ABSTRAKSI
Perancangan sebuah Clubhouse dengan konsep “Bee Hive” diperuntukan kepada kalangan kalangan yang memiliki minat yang tinggi terhadap bidang kesehatan tubuhnya. Dengan adanya kesadaran akan pentingnya kesehatan, banyak sekali pegerak aktifitas perkumpulan sebuah komunitas seperti BHHH 1 dan BHHH 2, Blue bird club, dan masih banyak lagi yang tidak memiliki wadah yang dapat menyalurkan minatnya oleh karena itu, penulis meninjau akan perlunya sebuah tempat yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Perancangan ini menggunakan lahan Stamfort International school yang berada di dalam kawasan komlek Allegro Alturas Bandung. Karena area tersebut dianalisa dapat menjawab kebutuhan pengguna yang paling optimal karena kawasannya yang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………...………... i- ii
Daftar isi………...…………...…....….. iii - v
Daftar Tabel ………..………...… vi
Daftar Gambar ……….… vii – ix Bab 1 Pendahuluan ………...………….… 1
1.1 Latar Belakang ……….………..…….……. 1
1.2 Ide / Gagasan ……….……….…...……...… 2
1.3 Identifikasi Masalah ……….….………..………. 3
1.4 Tujuan Penelitian ……….………..…..….4
1.5 Sistematika Penulisan ………..……….………...… 4
Bab 2 Club HouseAnd Sport Center………….………..…... 5
2.1 Pengertian Club House ………...…...…….. 5
2.1.1 Komponen-Komponen Penting Pada Sebuah Club House. 6 2.1.2 Persamaan dan Perbedaan ClubHouse dengan Hotel ...…. 7
2.1.3 Tempat-Tempat Yang Perlu Diperhatikan .……… 7
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamana User ……... 9
2.2 Summary ….……….………..…….…….... 12
Bab 3 Sport clubhouse di Kawasan Allegro Alturas Complex …………..…... 13
3.1 Deskripsi Sport Club House ………...…………....………. 13
3.2 Analisis Fungsional …..……...………….…...……….. 15
3.2.1 Flow Activity ……….…...……….…... 18
3.2.2 Kebutuhan Dan Hubungan Antar Ruang ……...…….…. 22
3.3 Site And Building Analisis ……….………… 32
3.4 Pengolahan bentuk – bentuk segi enam yang dapat di adopsi ….…. 39 3.5 Survei Fungsi Sejenis ………...……….…… 39
Bab 4 Perancangan Sport ClubHouse Dengandi Kawasan Allegro Alturas Complex Bandung………..………. …………...…..………... 46
4.1 Tema ………..………. 46
4.2 Konsep ………...…….………..…. 47
4.2.1 Analogi ……….………..…. 47
4.2.2 Konsep Sirkulasi ……….……….... 48
4.2.3 Konsep Lighting ………... 49
4.2.4 Konsep Bentuk ………..…. 49
4.2.5 Konsep Penghawaan ……….……..…… 50
4.2.6 Konsep Warna ……… 50
4.2.7. Konsep Tekstur atau Material ………... 52
4.2.8 Konspe Pola ………... 52
4.3 ZonningBlocking ……….. 53
4.3.1 Zonning ……….. 53
4.3.2 Blocking ………. 55
4.4 Sirkulasi Pengguna ………...……… 57
4.5 Perancangan SportClubHouse Dengan Konsep BeeHive Di Kawasan Kota Bandung ……….. 60
4.5.1 SitePlan ………... 60
4.5.2 Denah General Lantai 1 ……….…… 61
