• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

BAGIAN KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Manajemen Perkantoran

Oleh :

RENI SEPTIANI

0806080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Reni Septiani, 2013

PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA

Reni Septiani 0806080

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Suwatno, M.Si NIP. 196201271988031001

Pembimbing II

Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(3)

MULTIDANA INDONESIA

Oleh Reni Septiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Reni Septiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(4)

i

ABSTRAK

PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA

Oleh:

Reni Septiani NIM. 0806080

Skripsi ini dibimbing oleh :

Dr. H. Suwatno, M.Si dan Dr. Rasto, M.Pd

Penelitian dilakukan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia. Yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kualitas standar operasional prosedur kredit pada bagian kredit, bagaimana gambaran efektivitas kerja karyawan dan adakah pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap efektivitas kerja karyawan. Untuk menghasilkan kinerja yang optimal dan efektif maka perlu diterapkan standar operasional prosedur yang tepat.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket dan teknik wawancara. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi yang berjumlah 45 orang yang dijadikan responden. Teknik analisis data adalah teknik analisis regresi.

(5)

ii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES FOR CREDIT TOWARDS THE EFFECTIVENESS OF THE WORK OF EMPLOYEES AT THE CREDIT IN PT BPR MULTIDANA INDONESIA

By:

Reni Septiani 0806080

This Script is guide by:

Dr. H. Suwatno, M.Si. and Dr. Rasto, M.Pd

Research done on the part of credit in PT BPR Multidana Indonesia. That aims to find out how the image of the standard implementation of operational procedures of credit, how the of standard credits towards the effectiveness of the work of employees. To produce optimum performance and effective it needs to be applied to the appropriate standard operational procedures.

A method of research used is research descriptive. The technique of collecting data who writers used in this research is poll and engineering interview. This research using research population which consisted of 45 people who was made of respondents. Engineering analysis of data is a technique regression analysis.

(6)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 16

1.3 Tujuan Penelitian ... 17

1.4 Kegunaan Penelitian ... 18

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 20

2.1 Kajian Pustaka ... 20

2.1.1 Konsep Standar Operasional Prosedur Kredit... 20

2.1.3 Konsep Efektivitas kerja ... 29

2.2 kerangka pemikiran ... 35

2.3 Hipotesis ... 40

BAB III DESAIN PENELITIAN ... 41

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.2 Metode Penelitian ... 42

3.3 Operasionalisasi Variabel... 44

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Standar Operasional Prosedur ... 44

(7)

viii

3.4 Sumber Data ... 47

3.5 Populasi Penelitian ... 48

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 49

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 50

3.7.1 Uji Validitas ... 51

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 53

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 55

3.8.1 Uji Normalitas ... 55

3.8.2 Uji Linieritas ... 57

3.9 Teknik Analisis Data ... 60

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 61

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... 62

3.10 Pengujian Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ... 68

4.1.2 Gambaran karakteristik... 69

4.1.3 Hasil Uji Coba Penelitian Instrumen ... 70

4.1.4 Deskripsi Variabel ... 74

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 88

4.2 Pembahasan ... 93

4.2.1 Standar Operasional Prosedur Kredit... 93

4.2.2 Efektivitas Kerja Karyawan ... 97

4.2.3 Pengaruh Standar Operasional Prosedur Kredit Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan ... 101

BAB V KESIMPULAN ... 103

5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pencapaian Target Karyawan Bagian Kredit di PT BPR Multidana

Indonesia Dari Bulan Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2012... 6

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Standard Operating Procedures (SOP)... 45

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 46

Tabel 3.3 Populasi Karyawan PT BPR Multidana Indonesia Bagian Kredit... 48

Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert... 50

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas... 56

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket... 61

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 69

Tabel 4.2 Jumlah Item Angket Uji coba... 70

Tabel 4.3 Uji Validitas Standar Operasional Prosedur... 71

Tabel 4.4 Uji Validitas Efektivitas Kerja Karyawan... 72

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... 73

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Varibel Standar Operasional Prosedur... 74

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Efektif... 76

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 78

Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Standar... 79

Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sistematis... 81

Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 82

Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kuantitas Kerja... 84

Tabel 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kulitas Kerja... 86

(9)

x

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data... 89

Tabel 4.16 Tanggapan responden terhadap variabel standar operasional

prosedur kredit... 94 Tabel 4.17 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C... 36

Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian... 40

Gambar 4.1 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Standar Operasional Prosedur... 75

Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Efektif... 77

Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 78

Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 80

Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sistematis... 81

Gambat 4.6 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 83

Gambar 4.7 Tanngapan Responden terhadap Indikator Kuantitas kerja... 85

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu... 86

Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Variabel Standar Operasional Prosedur Kredit... 94

(11)
(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan bisnis yang bergerak semakin cepat dan dinamis

memaksa suatu perusahaan untuk selalu siap melakukan penyesuaian

ataupun perubahan gerak dan langkah usaha setiap waktu agar tidak

terjadi hal yang tidak diinginkan. Seperti yang diungkapkan oleh

Sondang P Siagian (2002:206) bahwa...”Senang atau tidak senang, siap

atau tidak siap, mau atau tidak mau, setiap organisasi dihadapkan pada

tuntutan menghadapi perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya.”

