Kab.Bandung 1,200

5 Kab.Garut 1,770

6 Kab.Tasikmalaya 950

7 Kab.Ciamis 140

8 Kab.Kuningan 1,480

9 Kab.Cirebon 2,030

10 Kab.Majalengka 2,430

11 Kab.Sumedang 540

12 Kab.Indramayu 1,390

13 Kab.Subang 400

14 Kab.Purwakarta 390

15 Kab.Karawang 360

16 Kab.Bekasi 970

17 Kab.BandungBarat 720

18 Kab.Pangandaran 440

19 KotaBogor 1,460

20 KotaSukabumi 660

21 KotaBandung 250

(35)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

23 KotaBekasi 1,580

24 KotaDepok 700

25 KotaCimahi 390

26 KotaTasikmalaya 570

27 KotaBanjar 150

2 DKIJAKARTA 6,000

1 Kab.KepulauanSeribu 20

2 KotaJakartaSelatan 840

3 KotaJakartaTimur 970

4 KotaJakartaPusat 1,300

5 KotaJakartaBarat 1,670

6 KotaJakartaUtara 1,200

3 JAWATENGAH 35,000

1 Kab.Cilacap 1,650

2 Kab.Banyumas 1,070

3 Kab.Purbalingga 830

4 Kab.Banjarnegara 1,040

5 Kab.Kebumen 1,220

6 Kab.Purworejo 2,180

7 Kab.Wonosobo 1,230

8 Kab.Magelang 950

9 Kab.Boyolali 700

10 Kab.Klaten 600

11 Kab.Sukoharjo 610

12 Kab.Wonogiri 1,180

(36)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

14 Kab.Sragen 910

15 Kab.Grobogan 430

16 Kab.Blora 1,010

17 Kab.Rembang 1,300

18 Kab.Pati 1,270

19 Kab.Kudus 720

20 Kab.Jepara 760

21 Kab.Demak 1,490

22 Kab.Semarang 250

23 Kab.Temanggung 950

24 Kab.Kendal 270

25 Kab.Batang 2,460

26 Kab.Pekalongan 450

27 Kab.Pemalang 370

28 Kab.Tegal 690

29 Kab.Brebes 850

30 KotaMagelang 500

31 KotaSurakarta 450

32 KotaSalatiga 770

33 KotaSemarang 650

34 KotaPekalongan 1,540

35 KotaTegal 2,010

4 KEPULAUANBANGKABELITUNG 7,000

1 Kab.Bangka 1,770

2 Kab.Belitung 770

(37)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

4 Kab.BangkaTengah 920

5 Kab.BangkaSelatan 1,030

6 Kab.BelitungTimur 460

7 KotaPangkalpinang 1,110

5 SUMATERAUTARA 33,000

1 Kab.Nias 1,860

2 Kab.MandailingNatal 750

3 Kab.TapanuliSelatan 760

4 Kab.TapanuliTengah 4,240

5 Kab.TapanuliUtara 1,440

6 Kab.TobaSamosir 670

7 Kab.Labuhanbatu 1,000

8 Kab.Asahan 1,210

9 Kab.Simalungun 630

10 Kab.Dairi 520

11 Kab.Karo 1,200

12 Kab.DeliSerdang 440

13 Kab.Langkat 1,460

14 Kab.NiasSelatan 1,000

15 Kab.HumbangHasundutan 780

16 Kab.PakPakBarat 310

17 Kab.Samosir 370

18 Kab.SerdangBedagai 830

19 Kab.Batubara 510

20 Kab.PadangLawasUtara 680

(38)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

22 Kab.LabuhanbatuSelatan 680 23 Kab.LabuhanbatuUtara 370

24 Kab.NiasUtara 1,240

25 Kab.NiasBarat 470

26 KotaSibolga 760

27 KotaTanjungBalai 850

28 KotaPematangSiantar 210

29 KotaTebingTinggi 590

30 KotaMedan 5,120

31 KotaBinjai 650

32 KotaPadangSidempuan 500

33 KotaGunungSitoli 800

6 JAWATIMUR 38,000

1 Kab.Pacitan 2,150

2 Kab.Ponorogo 590

3 Kab.Trenggalek 910