4.5.3 Denah General Lantai 2 ……….… 62
4.5.4 Denah Bangunan kedua ………...……….. 63
4.5.5 Potongan General ………... 64
4.6 Perancangan Denah Khusus ………..… 66
4.6.1 LayoutFurnitureFrontLobbyIn………. 66
4.6.2 CeilingPlanFrontLobbyIn …….………..…… 67
4.6.3 Potongan FrontLobbyIn ……….………...… 68
4.6.4 Layout FutnitureMiniShop ………...… 69
4.6.5 Ceiling PlanMiniShop ……….. 70
4.6.6 Potongan MiniShop ………... 71
4.6.7 Layout FurnitureGymArea ………...………… 72
4.6.8 Ceiling PlanGymArea ……….. 73
4.6.9 Potongan GymArea ………..……. 74
4.6.10 Layout Furniture Cafetarian ………...……….… 75
4.6.11 Ceiling Plan Cafetarian ……… 76
4.6.12 Potongan Cafetarian ………...……….. 77
4.7 Perspektif Perancangan ………. 78
4.8 DetailFurniture ………....………. 89
Bab 5 Simpulan Dan Saran ………...………...………….………... 90
5.1 Simpulan ……….………... 90
5.2 Saran ……….. 91
Daftar Pustaka ………..………... x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.3.1 MatriksLantai1………...……….… 25
Tabel 3.2.3.2 Matriks Lantai 2 ………...………. 26
Tabel 3.2.3.1 Kebutuhan Ruang lt.1 ………..………...….. 26
Tabel 3.2.3.2 Kebutuhan Ruang lt.1 ……….…….. 27
Tabe 3.2.3.3 Kebutuhan Ruang lt.1 …... 28
Tabel 3.2.3.4 Kebutuhan Ruang lt.1 ………... 29
Tabel 3.2.3.5 Kebutuhan Ruang lt.2 ………... 30
Tabel 3.2.3.6 Kebutuhan Ruang lt.2 ……….. 31
Tabel 3.2.3.7 Kebutuhan Ruang lt.2 ………... 32
Tabel 3.3.1 Site Analisis ………...…..………. 34
Tabel 3.3.1 Building Analisis ………..……… 36
Tabel 4.2.6 Konsep Warna ……….. 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sirkulasi udara pada dinding ………...………...………. 11
Gambar 2.2 Sirkulasi udara pada bagian atap ……….……….……... 11
Gambar 3.1 GoogleEarth ……….………. 14
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ………...………….………. 21
Gambar 3.3.1 Site ……….………. 32
Gambar 3.3.2 Building ……… 33
Gambar 3.4.1 Pengolahan Bentuk Segi Enam 1 ………..………… 39
Gambar 3.4.2 Pengolahan Bentuk Segi Enam 2 ………..……… 39
Gambar 3.4.3 Pengolahan Bentuk Segi Enam 3 ………..………… 39
Gambar 3.4.4 Pengolahan Bentuk Segi Enam 4 ………..……… 39
Gambar 3.5.1 Lobby ………..………. 39
Gambar 3.5.2 Resepsionis ………..……… 40
Gambar 3.5.3 Cafetaria ……..………...……… 40
Gambar 3.5.4 Minishop …………...……..………... 41
Gambar 3.5.5 Ruang ganti ……..………...……… 41
Gambar 3.5.6 ruang refleksi ……….…... 42
Gambar 3.5.7 ruang Fitness ………...……….…………...…… 42
Gambar 3.5.8 area squas ………...……… 43
Gambar 3.5.9 kolam renang ………... 43
Gambar 3.5.10 lapangan Basket ……….………... 44
Gambar 3.5.1l lapangan tennis ………..………. 44
Gambar 3.5.12 ruang kesehatan ………..………... 45
Gambar 3.5.13 Aula …………..……….. 45
Gambar 4.2.1 Konsep ………..… 47
Gambar 4.2.2 Konsep Sirkulasi ………..……….... 48
Gambar 4.2.3.1 Konsep Lighting 2 ……….… 49
Gambar 4.2.3.2 Konsep Lighting 2 ……….… 49