Hal ini berimplikasi bahwa organisasi dan seluruh komponen yang ada di

dalamnya harus siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi baik

yang bersumber dari dalam maupun dari luar organisasi. Tentunya harus

ada hal yang paling utama dalam mempersiapkan perubahan – perubahan

tersebut salah satunya dengan mempersiapkan SDM yang kompetitif

mampu bersaing dalam perubahan.

Salah satu masalah yang perlu dikaji berkaitan dengan tingkat

perubahan dan persaingan tersebut adalah mengenai efektivitas kerja.

Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan dan

meningkatkan efektivitas kerjanya yaitu PT BPR Multidana Indonesia.

Karena PT BPR Multidana Indonesia adalah perusahaan yang berdiri

pada tahun 2002 dimana perusahaan tersebut sedang berkembang untuk

(13)

2

membidik penyaluran kredit mikro. Hal ini sesuai dengan

keputusan peraturan Bank Indonesia nomor 13/26/PBI/2011 tentang

kualitas aktiva produktif dan pembentukan penyisihan penghapusan

aktiva produktif bank perkreditan rakyat menyatakan “Bahwa bank

perkreditan rakyat (BPR) memiliki peranan yang penting dalam

mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)”.

Namun, belakangan ini tantangan industri perbankan BPR kian

membentang akibat masuknya bank – bank umum ke segmen yang

selama ini jadi pasar BPR. Maka tentunya, perusahaan ini harus siap

dalam menghadapi perubahan dan persaingan.

Selain dari adanya persaingan, hal yang perlu diperhatikan untuk

tetap bertahan dalam persaingan yaitu BPR perlu berhati – hati dalam

memberikan atau menyalurkan kredit kepada masyarakat karena jika

tidak adanya kehati -hatian dalam memberikan atau menyalurkan kredit,

dikhawatirkan akan mengalami kredit macet. Apabila banyak terjadi

kredit macet, maka Bank Indonesia akan melakukan pengawasan yang

lebih ketat atau bahkan sampai dilakukan pencabutan ijin usaha BPR.

Hal ini kemudian membuat posisi PT BPR Multidana Indonesia perlu

memperhatikan nilai kualitas kreditnya.

Pada saat ini, berdasarkan data terakhir tahun 2012 terlihat bahwa

kualitas penyaluran kredit PT BPR Multidana Indonesia masih belum

(14)

penurunan kualitas kredit akan terlihat jika ada perbandingan dari bulan

ke bulan.

Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen dalam pencapaian target

kerja untuk setiap CMO atau Credit Marketing Officer ditetapkan

berdasarkan tingkatannya yaitu :

1. Credit Marketing Officer Senior pencairan sebesar Rp 70.000.000

dengan target point 20 perbulan.

2. Credit Marketing Officer Junior pencairan sebesar Rp 52.500.000

dengan target point 15 perbulan.

3. Credit Marketing Officer Trainee pencairan sebesar Rp 35.000.000

dengan target point 10 perbulan.

Aplikasi yang dihitungkan dalam target point yaitu mobil sebanyak

2 point, sedangkan motor 1 point.

Selanjutnya kualitas kredit dapat diperhitungkan berdasarkan nilai

bendera ( istilah yang dipakai manajemen PT BPR Multidana Indonesia)

dari kuantitas ( target point) dan kualitas (target kelancaran angsuran

debitur) diperhitungkan sebagai berikut :

1. Kuantitas (target point)

a. Bendera merah, yaitu pencapaian target dibawah 80,00% atau 16

point untuk Credit Marketing Officer senior, 12 point untuk Credit

Marketing Officer Junior, dan 8 point untuk Credit Marketing

(15)

b. Bendera kuning, yaitu pencapaian target 80,00% - 99,99% atau 16

point sampai dengan 20 point untuk Credit Marketing Officer

Senior, 12 point sampai dengan 15 point untuk Credit Marketing

Officer Junior, dan 8 point sampai dengan 10 point untuk Credit

Marketing Officer Trainee.

c. Bendera Hijau, yaitu pencapaian target 100,00% - 119,99% atau 20

point sampai dengan 24 point untuk Credit Marketing Officer

Senior, 12 point sampai dengan 18 point untuk Credit Marketing

Officer Junior, 10 point sampai dengan 12 point untuk Credit

Marketing Officer Trainee.

d. Bendera Biru, yaitu pencapaian target lebih dari 120.00% atau 24

point untuk Credit Marketing Officer Senior, 18 point untuk Credit

Marketing Officer Junior , dan 12 point untuk Credit Marketing

Officer Trainee.

