• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL KANKER USUS MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL KANKER USUS MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL KANKER USUS

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

oleh:

RIZKY INDRAWAN

0801364

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rizky Indrawan, 2013

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL KANKER

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Oleh Rizky Indrawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rizky Indrawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL KANKER

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Oleh:

Rizky Indrawan

NIM. 0801364

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Jajang Kusnendar, MT. NIP. 197506012008121001

Pembimbing II,

Rizky Rachman J., M.Kom.

NIP. 197711252006041002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, MT.

(4)

Rizky Indrawan, 2013

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Sistem Pakar Diagnosis Awal

Menggunakan Metode Certainty Factor ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang akan dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari terbukti adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Bandung, Mei 2013 Pembuat pernyataan,

(5)

ABSTRAK

Kanker usus adalah penyakit yang mematikan, di Indonesia penderita kanker usus ini lebih dari 30% dari total penduduk Indonesia. Penderita kanker umumnya diketahui pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi. Apabila kanker bisa dideteksi secara dini, maka kanker dapat dicegah. Seringkali gejala-gejala yang awalnya tidak berpotensi menjadi kanker diabaikan oleh masyarakat, padahal sebenarnya gejala tersebut dapat berpotensi tinggi menjadi kanker dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pakar yang dapat membantu penderita dalam mendeteksi gejala-gejala sehingga dapat melakukan diagnosis awal dan langkah-langkah pencegahan. Salah satu metode untuk memberikan hasil diagnosis selain dokter yaitu dengan metode Certainty Factor. Metode ini memiliki nilai kepercayaan (Measure of belief) dan nilai ketidakpercayaan (Measure of disbelief) pada suatu gejala yang dimana nantinya nilai tersebut dapat menghasilkan nilai kepastian (Certainty Factor) sebagai tolok ukur seberapa besar nilai yang diperoleh dari gejala-gejala yang diderita pasien. Dari 30 data sample rekam medik yang diuji, sistem menunjukkan tingkat akurasi sebesar 73% dalam menghasilkan nilai kepastian.

(6)

Ii

Rizky Indrawan, 2013

ABSTRACT

Colorectal cancer is severe disease and is almost 30% suffered by Indonesian people. A cancer patient is generally known at an advanced stage and it is difficult to overcome. When the cancer can be detected early, the cancer can be prevented. People often ignore its symptoms that originally do not have a priority to be cancer, but actually has a high priority in quite a long time. Therefore, it needs an expert system to help sufferers in detecting its symptoms, so they can make early diagnosis and preventive measures. A method used to get the diagnosis result is Certainty Factor. It has a measure of belief and a measure of disbelief on a phenomenon whereby will also create a Certainty Factor. It is used as yardstick of how great value is obtained from symptoms suffered by the patients. Moreover, from 30 analyzed medical data samples, the system shows that 73% of accurate level presents Certainty Factor.

(7)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Sistem Pakar ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar ...8

2.1.2 Bentuk Sistem Pakar ...10

2.1.3 Struktur Sistem Pakar ...10

2.2 Kanker ... 13

2.2.1 Pengertian Kanker ...13

2.2.2 Penyakit Usus ...14

2.2.3 Kanker Usus ...15

2.3 Faktor Kepastian (Certainty Factor)... 16

2.3.1 Pengertian Faktor Kepastian (Certainty Factor)………..16

2.3.2 Perhitungan Certainty Factor berdasarkan Gejala-Gejala Kanker ...19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Metode Penelitian... 23

