RETORIKA,
PENGANTAR
• Kita selalu membutuhkan komunikasi
dengan orang lain
• Sebagian besar aktivitas manusia selalu
ditandai kegiatan bertutur
• Dengan bertutur manusia
• Kemampuan bertutur atau berbicara
bisa jadi merupakan bakat.
• Kepandaian bicara yang baik
memerlukan pengetahuan dan latihan
• Orang sering memperhatikan cara
dan bentuk pakaian, tetapi lupa
memperhati-kan cara dan bertutur yang baik
• Di sinilah retorika sebagai “ilmu
PENGERTIAN
• Retorik (rhetoric, rhetorica) yakni ilmu
berpidato (the art of oratory)
• Seni penggunaan bahasa secara efektif
(the art of using language effectively)
• Seni berbicara dengan baik yang dicapai
berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis
• Ilmu dan seni yang mengajar orang untuk
terampil menyusun tuturan yang efektif
• Seni untuk “memanipulasi” percakapan
ELEMEN DASAR
KOMUNIKASI
• Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect
1. Sumber (source) 2. Pesan (message)
3. Saluran (media) 4. Penerima (receiver)
TIGA ASPEK RETORIK PLATO
• Pertama, sebagai penutur harus sanggup
menun-jukkan kepada khalayak bhawa kita memiliki pe-ngetahuan luas, kepribadian
terpercaya, status terhormat (PRINSIP ETHOS)
• Kedua, kita harus menyentuh hati khalayak,
pera-saan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang (PRINSIP PHATOS)
• Ketiga, kita harus dapat meyakinkan
• Pengembangan prinsip ethos –
phatos -- logos berkaitan dengan
aspek utama komunikasi, yaitu aspek
verbal
dannonverbal
• Prinsip ethos – pahtos – logos pada
da-sarnya dapat diterapkan dalam segala situasi komunikasi
• Penerapan prinsip tersebut tetap
Pengaturan Pesan
• Disesuaikan dengan urutan motif
(motive sequence) dari proses berpikir manusia, yaitu:
1. Perhatian (attention) 2. Kebutuhan (need)
PERNYATAAN PENTING
Apabila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah perhatiannya, selanjutnya
bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana cara memenuhi
(memuaskan kebutuhannya), gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
• Dirumuskan dalam konsep kata
REACH, yang berarti merengkuh atau meraih
• Respect = sikap hormat dan
menghargai
• Empathy = paham situasi orang lain • Audible = dapat didengar/dimengerti • Clarity = kejelasan
RESPECT
• Sikap hormat dan menghargai lawan
bicara
• Pada prinsipnya manusia ingin
dihargai dan dianggap penting
• Sikap respect akan membuka
kemungki-nan terjalinnya komunikasi
• Samuel Johnson: there will be no
EMPHATY
• Kemampuan untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain
• Kemampuan untuk mendengar dan bersikap
reseptif atau siap menerima masukan/umpan balik
• Kita perlu mengerti dan memahami dengan
cermat kondisi lawan bicara
• Empati akan memudahkan kita memilih cara
AUDIBLE
• Pesan dapat didengar dan dimengerti • Kunci utama agar pesan bersifat
audible:
a) susun pesan sesederhana mungkin b) fokus pada informasi penting
c) gunakan ilustrasi/analogi utk memperjelas
d) taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada
dan lingkungan di sekitar Anda
CLARITY
• Pesan harus jelas sehingga tidak
menim-bulkan multiinterpretasi
• Berkaitan dengan kualitas suara • Berkaitan dengan pilihan bahasa
(kata, kalimat) yang kita gunakan
• Berkaitan dengan pengorganisasian
HUMBLE
• Adalah sikap rendah hati
• Merupakan unsur yang terkait
dengan prinsip pertama (respect)
• Rendah hati akan memunculkan
sikap menghormati orang lain
TEAM WORK
• Prinsip komunikasi di atas juga
berlaku untuk komunikasi dalam/antar kelompok
• Komponen penting dalam
membangun organisasi (teamwork) yaitu komunikasi yang efektif dalam team
• TEAM: akronim dari Together
Everyone Achieve More”
• Kondisi tersebut akan menghadirkan
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
FRAME OF REFEREN
• Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh
faktor kerangka acuan (frame of reference) dan cakupan pengalaman (field of experince) yang dimiliki oleh Pembicara 1) dan Pendengar (0-2).
• Daerah yang diarsir menunjukkan kesamaan
acuan dan pengalaman antara 0-1 dan 0-2. Artinya, jika 0-1 dan 0-2 memiliki acuan dan
pengalaman yang relatif sama, maka komunikasi akan berjalan dengan lancar. Daerah yang diarsir semakin luas, berarti komunikasi makin efektif.
• Sebagai ilustrasi, jika Anda (mahasiswa) akan
berkomu-nikasi dengan seorang petani, harus ada upaya menya-makan atau “mendekati” acuan
(kemampuan berpikir) dan pengalaman yang dimiliki oleh petani. Dengan demikian,