2. Kualitas (target kelancaran angsuran debitur)

a. Bendera Merah, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh

debitur minimal sebesar Rp.63.700.000,- untuk Credit Marketing

Officer Senior, untuk Credit Marketing Officer Junior minimal

sebesar Rp.47.775.000,-, dan untuk Credit Marketing Officer

Trainee minimal sebesar Rp.31.850.000,-.

b. Bendera Kuning, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran

seluruh debitur minimal sebesar Rp.63.700.000,- sampai dengan

(16)

Credit Marketing Officer Junior minimal sebesar Rp.47.775.000,-

sampai dengan Rp.49.344.750,- , dan untuk Credit Marketing Officer

Trainee minimal sebesar Rp.31.850.000,- sampai dengan

Rp.32.896.500,-.

c. Bendera Hijau, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh

debitur minimal sebesar Rp.65.800.000,- sampai dengan

Rp.67.893.000,- untuk Credit Marketing Officer Senior, untuk

Credit Marketing Officer Junior minimal sebesar Rp.49.350.000,-,

sampai dengan Rp.50.919.750,- , dan untuk Credit Marketing Officer

Trainee minimal sebesar Rp.32.900.000,- sampai dengan

Rp.33.946.500,-.

d. Bendera Biru, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh

debitur minimal sebesar Rp.67.900.000,- untuk Credit Marketing

Officer Senior, untuk Credit Marketing Officer Junior minimal

sebesar Rp.50.925.000, dan untuk Credit Marketing Officer Trainee

minimal sebesar Rp.33.950.000,-

Apabila CMO (Credit Marketing Officer) mendapatkan kuantitas

bendera merah selama 2 (dua) kali berturut – turut maka CMO, tersebut

bersedia mengundurkan diri pada akhir tersebut. Apabila CMO (Credit

Marketing Officer) mendapatkan kuantitas bendera merah 2 kali dalam

satu tahun, maka CMO tersebut tidak akan mendapatkan promosi grade.

Namun, pada kenyataannya bila dilihat dari pencapaian target para

(17)

kredit di PT BPR Multidana Indonesia hal ini disebabkan oleh sumber

daya manusia yang kurang kompeten sehingga terjadi kesalahan dalam

pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur. Maka, akibatnya

target yang ditetapkan oleh manajemen tidak tercapai. Berikut ini adalah

daftar pencapaian target para karyawan PT BPR Multidana Indonesia

selama periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012.

Tabel 1. 1

Pencapaian Target Karyawan Bagian Kredit di PT BPR Multidana Indonesia Dari Bulan Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2012

Januari

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

(18)

24 AC CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 34.000.000 9 25 DD CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 34.500.000 9 26 AS CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 37.500.000 11

Jumlah target Rp 3.391.367.500 657

Februari

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

(19)

Maret

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

1 AB Team Leader CMO Rp 300.000.000 120 Rp 315.000.000 120

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

(20)

(AO)

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

(21)

17 DZ CMO junior Rp 52.500.000 15 Rp 51.500.000 15

No Nama Jabatan Target Pencapaian Target

Pencairan Point Pencairan Point

1 AS Team Leader CMO Rp 300.000.000 120 Rp 320.000.000 130

(22)

Pada bulan januari, dari 26 Credit Marketing Officer hanya 11

karyawan yang target nya tercapai dan 11 karyawan yang mencapai

target point. Berarti hanya 42,30% karyawan yang mencapai targetnya.

Tentunya ini masih sangat jauh dengan target yang ditetapkan oleh

manajemen. Selanjutnya, pada bulan februari mengalami kenaikan

karena ada 14 karyawan yang mencapai targetnya namun mengalami

penurunan dalam pencapaian point karena hanya ada 5 karyawan yang

mencapai target pointnya. Tentunya sesuai dengan peraturan manajemen

jika CMO mendapatkan kuantitas bendera merah selama 2 kali berturut –

turut maka CMO tersebut, bersedia mengundurkan diri. Maka pada bulan

februari ada 2 CMO yang dikeluarkan karena tidak tercapainya target

point mereka.

Pada bulan Maret, mengalami kenaikan kembali karena ada 19

karyawan dari 24 karyawan yang mencapai target. Berarti lebih besar

dari pada bulan februari yang hanya mencapai 53,85% karyawan yang

mencapai target sekarang pada bulan maret mencapai 79,15% karyawan

yang mencapai target dan pencapaian target pointnya pun ada 17

karyawan yang mencapai target.

Selanjutnya, pada bulan April mengalami penurunan kembali

karena hanya ada 13 karyawan dari 24 karyawan yang dapat mencapai

targetnya dan 12 karyawan yang mencapai target point. Berarti hannya

54,50% karyawan yang dapat mencapai targetnya. Namun pada bulan

(23)

target pointnya sehingga ia diperkenankan untuk mengundurkan diri

selain itu, pada bulan mei juga target para karyawan mengalami

penurunan karena hanya ada 10 karyawan yang mencapai targetnya

namun ada 18 orang yang dapat mencapai target pointnya.

Pada bulan Juni mengalami kenaikan kembali karena ada 19

karyawan dari 23 CMO yang dapat mencapai targetnya. Sedangkan,

pencapaian target point hanya ada 13 karyawan yang dapat mencapai

pointnya. Berarti pada bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 79,15%

karyawan yang mencapai target dari sebelumnya pada bulan mei yang

hanya 41,65% karyawan yang mencapai target. Dapat disimpulkan

bahwa pencapaian target para karyawan masih belum sepenuhnya

optimal karena terbukti selama 6 bulan berturut - turut ada 3 karyawan

yang tidak dapat mencapai target point dalam 2 kali berturut – turut

sehingga mereka harus mengundurkan diri. Sehingga para karyawan

perlu meningkatkan kinerja nya kembali agar target mereka dapat

tercapai dengan maksimal.