3.2.1 Proses Pengumpulan Data………..……….23

3.2.2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak………...24

(8)

vii

Rizky Indrawan, 2013

3.3.1 Alat Penelian ...26

3.3.2 Bahan Penelitian ...27

3.4 Implementasi Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.1.1 Pengumpulan Data ...28

4.1.2 Penelusuran Gejala... ………...………40

4.1.3 Menentukkan Nilai MB dan MD ...43

4.1.4 Mencari Nilai Certainty Factor ...53

4.2 Pengembangan Perangkat Lunak ... 56

4.2.1 Deskripsi Sistem ...56

4.2.2 Batasan Perangkat Lunak..………58

4.2.3 Analisis Perangkat Lunak...………..58

4.2.3.1 Analisis Masukan………...58

4.2.3.2 Analisis Keluaran...………...………59

4.2.4 Pemodelan Kebutuhan………..………..59

4.2.4.1 Model Hubungan Luar..………...……….60

4.3 Desain Perangkat Lunak ... 61

4.3.1 Desain Data ...61

4.4 Implementasi ... 62

4.5 Pengujian ... 64

4.5.1 Hasil Pengujian...………...………..66

4.5.1 Analisis Desiker..………...………..71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Nilai MB, MD dan CF...………..18

Tabel 4.1 Data Gejala Pada Penyakit dan Kanker Usus dari Buku Stop Kanker..29

Tabel 4.2 Data Gejala Pada Penyakit dan Kanker Usus dari Cancer of The Colon and The Rectum………...29

Tabel 4.3 Data Gejala Pada Penyakit dan Kanker Usus dari Wawancara……...30

Tabel 4.4 Klasifikasi Gejala pada Penyakit dan Kanker Usus....…………..…...31

Tabel 4.5 Data Rekam Medik………..37

Tabel 4.6 Tabel Penentuan Nilai MB dan MD………..44

Tabel 4.7 Tabel Nilai MB dan MD Seluruh Gejala dari Pakar………….……….44

Tabel 4.8 Tabel Nilai MB dan MD berdasarkan Gejala Pasien IA...…………46

Tabel 4.9 Tabel Nilai MB dan MD berdasarkan Gejala yang Terjadi pada Setiap Penyakit………..53

Tabel 4.10 Implementasi Modul Program...………..…62

Tabel 4.11 Pelaksanaan Pengujian..………...64

Tabel 4.12 Hasil Pengujian………..………..64

Tabel 4.13 Hasil Diagnosis Rekam Medik……….…………...66 Tabel 4.14 Nilai Interpretasi Certainty Factor………...….…………...67

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Desikers Kemungkinan Benar ..……….…………...68

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Gagal…………...………...….…………...70

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Mengenai Tampilan Dan Desain Sistem ……….…………...………...….…………...72

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan Sistem ……….…………...………...….…………...70

(10)

ix

Rizky Indrawan, 2013

DAFTAR GAMBAR

D:\--- KULIAH ---\Semester 8\[SKRIPSI]\-= NEW =-\Skripsi Final\KE-2 = revisi bab 1 - bab 3 oleh Pak Jajang.docx - _Toc348000964

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar……….………11

Gambar 3.1 Desain Penelitian……….………...21 Gambar 3.2 Model Rekayasa Perangkat Lunak Sekuensial Linier……….……...24 Gambar 4.1 Desain Penelusuran Gejala……….……41

Gambar 4.2 Grafik Persentase Nilai CF Pasien IA………...55

Gambar 4.3 Deskripsi Umum Sistem………57

Gambar 4.4 Context Diagram………60 D:\--- KULIAH ---\Semester 8\[SKRIPSI]\-= NEW =-\Skripsi Final\KE-2 =

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, seiring dengan teknologi yang semakin canggih dan pengetahuan yang semakin luas maka semakin banyak pula kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi baik itu dalam mempermudah pekerjaan maupun menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dengan perpaduan antara pengetahuan dan teknologi itu maka dapat diciptakan sebuah sistem yang dapat membantu kebutuhan-kebutuhan manusia dalam berbagai bidang yaitu sistem pakar. Menurut Martin dan Oxman di tahun 1988 pada buku yang berjudul Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, karangan Kusrini pada tahun 2006. Sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh pakar dalam bidang tertentu. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian di bidang tertentu yang mempunyai keahlian, kemampuan, pengetahuan khusus yang orang lain tidak miliki.

