• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA LINGKUNGAN BISNIS garuda indones

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA LINGKUNGAN BISNIS garuda indones"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

IKEA INDONESIA

Oleh: Angga Yusarga

NIM: 14/376648/PEK/20394

Kelas Eksekutif B Angkatan 29 D

Disajikan dalam Mata Kuliah

General Business Environment

(Diampu oleh dosen: Bambang Sudibyo, M.B.A., Dr., Prof.)

Program Magister Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

(2)

EXECUTIVE SUMMARY

Setiap perusahaan memiliki visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai. Masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menetapkan tujuan organisasi sesuai dengan fungsional dan teknis perusahaan tersebut. Dalam melakukan perencanaan strategi, perusahaan harus mampu melihat dan menganalisa dinamika perubahan perusahaan, melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.

Semakin berkembangnya zaman dan peradaban manusia, manusia semakin berarsitektur. Manusia semakin menyadari pentingnya hunian tempat ia berada. Karena rumah/ hunian bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Tidak jarang rumah (bangunan fisik), penataan serta isi dari tempat tinggal dinilai sebagai representasi seseorang baik secara ekonomi maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini memunculkan permintaan pasar akan perabot rumah tangga dan furnitur rumah. Melihat hal tersebut, banyak produsen penyedia barang dan jasa furnitur yang bermunculan. Dari mulai furnitur yang bersifat customize hingga furnitur yang sifatnya masal (Mass Production). Dalam industri tersebut munculah sebuah nama perusahaan yang cukup terkemuka di dunia, yaitu IKEA. IKEA merupakan perusahaan multinasional retail perabotan dan aksesoris rumah tangga terbesar di dunia.

Peminat dari produk-produk IKEA ini sungguh tinggi. Terbukti dengan setiap pembukaan toko baru, IKEA selalu dipenuhi oleh para konsumen. Bahkan tidak jarang toko tersebut dikunjungi oleh konsumen dari negara lain. Seperti yang terjadi di Indonesia, saat awal kemunculan IKEA dipenghujung tahun 2014 lalu. Harga produk di IKEA diyakini murah namun kualitas barang yang diberikan begitu bagus, berbeda dengan produk-produk yg disediakan oleh perusahaan lain.

(3)

Bab I

PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai. Masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menetapkan tujuan organisasi sesuai dengan fungsional dan teknis perusahaan tersebut. Berbagai industri memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga strategi perusahaan yang diambil dalam pengambilan keputusan pun berbeda-beda. Perusahaan harus memiliki perencanaan strategi untuk dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor dan dapat menjaga keberlangsungan perusahaan yang dijalani.

Dalam melakukan perencanaan strategi, perusahaan harus mampu melihat dan menganalisa dinamika perubahan perusahaan, melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Bisnis perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang menjadi sebuah lingkungan bisnis. Faktor lingkungan eksternal dibedakan menjadi lingkungan mikro dan makro.

Lingkungan mikro mempengaruhi perusahaan secara langsung, sementara lingkungan makro mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Lingkungan perusahaan akan selalu mengalami perubahan menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Untuk menjaga stabilitas kinerja dan mengembangkan usaha bisnis yang digeluti, maka perusahaan harus mengetahui kondisi lingkungan. Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan mensintesiskan faktor-faktor lingkungan yang berimplikasi terhadap IKEA Indonesia.

(4)

perusahaan. IKEA Indonesia sendiri, beranung dalam industri perlengkapan rumah tangga.

Semakin berkembangnya zaman dan peradaban manusia, manusia semakin berarsitektur. Manusia semakin menyadari pentingnya hunian tempat ia berada. Karena rumah/ hunian bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Tak jarang bahwa rumah (bangunan fisik), penataan serta isi dari tempat tinggal dinilai sebagai representasi seseorang baik secara ekonomi maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Berkembangnya zaman menjadikan hunian bukan hanya sebagai tempat tinggal saja, melainkan sebagai sebuah media representasi keadan sosial dan ekonomi seseorang, seperti yang dikatakan “Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah” (Dellyani, 2013, chap. Definisi dan Fungsi Rumah Tinggal).

Hal ini tentunya memunculkan permintaan pasar akan perabot rumah tangga dan furnitur rumah. Melihat hal tersebut, banyak produsen penyedia barang dan jasa furnitur yang bermunculan. Dari mulai furnitur yang bersifat customize hingga furnitur yang sifatnya masal (Mass Production). Pemahaman masyarakat akan hal ini pun kini semakin kuat, ini menimbulkan munculnya banyak permintaan yang berkenaan dengan furniture dan alat perabot rumah tangga terutama bagi masyarakat kalangan menengah atas. Para pelaku bisnis menyadari akan peluang tersebut, maka dalam perkembangannya kini bisnis furniture, interior dan perabot rumah semakin menjamur.

