• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dengan Metode Pilates Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Anggota Posyandu Lansia Bagas Waras Colomadu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dengan Metode Pilates Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Anggota Posyandu Lansia Bagas Waras Colomadu."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS

COLOMADU

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Disusun oleh : YESI SEPTIANA

J110100029

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Yesi Septiana

NIM : J110100029 Jurusan : Fisioterapi D IV Fakultas : Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE

PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA

ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS COLOMADU” telah menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih

formatkan, mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa mencantumkan nama saya sebelum tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya

Surakarta, 14 Juli 2014 Yang menyatakan

(4)

1 ABSTRAK

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, 10 JULI 2014

YESI SEPTIANA / J110100029

“PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS DI ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS COLOMADU”.

V Bab, 42 Halaman, 5 Tabel, 3 Gambar, 6 Lampiran

(Dibimbing Oleh : Totok Budi Santoso SST.Ft, MPh dan Yulisna Mutia Sari, SST.FT, M.Sc(GRS)).

Latar Belakang : Lanjut usia (Lansia) adalah proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu penyebab jatuh lansia adalah gangguan muskuloskeletal, berupa melemahnya kekuatan otot-otot postural dan menurunnya fleksibilitas. Pilates exercise sendiri bentuk latihan dikembangkan oleh Joseph Pilates, olahraga ini menekankan keseimbangan tubuh dengan core strength atau kekuatan keseimbangan baik dari otot dalam dan luar tubuh.

Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise terhadap keseimbangan dinamis pada lansia

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment, dengan pendekatan pre and post test design group. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelompok lansia di Posyandu Lansia Bagas Waras yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Total responden sebanyak 26 orang dibagi menjadi 2 kelompok (perlakuan dan kontrol). Kelompok perlakuan diberikan latihan pilates exercise sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu dan di ukur menggunakan Time Up and Go test (TUG).

Hasil Penelitian : Dari hasil uji komparatif Wilcoxon test mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh pemberian Pilates exercise. Sedangkan dari hasil uji komparatif Mann-Whitney test juga mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan.

Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada Anggota Posyandu Lansia Bagas Waras colomadu

(5)

2 PENDAHULUAN

Lanjut Usia (Lansia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Secara biologis mengalami proses penuaan secara terus menerus, ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ (Roubenoff et al., 2000). Salah satu permasalahan lansia ialah tingginya angka prevalensi kejadian jatuh yang mencapai 30-50% dan 40% untuk angka kejadian jatuh berulang, dan pada tahun 2050 akan meningkat menjadi 20%. Hal ini menurut WHO Global report jika permasalahan keseimbangan yang mengakibatkan kejatuhan jika tidak ditangani secara serius. Salah satu penyebab jatuh lansia adalah gangguan musculoskeletal, berupa melemahnya kekuatan otot dan menurunnya fleksibilitas, yang menyebabkan gangguan keseimbangan dan proses berjalan (keseimbangan dinamis). Ganggun ini berhubungan dengan proses menua yang secara fisiologis disebabkan antara lain oleh: 1 ) Kekakuan jaringan penghubung, 2) Berkurangnya massa otot, 3) Perlambatan konduksi saraf, 4) Penurunan visus/lapang pandang dan 5) Kerusakan proprioseptif. Jika gangguan muskuloskeletal terjadi terhadap otot-otot core stability maka akan mempengaruhi postural dan menyebabkan gangguan keseimbangan. Hal ini dilihat bahwa dengan core yang baik akan membantu dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan pada lengan dan tungkai. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya dengan stabilitas postur (aktifasi otot core stability) yang optimal, maka mobilitas pada ektremitas dapat dilakukan dengan baik (Barr, 2005).

Untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lansia yang berhubungan dengan core stability, Punjab et al. (1992) memperkenalkan konsep stabilitas lumbopelvic fungsional dalam penelitian biomekanik pergerakan biomekanik manusia dan hal ini berhubungan dengan core. Stabilitas lumbopelvic atau panggul mengacu pada kemampuan otot-otot punggung untuk menjaga tulang belakang dan panggul dalam posisi yang optimal selama aktivitas gerak dan olahraga. Jika struktur ini dipertahankan atau dijaga dalam keselarasan yang optimal maka otot-otot dan sendi pada tungkai bawah dapat berfungsi secara efisien (Manurung, 2012).

