PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT
TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA
BAGIAN KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Manajemen Perkantoran
Oleh :
RENI SEPTIANI
0806080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Reni Septiani, 2013
PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT
TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN
KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA
Reni Septiani 0806080
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. H. Suwatno, M.Si NIP. 196201271988031001
Pembimbing II
Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
MULTIDANA INDONESIA
Oleh Reni Septiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Reni Septiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
i
ABSTRAK
PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN
KREDIT DI PT BPR MULTIDANA INDONESIA
Oleh:
Reni Septiani NIM. 0806080
Skripsi ini dibimbing oleh :
Dr. H. Suwatno, M.Si dan Dr. Rasto, M.Pd
Penelitian dilakukan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia. Yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kualitas standar operasional prosedur kredit pada bagian kredit, bagaimana gambaran efektivitas kerja karyawan dan adakah pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap efektivitas kerja karyawan. Untuk menghasilkan kinerja yang optimal dan efektif maka perlu diterapkan standar operasional prosedur yang tepat.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket dan teknik wawancara. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi yang berjumlah 45 orang yang dijadikan responden. Teknik analisis data adalah teknik analisis regresi.
ii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES FOR CREDIT TOWARDS THE EFFECTIVENESS OF THE WORK OF EMPLOYEES AT THE CREDIT IN PT BPR MULTIDANA INDONESIA
By:
Reni Septiani 0806080
This Script is guide by:
Dr. H. Suwatno, M.Si. and Dr. Rasto, M.Pd
Research done on the part of credit in PT BPR Multidana Indonesia. That aims to find out how the image of the standard implementation of operational procedures of credit, how the of standard credits towards the effectiveness of the work of employees. To produce optimum performance and effective it needs to be applied to the appropriate standard operational procedures.
A method of research used is research descriptive. The technique of collecting data who writers used in this research is poll and engineering interview. This research using research population which consisted of 45 people who was made of respondents. Engineering analysis of data is a technique regression analysis.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 16
1.3 Tujuan Penelitian ... 17
1.4 Kegunaan Penelitian ... 18
BAB II KERANGKA TEORITIS ... 20
2.1 Kajian Pustaka ... 20
2.1.1 Konsep Standar Operasional Prosedur Kredit... 20
2.1.3 Konsep Efektivitas kerja ... 29
2.2 kerangka pemikiran ... 35
2.3 Hipotesis ... 40
BAB III DESAIN PENELITIAN ... 41
3.1 Objek Penelitian ... 41
3.2 Metode Penelitian ... 42
3.3 Operasionalisasi Variabel... 44
3.3.1 Operasionalisasi Variabel Standar Operasional Prosedur ... 44
viii
3.4 Sumber Data ... 47
3.5 Populasi Penelitian ... 48
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 49
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 50
3.7.1 Uji Validitas ... 51
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 53
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 55
3.8.1 Uji Normalitas ... 55
3.8.2 Uji Linieritas ... 57
3.9 Teknik Analisis Data ... 60
3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 61
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... 62
3.10 Pengujian Hipotesis ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
4.1 Hasil Penelitian ... 68
4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ... 68
4.1.2 Gambaran karakteristik... 69
4.1.3 Hasil Uji Coba Penelitian Instrumen ... 70
4.1.4 Deskripsi Variabel ... 74
4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 88
4.2 Pembahasan ... 93
4.2.1 Standar Operasional Prosedur Kredit... 93
4.2.2 Efektivitas Kerja Karyawan ... 97
4.2.3 Pengaruh Standar Operasional Prosedur Kredit Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan ... 101
BAB V KESIMPULAN ... 103
5.1 Kesimpulan ... 103
5.2 Saran ... 104
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pencapaian Target Karyawan Bagian Kredit di PT BPR Multidana
Indonesia Dari Bulan Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2012... 6
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Standard Operating Procedures (SOP)... 45
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 46
Tabel 3.3 Populasi Karyawan PT BPR Multidana Indonesia Bagian Kredit... 48
Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert... 50
Tabel 3.5 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas... 56
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket... 61
Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 69
Tabel 4.2 Jumlah Item Angket Uji coba... 70
Tabel 4.3 Uji Validitas Standar Operasional Prosedur... 71
Tabel 4.4 Uji Validitas Efektivitas Kerja Karyawan... 72
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... 73
Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Varibel Standar Operasional Prosedur... 74
Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Efektif... 76
Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 78
Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Standar... 79
Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sistematis... 81
Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 82
Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kuantitas Kerja... 84
Tabel 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kulitas Kerja... 86
x
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data... 89
Tabel 4.16 Tanggapan responden terhadap variabel standar operasional
prosedur kredit... 94 Tabel 4.17 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C... 36
Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian... 40
Gambar 4.1 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Standar Operasional Prosedur... 75
Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Efektif... 77
Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 78
Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Konsisten... 80
Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sistematis... 81
Gambat 4.6 Tanggapan Responden terhadap Variabel Efektivitas Kerja Karyawan... 83
Gambar 4.7 Tanngapan Responden terhadap Indikator Kuantitas kerja... 85
Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu... 86
Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Variabel Standar Operasional Prosedur Kredit... 94
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam lingkungan bisnis yang bergerak semakin cepat dan dinamis
memaksa suatu perusahaan untuk selalu siap melakukan penyesuaian
ataupun perubahan gerak dan langkah usaha setiap waktu agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan. Seperti yang diungkapkan oleh
Sondang P Siagian (2002:206) bahwa...”Senang atau tidak senang, siap
atau tidak siap, mau atau tidak mau, setiap organisasi dihadapkan pada
tuntutan menghadapi perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya.”