(5)

Awalnya IKEA hanya merupakan retailer yang menjual berbagai barang seperti pulpen, dompet, bingkai foto, hingga jam tangan. Namun di tahun 1947, IKEA mulai mejual perabot rumah tangga dan pada tahun 1955, IKEA memproduksi dan merancang sendiri produknya. Mulanya penjualan dilakukan melalui pos, namun seiring meningkatnya jumlah permintaan terhadap produk IKEA maka di bukalah sebuah toko di Almhult (Swedia). Tahun 1963, IKEA mulai mendirikan toko di luar Swedia. Mulai tahun 1997, IKEA terus meningkatkan jumlah toko nya di seluruh dunia.

Peminat dari produk-produk IKEA ini sungguh tinggi. Terbukti dengan setiap pembukaan toko baru, IKEA selalu dipenuhi oleh para konsumen. Bahkan tidak jarang toko tersebut dikunjungi oleh konsumen dari negara lain. Seperti yang terjadi di Indonesia, saat awal kemunculan IKEA dipenghujung tahun 2014 lalu. Harga produk di IKEA diyakini murah namun kualitas barang yang diberikan begitu bagus, berbeda dengan produk-produk yg disediakan oleh perusahaan lain.

Digerai seluas 35.000 meter persegi itu, pengunjung bisa memuaskan diri berbelanja perabot, mencari inspirasi interior, hingga mencoba kuliner khas Swedia. Tidak heran jika gerai peritel asal Swedia yang berada di Alam Sutera itu kebanjiran pengunjung pada hari pembukaannya. Bahkan, IKEA berencana untuk membuka gerai keduanya di Jakarta.

(6)

ketat terkait fungsi, distribusi efisien, kualitas dan dampak produk terhadap lingkungan.

b. Hubungan Baik dengan Pemasok

Salah satu kunci sukses IKEA adalah komunikasi dan hubungan yang maik dengan pemasok material dan manufaktur. Dengan hubungan baik, mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah.

c. Mengombinasikan Proses Ritel dan Gudang

Semua gerai IKEA memiliki gudang masing-masing. Di showroom utama, pelanggan bisa melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa mengambil produk langsung dari rak penyimpanan. Rak ini tidak seperti rak gudang yang tinggi dan besar; disini pelanggan bisa menjangkau sendiri barang yang diinginkan. Produk-produk cadangan tersimpan pada rak yang berada di atas lokasi rak-rak utama.

d. Taktik Inventori Cost-Per-Touch

IKEA menggunakan kebijakan dimana pelanggan memilih dan mengambil sendiri perabot dalam kemasan dari rak penyimpanan. Taktik ini disebut taktik inventori cost-per-touch. Seperti yang berlakudalam hukum jari tangan, makin banyak tangan yang menyentuh produk yang dijual, makin banyak biaya yang terkait dengan produk tersebut.

e. Kebijakan Logistik In-Store

IKEA juga menggunakan strategi yang unik dan jarang dipakai terkait manajemen logistik untuk pemesanan ulang produk. Mereka memperkerjakan staf-staf logistik untuk menangani manajemen inventori dalam gerai. Para staf ini dikepalai oleh seorang manajer logistik in-store yang bertanggung jawab dalam proses pemesanan, dan seorang manajer barang yang bertanggung jawab dalam logistik penanganan material di semua gerai IKEA.

f. Setting Maksimum/Minimum Sebagai Sistem yang Paten

(7)

dikembangkan oleh IKEA dalam proses pemesanan barang kembali untuk memenuhi kebutuhan inventori toko.

g. Penggunaan Fasilitas Gudang High-Flow dan Low-Flow

Operasional toko IKEA didukung oleh fasilitas high-flow (fokus kepada 20% SKU yang menempati 80% volume barang keseluruhan) dan fasilitas low-flow yang bersifat lebih manual. Di gudang- gudang high-flow-nya, IKEA menggunakan sistem penyimpanan dan pengambilan barang otomatis untuk mengurangi cost-per-touch. Produk yang disimpan di gudang low-flow bukan produk dengan permintaan tinggi, dan penanganannya lebih banyak dilakukan manual.

h. Menarik Minat Pelanggan

Walaupun IKEA menerapkan sistem logistik yang berdampak besar kepada kepuasan pelanggan, namun mereka sadar, untuk menarik minat pelanggan, harus ada ‘wow factor’ yang lebih terlihat sehingga pelanggan termotivasi untuk datang dan menemukan sisi unik IKEA sebagai toko perabot.

IKEA memiliki lebih dari 590 juta pengunjung dalam setiap tahunnya. Peningkatan penjualan pun terus meningkat setiap tahunnya. IKEA mendesain produknya sendiri yang dimana memiliki 1220 pemasok di 47 negara. IKEA juga memiliki 31 kantor layanan penjualan di 26 negara, sehingga produksinya dapat terus termonitor, harga terkontrol, dan kualitas tetap terjamin. IKEA memiliki rantai pasok global yang bertumbuh seiring dengan bertumbuhnya penjualan produk di seluruh negara.

(8)

serta kemampuan produksi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang.

