• Tidak ada hasil yang ditemukan

Remote Control Inframerah Dengan Kode Keamanan Yang Berotasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Remote Control Inframerah Dengan Kode Keamanan Yang Berotasi."

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

REMOTE CONTROL INFRARED

DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI

Disusun Oleh :

Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : 0222051

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.

Email : Y_W_Ch@yahoo.com

ABSTRAK

Sekarang ini media inframerah banyak digunakan untuk remote control.

Pada umumnya remote control inframerah yang digunakan tidak dilengkapi

dengan keamanan, pada tugas akhir ini dirancang suatu remote control

inframerah yang dilengkapi dengan kode keamanan yang berotasi.

Sinyal inframerah yang dikirim merupakan sinyal kendali yang terdiri dari

start bitdan data kendali. Data kendali yang dirancang ada 20, terdiri dari 10 data

kendali OFF dan 10 data kendali ON. Start bityang dirancang ada 3 jenis dengan

lebar yang berbeda - beda. Data kendali danstart bitakan berotasi satu kali setiap

pengendalian yang berhasil. Data kendali yang sama akan bisa digunakan kembali

setelah 9 kali pengendalian yang berhasil. Untuk start bit, start bit yang sama

akan bisa digunakan kembali setelah 3 kali pengendalian yang berhasil.

Dari hasil uji coba diperoleh bahwa remote control inframerah dengan

kode keamanan yang berotasi dapat berfungsi dengan baik. Jarak maksimal yang

masih bisa digunakan dengan baik untuk remote control yang dirancang adalah

7,6 m. Pada jarak 50 cm, sudut maksimal yang masih bisa digunakan dengan baik

adalah 54o, dan pada jarak 5 m sudut maksimal yang masih bisa digunakan

dengan baik adalah 35odengan kondisi tanpa penghalang.

Kata Kunci : IR – 8510, Pengendalian Peralatan Listrik, Mikrokontroler

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha INFRARED REMOTE CONTROL WITH ROLLING SECURITY CODE

Composed by :

Name : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : 0222051

Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Maranatha

Christian University,

Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.

Email : Y_W_Ch@yahoo.com

ABSTRACT

At present infrared media has been widely used for remote control.

Generally, infrared remote control that commonly used is not equipped with any

security system, in this final project is designed an infrared remote control that

provided with a rolling security code.

Infrared signal that has been sent by is a control signal which consists of

start bit and control data. There are 20 control data that are designed, which

consists of 10 OFF control data and 10 ON control data. Start bit that was

designed have 3 different types of width. Control data and the start bit will rotate

once every successful controlling. The same control data can be used again after 9

times successful controlling. And the same start bit can be used again after 3 times

successful controlling.

The test results showed that the realized infrared remote control with

rolling security code can function properly. The maximum distance that can still

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 1

I.3 Tujuan ... 2

I.4 Pembatasan Masalah ... 2

I.5 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II LANDASAN TEORI II.1 Mikrokontroler AVR ... 4

II.2 Cahaya Infra-Red... 12

II.2.1 Modul Infra-Red ... 13

II.3 Transceiver IR-8510 ... 14

II.3.1 Deskripsi Penerima IR-8510 ... 14

II.3.2 Kelebihan Tranceiver IR-8510 ... 15

II.3.3 Karakteristik Tranceiver IR-8510 ... 15

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

II.4 Format Data ... 20

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI III.1 Perancangan dan Realisasi Pengendali ... 22

III.1.1 Fungsi Port Input/Output Mikrokontroler pada Perancangan Hardware ... 23

III.1.2 Diagram Blok ReceiverIR8510 ... 24

III.2 Perancangan dan Realisasi Perangkat Lunak ... 26

III.2.1 Diagram Alir Pengirim... 29

III.2.2 Diagram Alir Penerima ... 31

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA IV.1 Pengujian Bentuk Sinyal ... 33

IV.2 Pengujian Jarak Pada Lokasi indoor... 39

IV.3 Pengujian Sudut Kerja Pada Lokasi indoor ... 47

IV.4 Analisis ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ... 60

V.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA... 61

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Pengendalian Lampu LED Berdasarkan Tombol yang Ditekan pada Tranmitter Remote Control... 27

Tabel IV.1 Data Kendali yang Digunakan dan Kategori Perintahnya .. 38

Tabel IV.2 Hasil Pengujian Perintah On dan Off dan Rotasi Start Bit dan Data ... 39

