Makna Tugu Silahisabungan Bagi Marga – Marga
Keturunan Silahisabungan
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat – syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
DWI THERESIA SIPANGKAR NIM : 3103122006
PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKUTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK Sabungan, mengungkap latar belakang pendirian Tugu serta makna Tugu beserta relief serta makna simbol yang terdapat pada tugu tersebut bagi Keturunan Silahi Sabungan. Sehingga seluruh Pomparannya dapat mengetahui perwujudan Tugu Silahi Sabungan dianggap dalam penhormatan kepada Raja Silahi Sabungan.
Untuk mengungkap data tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pendekatan interpratatif, sedangkan data dilapangan diperoleh dengan teknik obserbasi partisipan, wawancara serta studi literatur. Dalam penelitian ini, Penulis melakukan wawancara dengan 10 informan yang terdiri dari Raja Turpuk dan keturunan Silahi Sabungan yang berada di Silalahi Nabolak ataupun diperantauan.
Dari penelitian ini diperoleh bahwa latar belakang didirikannya Tugu Silahi Sabungan awalnya karena Masalah kesimpangsiuran mengenai keturunan Silahi Sabungan sehingga Raja Turpuk zaman dahulu membangun sebuah Tugu/Makam agar seluruh pomparan Silahi Sabungan baik yang diperantauan maupun yang di Bona Pasogit dapat bersatu kembali dan hidup damai sejahtera. Sehingga Para ketururunan Silahi Sabungan memaknai Tugu sebagai simbol pemersatu dan simbol identitas bagi seluruh keturunannya dan sebagai tempat untuk berziarah sebagai simbol penghargaan kepada nenek moyang atau para leluhur.
Kata Kunci : Makna Tugu Silahi Sabungan, Marga – Marga Silahi Sabungan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Makna Tugu Silahisabungan Bagi Marga – Marga Keturunan Silahi Sabungan”.
Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih bagi pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang telah memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu Puspitawati, M,Si yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Supsiloani, M.Si selaku pembimbing penulis yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Erond L Damanik, M.Si dan Ibu Puspitawati, M.Si selaku nonmateri sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
8. Alvino E.P Sihombing, SH Selaku Camat Silahi Sabungan yang telah memberikan izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapatua Sihaloho/ Regar yang telah memberikan penginapan serta membantu penulis dalam melakukan pendekatan dengan informan. 10. Pak Tua Sipangkar ( Pak Leni ) selaku Raja Partupuk Sipangkar
yang telah memberikan waktunya untuk bercerita panjang lebar guna melengkapi data skripsi ini.
11. Pak Albinus Silalahi Selaku Ketua Punguan Silahi Sabunngan yang telah memberikan informasi dan motivasi kepada penulis dalam
14. Seluruh Informan yang tidak dapat penulis sebutkan satu – satunya yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi.
15. Para Ito ku Mangihut Raja David Sipangkar, SH., Johannes FF Sipangkar, dan adik – adikku Kristina Putri Sipangkar, Dinda
Maria Sipangkar yang telah menjadi salah satu motivasi besar bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pulihnya semangat hidup mereka menjadi sumber tenaga baru bagi penulis semenjak Bapak kami U Sipangkar telah dipanggil ke hadapanNya tanggal 23 September 2013.
16. Keluarga Besarku Op Sandy Manurung, Tante, Mak Tua serta para Bapa Udaku yang selalu memberikan nasehat, semangat serta menanyakan kapan wisuda dan membatu penulis sehingga penulis semakin termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
17. Tinodo ni roha yang telah menjadi Dongan roha haholonganku Candra PPH Aritonang (Roa balang, Paribanku, Japirik, candrong, sude ma di ho) terimakasih atas dorongan, penghiburan dan kasih sayang yang telah diberikan sehingga penulis bertambah semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
18. Teman-teman sependeritaan terbaik “ Perompak “ Tari, Tina, Lasni, Silki, Taufan, Riris, atas kebersamaan baik suka maupun duka dalam melewati masa-masa kuliah. Kalian tetap sahabat terbaikku, teman - teman satu Pembimbing Risnawati, Sri Ika Silvia, para penjatan tangguh yang selalu menemani penulis kalau lagi Galau, kangkung Toga, Hizkia Bangun, Boby terimakasih atas kebersamaan kalian, dan Teman – teman Antropologi stambuk 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
dan teknik membagi waktu di tengah kesibukan yang tidak dapat dihindarkan.
