• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Rohmat, 2013

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI

LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Keolahragaan

Oleh :

ROHMAT

0607922

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI

LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT

Oleh Rohmat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Rohmat 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rohmat, 2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : ROHMAT

Nim : 0607922

Judul Skripsi : HUBUNGANG MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M. Sc., Ph. D. NIP. 197608122001121001

Pembimbing II

Drs. Sumardianto, M. Pd NIP. 196212221987031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI LONCAT INDAH ATLET PORDA XI JAWA BARAT

Pembimbing : 1. Agus Rusdiana, M.Sc.,Ph.D. 2. Drs. Sumardianto, M. Pd

Rohmat*

Masalah yang penulis ajukan adalah : 1. Seberapa besar motivasi berprestasi atlet loncat indah PORDA XI Jawa Barat? 2. Seberapa besar prestasi yang dicapai oleh atlet loncat indah PORDA XI Jawa Barat? 3. Adakah hubungan antara tingkat motivasi dengan prestasi yang dicapai oleh atlet loncat indah PORDA XI Jawa Barat?

Hipotesis yang penulis ajukan adalah : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi atlet Porda XI Jawa Barat terhadap olahraga loncat indah. 2. Terdapat prestasi tertinggi dari atlet loncat indah Porda XI Jawa Barat. 3. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi dengan prestasi tertinggi yang dicapai atlet Porda XI Jawa Barat dalam cabang olahraga loncat indah.

Metode yang digunakan adalah metode korelasional.

Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai hubungan motivasi dengan pencapaian prestasi loncat indah atlet Porda XI Jawa Barat bahwa: 1. Motivasi berprestasi atlet loncat indah sebesar 135,75 adalah signifikan. 2. Prestasi tertinggi dari atlet Porda XI Jawa Barat terhadap olahraga loncat indah sebesar 2,91 adalah normal dan homogen. 3. Hubungan positif yang signifikan sebesar 0,701 antara motivasi berprestasi dan prestasi yang dicapai atlet loncat indah.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi pelatih dalam memasyarakatkan olahraga loncat indah serta membantu atlet untuk lebih meningkatkan prestasi dalam cabang olahraga loncat indah.

(5)

Rohmat, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Penelitian ... 7

F. Batasan Istilah ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 10

A. Definisi Loncat Indah ... 10

1) Karakteristik Loncat Indah ... 11

2) Kondisi Fisik Loncat Indah ... 15

B. Definisi Motivasi ... 17

(6)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2) Motivasi Berprestasi ... 21

3) Perspektif Teori Motivasi Berprestasi ... 22

4) Aplikasi Konsep Motivasi Berprestasi ... 24

5) Strategi Meningkatkan Motivasi Dalam Olahraga ... 26

6) Pengukuran Motivasi ... 32

7) Metode Pengukuran Motivasi ... 34

C. Definisi Prestasi ... 37

D. Anggapan Dasar ... 41

E. Hipotesis ... 42

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 43

A. Metode Penelitian ... 43

B. Populasi Dan Sampel ... 45

C. Desain Penelitian ... 47

D. Instrumen Penelitian ... 48

E. Prosedur Penelitian ... 50

1) Uji Validitas ... 53

2) Uji Reliabilitas ... 57

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 58

G. Teknik Analisis Data ... 59

6) Rumus Korelasi Pearson Product Moment ... 62

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 63

A. Hasil Pengolahan Data ... 63

1) Karakter Umum Dan Motivasi Berprestasi Subyek ... 63

(7)

Rohmat, 2013

3) Pengujian Hipotesis Dengan Uji Koefisien Korelasi Pearson

Product Moment ... 68

B. Hasil Diskusi Penemuan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

(8)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Motivasi Mempengaruhi Belajar Dan Perilaku ... 20

2.2 Aplikasi Tiga Teori Pokok Dalam Motivasi Berprestasi ... 24

3.1 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban ... 52

3.2 Hasil Pengujian Validitas ... 54

3.3 Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas Koefisien Alpha Cronbach ... 58

3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 62

4.1 Hasil Penghitingan Rata-Rata Skor Tes Motivasi Berprestasi ... 64

4.2 Profil Dan Skor Motivasi Atlet Loncat Indah ... 65

4.3 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Tes Motivasi Berprestasi ... 66

4.4 Nilai Variansi Terbesar Dan Terkecil ... 66

4.5 Hasil Pengujian Homogenitas ... 67

4.6 Prestasi Atlet Porda XI Jawa Barat ... 68

4.7 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Dengan SPSS ... 69

(9)

Rohmat, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Faktor-Faktor Untuk Meningkatkan Prestasi ... 39

3.1 Desain Penelitian ... 47

3.2 Prosedur Penelitian ... 48

(10)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Angket Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat

Indah Atlet Porda XI Jawa Barat ... 77

2. Angket Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat ... 82

3. Hasil Tes Penelitian ... 89

4. Uji Homogenitas ... 92

5. Uji Normalitas ... 93

6. Prestasi Tertinggi ... 94

(11)

Rohmat, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Loncat indah (Diving) adalah olahraga yang pertama kali diciptakan di

Eropa dan mulai menjadi olahraga kompetisi di Inggris pada tahun 1905.

