• Tidak ada hasil yang ditemukan

hunianku - Mengejar Surya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "hunianku - Mengejar Surya"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT INTERNAL TM 7

KERTAS KERJA

Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja (working paper) mendokumentasikan audit. Kertas kerja berisi catatan informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit. Kertas kerja disiapkan sejak saat auditor pertama kali memulai penugasannya hingga mereka menelaah tindakan perbaikan dan mengakhiri proyek audit. Kertas kerja berisi dokumentasi atas langkah-langkah berikut ini dalam proses audit:

Rencana audit, termasuk program audit.

Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem kontrol internal. Prosedur-prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan

kesimpulan yang dicapai.

Penelaahan kertas kerja oleh penyelia. Laporan audit.

Tindak lanjut dari tindakan perbaikan.

Bab ini mencakup dan mengembangkan pedoman penyiapan kertas kerja audit yang ditetapkan dalam Practice Advisory 2330-1, "Pencatatan Informasi," yang terdapat pada Standar.

Fungsi Kertas Kerja

Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang berbeda:  Untuk mendukung laporan audit. Kertas kerja yang terstruktur dengan baik

memudahkan pengalihan dari materi yang ditulis selama audit menjadi halaman-halaman laporan audit interim dan final.

(2)

 Untuk menyimpan informasi yang diperoleh melalui tanya jawab, penelaahan instruksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan kondisi, dan pemeriksaan transaksi.

 Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit, mengumpulkan yang diperlukan untuk menentukan terjadi dan luasnya kondisi-kondisi yang kelemahan.

 Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi. Operasi kadang-kadang dan sulit untuk diingat. Penjelasan dan bagan yang terdokumentasikan dengan kertas kerja, diberi indeks untuk mempermudah akses, bisa menempatkan auditor yang sama dengan karyawan operasional dan memahami operasi dengan mendalami kerja yang baik bisa menjadi alat pertahanan yang baik jika kesimpulan dan rek dipertanyakan.

 Untuk menjadi dasar bagi penyelia dalam menelaah kemajuan dan penyelesaian kerja yang terdokumentasi lebih produktif dibandingkan percakapan antara auditor. Penelaahan oleh penyelia, yang juga didokumentasikan di kertas kerja, m kontrol audit dan merupakan bagian yang integral.

 Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang melibatkam tuntutan hukum, dan klaim asuransi.

 Untuk menjadi sarana bagi auditor eksternal dalam mengevaluasi pekerjaan dan kemudian menggunakannya dalam penilaian mereka sendiri atas sistena organisasi.

 Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya sering kali diulang atau ditindaklanjuti. Kertas kerja yang profesional membuat mudah dan lebih efisien.

(3)

 Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh Undang-undang Praktik korupsi luar negeri Amerika Serikat (U.S. Foreign Corrupt Practices Act). Undang-undang tersebut mensyaratkan perusahaan untuk mengembangkan dan menjaga system control akuntansi internal. Secara umum, auditor internal harus mengupayakan kertas kerja yang rapi, seragam, dapat relevan, ekonomis, lengkap secara wajar, sederhana, dan disusun secara logis.

Menjaga Kerapian Kertas Kerja

Kertas kerja yang rapi mencerminkan pemikiran yang rapi. Kertas kerja seperti ini mem.. langsung mengenai kecermatan dan profesionalisme.

Semua nama dan jabatan harus dicetak dengan jelas dan mudah dipahami. Hanya satu sisi lembar kerja yang harus digunakan; karena materi pada halaman belakang bisa terlewatkan. Kertas keria digunakan dalam sidang pengadilan. Kertas kerja yang berantakan tidak layak menjadi bukti.

Menjaga Keseragaman Kertas Kerja

Semua kertas kerja harus disiapkan pada kertas dengan ukuran dan tampilan yang sama ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar. Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan.

Map yang memiliki penjepit berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai kertas seperti ini mencegah tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa disortir, disortir ulang ditambah atau dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan untuk memisahkan bagian audit. Hasil cetak komputer dan catatan elektronik juga harus disiapkan.

