PENGARUH PEMBERIAN GAMES KELOMPOK KERJASAMA (TEAMWORK) PADA LAYANAN INFORMASI DALAM PENGURANGAN MASALAH
HUBUNGAN SOSIALSISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KAB. SERDANG BEDAGAI
TA. 2013-2014
SKRIPSI
Oleh:
ISNANI RAMADHANI
1103351021
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerjasama (Teamwork) Pada Layanan Informasi Dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab. Serdang Bedagai TA. 2013-2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun, dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS Selaku Pembantu Dekan 1, Pembantu dekan II, dan Pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis MPd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat membangun dalam skripsi ini yaitu Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S, Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti, M.S. Kons. S.Psi serta Bapak Drs. Nasrun, MS 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
vi motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam urusan surat-menyurat.
8. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pegajahan, guru- guru serta pegawai SMA Negeri 1 Pegajahan serta siswa/i SMA Negeri 1 Pegajahan khusus kelas XI IPA yang telah membantu penulis dalam pengisian angket.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nurmanto dan Ibunda Asnah. Karena engkau lah ananda bisa berdiri tegak hingga hari ini, menyelesaikan studi ini dengan tepat waktu. Tanpa ayah dan bunda mungkin ananda tak kan bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih yang tak terhingga ayahanda dan ibunda tercintaku atas semua perjuangan,
dukungan, motivasi serta do’a yang tak henti-henti kalian panjatkan untuk ananda. Semoga ALLAH senantiasa memberikan Rahmat kepada ayah dan ibu, serta memberikan kesempatan untuk ananda untuk bisa membanggakan kalian. Amiin.
10.Terima kasih juga untuk kakak tercinta Marini Astuti, adik Tersayang Chairil Rizki, Abang ipar Satu-satunya Rudianto serta ponakanku tersayang dan tercinta Tara Shakila terimakasih atas cinta dan dukungan kalian kepada ananda, hingga ananda bisa menyelesaikan studi ini tepat waktu.
vii waktu.semoga kita tetap BERSAHABAT hingga akhir hayat naniti. AMIN
YA ALLAH AMIN…
12.Tak lupa pula terima kasih untuk rekan-rekan seperjuangan BK EKTENSI KEBERSAMAAN 2010, nisa gultom, siti Fatimah,hayati,rika,harwan dan semua anak BK ekstensi 28 keseluruhannya serta semua mahasiswa BK UNIMED 2010 baik itu Reguler A, B, C maupun Ekstensi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
13.Terima kasih untuk rekan satu Pembimbing Skripsi yang begitu solid abangda Wahyu Sutrisno, teman diskusi yang baik ketika kegelapan menghampiri akal pikiran peneliti dan teman seperjuangan Pauji Pane, Parwis Nasution, dan Abdul Wisnu Wardana terima kasih banyak untuk kerjasamanya yang baik yang telah memberikan doa dan motivasinya kepada penulis, kasih Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dunia akhirat, Amin Ya Allah Amin.
14.Juga untuk teman-teman PPLT 2013 SMA Negeri 1 Pegajahan (fahry baswedan selaku ketua PPL dan saat ini menjabat sebagai Presma UNIMED, rungkay(mutiara) kedan kental yang bersatu juga di PPL,herman,ahlam,yola,kory,winda,zizi,rapi,tigor,okten,desi,tama,akak minah,parlin,dan chandra. Semoga kita semua sukses selalu.
15.Terima kasih sahabat kental selama SMA hingga saat ini NIKADES(nani, Ika, Desi) dessy widya putri dan masyitha fransiska yang senantiasa memberi kesenangan dan semangat kepada penulis untuk semangat menyelesaikan tugas ini.terima kasih juga untuk abangda fadilah dan minkay alias rahmad amin serta abangda romy putra terima kasih untuk semangatnya.
16.Terimakasih juga untuk seluruh pihak yang tak tersebut namanya yang selalu memberi semangat, bantuan dan dukungan pada penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya, khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling
Medan, Juli 2014
Penulis
ISNANI RAMADHANI
iv
ABSTRAK
ISNANI RAMADHANI, NIM : 1103351021, Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerjasama (Teamwork) Pada Layanan Informasi Dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh games kelompok kerjasama(teamwork) pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah adakah Pengaruh yang signifikan dalam Pemberian Games
Kelompok Kerja Sama (Teamwork) pada Layanan Informasi dalam Pengurangan Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab. Serdang Bedagai TA. 2013-2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas XI SMA Negeri 1 pegajahan yang berjumlah 140 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 36 orang.