Loncat indah merupakan perpaduan gerakan akrobatik di udara dan loncatan.

Pada dasarnya loncat indah terdiri dari loncatan yang dimulai dari langkah

take off atau pantulan take off kemudian melakukan gerakan akrobatik di

udara dan diakhiri dengan (entry) masuk ke air. Penggunaan papan loncat

adalah sebagai alat bantu untuk memantulkan peloncat dalam mengambil

gerakan saat di udara setelah take off.

Cabang olahraga loncat indah ini termasuk dalam salah satu cabang

olahraga air, yang dalam keorganisasian di tingkat nasional sampai ke tingkat

internasional termasuk olahraga akuatik, bersamaan dengan olahraga Renang,

Renang Indah, Polo Air, dan Renang Perairan Terbuka. Di Indonesia kelima

cabang olahraga ini bernaung di bawah Persatuan Renang Seluruh Indonesia

(PRSI), sedangkan di tingkat Dunia bernaung di bawah Federation

Internationale De Natation Amateur (FINA). Sejak tahun 2002, dalam FINA

handbook 2002 - 2005, secara resmi Federation Internationale De Natation

(12)

2

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Loncat indah adalah olahraga air dengan serangkaian gerak yang

kompleks, yaitu gabungan dari jalan, hop, loncat, bergaya akrobatik di udara

dan mendarat di air atau masuk ke dalam air. Untuk melakukan

gerakan-gerakan dalam loncat indah secara baik diperlukan kemampuan dasar fisik

yang memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan mudah melakukan

gerakan-gerakan yang lebih sulit (kompleks).

Dalam cabang olahraga loncat indah terdapat beberapa nomor yang

dipertandingkan, yaitu : nomor papan satu meter, nomor papan tiga meter,

nomor menara lima meter, nomor menara tujuh setengah meter, nomor menara

10 meter, serta nomor synchronized papan tiga meter, synchronized menara

lima meter, dan synchronized menara 10 meter.

Hampir sama dengan cabang-cabang olahraga lainnya, prestasi

maksimal adalah suatu tujuan yang akan dicapai. Suatu prestasi dapat dicapai

jika seorang atlet telah menguasai beberapa faktor yang menunjang terhadap

pencapaian prestasi tersebut. Untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga

loncat indah pada dasarnya seorang peloncat harus melakukan loncatan dan

gerakan dengan teknik yang benar, serta diikuti dengan motivasi yang tinggi.

Hal tersebut dipertegas oleh Straub (1980) yang dikutip oleh Hidayat (2008 :

58) yang mengatakan bahwa “prestasi adalah perpaduan antara latihan

(13)

3

Rohmat, 2013

Motivasi juga berperan penting dalam menciptakan suatu aktifitas

fisik, seperti olahraga, khususnya olahraga loncat indah. Hal tersebut

dipertegas oleh Hidayat (2008 : 57) yang mengatakan bahwa :

“motivasi adalah proses aktualisasi energi psikologis yang dapat menggerakkan seseorang untuk beraktifitas, sekaligus untuk menjamin keberlangsungan aktifitas tersebut, dan juga menentukan arah aktifitas terhadap pencapaian tujuan”.

Aktifitas seperti sekolah, bermain dan belajar adalah hal yang biasa

dilakukan oleh anak-anak. Akan tetapi kegiatan positif setiap individu di luar

hal tersebut beraneka ragam.

Seperti yang kita ketahui bersama, cabang olahraga loncat indah ini

adalah cabang olahraga yang kurang memasyarakat, bahkan ada juga yang

tidak mengetahui seperti apa cabang olahraga loncat indah ini.

Saat ini cabang olahraga loncat indah merupakan salah satu cabang

olahraga yang baru pertama kalinya terdaftar dalam Pekan Olahraga Daerah

(PORDA) XI Jawa Barat. Dimana pesertanya sebagian besar terdiri dari

anak-anak. Adanya Event Porda ini memberikan dampak positif bagi anak-anak

dalam melakukan kegiatan dan aktifitasnya.

Pembinaan seperti ini diharapkan mampu menghasilkan atlet-atlet

handal yang dalam setiap penampilannya memperlihatkan motivasi

(dorongan) yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya dan memenangkan suatu

pertandingan dengan hasil yang maksimal. Motivasi yang tinggi akan

(14)

4

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Faktor psikologis yang dapat membantu atau menunjang prestasi atlet

salah satunya yaitu motivasi. Motivasi merupakan suatu dorongan atau suatu

kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku. Jadi motivasi dapat

diartikan sebagai suatu kebutuhan atau pendorong untuk melakukan sesuatu

hal atau menampilkan perilaku tertentu.