Fakta unik dari kemunculan IKEA adalah, bahwa banyak konsumen yang rela untuk melakukan perjalanan keluar negaranya dengan alasan hanya untuk mencari gerai IKEA. Terbukti dengan kemunculan IKEA di tahun 2014 lalu di Indonesia, tidak sedikit warga negara tetangga yang datang untuk berbelanja seperti turis dari negara Brunei dan Filipina. Sebagai konsumen, kita tahu bahwa tidak mudah untuk membawa satu produk IKEA dari satu negara ke negara lain karena dimensi produk furnitur tidaklah kecil serta rentan akan kerusakann, namun hal tersebut telah dibantah oleh IKEA dengan melakukan inovasi pengemasan yang ringkas yaitu flat packages, menjadikan barang-barangnya mudah untuk dibawa bahkan dirakit oleh orang awam.

Efisisensi dalam kemasan yang ringkas dan relatif tipis menjadikan produk IKEA mudah dimuat dalam truk pengangkut sehingga jumlah produk dalam proses pengangkutan dapat dimaksimalkan, hal ini tentunya sangat mampu memangkas biaya distribusi. Flat packages membutuhkan ruang yang lebih sedikit di gudang dan rak penyimpanan, sehingga toko-toko bisa menyimpan stok tambahan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Penghematan yang berhasil dilakukan IKEA untuk bahan bakar dan biaya penyimpanan digunakan untuk hal lain yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dengan penjabaran mengenai perkembangan IKEA Indonesa, maka tidak dapat dipungkiri bahwa faktor – faktor eksternal yang ada juga turut mempengaruhi jalannya operasional IKEA Indonsia yang meskipun baru berdidi 2 tahun di Indonesia, telah mendapatkan kesuksesan yang luar biasa. Oleh karena itu di dalam big paper ini akan dibahas apa saja faktor – faktor yang berasal dari lingkungan eksternal yang mampu berpotensi mempengaruhi jalannya operasional IKEA Indonesia.

(9)

lingkungan alam, teknologi informasi, teknologi pemrosesan, lingkungan pemerintah, faktor pembangunan ekonomi, lingkungan ekonomi regional, kebijakan moneter dan fiskal, serta kebijakan industri dan sektoral.

Dengan menganalisa hubungan timbal-balik antara faktor-faktor lingkungan dan dampaknya terhadap kegiatan bisnis perusahaan ini, maka diharapkan akan didapatkan inisiatif strategis yang tepat dalam merespon peluang dan ancaman yang ada pada waktu-waktu berikutnya.

I.B Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Apa saja faktor – faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan IKEA Indonesia

2. Apa upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh faktor – faktor lingkungan eksternal perusahaan dan merubahnya menjadi sebuah peluang ke depan.

3. Apa strategi yang dapat dimunculkan dengan adanya pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dalam menjalankan bisnis perusahaan.

I.C Tujuan Big Paper

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana faktor – faktor eksternal dapat mempengaruhi lingkungan bisnis IKEA Indonesia kemudian untuk mendeskripsikan strategi – strategi yang digunakan IKEA Indonesia untuk menghadapinya.

I.D Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan data sekunder yang diambil dari berbagai macam buku dan artikel yang terkait. Selain itu penulis melakukan studi pustaka untuk menambah perspektif penulisan dari penelitian ini.

(10)

Metode analisis yang dilakukan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif berdasarkan data – data kualitatif.

I.F Manfaat Big Paper

(11)

Bab II

PROFIL PERUSAHAAN

II.A Profil IKEA

IKEA adalah sebuah produsen perabot rumah tangga multinasional asal Swedia, dimana IKEA menjual perabot yang siap untuk dirakit dan didesain dalam bentuk datar agar memudahkan pengemasan. Perusahaan yang pertama kali dibangun pada tahun 1943 ini sudah menjadi perusahaan perabotan rumah tangga di dunia. Pada maret 2016, IKEA sudah memiliki dan menjalankan 381 toko di 47 negara.

Sebelum mulai menerapkan strategi apapun, IKEA menetapkan visi yang jelas, yaitu ingin menyediakan produk furnitur rumah tangga dengan desain yang baik, fungsional, dengan harga serendah mungkin sehingga bisa dijangkau oleh sebanyak mungkin pelanggan. Semua fungsi di perusahaan, termasuk operasi supplychain dan manajemen inventori, bekerja bersama untuk menunjang perwujudan visi ini.

Gambar II.1 Logo IKEA

(12)

Agunnaryd.ola. Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto, hingga jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan IKEA mulai merancang sendiri pada 1955.