Uraian diatas menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan

bagian kredit belum sepenuhnya optimal dikarenakan kurangnya

pengetahuan mengenai prosedur kredit dan produk kredit yang ditetapkan

oleh manajemen. Dapat terlihat bahwa PT BPR Multidana Indonesia

khususnya bagian kredit yang mengelola penyaluran kredit terhadap

(24)

tercapainya target pada karyawan yang ditetapkan oleh manajemen

perusahaan.

Oleh karena itu, kondisi ini memberikan peluang kepada ilmu

manajemen sumber daya manusia untuk melakukan studi mengenai

faktor – faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja karyawan.

Menurut M.Manullang (2004 : 198), menyebutkan bahwa “Manajemen

sumber daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan

dan pemanfaatan SDM sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan

secara daya guna dan kegairahan kerja dari semua kerja”. Dengan

demikian efektivitas kerja merupakan salah satu aspek kajian penting

dalam ilmu manajemen sumber daya manusia.

Banyak faktor yang menyebabkan belum sepenuhnya pencapaian

target karyawan dapat tercapai. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh

Dydiet Hardjito (1997:65), bahwa keberhasilan organisasi mencapai

tujuannya dipengaruhi oleh komponen-komponen organisasi meliputi :

(1) Struktur; (2) Tujuan; (3) Manusia; (4) Hukum; (5) Prosedur

pengoperasian yang berlaku (Standard Operating Procedure); (6)

Teknologi; (7) Lingkungan; (8) Kompleksitas; (9) Spesialisasi; (10)

Kewenangan; (11) Pembagian tugas.

Kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan terus terjadi, karena

PT BPR Multidana Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang

dapat meningkatkan perekonomian melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil

(25)

ditopang oleh sektor UMKM. Oleh karena itu, perlu dicari jalan

keluarnya, salah satunya adalah dengan tersedianya standar operasional

prosedur (SOP) yang diterapkan oleh PT BPR Multidana Indonesia

terhadap seluruh bagian khususnya bagian kredit yang dapat

mempengaruhi pencapaian kerja karyawannya.

Belum optimalnya efektivitas kerja PT BPR Multidana Indonesia

(bagian kredit) selama ini, sebagaimana ditunjukkan oleh fenomena –

fenomena yang terjadi salah satunya dengan rendahnya pencapaian target

para karyawan (tabel 1.1), diduga karena masih belum optimalnya

penerapan standar operasional prosedur (SOP).

Fenomena – fenomena tersebut juga mengindikasikan bahwa PT

BPR Muultidana Indonesia belum sepenuhnya dapat mewujudkan tujuan

organisasi yang dikehendaki. Tujuan yang dikehendaki oleh organisasi

sebenarnya tidak lain merupakan tujuan dari standar operasional prosedur

(SOP) itu sendiri. Sebab setiap kegiatan perusahaan, termasuk penerapan

standar operasional prosedur (SOP), pada dasarnya selalu mempunyai

tujuan tertentu. Oleh karena itu penerapan standar operasional prosedur

(SOP) diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan.

Berkaitan dengan pentingya penerapan Standar operasional

prosedur (SOP) dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, Rudi M

Tambunan (2008:2) menyebutkan bahwa untuk melakukan kegiatan –

(26)

prosedur operasi standar atau yang lazim disebut standard operating

procedurs (SOP).

Oleh karena itu dalam upaya memahami dan memecahkan masalah

fenomena belum optimalnya efektivitas kerja karyawan pada bagian

kredit PT BPR Multidana Indonesia dan hubungannya dengan masalah

penerapan standar operasional prosedur (SOP), maka diperlukan

pendekatan tertentu untuk memcahkan masalah tersebut, dan berdasarkan

permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan perilaku organisasi.

Mengacu kepada keseluruhan paparan diatas, dan dalam upaya

memahami dan memecahkan masalah belum optimalnya efektivitas kerja

karyawan pada bagian kredit PT BPR Mutlidana Indonesia, maka perlu

dan penting dilakukan penelitian tentang pengaruh standar operasional

prosedur terhadap efektivitas kerja karyawan. Inilah yang menarik

penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan

dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Standar Operasional

Prosedur Kredit Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada

(27)

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah efektivitas kerja

karyawan PT BPR Multidana Indonesia, khususnya efektivitas kerja

dalam bidang kredit. Aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis

yang perlu dibina dan dikembangkan secara simultan untuk menciptakan

organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan

tertentu terhadap karyawan dalam rangka mengembangkan efektivitas

kerjanya.

Banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja diantaranya,

kualitas kerja, kuantitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Dan berdasarkan

hasil kajian secara empirik terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi

efektivitas kerja karyawan PT BPR Multidana Indonesia, diduga faktor

determinan yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kerja adalah

masalah standar kerja operasional (SOP). Oleh karena itu masalah

efektivitas kerja dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif standar

kerja operasional.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan

dalam pernyataan masalah (problem statment),sebagai berikut : “Standar

Operasional Kerja yang diterapkan belum dilaksanakan secara optimal,

dan hal ini menyebabkan efektivitas kerja karyawan dalam bidang kredit

relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi bila tidak,

akan menimbulkan kredit macet yang nantinya akan berdampak pada

(28)

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas,

masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam

pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat kualitas standar operasional kerja yang

diterapkan oleh bagian kredit PT BPR Multidana Indonesia.