(12)

2

Rizky Indrawan, 2013

diagnosis awal kanker. Kanker adalah penyakit yang kurang disadari oleh sebagian masyarakat, karena sebagian masyarakat yang terkena penyakit ini kurang mengetahui kanker itu sendiri dan kurangnya melakukan deteksi dini kanker. Akibatnya sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi sehingga memberikan beban yang besar bagi pasien kanker dan keluarganya.

(13)

3

jumlah penderita kanker ini kurang dari usia 40 tahun sebesar 30 persen, sedangkan untuk di Indonesia lebih dari 30 persen.

Di Indonesia perlu adanya sistem pendiagnosis awal kanker usus besar, karena penderita kanker ini mengalami gejala-gejala yang awalnya tidak memiliki prioritas menjadi kanker, tetapi sebenarnya memiliki prioritas tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka kita membutuhkan sistem pakar yang nantinya dapat digunakan untuk membantu melakukan diagnosis awal, dengan adanya pengetahuan tentang kanker usus besar dan bagaimana tanda-tanda awal kanker usus besar.

Pada sistem pakar, terdapat banyak sekali metode yang digunakan untuk menangani suatu masalah. Beberapa metode yang sering digunakan diantaranya adalah teknik probabilitas, logika fuzzy dan faktor kepastian (Putu Manik, 2011). Teorema Bayes dan Teori Dempster-Shafer merupakan bagian dari teknik probabilitas. Pada penelitian di sistem pakar akan menggunakan faktor kepastian atau disebut juga dengan certainty factor dimana pada metode ini terdapat suatu nilai yang berupa nilai kepercayaan (measure of belief) dan nilai ketidakpercayaan (measure of disbelief) pada suatu gejala, yang dimana nantinya nilai tersebut dapat menghasilkan nilai CF (Certainty Factor) sebagai tolok ukur seberapa besarkah nilai yang ada pada hasil pendiagnosisannya nanti, semakin besar nilai CF yang diperoleh maka semakin besar pula peluang penyakit itu akan menyerang kita

(14)

4

Rizky Indrawan, 2013

besar. Dimana pada penelitian ini penulis menggunakan metode Certainty Factor (CF). Jadi diharapkan penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk lebih mengetahui gejala-gejala yang berpotensi menderita kanker usus dengan adanya pengetahuan yang diperoleh dari sistem pakar.

1.2Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian diagnosis awal kanker menggunakan metode certainty factor, sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang sistem pakar diagnosis awal kanker usus besar menggunakan metode certainty factor?

b. Bagaimana implementasi metode certainty factor pada sistem pakar diagnosis awal kanker usus besar ?

c. Bagaimana hasil pengujian sistem pakar diagnosis awal kanker usus besar menggunakan metode certainty factor?

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah terhadap penelitian ini, diantaranya : a. Metode yang digunakan adalah metode certainty factor

b. Nilai MB dan MD ditentukan oleh pakar c. Rule penelusuran ditentukan oleh pakar

d. Hanya sebagai diagnosis awal, bukan sebagai rujukan utama dalam diagnosis kanker usus besar

(15)

5

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah membangun sistem diagnosis awal kanker dan cara pencegahannya. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Dapat merancang sistem pakar diagnosis awal penyakit kanker usus besar menggunakan metode certainty factor.

b. Dapat mengimplementasikan metode certainty factor pada sistem pakar diagnosis awal kanker usus besar.

c. Mengetahui hasil penelitian mengenai kanker usus besar dengan metode certainty factor.