Instrument penelitian adalah angket yaitu angket tentang masalah hubungan sosial siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau
multiple choice sebanyak 45 butir yang terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa kelas XI IPA3 SMA TAMANSISWA Binjai kemudian dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil ujicoba diperoleh 26 butir item angket yang valid dan realibel sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya.Dari hasil angket dalam pre-test diperoleh rata-rata sebesar 85,52 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 65. Dari hasil tersebut tampak terjadi pengurangan masalah hubungan sosial siswa sebesar 31.58%. Variabel pemberian games kelompok kerjasama pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa berdistribusi normal dan data tersebut adalah homogen atau populasi mempunyai varians yang homogen.
Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t) dengan perolehan thitung
sebesar 22.54 dan ttabel sebesar 2.030. Maka hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh yang signifikan pada pemberian games kelompok kerjasama (teamwork) pada layanan informasi dalam Pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014 dapat diterima. Hal ini terlihat dari thitung> ttabel (22.54 > 2.030).
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1: Populasi kelas XI ... 52
TABEL 2: Skala Likert ... 56
TABEL 3:Kisi – Kisi Angket Masalah Hubungan Sosial ... 57
TABEL 4: Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 66
TABEL 5: Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 82
TABEL 6: Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Masalah Hubungan Sosial ... 84
TABEL 7:Uji Normalitas Data Pre-Test ... 101
TABEL 8: Uji Normalitas Data Post-Test ... 103
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : suasana siswa mengerjakan Angket (pre-test) ... 158
Gambar 2 : Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian Angket ... 158
Gambar 3 : Suasana Saat Memainkan Games Kelompok ... 159
Gambar 4 : Siswa Berinteraksi kepada kelompoknya ... 159
Gambar 5 : Peneliti memberikan kembali angket masalah hubungan sosial (post-test)) ... 160
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Angket Uji Coba Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 79
Lampiran 2 : Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 84
Lampiran 3 : Perhitungan Uji Validitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 85
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 88
Lampiran 5 : Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 91
Lampiran 6 : Data Skor Pre-Test (XA) Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 95
Lampiran 7 : Data Skor Post-Test (XB) Angket Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 96
Lampiran 8 : Data Skor Pre-Test Dan Post-Test Untuk Data Masalah Hubungan Sosial Siswa ... 97
Lampiran 9 : Perhitungan Rata-Rata (M) Dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... 98
Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata (M) Dan Standar Deviasi (SD) UntukData Post-Test ... 101
Lampiran 11 : Perhitungan kategori pre-test dan post-test siswa ... 104
Lampiran 12 : Uji Normalitas ... 106
Lampiran 13 : Uji Homogenitas ... 111
Lampiran 14 : Uji Hipotesis ... 112
Lampiran 15 : Perhitungan Pengurangan Masalah Hubungan SosialSiswa ... 115
Lampiran 16 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan I ... 116
Lampiran 17 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan II ... 123
Lampiran 18 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan III ... 131
Lampiran 19 : RPL, Materi, Games dan daftar hadir Pertemuan IV ... 138
Lampiran 20 : Daftar Hadir Siswa Pre-Test dan Post-Test ... 144
Lampiran 21 : Alat Penilaian Kemampuan Konselor ... 146
Lampiran 22 : Lembar observasi aktivitas Siswa ... 158
Lampiran 23: Dokumentasi Penelitian ... 166
Lampiran 24 : Tabel L ... 169
Lampiran 25 : Tabel t ... 170
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh
penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya
individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi
perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya didalam masyarakat.
Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling
merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dalam proses
perkembangannya.
Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya
akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah
tidak terlepas kaitannya dengan kebutuhan siswa dalam proses perkembangannya
sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat serta untuk menjadi pribadi yang
baik. Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah.
Maka guru bimbingan konseling perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan
kepada siswa, karena guru bimbingan konseling merupakan tenaga utama dan
orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu
dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (konseli). Pelayanan
tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang bimbingan
karir.
Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah
satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang
memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik.
Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman.
Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian
layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi
tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu
berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:259) bahwa layanan informasi
bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas
atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang
dikehendaki.
Banyak hal yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian
layanan informasi diharapkan dapat menambah pengetahuan, menambah
pemahaman dalam meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik.
Pemberian layanan informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
individu- individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu
Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya
tentang hubungan dengan orang lain atau hubungan sosial. Hubungan sosial
merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang
dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup
bimbingan sosial.
Layanan informasi dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pemberian
informasi tentang tugas- tugas perkembangan masa remaja dalam kemampuan dan
pengembangan hubungan sosial, cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun
dan disiplin sekolah, tata krama pergaulan dengan teman, nilai- nilai sosial,
agama, adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku di lingkungan
masyarakat, hak dan kewajiban warga Negara serta permasalahan hubungan sosial
dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.
Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004:169) bahwa salah satu dari
dimensi kemanusiaan itu adalah dimensi kesosialan. Sebagai makhluk sosial,
manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Dengan kata lain, manusia hidup
bersama dengan manusia lain yang akan menjadi suatu kelompok baik itu
kelompok besar maupun kelompok kecil.
Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain
yaitu pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah dan di lingkungan yang lebih
besar. Sejalan dengan itu, Setiadi. Dkk (2008:67) menyatakan bahwa manusia
dikatakan makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan
untuk berhubungan (Interaksi) dengan orang lain.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia membutuhkan
dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Tetapi tidak selamanya hubungan
itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal- hal lain yang negatif.
Dalam hubungan antar anggota dan dalam kelompok besar atau dalam kelompok
masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan- perbedaan. Misalnya
perbedaan pendapat dan padandangan dalam menilai sesuatu.
Di sekolah, siswa dibekali pengetahuan tentang hubungan sosial baik itu
hubungan dengan temannya, guru serta masyarakat di sekolah. Siswa juga
diajarkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan menghargai
orang lain. Menurut Nurseno (2011:67) Hubungan sosial merupakan hubungan
timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan
individu dengan kelompok yang saling memengaruhi dan didasarkan pada
kesadaran untuk saling menolong. Banyak siswa memiliki kemampuan yang
kurang dalam berhubungan sosial. Hal ini ditandai dengan siswa yang lebih
senang menyendiri, siswa memiliki teman yang sangat terbatas. siswa sulit
bergaul dengan orang lain, dalam kelompok siswa merasa canggung, di dalam
kelompok siswa menjadi tidak percaya diri dalam mengeluarkan pendapat. Bila
hal ini dibiarkan maka siswa akan memiliki kepribadian yang buruk.
Ciri- ciri siswa yang memiliki hubungan sosial yang baik seperti lebih
senang berkumpul dengan orang banyak, memiliki teman yang tidak terbatas,
mudah bergaul dengan orang lain, dalam kelompok siswa merasa santai, dalam
kelompok siswa percaya diri dalam mengeluarkan pendapat.
Diharapkan dengan diberikan layanan dalam berhubungan atau
berinteraksi dengan orang lain maka siswa dapat bergaul dengan orang lain, siswa
terbatas, jika siswa memiliki masalah diharapkan siswa tersebut mau
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya sehingga teman- temannya
dapat membantunya dan siswa tidak lagi menyendiri, dalam kelompok siswa.
Salah satu strategi yang dilakukan guru bimbingan konseling untuk dapat
menarik perhatian siswa dalam memberikan layanan informasi adalah dengan
menggunakan games, Menurut Susanto (2012:14) “Dengan games jelas kelas
menjadi lebih hidup, suasana belajar ceria, bersemangat, siswa akan menjadi
percaya diri dan pro aktif mengukuti pelajaran”. Oleh karena itu games yang
dilakukan guru bimbingan konseling pada saat memberikan layanan informasi
jelas sangat bermanfaat bagi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan
konseling.