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja karyawan yang

dilakukan oleh para karyawan bagian kredit PT BPR Multidana

Indonesia.

3. Adakah pengaruh standar operasional kerja dengan efektivitas kerja

karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penerapan SOP

kredit terhadap efektivitas kerja dalam meningkatkan kolektibilitas di PT

BPR Multidana Indonesia. Analisis tersebut diperlukan : Untuk

mengetahui pengaruh SOP kredit yang telah ditetapkan oleh PT BPR

Multidana Indonesia terhadap efektivitas kerja karyawan.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kualitas SOP kredit yang

(29)

2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja karyawan di

PT BPR Multidana Indonesia.

3. Mengetahui adakah pengaruh SOP kredit terhadap efektivitas kerja

karyawan di PT BPR Multidana Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan diatas dicapai, penelitian

ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan

kegunaan praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, adapun bagi penulis,

penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan pengetahuan mengenai

bagaimana teori-teori standar operasional prosedur dan efektivitas kerja

diaplikasikan di lapangan, bagi perusahaan penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan acuan untuk mengembangkan standar operasional

prosedur, dan bagi program studi manajemen perkantoran penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu

administrasi, khususnya di bidang standar operasional prosedur.

Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan

sumbangan bagi ilmu perilaku organisasi.Temuan – temuan ini dapat

dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian

untuk mengkaji berbagai teori ilmu perilaku organisasi yang selama ini

telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah

(30)

Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna sebagai

bahan informasi bagi PT BPR Multidana Indonesia untuk dapat

meningkatkan efektivitas kerjanya, sebagai sumbangan pikiran bagi PT

BPR Multidana Indonesia mengenai penerapan standar operasional

prosedur, sebagai sumbangan bagi para karyawan untuk meningkatkan

mutu dan produktivitas kerjanya sehingga tercapai tujuan perusahaan,

serta sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan

(31)

41

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

PT BPR Multidana Indonesia berdiri pada tahun 2002, PT BPR

Multidana Indonesia bergerak di bidang perbankan yaitu badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998.

Salah satu tugas pokok Bank adalah sebagai lembaga intermediasi

antara proses penghimpunan dana dan penyaluran dana tersebut kembali

dalam bentuk kredit untuk membiayai berbagai kebutuhan pendanaan yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

Permasalahan di dalam efektifitas kerja ini terletak pada

ketidaktercapaian target yang dilakukan oleh karyawan bagian kredit

sehingga efektivitas kerja karyawan belum mencapai hasil yang optimal.

Misalnya ketidakpahaman karyawan tentang produk kredit, diantaranya

mengenai persyaratan kredit mulai dari pengumpulan data/ persyaratan

sampai dengan pencarian kredit. Persyaratan kredit mulai dari :

a. Identitas Diri ( KTP suami/ istri, kartu keluarga, buku nikah)

(32)

Reni Septiani, 2013

- mobil/ motor = BPKB, STNK, faktur, dan kuitansi penjualan/

pembelian)

- Sertifikat (Tanah dan Bangunan) = sertifikat, PBB, IMB

c. Sumber Pengembalian Kredit / Kemampuan Bayar

- Karyawan (Surat Keterangan Kerja & Slip Gaji)

- Usaha (SIUP, TDP, Ijin Usaha, Rek.Tabungan / Giro dan Bon

Penjualan/Pembelian, laporan keuangan).

Sehingga apabila memahami unsur tersebut setiap karyawan (bag.kredit)

akan bekerja secara efektif (dalam pengumpulan persyaratan dan survey

kelayakan kredit) dan manajemen atau komite kredit akan mengambil

keputusan yang tepat dalam memutuskan untuk pemberian kredit.

Melihat fenomena seperti itu maka diperlukannya standar operasional

prosedur yang dapat meningkatkan efektifitas kerja. Salah satu cara untuk

meningkatkan efektifitas adalah penerapan standar operasional prosedur

kredit yang dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Dengan begitu

perusahaan akan dapat bersaing dan siap menghadapi perubahan.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik

dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan –

aturan yang berlaku. Penetapan salah satu metode yang tepat sangatlah

(33)

Reni Septiani, 2013

tercapai. Sesuai yang diungkapkan oleh Winarno Surachmad (1982 : 140)

sebagai berikut :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis serta alat – alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan dan dari situasi penyelidikan, karena pengertian penyelidikan adalah pengertian luas, maka biasanya perlu dijelaskan lebih eksplisit dalam setiap penyelidikannya.

Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

yaitu metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Sesuai

dengan penjelasan Winarno Surachmad (1989:162) mengungkapkan bahwa :

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan diri pada

pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa sekarang dan pada

masalah – masalah aktual, data yang dikumpulkan mula – mula disusun,

dijelaskan,kemudian dianalisis”.