1.5Sistematika Laporan

Sistematika penyusunan dalam skripsi ini merupakan gambaran umum yang mencakup format-format skripsi. Sistematikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pembahasan masalah secara umum, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, Adapun yang

dibahas pada bab ini adalah teori yang berkaitan dengan pembangungan “Sistem

(16)

6

Rizky Indrawan, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tahap-tahap pembangunan sistem.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu proses pengumpulan data penelitian, pengembangan perangkat lunak dan pengujian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian sistem pakar diagnosis awal kanker usus besar dengan metode certainty factor digambarkan seperti pada Gambar 3.1.

Berikut tahapan penelitian yang dilakukan :

1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan,

2. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian, alat adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sedangkan bahan penelitian yaitu data-data yang telah dikumpulkan

3. Wawancara dengan pakar

4. Pembangunan sistem dengan metode sekuensial linier

(18)

21

Rizky Indrawan, 2013

Pemodelan Sistem Informasi

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

Wawancara :

Wawancara dengan pakar tentang penyakit dan kanker usus

Tahap awal penelitian :

1. Menentukan kebutuhan data penelitian 2. Mengumpulkan data

3. Menyiapkan alat dan bahan penelitian

Studi Literatur :

1. Menentukan metode yang digunakan 2. Mempelajari metode Certainty Factor

Analisis :

1. Mendeskripsikan perangkat lunak

2. Mendeskripsikan kebutuhan fungsional dan non fungsional

Metode

Certainty Factor

Tes :

Pengujian fungsi sistem terhadap hasil analisis (blackbox)

Rekayasa Perangkat Lunak : Sekuensial Linier

Desain :

1. Merancang struktur data, struktur perangkat lunak, tampilan antarmuka perangkat lunak

2. Merancang rule penelusuran diagnosis gejala

Kode :

Menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam bahasa pemograman

Sistem

(19)

22

Penjelasan Desain Penelitian 1. Tahap Awal Penelitian

Penelitian dimulai dengan menentukan kebutuhan data penelitian diantaranya mencari gejala-gejala gangguan pada usus, penyakit dan kanker usus, setelah itu data dikumpulkan dan menyiapkan alat dan bahan penelitian.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari aspek-aspek yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya adalah mencari jenis-jenis kanker, gejala-gejala yang menyebabkan kanker, teori metode certainty factor dan perhitungan nilai CF. Data-data yang digunakan dalam studi literatur didapat dengan cara mengumpulkan jurnal, penelusuran internet, dan buku yang berkaitan dengan topik.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pakar yang berhubungan dengan penyakit kanker, sehingga nanti pada penelitian ini data yang didapat akan lebih akurat yang tidak terpaku pada studi literatur.

4. Rekayasa Perangkat Lunak : Sekuensial Linear

(20)

23

Rizky Indrawan, 2013

penerjemahan desain perangkat lunak kedalam bahasa pemograman, pada tahap ini metode certainty factor diterjemahkan ke dalam kode.

4. Test

Setelah menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam bahasa pemograman, maka dilakukan pengujian fungsi sistem terhadap hasil analisis.

5. Sistem

Pada tahap ini sistem yang didesain telah siap digunakan .

Tanda panah menunjukkan alur maju dari satu tahap ke tahap lain, sedangkan tahapan-tahapann yang dibatasi dengan garis putus-putus menggambarkan satu kesatuan beberapa tahap yang ada di dalamnya.

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Proses Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dan informasi yang akurat dapat menunjang proses penelitian. Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Studi Literatur

Dengan melakukan studi mengenai sistem pakar, metode certainty factor serta penyakit dan kanker usus melalui literatur seperti jurnal, buku, sumber ilmiah yang didapat dari internet dengan topik yang ada sangkut pautnya.

b. Wawancara

(21)

24

dengan pakar dan pakar memberikan nilai MB dan MD pada setiap gejala-gejala kanker usus.

