• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAANMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWAPADAPENDEKATAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Model Pembelajaran Tem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAANMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWAPADAPENDEKATAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Model Pembelajaran Tem"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI... x

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN...xiv

DAFTAR GRAFIK ...xv

DAFTAR TABEL ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

1. Media Pembelajaran Model CAI (Computer Assisted Instruction) .... 8

2. Hasil Belajar... 9

3. Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ... 9

4. Model Pembelajaran Tematik ... 9

G. Asumsi ... 10

(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENDEKATAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) DI SEKOLAH DASAR

A. Media Pembelajaran... 13

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 13

2. Jenis-jenis MediaPembelajaran... 16

3. Fungsi dan Manfaat MediaPembelajaran ... 20

4. Klasifikasi Media Pembelajaran………..23

5. Pedoman Umum Penggunaan Media Pembelajaran………26

B. Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model CAI (Computer Assisted Instruction) ... 26

C. Hasil Belajar... 27

1. Pengertian Hasil Belajar ... 27

2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 28

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 30

D.Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam Pembelajaran .. 30

1.Latar belakang pengembangan STM (Sains Teknologi Masyarakat).30 2.Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di Indonesia ... 33

3.Keterkaitan Sains dan Teknologi dengan Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ... 34

4.Karakteristik Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ... 37

(3)

F.Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar ... 55

1.Latar Belakang Pembelajaran Tematik ... 55

2.Pengertian Pembelajaran Tematik... 57

3.Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Murid SD ... 59

4.Karakteristik Model Pembelajaran Tematik ... 61

G.Keterkaitan Pengunaan Media Pembelajaran Berbasis STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 65

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 68

C. Pengumpulan Data ... 70

D. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 72

E. Teknik Analisis Data ... 76

F. Prosedur Penelitian ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Objektif ... 83

(4)

4. Daya Pembeda ... 85

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 86

C. Uji Normalitas Data ... 91

D. Pengujian Hipotesis ... 94

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 104

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 110

B. Rekomendasi ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah pendidik anak bangsa. Guru berpeluang mengembangkan professionalisme dalam melaksanakan tugasnya yaitu mendidik, membimbing dan

melatih siswa. Mendidik bangsa merupakan upaya memberantas ketertinggalan masyarakat dalam masa globalisasi ini.

Dalam ruang lingkup tugasnya, guru sangat berperan dalam pembelajaran terutama pengelolaan kelas, supaya tujuan pembelajaran berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara-cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran

antara lain menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (quantumlearning), mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran dan menyelesaikan masalah siswa

dalam kesulitan belajar.

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik (siswa) dengan lingkungannya. Dalam hal ini lingkungan tersebut adalah lingkungan belajar.

Unsur utama dalam proses pembelajaran adalah tujuan, materi, metode dan evaluasi. Tujuan pembelajaran secara umum dalam pelaksanaan proses

pembelajaran di sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana yang dirumuskan pada Bab II Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003:

(6)

Tujuan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah secara khusus yaitu

melaksanakan tujuan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Salah satunya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar ini dapat diperoleh setelah siswa melaksanakan

kegiatan pembelajaran di kelas kemudian guru dapat mengukurnya dengan melakukan evaluasi hasil belajar.

Hasil belajar akan meningkat dapat ditunjang dengan beberapa faktor yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksernal anatara lain: bahan ajar, suasana belajar, media sumber dan siswa. Salah satu faktor eksternal diantaranya

media pembelajaran. Media juga dapat menciptakan kesenangan dalam kegiatan pembelajaran.

Dewasa ini media dan sumber belajar dapat ditemukan dengan mudah.

Sawah percobaan, kebun bibit, kebun binatang, tempat wisata, museum, perpustakaan umum, surat kabar, majalah, radio, sanggar olah raga, televisi dapat

ditemukan disekitar sekolah. Disamping itu, buku buku bacaan, buku pelajaran dan laboratoriumsekolah juga tersedia.Guru berperan dalam memanfaatkan media dan sumber belajar tersebut. Pemanfaatan ini bermaksud meningkatkan kegiatan

belajar. Sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat.