20. Teman – teman di KMK St. Martinus Unimed yang telah memberikan penulis banyak penmgalaman dan pelajaran Hidup sehingga Penulis dapat lebih Dewasa.
21. Teman – Teman di Gete, Edi yang membantu penelitian, Parno, Tahan, Iban Willy, Bang Mike, kak Clara, ceny, Niko, Iban Petrus, Iban Jekky, kak velin, kak silvi, adik angkatku Tere, Putra, Kak Erika, Erik, Monang, Bang Rinto, Helena Turnip dan semua yang tak dapat disebutkan satu persatu
22. Teman – teman Kos seperjuangan ku Ade Ceny, Ade Ayu, kakak Venty, Natalia, Jhon, Bang Raja, dan Duem yang membantu penulis dan memberikan motivasi kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Serta kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian serta diberikan berkat dan rahmatNya.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi semua pihak.
Medan, Juni 2014
Penulis
Daftar Ist
ABSTRAK... t
KATA PENGANTAR... tt
DAFTAR ISI...
vtt
DAFTAR GAMBAR... xtt
DAFTAR TABEL... xttt
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka………... 5
2.2 Landasan Teori....………... 8
2.2.1. Tafsir Kebudayaan...………... 8
2.2.2 Teori Fungsional……….………... 10
2.3 Kerangka Konsep………... 13
2.3.1 Kebudayaan…...………... 13
2.3.2 Sistem Kekerabatan Batak Toba….………... 14
2.3.3 Marga Silahi Sabungan……….………... 17
2.4 Kerangka Berifikir……….………... 19
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………... ... 21
3.2 Subjek dan Objek Penelitian……….…... 21
3.2.1 Subjek Penelitian………..………... 21
3.2.2 Objek Penelitian………... 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data………... 22
3.3.1 Observasi………... 23
3.3.2 Wawancara………...………... 23
3.3.3 Dokumentasi……….………... 24
3.3.3 Triangulasi... 25
3.4 Teknik Analisis Data……….………... 25
3.4.1 Reduksi Data... 26
3.4.2 Penyajian Data... 27
3.4.3 Penarikan Kesimpulan... 27
BAB IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 29
4.1.1 Sejarah Singkat Desa Silahi Nabolak... 29
4.1.2 Keadaan Geografis... 32
4.1.3 Keadaan Penduduk... 35
4.1.3.1 Suku Bangsa... 35
4.1.3.2 Bahasa... 35
4.1.3.6 Berdadarkan Agama/ Kepercayaan... 41
4.1.4 Sarana dan Prasarana... 41
4.1.4.1 Sarana Pendidikan... 41
4.1.4.2 Sarana Ibadat... 43
4.1.4.3 Sarana Kesehatan... 44
4.1.5 Organisasi Sosial... 44
4.2 Hasil Penelitian... 47
4.2.1 Latar Belakang Tugu Silahi Sabungan... 47
4.2.1.1 Sejarah Silahi Sabungan... 47
4.2.1.2 Sejarah Berdirinya Tugu Silahi Sabungan... 59
4.2.2 Makna Tugu Silahi Sabungan... 65
4.2.2.1 Makna Simbol dan Relief Tugu Silahi Sabungan... 76
4.2.3 Kegiatan di Tugu Silahi Sabungan... 78
4.2.3.1 Acara Peresmian... 78
4.2.3.2 Makna Pesta Tugu Silahi Sabungan... 81
4.2.3.3 Situs – Situs Keramat... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 96
5.2 Saran... 97
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabell 1 Luas Tanah...34
2. Tabel 2 Keadaan Penduduk Berdasarkan senis Kelamin...36
3. Tabel 3 Keadaan Penduduk Mneurut Tingkat Pendidikan...38
4. Tabel 4 keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian...40
5. Tabel 5 Keadaan Penduduk Menurut Agama...41
6. Tabel 6 Fasilitas Pendidikan...42
7. Tabel 7 Sarana Ibadah...43
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Kerangka Berpikir...20
BABBI
PENDAHULUAN
1.1. LatarBBelakangBMasalah
Indonesia merupakan Negara yang memiliki beraneka ragaman kebudayaan,
Sumatera misalnya yang memiliki beberapa etnis, salah satunya adalah etnis
Batak Toba. Etnis Batak Toba sebagai salah satu sub suku batak, memiliki
perangkat struktur dan sistem sosial yang merupakan warisan dari nenek moyang.