Menyiapkan Kertas Kerja agar Dapat Dipahami

(4)

Menjaga Kertas Kerja yang Relevan

Kertas kerja sebaiknya dibatasi hanya pada masalah-masalah yang relevan dan material yang secara langsung terkait dengan tujuan-tujuan audit. Catatan yang mungkin menarik

dan final. Di samping itu, auditor yang berpengalarnan senantiasa memikirkan laporan akhir di sepanjang keseluruhan penugasan audit. Hal ini membuat pekerjaan lapangan menjadi relevan dan mengikuti arah yang benar. Apa pun yang tidak layak untuk dilaporkan bisa jadi tidak relevan untuk ditelaah.

 Untuk menyimpan informasi yang diperoleh melalui tanya jawab, penelaahan instruksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan kondisi, dan pemeriksaan transaksi.

 Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit, mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan terjadi dan luasnya kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

 Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi. Operasi kadang-kadang agak rumit dan sulit untuk diingat. Penjelasan dan bagan yang terdokumentasikan dengan baik dalam kertas kerja, diberi indeks untuk mempermudah akses, bisa menempatkan auditor pada posisi yang sama dengan karyawan operasional dan memahami operasi dengan mendalam. Jadi, kertas kerja yang baik bisa menjadi alat pertahanan yang baik jika kesimpulan dan rekomendasi audit dipertanyakan.

 Untuk menjadi dasar bagi penyelia dalam menelaah kemajuan dan penyelesaian audit. Penelaahan kerja yang terdokumentasi lebih produktif dibandingkan percakapan antara penyelia audit dan auditor. Penelaahan oleh penyelia, yang juga didokumentasikan di kertas kerja, merupakan sarana kontrol audit dan merupakan bagian yang integral.

 Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang melibatkan kecurangan. tuntutan hukum, dan Haim asuransi.

(5)

 Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya. Penugasan audit sering kali diulang atau ditindaklanjuti. Kertas kerja yang profesional membuat audit rutin lebih mudah dan lebih efisien.

 Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat (peer review). Makin banyak organisas, audit internal yang terlibat dalam program kontrol mutu dan evaluasi mandiri. Baik auditor eksternal atau konsultan perlu mengevaluasi aktivitas audit internal. Kertas kerja menjadi dasar untuk mengevaluasi program jaminan mutu departemen audit internal, yang menunjukkan kepatuhan dengan Standar.

 Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh Undang-undang Praktik Korupsi Luar Nege Amerika Serikat (U.S. Foreign Corrupt Practices Act). Undang-undang tersebut mensyaratkaz

Semua nama dan jabatan harus dicetak dengan jelas dan mudah dipahami. Hanya satu sisi lembar kea yang harus digunakan; karena materi pada halaman belakang bisa terlewatkan. Kertas kerja telah lama digunakan dalam sidang pengadilan. Kertas kerja yang berantakan tidak layak menjadi bukti.

Menjaga Keseragaman Kertas Kerja

Semua kertas kerja harus disiapkan pada kertas dengan ukuran dan tampilan yang sama. Kertas ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar. Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan.

Map yang memiliki penjepit berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai kertas kerja audit seperti ini mencegah tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa disortir, disortir ulang, ditamhai dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan untuk memisahkan bagian:bagian dokumen audit. Hasil cetak komputer dan catatan

elektronik juga harus disiapkan.

Menyiapkan Kertas Kerja agar Dapat Dipahami

(6)

apa yang diputuskan dilakukan, apa yang telah mereka lakukan, apa yang mereka temukan, apa kesimpulan yang diambil apa saja yang tidak diputuskan untuk diambil. Tentu saja perlu menjaga kertas kerja seringkas mungkin namun kejelasan jangan sampai dikorbankan hanya untuk menghemat waktu dan kertas.

Informasi yang diperoleh secara lisan jarang dicatat secara harfiah. Auditor yang memaparkan tanggapan klien juga harus mencatat interpretasi mereka sendiri mengenai maksud kata-kata klien. Untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman, klien sebaiknya diminta men interpretasi auditor. Jika digunakan rekaman suara, sebaiknya tetap dibuat catatan tertulis.

