• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN GAMES KELOMPOK KERJASAMA (TEAMWORK) PADA LAYANAN INFORMASI DALAM PENGURANGAN MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN GAMES KELOMPOK KERJASAMA (TEAMWORK) PADA LAYANAN INFORMASI DALAM PENGURANGAN MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN GAMES KELOMPOK KERJASAMA (TEAMWORK) PADA LAYANAN INFORMASI DALAM PENGURANGAN MASALAH

HUBUNGAN SOSIALSISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KAB. SERDANG BEDAGAI

TA. 2013-2014

SKRIPSI

Oleh:

ISNANI RAMADHANI

1103351021

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerjasama (Teamwork) Pada Layanan Informasi Dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab. Serdang Bedagai TA. 2013-2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun, dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS Selaku Pembantu Dekan 1, Pembantu dekan II, dan Pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis MPd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat membangun dalam skripsi ini yaitu Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S, Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti, M.S. Kons. S.Psi serta Bapak Drs. Nasrun, MS 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

(7)

vi motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam urusan surat-menyurat.

8. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pegajahan, guru- guru serta pegawai SMA Negeri 1 Pegajahan serta siswa/i SMA Negeri 1 Pegajahan khusus kelas XI IPA yang telah membantu penulis dalam pengisian angket.

9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nurmanto dan Ibunda Asnah. Karena engkau lah ananda bisa berdiri tegak hingga hari ini, menyelesaikan studi ini dengan tepat waktu. Tanpa ayah dan bunda mungkin ananda tak kan bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih yang tak terhingga ayahanda dan ibunda tercintaku atas semua perjuangan,

dukungan, motivasi serta do’a yang tak henti-henti kalian panjatkan untuk ananda. Semoga ALLAH senantiasa memberikan Rahmat kepada ayah dan ibu, serta memberikan kesempatan untuk ananda untuk bisa membanggakan kalian. Amiin.

10.Terima kasih juga untuk kakak tercinta Marini Astuti, adik Tersayang Chairil Rizki, Abang ipar Satu-satunya Rudianto serta ponakanku tersayang dan tercinta Tara Shakila terimakasih atas cinta dan dukungan kalian kepada ananda, hingga ananda bisa menyelesaikan studi ini tepat waktu.

(8)

vii waktu.semoga kita tetap BERSAHABAT hingga akhir hayat naniti. AMIN

YA ALLAH AMIN…

12.Tak lupa pula terima kasih untuk rekan-rekan seperjuangan BK EKTENSI KEBERSAMAAN 2010, nisa gultom, siti Fatimah,hayati,rika,harwan dan semua anak BK ekstensi 28 keseluruhannya serta semua mahasiswa BK UNIMED 2010 baik itu Reguler A, B, C maupun Ekstensi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

13.Terima kasih untuk rekan satu Pembimbing Skripsi yang begitu solid abangda Wahyu Sutrisno, teman diskusi yang baik ketika kegelapan menghampiri akal pikiran peneliti dan teman seperjuangan Pauji Pane, Parwis Nasution, dan Abdul Wisnu Wardana terima kasih banyak untuk kerjasamanya yang baik yang telah memberikan doa dan motivasinya kepada penulis, kasih Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dunia akhirat, Amin Ya Allah Amin.

14.Juga untuk teman-teman PPLT 2013 SMA Negeri 1 Pegajahan (fahry baswedan selaku ketua PPL dan saat ini menjabat sebagai Presma UNIMED, rungkay(mutiara) kedan kental yang bersatu juga di PPL,herman,ahlam,yola,kory,winda,zizi,rapi,tigor,okten,desi,tama,akak minah,parlin,dan chandra. Semoga kita semua sukses selalu.

15.Terima kasih sahabat kental selama SMA hingga saat ini NIKADES(nani, Ika, Desi) dessy widya putri dan masyitha fransiska yang senantiasa memberi kesenangan dan semangat kepada penulis untuk semangat menyelesaikan tugas ini.terima kasih juga untuk abangda fadilah dan minkay alias rahmad amin serta abangda romy putra terima kasih untuk semangatnya.

16.Terimakasih juga untuk seluruh pihak yang tak tersebut namanya yang selalu memberi semangat, bantuan dan dukungan pada penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya, khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling

Medan, Juli 2014

Penulis

ISNANI RAMADHANI

(9)

iv

ABSTRAK

ISNANI RAMADHANI, NIM : 1103351021, Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerjasama (Teamwork) Pada Layanan Informasi Dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh games kelompok kerjasama(teamwork) pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah adakah Pengaruh yang signifikan dalam Pemberian Games

Kelompok Kerja Sama (Teamwork) pada Layanan Informasi dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab. Serdang Bedagai TA. 2013-2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas XI SMA Negeri 1 pegajahan yang berjumlah 140 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 36 orang.