(6)

3 TUJUAN

Untuk mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis pada anggota posyandu lansia Bagas Waras Colomadu.

KERANGKA TEORI

Lanjut usia (Lansia) adalah kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Darmojo, 2004). Usia lanjut dikelompokkan sebagai berikut (a) usia dewasa muda (elderly adulhood), yaitu antara usia 18/19 tahun sampai 25 tahun, (b) usia dewasa penuh (middle years) yaitu antara usia 25 tahun sampai 60/65 tahun, (c) usia lanjut (geriatric age), yaitu usia 65 tahun sampai 70 tahun yang dibagi dalam usia 70 tahun sampai 75 tahun (young old), usia antara 75 tahun sampai 80 tahun (old), usia lebih dari 80 tahun (very old).

Keseimbangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan stabilitas tubuh pada pusat gravitasi terhadap bidang tumpu. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak atau kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravitity (COG) selalu berubah

Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah: menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. Sistem informasi sensoris (visual, sistem vestibular, somatosensoris). Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies)Kekuatan otot (Muscle Strength), Sistem adaptasi (Adaptive systems), Lingkup gerak sendi (Joint range of motion). Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan yaitu, Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG), Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG), Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Pengukuran keseimbangan dinamis dalam penelitian ini menggunakan Time Up Go Test (TUG Test). Nilai normal pada lansia sehat umur 75 tahun, rata – rata waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 8,5 detik (Podsiadlo et al., 1991). Penilaian dari Time Up and Go Test jika skor < 14 detik; 87% maka tidak ada resiko tinggi untuk jatuh, sedangkan jika skor ≥ 14 detik; 87% resiko tinggi untuk jatuh.

(7)

4 centering, control, flow, breath, precision dan concentration (Ogle, 2011). Pelaksanaan latihan ini dilakukan dengan 6-8 pengulangan, dengan waktu istrahat 1 menit disetiap sesi dan dilakukan 3 kali dalam satu minggu dan dilakukan selama 5 minggu.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2014. Sampel yang di peroleh dari penelitian ini berumlah 26 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis penelitian adalah penelitian komparatif, dengan menggunakan pendekatan quasi exsperimental dan desain two groups pre and post test design with control group design. Dalam penelitian ini menggunakan alat ukut Time Up and Go Test. Pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol kemudian masing-masing di ukur sebelum dan sesudah penelitian. Hasil pengukuran sebelum dan sesudah penelitian dicatat lalu akan di uji pengaruh dengan menggunakan uji Wilcoxon Test. Kemudian untuk uji beda pengaruh dilakukan dengan uji Man Whitney Test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Dengan jumlah lansia yang aktif mengikuti kegiatan berjumlah kurang lebih 40 orang lansia. Dalam penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria usia lebih dari 65 tahun dan mendapatkan sampel penelitian sebanyak 26 orang. Responden dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis. Dalam penelitian ini pengambilan data dengan menggunakan instrument kuisioner dan Time Up Go Test (TUG Test), Pada kelompok perlakuan telah didapatkan 13 subyek yang akan diberikan core stability exercise dengan metode pilates exercise sedangkan pada kelompok kontrol telah didapatkan 13 subjek yang tidak diberikan perlakuan apapun. Pada kelompok perlakuan akan diberikan pilates exercie selama 5 minggu dengan frekuensi latihan dilakuan setiap 3 kali dalam seminggu. dan berikut adalah uraian dari karakteristik hasil penelitian :

Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur

Umur Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Presentase

65-75 12 92 11 85

76-85 1 8 2 15

(8)

5 Hasil Nilai Keseimbangan Dinamis Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Tabel 4.2. Distribusi hasil Time Up Go Test (TUG Test)

No Kelompok perlakuan Kelompok kontrol

Pre Post Selisih Pre Post Selisih

1 18 9 9 18 24 6

2 15 10 5 17 20 3

3 16 10 6 13 13 0

4 17 12 5 18 19 1

5 17 10 7 13 16 3

6 12 8 4 15 20 4

7 13 9 4 12 10 2

8 18 9 9 13 14 1

9 13 10 3 14 16 2

10 12 9 3 14 15 1

11 17 12 5 17 19 2

12 12 9 3 18 21 3

13 15 11 4 16 20 4

Analisis Data

Uji Pengaruh Kelompok Perlakuan

Pengujian pengaruh dari antara pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.