Peranan motivasi terhadap prestasi olahraga terutama olahraga

kompetitif sangat penting. Menurut Robert N. Singer yang dikutip oleh

Singgih D. Gunarsa dkk (1989 : 100), “prestasi olahraga itu sama dengan

keterampilan yang diperoleh melalui motivasi yang menyebabkan atlet yang

bertahan dalam latihan, ditambah dengan motivasi yang menyebabkan atlet

berlatih keras”.

Kegiatan individu bukan suatu kegiatan yang terjadi begitu saja, tetapi

selalu ada faktor yang mendorongnya dan selalu ada yang ditujunya. Fakor

yang mendorong itu adalah motif (motive), tujuannya adalah untuk memenuhi

kebutuhan hidup dalam mempertahankan eksistensinya. Dengan demikian

jelas bahwa setiap kegiatan individu selalu ada yang mendorongnya (motive)

dan ada yang ditujunya (goal).

Dengan memperhatikan hal tersebut maka kita dapat memahami

bahwa pada dasarnya setiap tingkah laku dapat ditelusuri sampai kepada

kebutuhan apa yang menjadi sumber munculnya tingkah laku tersebut.

Selanjutnya tingkah laku tersebut diarahkan pada satu tujuan. Jika tingkah

(15)

5

Rohmat, 2013

terpenuhi dan dorongan tak lagi ada. Namun tidak semua tingkah laku dapat

mencapai tujuan. Hal tersebut tentu dapat diterapkan dalam olahraga, dimana

tingkah lakupun dapat diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jadi jelas bahwa motivasi untuk menampilkan suatu perilaku tertentu

dilandasi karena adanya keinginan untuk mencapai atau memuaskan suatu

kebutuhan dalam mengikuti olahraga yang kurang memicu fisiknya. Motivasi

menurut Robert N. Singer (1986 : 92) diungkapkan Hidayat (2008 : 58) adalah

“proses aktualisasi sumber penggerak untuk mencapai tujuan tertentu”.

Motivasi seseorang dalam melakukan olahraga adalah untuk

kesenangan, menambah pertemanan, meningkatkan kualitas gerak, serta

mengisi waktu luang dengan positif.

Peningkatan partisipasi anak-anak dalam mengikuti olahraga loncat

indah, menarik sekali untuk diteliti. Tentunya hal tersebut mempunyai motif

(motive) dan motivasi (motivation), karena setiap tingkah laku yang dilakukan

oleh manusia itu pasti didasari oleh motif dan motivasi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

peneliti tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berkaitan dengan

motivasi yang mendasari atlet dalam menekuni cabang olahraga loncat indah

terhadap prestasi. Penelitian ini dituangkan melalui penelitian skripsi dengan

judul “Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet

(16)

6

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan,

maka dapat dikemukakan masalah penelititan sebagai berikut :

1. Seberapa besar motivasi berprestasi atlet loncat indah peserta PORDA XI

Jawa Barat?

2. Seberapa besar prestasi yang dicapai oleh atlet loncat indah peserta

PORDA XI Jawa Barat?

3. Adakah hubungan antara tingkat motivasi dengan prestasi yang dicapai

oleh atlet loncat indah peserta PORDA XI Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pendapat ini

dipertegas oleh Subana (2001 : 71) bahwa “penelitian dilakukan karena

memiliki tujuan”. Pelaksanaan penelitian sangatlah penting, maka tujuan

penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui seberapa besar motivasi berprestasi atlet loncat

indah peserta PORDA XI Jawa Barat.

2. Ingin mengetahui prestasi tertinggi yang dicapai oleh atlet loncat

indah peserta PORDA XI Jawa Barat.

3. Ingin mengetahui hubungan antara tingkat motivasi dengan prestasi

tertinggi yang dicapai oleh atlet loncat indah peserta PORDA XI Jawa

(17)

7

Rohmat, 2013

D. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini berhasil dan tercapai diharapkan dapat berguna

dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Harapan penulis tentang manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam memperkaya

khazanah mengenai ilmu keolahragaan, serta dapat dijadikan bahan

literatur atau sumbangan pemikiran bagi perkembangan olahraga loncat

indah.

2. Secara Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan alternatif solusi

bagi atlet dalam mencapai prestasi loncat indah dan umumnya masyarakat

luas serta peneliti selanjutnya dalam pengembangan sumber daya manusia

dan optimalisasi layanan pengelolaan olahraga, serta anak usia dini

diharapkan dapat menjadi bibit atlet dan generasi bangsa dalam cabang

olahraga loncat indah khususnya.

E. Batasan Penelitian

Mengenai batasan penelitian, dijelaskan oleh Surakhmad (2002 : 36)

sebagai berikut :

(18)

8

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pemecahannya ; tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam

pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka peneliti membatasi

masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian mengkaji tentang motivasi berprestasi dalam

pencapaian prestasi loncat indah.