Gambar 4.2.4.1 Konsep Bentuk 1 ………..……….… 49
Gambar 4.2.4.2 Konsep Bentuk 2 ..……….… 50
Gambar 4.2.5.1 Konsep Penghawaan ……… 50
Gambar 4.2.6 Konsep Warna………. 50
Gambar 4.2.7.1 Kasar …..………..… 52
Gambar 4.2.7.2 Halus ………...….. 52
Gambar 4.2.8.1 Polygonal ……….……….… 53
Gambar 4.2.8.2 Organik ……….… 53
Gambar 4.2.8.3 Dinamis ...……… ……….… 53
Gambar 4.3.1.1 Zonning Kawasan Lokasi ……….…………. 53
Gambar 4.3.1.2 Lantai 1………..………. 54
Gambar 4.3.1.3 Lantai 2………..………. 54
Gambar 4.3.2.1 Blocking Kawasan Lokasi ………. 55
Gambar 4.3.2.2 Lantai 1 ……….. 55
Gambar 4.3.2.3 Lantai 2 ……….. 56
Gambar 4.3.2.4 Blocking Vertikal ……….……….. 56
Gambar 4.4.1 Sirkulasi Kawasan – Pengunjung ………….……….…… 57
Gambar 4.4.2. Sirkulasi Kawasan – Staff ………..……….. 57
Gambar 4.4.3 Sirkulasi Lantai 1 – Pengunjung ……….…………. 58
Gambar 4.4.4 Sirkulasi Lantai 1 – Staff ……….………. 58
Gambar 4.4.5 Sirkulias Lantai 2 – Pengunjung ……….………. 59
Gambar 4.4.6 Sirkulasi Lantai 2 – Staff ……….……… 59
Gambar 4.5.1 SitePlan ……….………,,,… 60
Gambar 4.5.2 Denah Lantai 1 ……….………. 61
Gambar 4.5.3 Denah Lantai 2 ………. 62
Gambar 4.5.4 Denah Bangunan Samping………. 63
Gambar 4.5.5.2 Potongan General B-B`………..……… 64
Gambar 4.5.6.1 Denah Plafon Lantai 1……… 65
Gambar 4.5.6.2 Denah Plafon Lantai 2……… 65
Gambar 4.6.1.1 Denah Khusus Lobby In ………. 66
Gambar 4.6.1.2 Denah Plafon FrontLobby ………. 67
Gambar 4.6.3.1 Potongan A-A`FrontLobby ……….………….. 68
Gambar 4.6.3.2 Potongan B-B FrontLobby ……….………….. 68
Gambar 4.6.4 Denah MiniShop ………... 69
Gambar 4.6.5 Denah Plafon MiniShop ……….…….. 70
Gambar 4.6.6.1 Potongan MiniShop A-A ...……….……….. 71
Gambar 4.6.6.2 Potongan MiniShop B-B`……….….…. 71
Gambar 4.6.7 LayoutFurnitureGymArea ………. 72
Gambar 4.6.8 CeilingPlanGymArea ………..….……….. 73
Gambar 4.6.9.1 Potongan GymArea A-A`...……….……….. 74
Gambar 4.6.9.2 Potongan GymArea B-B`……….……….. 74
Gambar 4.6.10 Layout FurnitureCafetarian ……….…………...…... 75
Gambar 4.6.11 CeilingPlan Cafetaria ……….……….... 76
Gambar 4.6.12.1 Potongan Cafetarian A-A`………... 77
Gambar 4.6.12.2 Potongan Cafetarian B-B`………....……….... 77
Gambar 4.7.1 Perspektif Resepsionis ………. 78
Gambar 4.7.2 Perspektif FrontLobby ………... 79
Gambar 4.7.3 Perspektif MiniShop ……… 80
Gambar 4.7.4 Perspektif GymArea ………... 81
Gambar 4.7.5 Perspektif Cafetarian ……… 82
Gambar 4.7.6 Perspektif ToiletCafetarian ………. 83
Gambar 4.7.7 Perspektif Toilet Pria Cafetarian ……….… 84
Gambar 4.7.8 Perspektif Area Peralihan Ruang Ganti Wanita…………..……85
Gambar 4.7.9 Perspektif Area Ruang Ganti Pria ……… 86
Gambar 4.8.1 Kursi Cafetaria ………. 88
DAFTAR PUSTAKA
Konya Alan (1981) The Sport Council. Hand Book Of Sport and Recreational BuildingDesign 2nd edition. London: Hadfield.