Tabel IV.3 Hasil Pengujian pada Jarak 2m ... 41

Tabel IV.4 Hasil Pengujian pada Jarak 3m ... 42

Tabel IV.5 Hasil Pengujian pada Jarak 4m ... 43

Tabel IV.6 Hasil Pengujian pada Jarak 6,2m ... 43

Tabel IV.7 Hasil Pengujian pada Jarak 6,9m ... 44

Tabel IV.8 Hasil Pengujian pada Jarak 7,2m ... 45

Tabel IV.9 Hasil Pengujian pada Jarak 7,6m ... 45

Tabel IV.10 Hasil Pengujian pada Jarak 7,9m ... 46

Tabel IV.11 Hasil Pengujian pada Jarak 8m ... 47

Tabel IV.12 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 10° ... 48

Tabel IV.13 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 20° ... 49

Tabel IV.14 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 30° ... 50

Tabel IV.15 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 40° ... 50

Tabel IV.16 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 50° ... 51

Tabel IV.17 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 54° ... 52

Tabel IV.18 Hasil Percobaan pada x = 50cm dengan Sudut 55° ... 52

Tabel IV.19 Hasil Percobaan pada x = 5 m dengan Sudut 10° ... 53

Tabel IV.20 Hasil Percobaan pada x = 5 m dengan Sudut 20° ... 54

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

Tabel IV.22 Hasil Percobaan pada x = 5 m dengan Sudut 35° ... 55

Tabel IV.23 Hasil Percobaan pada x = 5 m dengan Sudut 36° ... 56

Tabel IV.24 Hasil Percobaan pada Jarak 5,3 m ... 57

Tabel IV.25 Hasil Percobaan pada Jarak 5,4 m ... 58

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATmega16 ... 7

Gambar 2.2 Diagram Blok ATmega16 ... 9

Gambar 2.3 General Purpose Register ATmega16 ... 10

Gambar 2.4 Peta Memori Program ATmega16 ... 11

Gambar 2.5 Peta Memori Data ... 11

Gambar 2.6 Sistem Penerima... 13

Gambar 2.7 Modul Penerima Infrared... 14

Gambar 2.8 Konfigurasi IR-8510 ... 14

Gambar 2.9 Daerah Sudut Kerja Receiver ... 16

Gambar 2.10 Output Sinyal Transmitter dan Output Pulse of Device.... 16

Gambar 2.11 Blok Diagram Pemancar... 16

Gambar 2.12 Rangkaian Modulator ... 17

Gambar 2.13 Saat Pin 6 IC 74HC132 Logic 1 atau idle ... 17

Gambar 2.14 Saat Pin 6 IC 74HC132Logic 0 ... 18

Gambar 2.15 Bagian Driver LED Infrared ... 20

Gambar 2.16 Timing Diagram Pengirim Inframerah... 20

Gambar 2.17 Space Width Coded Signal ... 21

Gambar 2.18 Bentuk Sinyal yang Dikirim dan Diterima dari Remote ... 21

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pengendalian Lampu LED ... 22

Gambar 3.2 Diagram Blok Receiver IR-8510 ... 24

Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Pengirim Remote Control Infrared.. 25

Gambar 3.4 Rangkaian Skematik Penerima Remote Control Infrared . 26 Gambar 3.5 Diagram Alir Pengirim ... 27

Gambar 3.6 Diagram Alir Penerima... 28

Gambar 3.7 Space Coded Signal... 31

(8)

x Universitas Kristen Maranatha Transmitter ... 33

Gambar 4.2 Bentuk Sinyal yang Dikirim oleh Transmitter... 34 Gambar 4.3 Bentuk sinyal yang diterima olehreceiver... 35 Gambar 4.4 Gambar Bentuk Sinyal pada Oscilloscope dengan startbit

3,6 ms ... 36 Gambar 4.5 Tampilan pada Layar LCD ... 36

Gambar 4.6 Gambar Bentuk Sinyal pada Oscilloscope dengan startbit

4,8 ms ... 37 Gambar 4.7 Bentuk gelombang tegangan LED inframerah pada

IR-8510... 38 Gambar 4.8 Posisi Pengirim dan Penerima untuk Uji Coba Sudut

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A : PROGRAM PADA PENGONTROL MIKRO

(10)

LAMPIRAN A

(11)
(12)