Tabel 4.3. Hasil Uji Wilcoxon Test

No Kelompok perlakuan Signifikansi

1 Time Up Go Test .001

Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada kelompok perlakuan, berarti terdapat pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.

Uji Pengaruh Kelompok Kontrol

Pengujian pengaruh kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis, menggunakan uji komparatif Wilcoxon Test.

Tabel 4.4. Hasil Uji Wilcoxon Test No Kelompok kontrol Signifikansi

1 Time Up Go Test .007

Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada kelompok kontrol, dimana berarti terdapat pengaruh terhadap keseimbangan dinamis.

Uji Beda Pengaruh Antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol.

(9)

6 Tabel 4.4.Hasil uji Mann Whitney test

No Data Uji Nilai Signifikansi

1 Time Up Go Test ,0001

Hasil interprestasi dari uji Mann Whitney test menunjukkan bahwa nilai p = 0,0001 pada uji beda pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis menunjukkan bahwa nilai selisih antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Hasil hipotesa dari uji ini didukung dengan melihat dari hasil interprestasi nilai Mean, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6 Interpresatasi nilai Mean, nilai selisih kelompok perlakuan dan kontrol

No Interprestasi Nilai Nilai mean 1 Kelompok perlakuan 18.23 2 Kelompok kontrol 8.77

Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Mean pada selisih kelompok perlakuan lebih besar dengan nilai selisih sebesar 18.23 dibandingkan dengan kelompok kontrol, dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beda pengaruh antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise dan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis.

Pembahasan

Karakteristikal Data.

Jumlah responden dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 26 orang dari tempat penelitian di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh Kecamatan Colomadu, Karanganyar dengan distribusi menurut umur mendapatkan hasil terbanyak responden pada kelompok perlakuan dengan rentang umur 65-75 tahun sebanyak 23 orang (92%) sedangkan pada kelompok kontrol dengan rentang umur 65-75 tahun sebanyak 13 orang (85%). Lansia dengan rentang umur tersebut mengalami proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

.

Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode Pilates Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis.

(10)

7 dalam prinsipnya meliputi dua hal, yaitu posisi statis dan gerakan yang terkontrol, dalam konsep latihan yang diberikan oleh pilates exercise memberikan manfaat dalam pengkontrolan gerak tubuh, sejalan dengan salah satu dari enam prinsip pokok yaitu control, atau kemampuan untuk mengontrol alat dan gerak tubuh yang digunakan (Barr,2005).

Beda Pengaruh Kelompok Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode Pilates Exercise dengan Kelompok Kontrol Terhadap Keseimbangan Dinamis.

Dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise dengan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis. Dilihat dari hasil TUG test, pada kelompok kontrol tidak ada penurunan waktu tempuh pada hasil TUG test. Dikarenakan pada kelompok kontrol tidak di berikan perlakuan sehingga waktu jarak tempuh mengalami peningkatan dan stabil antara pre dan post test. Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan waktu tempuh. Hal ini dikarenakan pada pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise memacu otot-otot core untuk bersinergi dalam bekerja membentuk keseimbangan dalam bergerak, konsentrasi dan kontrol tubuh ditingkatkan dalam latihan ini dengan berpusat pada core tubuh (Moore, 2005). Salah satu faktor dalam keseimbagan dinamis adalah pusat gravitasi. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat ditambah adanya keadaan diamana lansia mengalami penurunan kekuatan dalam mempertahankan garis keseimbangan, hal ini menjadi permasalahan yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan postural jika tidak ditanggapi dengan serius dikarenakan postur tubuh lansia akan menyesuaikan dengan kemampuan otot dalam membentuk kesetimbangan (Ogle, 2011).

Latihan pilates terdapat 8 gerakan yaitu, Warm up, Chest lift, The Hundred, . Roll Up, One Leg Circle, Rolling lika a ball, Open Leg Balance, The Side Kick Series. Dari bermacam gerakkan tersebut latihan pilates exercise ini terdapat dengan fase kontraksi dan rileksasi. Rileksasi memberikan manfaat pada otot untuk lebih mudah beradaptasi dalam melakukan gerakan, hal ini sesuai dengan prinsip dari sebuah gerakan yang didalamnya memuat unsur kontraksi dan relaksasi, agonis dan antagonis. Kontraksi dan relaksasi pada latihan Pilates exercise ini juga membantu dalam pembentukan posisi anatomi tubuh yang benar, sehingga tubuh memiliki postur yang baik dan sehat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis di anggota posyandu lansia Bagas Waras Colomadu.

