• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MAKNA SIFAT TERPUJI DAN CONTOHNYA

N/A
N/A
FENDIS SYAROFI AULIVIA HAFID

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH MAKNA SIFAT TERPUJI DAN CONTOHNYA "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH

MAKNA SIFAT TERPUJI DAN CONTOHNYA

Disusun oleh

:

KELOMPOK 1

Siti Aisyah ( 22001051100 ) Mu’minun Annisa ( 21801051241 )

PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG 2022

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul SifatTerpuji.

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan Akhlak dan Tasawuf terutama untuk sifat terpuji. Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa mampu menjadi islam yang sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.

(3)

iii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar belakang ... 4

B. Rumusan masalah ... 4

C. Tujuan pembahasan ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

A. Pengertian sikap tasamuh dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari ... 5

B. Pengertian sikap tawassut dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari ... 6

C. Pengertian sikap tawazun dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari ... 7

D. Pengertian sikap i’tidal dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari ... 8,9 BAB III PENUTUP... 10

A. Kesimpulan ... 10

B. Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Sifat terpuji adalah sifat yang secara naluri telah dimiliki manusia, sifat ini dapat membantu manusia dalam setiap masalah yang mereka hadapi, karena dengan sifat inilah manusia dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Rabbul Khalik yaitu Allah Subhanahu Wataala.

Namun pada masa ini, zaman yang katanya telah maju dengan teknologi dan komunikasinya, banyak orang yang telah melalaikan sifat terpuji yang sesungguhnya telah ada dalam dirinya lalu menggantikanya dengan sifat tamak dan rakus yang takan puas dengan kenikmatan Allah yang telah berlimpah, Naudzubilahimindzalik

Semoga dengan lebih memahami dan mengetahui keuntungan sifat terpuji kita dapat mengambil ibroh dan mengimplementasikanya kedalam kehidupan kita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian tasamuh, tawassut, tawazun, dan I’tidal?

2. Implementasi sikap tasamuh, tawassut, tawazun, dan I’tidal dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang sifat tasamuh, tawassut,tawazun,dan i’tidal, diantaranya yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian sifat tasamuh beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari 2. Untuk mengetahui pengertian sifat tawassut beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari 3. Untuk mengetahui pengertian sifat tawazun beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari 4. Untuk mengetahui pengertian sifat I’tidal beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari

(5)

5 BAB II PEMBAHASAN A. Sikap Tasamuh

Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti murah hati atau lapang hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi. Secara istilah tasamuh adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam. Secara etimologis, tasamuh adalah menoleransi atau menerima perkara secara ringan. Sedangkan menurut terminologis, tasamuh diartikan sebagai sikap menerima perbedaan dengan ringan hati.

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sikap tasamuh sangat penting diterapkan untuk menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pertentangan atau perbedaan adalah hal yang wajar, mengingat setiap manusia memiliki sifat dan pandangan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut jika tak ditanggulangi dengan sikap tasamuh, maka dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh sebab itu, penerapan sikap tasamuh adalah kunci untuk menghindari pertentangan besar di kemudian hari. Dengan menerapkan sikap tasamuh, seseorang akan dapat menyelesaikan permasalahan dengan tenang dan kepala dingin.

Sebuah hadist Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang fungsi tasamuh. Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim).

Hadist tersebut menjelaskan bahwa tasamuh pada dasarnya hikmahnya akan kembali kepada diri sendiri. Jika ingin menghilangkan kesulitan kita, maka bantulah orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

Contoh sikap Tasamuh dalam kehidupan sehari-hari :

1. Menghentikan sementara acara atau rapat karena tiba waktu shalat.

2. Memberi waktu untuk libur bagi karyawan yang sedang berhari raya.

3. Menghormati pendapat orang lain terhadap penafsiran dan pemahaman suatu masalah.

4. Tidak makan di sembarang tempat pada waktu siang hari ketika bulan puasa.

(6)

6 B. Sikap Tawassut

Tawassut merupakan sikap seseorang yang moderat atau berada di tengah-tengah, tidak terlalu ke kanan, dan tidak terlalu ke kiri. Sehingga sikap ini mudah diterima oleh seluruh masyarakat.

Tawassuth atau moderat termasuk ke dalam sikap yang diperintahkan oleh Allah dan dianjurkan Rasulullah. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 143 yang berbunyi:

“Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian.”

Contoh sikap Tawassut dalam kehidupan sehari-hari :

Tidak membeda-bedakan golongan dalam berinteraksi dan berkomunikasi.

Menjalin silaturahmi antar sesama agar tidak timbul pertikaian.