Instrument penelitian adalah angket yaitu angket tentang masalah hubungan sosial siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau

multiple choice sebanyak 45 butir yang terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa kelas XI IPA3 SMA TAMANSISWA Binjai kemudian dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil ujicoba diperoleh 26 butir item angket yang valid dan realibel sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya.Dari hasil angket dalam pre-test diperoleh rata-rata sebesar 85,52 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 65. Dari hasil tersebut tampak terjadi pengurangan masalah hubungan sosial siswa sebesar 31.58%. Variabel pemberian games kelompok kerjasama pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa berdistribusi normal dan data tersebut adalah homogen atau populasi mempunyai varians yang homogen.

Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t) dengan perolehan thitung

sebesar 22.54 dan ttabel sebesar 2.030. Maka hipotesis yang menyatakan adanya

pengaruh yang signifikan pada pemberian games kelompok kerjasama (teamwork) pada layanan informasi dalam Pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014 dapat diterima. Hal ini terlihat dari thitung> ttabel (22.54 > 2.030).

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1: Populasi kelas XI ... 52

TABEL 2: Skala Likert ... 56

TABEL 3:Kisi – Kisi Angket Masalah Hubungan Sosial ... 57

TABEL 4: Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 66

TABEL 5: Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 82

TABEL 6: Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Masalah Hubungan Sosial ... 84

TABEL 7:Uji Normalitas Data Pre-Test ... 101

TABEL 8: Uji Normalitas Data Post-Test ... 103

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : suasana siswa mengerjakan Angket (pre-test) ... 158

Gambar 2 : Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian Angket ... 158

Gambar 3 : Suasana Saat Memainkan Games Kelompok ... 159

Gambar 4 : Siswa Berinteraksi kepada kelompoknya ... 159

Gambar 5 : Peneliti memberikan kembali angket masalah hubungan sosial (post-test)) ... 160

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket Uji Coba Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 79

Lampiran 2 : Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 84

Lampiran 3 : Perhitungan Uji Validitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 85

Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 88

Lampiran 5 : Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 91

Lampiran 6 : Data Skor Pre-Test (XA) Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 95

Lampiran 7 : Data Skor Post-Test (XB) Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 96

Lampiran 8 : Data Skor Pre-Test Dan Post-Test Untuk Data Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 97

Lampiran 9 : Perhitungan Rata-Rata (M) Dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... 98

Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata (M) Dan Standar Deviasi (SD) UntukData Post-Test ... 101

Lampiran 11 : Perhitungan kategori pre-test dan post-test siswa ... 104

Lampiran 12 : Uji Normalitas ... 106

Lampiran 13 : Uji Homogenitas ... 111

Lampiran 14 : Uji Hipotesis ... 112

Lampiran 15 : Perhitungan Pengurangan Masalah Hubungan SosialSiswa ... 115

Lampiran 16 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan I ... 116

Lampiran 17 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan II ... 123

Lampiran 18 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan III ... 131

Lampiran 19 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan IV ... 138

Lampiran 20 : Daftar Hadir Siswa Pre-Test dan Post-Test ... 144

Lampiran 21 : Alat Penilaian Kemampuan Konselor ... 146

Lampiran 22 : Lembar observasi aktivitas Siswa ... 158

Lampiran 23: Dokumentasi Penelitian ... 166

Lampiran 24 : Tabel L ... 169

Lampiran 25 : Tabel t ... 170

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya

individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi

perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya didalam masyarakat.

Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai

tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling

merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dalam proses

perkembangannya.

Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya

akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah

tidak terlepas kaitannya dengan kebutuhan siswa dalam proses perkembangannya

sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat serta untuk menjadi pribadi yang

baik. Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah.

Maka guru bimbingan konseling perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan

kepada siswa, karena guru bimbingan konseling merupakan tenaga utama dan

orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu

dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan

konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (konseli). Pelayanan

(14)

tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang bimbingan

karir.

Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah

satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang

memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik.

Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman.

Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian

layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi

tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu

berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan

pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini.

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:259) bahwa layanan informasi

bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang

berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas

atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang

dikehendaki.