Dalam hal ini games yang diberikan kepada siswa selain untuk membuat
siswa bersemangat konselor juga berharap dapat mengatasi masalah hubungan
sosial siswa di dalam kelas. Menurut Abraham maslow dan para ahli kepribadian
lainnya adler dan horney (dalam Suwarjo, 2011:14) menegaskan fungsi
kebersamaan dalam kelompok, khususnya bermain, membangun kepribadian yang
lebih manusiawi, membentuk konteks sosial melalui minat sosial, membawa
kepada kubutuhan yang sama dan mendorong untuk saling memiliki, terhindar
dari isolasi, membangun kerjasama dan untuk mengurangi permasalahan
hubungan interpersonal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa games merupakan salah
satu cara yang dapat mengurangi permasalahan sosial yang dialami siswa. Dengan
menggunakan games pada saat memberikan layanan informasi harapan guru
siswa. Agar siswa tidak terhambat dalam proses perkembangannya terutama pada
proses perkembangannya di bidang sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan
teman di sekolahnya.
Hasil pengamatan peneliti dan hasil sosiometri yang dilakukan peneliti
sewaktu melaksanakan PPLT (Pelaksanaan Program Lapangan Terpadu) di SMA
Negeri 1 Pegajahan, masih banyak siswa yang mengalami masalah dalam
hubungan sosialnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa pada saat di kelas
maupun jam istirahat siswa hanya bersama teman yang paling dekat saja, siswa
kurang bisa bergaul pada teman yang lain, bahkan masih banyak siswa yang
memilih teman sebangkunya adalah teman terdekatnya dan selalu bersama dimana
pun mereka berada. Dari hasil sosiometri juga menunjukkan bahwa ada 4 siswa
yang terisolir, adanya 10 siswa yang saling memilih, adanya 16 siswa yang hanya
akrab dengan beberapa temannya saja yang hanya berdua atau tiga serangkai, dan
ada 6 siswa yang paling disenangi oleh teman-teman di kelasnya.
Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan peneliti ketika memberikan
Layanan informasi peneliti melihat banyak siswa yang kurang percaya diri untuk
mengemukan pendapatnya, siswa lebih senang menyendiri dan lebih banyak diam
karena malu pada teman sekelasnya itu dapat dilihat ketika siswa diberikan waktu
untuk berdiskusi pada kelompoknya. Ketika guru bimbingan konseling berada di
ruangan konseling banyak juga siswa yang datang keruangan bimbingan
konseling dan menceritakan masalahnya tidak menyukai teman sekelasnya hanya
karena temannya lebih komunikatif dan dikenal guru di dalam kelas, ada beberapa
kelompok kecil di kelas yang memang memilih- milih dalam berteman misalnya
terisolasi. Hal ini menunjukan siswa mengalami kesulitan dalam menjalin
hubungan sosialnya.
Berdasarkan hasil uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan
penelitian dengan memberikan games yang bersifat menjalin hubungan sosial
pada saat memberikan layanan informasi untuk melihat ada atau tidaknya
pengaruh games dalam hubungan sosial.Games yang diberikan dalam penelitian
ini adalah games yang berhubungan dengan perkembangan pribadi sosial dalam
hal ini games kelompok kerjasama (teamwork), dan di karenakan luasnya masalah
hubungan sosial yang di hadapi siswa, maka masalah hubungan sosial yang diteliti
dalam masalah ini adalah masalah kesulitan memperoleh penyesuaian dalam
kegiatan kelompok, sama halnya seperti layanan informasi yang diberikan dalam
penelitian ini adalah layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial.
Ini bertujuan agar siswa dapat mengurangi masalah hubungan sosialnya
melalui games yang diberikan guru bimbingan konseling pada saat memberikan
layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial sehingga siswa tidak terhambat
dalam proses perkembangannya terutama pada proses perkembangannya dibidang
sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan teman di sekolahnya. Oleh sebab
itu peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh games kelompok kerjasama
pada layanan informasi dalam pengurangan masalah hubungan sosial siswa yang
ada disekolah. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa perlu melakukan
suatu penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemberian Games Kelompok Kerja
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dengan ditujukan dari hasil
sosiometri yang dilakukan peneliti maka identifikasi masalah penelitian ini
adalah:
1. Masih ada siswa yang terisolasi di dalam kelas sehingga lebih banyak
menyendiri atau berdua dengan teman sebangkunya.