2. Prestasi yang dicapai pada Porda XI Jawa Barat tahun 2010.

3. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet loncat indah yang terdaftar

sebagai peserta Porda XI Jawa Barat yang berjumlah 24 orang. Sedangkan

sampelnya adalah atlet yang termasuk dalam Kelompok Umur Junior (usia

11-18).

4. Pencapaian prestasi yang dihasilkan dalam pertandingan loncat indah

Porda XI Jawa Barat tahun 2010.

F. Batasan Istilah

Untuk mempermudah serta menghindari salah penafsiran terhadap

istilah yang dipergunakan dalam penulisan ini, maka penulis perlu untuk

memberikan batasan-batasan yaitu sebagai berikut :

1. Motivasi, Menurut Hidayat (2008 : 57) adalah proses aktualisasi energi

(19)

9

Rohmat, 2013

untuk menjamin keberlangsungan aktifitas tersebut, dan juga menentukan

arah aktifitas terhadap pencapaian tujuan.

2. Olahraga, Menurut Giriwijoya (2003 : 19) adalah serangkaian gerak raga

yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk

meningkatkan kemampuan fungsional, sesuai dengan tujuannya

melakukan olahraga.

3. Loncat Indah, Menurut FINA HANDBOOK (2002) adalah olahraga air

dengan serangkaian gerak yang kompleks, yaitu gabungan dari jalan, hop,

loncat, bergaya akrobatik di udara dan mendarat di air atau masuk ke

dalam air.

4. Prestasi, Menurut Straub (1980) yang dikutip oleh Hidayat (2008 : 58)

(20)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang di tempuh untuk

memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Metode

sangat penting dalam membuat suatu penelitian ilmiah, keberhasilan suatu

penelitian ilmiah tidak terlepas dari metode penelitian yang digunakan dalam

suatu penelitian. Permasalahan dalam penelitian tergantung pada masalah dan

tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Penggunaan metode dalam

pelaksanaan penelitian sangatlah penting, sebab dengan menggunakan metode

penelitian yang tepat maka tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Surakhmad

(1998 : 131) menjelaskan tentang metode, yaitu terutama manfaat penelitian

sebagai berikut :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sementara itu, Nana (2005 : 52) mengungkapkan bahwa “metode

penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian

yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan

(21)

44

Rohmat, 2013

dilakukan setiap melaksanakan penelitian, maka banyak orang menyebutnya

sebagai tradisi penelitian (research traditions).

Dengan demikian penggunaan metode penelitian bergantung kepada

permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. Dari pertanyaan

penelitian dapat diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa gambaran

peristiwa yang terjadi pada saat pengukuran dan pengumpulan data.

Sehubungan dengan masalah yang penulis ungkapkan dalam penelitian

ini yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi dengan prestasi yang dicapai,

maka penulis menggunakan metode korelasi. Hal tersebut sesuai dengan

penjelasan Zuriah (2003:19) mengatakan bahwa “Metode korelasi merupakan

penelitian untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel lain”.

Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel predikator.

Adapun variabel yang diprediksi disebut variabel kriterium.

Dari pengertian di atas, variabel predikator sering juga diistilahkan

variabel independen atau bebas, sedangkan variabel kriterium biasanya

disebut variabel dependen atau terikat.

Penelitian korelasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Menghubungkan dua varibel atau lebih

2) Besarnya hubungan didasarkan pada koefisien korelasi 3) Dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi 4) Datanya bersifat kuantitatif

5) Penelitian korelasi mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain :

(22)

45

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b) Kurang melakukan kontrol terhadap variabel bebas c) Pola saling hubungan itu sering tak menentu, dan d) Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam

short gun approach, yaitu memasukan berbagai data

tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut di atas maka langkah penelitian

ini tidak terbatas pada proses pengumpulan dan penyusunan data saja tetapi

meliputi analisis dan interpretasi arti data yang diperoleh.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

metode korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara varibel satu

dengan variabel lain. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi

tentang objek penelitian, sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

Berdasarkan uraian serta penjelasan di atas maka penulis mengambil

instrumen penelitian ini yaitu angket. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini parametrik dalam inferensial yang bertujuan untuk

mengumpulkan data mengenai permasalahan-permasalahan yang akan

diselidiki, sehingga permasalahan-permasalahan tersebut dapat di analisis dan

dipecahkan.

B. Populasi dan Sampel

Dalam suatu kegiatan penelitian tidak lepas dari sumber data sebagai

komponen pendukung untuk mencapai tujuan penelitian. Populasi dalam suatu

(23)

46

Rohmat, 2013

Sedangkan sample adalah bagian dari populasi. Hal ini di paparkan oleh Lutan

(2001: 2-18) yaitu :

Populasi adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi itu diperoleh, sedangkan populasi adalah kelompok yang lebih besar dimana hasil penelitian digeneralisasikan. Dalam kebanyakan penelitian, sampel lebih kecil dari populasi, karena peneliti jarang menggunakan seluruh anggota dari populasi.