Schodek, Daniel L.(2980) Structures, Prentice Hall.inc USA: New Jersey.
MC Guiness, William J. (1981) Mechanical Electrical Equipment for Building, 6th edition.
John Wiley and Sons inc. New York.
Harrison Hayes & LTD (1970) Principles of Hotel Design England.
Fred Lawson, (1975) Hotel, Motel, and Condominium, Design, Planning, and Maintenance
USA: Massache.
James S.Horubecis, (1947) Motels, Hotels, Restaurants, and Bars, F.W Dodge Corporation
USA: Los Angles.
James M. Higgins, (1982) Human Relation, Concept and Skill , Random House Inc
USA: New York
Susan J.Slotkis, (2006) Foundation of Interior Design, Fairchild Publication Inc. USA : New York
http://publichealth/category/public-health-information/category good house.html; 23 Mei 2011]
[http://www.efficient.ws/building/pengertian club house; 27 Maret 2011]
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, kita sebagai manusia banyak mendapat tuntutan terhadap kehidupan yang kian hari kian meningkat dan berulang–ulang. Oleh karena tuntutan tersebut
sering kali dapat membuat tubuh kita menjadi tidak sehat selain itu, aktifitas yang berulang-ulang dapat membuat kita menjadi kurang bersemangat dalam menjalankan kegiatan sehari– harinya karena jenuh.
Kejenuhan terhadap rutinitas sehari–hari dapat meningkatkan stress yang dapat
mengganggu kesehatan tubuh atau yang sering kita dengar sebagai sebutan “stress oksidatif” (NO dan H2O2) atau yang lebih sering dikenal sebagai “Reative Oxygen Species”, Menurut James M. Higgins, stress merupakan suatu energy yang tidak dapat di keluarkan oleh tubuh kita, dengan adanya energy yang menumpuk, energy tersebut dan dapat menimbulkan dampak seperti: malas (jenuh), sakit, bahkan hingga keadaan psikologis kita.
2
stress. Kesadaran terhadap upaya pencegahan tingkat stress yang ada seperti saat ini dapat dibuktikan oleh banyaknya masyarakat yang tertarik untuk mengikuti berbagai macam bentuk olah raga. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya tempat-tempat untuk berolah raga yang kian
meningkat jumlahnya.
Menurut hasil wawancara dengan salah satu administrasi Club Bandung, saat ini sudah ada puluhan Club seperti : Blue Bird, BHHH 2, Bandung Golf Club, Eldorado Club, Sampoerna Club, Jarum Club, Abadi Hash House Harriers, Evergreens Harriers, Parahyangan Club, dan sebagainya. Namun sebagian besar Club olahraga tidak memiliki tempat untuk menuangkan keinginan untuk berolah raga karena ketidak tersedianya lahan bagi para anggotanya sedangkan peminat olahraga di kota Bandung sendiri oleh karena itu.
Selain itu, kawasan sekitar jalan Dago, Bandung sudah dimanfaatkan oleh masyarakat
dan turis sebagai kawasan yang memiliki objek wisata baik secara rekreasi maupun sebagai wisata kuliner. Hal ini dapat dibuktikan oleh padatnya kawasan sekitar jalan dago tersebut selalu mengalami kemacetan yang kian lama kian meningkat sehingga, kawasan dago memiliki potensial yang tinggi untuk menarik perhatian setiap orang yang beraktifitas di kawasan tersebut.
Saat ini, kawasan Dago memiliki beberapa prasarana olah raga seperti : Sabuga dan dago pakar namun hal itu masih dapat dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan akan sarana berkumpul, penulis memilih objek study untuk membuat sebuah “club house” yang bertujuan untuk mengurangi tingkat setres masyarakat kota Bandung yang sekaligus bertujuan untuk
mengingatkan betapa pentingnya kita untuk berolah raga.