Berdasarkan pedoman tersebut, penulis melakukan pengamatan untuk

mendeskripsikan data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

mendeskripsikan tentang standar operasional prosedur kredit di PT BPR

Multidana Indonesia (bagian kredit), dan untuk mendeskripsikan tingkat

efektifitas kerja karyawan di PT BPR Multidana Indonesia (bagian kredit),

serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh standar operasional prosedur

(34)

Reni Septiani, 2013

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan

variabel dan menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah

pengukuran variabel – variabel tersebut sehingga peneliti dapat

menghindari timbulnya kesalah pahaman yang disebabkan oleh perbedaan

persepsi terhadap istilah yang digunakan. Menurut Sugiyono (2006:2)

mengatakan bahwa “Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau

yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dengan

kelompok itu”. Definisi variabel dipergunakan untuk menghindari

perbedaan penafsiran serta kekeliruan yang mungkin terjadi terhadap

istilah – istilah yang dipergunakan dan juga dengan adanya definisi

variabel maka permasalahn yang diteliti akan lebih terarah.

Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel SOP kredit yakni

sebagai variabel bebas (independent variable) dan efektivitas kerja

karyawan yakni sebagai variabel terikat (dependent variable).

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Standar Operasional Prosedur

Standard Operating Procedures (SOP) dalam penelitian ini

diartikan sebagai gambaran bagi karyawan tentang pekerjaan yang harus

dilaksanakanya, serta memberikan kejelasan mengenai gambaran hasil

mutu pekerjaan yang di harapkan oleh perusahaan.

(35)

Reni Septiani, 2013

SOP pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang meliputi unsur-unsur SOP yang ada didalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang didalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.

Operasionalisasi variabel SOP secara rinci dapat dilihat pada tabel

3.1

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Standard Operating Procedures (SOP)

Variabel (X) Indikator Ukuran Skala

Standard

1. Efektif  Tingkat pemahaman

karyawan terhadap isi SOP

2. Konsisten  Tingkat kesesuaian isi SOP

dengan pelaksanaan

 Tingkat keobjektifan SOP

 Tingkat kesesuaian struktur

organisasi dengan proses

3. Standar  Tingkat kelengkapan

prosedur kerja

 Tingkat kesesuain SOP

dengan standar umum yang ditetapkan

4. Sistematis  Tingkat kemudahan dalam

pelaksanaan kerja

 Tingkat penyusunan SOP

dengan sistematis

 Tingkat kerincian isi dari

(36)

Reni Septiani, 2013

3.3.2 Operasionalisasi varibel efektivitas kerja

Menurut Hasibuan (2003:105) mengungkapakan bahwa

“Efektivitas kerja sangat penting karena efektivitas adalah suatu keadaan

yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam

mencapai tujuan. Tingkat keberhasilan tersebut dapat dilihat dari kualitas

kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan,

dan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mencapai efektivitas kerja,

perusahaan perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi yang dibutuhkan sehingga memperoleh hasil secara efektif dan

efisien”.

Berdasarkan definisi diatas untuk menyusun operasional variabel

Indikator untuk mengukur SOP yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, dan (3)

pemanfaatan waktu.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Karyawan

Variabel Indikator Ukuran Skala

Efektivitas 3. Tingkat ketelitian dalam

menyelesaikan pekerjaan

(37)

Reni Septiani, 2013

3. Pemanfaatan waktu

1.Tingkat penggunaan masa kerja

yang telah diberikan oleh perusahaan.

2.Tingkat penyelesaian pekerjaan

dengan tepat pada waktunya

sesuai dengan yang telah

ditetapkan.

Ordinal

3.4 Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber – sumber dimana data yang

diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung

ataupun secara tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) mengungkapkan bahwa “Sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi ke dalam

dua bentuk, yaitu penggunaan data primer dan penggunaan data sekunder.

1. Data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dan

diolah secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

penelitian. Data primer ini diantaranya didapat dari data hasil pengisian

kuesioner oleh karyawan PT BPR Multidana Indonesia.

2. Data sekunder

Penggunaan data sekunder adalah sebagai penunjang yang

menguatkan perolehan data. Sementara ini data sekunder yang didapat

berupa hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebagai kegiatan pra

(38)

Reni Septiani, 2013

3.5 Populasi Penelitian

Populasi diartikan sebagai sumber data yang akan diambil

sifat-sifat atau karakteristiknya dari sekelompok subjek, gejala atau objek.

Menurut Sugiyono (2005:57) populasi adalah ”Wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:173)

mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawaan pada karyawan PT

BPR Multidana Indonesia bagian kredit. yang berjumlah 45 orang.

Adapun data populasi karyawan PT BPR Multidana Indonesia bagian

kredit dapat dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 3. 3

Populasi Karyawan PT BPR Multidana Indonesia Bagian Kredit

No Unit Kerja Jumlah Karyawan

Bagian Kredit

1 Kepala Bagian Kredit 1

2 Team Leader Credit Marketing Officer 4

3 Credit Marketing Officer 24

4 Account Officer (marketing kredit komersil) 3

5 Analisa Kredit Komersil 1

6 Administrasi kredit 3

7 Legal Officer 2

8 Penilai Jaminan 2

9 Kolektor 5

Jumlah 45

(39)

Reni Septiani, 2013

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengkajian bahan-bahan atau landasan teoritis yang membahas

permasalahan dalam penelitian yang dapat menunjang data primer dan

pembahasan penelitian yang penulis lakukan dengan mempelajari

buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, maupun literatur lainnya.