Penjualan pada mulanya dilakukan melalui pos dan kemudian sebuah toko dibuka di Älmhult yang kemudian menjadi model toko IKEA untuk selanjutnya. Pada 23 Maret 1963, toko IKEA pertama di luar Swedia dibuka di Asker, dekat Oslo, Norwegia. Sejak tahun 1997, Ikea telah meningkatkan jumlah toko menjadi 51. Perusahaan ini terdiri dari 165 toko pada bulan Agustus 2003, dan ada rencana untuk membuka 16 toko baru di 2004 dan 2005. Namun, meskipun perusahaan membuka 14 toko baru pada tahun 2003, pertumbuhan penjualan hanya 2,7%, terutama sebagai akibat dari kondisi ekonomi tertekan di seluruh Eropa, wilayah inti bisnis perusahaan. (Pasar Database Informasi Global, 2004)

Dengan demikian, jelas bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pada tingkat yang signifikan, hanya membuka toko baru saja tidak cukup. Sebaliknya, Ikea harus menilai lingkungan eksternal dan kompetitif, dengan menentukan kesempatan dan ancaman kunci yang IKEA hadapi, dan menyelaraskan kekuatan dan kelemahan terbaik untuk melawan pasar konsumen lemah. Dengan pertumbuhan yang kuat IKEA menjadi merek yang kuat dan kehadiran diterima di pasar terpilihnya (Johnson, Scholes dan Whittington, 2005).

II.B Visi, Misi, dan Konsep IKEA Global

1) Visi IKEA

(13)

2) Misi IKEA

 Menyediakan berbagai perlengkapan Rumah Tangga yang beraneka

ragam fungsi dan desainnya dengan harga terjangkau

Selain visi dan misi yang ada, IKEA juga memiliki konsep atau value perusahaan yang menjadi kunci menuju kesuksesan dalam berkerja dan diterapkan dalam perusahaannya. Konsep tersebut antara lain:

 Inspiring: Memberi Inspirasi

 Affordable: Produk berkualitas dengan harga terjangkau

 Simple: Memilih, mengambil barang dan merakitnya sendiri di rumah  Fashion: Memberi “Style” kepada perabot rumah tangga

 Responsible: Melaksanakan tanggung jawab sosial dan etika bisnis

IKEA menggunakan strategi rantai pasok secara “pengalihdayaan yang dimana mengalihkan kegiatan perusahaan yang secara tradisional dilakukan secara internal ke pemasok eksternal (Heizer dan Barry, 2014, p.502). Banyak nya pemasok yang dimiliki oleh IKEA, dikarenakan berbagai pertimbangan, yaitu:

a. Gerai IKEA yang terletak di 47 negara membutuhkan pemasok di

masing-masing negara tersebut atau yang dekat dengan gerai guna mengurangi biaya

transportasi

b. Memilih pemasok yang unggul dibidangnya baik secara sumberdaya manusia,

material, dan hal hal lain yang berkaitan dengan operasional produksi

c. Dengan adanya kerjasama dengan pemasok lokal, maka akan mempermudah

IKEA dalam ekspansi bisnisnya

d. Semakin banyak pemasok, maka semakin banyak pihak yang mendukung

(14)

everyday life for the many people”, karena dalam operasionalnya IKEA

memiliki Code of Conduct (IWAY) yang berlaku juga bagi para pemasok nya

yang salah satu nya berisis tentang etika pemasok terhadap lingkungan

e. Merealisasikan visi nya “Create a better everyday life for the many people”,

karena dalam operasionalnya IKEA memiliki Code of Conduct (IWAY) yang

berlaku juga bagi para pemasok nya yang salah satu nya berisis tentang etika p

II.C IKEA Indonesia

Walaupun sudah lebih dari 70 tahun berdiri, IKEA yang baru saja memasuki pasarIndonesia 15 Oktober 2014 lalu langsung diserbu penggemarnya. Digerai seluas 35.000 meter persegi itu, pengunjung bisa memuaskan diri berbelanja perabot, mencari inspirasi interior, hingga mencoba kuliner khas Swedia. Tidak

(15)

heran jika gerai peritel asal Swedia yang berada di Alam Sutera itu kebanjiran pengunjung pada hari pembukaannya. Bahkan, IKEA berencana untuk membuka gerai keduanya di Jakarta.

(16)

Bab III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III.A Analisis Lingkungan Makro

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak hanya kekuatan dari internal saja yang dapat mensukseskan sebuah perusahaan. Faktor internal memang menjadi dasar beroperasinya sebuah usaha. Namun, faktor eksternal juga memegang peranan penting untuk menjalankan sebuah usaha. Terkadang faktor – faktor eksternal ini dapat memberikan peluang untuk mengembangkan perusahaan. Di sisi lain, faktor eksternal dapat mendatangkan sebuah ancaman atau tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan dibahasa faktor – faktor eksternal yang dapat mempengaruhi jalannya operasional.

Untuk menghadapi persaingan dan juga dalam memicu perkembangan bisnis, maka perusahaan harus mampu melihat dan menganalisa dinamika perubahan pada lingkungannya sehingga peluang atau kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dapat terdeteksi agar dapat mempersiapkan diri, menyusun rencana & program untuk menggunakan kesempatan yang ada juga dalam mengatasi masalah yang dihadapi demi perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik.