Menjaga Kesederhanaan Penulisan

Kertas kerja haruslah dengan mudah dipahami bagi yang menelaah. Penggunaan jargon harus dihine.2n. Jika digunakan, harus dijelaskan pada bagian terpisah dari kertas kerja—pada Daftar Istilah—bers=a dengan istilah-istilah teknis dan kurang dikenal yang digunakan dalam aktivitas dan dalam kertas kerja.

Kesederhanaan dan kejelasan dalam kertas kerja tidak berarti harus menggunakan struktur bahasa v--- sempurna. Kalimat-kalimat ringkas tetap bisa digunakan dan menghemat waktu.

Uji terakhir dari seperangkat kertas kerja yang baik adalah apakah auditor internal yang lain, yang ticizi berhubungan dengan penugasan, bisa melangkah ke dalam penugasan audit yang sedang dilakuk= memahami apa yang telah dilakukan dan melakukan pemeriksaan tanpa menghabiskan banyak upa'a.

Gunakan Susunan Kertas Kerja yang Logis

(7)

setiap segmen audit, auditor harus memberikan informasi umum dalam bentuk narasi pada agian. Informasi tersebut mencakup tujuan operasi yang diaudit dan informasi latar belakang: Truzzisasi, statistik volume, dan sistem kontrol.

setiap bagian audit, auditor harus menyebutkan dengan jelas tujuan rinci dari segmen, termasuk hal-hal yang ditetapkan di program audit jika diperlukan. u. auditor harus menjelaskan dalam kertas kerja lingkup audit mereka: apa yang tercakup dan yang aszak..- Dalam bagian kertas kerja mereka, auditor akan membahas metode pemilihan sampel yang mereka rgLiakan dan ukuran sampel serta tingkat keyakinan—atau jika digunakan komputer, metodologi yang rag.:_nakan untuk mengganti pemilihan sampel.

ah pernyataan tujuan dan ruang lingkup, auditor menuliskan pengujian dan

temuan mereka.

Lni harus dibatasi pada fakta—yang baik maupun yang buruk. Setelah fakta-fakta dicatat,

akan mengambil kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Berdasarkan temuan atas kontrol

kinerja, auditor harus menyatakan apakah kondisi yang mereka temukan memuaskan atau tidak.

. apakah tujuan operasi tercapai atau tidak. Kesimpulan in secara agregat, akan mendukung opini

atas keseluruhan organisasi atau fungsi yang ditelaah.

 auditor harus mendokumentasikan rekomendasi mereka untuk memperbaiki kondisi-kondisi mereka temukan dan tindakan perbaikan yang diambil oleh klien.

elakang narasi akan ada catatan audit: bagan alir dari sistem kontrol, jadwal pengujian audit, dan

 temuan. Setiap lembar kerja umumnya akan berisi:

(8)

Referensi ke penugasan audit. Hal ini mengidentifikasikan nomor referensi dari penugasan audit.

Tanda silang atau simbol lainnya Tanda silang atau simbol-simbol lainnya harus seragam di sepanjang audit. Tanda-tanda tersebut harus kecil dan ditempatkan dengan rapi, berguna tetapi tidak terlalu mencolok. Tanda-tanda tersebut harus dijelaskan di catatan kaki.

Tanggal pembuatan dan inisial auditor. Tanggal harus menunjukkan kapan kertas kerja diselesaikan. :nisial auditor harus muncul pada setiap lembar. Lembar terpisah pada kertas kerja harus berisi daftar sernua auditor dan staf lainnya pada penugasan audit serta inisial mereka.

Nomor referensi kertas kerja. Kertas kerja harus dirujuk saat disiapkan dan dibuat dalam -.7engelompokan yang logis. Tidak ada yang lebih mengganggu—bagi auditor maupun penelaah—selain ertas kerja dibiarkan tak bernomor dan tak terkendali

Sumber-sumber data. Sumber-sumber data harus dengan jelas diidentifikasi.