Hal ini berimplikasi bahwa organisasi dan seluruh komponen yang ada di
dalamnya harus siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi baik
yang bersumber dari dalam maupun dari luar organisasi. Tentunya harus
ada hal yang paling utama dalam mempersiapkan perubahan – perubahan
tersebut salah satunya dengan mempersiapkan SDM yang kompetitif
mampu bersaing dalam perubahan.
Salah satu masalah yang perlu dikaji berkaitan dengan tingkat
perubahan dan persaingan tersebut adalah mengenai efektivitas kerja.
Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan dan
meningkatkan efektivitas kerjanya yaitu PT BPR Multidana Indonesia.
Karena PT BPR Multidana Indonesia adalah perusahaan yang berdiri
pada tahun 2002 dimana perusahaan tersebut sedang berkembang untuk
2
membidik penyaluran kredit mikro. Hal ini sesuai dengan
keputusan peraturan Bank Indonesia nomor 13/26/PBI/2011 tentang
kualitas aktiva produktif dan pembentukan penyisihan penghapusan
aktiva produktif bank perkreditan rakyat menyatakan “Bahwa bank
perkreditan rakyat (BPR) memiliki peranan yang penting dalam
mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)”.
Namun, belakangan ini tantangan industri perbankan BPR kian
membentang akibat masuknya bank – bank umum ke segmen yang
selama ini jadi pasar BPR. Maka tentunya, perusahaan ini harus siap
dalam menghadapi perubahan dan persaingan.
Selain dari adanya persaingan, hal yang perlu diperhatikan untuk
tetap bertahan dalam persaingan yaitu BPR perlu berhati – hati dalam
memberikan atau menyalurkan kredit kepada masyarakat karena jika
tidak adanya kehati -hatian dalam memberikan atau menyalurkan kredit,
dikhawatirkan akan mengalami kredit macet. Apabila banyak terjadi
kredit macet, maka Bank Indonesia akan melakukan pengawasan yang
lebih ketat atau bahkan sampai dilakukan pencabutan ijin usaha BPR.
Hal ini kemudian membuat posisi PT BPR Multidana Indonesia perlu
memperhatikan nilai kualitas kreditnya.
Pada saat ini, berdasarkan data terakhir tahun 2012 terlihat bahwa
kualitas penyaluran kredit PT BPR Multidana Indonesia masih belum
penurunan kualitas kredit akan terlihat jika ada perbandingan dari bulan
ke bulan.
Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen dalam pencapaian target
kerja untuk setiap CMO atau Credit Marketing Officer ditetapkan
berdasarkan tingkatannya yaitu :
1. Credit Marketing Officer Senior pencairan sebesar Rp 70.000.000
dengan target point 20 perbulan.
2. Credit Marketing Officer Junior pencairan sebesar Rp 52.500.000
dengan target point 15 perbulan.
3. Credit Marketing Officer Trainee pencairan sebesar Rp 35.000.000
dengan target point 10 perbulan.
Aplikasi yang dihitungkan dalam target point yaitu mobil sebanyak
2 point, sedangkan motor 1 point.
Selanjutnya kualitas kredit dapat diperhitungkan berdasarkan nilai
bendera ( istilah yang dipakai manajemen PT BPR Multidana Indonesia)
dari kuantitas ( target point) dan kualitas (target kelancaran angsuran
debitur) diperhitungkan sebagai berikut :
1. Kuantitas (target point)
a. Bendera merah, yaitu pencapaian target dibawah 80,00% atau 16
point untuk Credit Marketing Officer senior, 12 point untuk Credit
Marketing Officer Junior, dan 8 point untuk Credit Marketing
b. Bendera kuning, yaitu pencapaian target 80,00% - 99,99% atau 16
point sampai dengan 20 point untuk Credit Marketing Officer
Senior, 12 point sampai dengan 15 point untuk Credit Marketing
Officer Junior, dan 8 point sampai dengan 10 point untuk Credit
Marketing Officer Trainee.
c. Bendera Hijau, yaitu pencapaian target 100,00% - 119,99% atau 20
point sampai dengan 24 point untuk Credit Marketing Officer
Senior, 12 point sampai dengan 18 point untuk Credit Marketing
Officer Junior, 10 point sampai dengan 12 point untuk Credit
Marketing Officer Trainee.
d. Bendera Biru, yaitu pencapaian target lebih dari 120.00% atau 24
point untuk Credit Marketing Officer Senior, 18 point untuk Credit
Marketing Officer Junior , dan 12 point untuk Credit Marketing
Officer Trainee.