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau alat yang digunakan

penulis untuk memperoleh data penelitian. Adapun teknik pengumpulan

data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan angket.

Angket menurut Sugiyono (2008:199) adalah “Teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.Angket digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan

mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden

terhadap kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru dan

prestasi belajar siswa. Setelah angket diisi oleh responden kemudian

dikumpulkan kembali untuk dianalisis dalam rangka menguji validitas dan

reabilitas angket. Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup

dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan

cara melingkari, memberi tanda silang atau memberikan tanda checklist ()

pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling benar. Responden

(40)

Reni Septiani, 2013

Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan.

2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.

3. Menetapkan skala penilaian angket dengan kriteria pemberian bobot

unutk setiap alternatif jawaban, skala penilaian jawaban angket yang

digunakan adalah skala lima kategori model Likert. Menurut

Sugiyono (2008:107), ”Skala Likert mempunyai gradasi sangat

positif dengan sangat negatif”.

Tabel 3.4

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert

Pilihan Jawaban Bobot nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif 1

Sumber : Sugiyono (2010:81)

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya,

karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid

dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2008:137)

(41)

Reni Septiani, 2013

yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan

instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka

diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.7.1 Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2010:211) mengatakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari

suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk

tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh

Pearson, yaitu:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

(42)

Reni Septiani, 2013

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang

diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur

validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap

bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang

(43)

Reni Septiani, 2013

banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh db = 20-2-1 = 17 dan

= 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r. Kriterianya :

Untuk dapat memenuhi instrumen penelitian yang sifatnya adalah

selalu dapat dipercaya (reliabel), maka digunakan uji reliabilitas, yaitu

untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya instrumen penelitian

reliabel bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun dalam waktu

yang berbeda hasilnya akan sama.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), yang dimaksud dengan

reliabilitas adalah “Menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu intrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat

keterandalan tertentu”.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen

dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:

(44)

Reni Septiani, 2013

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur

reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh

masing-masing responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang

diperoleh.

10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

(45)

Reni Septiani, 2013

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi

product moment yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-k-1. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang dan k adalah banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh

db = 20-2-1 = 17 dan = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r

dan nilai tabel r. Kriterianya :

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel 2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus

dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya

suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan

pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik

yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Langkah

kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan

Maman, 2007: 74) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu

(frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik

(observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada

(46)

Reni Septiani, 2013

6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical

Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a)

dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima.

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian

normalitas data

Tabel 3. 5

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

(47)

Reni Septiani, 2013

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas

Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel

distribusi

normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical

Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut

adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

n

886 , 0

.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi

normal

 D hitung ≥ D tabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal

3.8.2 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan

dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus

(48)

Reni Septiani, 2013

(Sugiyono , 2007 : 244)

Keterangan :

= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi

penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dengan ketentuan :

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

(49)

Reni Septiani, 2013

4.Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan

rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling

kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

(50)

Reni Septiani, 2013

RJKE =

k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

E TC

RJK RJK

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%

menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan

db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan.

a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

b. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden terkumpul. Data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka

secara garis besar menurut Sugiyono (2002:74) langkah-langkah

pengolahan data yaitu:

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah

diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan

pengisian angket secara menyeluruh.

(51)

Reni Septiani, 2013

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap

item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk

coding tersebut adalah sebagai berikut:

3. Tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun

tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1.

2.

N

Sumber : Sugiyono (2002:81)

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab

(52)

Reni Septiani, 2013

data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui

gambaran standar operasional prosedur, untuk mengetahui gambaran

efektifitas kerja karyawan pada bagian kredit PT BPR Multidana

Indonesia.

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data

ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk

mengetahui pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap

efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana

Indonesia. Berdasarkan pemaparan tersebut, analisis data dalam penelitian

ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana

diungkapkan pada rumusan masalah.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Mengingat data variabel X diukur dalam bentuk skala ordinal,

sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik

mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval.

Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan

ditransformasi menjadi skala interval. Secara teknis operasional

pengubahan data dari ordinal ke interval menggunakan bantuan Sofware

Microsoft Excel 2007 melalui Method of Successive Interval(MSI).

Langkah-langkah menggunakan MSI adalah sebagai berikut:

1. Masuk ke Software Microsoft Excel yang memiliki program Succesive

Interval

(53)

Reni Septiani, 2013

3. Buka Analize kemudian pilih Succesive Interval

4. Pada Successive Interval disediakan 3 menu yaitu Input, Option, dan Output

5. Pada menu Input terdapat Data Range diisi dengan sel data ordinal yang mau

diubah ke data interval. Pada menu Option terdapat Min Value (nilai

terendah) diisi dengan angka 1 dan Max Value (nilai tertinggi) diisi dengan

angka 5 karena skala yang digunakan 1 – 5 (Skala Likert). Sedangkan pada

menu Output diisi dengan sel yang akan digunakan untuk hasil pengubahan

data ordinal ke data interval.