Struktur dan sistem sosial tersebut mengatur tata hubungan sesama huanggota
masyarakat, baik yang merupakan kerabat dekat maupun kerabat luas, saudara
semarga maupun beda marga dalam masyarakat umum. Struktur sosial
operasional yang dimiliki pada hakekatnya berdasarkan sistem marga.
Marga merupakan dasar untuk menentukan Partuturan, hubungan
persaudaraan, baik untuk kalangan marga maupun dengan marga lainnya. Marga
yang merupakan suatu persukutuan orang – orang yang sedarah ( bersaudarah ),
seketurunan menurut garis keturunan ayah yang mempunyai tanah sebagai milik
bersama ditanah asal atau tanah leluhurnya, sehingga dengan adanya marga
hubungan kekerabatan menjadi jelas dan setidaknya dapat memperkecil
perkawinan satu marga yang sangat dilarang dalam adat Marga Batak.
Dalam etnis Batak Toba terdiri dari beberapa marga, salah satu marga dari
sabungan juga terkenal dengan kebaikannya. Marga – marga dalam Silahi
Sabungan adalah Sihaloho, Situngkir, Sondi Raja, Sidabutar, Sidabariba,
Sidebang, Pintu Batu, dan Tambun/an. Raja Silahi Sabungan bertempat tinggal di
Silalahi Nabolak, dan di desa tersebut kampung keturunan Silahi Sabungan.
Sekarang ini, keturunan Silahi Sabungan sudah banyak yang merantau ke daerah –
daerah untuk mempertahankan kehidupannya. Namun, masih ada juga yang tetap
tinggal di Desa Silalahi Nabolak, Kabupaten Dairi.
Kebudayaan merupakan sebuah hasil cipta manusia yang pada awalnya
adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh manusia yang
hidup dalam kebersamaan dan tinggal terciptalah suatu kebudayaan, dalam suatu
lingkungan serta mempunyai sifat beradaptasi antara satu dengan yang lainnya,
dan dari penyesuaian diri tersebut maka demikian tidak ada masyarakat yang tidak
memiliki kebudayaan. Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda –
beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan mengandung sistem nilai
budaya yakni nilai – nilai yang berasal dari pemikiran sekelompok manusia yang
mereka anggap bernilai.
Tugu merupakan salah satu hasil dari sebuah kebudayaan yang dihasilkan oleh
manusia, terutama masyarakat Batak Toba. Hal ini dapat dijumpain saat melintasi
tanah batak Toba. Pembangunan Tugu di tanah Batak tidak didasarkan kepada
alasan dan persyaratan yang dapat diterima menurut bahkan bakukan antarbangsa
dalam melakukan kegiatan membangun Tugu. Membangun tugu bukanlah
kegiatan yang hakiki dari kebudayaan batak serta tidak pula merupakan
kebudayaan yang perlu dipinjam oleh suku bangsa batak toba karena tidak
mempunyai faedah yang bearti kalau dilihat dari segi ekonomi dan sosial. Akan
tetapi banyak orang batak toba jatuh cinta kepada pembangunan Tugu dan telah
memandang kegiatan yang perlu atau wajib dilakukan.
Salah satu marga yang mempunyai bangun Tugu adalah Marga Keturunan
Silahi Sabungan. Letak Tugu Silahi Sabungan berada di Silalahi Nabolak.