Kertas kerja bisa ditulis menggunakan pensil, pena, dan/atau dengan perangkat lunak dan dicetak. Pensil lebih disukai untuk skedul-skedul berisi angka-angka yang mungkir_ Tulisan naratif lebih rapi bila ditulis menggunakan tinta. Beberapa auditor internal member: profesionalisme di kertas kerja mereka dengan menulis di lembar dan induk kolom me, tinta—maka tulisan ini sulit untuk diubah—dan sisa skedul menggunakan pensil.

Sumber-sumber informasi yang tampil di kertas kerja harus diidentifikasi dengan jelas independen harus bisa menelusuri ulang langkah-langkah auditor—dari skedul dasar ke n: tanggapan—tanpa harus meminta informasi tambahan. Untuk itu, lembar kerja harus dirke kertas kerja lainnya yang berkaitan dan ke program audit. Referensi silang yang efek-zi

(9)

independen oleh seseorang yang tidak bekerja pada penugasan vant.

Sampul muka setiap dokumen kertas kerja harus menunjukkan nomor proyek dan nom:C. organisasi atau fungsi, subjek

masalah, periode audit atau tanggal lainnya yang beriL,-.L.

pengamanan jika ada, dan nomor volume jika lebih dari satu volume.

Setiap dokumen kertas kerja harus memuat daftar isi. Dokumen pertama juga harus daftar isi, yang mengidentifikasikan seluruh dokumen..

Ringkasan Kertas Kerja

Meskipun kita telah menyinggung pembuatan ringkasan di Bab 8, Temuan Audit, namun layak untuk dijelaskan di sini karena penting untuk penyajian kertas kerja.

Auditor, dalam melakukan penelusuran audit, sering kali enggan mengalokasikan waktu audit untuk membuat ringkasan. Tidak membuat ringkasan sering kali merupakan kesalalian. Apa yang dipikir auditor sudah mereka kuasai sepenuhnya bisa terlupakan seiring berjalannya waktu. Ingatan bisa menjadi pelayan yang tidak setia, kadang kala menyimpan apa yang diinginkan saja.

Proses pembuatan ringkasan menyediakan pandangan menyeluruh yang objektif. Ringkasan bisa mengembalikan ingatan ke fakta-fakta yang ada. Ringkasan membantu menempatkan temuan dalam perspektif yang wajar. Ringkasan memfokuskan pada hal yang penting dan relevan serta membantu menempatkan hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan secara tepat. Auditor yang secara periodik meringkas temuan mereka, yang buruk maupun yang baik, memegang kendali atas penugasan audit mereka.

Ringkasan juga bermanfaat dalam menghubungkan kelompok-kelompok

kertas kerja yang terkait

(10)

kertas kerja yang saling terkait dan dapat memfasilitasi penelaahan atas bagian-bagian penugasan :ertentu. Berikut ini beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat:

Ringkasan Segmen-segmen Audit

Setiap segmen.audit harus diringkas dalam bentuk narasi untuk menunjukkan subjek

audit, tujuan dan

lingkup audit, temuan, kesimpulan dan rekomendasi auditor, serta tindakan perbaikan yang dilakukan

Ringkasan harus memiliki referensi ke dokumen pendukungnya. Bentuk ringkasan ini dibahas :ebih awal dalam susunan kertas kerja yang logis.

Ringkasan Statistik

Auditor sering kali menggunakan ringkasan statistik dari hasil-hasil pengujian audit. Data yang tersebar 2ada skedul pengujian bisa diringkas sehingga mudah dibaca, dipahami, dan ditangani.

Ringkasan ini harus diperlakukan sebagai sebuah piramid, data akhir secara perlahan meluas ke ebe rap a skedul pengujian. Ringkasan statistik yang baik memudahkan penelaah beralih dari ringkasan

masing-masing pengujian tanpa menggunakan pensil. Auditor akan melakukan hal ini untulc mereka.