4 Kab.Tulungagung 460

5 Kab.Blitar 1,400

6 Kab.Kediri 700

7 Kab.Malang 1,010

8 Kab.Lumajang 940

9 Kab.Jember 730

10 Kab.Banyuwangi 390

11 Kab.Bondowoso(T) 750

12 Kab.Situbondo 550

(39)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

14 Kab.Pasuruan 880

15 Kab.Sidoarjo 1,040

16 Kab.Mojokerto 1,210

17 Kab.Jombang 540

18 Kab.Nganjuk 2,650

19 Kab.Madiun 960

20 Kab.Magetan 850

21 Kab.Ngawi 700

22 Kab.Bojonegoro 960

23 Kab.Tuban 2,350

24 Kab.Lamongan 960

25 Kab.Gresik 1,610

26 Kab.Bangkalan 280

27 Kab.Sampang 660

28 Kab.Pamekasan 370

29 Kab.Sumenep 350

30 KotaKediri 240

31 KotaBlitar 230

32 KotaMalang 250

33 KotaProbolinggo 850

34 KotaPasuruan 2,980

35 KotaMojokerto 1,060

36 KotaMadiun 790

37 KotaSurabaya 1,280

(40)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

1 Kab.KepulauanSelayar 680

2 Kab.Bulukumba 970

3 Kab.Bantaeng 1,410

4 Kab.Jeneponto 840

5 Kab.Takalar 1,050

6 Kab.Gowa 350

7 Kab.Sinjai 400

8 Kab.Maros 1,250

9 Kab.PangkajeneKepulauan 550

10 Kab.Barru 310

11 Kab.Bone 1,620

12 Kab.Soppeng 570

13 Kab.Wajo 600

14 Kab.SidenrengRappang 1,180

15 Kab.Pinrang 950

16 Kab.Enrekang 4,360

17 Kab.Luwu 1,000

18 Kab.TanaToraja 460

19 Kab.LuwuUtara 1,250

20 Kab.LuwuTimur 920

21 Kab.TorajaUtara 1,250

22 KotaMakassar 830

23 KotaParepare 740

24 KotaPalopo 460

8 KALIMANTANSELATAN 13,000

(41)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

2 Kab.Kotabaru 780

3 Kab.Banjar 500

4 Kab.BaritoKuala 630

5 Kab.Tapin 480

6 Kab.HuluSungaiSelatan 350 7 Kab.HuluSungaiTengah 1,060 8 Kab.HuluSungaiUtara 1,320

9 Kab.Tabalong 1,050

10 Kab.TanahBumbu 300

11 Kab.Balangan 1,440

12 KotaBanjarmasin 2,830

13 KotaBanjarbaru 990

9 KALIMANTANUTARA 5,000

1 Kab.Malinau 980

2 Kab.Bulungan 950

3 Kab.TanaTidung 140

4 Kab.Nunukan 1,670

5 KotaTarakan 1,260

10 NUSATENGGARABARAT 10,000

1 Kab.LombokBarat 1,460

2 Kab.LombokTengah 2,420

3 Kab.LombokTimur 780

4 Kab.Sumbawa 1,530

5 Kab.Dompu 320

6 Kab.Bima 390

(42)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

8 Kab.LombokUtara 670

9 KotaMataram 1,000

10 KotaBima 630

11 PAPUA 29,000

1 Kab.Merauke 70

2 Kab.Jayawijaya 2,010

3 Kab.Jayapura 470

4 Kab.Nabire 820

5 Kab.KepulauanYapen 950

6 Kab.BiakNumfor 560

7 Kab.Paniai 760

8 Kab.PuncakJaya 340

9 Kab.Mimika 200

10 Kab.BovenDigoel 60

11 Kab.Mappi 340

12 Kab.Asmat 2,700

13 Kab.Yahukimo 2,290

14 Kab.PegununganBintang 980

15 Kab.Tolikara 1,220

16 Kab.Sarmi 3,710

17 Kab.Keerom 1,280

18 Kab.Waropen 1,960

19 Kab.Supiori 150

20 Kab.MamberamoRaya 930

21 Kab.Nduga 30

(43)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

23 Kab.MamberamoTengah 40

24 Kab.Yalimo 1,050

25 Kab.Puncak 120