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan

untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan

untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan

analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap

efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana

Indonesia.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji

dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan

F-test terhadap koefisien regresi.

Adapun untuk menguji hipotesis, maka digunakan analisis regresi

sederhana yang dilakukan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan

nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau

(54)

Reni Septiani, 2013

a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua

variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui bagaimana variasi dari

beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam

sebuah fenomena. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu analisis regresi sederhana.

Menurut Sugiyono (2009:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada

hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent dengan satu

variabel dependent”.

Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono

(2009:270) adalah :

Ŷ = a+ b X

Keterangan :

Ŷ = Subyek dalam variabel dependent yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi

(55)

Reni Septiani, 2013

X = Subyek pada variabel independen (kompetensi karyawan dalam

memahami standar operasional prosedur) yang mempunyai nilai

tertentu.

Dengan ketentuan :

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan

melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya

antarvariabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian

hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis.

Uji hipotesis dalam penelitian ini mengikuti langkah – langkah sebagai

berikut :

1. Merumuskan hipotesis statistik

: = 0, berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara standar opersional prosedur kredit terhadap

(56)

Reni Septiani, 2013

: ≠ 0, berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

standar operasional prosedur kredit terhadap efektifitas

kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana

Indonesia.

2. Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu : F=

Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana, 1996:91):

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (Jkreg[a]), rumus :

JKReg[a] =

n Y)2 (

b. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

c. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

JKRes =

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a))dengan

rumus :

RJKreg(a) JKreg(a)

e. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

f. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

(57)

Reni Septiani, 2013

n-2

g. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

s a b g

RJK RJK F

Re ) / ( Re

h. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria

pengujian : jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak

(58)

104

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat diambil beberapa kesimpulam sebagai berikut:

1) Gambaran kualitas standar operasional prosedur kredit pada bagian kredit

di PT BPR Multidana Indonesia ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa

standar operasional prosedur yang terdiri atas efektif, konsisten, standar,

dan sistematis berada pada kategori Tinggi. Hal ini berimplikasi terhadap

efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana

Indonesia. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel

standar operasional prosedur indikator efektif, konsisten, standar, dan

sistematis memiliki jawaban tinggi.

2) Gambaran efektivitas kerja karyawan pada bagaian kredit di PT BPR

Multidana Indonesia ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa tingkat

efektivitas kerja karyawan yang diukur dari indikator kuantitas kerja,

kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu berada pada kategori Tinggi.

3) Adanya pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap efektivitas

kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia

ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan hasil analisis data bahwa standar

(59)

4) sistematis membawa pengaruh yang baik terhadap efektivitas kerja

karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia.

5.2 Saran

1) Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel standar operasional

prosedur kredit yang terdiri dari efektif, konsisten, standar, dan

sistematis menunjukkan kategori tinggi. Oleh sebab itu maka

penerapan standar operasional prosedur kredit perlu diperbaiki sesuai

dengan perkembangan kredit selain itu, diperlukan pelatihan kepada

para karyawan agar para karyawan dapat memahami dan menerapkan

standar operasional prosedur kredit tersebut dengan benar. Sehingga,

perusahaan dapat berkembang dengan baik.

2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel efektivitas kerja

karyawan yang terdiri dari tiga indikator yaitu kuantitas kerja,kualitas

kerja, dan pemanfaatan waktu memiliki jawaban responden tinggi.

Merujuk pada hasil tersebut untuk meningkatkan efektivitas kerja

karyawan diperlukan pengawasan oleh pimpinan langsung agar para

karyawan dapat bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur

yang diterapkan Sehingga, tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dapat

dicapai dengan optimal.

3) Berdasarkan hasil penelitian, standar operasional prosedur kredit

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja

(60)

diperbaiki sesuai dengan perkembangan kredit dengan cara

mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar para karyawan

dapat menerapkan dan menjalankan standar operasional prosedur

kredit dengan benar dan tepat. Sehingga, para karyawan di bagian

kredit PT BPR Multidana Indonesia dapat bekerja secara tepat yang

nantinya akan berdampak pada meningkatnya efektivitas kerja

Gambar

Tabel 4.17 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas
Tabel 1. 1 Pencapaian Target Karyawan Bagian Kredit di PT BPR Multidana
Tabel 3.1 Standard Operating Procedures (SOP)
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Karyawan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian masyarakat tentang Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu Nifas tentang Manajemen ASI Perah di Kelurahan Pesurungan Lor Kota Tegal

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Membuat aplikasi Andronika berbasis android yang layak digunakan sebagai media pembelajaran, (2) Mengetahui respon siswa

[r]

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengelolaan pemungutan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran di Kota Pekanbaru serta faktor-faktor

In the process of teaching and learning English, especially in reading comprehension at eighth grade students of SMP Al-Washliyah, the learner get some problems

Sensor tegangan dan sensor arus dibandingkan dengan multimeter Fluke 287, sensor intensitas cahaya dibandingkan dengan Light Meter LX-100 dan sensor suhu

Berikut ini adalah tampilan untuk melihat nilai siswa yang sudah diinput oleh user guru pada aplikasi sistem informasi untuk menghubungkan orangtua dan guru berbasis

[r]