Banyak hal yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian

layanan informasi diharapkan dapat menambah pengetahuan, menambah

pemahaman dalam meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik.

Pemberian layanan informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada

individu- individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan

untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu

(15)

Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya

tentang hubungan dengan orang lain atau hubungan sosial. Hubungan sosial

merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang

dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup

bimbingan sosial.

Layanan informasi dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pemberian

informasi tentang tugas- tugas perkembangan masa remaja dalam kemampuan dan

pengembangan hubungan sosial, cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun

dan disiplin sekolah, tata krama pergaulan dengan teman, nilai- nilai sosial,

agama, adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku di lingkungan

masyarakat, hak dan kewajiban warga Negara serta permasalahan hubungan sosial

dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.

Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004:169) bahwa salah satu dari

dimensi kemanusiaan itu adalah dimensi kesosialan. Sebagai makhluk sosial,

manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Dengan kata lain, manusia hidup

bersama dengan manusia lain yang akan menjadi suatu kelompok baik itu

kelompok besar maupun kelompok kecil.

Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain

yaitu pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah dan di lingkungan yang lebih

besar. Sejalan dengan itu, Setiadi. Dkk (2008:67) menyatakan bahwa manusia

dikatakan makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan

untuk berhubungan (Interaksi) dengan orang lain.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia membutuhkan

(16)

dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Tetapi tidak selamanya hubungan

itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal- hal lain yang negatif.

Dalam hubungan antar anggota dan dalam kelompok besar atau dalam kelompok

masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan- perbedaan. Misalnya

perbedaan pendapat dan padandangan dalam menilai sesuatu.

Di sekolah, siswa dibekali pengetahuan tentang hubungan sosial baik itu

hubungan dengan temannya, guru serta masyarakat di sekolah. Siswa juga

diajarkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan menghargai

orang lain. Menurut Nurseno (2011:67) Hubungan sosial merupakan hubungan

timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan

individu dengan kelompok yang saling memengaruhi dan didasarkan pada

kesadaran untuk saling menolong. Banyak siswa memiliki kemampuan yang

kurang dalam berhubungan sosial. Hal ini ditandai dengan siswa yang lebih

senang menyendiri, siswa memiliki teman yang sangat terbatas. siswa sulit

bergaul dengan orang lain, dalam kelompok siswa merasa canggung, di dalam

kelompok siswa menjadi tidak percaya diri dalam mengeluarkan pendapat. Bila

hal ini dibiarkan maka siswa akan memiliki kepribadian yang buruk.

Ciri- ciri siswa yang memiliki hubungan sosial yang baik seperti lebih

senang berkumpul dengan orang banyak, memiliki teman yang tidak terbatas,

mudah bergaul dengan orang lain, dalam kelompok siswa merasa santai, dalam

kelompok siswa percaya diri dalam mengeluarkan pendapat.

Diharapkan dengan diberikan layanan dalam berhubungan atau

berinteraksi dengan orang lain maka siswa dapat bergaul dengan orang lain, siswa

(17)

terbatas, jika siswa memiliki masalah diharapkan siswa tersebut mau

menceritakan masalahnya kepada teman- temannya sehingga teman- temannya

dapat membantunya dan siswa tidak lagi menyendiri, dalam kelompok siswa.

Salah satu strategi yang dilakukan guru bimbingan konseling untuk dapat

menarik perhatian siswa dalam memberikan layanan informasi adalah dengan

menggunakan games, Menurut Susanto (2012:14) “Dengan games jelas kelas

menjadi lebih hidup, suasana belajar ceria, bersemangat, siswa akan menjadi

percaya diri dan pro aktif mengukuti pelajaran”. Oleh karena itu games yang

dilakukan guru bimbingan konseling pada saat memberikan layanan informasi

jelas sangat bermanfaat bagi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan

konseling.

Dalam hal ini games yang diberikan kepada siswa selain untuk membuat

siswa bersemangat konselor juga berharap dapat mengatasi masalah hubungan

sosial siswa di dalam kelas. Menurut Abraham maslow dan para ahli kepribadian

lainnya adler dan horney (dalam Suwarjo, 2011:14) menegaskan fungsi

kebersamaan dalam kelompok, khususnya bermain, membangun kepribadian yang

lebih manusiawi, membentuk konteks sosial melalui minat sosial, membawa

kepada kubutuhan yang sama dan mendorong untuk saling memiliki, terhindar

dari isolasi, membangun kerjasama dan untuk mengurangi permasalahan

hubungan interpersonal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa games merupakan salah

satu cara yang dapat mengurangi permasalahan sosial yang dialami siswa. Dengan

menggunakan games pada saat memberikan layanan informasi harapan guru

(18)

siswa. Agar siswa tidak terhambat dalam proses perkembangannya terutama pada

proses perkembangannya di bidang sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan

teman di sekolahnya.