Analisis lingkungan dalam riset ini akan membahas beberapa lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap kondisi strategik IKEA Indonesia, yaitu:

(17)

distribusi penduduk. Kemudian demografi juga melihat bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu (Wikipedia).

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 255 juta jiwa per tahun 2015 menjadi salah satu negara yang sangat menarik untuk disimak terkait dengan demografi penduduk. Penyebaran penduduk di Indonesia tersebar dari berbagai umur dan komposisi terbesar berada pada usia produktif atau mereka yang berusia dari 15 – 64 tahun. Usia produktif adalah penduduk yang berada dalam usia kerja atau setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Menurut Undang Undang No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Indonesia yang sebagian besar merupakan penduduk dengan usia produktif merupakan suatu negara dengan angkatan kerja yang besar. Hal ini akan menjadikan Indonesia mendapatkan bonus demografi di tahun – tahun mendatang. Para pakar demografi mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020 – 2030 di mana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut tidak terlalu banyak. Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi.

(18)

Hal ini ditambah dengan faktor demografi yang didominasi usia produktif rerata 28 tahun sebanyak 55 juta orang, dengan pendapatan yang terus bertumbuh dan diprediksi mencapai 15.000 dollar per tahun dalam 10 tahun ke depan dan Indonesia dianggap sebagai generator pasar ritel di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, faktor demografi ini menjadi salahsatu faktor utama penyebab kesuksesan IKEA di Indonesia.

III.C Lingkungan Sosial

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya digunakan sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi dalam hal ini berarti seorang manusia membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitat untuk tinggal. Artinya setiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi.

Manusia pun sebagai makhluk sosial saling berhubungan dan erat keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam sekitar dan lingkungannya untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidup demi kelangsungan hidupnya di muka bumi ini. Namun, potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup, belajar, dan berkembang di tengah - tengah manusia lainnya. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangannya, bisa berjalan dengan tegap, bisa berkomunikasi atau berbicara, dan mampu mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

(19)

dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan sosial-ekonomi masyarakat sekitar dan regional.

Sejak Ikea di Indonesia pada Oktober 2014 lalu di Alam Sutera, Serpong, Banten, IKEA juga cukup aktif menjalankan program corporate Social Responsibility (cSR). Sebelum kita memberlakukan plastik berbayar bila belanja di supermarket, Ikea telah menerapkan program Ikea Blue Bag dengan tidak memberikan kantung plastik kepada masyarakat yang berbelanja dan menggantikannya dengan Ikea Blue Bag.

Dana untuk kantung plastik ini kemudian digunakan untuk meningkatkan program CSR perusahaan yang salah satunya berupa peningkatan sarana sanitasi di kawasan pemukiman padat di Penjaringan, Jakarta Utara. Dana pembelian plastik Ikea Blue Bag ini 100 persen digunakan untuk program cSR perusahaan.Ikea juga melaksanakan program Ikea Indonesia Water & community Forum, sebuah kegiatan untuk mendorong kreativitas aktivitas cSR yang berkesinambungan dalam operasional bisnis sehari-hari. Ajang ini membuat suatu forum dan pameran dengan menggabungkan pengalaman akademis, komersial dan praktek di lapangan untuk menemukan solusi-solusi terbaik yang bisa diterapkan.

(20)

Indonesia untuk mendorong inovasi terhadap perbaikan sanitasi dan air bersih di Jakarta. Kompetisi ini telah diikuti oleh 170 peserta dari 23 universitas. Hal ini juga sejalan dengan survei yang dilakukan oleh lembaga internasional terkait program cSR suatu perusahaan. Berdasarkan perilaku maupun persepsi masyarakat dunia seputar cSR, hampir seluruh konsumen dunia mengharapkan perusahaan untuk bertanggung jawab. Konsumen juga memberikan perhatian terhadap upaya perusahaan yang telah mengambil langkah jauh dalam melakukan upaya cSR.

Persyaratan Standar IWAY meliputi: - Tidak mempekerjakan anak

- Tidak ada pemaksaan atau tenaga kerja terikat - Tidak ada diskriminasi

- Kebebasan berserikat

- Setidaknya mendapatkan upah minimum dan kompensasi lembur - Lingkungan kerja yang aman dan sehat

(21)

Gambar III.1. Hubungan Antara Lingkungan Sosial, Alam, dan Ekonomi

Peningkatan kinerja IKEA Indonesia merupakan salah satu indikator keberhasilan dari program Corporate Social Responsibility yang sudah dijalankan oleh perusahaan. Oleh karena itu IKEA Indonesia melakukan beberapa aksi untuk mnambah values mereka yang salah satunya dengan program Corporate Social Responsibility. Di dalam industri perlengkapan rumah tangga, tingkat kepercayaan konsumen terhadap pelayanan harus dijaga. Hal ini dapat dikatakan sebagai faktor sosial karena lingkungan sosial akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Terlebih lagi masyarakat Indonesia yang bersifat kekeluargaan, memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi kepada lingkungan sosial mereka. Jika ada salah satu anggota lingkungan sosial mereka yang menaruh ketidakpercayaan terhadap suatu hal, maka akan mempengaruhi keputusan dia juga.