Media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction)merupakan salah satu media pembelajaran. Media pembelajaran

berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction)dapat dibuat dan dapat dirancang sedemikian rupa oleh guru. Media pembelajaran berbasis

(7)

menggunakan Media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer

Assisted Instruction) pada pendekatan STM (SainsTeknologiMasyarakat)yaitu di

SD. Dilihat dari segi psikologis dan usia 7-11 ada pada tahapan kongkrit yaitu

siswa memandang dunia secara obyektif dan berpikir operasional.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) model pembelajaran untuk anak tingkat Sekolah Dasar kelas rendah yaitu kelas I, II dan III adalah

model pembelajaran tematik. Model pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema dan terdiri dari beberapa mata

pelajaran.Dengan demikian, kegiatan menganalisis kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator tidak perlu dilakukan secara tersendiri karena dapat dilaksanakan berbarengan dengan penentuan jaringan tema.

Penulis mencoba menemui narasumber yaitu guru kelas III SD Negeri 2 Cibogo pada awal bulan Agustus. Setelah melakukan wawancara, didapat data

[image:7.595.112.513.237.693.2]

hasil belajar siswa setiap ulangan formatif, adapun hasilnyaterdapat dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1

Presentase Hasil Belajar Siswa

No Mata Pelajaran KKM Presentase Hasil Diatas KKM Dibawah KKM

1 PKn 61 60% 40%

2 B. Indonesia 62 62% 38%

3 Matematika 55 63% 37%

4 IPA 52 64% 36%

5 IPS 56 61% 49%

(8)

Dari hasil data tersebut, hasil belajar siswa masih banyak yang belum

mencapai KKM. Jadi masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian penulis mengali lagi apa permasalahan yang terjadi, diantaranya hal ini

disebabkan beberapa hal antara lain belum lengkap sarana pembelajaran, penggunaan media pembelajaran belum maksimal, dan guru belum maksimal menggunakan elektronik serta model tematik merupakan model yang tergolong

baru digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Melihat kondisi diatas, maka penulis mencoba membuat judul penelitian

“Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar”.

B. Rumusan Masalah

Secara umum, masalah yang akan di kaji adalah: “Apakahpenggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) efektifdalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan STM

(Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar?”.

Kemudian masalah umum itu dirinci berdasarkan domain kognitif. Masalah

umum tersebut dijabarkan menjadi masalah-masalah khususyaitu sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) efektifdalam meningkatkan hasil belajar

(9)

2. Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) efektifdalam meningkatkan hasil belajar

siswa ranah kofnitif aspek memahami (C2)pada pendekatan STM (Sains

Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan untuk membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masalah yang dikaji adalah mengenai hasil belajar siswa di sekolah dasar, berdasarkan data yang didapat oleh peneliti.

2. Penelitian ini dibatasi pada dua aspek, yaitu aspek mengingat(C1), dan

memahami(C2).

3. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran tematikpada

kelas III (tiga) di Sekolah Dasar.

4. Media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) merupakanmultimediainteraktif yang digunakan guru untuk

membantu proses pembelajaran, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, penelitian

(10)

(Computer Assisted Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

Tujuan umum tersebut diuraikan menjadi tujuan-tujuan khusus. Tujuan

khusus tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek mengingat (C1)pada pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

2. Mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2)pada pendekatan STM (Sains

Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, khususnya dalam bidang pendididikan secara langsung maupun tidak langsung,

terutama dalam meningkatkan hasil belajar. Penelitian diharapkan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian dengan menggunakan media berbasis STM (Sains Teknologi Masyarakat) ini jika terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa,

(11)

meningkatkan hasil belajar siswa. Media berbasis STM (Sains Teknologi

Masyarakat) ini berdasarkan pada teori media pembelajaran. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah kajian

keilmuan tentang media pembelajaran. Penguatan dan dukungan terhadap teori tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai media pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, membantu meningkatkan proses pembelajaran, penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mendukung

proses pembelajaran tematik sehingga diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar.