Menerima pendapat orang lain yang tidak sepaham.

Menerima saran, masukan, dan kritik membangun dari orang lain.

Menggunakan bahasa yang santun dan menyejukkan saat berkomunikasi.

Bersikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada.

(7)

7 C. Sikap Tawazun

Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang. Sedangkan menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan. Tawazun merupakan model berpikir seimbang, moderat dan tidak ekstrim kanan atau kiri.

Dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan juga hadis, agama juga menuntut kita untuk bersikap tawazun dalam segala aspek kehidupan. Kita tidak boleh belebihan dalam menyikapi suatu permasalahan atau sebaliknya. Dia ntara ajaran yang menjadikan Islam sebagai agama yang sempurna adalah karena keseimbangannya.

Keseimbangan merupakan kewajiban sekaligus keharusan sosial. Dengan demikian seseorang yang tidak seimbang dalam kehidupan individu dan sosialnya dapat menyebabkan hubungan interaksi sosialnya akan rusak.

“Sunguh kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”. (QS al-Hadid: 25).

Contoh sikap Tawazun dalam kehidupan sehari-hari :

a. pagi hari dia gunakan untuk bekerja atau belajar malam harinya dia habiskan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala

b. seorang ibu mempunyai dua orang anak, yang satu sedang duduk dibangku SD, sedangkan yang lain duduk dibangku perguruan tinggi, tentunya si Ibu tersebut tidak akan memberikan uang saku dengan jumlah yang sama kepada masing-masing anaknya tersebut, jika Ibu tersebut berpegang pada prinsip keadilan tentu ia akan memberikan uang dengan dengan jumlah yang lebih kepada anaknya tertua karena anak ini mempunyai kebutuhan yang lebih pula dibandingkan adiknya yang masih SD.

(8)

8 D. Sikap I’tidal

Kata i’tidal dalam nilai moderasi sering disamakan dengan tawassuth yang dianggap sama artinya dengan adil. Menurut Muhamad Yunus kata adil memiliki arti lain bisa berarti jujur atau benar, sedangkan orang yang tidak bisa melakukan perbuatan adil itu disebut aniaya.

Berlaku adil dalam Alqur’an dijelaskan dalam QS. Al Maidah ayat 8 yang pembahasannya sudah kita sampaikan dalam nilai tasamuh/toleransi yang erat pula kaitannya dengan keadilan.

QS. An Nahl ayat 90 dijelaskan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Kuasa menyuruh manusia untuk bersikap adil dan berperilaku baik serta menolong kerabatnya yang terdekat, sekaligus melarang kepada manusia untuk berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Melihat kepada konteks ayat tersebut setiap muslim dapat menilai bahwa adil sebenarnya akan mendatangkan sikap kebaikan dan kebajikan yang pada tataran tertentu justru dapat mencegah perbuatan- perbuatan kejahatan yang justru akan merugikan manusia.

Sesungguhnya keadilan itu adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, kelompok, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Keadilan harus berlaku sama untuk semua manusia. Di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan membuat seseorang harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis kepada siapapun. Mengakui adanya kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif yang dimiliki kalangan lain yang berbeda agama, suku, adat istiadat dan bangsa serta dengan lapang dada membuka diri untuk belajar dan dengan bijaksana memandang kelemahan atau sisi-sisi negatif mereka.

Dalam bermasyarakat salah satu tantangan terberat yang dihadapi manusia adalah permasalahan like and dislike, “kecintaan” (kesukaan) dan “kebencian” (ketidaksukaan).

Kecintaan dan kebencian yang berlebihan, seringkali dapat menyebabkan seseorang tidak dapat bersikap adil, obyektif atau proporsional.

“….Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk bersikap tidak adil” (Q.S. Al Maidah ayat 8)

Jika seseorang tidak suka (benci), apapun salah dan tidak baik. Sebaliknya jika seseorang suka (cinta) apapun akan benar dan baik. Kebenaran adalah kebaikan dan kesalahan adalah kejelekan. Kandungan makna ayat di atas mengingatkan kepada manusia tidak hanya berlebihan dalam kebencian, tetapi juga tidak boleh berlebihan dalam kecintaan yang menyebabkan seseorang tidak bersikap adil. Salah satu bentuk ketidakadilan adalah ketika seseorang menilai sesuatu sudah diliputi terlebih dahulu oleh rasa kesukaan atau ketidaksukaan.

Ini tidak benar.