III.D Lingkungan Teknologi

(22)

mengurangi barang mentah tidak layak produksi yang merupakan resiko inventory pemasok.

Kemudian masalah yang biasanya muncul jika jumlah lot yang dikirimkan besar adalah transportasi angkut, dengan jumlah lot yang besar tentunya alat transportasi yang digunakan harus memiliki kapasitas angkut yang besar agar tidak terjadi repetisi pengangkutan yang terlalu banyak. IKEA menemukan solusi guna mengatasi masalah ini, yaitu dengan menerapkan metode flat packing sehingga barang-barang yang dikirimkan tidak terlalu menghabiskan ruang di dalam box truk yang digunakan sebagai alat transportasi pengiriman.

Produk yang disediakan oleh IKEA merupakan produk massal dengan desain moduler karena dengan desain moduler ini para pemasok mampu memaksimalkan kinerjanya serta meminimalkan biaya, selain itu mampu mempercepat waktu pengerjaan dan mengurangi resiko kesalahan produksi.

Dari segi produk IKEA menyediakan produk yang dimana terbentuk didasarkan oleh 5 dimensi (Democratic Design) yaitu:

a. Form (bentuk), membuat dunia menjadi indah dengan menciptakan produk yang memiliki bentuk menarik

b. Function (fungsi), sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari dan membuat hidup menjadi mudah serta memberikan maanfaat yang berarti c. Quality (kualitas), menciptakan barang yang tahan lama

d. Sustainability (berkelanjutan), memberikan efek positif terhadap manusia dan planet

e. Low Price (harga yang terjangkau), menciptakan produk dengan harga terjangkau sehingga semua orang dapat membelinya

(23)

jumlah minimal produk yang tersedia sebelum dapat dipesan kembali, sedangkan pengaturan maksimum adalah jumlah maksimum produk tertentu yang dipesan dalam satu waktu. Dengan sistem ini, maka IKEA dapat memenuhi permintaan pelanggan, sementara meminimalisir resiko pemesanan produk terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Selanjutnya manajemen rantai pasok yang dilakukan oleh IKEA agar produk sampai ke tangan konsumen adalah menggunakan taktik Inventori Cost-Per-Touch. Metode yang dimana pelanggan memilih dan mengambil sendiri perabot dalam kemasan langsung dari rak penyimpanan, ibaratnya makin banyak tangan yang menyentuh produk yang dijual, makin banyak biaya yang terkait dengan produk tersebut.

Contohnya jika konsumen ingin membeli sofa. Umumnya Sofa dipesan, dikirim dari manufaktur, dipindahkan dari truk pengiriman ke rak penyimpanan di gudang, dipindahkan dari gudang menuju kendaraan pribadi si pelanggan, atau dikirim oleh peritel ke rumah si pelanggan. Setiap kali sofa dikirim, dipindahkan, diangkut, akan ada biaya-biaya yang menyertainya. Makin sedikit barang dipindahkan, makin sedikit biaya yang terkait dengannya

IKEA begitu memaksimalkan “TQM (Total Quality Management) nya, yaitu mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi secara keseluruhan mulai dari pemasok sampai ke pelanggan” (Heizer dan Barry, 2014, p. 248). Keberhasilan dalam kualitas produk tentu saja harus dibarengi dengan etika yang dianut oleh seluruh bagian perusahaan

(24)

kepada para mitra bisnis, termasuk vendor surat yang harus ditandatangani.” (p. 1). Bahwa hal tersebut membuktikan IKEA adalah suatu perusahaan yang menjunjung nilai anti korupsi kepada semua stakeholdernya (etika personal).

Dalam persyaratan IWAY diungkapkan bahwa “Tidak ada polusi berat terhadap lingkungan hidup, yang diartikan sebagai polusi yang memiliki kemungkinan untuk menyebar luas dari lokasi tersebut dan di mana efek-efeknya akan sangat sulit atau mahal untuk dikoreksi.” (p. 3) Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian IKEA terhadap lingkungan yang IKEA terapkan pada para pemasoknya.

III.E Lingkungan Politik Domestik & Pemerintahan

Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Oleh karena itu pemimpin tertinggi negara ini yaitu Presiden dipilih secara demokrasi melalui pemilihan umum yang dilakukan setiap lima tahun sekali. Setiap presiden baru terpilih, maka jajaran menteri – menteri yang ada di dalam kabinet pun berganti. Kondisi politik ini lah yang membuat kebijakan – kebijakan bisa berbeda setiap periode. Contohnya kurikulum pendidikan Indonesia yang selalu berganti – ganti tergantung dari menteri pendidikan pada saat itu. Dengan demikian tidak mengherankan terdapat kebijakan – kebijakan baru di berbagai sektor ketika terdapat seorang menteri baru memimpin sebuah kementerian. Oleh karena itu, dengan adanya kebijakan – kebijakan baru, tentu mempengaruhi lingkungan bisnis yang beroperasi di Indonesia.