26 Kab.Dogiyai 2,150

27 Kab.IntanJaya 270

28 Kab.Deiyai 10

29 KotaJayapura 3,360

12 PAPUABARAT 13,000

1 Kab.Fakfak 1,100

2 Kab.Kaimana 620

3 Kab.TelukWondama 650

4 Kab.TelukBintuni 1,380

5 Kab.Manokwari 2,850

6 Kab.SorongSelatan 780

7 Kab.Sorong 1,610

8 Kab.RajaAmpat 770

9 Kab.Tambrauw 210

10 Kab.Maybrat 220

11 Kab.ManokwariSelatan 110

12 Kab.PegununganArfak 370

13 KotaSorong 2,330

13 ACEH 23,000

1 Kab.Simeulue 1,310

2 Kab.AcehSingkil 2,510

3 Kab.AcehSelatan 1,130

(44)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

5 Kab.AcehTimur 1,030

6 Kab.AcehTengah 2,040

7 Kab.AcehBarat 860

8 Kab.AcehBesar 1,350

9 Kab.Pidie 1,110

10 Kab.Bireuen 1,590

11 Kab.AcehUtara 1,150

12 Kab.AcehBaratDaya 590

13 Kab.GayoLues 260

14 Kab.AcehTamiang 720

15 Kab.NaganRaya 840

16 Kab.AcehJaya 520

17 Kab.BenerMeriah 730

18 Kab.PidieJaya 600

19 KotaBandaAceh 150

20 KotaSabang 1,330

21 KotaLangsa 960

22 KotaLhokseumawe 680

23 KotaSubulussalam 400

14 SUMATERABARAT 19,000

1 Kab.KepulauanMentawai 1,310

2 Kab.PesisirSelatan 1,380

3 Kab.Solok 940

4 Kab.Sijunjung 770

5 Kab.TanahDatar 790

(45)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

7 Kab.Agam 730

8 Kab.LimaPuluhKota 1,740

9 Kab.Pasaman 1,320

10 Kab.SolokSelatan 2,860

11 Kab.Dharmasraya 410

12 Kab.PasamanBarat 380

13 KotaPadang 590

14 KotaSolok 570

15 KotaSawahlunto 430

16 KotaPadangPanjang 1,190

17 KotaBukittinggi 970

18 KotaPayakumbuh 960

19 KotaPariaman 1,020

15 RIAU 12,000

1 Kab.KuantanSingingi 1,480

2 Kab.IndragiriHulu 1,190

3 Kab.IndragiriHilir 1,170

4 Kab.Pelalawan 1,220

5 Kab.Siak 1,000

6 Kab.Kampar 670

7 Kab.RokanHulu 390

8 Kab.Bengkalis 1,910

9 Kab.RokanHilir 490

10 Kab.KepulauanMeranti 760

11 KotaPekanbaru 1,020

(46)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

16 KEPULAUANRIAU 7,000

1 Kab.Karimun 470

2 Kab.Bintan 1,120

3 Kab.Natuna 570

4 Kab.Lingga 390

5 Kab.KepulauanAnambas 150

6 KotaBatam 3,650

7 KotaTanjungPinang 650

17 BENGKULU 10,000

1 Kab.BengkuluSelatan 740

2 Kab.RejangLebong 800

3 Kab.BengkuluUtara 710

4 Kab.Kaur 940

5 Kab.Seluma 1,620

6 Kab.Mukomuko 790

7 Kab.Lebong 880

8 Kab.Kepahiang 1,330

9 Kab.BengkuluTengah 660

10 KotaBengkulu 1,530

18 SUMATERASELATAN 17,000

1 Kab.OganKomeringUlu 650

2 Kab.OganKomeringIlir 1,470

3 Kab.MuaraEnim 900

4 Kab.Lahat 780

5 Kab.MusiRawas 440

(47)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

7 Kab.Banyuasin 260

8 Kab.OganKomeringUluSelatan 1,720

9 Kab.OKUTimur 1,360

10 Kab.OganIlir 890

11 Kab.EmpatLawang 870

12 Kab.PenukalAbabLematangIlir 1,390

13 Kab.MusiRawasUtara 740

14 KotaPalembang 530

15 KotaPrabumulih 580

16 KotaPagarAlam 380