(9)

9 Contoh sikap I’tidal dalam kehidupan sehari-hari :

a. Ketika di rumah orang tua harus bersikap adil dalam membagi waktu antara beribadah, bekerja, bermain dan belajar.

b. Ketika memberikan uang jajan kepada anak harus disesuaikan dengan kebutuhan, bukan keinginannya.

c. Orang tua tidak membeda-bedakan anggota keluarga, misalnya ada anak yang sakit- sakitan dan ada anak yang rajin atau kurang mau belajar tetap harus dicintai tanpa dibeda-bedakan.

d. Berbagi tugas pekerjaan rumah juga harus secara merata, jangan ada yang diberikan pekerjaan yang banyak sedangkan yang lain tidak mendapatkan tugas untuk dikerjakan.

e. Menyimpankan makanan kepada anggota yang belum makan itu penting dalam keluarga. Membagi uang yang adil kepada saudara jika diberikan uang kepada kerabat dan saudaranya.

f. Membagikan tugas membersihkan kelas secara merata kepada peserta didiknya.

g. Bergantian melaksanakan tugas piket dan dilakukan secara bergilir.

h. Semua peserta didik harus diberikan kesempatan untuk menjadi pengurus kelas dengan memperbolehkan mereka untuk mengajukan diri menjadi pengurus kelas dan pemilihannya dilakukan secara demokratis.

i. Pihak sekolah menyediakan beasiswa atau bantuan untuk peserta didik yang kurang mampu yang berprestasi dan yang memang membutuhkan.

j. Pemberian nilai oleh guru kepada peserta didik harus objektif bukan subjektif sesuai dengan kemampuannya.

k. Dalam lingkungan masyarakat ketika misalnya ada kegiatan perlombaan, salah satu aplikasi perilaku adil adalah dengan tidak berpihak kepada salah satu team yang sedang bertanding sehingga lain dirugikan.

(10)

10 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti murah hati atau lapang hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi. Secara istilah tasamuh adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam. Secara etimologis, tasamuh adalah menoleransi atau menerima perkara secara ringan. Sedangkan menurut terminologis, tasamuh diartikan sebagai sikap menerima perbedaan dengan ringan hati.

Tawassut merupakan sikap seseorang yang moderat atau berada di tengah-tengah, tidak terlalu ke kanan, dan tidak terlalu ke kiri. Sehingga sikap ini mudah diterima oleh seluruh masyarakat.

Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang. Sedangkan menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan. Tawazun merupakan model berpikir seimbang, moderat dan tidak ekstrim kanan atau kiri.

Kata i’tidal dalam nilai moderasi sering disamakan dengan tawassuth yang dianggap sama artinya dengan adil. Menurut Muhamad Yunus kata adil memiliki arti lain bisa berarti jujur atau benar, sedangkan orang yang tidak bisa melakukan perbuatan adil itu disebut aniaya.

B. SARAN

Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.

Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. Dan diharapkan para pembaca dapat memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari makalah ini. Para pembaca bisa

mendapatkan ilmu pembelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai pengertian sikap tasamuh, tassawut, tawazun, dan I’tidal.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Khoiri Alwan, Tulus Mustofa, & Moh. Damami. 2005. Akhlak / Tasawuf. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.

http://www.crayonpedia.org/mw/Perilaku_terpuji_%28tawadlu,_taat,_qana%E2%80%99ah,_dan

(12)

4

Referensi

Dokumen terkait

KATA PENGANTAR ... Latar Belakang Masalah ... Pembatasan Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Kajian Teori ... Makna dan Perubahan Makna

Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut: apakah terdapat perbedaan sifat organoleptik, kadar protein dan kadar Fe (zat besi)

Dari latar belakang tersebut rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh jenis pepaya terhadap kadar vitamin C, sifat organoleptik dan tingkat

20 Akhirnya, latar belakang sejarah dan latar belakang budaya membantu dalam mengontekstualisasikan teks, yang memanfaatkan perspektif dan pola pikir untuk melihat kembali

Hasil dari latar belakang yang telah dijelaskan mengenai pengaruh variasi panjang polypropylene mono fiber terhadap sifat fisik dan mekanik lightweight concrete, maka rumusan

Dalam rangka pengembangan strategi pembelajaran tersebut dipilih materi pembelajaran sifat-sifat wajib bagi Allah. Berdasarkan latar belakang tersebul maka ditentukan

Informasi terlihat tidak terstruktur, berantakan dan tidak teratur Pendahulu an Latar belakang masalah diungkapkan secara komprehensif dan mengarah pada kepentingan pembuktian

Mereka mengasumsikan dan menyematkan sifat-sifat yang ditemukan dalam diri manusia, namun tetap dengan kelebihan dan kesempurnaan yang dimiliki oleh Tuhan dan menjadi kekhasan- Nya.5