Ringkasan Rap at

Pembahasan dengan klien—pengamatan, kesepakatan, ketidaksepakatan, dan saran-saran merekaharus diringkas dengan lengkap dan segera. Ringkasan bisa digunakan untuk mencatat hal-hal ini dengan tepat sesuai apa yang mereka katakan, tidak seperti apa yang terlihat, disaring melalui pengumpulan ulang. Tanggal dan jam pembahasan bisa bernilai bila suatu saat terjadi perselisihan.

(11)

Begitu auditor menyelesaikan suatu segmen audit, mereka harus membuat komentar yang sesuai dalam program audit mengenai temuan-temuan mereka— komentar yang dengan ringkas menyatakan kesimpulan mereka tentang aktivitas yang diaudit.

Saat mereka kemudian membaca program audit, auditor akan menyadari mengenai cara audit yang dilakukan. Proses ini akan memberitahu mereka apa yang telah dilakukan dan apa yang masih harus dilakukan. Hal ini bisa membantu mereka memahami mutu kontrol operasi dan kinerja, juga membantu mengontrol audit. Ringkasan juga bisa menjadi semacam sketsa ringkas kumulatif dari pendapat mereka mengenai operasi yang sedang mereka telaah. Berikut ini beberapa contoh ringkas

silang seperti yang dijelaskan sebelumnya pada bab ini digunakan, dan bahan-bahan dari kertas kerla yang telah selesai dan telah dirujuk lebih awal bisa secara simultan digunakan saat menyusun subie kertas kerja. Kertas kerja bisa dicetak meskipun bisa tetap disimpan dalam bentuk elektronik d?- digunakan dalam bentuk ini saat pertemuan dengan klien dan untuk penelaahan oleh penyelia.

Halaman-halaman kertas kerja bisa secara otomatis diberi judul oleh program komputer dan prog: audit tersebut bisa diperbarui dan diberi referensi silang oleh auditor seiring kemajuan pekerjaan.

Struktur sebenarnya dari kertas kerja akan tampil menyerupai kertas kerja yang disusun secara maniL dengan pengecualian pada lembar kerja, bagan alir, dan format khusus lainnya yang merupakan baE dari program komputer untuk kertas kerja.

sensitif lainnya. Juga harus diperhatikan adalah orang-orang yang tidak memiliki otorisasi tidat menggunakan arahan yang terkandung dalam program audit untuk memperoleh informasi atau untti menyebabkan aktivitas-aktivitas yang tidak terotorisasi untuk mengacaukan organisasi.

Banyak entitas menggunakan perangkat lunak kertas kerj a yang mengandung bentuk dan memungkli auditor mengembangkan program audit dan bentuk kertas kerja pada saat yang bersamaan.

Penelaahan Kertas Kerja oleh Penyelia

(12)

dibuktikan pada setiap kertas kerja mengguna: nama atau inisial penyelia dan tanggal penelaahan. Pertanyaan yang muncul harus tercakup den: setiap kelompok kertas kerja yang berhubungan, dan kertas kerja tersebut tidak boleh dianggap sel hingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan jawaban yang memuaskan penyelia.

Saat penyelia menelaah kertas kerja, mereka harus memastikan bahwa:

 Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah

diikuti.

 Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan—yang membuktikan

pekerjaan yang mern2 telah dilakukan—dan memang mendukung temuan-temuan audit.

 Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid.

 Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa.

 Penelaahan dengan klien telah dilakukan dan dengan memadai telah

dicatat dan bahwa perselis] telah diselesaikan.

 Aturan-aturan departemen audit pada kertas kerja telah diikuti. Penyelia harus menelaah kertas kerja sesegera mungkin setelah diselesaikan. Jadi, kekacauan kerja bisa dikurangi dan masalah-masalah diselesaikan sebelum laporan ditulis dan auditor ditugaskan ulang.

Sebuah organisasi audit menggunakan format khusus untuk melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja audit. Berikut ini beberapa standar yang tercatat pada format tersebut:

Laporan

 Temuan-temuan yang dilaporkan telah diberi referensi silang dengan memadai ke dokumen pendukung.

 Bukti yang tersedia mendukung terlaksananya audit dengan lingkup penuh.

(13)

Program audit yang memadai telah dibuat. Rencana pra-audit telah didokumentasikan.