(25)

Dalam Permendag 56/M-DAG/2014 tentang perubahan atas Permendag Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, IKEA masuk ketentuan toko modern yang memerlukan keseragaman produksi dan bersumber dari satu jaringan pemasaran global

III.F Lingkungan Politik Internasional

Seperti kita ketahui, beroperasinya sebuah industri atau perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang mampu mempengaruhi jalannya sebuah industri atau perusahaan antara lain faktor sosial, budaya, demografi, teknologi, dan kondisi politik. Jalannya sebuah perusahaan atau industri di suatu negara pasti akan dipengaruhi oleh kondisi politik baik politik domestik maupun politik international. Apabila perusahaan atau industri tersebut merupakan perusahaan multinasional atau menggunakan sistem Penanaman Modal Asing atau PMA, kondisi politik internasional menjadi salah satu yang turut dipertimbangkan.

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang secara pesat, bahkan ada beberapa studi yang mengatakan bahwa Indonesia di beberapa tahun ke depan akan menjadi “macan” Asia yang bisa saja menyetarakan negeri tirai bambu atau Republik Rakyat Cina. Tentunya hal ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk menanamkan modalnya dan menjalankan usahanya di Indonesia. Indonesia masih memiliki pasar yang luas dan sektor – sektor yang memberikan peluang untuk digarap oleh pihak asing. Namun, kondisi politik secara internasional turut mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.

(26)

mencakup unsur kekuasaan, kepentingan, dan tindakan, politik internasional juga mencakup perhatian terhadap sistem internasional dan perilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik. Hal ini membuat politik internasional menggambarkan hubungan dua arah, menggambarkan reaksi, dan suatu respon.

IKEA Indonesia yang merupakan cabang dari IKEA Global merupakan perusahaan multinasional karena beroperasi di berbagai negara. Tentunya faktor politik internasional turut mempengaruhi jalannya bisnis IKEA Indonesia. Kondisi yang sangat mempengaruhi tentu saja politik internasional di kawasan Asia meskipun Asia bukan menjadi pusat konsentrasi berjalannya bisnis IKEA, melainkan di eropa.

III.G Lingkungan Perkembangan Ekonomi

Negara dengan populasi terbanyak nomor 4. Telah menjadi tempat jual beli paling penting sejak abad ke-7. Peringkat 10 ekonomi terbesar di dunia. Tahun 2013, GDP Indonesia: $868.35 Juta. Penjualan mebel pertahun sebesar $ 1,3 Milliar

(27)
(28)

Bab IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.A Kesimpulan

IKEA menjadi retailer furniture terbesar di dunia, karena pada dasarnya IKEA memiliki nilai yang kuat yang ditanamkan pada setiap subjek yang teribat dalam operasional IKEA, baik manajer, karyawan, hingga pemasok. IKEA memiliki panduan/Code of Conduct yang disebut IWAY. IWAY berisikan tentang sistem Nilai, Etika Bisnis, Komitmen serta penegakan terhadap peraturan-peraturan IKEA bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya

Dari penjabaran faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya operasional IKEA Indonesia, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Analisa SWOT

Kekuatan utama Ikea adalah pengakuan merek internasional yang kuat dibangun di atas filsafat yang unik dan harga produk rendah, dikombinasikan dengan kinerja penjualan yang solid sejak 1997. Perusahaan ini juga mempertahankan kontrol total, harga desain dan pasokan rentang produk secara global, dan tentunya memiliki portofolio produk yang dapat memenuhi kebutuhan untuk gaya hidup konsumen. umum.

(29)

Strengths

1. Produk IKEA dikenal dengan rancangannya yang modern dan kadang terbilang aneh. Salah satu prinsip IKEA adalah mengurangi harga dengan berbagai cara tanpa mengurangi kualitas. Hal ini bisa dilihat di toko-toko IKEA dan di katalognya dalam bentuk pertanyaan seperti "Mengapa IKEA menjualnya tanpa dirakit?" atau "Mengapa IKEA membuat sesuatu dalam jumlah besar?"

2. Toko IKEA kebanyakan berbentuk balok biru yang besar dengan jendela yang minim.

3. IKEA memiliki merek yang dikenal secara internasional yang kuat menarik kelompok kunci pelanggan demografis.

4. Model bisnis IKEA adalah unik dalam konstruksi dan eksekusi dengan kompetisi langsung.

5. Sukses telah diukir dari nilai harga arsitektur menawarkan kepada pelanggan produk-produk inovatif dan fungsional.

Weaknesses

Sementara merek internasional ada tingkat ketergantungan pada pasar Eropa dengan 90% dari toko yang berbasis di Eropa dan sisanya di seluruh Amerika, Timur Tengah dan Asia. Walaupun modelnya mempromosikan harga rendah telah diidentifikasi ada tingkat rendah terkait layanan pelanggan, ini menunjukkan ada kebutuhan untuk bekerja pada pelayanan untuk memastikan pengalaman belanja yang lengkap dan memastikan bisnis yang berulang dalam basis pelanggan.