b. Bagi guru, meningkatkan dan lebih mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction)ini, guru dapat memberikan variasi dan inovasi dalam proses pembelajaran, yaitu teknik

pengajaran dengan menggunakan media.

c. Bagi sekolah, seletah menggunakan media pembelajaran berbasis

komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) diharapkan dapat meningkatnya hasil belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran di sekolah lebih efektif, efisien, dan tentunya dapat memenuhi tujuan

(12)

d. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini

diharapkan dapat menambah kajian keilmuan dalam disiplin ilmu Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, khususnya pada aspek Teknologi

Pendidikan pada bagian pengembangan media pembelajaran.

e. Bagi peneliti, mengetahui sejauh mana keefektivanpenggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan

STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

f. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan rujukan atau bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti yang berniat memilih dan memanfaatkan media pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Kekeliruan dan salah pengertian dalam penelitian ini sangat bergantung pada pemahaman konteks permasalahan penelitian ini, untuk itu perlu adanya penjelasan istilah-istilah yang ada dalam variabel penelitian ini.

1. Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model CAI (Computer Assisted

Instruction)

Media pembelajaran berbasis komputer yang dikemas sedemikian rupa untuk dapat menunjang pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.Guru menyajikan materi yang dikemas dalam media pembelajaran

(13)

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah keadaan yang telah dicapai setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dijadikan patokan, apakah pembelajaran

yang berlangsung sudah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah, atau belum memenuhi. Umumnya digunakan nilai untuk menentukan apakah sudah memenuhi atau belum, dan pemerintah menentukan nilai batas minimalnya yang

diebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3. Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)

Pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan antara sains, teknologi dan lingkungan. Siswa dikenalkan dengan materi-materi yang berhubungan

lingkungan masyarakat, kemudian siswa mengetahui konsep sains yang ada, juga menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik ini adalah salah satu model pembelajaran yang

dilaksanakan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas I, II dan III Sekolah Dasar. Secara garis besar, model pembelajaran ini memunculkan

(14)

G. Asumsi

Asumsi merupakan kalimat pernyataan awal dari sebuah penelitian. Suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti adalah asumsi atau angapan dasar

harus dirumuskan secara jelas (Arikunto 2002:61). Selaras dengan pernyataan tersebut, Nana Syaodih (2008: 305) menyatakan bahwa:

“Asumsi merupakan titik pangkal dalam penelitian skripsi, tesis, dan disertasi. Asumsi dapat berupa teori, evidensi atau pemikiran peneliti sendiri yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya minimal dengan masalah yang diteliti. Asumsi merupakan landasan hipotesis dan dirumuskan dalam kalimat deklaratif”.

Berikut ini adalah asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian:

1. Penggunaan media pembelajaran secara variatif dapat dilakukan pada setiap mata pelajaran, termasuk pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

2. Media pembelajaran yang dikemas secara inofatif dan kreatif dan didukung oleh keadaan lingkungan sekitar dan juga teknologi terkini, berperan penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) yang menggunakan pendekatan STM (Sains Teknologi

Masyarakat) merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik dengan tema lingkungan.

H. Hipotesis

Peneliti perlu merumuskan jawaban atau dugaan sementara yang kebenarannya kelak akan diuji serta menjadi acuan dalam proses penelitian yang

(15)

jawaban sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.”

Selaras dengan pernyataan diatas, Sugiyono (2009:64) menyatakan hipotesis

merupakan jawaban sementara yang diberikan baru berdasar pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Data hasil penelitian dari lapangan nantinya akan diolah dan

hipotesis akan dibuktikan berdasarkan data tersebut.