3.2.2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan model proses sekuensial linier. Model ini mengusulkan pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode , pengujian dan pemeliharaan. Berikut adalah model sekuensial linier :

Model sekuensial linier memiliki beberapa fase sebagai berikut : 1. Pemodelan Sistem Informasi

Membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat sistem pakar dengan memperhatikan hubungannya dengan user, perangkat keras dan database. 2. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang dibutuhkan dalam membangun sistem pakar diagnosis awal kanker. Untuk memahami sifat program yang akan dibangun harus memahami data-data yang dibutuhkan

(22)

25

Rizky Indrawan, 2013

pada pembuatan perangkat lunak seperti seperti data gejala gangguan pada usus, data penyakit dan kanker yang menyerang usus, nilai measure of belief dan nilai measure of disbelief pada metode certainty factor untuk

setiap gejala, fungsi-fungsi yang diperlukan dalam sistem dan tampilan perangkat lunak

3. Desain

Proses desain ini menerjemahkan kebutuhan yang sudah dianalisa ke sebuah perancangan perangkat lunak. Tahap desain meliputi perancangan struktur data diantaranya mendesain entity relationship diagram (ERD), perancangan struktur perangkat lunak diantaranya context diagram, data flow diagram, data dictionary dan process specification, perancangan

tampilan antarmuka, dan perancangan rule diagnosis gejala. 4. Kode

Merupakan proses menerjemahkan desain yang telah ditetapkan ke dalam bahasa pemograman yang dapat dimengerti oleh komputer. Penelitian ini menggunakan bahasa pemograman PHP: Hypertext Preprocessor dan MySQL sebagai database. Penggunaan metode Certainty Factor pada proses ini yaitu menghitung nilai measure of belief (MB) dan nilai measure of disbelief (MD) dari setiap gejala-gejala yang dipilih oleh user,

dan dihasilkan nilai CF untuk setiap penyakitnya. 5. Tes

(23)

26

berfungsi menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan sistem akan memberikan hasil yang akurat, proses pengujian dilakukan dengan blackbox.

6. Pemeliharaan

Proses dimana suatu perangkat lunak yang telah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan-penambahan fitur dikemudian hari misalnya penambahan gejala, penambahan obat, penambahan penyakit dan optimasi perangkat lunak

3.3Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelian

Dalam proses pembuatan penelitian ini, yang digunakan adalah perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut :

1. Laptop dengan spesifikasi: - Prosesor Core i7 1,7GHz - RAM 4,00 GB

- Hardisk 500GB

- Koneksi internet up to 3.1 Mbps

2. Perangkat lunak :

- Operating System : Windows 7 Professional

(24)

27

Rizky Indrawan, 2013

- Browser : Google Chrome 18.0 / Mozilla Firefox 15.0

3.3.2 Bahan Penelitian

1. Data gejala-gejala gangguan usus dan kanker usus 2. Nilai MB dan MD dari pakar

3. Nilai Certainty Factor 4. Penyakit dan Kanker Usus

5. Pengobatan pada penyakit dan kanker usus

Bahan penelitian yang digunakan berupa paper, textbook dan dokumentasi lainnya yang didapat dari hasil studi literatur dan wawancara.

3.4Implementasi Penelitian

Untuk menyelesaikan penelitian ini dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti pengumpulan data, wawancara pada seorang pakar kesehatan, pemahaman metode dan perancangan perangkat lunak.

Langkah awal yang dilakukan dalam melakukan penelitian yaitu :

a. Pengumpulan data, mencari dari berbagai sumber, baik itu dari jurnal, buku, internet dan pakar untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan pada penelitian yaitu gangguan-gangguan pada usus, gejala-gejala pada penyakit usus, dan kanker usus.

b. Melakukan wawancara pada pakar kesehatan tentang penyakit dan kanker usus.

c. Pemahaman metode yang dipakai yaitu metode certainty factor

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Penelitian ini telah berhasil merancang aplikasi sistem pakar diagnosis awal kanker usus sesuai dengan karakteristik metode certainty factor, kemudian beberapa jenis penyakit dan kanker usus dapat dideteksi dan memperoleh nilai tingkat kepercayaan sesuai dengan gejalanya.