Sebagai reaksi terhadap pergerakan pasar pengembangan E-commerce telah diperlukan untuk bersaing dalam dunia teknologi modern namun ada juga menjadi pertimbangan gerakan ke ritel multi-channel bergerak menjauh dari visi mendasar dari pelanggan bisa melihat dan menyentuh produk.

(30)

IKEA bergerak secara global melalui pengembangan model Asia dan Eropa Timur. Produk tradisional untuk IKEA telah memiliki nilai di benak konsumen, harga produk volume rendah tinggi namun pada perjalanannya ke pertengahan dan titik harga yang lebih tinggi akan melihat kesempatan untuk memindahkan pangkalan demografi dan meningkatkan nilai rata-rata dengan keranjang ketergantungan kurang pada kelompok demografis yang terbatas.

Meskipun terdapat asosiasi-asosiasi negatif dalam pengembangan situs E-commerce IKEA ada peluang terkait untuk mencapai pertumbuhan dan meningkatkan tingkat layanan pelanggan sebagai kemampuan transaksional tambahan akan mengurangi tekanan dari toko untuk tingkat tertentu.

Threads

Dalam pertumbuhan pasar ritel yang kompetitif pengecer utama mulai mencerminkan model nilai biaya furnitur rendah dikemas datar yang akan berdampak pada daya apung dari IKEA. Dengan kekhawatiran ekonomi selama disposable income meningkatnya biaya hidup dan depleting ada ancaman secara keseluruhan kinerja bisnis di Inggris dan pasar Amerika secara khusus.

IKEA Indonesia sebagai dapat menganalisis faktor - faktor eksternal perusahaan yang dapat menjadi ancaman atau tantangan ke depan untuk dihadapi dan peluang – peluang perusahan dalam menjalankan operasional bisnisnya

1. IKEA Indonesia dalam menghadapi ancaman – ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan dapat menyusun sebuah strategi baru dan jika mungkin mengubahnya dari ancaman menjadi sebuah peluang ke depan.

2. Dengan mengetahui faktor – faktor eksternal yang ada, IKEA Indonesia dapat melakukan langkah preventif dan adaptif agar jalannya operasional bisnis IKEA Indonesia tetap berjalan lancar tanpa kendala.

(31)

jalannya operasi perusahaan di Indonesia. Selain itu untuk IKEA Indonesia, analisis faktor – faktor eksternal ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk pembuatan strategi korporasi ke depan.

IV.B Saran

Beberapa perubahan dapat dilihat dengan perkembangan e-commerce, yang dalam jangka panjang, hal ini mungkin memiliki efek merugikan pada pendapatan dari batu bata dan mortir toko Ikea, tetapi efek positif pada omset untuk perusahaan secara keseluruhan, dan dengan demikian adalah contoh utama bagaimana perusahaan menyelaraskan sendiri untuk mengatasi ancaman kunci untuk toko tradisional.

Konsumen mungkin menemukan belanja internet lebih baik, karena reputasi Ikea berarti bahwa mereka sudah yakin akan kualitas dan pengerjaan dari produk IKEA, yang bertentangan dengan keyakinan sekarang dari Ikea bahwa pelanggan harus bisa merasakan dan memeriksa kualitas produk sebelum membeli, Ikea juga telah menerapkan strategi ekspansi berbasis agresif selama beberapa tahun terakhir, meskipun kelemahan pasar konsumen eksternal berarti bahwa pertumbuhan penjualan selama beberapa tahun berikutnya harus tetap relatif sederhana.

Gambar

Gambar II.1 Logo IKEA
Gambar 3.1 Persebaran Pemasok dan Gerai IKEA di Dunia
Gambar III.1. Hubungan Antara Lingkungan Sosial, Alam, dan Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Dari paparan di atas yang terdiri dari beberapa hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa memang terdapat korelasi positif diantara status sosial ekonomi

Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan ini diawali dengan penyiapan berbagai administrasi yang diperlukan antara lain

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kedalaman perairan kolam pelabuhan cargo dan jenis sedimen dasar perairan yang akan diolah menjadi peta batimetri dan

H1 = Terdapat peranan geografis, usia, etnis, jenis kelamin, dan pendapatan terhadap keputusan kredit dan tukar tambah motor Honda

Dalam kegiatan bisnis, pengetahuan tentang segmentasi pasar dapat digunakan sebagai informasi untuk memilih pasar, mencari peluang usaha, menyusun strategi merebut bagian pasar

Fungsi pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c, merupakan fungsi pelaksana Unsur Pelaksana BPBD Kota Pariaman yang dilaksanakan secara terkordinasi dan

• Dengan penggunaan otomasi, salah satu keuntungan yang dapat diperoleh adalah menurunnya siklus waktu desain produk, atau waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan. produk baru

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa dosen BTQ STAIN dan mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Pekalongan didapatkan hasil