Hipotesis umum pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer

Assisted Instruction) tidak efektifdalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar. b. Hipotesis Kerja

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

Secara khusus hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Pertama

1) Hipotesis Nol

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(16)

belajar ranah kognitif aspek mengingat (C1)siswa pada pendekatan STM

(Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar. 2) Hipotesis Kerja

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar

ranah kognitif aspek mengingat (C1) siswa pada pendekatan STM (Sains

Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar.

b. Hipotesis Kedua

1) Hipotesis Nol

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) tidak efektif dalam meningkatkan hasil

belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) siswa pada pendekatan STM

(Sains Teknologi Masyarakat) di sekolah dasar. 2) Hipotesis Kerja

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar

ranah kognitif aspek memahami (C2) siswa pada pendekatan STM (Sains

(17)

65 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat atau efektivitas

penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer

Assisted Instruction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan

STM (Sains Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimendengan pendekatan kuantitatif.Metode ini dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan

random (random assignment).Tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan peneliti tidak dapat mengubah kelas siswa yang sudah terbentuk

sebelumnya, guna menentukan subjek penelitian ke dalam kelompok eksperimen. Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Ali (2003: 140) yang menyatakan:

Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact

(18)

Sedangkan Syaodih (2005: 59) mengemukakan “perbedaan eksperimen dengan kuasi eksperimen terletak pada pengontrolannyayakni pengontrolannya

hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.”

Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila peneliti membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya suasana kealamiahan kelas tersebut.Oleh sebab itu, peneliti menggunakan metode

kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009: 12): Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent

variable) sering diberi notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek

dari variabel bebas.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakanmedia pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer

Assisted Instruction) pada pendekatan STM (Sains Teknologi

Masyarakat),sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar ranah kognitif siswa di Sekolah Dasar.Secara lebih khusus variabel terikat ini dibagi menjadi dua

(19)
[image:19.595.113.512.149.737.2]

Tabel 3.1

Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Media model CAI

(Computer Assisted

Instruction)

(X) Hasil belajar aspek mengingat(Y1) (XY1) Hasil belajar aspek memahami(Y2) (XY2)

Dari tabel diatas terdapat variabel-variabel yang akan dikaji, yaitu variabel bebas adalah pembelajaran dengan menggunakanmedia pembelajaran berbasis

komputer model CAI (Computer Assisted Instruction)pada kelas eksperimen (X).Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa aspek mengingat (Y1),dan aspek memahami (Y2).Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalahonegrouptime

series design, yaitu tanpa menggunakan kelompok pembanding.Pada desain ini

kelompok eksperimen melakukan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) pada pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.

Tabel3.2

Desain penelitian One Group Time SeriesDesign

Pre-Test Treatment Post-Test

O1 X O1’

O2 X O2’

(20)

Keterangan:

O1O2O3 = Nilai pretestsebelum perlakuan

X = Perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction)

O1’O2’O3’ = Nilai postest setelah di beri perlakuan

Sebelum diberi perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan

pre-test, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) pada pendekatan STM (Sains Teknologi

Masyarakat).Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) selanjutnya diberikan post-test.Perlakuan yang diberikan kepada

kelompok eksperimen adalah sebanyak tiga kali perlakuan yaitu pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).Pelaksanaan penelitian pendidikan umumnya dilakukan terhadap sekelompok subjek yang dipilih untuk mewakili seluruh anggota

kelompok.Menurut Sugiyono (2008: 117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

(21)

Populasi dengan segala batasnya harus didefinisikan secara jelas sehingga generalisasi hasil-hasil penelitian dapat dirumuskan secara akurat. Menurut

Furqon (2004:146):

Polulasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan obsek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama.Dalam mendefinisikan populasi kita harus juga mendefinisikan anggotanya sebagai satuan analisis.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IIIGugus 7 (tujuh) Sekolah

Dasar di Kecamatan Lembang.Jumlah siswa kelas III Sekolah Dasar Gugus 7 (tujuh) Kecamatan Lembang pada tahun ajaran 20010/2011 akan dipaparkan

dalam tabel berikut ini.