17 KotaLubukLinggau 2,940

19 LAMPUNG 15,000

1 Kab.LampungBarat 1,510

2 Kab.Tanggamus 2,080

3 Kab.LampungSelatan 1,070

4 Kab.LampungTimur 570

5 Kab.LampungTengah 1,530

6 Kab.LampungUtara 820

7 Kab.WayKanan 620

8 Kab.TulangBawang 940

9 Kab.Pesawaran 460

10 Kab.Pringsewu 530

11 Kab.Mesuji 1,380

12 Kab.TulangBawangBarat 790

13 Kab.PesisirBarat 300

(48)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

15 KotaMetro 430

20 BANTEN 8,000

1 Kab.Pandeglang 1,020

2 Kab.Lebak 990

3 Kab.Tangerang 270

4 Kab.Serang 1,250

5 KotaTangerang 540

6 KotaCilegon 890

7 KotaSerang 1,120

8 KotaTangerangSelatan 1,920

21 D.I.YOGYAKARTA 5,000

1 Kab.KulonProgo 1,000

2 Kab.Bantul 1,120

3 Kab.GunungKidul 1,040

4 Kab.Sleman 620

5 KotaYogyakarta 1,220

22 BALI 9,000

1 Kab.Jembrana 1,910

2 Kab.Tabanan 570

3 Kab.Badung 640

4 Kab.Gianyar 830

5 Kab.Klungkung 870

6 Kab.Bangli 350

7 Kab.Karangasem 300

8 Kab.Buleleng 850

(49)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

23 NUSATENGGARATIMUR 22,000

1 Kab.SumbaBarat 1,480

2 Kab.SumbaTimur 1,830

3 Kab.Kupang 1,070

4 Kab.TimorTengahSelatan 1,470 5 Kab.TimorTengahUtara 850

6 Kab.Belu 920

7 Kab.Alor 1,070

8 Kab.Lembata 320

9 Kab.FloresTimur 1,470

10 Kab.Sikka 580

11 Kab.Ende 70

12 Kab.Ngada 1,470

13 Kab.Manggarai 1,130

14 Kab.RoteNdao 1,230

15 Kab.ManggaraiBarat 600

16 Kab.SumbaTengah 2,320

17 Kab.SumbaBaratDaya 590

18 Kab.Nagekeo 520

19 Kab.ManggaraiTimur 410

20 Kab.SabuRaijua 260

21 Kab.Malaka 1,020

22 KotaKupang 1,320

24 KALIMANTANBARAT 14,000

1 Kab.Sambas 460

(50)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

3 Kab.Landak 1,800

4 Kab.Mempawah(Pontianak) 1,030

5 Kab.Sanggau 1,190

6 Kab.Ketapang 700

7 Kab.Sintang 1,130

8 Kab.KapuasHulu 950

9 Kab.Sekadau 1,290

10 Kab.Melawi 900

11 Kab.KayongUtara 1,100

12 Kab.KubuRaya 500

13 KotaPontianak 1,030

14 KotaSingkawang 300

25 KALIMANTANTIMUR 10,000

1 Kab.Paser 490

2 Kab.KutaiBarat 2,260

3 Kab.KutaiKartanegara 880

4 Kab.KutaiTimur 650

5 Kab.Berau 1,550

6 Kab.PenajamPaserUtara 380

7 Kab.MahakamHulu 70

8 KotaBalikpapan 1,990

9 KotaSamarinda 1,220

10 KotaBontang 510

26 SULAWESIBARAT 6,000

1 Kab.Majene 780

(51)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

3 Kab.Mamasa 1,080

4 Kab.Mamuju 500

5 Kab.MamujuUtara 400

6 Kab.MamujuTengah 1,690

27 SULAWESIUTARA 15,000

1 Kab.BolaangMongondow 1,320

2 Kab.Minahasa 1,660

3 Kab.KepulauanSangihe 930

4 Kab.KepulauanTalaud 420

5 Kab.MinahasaSelatan 1,140

6 Kab.MinahasaUtara 1,040

7 Kab.BolaangMongondowUtara 520 8 Kab.Kep.SiauTagulandangBiaro 850 9 Kab.MinahasaTenggara 690 10 Kab.BolaangMongondowSelatan 400 11 Kab.BolaangMongondowTimur 330