A - 1

/*****************************************************

This program was produced by the

CodeWizardAVR V1.25.3 Standard

Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

http://www.hpinfotech.com

// Alphanumeric LCD Module functions

#asm

.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC

#endasm

(13)

unsigned int n,indexON,indexOFF,start,e,awal,nostart;

// External Interrupt 2 service routine

interrupt [EXT_INT2] void ext_int2_isr(void)

{

// Place your code here

if (error==1)

sprintf(startbitLCD,"Start=%d",start);

sprintf(dataLCD,"DataON=%d",dataON[flagON]);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_puts(startbitLCD);

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_puts(dataLCD);

if(indexON==10)indexON=0;

}

(14)

A - 3 {

flagOFF=indexOFF;

sprintf(startbitLCD,"Start=%d",start);

sprintf(dataLCD,"DataOFF=%d",dataOFF[flagOFF]);

lcd_clear();

sprintf(startbitLCD,"Start=%d",start);

sprintf(dataLCD,"DataON=%d",dataON[flagON]);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_puts(startbitLCD);

(15)

lcd_puts(dataLCD);

if(indexON==10)indexON=0;

}

sprintf(dataLCD,"DataOFF=%d",dataOFF[flagOFF]);

lcd_clear();

// Declare your global variables here

unsigned int

(16)
(17)
(18)
(19)

data10=data9/2;

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization

// Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTA=0x33;

DDRA=0x02;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x45;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

(20)

A - 9

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 0 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 1 Stopped

// Mode: Normal top=FFFFh

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge

// Timer 1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

TCCR1B=0x00;

TCNT1H=0x00;

TCNT1L=0x00;

(21)

ICR1L=0x00;

OCR1AH=0x00;

OCR1AL=0x00;

OCR1BH=0x00;

OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 2 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

(22)

A - 11 SFIOR=0x00;

// LCD module initialization

(23)
(24)
(25)
(26)

A - 15

if ((start>=24 && start<=27)||(start>=36 && start<=39)||(start>=48 &&

(27)
(28)
(29)

while (PINA.0==0)

datar1=((deteksi1/5)-1)*1;//data hasil deteksi pulsa dibagi 5 dikurangi 1

datar2=((deteksi2/5)-1)*2;//jadi jika datanya 6 maka outputnya akan = 0

datar3=((deteksi3/5)-1)*4;//sedangkan jika datanya 12 maka outputnya akan =

1

datar4=((deteksi4/5)-1)*8;//lalu hasil tersebut dikalikan dengan nilai2 bit

datar5=((deteksi5/5)-1)*16;

datar6=((deteksi6/5)-1)*32;

datar7=((deteksi7/5)-1)*64;

datar8=((deteksi8/5)-1)*128;

datar9=((deteksi9/5)-1)*256;

datar10=((deteksi10/5)-1)*512;

datar11=((deteksi11/5)-1)*1024;

datar12=((deteksi12/5)-1)*2048;

(30)

A - 19

if(start>=24 && start<=27){start=24;nostartR=0;}

if(start>=36 && start<=39){start=36;nostartR=1;}

if(start>=48 && start<=51){start=48;nostartR=2;}

if(flag==1)

{

flag=0;

if(index1==dataON[indexON] && nostart==nostartR)

{

if(e==1){e=0;goto ulang;}

sprintf(startbitLCD,"Start=%d",start);

sprintf(dataLCD,"DataON=%d",dataON[indexON]);

lcd_clear();

{nostart=nostart+1;indexON=indexON+1;flagON=indexON;}

if (indexON==10)indexON=0;

(31)

{

sprintf(startbitLCD,"Start=%d",start);

sprintf(dataLCD,"DataOFF=%d",dataOFF[indexOFF]);

lcd_clear();

{nostart=nostart+1;indexOFF=indexOFF+1;flagOFF=indexOFF;}

(32)
(33)

/*****************************************************

This program was produced by the

CodeWizardAVR V1.25.3 Standard

Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

http://www.hpinfotech.com

// Alphanumeric LCD Module functions

#asm

(34)

A - 22 #endasm

#include <lcd.h>

// Declare your global variables here

(35)
(36)

A - 24

(37)

// Input/Output Ports initialization

// Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTA=0x33;

DDRA=0x02;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTD=0x00;

DDRD=0x88;

// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

(38)

A - 26 // Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 1 Stopped

// Mode: Normal top=FFFFh

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge

// Timer 1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

(39)

// Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// INT1: Off

// INT2: Off

MCUCR=0x00;

MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

// LCD module initialization

(40)

A - 28

if ((start>=24 && start<=27)||(start>=36 && start<=39)||(start>=48 &&

(41)
(42)
(43)

while (PINA.0==0)

datar1=((deteksi1/5)-1)*1;//data hasil deteksi pulsa dibagi 5 dikurangi 1

datar2=((deteksi2/5)-1)*2;//jadi jika datanya 6 maka outputnya akan = 0

datar3=((deteksi3/5)-1)*4;//sedangkan jika datanya 12 maka outputnya akan =

1

datar4=((deteksi4/5)-1)*8;//lalu hasil tersebut dikalikan dengan nilai2 bit

datar5=((deteksi5/5)-1)*16;

datar6=((deteksi6/5)-1)*32;

datar7=((deteksi7/5)-1)*64;

datar8=((deteksi8/5)-1)*128;

datar9=((deteksi9/5)-1)*256;

datar10=((deteksi10/5)-1)*512;

datar11=((deteksi11/5)-1)*1024;

datar12=((deteksi12/5)-1)*2048;

(44)

A - 32

index=datar12+datar11+datar10+datar9+datar8+datar7+datar6+datar5+datar4+dat

ar3+datar2+datar1;

index=index^255;

if(start>=24 && start<=27)start=24;

if(start>=36 && start<=39)start=36;

if(start>=48 && start<=51)start=48;

if(index>=128 && index<=137)

{

if (index==dataON[nomorON] && start==startBit[nomorStart])

{

if (errorOFF==1){PORTD.3=0;goto lanjut;}

PORTD.3=1;

nomorON=nomorON+1;

nomorStart=nomorStart+1;

if(nomorStart==3)nomorStart=0;

if (nomorON==10) nomorON=0;

}

else errorON=1;

}

else if(index>=138 && index<=147)

{

if(index==dataOFF[nomorOFF] && start==startBit[nomorStart])

{

if (errorON==1){PORTD.3=1;goto lanjut;}

PORTD.3=0;

nomorOFF=nomorOFF+1;

nomorStart=nomorStart+1;

if(nomorStart==3)nomorStart=0;

if(nomorOFF==10)nomorOFF=0;

}

(45)

}

lanjut:

sprintf(startbitLCD,"StartBit=%d",start);

sprintf(dataLCD,"Data=%d",index);

(46)
(47)

{

logic0();

}

else logic1();

if(bit11==0)

{

logic0();

}

else logic1();

}

};

(48)

LAMPIRAN B

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)

Bab I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

I.1. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya teknologi, mendorong manusia untuk

menciptakan perangkat yang dapat mendukung kinerja manusia dalam

melakukan proses pekerjaan agar lebih praktis dan efisien. Salah satu aplikasi

nyata adalah pengendalian perangkat yang membantu pekerjaan manusia. Untuk

mengendalikan perangkat dapat digunakan mikrokontroler sebagai pengendali

dari sistem tersebut. Pengendalian dapat dilakukan melalui media non-fisik.

Penggunaan media non-fisik (tanpa kabel/wireless) dapat menjadi pilihan yang

lebih efektif. Untuk mengontrol suatu objek secara jarak jauh dengan media

wireless diperlukan suatu modul interface sehingga terjadi komunikasi dua arah.

Pada tugas akhir ini, dibuat sistem yang berguna untuk mengendalikan

perangkat dengan menggunakan mikrokontroler dan modul infrared. Karena

keamanan pada sistem komunikasi dengan infrared cukup rendah maka

digunakanlah kode keamanan yang berotasi untuk meningkatkan keamanannya.

Adapun interface yang dibuat menggunakan modul infrared transmitter sebagai

pengirim dan modulinfrared receiversebagai penerima.

I.2. Perumusan Masalah

Bagaimana merealisasikan suatu sistem pengendalian dengan kode

keamanan yang berotasi yang dapat melakukan fungsi on dan off sesuai instruksi

(112)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

I.3. Tujuan

Tujuan Tugas Akhir ini adalah membuat infrared remote controlberbasis

mikrokontroler untuk mengirim dan menerima sinyal kendali ON/OFF dengan

kode keamanan yang berotasi.

I.4. Pembatasan Masalah

Tugas Akhir ini dibatasi oleh beberapa hal di bawah ini :

 Alat yang dibuat hanya untuk komunikasi satu pasang transmiter

infrared dan receiver infrared.