[image:21.595.113.512.208.680.2]

Tabel 3.3

Jumlah Siswa Kelas III Sekolah Dasar Gugus 7 (tujuh) Kecamatan Lembang

No Nama Sekolah Jumlah

1 SDN 2 Cibogo 40

2 SDN 3 Cibogo 43

3 SDN 4 Cibogo 77

4 SDN 6 Cibogo 55

5 SDN 7 Cibogo 49

6 MIN Nyampai 66

7 MI Nyalindung 37

8 SDT Al-Amanah 37

Jumlah 404

(22)

Sudjana dan Ibrahim (2009: 85) mengemukakan “sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”.Untuk

menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian ditentukan dengan cara

random atau acak. Jadi setiap kelas III Sekolah Dasar Gugus 7 (tujuh) Kecamatan

Lembang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Metode kuasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa penugasan random

(random assignment) dan menggunakan kelompok yang sudah ada maka peneliti

menggunakan kelompok yang sudah ada sebagai sampel.Sampel penelitian ini diambil secara acak, dengan mengundi.Dari hasil undian yaitu kelas III SDN 2

Cibogo yang dijadikan sebagai kelas eksperimen.

Lokasi penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, yang beralamat di Komplek Asrama Brimob, Jl.

Tangkuban Perahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dibutuhkan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.Untuk mendapatkan data yang digunakan dan

untuk mendapatkan jawaban penelitian maka digunakan instrumen penelitian.Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang mampu menampung

sejumlah data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian.

Sudjana dan Ibrahim (2009: 97) mengemukakan “keberhasilan penelitian

(23)

menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen”.

Dalam penelitian ini, instrumenyang digunakan adalah instrumen tes. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009: 100) instrumen tes adalah “alat ukur yang diberikan

kepada individuuntuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan”.

Penggunaan tes sebagai instrumen dimaksudkan untuk mengukur

penguasaansiswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo ada pembelajaran tematik.Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Sudjana

dan Ibrahim (2009: 261) mengemukakan:

Dalam menilai hasil belajar, khususnya dibidang kognitif, alat penilaian yang paling banyak digunakan adalah tes tertulis.Dilihat dari bentuknya, soal-soal tes tertulis dikelompokkan atas soal-soal bentuk uraian (essey) dan soal-soal bentuk objektif.

Adapun tes yang diberikan adalah dalam bentuk tes objektif (pilihan ganda)

yang item-item soalnya diambil dari materi pembelajran tematik pada mata pelajaran IPA, IPS dan Matematika denagn tema Lingkungan.Pada soal tersebut

terdapat empat alternatif jawaban.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes hasil belajar yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan digunakan sebagai bahan penelitian dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru

(24)

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarserta indikatormateri pembelajaran yang

telah ditentukan.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasarserta indikatormateri pembelajaranyang telah ditentukan. 4. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes objektif dengan 4 (empat)

pilihan jawaban.

5. Membuat kunci jawaban dan menyiapkan lembar jawaban.

6. Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelas sampel yaitu pada kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo yang telah menerima materi kelas III pada tahun sebelumnya.

7. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan instrument penelitian yang baik. 8. Melaksanakan penelitian, menganalisis hasil penelitian dan menyimpulkan

hasil penelitian.

D. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diujicobakan kepada siswa diluar sampel penelitian yaitu pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo yang

(25)

= r √n − 2 √1 − r

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dapat mengukur apayang seharusnya diukur. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sudjana dan Ibrahim (2009: 117) “validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang

seharusnya diukur.Untuk menguji kesahihan item-item soal dengan menggunakan rumus product moment correlation.

Rumus perhitungan validitas dengan angka kasar:

= N ∑ XY − ∑ X ∑ Y

N∑X − ∑X N∑Y − ∑Y

(Arikunto, 2006: 170)

Untuk menafsirkan tinggi rendahnya validitas dari koefisien korelasi, digunakan pedoman sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

(Arikunto, 2001: 75) Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:

(26)

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.Apabila thitung> ttabel, berarti korelasi tersebut

signifikan atau berarti.

Realibilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan soal dalam mengukur

apa yang diukurnya. Sudjana dan Ibrahim (2009: 120) mengemukakan bahwa: Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata adalah timbangan atau meteran. Hal yang sama terjadi untuk alat ukur suatu gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain. Misalnya alat ukur prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan lain-lain, hendaknya meneliti sifat keajegan tersebut.

Untuk menguji reliabilitas digunakan rumusSpearman Brown:

r = 2 xr / /

1 + r / /

(Arikunto, 2006: 180)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r / / = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan soal yang tidak terlalu mudah. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2001: 207):

(27)

Bilangan yang menunjukkan mudah dan sukarnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.