2. Metode certainty factor yang digunakan untuk mendapatkan hasil diagnosis penyakit kanker usus dapat memberikan nilai akhir kepastian (CF). Hal ini dibuktikan terdapat hasil diagnosis untuk setiap penyakit kanker usus pada gejala – gejala yang sudah dipilih.

(26)

76

Rizky Indrawan, 2013 5.2 Saran

Beberapa saran yang bisa penulis sampaikan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan diantaranya :

1. Aplikasi ini hanya dapat mendiagnosis awal penyakit dan kanker usus, untuk kedepannya dapat melakukan diagnosis pada tahap lebih lanjut, seperti memasukan hasil cek darah dan hasil rontgen dari laboratorium. 2. Nilai MB dan MD yang ada pada setiap gejala hanya didapat dari seorang

pakar, untuk pengembangan selanjutnya nilai MB dan MD dapat ditentukan dari beberapa pakar

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Tim CancerHelps. 2012.Stop Kanker, “Kanker Bukan Lagi Vonis Mati”. Jakarta Selatan : AgroMedia Pustaka.

National Cancer Institute. 2006. Cancer of the Colon and Rectum : U.S Department of Health and Human Service.

Roger S.,Pressman. 2001. Software Engineering A Practitioner’s Approach, Fifth Edition. New York.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), edisi I. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rolliawati, Dwi. 2012. Knowledge Engineering & Expert System, Reasoning Under Uncertainty Theory.

Prihatini Manik,Putu. 2011. Metode Ketidakpastian dan Kesamaran dalam Sistem Pakar. Bali.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.

Lestari, Mayang Ayu. 2011. Penerapan Algoritma Naive Bayes pada Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Anak Tuna Grahita. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

(28)

78

Rizky Indrawan, 2013

Sistem Pakar Diagnosis Awal Kanker Usus Menggunakan Metode Certainty Factor

Susanto, Heru. 2009. Aplikasi Diagnosis Penyakit Hepatitis Menggunakan J2me Dengan Metode Certainty Factor, Teknik Informatika. Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya.

Virginia, Gloria dan Daniel. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Dengan Gejala Demam Menggunakan Metode Certainty Factor. Teknik

Informatika, Universitas Kristen Duta Kencana.

Broto, Adhi Sadwo. 2010. Perancangan Dan Implementasi Sistem Pakar Untuk Analisa Penyakit Dalam, Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro.

Gambar

Gambar 4.1 Desain Penelusuran Gejala…………………………………….……41
Gambar 3. 1 Desain Penelitian
Gambar 3. 2 Model Sekuensial Linier (Pressman, 2001: 29)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh jenis presipitan terhadap hasil pengendapan emas, setelah tahap proses leaching menggunakan aqua regia dilakukan proses pengendapan

dipersyaratkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang tempat yayasan yang bersangkutan berdiri, kalau lembaga pendidikan yang akan didirikan, yayasannya terlebih

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Tingkat partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove pada kategori tinggi

Selain penafsiran m audlu‟iy dalam bentuk ayat, sebagaimana dikemukakan di atas, juga dikenal penafsiran maudlu‟iy dalam bentuk surat, di mana sebuah surat dikaji dengan

Berdasarkan hasil penelusuran peneliti melalui dokumen LAKIP Tahun 2015 dari beberapa Bappeda di wilayah provinsi Jawa Timur, yaitu Bappeda Kabupaten Banyuwangi,

Agar penelitian tidak keluar dari pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari perubahan total aset dimana saat total aset yang tumbuh dengan baik dan memiliki nilai yang besar maka akan berpengaruh

Di dalam KSPPS BMT Al Hikmah, Pengawas KSPPS juga bertugas memberi nasihat dan saran kepada pengurus serta mengawasi kegiatan koperasi agar sesuai dengan prinsip