Penulis termasuk keturunan Silahi Sabungan. Dalam marga Silahi Sabungan
setiap tahunnya pasti mengadakan Pesta Tugu Silahi Sabungan, yang panitianya
merupaka keturunan Raja Silahi Sabungan secara bergantian. Penulis mempunyai
keinginan untuk mengetahui secara dalam marga keturuanan Silahi Sabungan
serta makna dari Tugu yang dibangun oleh keturunan Silahi Sabungan.
Hal inilah yang mendasari penulis mengangkat penelitian ini. Penulis ingin
mengkaji Makna B Tugu B Silahi B Sabungan B Bagi B Marga B - B B Marga B Keturunan
SilahiBSabungan
1.2. RumusanBMasalah
Dalam suatu penelitian, perlu ditentukan rumusan masalah yang akan diteliti
agar menjadi penelitian yang terarah dan jelas tujuannya. Maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Latar Belakang didirikannya Tugu Silahi Sabungan ?
2. Bagaimana Makna Tugu Silahi Sabungan pada Marga - Marga Silahi
1.3. TujuanBPenelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui latar belakang didirikannya Tugu Silahi Sabungan.
2. Mengetahui sejarah Silahi Sabungan
3. Untuk mengetahui Makna Tugu Silahi bagi keturunan marga - marga
Silahi Sabungan
4. Untuk mengetahui makna Relief dan Simbol pada Tugu Silahi Sabungan
5. Untuk mengetahui kegiatan – kegiatan yang dilakukan di Tugu Silahi
Sabungan.
1.4. ManfaatBPenelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat dapat menambah wawasan dan ilmu tentang Fungsi Tugu
Silahi Sabungan Dalam Mempertahankan Sistem Kekerabatan Marga
Silahi Sabungan.
2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang
Antropologi
3. Bagi Antropologi dapat menambah bahan refrensi untuk penelitian yang
berhubungan.
BABBV
KESIMPULANBDANBSARAN
5.1BKesimpulan
1. Silahi Sabungan merupakan Raja yang sakiti yang mempunyai 2 Istri, 1
boru dan 8 anak. Keturunan Silahi Sabungan yang dilahirkan oleh Raja
Silahi Sabungan adalah Sihaloho, Situngkir, Sondi Raja, Sinabutar,
Sidabariba, Sidebang, Pintu Batu dan Tambun Raja serta Putrinya Sideang
Namora. Raja Silahi Sabungan membuka Huta yang dinamakan dengan
Desa Silalahi Nabolak serta mempunyai Danau yang disebut dengan
Danau Silalahi. Marga – marga keturunan Silahi Sabungan mempunyai ciri
khas sendiri dari marga – marga batak toba lainnya yang dapat dilihat dari
Musik tradisional, Rumah Adatnya serta ukiran – ukiran rumah adat
Silalahi dan Ulos.
2. Tugu Silahi Sabungan dibangun dilatar belakangi oleh masalah yang terjadi
diantara Sesama generasi Silahi Sabungan. Sehingga para Raja Turpuk
yang ada di Silalahi Nabolak mempunyai niat untuk membangun Tugu
Silahi Sabungan agar seluruh Silahi Sabungan dapat Hidup damai dan para
generasi yang diperantauan dapat berziarah dan mengetahui tanah
leluhurnya.
bentuk kepercayaan ataupun Wujud dari seluruh generasi Raja Silahi
Sabungan untuk berinteraksi dan memuja dengan berjiarah ke Tugu Silahi
Sabungan.
4. Tugu Silahi Sabungan telah mampu menaikan status kelompok marga
Silahi Sabungan diantara marga - marga yang berada diantara marga batak
Toba. Karena Tugu melambangkan kesuksesan para marga – marga Silahi
Sabunga baik di Bona Pasogit maupun yang berada di Perantauan. Tugu
Silahi Sabungan juga mampu membuat kekompakan seluruh generasi
walaupun ada permasalahan sedikit diantara mereka. Hal tersebut terlihat
dari pesta tugu yang diselenggarakan tiap tahun oleh seluruh keturunan
Silahi Sabungan.