Untuk mengukur tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

P = JSB

(Arikunto, 2001: 208)

Keterangan:

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto, 2001: 210)

“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah)” (Arikunto, 2001: 211).Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi.

P = Indeks kesukaran.

(28)

Untuk mengukur daya pembeda soal digunakan rumus:

D = BJ" " −

B#

J# = P"− P#

(Arikunto, 2001: 213)

Keterangan:

J = jumlah peserta tes.

JA = banyaknya peserta kelompok atas. JB = banyaknya peserta kelompok bawah.

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = #$

%$

= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran).

PB = #& %&

= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Klasifikasi daya pembeda:

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,40 – 0,70 : baik (good)

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)

D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butur soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

(Arikunto, 2001: 218)

Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 – 0,7 (Arikunto, 2001: 218).

E. Teknik Analisis Data

(29)

menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian tersebut diterima atau ditolak.

Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika.Subana, Rahadi, dan Sudrajat (2005: 12) mengemukakan bahwa:

Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan keputusan yang cukup beralasanberdasarkan fakta yang ada.

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, dan membuat generalisasi. Seperti yang dikemukakan olehSudjana dan Ibrahim (2009: 126):

Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran.Sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakanMicrosoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 17.0.Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengolah data dengan menggunakan statistik dengan

bantuan softwareMicrosoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:

1. Penskoran hasil tes

2. Menguji normalitas data dengan uji Chi-Square

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh

tersebar secara normal, dan menentukan langkah statistik selanjutnya. H0 : data tidak berdistribusi normal

(30)

Kriteria pengujian normalitas:

Jika X2hitung<X2tabel, maka data berdistribusi normal.Pada keadaan lain, data tidak berdistribusi normal (Subana,Rahadi, M. dan Sudrajat,2005:

126).

3. Menguji hipotesis pada setiap aspek kognitif dengan menggunakan uji t satu kelompok (paired sample t test) dengan syarat bahwa data yang

digunakan berdistribusi normal.Uji t pada uji hipotersis ini menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2009: 178)

Pada teknisnya, peneliti menggunakan program komputer untuk perhitungan statistik uji t ini, yaitu menggunakan program SPSS versi

17.0.Hal ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengolah data hasil penelitian.

Uji t dilakukan satu kelompok karena peneliti menggunakan time series

design, yaitu penelitian satu kelompok sampel dengan waktu yang

berulang. Peneliti melaksanakan tiga seri penelitian, karena cakupan

materi pembelajaran bertema lingkungan di kelas III sekolah dasar dapat digunakan untuk tiga kali pertemuan.

=' − μ

(31)

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi

tiga tahap yaitu: 1. Tahap persiapan

a. Mengobservasi sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.

b. Studi literatur mengenai materi yang diajarkan dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar

c. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasarserta indikatormateri pembelajaran yang telah ditentukan.

e. Mempersiapkan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) berdasarkan pada pokok bahasan dan sub

pokok bahasan.

f. Membuat kisi-kisi instrumen.

g. Membuat instrumen penelitian berbentuk tes objektif.

h. Membuat kunci jawaban.

(32)

j. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan instrumen penelitian

yang baik.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan.Dalam hal ini sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.

Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada.

b. Memberikan pre-test,melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction), dan memberikan post-testkepada kelompok

eksperimenselama 3 (tiga) kali pertemuan.

Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan berikut ini:

Pertemuan Pertama

1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

2) Melaksanakan pembelajaran menggunakanmedia pembelajaran

berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction)dengan pokok bahasan pertemuan pertama.

(33)

Pertemuan Kedua

1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

2) Melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) dengan

pokok bahasan pertemuan kedua.

3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,

Pertemuan Ketiga

1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

2) Melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) dengan pokok bahasan pertemuan ketiga.

3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,

Prosedur padatiap pertemuan sama, yaitu melakukan pre-test, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan post-test yang membedakannya yaitu melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan,

pertemuan pertama menggunakan RPP Seri 1, pertemuan kedua menggunakan RPP Seri 2,dan pertemuan ketiga menggunakan RPP Seri 3.