Hasil pengamatan peneliti dan hasil sosiometri yang dilakukan peneliti

sewaktu melaksanakan PPLT (Pelaksanaan Program Lapangan Terpadu) di SMA

Negeri 1 Pegajahan, masih banyak siswa yang mengalami masalah dalam

hubungan sosialnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa pada saat di kelas

maupun jam istirahat siswa hanya bersama teman yang paling dekat saja, siswa

kurang bisa bergaul pada teman yang lain, bahkan masih banyak siswa yang

memilih teman sebangkunya adalah teman terdekatnya dan selalu bersama dimana

pun mereka berada. Dari hasil sosiometri juga menunjukkan bahwa ada 4 siswa

yang terisolir, adanya 10 siswa yang saling memilih, adanya 16 siswa yang hanya

akrab dengan beberapa temannya saja yang hanya berdua atau tiga serangkai, dan

ada 6 siswa yang paling disenangi oleh teman-teman di kelasnya.

Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan peneliti ketika memberikan

Layanan informasi peneliti melihat banyak siswa yang kurang percaya diri untuk

mengemukan pendapatnya, siswa lebih senang menyendiri dan lebih banyak diam

karena malu pada teman sekelasnya itu dapat dilihat ketika siswa diberikan waktu

untuk berdiskusi pada kelompoknya. Ketika guru bimbingan konseling berada di

ruangan konseling banyak juga siswa yang datang keruangan bimbingan

konseling dan menceritakan masalahnya tidak menyukai teman sekelasnya hanya

karena temannya lebih komunikatif dan dikenal guru di dalam kelas, ada beberapa

kelompok kecil di kelas yang memang memilih- milih dalam berteman misalnya

(19)

terisolasi. Hal ini menunjukan siswa mengalami kesulitan dalam menjalin

hubungan sosialnya.

Berdasarkan hasil uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan

penelitian dengan memberikan games yang bersifat menjalin hubungan sosial

pada saat memberikan layanan informasi untuk melihat ada atau tidaknya

pengaruh games dalam hubungan sosial.Games yang diberikan dalam penelitian

ini adalah games yang berhubungan dengan perkembangan pribadi sosial dalam

hal ini games kelompok kerjasama (teamwork), dan di karenakan luasnya masalah

hubungan sosial yang di hadapi siswa, maka masalah hubungan sosial yang diteliti

dalam masalah ini adalah masalah kesulitan memperoleh penyesuaian dalam

kegiatan kelompok, sama halnya seperti layanan informasi yang diberikan dalam

penelitian ini adalah layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial.

Ini bertujuan agar siswa dapat mengurangi masalah hubungan sosialnya

melalui games yang diberikan guru bimbingan konseling pada saat memberikan

layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial sehingga siswa tidak terhambat

dalam proses perkembangannya terutama pada proses perkembangannya dibidang

sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan teman di sekolahnya. Oleh sebab

itu peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh games kelompok kerjasama

pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa yang

ada disekolah. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa perlu melakukan

suatu penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerja

(20)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dengan ditujukan dari hasil

sosiometri yang dilakukan peneliti maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah:

1. Masih ada siswa yang terisolasi di dalam kelas sehingga lebih banyak

menyendiri atau berdua dengan teman sebangkunya.

2. Siswa memiliki teman yang terbatas dan sulit bergaul pada teman yang

bukan teman dekatnya.

3. Dari hasil sosiometri banyak siswa yang saling pilih membentuk dua atau

tiga serangkai saja.

1.3 Batasan Masalah

Dikarenakan luas dan banyaknya masalah hubungan sosial yang ada,

peneliti membatasi penelitian yang akan di teliti bahwa yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah “Masalah Hubungan Sosial Mengenai Kesulitan Memperoleh Penyesuaian Dalam Kegiatan Kelompok”.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hubungan sosial siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan

Kab. Serdang Bedagai

2. Apakah ada Pengaruh yang signifikan dalam Pemberian Games Kelompok

(21)

Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.

Serdang Bedagai TA. 2013-2014.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan sosial siswa di kelas XI SMA Negeri 1

Pegajahan Kab. Serdang Bedagai

2. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Pemberian Games Kelompok

Kerja Sama (Teamwork) pada Layanan Informasi dalam Pengurangan

Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.