 Alat yang dibuat hanya untuk mengendalikan kondisi on dan off.

 Perangkat wireless yang digunakan adalah modul infrared transmitter

8510 sebagai pengirim sinyal dan modul Infrared Receiver 8510

sebagai penerima sinyal.

 Output dari mikrokontroler ke perangkat disimulasikan dengan

menggunakan sebuah lampu LED.

 Dalam tugas akhir ini digunakan mikrokontroler AVR ATMEGA16.

 Jumlah tombol yang dipakai terbatas 2 saja yaitu untuk fungsi on dan

off.

I.5. Sistematika Penulisan

Laporan terdiri dari beberapa bab dengan garis besar sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan

penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan mikrokontroler AVR, remote

control infra - red, IR – 8510.  Bab III Perancangan dan Realisasi

Bab ini berisi cara kerja dan perancanganhardwaredan software pengendali

(113)

Bab I Pendahuluan 3

Bab ini berisikan data hasil pengujian dan analisa data. Ada pun jenis

pengujian yang dilakukan adalah pengujian bentuk sinyal di tranceiver dan

receiver, pengujian rotasi dari kode keamanan yang telah dibuat, pengujian

jarak dan pengujian sudut pada lokasi indoor.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran untuk pengembangan

(114)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kesimpulan sebagai berikut :

Remote control inframerah dengan kode keamanan yang berotasi berhasil

direalisasikan.

 Jarak maksimal yang masih bisa digunakan dengan cukup baik (persentase keberhasilan >= 70%) untuk remote control yang dirancang adalah 7,6 m

dengan kondisi tanpa penghalang.

 Pada jarak 50 cm, sudut maksimal yang masih bisa digunakan dengan baik

(persentase keberhasilan >= 70%) adalah 54o dengan kondisi tanpa

penghalang, dan pada jarak 5 m sudut maksimal yang masih bisa digunakan

dengan baik (persentase keberhasilan >= 70%) adalah 35o.

V.2. Saran

Pada Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan sehingga perlu

dilakukan pengembangan. Beberapa saran tentang Tugas Akhir ini adalah :

 Untuk pengembangan dapat dipakai data perintah yang tidak berurutan.  Untuk pengembangan dapat digunakan kombinasi data dan startbit yang

lebih banyak untuk meningkatkan keamanan.

 Untuk pengembangan dapat dikembangkan pengendalian ON/OFF untuk

(115)

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrianto Heri, ST, MT, Pemrograman

Mikrokontroler AVR ATMega16

Menggunakan Bahasa C ( Code Vision AVR ), Informatika, Bandung,

2008.

2. Budiharto Widodo, Rizal Gamayel, Belajar Sendiri 12 Proyek Mikrokontroler

untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

3.

http://elkaubisa.blogspot.com/2008/09/infra-merah-sebuah-media-komunikasi.html, 29 September 2008.

4. http://www.sbprojects.com/knowledge/ir/ir.htm, 27Agustus 2010.

5. http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc2466.pdf,

28Agustus 2010.

6. http://delta-electronic.com/article/wp-content/uploads/2008/09/an0021.pdf,

27Agustus 2010.

7. http://www.avrfreaks.net/modules/FreaksFiles/files/3269/IRM-8510N.pdf,

30Agustus 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, building theory melandasi penelitian ini yang digunakan untuk menjelaskan bahwa untuk perusahaan yang berhasil pulih dari kondisi perusahaan yang

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) desain media pembelajaran dengan software courselab versi 2.4 yang sesuai untuk implementasi model pembelajaran Interaktif Problem

[r]

1.3 M elakukan pengukuran dasar secara t elit i dengan m enggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari!. Term om

kesulitan. Pada umumnya “kesulitan” merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan. Kesulitan belajar dapat

Jenis biochar dan volume air berpengaruh terhadap jumlah dan berat benih kacang merah Varietas Inerie Ngada di dataran rendah lahan kering beriklim kering, serta

Dalam hal ini, para pihak akan mengajukan alat bukti surat yang kuat, salah satu pihak (Tergugat) mengajukan alat bukti surat berupa akta pengakuan hutang yang

Hubungan pengaruh molaritas KOH terhadap emisi gas buang pada keadaan standar dan pada keadaan setelah ditambahkan gas hasil elektolisis dengan variasi molaritas 2M, 3M, dan 4M