3. Tahap Pelaporan

a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian.

(34)

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Kelompok Eksperimen Pertemuan 2 (RPP 2)

Pre-test Perlakuan Post-test

Pembuatan Kisi-kisi

dan Penyusunan

Instrumen

Populasi

Sampel Uji coba Instrumen

Analisis Instrumen

Kelompok Eksperimen Pertemuan 1 (RPP 1)

Pre-test Perlakuan Post-test

Analisis data hasil penelitian

Kesimpulan Instrumen Penelitian

Kelompok Eksperimen Pertemuan 3 (RPP 3)

Pre-test Perlakuan Post-test

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Observasi awal

• Menetapkan pokok bahasan

• Menyusun RPP

(35)

Keterangan:

• Metode Penelitian Kuasi Eksperimen, Desain Penelitian Time Series Design.

(36)

112 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer Assisted

Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan STM

(Sains Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.

Simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaanmedia pembelajaran berbasis komputer model CAI (Computer

Assisted Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek mengingat(C1) pada pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.

2. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswaranah kognitif aspek memahami(C2) pada pendekatan STM (Sains

Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.

Sesuai dengan simpulan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model CAI

(Computer Assisted Instruction) dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek mengingat dan memahamipada pembelajaran tematik di Sekolah

(37)

B. Rekomendasi

Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi, yaitu sebagai berikut:

1. Pihak sekolah

a. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) hendaknya dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswapada pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) di Sekolah Dasar.

b. Bagi guru khususunya guru kelas Sekolah Dasar dapat memanfaatkan pada model pembelajaran tematik di Sekolah Dasarsehingga proses

pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien serta lebih menyenangkan.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) dalam mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat dan memanfaatkanmedia pembelajaran berbasis

komputer model CAI (Computer Assisted Instruction) dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer model CAI ini sebagai media pembelajaran

(38)

114

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2009). Pendidikanuntuk Pembangunan Nasional

(MenujiBangsa Indonesia yang MandiridanBerdayaSaingTinggi).Imtima.

Anderson, Lorin. W, danKrathwohl, David.R. (2001).A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educaional

Objectives). New York: David McKay Company, Inc.

Arifin, Zaenal. (2009). EvaluasiPembelajaran (Prinsip,

TeknikdanProsedur).Bandung: RemajaRosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astrino, Benni. (2010). EfektivitasPenggunaan PowerPoint Tipe Stand Alone

dalamMeningkatkanHasilBelajarSiswapada Mata

PelajaranTeknologiInformasidanKomunikasi (Tik) di

SekolahMenengahAtas.SkripsiSarjana UPI Bandung: TidakDiterbitkan.

Bungin, Burhan. (2009). MetodePenelitianKuantitatif. Jakarta: Kencana. Chandra. (2004). Action Script Flash MX 2004. Palembang: Maxikom.

Darmawan, Deni. (1999). PengantarManajemenSistemInformasiPendidikan

(Bahan Ajar mataKuliah).Bandung: JurusanKurtekpend FIP-UPI.

______________. (2006). TeoriKomunikasi (SuatuPengantar).Bandung: MuliaMandiri Press.

______________. (2007). TeknologiInformasidanKomunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press.

Depdiknas.(2006). KapitaSelektaPembelajaran di SekolahDasar (Bahan Ajar

Program PendidikanJarakJauh S-1 Pendidikan Guru

SekolahDasar).Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

Enoch, Jusuf. (1992). Dasar-dasarPerencanaanPendidikan.Jakarta: BumiAksara. Fadilah, Achmad. 2008. Pengaruh Penggunaan Majalah Digital Terhadap

Pemahaman Dan Penerapan Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Media

Grafis.Skripsi Sarjana UPI Bandung : Tidak Diterbitkan

Fitriyani, Rizqi. (2010). PengunaanMultimedia

(39)

PelajaranTeknologiInformasidanKomunikasi (TIK) di

SekolahMenegahPertama.SkripsiSarjana UPI Bandung: TidakDiterbitkan.

Furqon.(2003). StatistikaPenerapanuntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Miarso, Yusufhadi. (2009). MenyemaiBenihTeknologiPendidikan. Jakarta: Kencana.

Nugraha, AnggaRizki. (2010). PenggunaanModul Multimedia Interaktif (MMI)

padaPelatihanPengenalanProdukJasa Bank di

PusatPendidikandanPelatihan.SkripsiSarjana UPI Bandung:

TidakDiterbitkan.

Pitaloka, Dewi. (2010). PengaruhPenerapanPendekatan Somatic, Auditory,

Visual, Intellectual (SAVI) terhadapHasilBelajarSiswapada Mata

PelajaranTeknologiInformasidanKomunikasi.SkripsiSarjana UPI

Bandung: TidakDiterbitkan.

Priatna, Hendra. (2010). PersepsiMahasiswaTentangLayanan OPAC (Online

Public Access Catalog)

dihubungkandenganMotivasiMahasiswadalamPenelusuranInformasi.Skri

psiSarjanaUPI Bandung: TidakDIterbitkan.

Rakhmat, Cece.,Budiman, Nanang., danHerawati, NendenIneu. (2006).

PsikologiPendidikan (BahanBelajarMandiri).Bandung: UPI Press.

Ruhimat, Toto. dkk. (2008). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: JurusanKurtekpend FIP-UPI.

Ruseffendi.(1998). StatistikaDasaruntukPenelitianPendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press.

Rusman.(2008). ManajemenKurikulum. Bandung: Muliamandiri Press.

_______. (2010). Model-model Pembelajaran (MeningkatkanProfesionalisme

Guru). Bandung: MuliaMandiri Press.

Santoso, Gempur. (2007). MetodePenelitian (KuantitatifdanKualitatif.Jakarta: PrestasiPustaka.

Subana, Rahadi, M. danSudrajat. (2005). StatistikPendidikan. Bandung: PustakaSetia.

(40)

Sudjana, Nana dan Ibrahim.(2001). PenelitiandanPenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

Sudjana, Nana danKusumah, Awal.(2004). Proposal Penelitian di

PergutruanTinggi. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

Sudjana, NanadanRivai, Ahmad.(2007). TeknologiPengajaran. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

___________, danRivai, Ahmad.(2009). MeidaPengajaran. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

Sugiyono. (2009). MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhardi.(2009). BergiatdalamPenelitianIlmuahRemaja.Yogyakarta: Flamingo.

Susilana, Rudi danRiyana, Cepi.(2008). Media Pembelajaran (Hakikat,

Pengembangan, PemanfaatandanPenilaian). Bandung:

JurusanKurtekpend FIP-UPI.

Syaripudin, Tatang. (2006). LandasanPendidikan.Bandung: FIP-UPI

Tirtarahardja, Umar dan Sula, La. (2000).PengantarPendidikan. Jakarta: RiekaCipta.

Gambar

Tabel 1.1 Presentase Hasil Belajar Siswa
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas III Sekolah Dasar Gugus 7 (tujuh) Kecamatan LembangTabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada fakultas pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Yaitu energi yang digunakan untuk membentuk 1 mol atom unsur, pada keadaan standar.. 2) Menggunakan hukum Hess (penjumlahan). 3) Menggunakan data entalpi pembentukan. 4)

MODEL PEMBINAAN AKHLAK MULIA DALAM MENINGKATKAN DAN MENJAGA DISIPLIN KEBERSIHAN DI PONDOK PESANTREN AL-BASYARIYAH BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah Bagaimana Model Pembinaan Akhlak Mulia dalam Meningkatkan dan Menjaga Disiplin Kebersihan di Pondok Pesantren

adalah sebuah organisasi (yang dianggap separatis) yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara resmi disebut Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara

Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan jumlah cacahan total yang terdeteksi oleh detektor sintilasi, menentukan pengaruh shielding terhadap jumlah cacahan total

Proses pembuatan dan pengolahan logam ferro dapat dikenal dan dipahami. Proses pembuatan dan pengolahan logam non ferro dapat dikenal dan

[r]