• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Gambaran Perubahan Fisik Dan Psikologis Pasien Kanker Serviks Dengan Kemoterapi Di RSUD Dr. Moewardi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Gambaran Perubahan Fisik Dan Psikologis Pasien Kanker Serviks Dengan Kemoterapi Di RSUD Dr. Moewardi."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Pappiloma Virus) yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi ini bisa mengganas dan menyebabkan terjadinya kanker serviks. Kanker serviks mempunyai insiden yang tinggi dinegara-negara yang sedang berkembang yaitu menempati urutan pertama, sedang di Negara maju menempati urutan ke-10, atau secara keseluruhan menempati urutan ke-5 (Rasjidi, 2008).

WHO memperkirakan lebih dari setengah juta wanita meninggal karena kanker serviks tiap tahunnya dan sekitar 174.000 terjadi di Asia Tenggara. Indonesia yang memiliki penduduk 240 juta dengan 70% penduduknya hidup di pedesaan serta proporsi wanita setengah dari penduduk dengan dua per tiganya berada pada usia reproduksi. Kematian ibu di Indonesia 4 kali lebih tinggi dibanding negara berkembang lainnya. Setiap tahun di Indonesia lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8.000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian (Withers, Kano, & Pinatih, 2010).

(2)

serviks mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1 banding 1.000 orang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional atau International Union Against Cancer (UICC) tahun 2012 memprediksi, akan terjadi peningkatan penderita kanker sebesar 100 persen di seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia.

Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia yang dikutip oleh Lutfa (2008), penatalaksanaan atau pengobatan utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan hormonterapi. Pembedahan dilakukan untuk mengambil massa kanker dan memperbaiki komplikasi yang mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi dilakukan dengan sinar ionisasi untuk menghancurkan kanker. Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat anti-kanker (sitostatika). Sedangkan hormonterapi dilakukan untuk mengubah lingkungan hidup kanker sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri. Keberhasilan pengobatan ini tergantung dari ketentuan pasien dalam berobat dan tergantung pada stadiumnya.

(3)

atau trombositopenia (5,5%), gangguan elektrolit seperti dehidrasi (2,5%), mual muntah (2,9%), kelelahan, pusing atau gangguan fisik yang berhubungan dengan kondisinya (2%), trombosis vena dalam atau emboli paru (1,2%), dan malnutrisi (0,9%).

Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker yang paling banyak dilakukan. Komplikasi kemoterapi juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan, meningkatkan stres dan mempengaruhi kualitas hidup klien. Dengan kata lain tindakan kemoterapi secara signifikan berdampak atau mempengaruhi kualitas hidup dari klien kanker di antaranya kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status ekonomi dan dinamika keluarga (Yusra, 2011). WHO (dikutip dalam Farida 2010) mengemukakan bahwa kualitas hidup adalah konsep multi dimensional yang meliputi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan yang berhubungan dengan penyakit dan terapi. Cella dan Cherin tahun 2001 (dikutip dalam Farida 2010) menyatakan bahwa kualitas hidup merupakan penilaian dan kepuasan klien terhadap tingkat dan fungsi kehidupan mereka dibandingkan dengan keadaan ideal yang seharusnya bisa dicapai menurut klien.

(4)

menjadi takut dengan kematian, ketidakmampuan, ditelantarkan, ketergantungan, kehilangan kemandirin, diputuskan dari hubungan fungsi peran, dan penipisan finansial (Aziz, 2012).

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi karena merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di daerah Jawa Tengah. Kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu penyakit kanker dengan tingkat kejadian yang cukup tinggi. Menurut data di bagian rekam medik tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah pasien kanker serviks dengan kemoterapi. Pada tahun 2012 terdapat 1.550 kasus kanker serviks dengan kemoterapi, tahun 2013 ada 2.166 kasus kanker serviks dengan kemoterapi, sedangkan pada tahun 2014 dari bulan Januari-April sudah di dapatkan 1.757 kasus kanker serviks dengan kemoterapi.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di dapatkan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :“Bagaimana gambaran perubahan fisik dan psikologis pasien kanker serviks dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran perubahan fisik dan psikologis pasien kanker serviks dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui perubahan fisik pasien kanker servik dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi.

b. Untuk mengetahui perubahan fisik yang paling sering dialami pasien kanker serviks dengan kemoterapi (>50%).

c. Untuk mengetahui perubahan psikologis pasien kanker servik dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi.

d. Untuk mengetahui perubahan psikologis yang paling sering dialami pasien kanker serviks dengan kemoterapi (>50%).

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

(6)

psikologis yang disebabkan oleh kemoterapi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi.

2. Secara Praktis

a. Bagi keluarga atau Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan menambah pengetahuan keluarga pasien kanker serviks dalam mengetahui perubahan fisik dan psikologis karena kemoterapi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perubahan fisik dan psikologis asien kanker servik dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi.

c. Instansi Kesehatan atau Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kegiatan penyuluhan-penyuluhan atau pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang perubahan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh kemoterapi khususnya pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi.

E. Keaslian Penelitian

(7)

1. Martha, Betty (2012). Dengan judul evaluasi penggunaan kemoterapi pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif dengan pengambilan sampel secara purpose sampling dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Data yang dianalisis meliputi aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan kemoterapi pada pasien kanker serviks berdasarkan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) tahun 2012 dan Protocol Onkologi Medik RSUD tahun 2009, diperoleh hasil bahwa 100% pasien kanker serviks dinyatakan tepat indikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Positioning dari Juice Stick Freeze adalah menjadikan es stik sebagai makanan kekinian yang unik dan mampu bersaing dengan produk lain dengan mengngunggulkan cita

Berdasarkan hasil dari perhitungan uji N Gain untuk kelas kontrol memperoleh nilai rendah sedangkan pada kelas eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi, artinya

If you look at cognitive computing as an analog to the human brain, you need to analyze in context all types of data, from structured data in databases to unstructured data in

Di dalam RPJMN 2010-2014 disebutkan bahwa dalam rangka peningkatan cakupan dan kualitas layanan air baku secara optimal, berkelanjutan, adil, dan merata, salah satunya akan

Hariandja, 2005, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Cetakan ke VII PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.. Hasibuan, Syaiful 2007, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tanaman tomat yang dibantu penyerbukannya oleh lebah terjadi peningkatan ukuran buah dan jumlah biji per buah dibandingkan dengan penyerbukan sendiri atau tanpa bantuan

Mc Laughlin & Allen (Rahim, 2008:7) menyatakan bahwa prinsip-prinsip membaca yang didasarkan pada penelitian yang paling mempengaruhi pemahaman membaca

Hasil analisis yang pada siklus I sebagai berikut: Pertama, kelemahan guru dalam pembelajaran siklus I, yakni: (a) Guru dalam pelaksanaan pembelajaran masih kurang