Dalam penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sampel karena

keterbatasan yang ada pada diri penulis, baik kemampuan, biaya, maupun

waktu, maka penulis tidak meneliti seluruh populasi. Tetapi, penulis

mengambil sejumlah sampel untuk diambil data sesuai dengan masalah

penelitian.

Sesuai dengan itu, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

atlet loncat indah peserta Porda XI Jawa Barat yang berjumlah 24 orang.

Penentuan jumlah sampel menurut Lutan, dkk (2007 : 80) adalah :

“Kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data atau informasi itu

diperoleh“. Dan dipertegas oleh Sugiyono (2010 : 118) “ Sebagian populasi

diambil sebagai sampel namun harus betul-betul representatif (mewakili)”

Dalam penentuan jumlah sampel di sini dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Peneliti menggunakan purposive sampling karena

membutuhkan data yang nyata dan akurat dari sampel.

Purposive sampling menurut Lutan ( 2007 : 99 ) yaitu : “ Teknik

(24)

47

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel yang diambil

adalah atlet loncat indah yang termasuk dalam Kelompok Umur Terbuka

(Open) dan Sinkronisasi (Duet) yang berjumlah 12 orang.

C. Desain Penelitian

Model desain yang akan digunakan adalah penelitian secara langsung

tanpa memberikan perlakuan (treatment) pada sampel. Langkah-langkah

penelitian yang disusun adalah :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Pengambilan dan pengumpulan data.

3. Analisis data.

4. Menafsirkan data.

5. Menetapkan kesimpulan.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

r (x,y)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 di atas menjelaskan bahwa arah panah menunjukan

hubungan motivasi, kaitannya dengan prestasi yang dicapai.

(25)

48

Rohmat, 2013

Adapun Prosedur penelitian dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Gambar 3.2 di atas, menjelaskan bahwa arah panah menunjukan

langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan

motivasi dengan prestasi yang dicapai atlet peserta Porda XI Jawa Barat.

D. Instrumen Penelitian

Guna tercapainya keberhasilan dalam penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti, dibutuhkan instrumen penelitian untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan dalam suatu penelitian. Adapun pengertian instrumen

Sampel

Hubungan Motivasi Prestasi Yang Dicapai

Data /Angket Populasi

pp

(26)

49

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tersebut Menurut Sumanto (1980) yang dikutip oleh Hidayat (2006 : 6)

berpendapat bahwa “instrumen adalah alat untuk mengumpulkan informasi

atau melakukan pengukuran”. Sedangkan Arikunto (2003 : 136) mengatakan

bahwa :

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah : angket, ceklis atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh penulis adalah

angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner menurut Usman dan Akbar

(2002 : 60) mengatakan bahwa “angket ialah daftar pernyataan atau

pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak

langsung”.

Menurut Arikunto (2006 : 151) dalam buku prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik arti dari kuesioner yaitu : “Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui”.

Adapun jenis angket/kuesioner yang penulis gunakan adalah jenis

angket tertutup. Menurut Arikunto (2006 : 152) memaparkan “ Kuesioner

tertutup yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih”. Alasan penulis menggunakan kuesioner/angket yaitu dipandang

(27)

50

Rohmat, 2013

Keuntungan Kuesioner yaitu :

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Sedangkan dipandang dari bentuknya maka penulis menggunakan

Check list (daftar centang), dimana responden tinggal membubuhkan tanda (√)

pada kolom yang sesuai. Serta Rating-Scale (skala bertingkat), yaitu sebuah

pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan,

misalnya mulai dari sangat setuju sampai dengan ke sangat tidak setuju. Hal itu

penulis kutip Menurut Arikunto (2006 : 152) yang mengatakan bahwa :

Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyataan yang jelas, tegas, terbatas, konkrit, lengkap, dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban dengan kehendak dan keadaannya.

E. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan persiapan pengumpulan data terlebih dahulu penulis

melakukan pendekatan-pendekatan yang dapat mendukung terlaksananya

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

a. Mencari definisi dari variabel.

b. Menyusun indikator yaitu menetapkan komponen hubungan motivasi dengan prestasi yang dicapai.

c. Serta membuat sub komponen dari setiap komponen tersebut dan indikator kemudian menetapkan nomor soal.