Penghilangan langkah-langkah yang diperlukan dalam program audit telah dijelaskan dengan memadai.

Waktu audit yang diestimasi dan yang sebenarnya telah didokumentasikan dengan memadai.

U M U M

Bagan alir telah disiapkan, atau dibawa dari audit sebelumnya dan diperbarui. Rencana pengambilan sampel telah didokumentasikan dengan memadai dan informatif.

Bahan referensi (kebijakan, prosedur, dan lain-lain) disimpan untuk tujuan konstruktif.

Laporan audit sebelumnya dan jawabannya telah tercakup. Temuan audit sebelumnya telah diinvestigasi.

Pertemuan setelah audit telah didokumentasikan. Data administratif telah diselesaikan.

Pekerjaan Lapangan

Setiap bagian kertas kerja diringkas setelah pekerjaan dilakukan dan temuan-temuan disusun.

Ringkasan dirujuk silang ke bahan-bahan pendukung yang sesuai. Tujuan, lingkup, dan sifat pekerjaan ditentukan dengan tepat. Kesimpulan auditor diberikan.

Supervisi

Semua pertanyaan penyelia telah dijawab. Mutu pekerjaan dinilai.

Kontrol atas Kertas Kerja

(14)

risiko kehilangan, kertas kerja harus disimpan dalam lemari atau meja terkunci saat jam makan siang dan sepanjang malam. Jika kertas kerja dibawa ke ruangan hotel, maka harus disimpan dalam koper terkunci. Kertas kerja tidak boleh diakses orangorang yang tidak memiliki otoritas untuk memilild atau menggunakannya, karena bisa disalahgunakan; informasi bisa dipindahkan, diubah, atau dibaca oleh orang yang tidak berhak membacanya.

Hal ini tidak berarti bahwa auditor tidak boleh memperlihatkan kertas kerja mereka kepada klien pada keadaan-keadaan yang sesuai. Bila tidak ada komentar yang mengganggu atau indikasi kecurangan, auditor mungkin merasa penyebaran hasil penelaahan akan bermanfaat sebelum bertemu klien.

Akses ke kertas kerja dan laporan bisa diizinkan untuk auditor eksternal dan orang-orang dalam organisasi selain klien. Tetapi hal ini harus disetujui oleh kepala bagian audit. Bila orang di luar organisasi meminta akses ke kertas kerja, kepala bagian audit harus mendapatkan persetujuan dari manajemen senior dan/atau penasihat hukum.

Manajemen audit harus mementingkan kontrol atas kertas kerja auditor. Bisa saja kertas kerja hilang di tengah-tengah pelaksanaan audit. Manajemen audit juga harus memerhatikan apakah seorang auditor pengganti bisa menggantikan pekerjaan yang ditinggalkan oleh auditor sebelumnya. Aturannya adalah: Usahakan kertas kerja Anda mengikuti pedoman, terorganisasi dengan baik, dan diberi indeks clan referensi silang dengan baik sehingga pekerjaan audit bisa dilanjutkan oleh auditor selanjutnya dengan kesulitan yang minimal.

Kontrol yang baik atas kertas kerja elektronik mengharuskan perubahan hanya dilakukan oleh auditor yang membuatnya.

Contoh-contoh Kertas Kerja

(15)

Kertas-kertas kerja tersebut diambil dari audit sebenarnya. Beberapa organisasi audit bisa merasa bahwa penyiapan yang terlalu rinci akan terlalu sukar. Oleh karena itu, contoh-contoh tersebut harus dipandang sebagai contoh-contoh yang ideal, bukan sebuah keharusan. Tetapi subjek yang disebutkan harus diterapkan di setiap audit sebelum kertas kerja tersebut dianggap telah disiapkan dengan profesional Kertas kerja aktual biasanya disiapkan menggunakan pensil, tetapi ditunjukkan dalam bentuk cetakan agar lebih jelas dan mudah dibaca.

Pada bagian belakang, dan p auditor dalam memahami pen

Pernyataan "Ti berkepentingar sumber inform digunakan.