2. Kualitas (target kelancaran angsuran debitur)
a. Bendera Merah, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh
debitur minimal sebesar Rp.63.700.000,- untuk Credit Marketing
Officer Senior, untuk Credit Marketing Officer Junior minimal
sebesar Rp.47.775.000,-, dan untuk Credit Marketing Officer
Trainee minimal sebesar Rp.31.850.000,-.
b. Bendera Kuning, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran
seluruh debitur minimal sebesar Rp.63.700.000,- sampai dengan
Credit Marketing Officer Junior minimal sebesar Rp.47.775.000,-
sampai dengan Rp.49.344.750,- , dan untuk Credit Marketing Officer
Trainee minimal sebesar Rp.31.850.000,- sampai dengan
Rp.32.896.500,-.
c. Bendera Hijau, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh
debitur minimal sebesar Rp.65.800.000,- sampai dengan
Rp.67.893.000,- untuk Credit Marketing Officer Senior, untuk
Credit Marketing Officer Junior minimal sebesar Rp.49.350.000,-,
sampai dengan Rp.50.919.750,- , dan untuk Credit Marketing Officer
Trainee minimal sebesar Rp.32.900.000,- sampai dengan
Rp.33.946.500,-.
d. Bendera Biru, yaitu pencapaian target kelancaran angsuran seluruh
debitur minimal sebesar Rp.67.900.000,- untuk Credit Marketing
Officer Senior, untuk Credit Marketing Officer Junior minimal
sebesar Rp.50.925.000, dan untuk Credit Marketing Officer Trainee
minimal sebesar Rp.33.950.000,-
Apabila CMO (Credit Marketing Officer) mendapatkan kuantitas
bendera merah selama 2 (dua) kali berturut – turut maka CMO, tersebut
bersedia mengundurkan diri pada akhir tersebut. Apabila CMO (Credit
Marketing Officer) mendapatkan kuantitas bendera merah 2 kali dalam
satu tahun, maka CMO tersebut tidak akan mendapatkan promosi grade.
Namun, pada kenyataannya bila dilihat dari pencapaian target para
kredit di PT BPR Multidana Indonesia hal ini disebabkan oleh sumber
daya manusia yang kurang kompeten sehingga terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur. Maka, akibatnya
target yang ditetapkan oleh manajemen tidak tercapai. Berikut ini adalah
daftar pencapaian target para karyawan PT BPR Multidana Indonesia
selama periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012.
Tabel 1. 1
Pencapaian Target Karyawan Bagian Kredit di PT BPR Multidana Indonesia Dari Bulan Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2012
Januari
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
24 AC CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 34.000.000 9 25 DD CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 34.500.000 9 26 AS CMO trainee Rp 35.000.000 10 Rp 37.500.000 11
Jumlah target Rp 3.391.367.500 657
Februari
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
Maret
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
1 AB Team Leader CMO Rp 300.000.000 120 Rp 315.000.000 120
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
(AO)
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
17 DZ CMO junior Rp 52.500.000 15 Rp 51.500.000 15
No Nama Jabatan Target Pencapaian Target
Pencairan Point Pencairan Point
1 AS Team Leader CMO Rp 300.000.000 120 Rp 320.000.000 130
Pada bulan januari, dari 26 Credit Marketing Officer hanya 11
karyawan yang target nya tercapai dan 11 karyawan yang mencapai
target point. Berarti hanya 42,30% karyawan yang mencapai targetnya.
Tentunya ini masih sangat jauh dengan target yang ditetapkan oleh
manajemen. Selanjutnya, pada bulan februari mengalami kenaikan
karena ada 14 karyawan yang mencapai targetnya namun mengalami
penurunan dalam pencapaian point karena hanya ada 5 karyawan yang
mencapai target pointnya. Tentunya sesuai dengan peraturan manajemen
jika CMO mendapatkan kuantitas bendera merah selama 2 kali berturut –
turut maka CMO tersebut, bersedia mengundurkan diri. Maka pada bulan
februari ada 2 CMO yang dikeluarkan karena tidak tercapainya target
point mereka.
Pada bulan Maret, mengalami kenaikan kembali karena ada 19
karyawan dari 24 karyawan yang mencapai target. Berarti lebih besar
dari pada bulan februari yang hanya mencapai 53,85% karyawan yang
mencapai target sekarang pada bulan maret mencapai 79,15% karyawan
yang mencapai target dan pencapaian target pointnya pun ada 17
karyawan yang mencapai target.
Selanjutnya, pada bulan April mengalami penurunan kembali
karena hanya ada 13 karyawan dari 24 karyawan yang dapat mencapai
targetnya dan 12 karyawan yang mencapai target point. Berarti hannya
54,50% karyawan yang dapat mencapai targetnya. Namun pada bulan
target pointnya sehingga ia diperkenankan untuk mengundurkan diri
selain itu, pada bulan mei juga target para karyawan mengalami
penurunan karena hanya ada 10 karyawan yang mencapai targetnya
namun ada 18 orang yang dapat mencapai target pointnya.