2. Siswa memiliki teman yang terbatas dan sulit bergaul pada teman yang
bukan teman dekatnya.
3. Dari hasil sosiometri banyak siswa yang saling pilih membentuk dua atau
tiga serangkai saja.
1.3 Batasan Masalah
Dikarenakan luas dan banyaknya masalah hubungan sosial yang ada,
peneliti membatasi penelitian yang akan di teliti bahwa yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah “Masalah Hubungan Sosial Mengenai Kesulitan Memperoleh Penyesuaian Dalam Kegiatan Kelompok”.
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hubungan sosial siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan
Kab. Serdang Bedagai
2. Apakah ada Pengaruh yang signifikan dalam Pemberian Games Kelompok
Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.
Serdang Bedagai TA. 2013-2014.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan sosial siswa di kelas XI SMA Negeri 1
Pegajahan Kab. Serdang Bedagai
2. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Pemberian Games Kelompok
Kerja Sama (Teamwork) pada Layanan Informasi dalam Pengurangan
Masalah Hubungan Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.
Serdang Bedagai TA. 2013-2014.
1.6 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan memberi manfaat bagi berbagai pihak
antara lain :
1. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi sekolah agar dapat dijadikan bahan masukan tentang
pentingnya games pada layanan informasi dalam Pengurangan masalah
hubungan sosial.
b. Manfaat bagi siswa agar siswa yang mengalami masalah hubungan
sosial tersebut kedepannya terbantu untuk Pengurangan masalah sosial
c. Manfaat bagi pembimbing untk dapat dijadikan masukan tentang
pentingnya games kelompok kerjasama dalam Pengurangan masalah
hubungan sosial yang dialami siswa.
2. Manfaat konseptual
Apabila bagi peneliti yang lain ingin meneliti tetang masalah hubungan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam
pemberian games kelompok kerjasama(teamwork) pada layanan informasi dalam
pengurangan masalah hubungan sosial siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan
Kabupaten Serdang Bedagai T.A 2013/2014.
Dari hasil instrument games dalam alat penilaian kemampuan konselor
pemberian games pada pertemuan pertama samapai pertemuan terakhir
mengalami peningkatan dari 92, 14% hingga 95% dalam hal ini semakin efektif
pemberian games maka semakin efektif pula manfaat games dalam mengurangi
masalah hubungan sosial.
Dari hasil observasi pada layanan informasi menggunakan games siswa
pada awal pertemuan sangat banyak yang mengeluh karna keberatan di bentuk
kelompok yang tidak sesuai dengan teman dekatnya namun setelah siswa
melakukan pertemuan selanjutnya siswa mulai terbiasa dan dekat dengan
teman-teman yang lain dan mau diajak untuk membentuk kelompok yang baru walau
bukan dengan teman dekatnya.
Dari hasil perhitungan uji hipotesis pada siswa yang diberikan games
kelompok kerjasama pada layanan informasi diperoleh dari perhitungan dengan
Hal ini juga dapat dilihat dari sebelum diberikan games kelompok
kerjasama (teamwork) pada layanan informasi didapatkan hasil rata-rata
pre-test(M) sebesar 85,52 dan setelah pemberian games kelompok kerjasama
(teamwork) didapatkan hasil rata-rata post-test (M) sebesar 65yang berarti terjadi
pengurangan masalah hubungan sosial.
Hal ini juga dapat dilihat dari adanya pengurangan masalah hubungan
sosial siswa sebesar 31,58% setelah diberikan games kelompok
kerjasama(teamwork) pada layanan informasi.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
diantaranya :
1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengupayakan sarana untuk
mengembangkan kegiatan-kegiatan positif untuk menunjang kemampuan
Hubungan sosial siswa.
2. Kepada guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan dan mengenal
potensi dan kemampuan apa saja yang ada di dalam diri siswa dan berusaha
membantu siswa untuk meningkatkan hubungan sosial siswa secara tepat.
3. Guru pembimbing diharapkan menindaklanjutikegiatan games kelompok
pada layanan informasi dan mengadakan kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok untuk penyelesaian yang lebih lanjut.
4. Bagi siswa/i yang masih memiliki masalah hubungan sosial seharusnya
lebih bergiat untuk mendekatkan diri dan membuka diri pada teman-teman