Serdang Bedagai TA. 2013-2014.

1.6 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan memberi manfaat bagi berbagai pihak

antara lain :

1. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi sekolah agar dapat dijadikan bahan masukan tentang

pentingnya games pada layanan informasi dalam Pengurangan masalah

hubungan sosial.

b. Manfaat bagi siswa agar siswa yang mengalami masalah hubungan

sosial tersebut kedepannya terbantu untuk Pengurangan masalah sosial

(22)

c. Manfaat bagi pembimbing untk dapat dijadikan masukan tentang

pentingnya games kelompok kerjasama dalam Pengurangan masalah

hubungan sosial yang dialami siswa.

2. Manfaat konseptual

Apabila bagi peneliti yang lain ingin meneliti tetang masalah hubungan

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka

diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam

pemberian games kelompok kerjasama(teamwork) pada layanan informasi dalam

pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan

Kabupaten Serdang Bedagai T.A 2013/2014.

Dari hasil instrument games dalam alat penilaian kemampuan konselor

pemberian games pada pertemuan pertama samapai pertemuan terakhir

mengalami peningkatan dari 92, 14% hingga 95% dalam hal ini semakin efektif

pemberian games maka semakin efektif pula manfaat games dalam mengurangi

masalah hubungan sosial.

Dari hasil observasi pada layanan informasi menggunakan games siswa

pada awal pertemuan sangat banyak yang mengeluh karna keberatan di bentuk

kelompok yang tidak sesuai dengan teman dekatnya namun setelah siswa

melakukan pertemuan selanjutnya siswa mulai terbiasa dan dekat dengan

teman-teman yang lain dan mau diajak untuk membentuk kelompok yang baru walau

bukan dengan teman dekatnya.

Dari hasil perhitungan uji hipotesis pada siswa yang diberikan games

kelompok kerjasama pada layanan informasi diperoleh dari perhitungan dengan

(24)

Hal ini juga dapat dilihat dari sebelum diberikan games kelompok

kerjasama (teamwork) pada layanan informasi didapatkan hasil rata-rata

pre-test(M) sebesar 85,52 dan setelah pemberian games kelompok kerjasama

(teamwork) didapatkan hasil rata-rata post-test (M) sebesar 65yang berarti terjadi

pengurangan masalah hubungan sosial.

Hal ini juga dapat dilihat dari adanya pengurangan masalah hubungan

sosial siswa sebesar 31,58% setelah diberikan games kelompok

kerjasama(teamwork) pada layanan informasi.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

diantaranya :

1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengupayakan sarana untuk

mengembangkan kegiatan-kegiatan positif untuk menunjang kemampuan

Hubungan sosial siswa.

2. Kepada guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan dan mengenal

potensi dan kemampuan apa saja yang ada di dalam diri siswa dan berusaha

membantu siswa untuk meningkatkan hubungan sosial siswa secara tepat.

3. Guru pembimbing diharapkan menindaklanjutikegiatan games kelompok

pada layanan informasi dan mengadakan kegiatan bimbingan dan konseling

kelompok untuk penyelesaian yang lebih lanjut.

4. Bagi siswa/i yang masih memiliki masalah hubungan sosial seharusnya

lebih bergiat untuk mendekatkan diri dan membuka diri pada teman-teman

Gambar

TABEL 1: Populasi kelas XI ..........................................................................
Gambar 1 : suasana siswa mengerjakan Angket (pre-test) ....................................

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman hias merupakan jenis tanaman yang banyak disukai masyarakat Indonesia, salah satunya tanaman zamia (Zamia kulkas) karena tanaman ini memiliki daun yang unik dan

Dengan mengkorelasikan radiasi yang diintersepsi oleh tajuk secara kumulatif dengan penambahan berat kering tanaman kentang, maka dapat diperoleh nilai efisiensi

Dengan mengacu pada tiga masalah pokok hukum pidana di atas, maka subjek tindak pidana merupakan pihak yang melakukan perbuatan yang dilarang dan diancam pidana, sekaligus

Penelitian ini meliputi pengamatan morfologi kumbang, perhitungan populasi kumbang pada bunga jantan kelapa sawit dan pengukuran parameter lingkungan yang terjadi

Perusahaan yang banyak melibatkan sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja yang secara langsung turut serta dalam proses produksi, dapat menghadapi masalah dalam penentuan

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister. Program Studi

[r]