(28)

51

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

20 pernyataan tentang disiplin latihan dan tersedia pilihan jawabannya antar lain sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pernyataan/butir tersebut berkaitan dengan soal pengaruh motivasi berprestasi atlet terhadap disiplin latihan loncat indah.

e. Uji coba angket, sebelum angket disebarluaskan pada sampel yang sebenarnya, dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana angket ini dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Uji coba angket yang telah penulis susun dilakukan terhadap sejumlah

responden yang berasal dari atlet yang mempunyai karakter yang sama dengan

sampel. Analisa instrumen butir tes yang diujicobakan melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menyusun pernyataan/butir soal yang terdiri dari identitas respondan dan

pernyataan/butir soal dengan jawaban yang tersedia menurut kehendak

responden dengan kriteria penyekoran yaitu setiap butir soal positif yang

diberikan adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak

setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Sedangkan tiap butir soal negatif

yang diberikan adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, kurang setuju = 3,

tidak setuju =4, dan sangat tidak setuju = 5. Kriteria pemberian skor lebih

(29)

52

Rohmat, 2013

TABEL 3.1

KRITERIA PEMBERIAN SKOR TERHADAP ALTERNATIF JAWABAN

2) Analisis kebaikan angket ditemukan berdasarkan uji coba angket terhadap

responden untuk mengemukakan butir-butir soal/pernyataan yang tidak

dimengerti, uji coba ini untuk menguji kemudahan dalam menjawab

butir-butir soal/pernyataan. Karena uji coba dalam penelitian menggunakan lima

tingkatan maka menggunakan analisa skala Likert. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran.

Hasil uji coba angket terhadap responden yang seluruhnya berjumlah 12

dengan kesimpulan 68 pernyataan/butir soal yang diujicobakan ternyata 38 butir

soal tidak valid, sehingga digunakan 30 butir soal yang dijadikan sebagai alat

pengumpul data. Dengan menggunakan keterangan lima tingkatan, dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data dan dapat digunakan pada sampel yang

(30)

53

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1) Uji Validitas

Untuk memperoleh data mengenai hubungan motivasi dengan pencapaian

prestasi loncat indah atlet Porda XI Jawa Barat, terlebih dahulu melakukan uji

coba terhadap instrumen. Uji coba instrumen tersebut bertujuan untuk

menentukan valid atau tidaknya suatu tes angket dan apakah tes angket tersebut

cocok digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi atlet loncat

indah dikaitkan dengan prestasi yang dicapai. Dalam Pengujian validitas

instrumen penulis menggunakan SPSS 1.5 for Windows dengan analisis Paired –

Samples T Test.

Adapun langkah-langkah awal untuk mencari validitas sebelum

memasukan data pada SPSS adalah sebagai berikut :

1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

2. Memberikan skor pada seluruh butir pernyataan.

3. Merangking skor responden yang didapat dari seluruh butir pernyatan.

4. Menetapkan 27% responden yang memperoleh skor tertinggi dan

dimasukan ke kelompok atas.

5. Menetapkan 27% responden yang memeproleh skor terendah dan

dimasukan ke kelompok bawah.

Setelah dilakukan anilisis Paired – Samples T Test dengan SPSS,

selanjutnya membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dalam taraf nyata

0,05 atau setara dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrumen penelitian ini

(31)

54

Rohmat, 2013

nilai t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel, maka item tes tersebut

signifikan. Hal ini berarti butir pernyataan tersebut mengukur apa yang akan

diukur. Sedangkan sebaliknya, yakni t hitung lebih kecil dari t tabel maka item

tersebut tidak signifikan dengan kata lain item tersebut tidak dapat mengukur apa

yang ingin diukur dan butir pernyataan tersebut harus dibuang atau direfisi jika

ingin digunakan sebagai pernyataan.

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas

NO t.tabel t.hitung Keterangan

1 1,81 0 Tidak Valid

2 1,81 1,00 Tidak Valid

3 1,81 2,00 Valid

4 1,81 0 Tidak Valid

5 1,81 0,50 Tidak Valid

6 1,81 0,50 Tidak Valid

7 1,81 1,73 Tidak Valid

8 1,81 1,73 Tidak Valid

9 1,81 2.00 Valid

10 1,81 1,73 Tidak Valid

11 1,81 4,00 Valid

12 1,81 5,00 Valid

(32)

55

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

14 1,81 2,00 Valid

15 1,81 4,00 Valid

16 1,81 1,00 Tidak Valid

17 1,81 5,00 Valid

18 1,81 1,00 Tidak Valid

19 1,81 0 Tidak Valid

20 1,81 0 Tidak Valid

21 1,81 4,00 Valid

22 1,81 0,756 Tidak Valid

23 1,81 0 Tidak Valid

24 1,81 2,00 Valid

25 1,81 1,73 Tidak Valid

26 1,81 1,00 Tidak Valid

27 1,81 4,00 Valid

28 1,81 2,00 Valid

29 1,81 1,00 Tidak Valid

30 1,81 5,00 Valid

31 1,81 5,00 Valid

32 1,81 1,73 Tidak Valid

33 1,81 0 Tidak Valid

34 1,81 1,73 Tidak Valid

(33)