Pada bulan Juni mengalami kenaikan kembali karena ada 19
karyawan dari 23 CMO yang dapat mencapai targetnya. Sedangkan,
pencapaian target point hanya ada 13 karyawan yang dapat mencapai
pointnya. Berarti pada bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 79,15%
karyawan yang mencapai target dari sebelumnya pada bulan mei yang
hanya 41,65% karyawan yang mencapai target. Dapat disimpulkan
bahwa pencapaian target para karyawan masih belum sepenuhnya
optimal karena terbukti selama 6 bulan berturut - turut ada 3 karyawan
yang tidak dapat mencapai target point dalam 2 kali berturut – turut
sehingga mereka harus mengundurkan diri. Sehingga para karyawan
perlu meningkatkan kinerja nya kembali agar target mereka dapat
tercapai dengan maksimal.
Uraian diatas menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan
bagian kredit belum sepenuhnya optimal dikarenakan kurangnya
pengetahuan mengenai prosedur kredit dan produk kredit yang ditetapkan
oleh manajemen. Dapat terlihat bahwa PT BPR Multidana Indonesia
khususnya bagian kredit yang mengelola penyaluran kredit terhadap
tercapainya target pada karyawan yang ditetapkan oleh manajemen
perusahaan.
Oleh karena itu, kondisi ini memberikan peluang kepada ilmu
manajemen sumber daya manusia untuk melakukan studi mengenai
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja karyawan.
Menurut M.Manullang (2004 : 198), menyebutkan bahwa “Manajemen
sumber daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan
dan pemanfaatan SDM sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan
secara daya guna dan kegairahan kerja dari semua kerja”. Dengan
demikian efektivitas kerja merupakan salah satu aspek kajian penting
dalam ilmu manajemen sumber daya manusia.
Banyak faktor yang menyebabkan belum sepenuhnya pencapaian
target karyawan dapat tercapai. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh
Dydiet Hardjito (1997:65), bahwa keberhasilan organisasi mencapai
tujuannya dipengaruhi oleh komponen-komponen organisasi meliputi :
(1) Struktur; (2) Tujuan; (3) Manusia; (4) Hukum; (5) Prosedur
pengoperasian yang berlaku (Standard Operating Procedure); (6)
Teknologi; (7) Lingkungan; (8) Kompleksitas; (9) Spesialisasi; (10)
Kewenangan; (11) Pembagian tugas.
Kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan terus terjadi, karena
PT BPR Multidana Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
dapat meningkatkan perekonomian melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil
ditopang oleh sektor UMKM. Oleh karena itu, perlu dicari jalan
keluarnya, salah satunya adalah dengan tersedianya standar operasional
prosedur (SOP) yang diterapkan oleh PT BPR Multidana Indonesia
terhadap seluruh bagian khususnya bagian kredit yang dapat
mempengaruhi pencapaian kerja karyawannya.
Belum optimalnya efektivitas kerja PT BPR Multidana Indonesia
(bagian kredit) selama ini, sebagaimana ditunjukkan oleh fenomena –
fenomena yang terjadi salah satunya dengan rendahnya pencapaian target
para karyawan (tabel 1.1), diduga karena masih belum optimalnya
penerapan standar operasional prosedur (SOP).
Fenomena – fenomena tersebut juga mengindikasikan bahwa PT
BPR Muultidana Indonesia belum sepenuhnya dapat mewujudkan tujuan
organisasi yang dikehendaki. Tujuan yang dikehendaki oleh organisasi
sebenarnya tidak lain merupakan tujuan dari standar operasional prosedur
(SOP) itu sendiri. Sebab setiap kegiatan perusahaan, termasuk penerapan
standar operasional prosedur (SOP), pada dasarnya selalu mempunyai
tujuan tertentu. Oleh karena itu penerapan standar operasional prosedur
(SOP) diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan.
Berkaitan dengan pentingya penerapan Standar operasional
prosedur (SOP) dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, Rudi M
Tambunan (2008:2) menyebutkan bahwa untuk melakukan kegiatan –
prosedur operasi standar atau yang lazim disebut standard operating
procedurs (SOP).
Oleh karena itu dalam upaya memahami dan memecahkan masalah
fenomena belum optimalnya efektivitas kerja karyawan pada bagian
kredit PT BPR Multidana Indonesia dan hubungannya dengan masalah
penerapan standar operasional prosedur (SOP), maka diperlukan
pendekatan tertentu untuk memcahkan masalah tersebut, dan berdasarkan
permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan perilaku organisasi.
Mengacu kepada keseluruhan paparan diatas, dan dalam upaya
memahami dan memecahkan masalah belum optimalnya efektivitas kerja
karyawan pada bagian kredit PT BPR Mutlidana Indonesia, maka perlu
dan penting dilakukan penelitian tentang pengaruh standar operasional
prosedur terhadap efektivitas kerja karyawan. Inilah yang menarik
penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan
dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Standar Operasional
Prosedur Kredit Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah efektivitas kerja
karyawan PT BPR Multidana Indonesia, khususnya efektivitas kerja
dalam bidang kredit. Aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis
yang perlu dibina dan dikembangkan secara simultan untuk menciptakan
organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan
tertentu terhadap karyawan dalam rangka mengembangkan efektivitas
kerjanya.
Banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja diantaranya,
kualitas kerja, kuantitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Dan berdasarkan
hasil kajian secara empirik terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan PT BPR Multidana Indonesia, diduga faktor
determinan yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kerja adalah
masalah standar kerja operasional (SOP). Oleh karena itu masalah
efektivitas kerja dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif standar
kerja operasional.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan
dalam pernyataan masalah (problem statment),sebagai berikut : “Standar
Operasional Kerja yang diterapkan belum dilaksanakan secara optimal,
dan hal ini menyebabkan efektivitas kerja karyawan dalam bidang kredit
relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi bila tidak,
akan menimbulkan kredit macet yang nantinya akan berdampak pada
Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas,
masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam
pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tingkat kualitas standar operasional kerja yang
diterapkan oleh bagian kredit PT BPR Multidana Indonesia.
2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja karyawan yang
dilakukan oleh para karyawan bagian kredit PT BPR Multidana
Indonesia.
3. Adakah pengaruh standar operasional kerja dengan efektivitas kerja
karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penerapan SOP
kredit terhadap efektivitas kerja dalam meningkatkan kolektibilitas di PT
BPR Multidana Indonesia. Analisis tersebut diperlukan : Untuk
mengetahui pengaruh SOP kredit yang telah ditetapkan oleh PT BPR
Multidana Indonesia terhadap efektivitas kerja karyawan.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kualitas SOP kredit yang
2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja karyawan di
PT BPR Multidana Indonesia.
3. Mengetahui adakah pengaruh SOP kredit terhadap efektivitas kerja
karyawan di PT BPR Multidana Indonesia.
1.4 Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan diatas dicapai, penelitian
ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan
kegunaan praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, adapun bagi penulis,
penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan pengetahuan mengenai
bagaimana teori-teori standar operasional prosedur dan efektivitas kerja
diaplikasikan di lapangan, bagi perusahaan penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan acuan untuk mengembangkan standar operasional
prosedur, dan bagi program studi manajemen perkantoran penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
administrasi, khususnya di bidang standar operasional prosedur.
Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan
sumbangan bagi ilmu perilaku organisasi.Temuan – temuan ini dapat
dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian
untuk mengkaji berbagai teori ilmu perilaku organisasi yang selama ini
telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah
Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna sebagai
bahan informasi bagi PT BPR Multidana Indonesia untuk dapat
meningkatkan efektivitas kerjanya, sebagai sumbangan pikiran bagi PT
BPR Multidana Indonesia mengenai penerapan standar operasional
prosedur, sebagai sumbangan bagi para karyawan untuk meningkatkan
mutu dan produktivitas kerjanya sehingga tercapai tujuan perusahaan,
serta sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan
41
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
PT BPR Multidana Indonesia berdiri pada tahun 2002, PT BPR
Multidana Indonesia bergerak di bidang perbankan yaitu badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998.
Salah satu tugas pokok Bank adalah sebagai lembaga intermediasi
antara proses penghimpunan dana dan penyaluran dana tersebut kembali
dalam bentuk kredit untuk membiayai berbagai kebutuhan pendanaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Permasalahan di dalam efektifitas kerja ini terletak pada
ketidaktercapaian target yang dilakukan oleh karyawan bagian kredit
sehingga efektivitas kerja karyawan belum mencapai hasil yang optimal.
Misalnya ketidakpahaman karyawan tentang produk kredit, diantaranya
mengenai persyaratan kredit mulai dari pengumpulan data/ persyaratan
sampai dengan pencarian kredit. Persyaratan kredit mulai dari :
a. Identitas Diri ( KTP suami/ istri, kartu keluarga, buku nikah)
Reni Septiani, 2013
- mobil/ motor = BPKB, STNK, faktur, dan kuitansi penjualan/
pembelian)
- Sertifikat (Tanah dan Bangunan) = sertifikat, PBB, IMB
c. Sumber Pengembalian Kredit / Kemampuan Bayar
- Karyawan (Surat Keterangan Kerja & Slip Gaji)
- Usaha (SIUP, TDP, Ijin Usaha, Rek.Tabungan / Giro dan Bon
Penjualan/Pembelian, laporan keuangan).
Sehingga apabila memahami unsur tersebut setiap karyawan (bag.kredit)
akan bekerja secara efektif (dalam pengumpulan persyaratan dan survey
kelayakan kredit) dan manajemen atau komite kredit akan mengambil
keputusan yang tepat dalam memutuskan untuk pemberian kredit.
Melihat fenomena seperti itu maka diperlukannya standar operasional
prosedur yang dapat meningkatkan efektifitas kerja. Salah satu cara untuk
meningkatkan efektifitas adalah penerapan standar operasional prosedur
kredit yang dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Dengan begitu
perusahaan akan dapat bersaing dan siap menghadapi perubahan.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik
dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan –
aturan yang berlaku. Penetapan salah satu metode yang tepat sangatlah
Reni Septiani, 2013
tercapai. Sesuai yang diungkapkan oleh Winarno Surachmad (1982 : 140)
sebagai berikut :
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis serta alat – alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan dan dari situasi penyelidikan, karena pengertian penyelidikan adalah pengertian luas, maka biasanya perlu dijelaskan lebih eksplisit dalam setiap penyelidikannya.
Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
yaitu metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Sesuai
dengan penjelasan Winarno Surachmad (1989:162) mengungkapkan bahwa :
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan diri pada
pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa sekarang dan pada
masalah – masalah aktual, data yang dikumpulkan mula – mula disusun,
dijelaskan,kemudian dianalisis”.
Berdasarkan pedoman tersebut, penulis melakukan pengamatan untuk
mendeskripsikan data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mendeskripsikan tentang standar operasional prosedur kredit di PT BPR
Multidana Indonesia (bagian kredit), dan untuk mendeskripsikan tingkat
efektifitas kerja karyawan di PT BPR Multidana Indonesia (bagian kredit),
serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh standar operasional prosedur
Reni Septiani, 2013
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan
variabel dan menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah
pengukuran variabel – variabel tersebut sehingga peneliti dapat
menghindari timbulnya kesalah pahaman yang disebabkan oleh perbedaan
persepsi terhadap istilah yang digunakan. Menurut Sugiyono (2006:2)
mengatakan bahwa “Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dengan
kelompok itu”. Definisi variabel dipergunakan untuk menghindari
perbedaan penafsiran serta kekeliruan yang mungkin terjadi terhadap
istilah – istilah yang dipergunakan dan juga dengan adanya definisi
variabel maka permasalahn yang diteliti akan lebih terarah.
Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel SOP kredit yakni
sebagai variabel bebas (independent variable) dan efektivitas kerja
karyawan yakni sebagai variabel terikat (dependent variable).
3.3.1 Operasionalisasi Variabel Standar Operasional Prosedur
Standard Operating Procedures (SOP) dalam penelitian ini
diartikan sebagai gambaran bagi karyawan tentang pekerjaan yang harus
dilaksanakanya, serta memberikan kejelasan mengenai gambaran hasil
mutu pekerjaan yang di harapkan oleh perusahaan.
Reni Septiani, 2013
SOP pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang meliputi unsur-unsur SOP yang ada didalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang didalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.
Operasionalisasi variabel SOP secara rinci dapat dilihat pada tabel
3.1
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Standard Operating Procedures (SOP)
Variabel (X) Indikator Ukuran Skala
Standard
1. Efektif Tingkat pemahaman
karyawan terhadap isi SOP
2. Konsisten Tingkat kesesuaian isi SOP
dengan pelaksanaan
Tingkat keobjektifan SOP
Tingkat kesesuaian struktur
organisasi dengan proses
3. Standar Tingkat kelengkapan
prosedur kerja
Tingkat kesesuain SOP
dengan standar umum yang ditetapkan
4. Sistematis Tingkat kemudahan dalam
pelaksanaan kerja
Tingkat penyusunan SOP
dengan sistematis
Tingkat kerincian isi dari
Reni Septiani, 2013
3.3.2 Operasionalisasi varibel efektivitas kerja
Menurut Hasibuan (2003:105) mengungkapakan bahwa
“Efektivitas kerja sangat penting karena efektivitas adalah suatu keadaan
yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan. Tingkat keberhasilan tersebut dapat dilihat dari kualitas
kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan,
dan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mencapai efektivitas kerja,
perusahaan perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan sehingga memperoleh hasil secara efektif dan
efisien”.
Berdasarkan definisi diatas untuk menyusun operasional variabel
Indikator untuk mengukur SOP yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, dan (3)
pemanfaatan waktu.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Karyawan
Variabel Indikator Ukuran Skala
Efektivitas 3. Tingkat ketelitian dalam
menyelesaikan pekerjaan
Reni Septiani, 2013
3. Pemanfaatan waktu
1.Tingkat penggunaan masa kerja
yang telah diberikan oleh perusahaan.
2.Tingkat penyelesaian pekerjaan
dengan tepat pada waktunya
sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Ordinal
3.4 Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber – sumber dimana data yang
diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung
ataupun secara tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) mengungkapkan bahwa “Sumber
data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi ke dalam
dua bentuk, yaitu penggunaan data primer dan penggunaan data sekunder.
1. Data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dan
diolah secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Data primer ini diantaranya didapat dari data hasil pengisian
kuesioner oleh karyawan PT BPR Multidana Indonesia.
2. Data sekunder
Penggunaan data sekunder adalah sebagai penunjang yang
menguatkan perolehan data. Sementara ini data sekunder yang didapat
berupa hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebagai kegiatan pra
Reni Septiani, 2013
3.5 Populasi Penelitian
Populasi diartikan sebagai sumber data yang akan diambil
sifat-sifat atau karakteristiknya dari sekelompok subjek, gejala atau objek.
Menurut Sugiyono (2005:57) populasi adalah ”Wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:173)
mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawaan pada karyawan PT
BPR Multidana Indonesia bagian kredit. yang berjumlah 45 orang.