(11)

8 keseimbangan dinamis yakni faktor dari sistem syaraf pusat seperti sistem informasi sensoris meliputi visual, sistem vestibular, dan somatosensoris, dan pengukuran yang lebih mendalam baik dari sisi biomekanika atau faktor eksternal keadaan sekitar dari responden. Selain itu,masih perlu dilakukan pengkajian penelitian dengan metode yang sama terhadap karakteristik data yang lebih luas dalam penelitian lebih lanjut. Baik dengan menambah jumlah responden dan jenis kelamin yang bervariatif antara laki-laki dan perempuan, kemudian menambah variabel-variabel yang dimiliki. Selain itu, saran yang diberikan untuk responden adalah untuk melakukan core stability exercise dengan metode pilates exercise guna menjaga keseimbangan tubuh saat bergerak, menjaga kesehatan fisiologis kerja dari otot meski tidak lagi dipergunakan untuk kerja dengan intensitas yang berat.

DAFTAR PUSTAKA

Barr KP, Griggs M & Cadby T. 2005. Lumbar Stabilization, Core concept and current literature, part 1: American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation Copyright 2005: 473-480 by Lippincott Williams & Wilkins.

Bryden & Lincoln. 2009. Stability Ball Exercises. Lincoln Bryden, Stability Ball Ecourse, March 2009. Diaskes pada tanggal 28 Desember 2013 dari: www.fitnesstrainingforlife.com.

Darmojo. 2004. Psikologi dewasa dan lanjut usia. Dikutip dari psycologimania.com diakses pada tanggal 18 November 2013 dari : http: //subjectguidepsychology.com

Dhaenkpedro. 2009. Keseimbangan (Balance). Diakses pada 18 November 2013 dari http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/.

Fredericson, Michael, Venu Akuthota, Andrea Ferreiro, Tamara Moore. 2008. Core Stability Exercise Principles. Curr.Sports Med.Rep., Vol. 7, No. 1, pp. 39Y44, 2008.

Kennedy, Johnson Eric, Larsen Andrea, Ozawa Hiromi & Wilson Cristine. 2006. The effects of Pilates-based exercise on dynamic balance in healthy adults. Journal of Bodywork Movement Therapie. Exercise Physiology. Volume 11. Hal: 238-242.

Moore Tammara & Fredericson Michael. 2005. Muscular Balance, Core Stability, and Injury Prevention for Middle- and Long-Distance Runners. Phys Med Rehabil Clin N Am 16 (2005) 669–689. Department of Orthopaedic Surgery, Division of Physical Medicine and Rehabilitation. Stanford University School of Medicine and Orthopedic Leaders Physical Therapy. USA.

(12)

9 Punjab. et al. 1992. Latihan Metode Neurac Lebih Efektif Daripada Senam Pilates Terhadap Peningkatan Stabilitas Lumbopelvic. Universitas Kristen Indonesia.

Roubenoff R, Frontera WR, Hughes VA, Fielding RA, Fiatarone MA & Evans WJ. 2000. Aging of Skeletal Muscle : a 12-yr longitudinal study ; Longitudinal Aging Muscle, 88: 1321–1326, 2000.

Gambar

Tabel 4.2. Distribusi hasil Time Up Go Test (TUG Test)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Chaer (1993: 130-131) jika seseorang tidak dapat berpikir dengan baik dan tidak dapat berbahasa dengan baik, maka konsep yang

Hal ini dapat menjadi masukan atau saran bagi pihak Rumah Makan Carita agar dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja dari ketiga atribut tersebut karena sebagian besar

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menunjukan jangkauan layanan fasilitas kesehatan yang ada di kota Surakarta berdasarkan jarak antar titik

Begitupun dalam penelitian oleh (Pratomo dan Ismail, 2006) terhadap bank-bank yang ada dalam industri perbankan syariah di Malaysia berhasil membuktikan secara signifikan

[r]

The objective of this study is to analyze the President Barack Obama in His Own Words based on the critical discourse analysis and to reveal the dominant ideology

[r]

Setelah buah pepaya dibersihkan dan disterilisasi dengan thibendazol selanjutnya dilakukan penyimpanan pada beberapa suhu yaitu 15 o C selama 18 hari (data digunakan untuk