56

Rohmat, 2013

36 1,81 0,76 Tidak Valid

37 1,81 2,00 Valid

38 1,81 1,73 Tidak Valid

39 1,81 1,00 Tidak Valid

40 1,81 5,00 Valid

41 1,81 0 Tidak Valid

42 1,81 5,00 Valid

43 1,81 4,00 Valid

44 1,81 4,00 Valid

45 1,81 0 Tidak Valid

46 1,81 0 Tidak Valid

47 1,81 4,00 Valid

48 1,81 0 Tidak Valid

49 1,81 2,00 Valid

50 1,81 0 Tidak Valid

51 1,81 0 Tidak Valid

52 1,81 4,00 Valid

53 1,81 0 Tidak Valid

54 1,81 5,00 Valid

55 1,81 1,73 Tidak Valid

56 1,81 5,00 Valid

(34)

57

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

58 1,81 -2,00 Tidak Valid

59 1,81 4,00 Valid

60 1,81 0 Tidak Valid

61 1,81 4,00 Valid

62 1,81 1,00 Tidak Valid

63 1,81 1,73 Tidak Valid

64 1,81 0,50 Tidak Valid

65 1,81 2,00 Valid

66 1,81 1,89 Valid

67 1,81 2,50 Valid

68 1,81 7,00 Valid

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan bahwa butir angket yang berjumlah 68

butir soal ternyata 38 butir soal tidak valid, sehingga tidak digunakan dan

selebihnya yaitu 30 butir soal dijadikan sebagai alat pengumpul data.

2) Uji Reliabilitas

Langkah selanjutnya setelah menghitung validitas butir soal yaitu

menghitung nilai reliabilitas instrumen menggunakan anilisis realibilitas SPSS

dengan model reliability Koefisien Alpha Cronbach. Alpha Cronbach merupakan

(35)

58

Rohmat, 2013

1978 (dalam, Uyanto, 2010 : 274) bahwa skala pengukuran yang reliabel

sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,70. Alpha Cronbach.

Setelah dilakukan analisis reliability Koefisien Alpha Cronbach dengan

SPSS kemudian diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil Output SPSS 1.5

Uji Reliabilitas Koefisien Alpha Cronbach

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.900 .922 30

Hasil output SPSS di atas menunjukan bahwa nilai koefisien Alpha

Cronbach sebesar 0,92. Nilai tersebut lebih besar dari standar nilai skala

minimum dari Alpha Cronbach yaitu 0,70. Sehinga dapat disimpulkan bahwa 30

butir soal yang sebelumnya sudah di uji validitasnya dinyatakan reliabel.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2011 sampai 19 Februari

2011 kepada para atlet loncat indah Porda XI Jawa Barat.

(36)

59

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a) Meminta perizinan kepada pihak Pengda PRSI Jawa Barat dengan

membawa surat izin dari fakultas.

b) Setelah mendapat izin dari Pengda PRSI Jawa Barat penulis melakukan

penelitian sebagaimana mestinya selama sebulan kemudian melakukan

penyebaran angket kepada responden yang telah ditentukan.

G. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan rumusan masalah maka korelasional sebagai teknik analisa

data yang digunakan dan untuk menjawab permasalahan yaitu dengan

menggunakan bantuan SPSS 1.5 for Windows. Adapun rumus statistiknya yaitu :

1. Rumus mencari nilai rata-rata dari setiap sampel dengan rumus :

n

2. Rumus mencari simpangan baku masing-masing sampel sebagai berikut :

(37)

60

Rohmat, 2013

Keterangan :

S : simpangan baku kelompok atas dan kelompok bawah

i

x : jumlah skor n : jumlah sampel

x : skor rata-rata

3. Rumus mencari variansi masing-masing sampel sebagai berikut:

n ∑ Xi 2 –( ∑ Xi)2

S2 =

n(n-1)

Keterangan :

S2 : varians yang dicari n : jumlah sampel

i

x : skor yang diperoleh sampel i

4. Rumus Uji Normalitas

Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors.

Prosedur yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn

dengan menggunakan rumus:

Xi – X Z1 =

(38)

61

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari

sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini

dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi

S (Zi) =

n

d. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  yang

dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh

dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya

hipotesis nol diterima.

5. Rumus Uji Homogenitas

Menguji homogenitas, rumus yang digunakan menurut Sujana (2001)

adalah sebagai berikut:

Variansi terbesar

F =

(39)

62

Rohmat, 2013

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari

F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2), nilai V1 = n – 1 dan V2 = n –

2, jadi data setiap butir tes adalah homogen bila FhitungFtabel. dengan taraf nyata

(α) = 0,05.