1.2 Ide / Gagasan
Saat ini bagian utara kota Bandung telah di kenal oleh masyarakat kota Jakarta dan Bandung sekitarnya sebagai objek wisata yang nyaman karena selain objek wisatanya yang
beraneka ragam, bagian utara kota Bandung pun memiliki alam yang sehat karena penghijauanya masih tergolong banyak sehingga hal ini seringkali dijumpai banyaknya penunjung yang datang berkunjung ke Kota Bandung bagian utara khususnya ketika menjelang akhir pekan. Kota Bandung utara seringkali dikenal dengan sebutan jalan Dago karena Jalan dago ini banyak memiliki aktifitas yang memukau seperti: Factory outlet, resto
and cafe, tempat olah raga, dan sebagainya.
3
menikmati hidangan kuliner, berbelanja, dan lain-lain seringkali mendapat kesulitan untuk berkunjung ataupun menggunakan fasilitasnya. Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang merasa kecewa karena kurangnya lahan khususnya yang dapat digunakan sebagai tempat
berkumpul dan berolahraga.
Oleh sebab itu, penulis mendapat sebuah inspirasi untuk merancang sebuah club house yang dapat digunakan sebagai sebuah sarana yang dapat digunakan sebagai tempat untuk berkumpul, menikmati kuliner, dan sekaligus dapat digunakan sebagai sarana olah raga.
Dalam perancanganya, penulis mengangkat tema fun, sport , and natural healthy karena tema tersebut memiliki arti kesenangan, olah raga, dan kesehatan alam yang sesuai dengan keadaan sekitar kawasan jalan Dago. Sedangkan untuk konsep yang digunakanya adalah sarang lebah karena sarang lebah memiliki kemiripan dengan manusia yaitu sebagai mahluk sosial.
1.3
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan masalah kekurangan lahan untuk menunjang fasilitas berkumpul dan berolahraga, maka dapat disimpulkan bahwa kota Bandung bagian utara (Dago) kurang
memiliki prasarana sebagai tempat untuk berolahraga yang lengkap. Selain itu kawasan tersebut memiliki potensi tinggi untuk dibuatnya sebuah club house, karena suhu udara yang sejuk dan karad udara yang masih bersih.
Berdasarkan deskripsi di atas, penulis membuat batasan–batasan masalah sebagai berikut ini :
1. Bagaimana menerapkan tema fun, sport, and natural healthy dengan konsep beehive pada perancangan sebuah interior club house di Bandung?
2. Bagaimana menciptakan fungsi ruang disertai sirkulasi dan penghawaan yang
sesuai dengan kebutuhan sebuah club house?
3. Bagaimana menciptakan suasana yang menarik, nyaman, dan unik sesuai
4
1.4
Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis memiliki tujuan perancangan sebagai berikut :
1. Menerapkan tema natural healthy dengan konsep bee hive pada perancangan sebuah interior club house di Bandung.
2. Menciptakan fungsi ruang disertai sirkulasi dan penghawaan yang sesuai dengan kebutuhan sebuah club house.
3. Menciptakan suasana yang menarik, nyaman, dan unik agar dapat menarik
minat pengunjungnya.
1.5
Sistematika Penulisan
Bab 1 merupakan bagian pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang dari pembuatan desain interior yang akan dirancang, ide atau gagasan dari desain yang aka dirancang, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan kumpulan studi literature dan landasan teori yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjabarkan dari teori – teori yang sudah ada.
Bab III merupakan analisa perancangan, yang teridiri dari objek perancangan, deskripsi objek studi, analisa kebutuhan ruang bagi pengunjung club house tersebut, image façade bangunan , tabel kebutuhan activity , tema dan konsep , siteand building analysis , data banguan , dan survey fungsi sejenis.