5.2BSaran
1. Seiring dengan pendirian tugu pada setiap marga batak khususnya pada
marga keturunan Silahi Sabungan , seabaiknya semua keturunanya Raja
Silahi Sabungan baik yang di Bona Pasogit dan diperantauan dapat
melestarikan dan merawat Tugu, sehingga makna Tugu tidak akan bergeser
dalam perkembangan zaman.
2. Hendaknya semua keturunan Silahi Sabungan yang ada di perantauan
mengingat Bona Pasogitnya dan kembali untuk membangun Bona
Pasogitnya. Agar semua keturunan Raja Silahi Sabungan mengetahui
Tarombonya sehingga tidak ada perkawinan Sedarah atau semarga.
3. Hendaknya semua keturunannya tidak berselisih paham lagi sehingga
dapat menjadi kelompok marga yang satu dan kuat. Sehingga tidak ada
lagi pembedaan di kelompok marga antara Silalahi yang berasal dari
Tolping atau Pagururan dan Silalahi yang berasal dari Silalahi Nabolak.
4. Hendaknya semua keturunan Silahi Sabungan dapat melestarikan dan
merawat peninggalan – peninggalan bersejarah yang ditinggalkan leluhur
Raja Silahi Sabungan sehingga keturunan Silahi Sabungan dapat bersatu,
rukun, damai dan hidup saling menghormati.
5. Hendaknya acara Pesta Tugu yang dilaksanakan setiap Satu kali dalam
Setahun tetap dilaksanakan. Karena dengan dilaksanakannya Pesta Tugu
setiap Tahun, semua Keturunan Raja Silahi Sabungan dapat tetap
berkumpul baik yang diperantauan maupun di Bona Pasogit. Sehingga
Keturunan Raja Silahi Sabungan tetap dapat bersatu dan damai.
6. Sebaiknya setiap marga pada Suku Bangsa Batak Toba dapat
membangun Tugu. Karena dengan adanya Tugu dapat melestarikan
marganya serta mempertahankan identitas marganya. Sehingga keturunan
dari marganya dapat mengetahui sejarah marganya serta tarombo dalam
DAFTAR PUSTAKA
Adang & Anwar Yesmil. 2013. Sosiologi Untuk Universitas, Bandung; Refika Aditama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.
Furchan, Arif.1992. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif. Surabaya ; Usaha Nasional Surabaya Indonesia
Geertz, Clifford. 2000. Tafsir Kebudayaan.Yogyakarta ; Kanisius
Koentjaraningrat.1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta; Dian Rakyat
_________________. Sistem Religi dan Teori – Teorinya Dalam Ilmu
_______________ . 1993. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia:
Jakarta.
Saiffuddin, Ahmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer, Jakarta; Prenada Media
Scott, Jhon. 2012. Teori Sosial Masalah – Masalah Pokok Dalam Sosiologi, Yogyakarta; Pustaka Belajar
Shadily, Hasan. 1999. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta; Rineka Cipta
Silalahi, Urbert. 1998. Raja Silahi Sabungan, Bandung; Bina Budhaya.
______________. 2009. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba, Jakarta; Yayasan Obor Indonesia
_____________.2009. Metode Penelitian Sosial. Medan; Bina Media Perintis
_______________.2011. Pemikiran Tentang Batak. Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia
_______________. 2012. Konsepku Membangun Bangso Batak ; Manusia, Agama dan Budaya, Jakarta; Pustaka Obor Indonesia.
Situmorang, Sitor. 2004. Toba Na Sae : Sejarah ;embaga Sosial Politik Abad XIII – XX, Jakarta ;Yayasan Komunitas Bambu
Sinaga, Richard. 2013. Silsilah Marga – Marga Batak, Jakarta. Dian Utami
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; Alfabeta
Tambun, R. Hukum Adat Dalihan Na Tolu, Medan ; Mitra
Poloma, M.M . 1995. Sosiologi Kontemporer, Jakarta ; Raja Grafindo Persada
Ritzer, George.2003. Teori Sosologi Modern, Jakarta; Prenada Media
Vredenbret, J. 1979. Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Sumber Internet :