• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan - Bahasa 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan - Bahasa 1."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN DAN SUMMARY Rina Marnita

1. RINGKASAN

Penelitian ini beranjak dari fenomona kedwibahasaan dimana anak-anak Minangkabau telah menjadi dwibahasa sejak dari usia masih sangat muda, yaitu usia 5-7 tahun, bahkan mungkin lebih awal lagi, yaitu usia sekolah. Artinya, anak-anak Minangkabau telah mengenal bahasa ke dua selama masa kritis pemerolehan bahasa pertama, yaitu sebelum usia 6-7 tahun(Clark 2000). Mereka kemungkinan besar juga sudah menjadi pengguna bahasa yang kompeten karena, menurut penelitian para ahli, anak pada usia antara 2 sampai 6 tahun memperoleh atau belajar bahasa dengan sangat cepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa pertama memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan BI lisan dan tulisan anak-anak Minang Kemampuan bahasa Indonesia lisan anak-anak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya di rumah berbeda secara signifikan dengan anak-anak yang menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa pertamanya di rumah, dengan tingkat signifikansi 3,6%. Kemampuan bahasa Indonesia tulisan anak-anak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya di rumah berbeda secara signifikan dengan anak-anak yang menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa pertamanya di rumah, dengan tingkat signifikansi 2,9%. Artinya, anak-anak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama akan mempunyai kemampuan bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan bahasa Minang.

Kemampuan penggunaan bahasa pertama di rumah dalam menjelaskan kemampuan bahasa Indonesia lisan di sekolah adalah sebesar 4,5%. Artinya, sebanyak 95,5% faktor lain yang mempengaruhi kemampuan bahasa Indonesia lisan seorang anak di sekolah tidak teridentifikasi dalam penelitian ini. Demikian juga halnya dengan kemampuan penggunaan bahasa pertama di rumah dalam menjelaskan kemampuan bahasa Indonesia tulisan di sekolah adalah sebesar 5,8%. Dengan kata lain, 94,2% merupakan variabel lain yang tidak terientifikasi dalam penelitian ini.

(2)

Perilaku berbahasa anak-anak yang berbeda berdasarkan gender tidak berkorelasi dengan kemampuan Bahasa Indonesia lisan dan tulis anak-anak. Anak laki-laki memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang sama dengan anak perempuan. Perbedaan perilaku bahasa dalam hal usia juga tidak mempengaruhi kemampuan anak dalam BI tulis dan lisan. Dalam penelitian ini, hal ini dapat dijelaskan dari sudut masa kritis pemerolehan bahasa pertama dan kedua yang telah dilewati anak. Namun, tidak bisa ditelusuri dalam penelitian ini apakah sikap bahasa anak berpengaruh terhadap kemampuan BI lisan dan tulis mereka.

2. SUMMARY

The research shows that the children’s first language affects their language competence both in oral and written Indonesian language competence. Statistical analysis shows that there is a significant difference in written language competence (significant at 3.6%) and oral language competence (significant at 2.9%) between children of different first language. Children whose first language is Indonesian has better oral and written Indonesian language performance. However, statistical analysis reveals that children’s first language can not explain children oral and written language performance. This means that there are other factors that determine this language competence.

The research also tells us that children has different language behaviour based on first language, gender and age. Children with Indonesian language as the first language speak Indonesian more consistently than those with Minang. Girls use more Indonesian than boys in all domains. Older girls have more language awareness than the younger and all boys. However, even though children’s language behaviour differs in term of first language, gender and age, their oral and written Indonesian are not; language behaviour may not determine the Indonesian language competence of Minangkabau children.

Referensi

Dokumen terkait

KONSEP DAN PENDEKATAN DESAIN Untuk konsep desain sendiri dibagi menjadi 3 konsep, dengan 1 konsep besar dan 2 konsep pendukung konsep- konsep ini masing-masing akan

2 I WAYAN ADNYANAS.Sn., M.Sn Modal sosial Institusional Pita Maha (Praktik Sosial Pelukis Bali 1930-an) Seni Murni FSRD DISERTASI DOKTOR 50,000,000 PUSAT.. 3 Drs.I WAYAN MUDANA,

In this research evaluation of the effectiveness of bilingual program using. the case study as a methodological approach regarded qualitative for

Gustafsson, Anders, et al , 2005, “ The Effects of Customer Satisfaction, Relationship Commitment, Dimensions, and Triggers on Customer Retention “, Journal

Khusus untuk SMK, disamping berdasarkan ketentuan diatas dapat mengadakan seleksi tambahan,dengan materi seleksi tertulis dan wawancara berdasarkan program keahlian yang

C telaga thowet sebagai rest area 18

Pada penelitian ini dilakukan uji daya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam Jawa dengan.. komposisi 20% : 10% pada tiga peringkat dosis

yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I, yaitu masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam menggunakan metode