Bab IV merupakan pembahasan terhadap perancangan desain club house secara lengkap berikut denah khusus, plafon denah khusus, pola lantai, potongan , detail-detail interior, detail furnitur, dan perspektif.
90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tema
fun, sport
,
and
natural healthy
dengan konsep
bee
hive
pada
perancangan sebuah
interior club house
dapat di terapkan melalui bentuk-bentuk
furniture
dan olahan-olahan pada bagian elemen
interior
seperti: lantai, dinding, dan
plafon. Melalui area ruang yang berliku-liku sehingga dapat memberikan kesan
fun
dan
sport
pada pengunjung. Tema
natural
healthy
dapat diterapkan pada suasana
ruang dengan menggunakan warna-warna yang dekat dengan warna-warna alam dan
91
Selain itu, sirkulasi dan penghawaan pada sebuah
club
house
dapat diciptakan
melalui bukaan-bukaan yang dapat mengalirkan udara yang baik sehingga
pengunjung yang menggunakan aktifitas tersebut dapat merasakan kenyamanan yang
alami seperti saat mereka berada di alam terbuka. Oleh karena itu, penghawaan alami
yang rancang menggunakan penghawaan semi alami seperti
blower general
.
Suasana yang menarik, nyaman, dan unik dapat diciptakan melalui
pengolahan bentuk-bentuk yang segi enam yang berulang-ulang namun memiliki
perlakukan yang berbeda-beda dan keseimbangan sebagai faktor yang dapat meredam
keramaian pada elemen interior sehingga dapat dapat menarik minat pengunjungnya.
5.1 Saran
Dalam perancangan dengan tema dan konsep diatas, penulis banyak mendapat
kesulitan dalam hal perancanganya seperti: mensiasati pengulangan bentuk yang
dapat memberikan kesan yang monoton bagi para penggunanya, penulis pun sering
kali merasakan bahwa pengulangan bentuk segi enam dapat membunuh kreatifitas
dalam perancanganya, dan terlebih, penggunaan pola-pola segi enam pada denah
tidak dapat direalisasikan secara penuh karena bentuk eksisting kondisi bangunan
tidak memungkinkan.
Berdasarkan hasil pengolahan desain-desain yang telah dirancang dan
dibahas, penulis masih merasa banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun
perancanganya. Oleh karena itu, penulis berharap banyak mendapatkan saran-saran
yang positif sehingga penulis dapat menyusun makalah ini agar menjadi lebih baik
dari pada sebelumnya.
Selain itu, besar harapan penulis agar makalah tersebut dapat dijadikan
sebagai refrensi-refrensi pembaca untuk karya desain-desain maupun teori
perancangan yang hampir sejenis agar dapat menyempurnakan karya-karya
DAFTAR PUSTAKA
Konya Alan (1981) The Sport Council. Hand Book Of Sport and Recreational BuildingDesign 2nd edition. London: Hadfield.
Schodek, Daniel L.(2980) Structures, Prentice Hall.inc USA: New Jersey.
MC Guiness, William J. (1981) Mechanical Electrical Equipment for Building, 6th edition.
John Wiley and Sons inc. New York.
Harrison Hayes & LTD (1970) Principles of Hotel Design England.
Fred Lawson, (1975) Hotel, Motel, and Condominium, Design, Planning, and Maintenance
USA: Massache.
James S.Horubecis, (1947) Motels, Hotels, Restaurants, and Bars, F.W Dodge Corporation
USA: Los Angles.
James M. Higgins, (1982) Human Relation, Concept and Skill , Random House Inc
USA: New York
Susan J.Slotkis, (2006) Foundation of Interior Design, Fairchild Publication Inc. USA : New York
http://publichealth/category/public-health-information/category good house.html; 23 Mei 2011]
[http://www.efficient.ws/building/pengertian club house; 27 Maret 2011]
[http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=14&submit.y=21&qual= high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2008% 2Fjiunkpe-ns-s1-2008-31403111-9031-clubhouse-chapter2.pdf, 8 Mei 2011]