Adapun data populasi karyawan PT BPR Multidana Indonesia bagian
kredit dapat dilihat pada tabel 3.3:
Tabel 3. 3
Populasi Karyawan PT BPR Multidana Indonesia Bagian Kredit
No Unit Kerja Jumlah Karyawan
Bagian Kredit
1 Kepala Bagian Kredit 1
2 Team Leader Credit Marketing Officer 4
3 Credit Marketing Officer 24
4 Account Officer (marketing kredit komersil) 3
5 Analisa Kredit Komersil 1
6 Administrasi kredit 3
7 Legal Officer 2
8 Penilai Jaminan 2
9 Kolektor 5
Jumlah 45
Reni Septiani, 2013
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengkajian bahan-bahan atau landasan teoritis yang membahas
permasalahan dalam penelitian yang dapat menunjang data primer dan
pembahasan penelitian yang penulis lakukan dengan mempelajari
buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, maupun literatur lainnya.
Teknik pengumpulan data merupakan cara atau alat yang digunakan
penulis untuk memperoleh data penelitian. Adapun teknik pengumpulan
data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan angket.
Angket menurut Sugiyono (2008:199) adalah “Teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.Angket digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan
mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden
terhadap kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru dan
prestasi belajar siswa. Setelah angket diisi oleh responden kemudian
dikumpulkan kembali untuk dianalisis dalam rangka menguji validitas dan
reabilitas angket. Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup
dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan
cara melingkari, memberi tanda silang atau memberikan tanda checklist ()
pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling benar. Responden
Reni Septiani, 2013
Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan.
2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.
3. Menetapkan skala penilaian angket dengan kriteria pemberian bobot
unutk setiap alternatif jawaban, skala penilaian jawaban angket yang
digunakan adalah skala lima kategori model Likert. Menurut
Sugiyono (2008:107), ”Skala Likert mempunyai gradasi sangat
positif dengan sangat negatif”.
Tabel 3.4
Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert
Pilihan Jawaban Bobot nilai
Sangat setuju/selalu/sangat positif 5
Setuju/sering/positif 4
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif 1
Sumber : Sugiyono (2010:81)
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya,
karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid
dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2008:137)
Reni Septiani, 2013
yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan
instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka
diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
3.7.1 Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2010:211) mengatakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk
tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson, yaitu:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
Reni Septiani, 2013
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y
= Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY
X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang
diperoleh tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur
validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap
bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil
perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang
Reni Septiani, 2013
banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh db = 20-2-1 = 17 dan
= 5%.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r. Kriterianya :
Untuk dapat memenuhi instrumen penelitian yang sifatnya adalah
selalu dapat dipercaya (reliabel), maka digunakan uji reliabilitas, yaitu
untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya instrumen penelitian
reliabel bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun dalam waktu
yang berbeda hasilnya akan sama.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), yang dimaksud dengan
reliabilitas adalah “Menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu intrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat
keterandalan tertentu”.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:
Reni Septiani, 2013
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur
reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh
masing-masing responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang
diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
Reni Septiani, 2013
12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi
product moment yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-k-1. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang dan k adalah banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh
db = 20-2-1 = 17 dan = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r
dan nilai tabel r. Kriterianya :
1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel 2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus
dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya
suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan
pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik
yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Langkah
kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan
Maman, 2007: 74) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu
(frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada
Reni Septiani, 2013
6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical
Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a)
dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima.
Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian
normalitas data
Tabel 3. 5
Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Reni Septiani, 2013
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas
Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel
distribusi
normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical
Proportion
dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut
adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
n
886 , 0
.
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi
normal
D hitung ≥ D tabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi
normal
3.8.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan
dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus
Reni Septiani, 2013
(Sugiyono , 2007 : 244)
Keterangan :
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Konstanta.
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi
penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Dengan ketentuan :
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
JKReg[a] =
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
Reni Septiani, 2013
4.Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres =
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan
rumus:
RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes =
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling
kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes–JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus:
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
Reni Septiani, 2013
RJKE =
k n
JKE
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
E TC
RJK RJK
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%
menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan
db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15. Membuat kesimpulan.
a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
b. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden terkumpul. Data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka
secara garis besar menurut Sugiyono (2002:74) langkah-langkah
pengolahan data yaitu:
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah
diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan
pengisian angket secara menyeluruh.
Reni Septiani, 2013
2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap
item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk
coding tersebut adalah sebagai berikut:
3. Tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun
tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ………. N
1.
2.
N
Sumber : Sugiyono (2002:81)
3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan :
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab
Reni Septiani, 2013
data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui
gambaran standar operasional prosedur, untuk mengetahui gambaran
efektifitas kerja karyawan pada bagian kredit PT BPR Multidana
Indonesia.
Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data
ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk
mengetahui pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap
efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana
Indonesia. Berdasarkan pemaparan tersebut, analisis data dalam penelitian
ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana
diungkapkan pada rumusan masalah.
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Mengingat data variabel X diukur dalam bentuk skala ordinal,
sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik
mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval.
Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan
ditransformasi menjadi skala interval. Secara teknis operasional
pengubahan data dari ordinal ke interval menggunakan bantuan Sofware
Microsoft Excel 2007 melalui Method of Successive Interval(MSI).
Langkah-langkah menggunakan MSI adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke Software Microsoft Excel yang memiliki program Succesive
Interval
Reni Septiani, 2013
3. Buka Analize kemudian pilih Succesive Interval
4. Pada Successive Interval disediakan 3 menu yaitu Input, Option, dan Output
5. Pada menu Input terdapat Data Range diisi dengan sel data ordinal yang mau
diubah ke data interval. Pada menu Option terdapat Min Value (nilai
terendah) diisi dengan angka 1 dan Max Value (nilai tertinggi) diisi dengan
angka 5 karena skala yang digunakan 1 – 5 (Skala Likert). Sedangkan pada
menu Output diisi dengan sel yang akan digunakan untuk hasil pengubahan
data ordinal ke data interval.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan
untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan
untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap
efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana
Indonesia.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji
dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan
F-test terhadap koefisien regresi.
Adapun untuk menguji hipotesis, maka digunakan analisis regresi
sederhana yang dilakukan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan
nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau
Reni Septiani, 2013
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua
variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui bagaimana variasi dari
beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam
sebuah fenomena. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis regresi sederhana.
Menurut Sugiyono (2009:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent dengan satu
variabel dependent”.
Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono
(2009:270) adalah :
Ŷ = a+ b X
Keterangan :
Ŷ = Subyek dalam variabel dependent yang diprediksikan
a = Konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi
Reni Septiani, 2013
X = Subyek pada variabel independen (kompetensi karyawan dalam
memahami standar operasional prosedur) yang mempunyai nilai
tertentu.
Dengan ketentuan :
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan
melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya
antarvariabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian
hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis.
Uji hipotesis dalam penelitian ini mengikuti langkah – langkah sebagai
berikut :
1. Merumuskan hipotesis statistik
: = 0, berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara standar opersional prosedur kredit terhadap
Reni Septiani, 2013
: ≠ 0, berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
standar operasional prosedur kredit terhadap efektifitas
kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana
Indonesia.
2. Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu : F=
Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana, 1996:91):
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (Jkreg[a]), rumus :
JKReg[a] =
n Y)2 (
b. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] =
c. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
JKRes =
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a))dengan
rumus :
RJKreg(a) JKreg(a)
e. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
f. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
Reni Septiani, 2013
n-2
g. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
s a b g
RJK RJK F
Re ) / ( Re
h. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria
pengujian : jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak
104
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil beberapa kesimpulam sebagai berikut:
1) Gambaran kualitas standar operasional prosedur kredit pada bagian kredit
di PT BPR Multidana Indonesia ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa
standar operasional prosedur yang terdiri atas efektif, konsisten, standar,
dan sistematis berada pada kategori Tinggi. Hal ini berimplikasi terhadap
efektivitas kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana
Indonesia. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel
standar operasional prosedur indikator efektif, konsisten, standar, dan
sistematis memiliki jawaban tinggi.
2) Gambaran efektivitas kerja karyawan pada bagaian kredit di PT BPR
Multidana Indonesia ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa tingkat
efektivitas kerja karyawan yang diukur dari indikator kuantitas kerja,
kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu berada pada kategori Tinggi.
3) Adanya pengaruh standar operasional prosedur kredit terhadap efektivitas
kerja karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia
ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan hasil analisis data bahwa standar
4) sistematis membawa pengaruh yang baik terhadap efektivitas kerja
karyawan pada bagian kredit di PT BPR Multidana Indonesia.
5.2 Saran
1) Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel standar operasional
prosedur kredit yang terdiri dari efektif, konsisten, standar, dan
sistematis menunjukkan kategori tinggi. Oleh sebab itu maka
penerapan standar operasional prosedur kredit perlu diperbaiki sesuai
dengan perkembangan kredit selain itu, diperlukan pelatihan kepada
para karyawan agar para karyawan dapat memahami dan menerapkan
standar operasional prosedur kredit tersebut dengan benar. Sehingga,
perusahaan dapat berkembang dengan baik.
2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel efektivitas kerja
karyawan yang terdiri dari tiga indikator yaitu kuantitas kerja,kualitas
kerja, dan pemanfaatan waktu memiliki jawaban responden tinggi.
Merujuk pada hasil tersebut untuk meningkatkan efektivitas kerja
karyawan diperlukan pengawasan oleh pimpinan langsung agar para
karyawan dapat bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur
yang diterapkan Sehingga, tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan optimal.
3) Berdasarkan hasil penelitian, standar operasional prosedur kredit
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja
diperbaiki sesuai dengan perkembangan kredit dengan cara
mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar para karyawan
dapat menerapkan dan menjalankan standar operasional prosedur
kredit dengan benar dan tepat. Sehingga, para karyawan di bagian
kredit PT BPR Multidana Indonesia dapat bekerja secara tepat yang
nantinya akan berdampak pada meningkatnya efektivitas kerja