6. Rumus Korelasi dengan Pearson Product Moment

Menguji hipotesis dengan menentukan koefesien korelasi. Dalam hal ini

penulis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, karena

koefisien korelasi pearson product moment digunakan untuk mengukur hubungan

antara dua variabel dimana kedua salah satu variabel berbentuk peringkat (rank)

atau data variabel berskala ordinal. Langkah yang penulis lakukan yaitu mengklik

Analyze → Correlate → Bivariate, kemudian pindahkan variable skor motivasi

dan variabel prestasi tertinggi atlet Porda ke kotak Variables. Beri tanda checks(√)

pada Correlation Coeficients Pearson kemudian Klik OK.

Untuk dapat menginterpretasikan besar kecilnya koefisien korelasi antara

variabel independen dan dependen, peneliti menyajikan keeratan hubungan

tersebut dalam tabel berikut :

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2009:250)

Interval Koefisien Tingkat hubungan

(40)

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengacu pada hasil penelitian dan analisis data pada angket motivasi

berprestasi loncat indah dan pencapaian prestasi, dapat dsimpulkan bahwa:

1. Motivasi berprestasi atlet loncat indah sebesar 135,75 yang berarti

signifikan terhadap prestasi yang dicapai.

2. Prestasi atlet loncat indah yang dicapai sebesar 2,91 yang berarti

normal dan homegen.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi

yang dicapai sebesar 0,701.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, sesuai dengan

kesimpulan yang dipaparkan di atas selanjutnya penulis ingin mengemukakan

beberapa saran kepada para atlet loncat indah Porda XI Jawa Barat, pelatih dan

peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut:

1. Bagi para atlet loncat indah agar lebih meningkatkan pencapaian prestasi dan

mempunyai arahan motivasi berprestasi yang lebih terarah dan tepat, karena

dengan begitu akan sangat membantu meningkatkan prestasi, baik saat

(41)

75

Rohmat, 2013

2. Bagi para pelatih loncat indah agar lebih mengarahkan para atlet-atlet yang

dibimbingnya untuk senantiasa menerapkan kedisiplinan dalam setiap

program latihan yang diharapkan akan diikuti oleh para atlet. Selain itu, lebih

mengarahkan motivasi para atlet agar lebih tepat.

3. Untuk lembaga agar mampu mengadakan olahraga loncat indah agar dapat

turut serta dalam kejuaraan tingkat Universitas, baik tingkat Nasional

maupun Internasional.

4. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat memunculkan faktor-faktor dan

indikator-indikator lain yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi atlit

selain adanya motivasi berprestasi dan dapat mengembangkan penelitian ini

untuk para atlet loncat indah dengan kondisi yang tidak sama sehingga

muncul pengembangan penelitian yang dapat mempengaruhi pencapaian

prestasi atlit.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan,

semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

(42)

76

Rohmat, 2013

Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Prestasi Loncat Indah Atlet Porda XI Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afiatin, T. 2006. Motivasi Berprestasi. pdf [Online]. Yogyakarta: UGM.

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Handbook, FINA. 2002. Peraturan Kejurnas. Surabaya: PRSI Jawa Timur.

Hidayat, Yusuf. 2008. Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Imanudin, L. 2008. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Mulyana, Boyke. 2007. Penataran Pelatihan Renang. Bandung.

Nurhasan. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Rahayu, T. 1997. Rasa Percaya Diri Atlet: Penyusunan dan Pengambangan Alat Pengukur Rasa Percaya Diri Atlet Cabang Olahraga Perorangan. Jakarta: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Uyanto, Stanilaus. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

www.ausport.gov.au/ais/nutrition/factsheets/sports/diving

www.safewatersport.co.uk/CompetitiveDiving.html

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.1  Desain Penelitian
Gambar 3.2 di atas, menjelaskan bahwa arah panah menunjukan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan tugas akhir, maka saya melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akmulasi Plak

Kesimpulan, adanya karies dan PUFA di rongga mulut merupakan faktor penting yang dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup remaja dan mengganggu ketika makan

Oleh karena itu sistem pengaman kendaraan bermotor dengan menggunakan infra merah, alat yang sangat baik,murah, efisien dan sederhana, penggunaan alat ini hanya menggunakan

Dari hasil pengujian, terdapat hubungan antara jumlah baris pada file check.dat dengan waktu yang dibutuhkan oleh program untuk melakukan perbandingan. Gambar 4.1

kendaraan satu penumpang dengan lima penumpang dengan menggunakan standart maneuver dari NHTSA seperti, maneuver fishhook, J-Turn dan double lane change1. Software CarSimEd

Sahabat MQ/ dalam rangka perayaan kegiatan Perayaan Pasar Malam Sekaten tahun 2010/ Polda DIY beserta jajarannya akan melaksanakan Pengamanan perayaan pasar

panjang bayangan siswa = 2 m (200 cm ) panjang bayangan menara = 8 m ( 800 ) sisi-sisi yang bersesuaian adalah tinggi siswa bersesuaian dengan tinggi menara panjang bayangan

2014, maka Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi telah melaksanakan dan melakukan evaluasi Administrasi, Teknis dan Kualifikasi serta klarifikasi terhadap dokumen