"Temuan" mer karena pentinl masalah-masa mengenai ten dalam audit yang membur

Skedul-skedul kekurangan-1; suatu format 9-10 dan 9-11

Dengan meni sebelum met ada yang tent bagian seban

Menulis di Kertas Kerja saat Audit Berlangsung

Auditor internal yang terus-menerus berada di bawah tekanan waktu mungkin meragukan kernampuan mereka untuk membuat kertas kerja seperti yang diilustrasikan dalam tampilan bab mi. Tetapi pengorganisasian pekerjaan lapangan yang baik akan membantu. Rahasianya adalah tulislah saat melakukan pekerjaan lapangan.

Tulisan awal tentang tujuan, latar belakang, kontrol, sasaran, dan lingkup bisa dibuat segera setelah auditor melakukan penelaahan awal atas operasi. Mereka tidak harus menunggu hingga audit atas segmen tersebut selesai. Bila menunggu seperti ini maka pekerjaan menjadi terlalu berat dan banyak fakta yang menjadi kabur dalam pikiran mereka. Temuan bisa diringkas segera setelah pengujian dilakukan. Hasil-hasilnya kemudian segera bisa digunakan dalam diskusi dengan klien. Dalam beberapa organisasi bahan-bahan yang akan dipertimbangkan untuk laporan audit juga dikonstruksikan dan mungldn perlu ditelaah dengan klien pada saat tersebut. Hal ini khususnya bermanfaat jika Idien telah mulai mengimplementasikan rekomendasi auditor.

(16)

membutuhkan banyak waktu persiapan. Dalam beberapa kasus, menyiapkan kertas kerja bisa lebih mudah dengan penggunaan kertas kerja pro forma yang memilild judul dan beberapa segmen yang telah tersedia. Dalam kasus-kasus lainnya, khususnya dalam audit operasional yang pemeriksaannya tidak bersifat pengulangan, atau auditor mungkin membuat audit awal dari subjek yang baru, kertas kerja pro forma mungkin tidak bisa digunakan.

Apa pun kondisinya, kertas kerja yang menienuhi standar profesional harus menunjukkan apa yang ingin dilakukan auditor internal, apa yang telah mereka lakukan, dari mana sumber bahan-bahan mereka, dan langkah-langkah audit apa yang diambil, apa yang mereka temukan, dan apa yang mereka simpulkan dari temuan mereka.

Argumen lain yang menentang pencatatan pada secarik kertas adalah waktu tambahan yang dibutuhkan untuk menulis laporan audit mungkin akan melebihi waktu yang dihemat melalui penulisan catatan tersebut. Dan trauma karena memiliki temuan yang tidak didukung pendokumentasian bisa dihindari dengan menggunakan kertas kerja yang memenuhi uji profesionalisme dan bisa meyakinkan pengamat yang objektif.

Penyimpanan Kertas Kerja

Referensi

Dokumen terkait

52.840.500,- pada perencanaan pengadaan material bahan bangunan menggunakan metode lama (metode yang dipakai pada PT Dhaha Jaya Persada), sedangkan pada hasil

Dengan menggunakan panah hitam atau Selection Tool ( V) , lengkungkan garis hidung dan mulut menjadi seperti gambar di bawah ini... Student Exercise Series:

[r]

kebijakan yang telah dan akan dibuat yang berkaitan dengan masalah sosial yang. terjadi di Indonesia seperti PNPM Mandiri, Kredit Usaha

Cc Mengganti 1 baris kalimat yang telah ditulis di sebelah kanan posisi kursor dengan kalimat lain. ^ Pergi ke

Desa wisata merupakan suatu wilayah perdesaan yang dapat dimanfaatkan berdasarkan kemampuan unsur-unsur yang memiliki atribut produk wisata secara terpadu, dimana desa

It is an important political or 'philosophical' point to make to remind us that human labour was involved, but is it strictly a necessary one, essential to grasp- ing the

Untuk menghadapi persaingan dan juga dalam memicu perkembangan bisnis, maka perusahaan harus mampu melihat dan menganalisa dinamika perubahan