12 KotaManado 2,850

13 KotaBitung 1,210

14 KotaTomohon 900

15 KotaKotamobagu 740

28 SULAWESITENGAH 13,000

1 Kab.BanggaiKepulauan 1,080

2 Kab.Banggai 910

3 Kab.Morowali 1,880

4 Kab.Poso 2,070

(52)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

6 Kab.Tolitoli 880

7 Kab.Buol 260

8 Kab.ParigiMoutong 530

9 Kab.TojoUna-Una 1,800

10 Kab.Sigi 540

11 Kab.MorowaliUtara 740

12 Kab.BanggaiLaut 1,020

13 KotaPalu 590

29 SULAWESITENGGARA 17,000

1 Kab.Buton 690

2 Kab.Muna 2,070

3 Kab.Konawe 1,960

4 Kab.Kolaka 1,490

5 Kab.KonaweSelatan 1,530

6 Kab.Bombana 570

7 Kab.Wakatobi 1,390

8 Kab.KolakaUtara 730

9 Kab.ButonUtara 650

10 Kab.KonaweUtara 190

11 Kab.KolakaTimur 850

12 Kab.KonaweKepulauan 110

13 Kab.MunaBarat 540

14 Kab.ButonTengah 590

15 Kab.ButonSelatan 490

16 KotaKendari 2,170

(53)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

30 MALUKU 11,000

1 Kab.MalukuTenggaraBarat 1,370

2 Kab.MalukuTenggara 840

3 Kab.MalukuTengah 740

4 Kab.Buru 1,400

5 Kab.KepulauanAru 660

6 Kab.SeramBagianBarat 460 7 Kab.SeramBagianTimur 1,930

8 Kab.MalukuBaratDaya 720

9 Kab.BuruSelatan 250

10 KotaAmbon 1,890

11 KotaTual 740

31 JAMBI 11,000

1 Kab.Kerinci 810

2 Kab.Merangin 1,010

3 Kab.Sarolangun 900

4 Kab.BatangHari 830

5 Kab.MuaroJambi 740

6 Kab.TanjungJabungTimur 1,460 7 Kab.TanjungJabungBarat 680

8 Kab.Tebo 520

9 Kab.Bungo 1,650

10 KotaJambi 2,160

11 KotaSungaiPenuh 240

32 KALIMANTANTENGAH 14,000

(54)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

2 Kab.KotawaringinTimur 510

3 Kab.Kapuas 900

4 Kab.BaritoSelatan 640

5 Kab.BaritoUtara 1,130

6 Kab.Sukamara 2,330

7 Kab.Lamandau 1,380

8 Kab.Seruyan 1,030

9 Kab.Katingan 1,080

10 Kab.PulangPisau 240

11 Kab.GunungMas 540

12 Kab.BaritoTimur 1,160

13 Kab.MurungRaya 500

14 KotaPalangkaraya 850

33 GORONTALO 6,000

1 Kab.Boalemo 710

2 Kab.Gorontalo 2,000

3 Kab.Pohuwato 820

4 Kab.BoneBolango 620

5 Kab.GorontaloUtara 680

6 KotaGorontalo 1,170

34 MALUKUUTARA 10,000

1 Kab.HalmaheraBarat 1,210

2 Kab.HalmaheraTengah 610

3 Kab.KepulauanSula 870

4 Kab.HalmaheraSelatan 360

(55)

No. Provinsi Kab/Kota Jumlah Sasaran

6 Kab.HalmaheraTimur 1,340

7 Kab.PulauMorotai 2,050

8 Kab.KepulauanTalibu 680

9 KotaTernate 1,240

10 KotaTidoreKepulauan 480

514,000

Direktur Jenderal, ttd

Harris Iskandar Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, ttd

Agus Salim

(56)

Gambar

Tabel  Rekapitulasi Hasil Pendataan ATS di Kabupaten/Kota …………….Nama Ibu

Referensi

Dokumen terkait

pitch pada variasi sudut hadap. Respon terbesar terjadi pada sudut hadap 180 0 dengan tinggi gelomabng signifikan sebesar 6 m. Pada sudut hadap 90 0 , respon gerakan pitch

Hasil penelitian menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa nilai p = 0,247 (>a=0,05) artinya tidak ada perbedaan efektivitas senam lansia dan senam jantung sehat

Radiasi adaptif juga dapat terjadi dalam kelompok organisme yang memiliki inovasi evolusioner seperti terbentuknya biji; atau dapat terjadi jika pada area baru yang dikoloni

Fan tersebut tidak akan beroperasi pada titik efisiensi terbaiknya (BEP) dan dalam kasus yang ekstrim fan tersebut mungkin beroperasi pada kondisi yang tidak stabil disebabkan titik

Di antara bentuk pengelolaan dan pengembangan bandha wakaf tersebut diwujudkan dalam bentuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang saat ini dikenal dengan istilah SPBU

Semakin tinggi tingkat kepercayaan karyawan pada integritas pimpinan, akan semakin tinggi juga tingkat komitmen dengan perusahaan yang dimiliki oleh karyawan,

Observasi merupakan cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan penga-matan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terdapat pada objek

Bagi penggemar K-Pop yang tidak mempunyai cukup uang atau waktu untuk mengunjungi Korea Selatan, mereka akan membelanjakan uangnya untuk membeli segala