• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI KEDAI KOPI ESPRESSO BAR (KEIKO) MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Surabaya Melalui Media Sosial).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PROMOSI KEDAI KOPI ESPRESSO BAR (KEIKO) MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Surabaya Melalui Media Sosial)."

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

FADHILA RAHMAWATI TOISUTA NPM. 0943010310

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

ii

(KeiKo) Sur abaya Melalui Media Sosial)

Disusun Oleh:

FADHILA RAHMAWATI T NPM. 0943010310

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

PEMBIMBING UTAMA

Dr s. Saifudin Zuhr i, M.Si NPT. 370069400351

Mengetahui,

DEKAN

(3)

i

(KeiKo) Sur abaya Melalui Media Sosial)

Oleh:

FADHILA RAHMAWATI T NPM. 0943010310

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 10 J anuar i 2014

Mengetahui, DEKAN

Dra. Ec. Hj. Supar wati, M.Si NIP. 1 9550718 198302 2001 Pembimbing Utama

Dr s. Saifudin Zuhr i, M.Si NPT. 370069400351

Tim Penguji: 1.Ketua

IR. H. Didiek Tranggono, M.Si NIP. 19581225 199001 1001

2.Sekr etaris

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si NIP. 19641225 199309 2001

3.Anggota

(4)

sehingga penulis dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Skripsi yang

berjudul: “STRATEGI PROMOSI KEDAI KOPI ESPRESSO BAR (KEIKO)

SURABAYA MELALUI MEDIA SOSIAL”.

Penulis akui bahwa kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan Skripsi

ini,tetapi faktor kesulitan itu lebih karena datang dari diri sendiri. Semua proses

kelancaran pada saat pembuatan skripsi ini tidak lepas dari segala bantuan dari

berbagai pihak yang dengan baik hari memberikan sumbangsihnya.

Selama melakukan penulisan skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa

terima kasih pada Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si sebagai dosen pembimbing

yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Karena telah melimpahkan segala karuniaNya sehingga penulis

mendapat kemudahan selama proses penulisan skripsi ini.

2. Dra. Ec. Hj. Suparawati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) UPN “Veteran” Jatim.

3. Juwito, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

UPN “Veteran” Jatim.

4. Ibu Ade Kusuma, S.Sos, M.Med.kom dosen wali penulis. Terima kasih atas

segala kontribusi dan nasehat-nasehat selama penulis kuliah.

(5)

7. Ibu, adek serta keluarga besar yang telah mendukung dan membimbing penuh

kasih sayang dan doa yang selalu dipanjatkan tak henti-hentinya oleh Ibu

kepada penulis.

8. Teman-teman seperjuangan di IDDP.

9. Penulis berterima kasih untuk teman-teman di AIESEC Surabaya untuk segala

dukungan dan semangatnya.

10. Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan atas keterbatasan halaman ini,

untuk segala bentuk bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Maka

kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki

kekurangan yang ada.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,

khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Surabaya, Desember 2013

(6)

HALAMAN LEMBAR PERSETUJ UAN DAN

PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ... 11

2.1 PenelitianTerdahulu ... 11

2.2 LandasanTeori ... 13

2.2.1 Komunikasi Pemasaran ……… 13

2.2.2 Strategi………….……… 16

2.2.3 Promosi………... 17

2.2.3.1 Tujuan Promosi ………... 19

2.2.4 Konsep Strategi Promosi ... 20

2.2.5 Bauran Promosi ... 23

2.2.5.1 Periklanan (Advertising)………. 24

2.2.5.1.1 Pengertian Iklan ………. 24

2.2.5.1.2 Jenis Iklan ………. 26

(7)

2.2.5 Konsep Media Internet ………... .. 32

2.2.7 Media Sosial ………. . 33

2.2.7.1 Jenis-jenis Media Sosial ……… 34

2.2.7.1.1 Twitter……… ... 35

3.4.1 Kriteria Informan Penelitian ……… . 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data... ... 44

4.1.1 Sejarah singkat kedai kopi espresso bar ... 48

4.1.2 Identitas Perusahaan ... 50

(8)

4.3 Penyajian data………. ... 56

4.4 Identitas informan penelitian ………. 56

4.1 Informan 1 ……….. . 57

4.2 Informan 2 ……….. . 57

4.3 Informan 3 ………... 57

4.4 Informan 4 ………... 57

4.4. Hasil dan Analisis………. ... 58

4.4.1 Strategi Promosi Kedai Kopi KeiKo………. 58

4.5 Pembahasan ……… 93

4.5.1 Strategi Promosi ………... 93

4.5.1.1 Perencanaan ……… ... 93

4.5.1.2 Pelaksanaan ……… 94

4.5.1.3 Evaluasi ……….. 94

4.5.1.4 Iklan ……… .. 95

4.5.1.5 Pemasaran Langsung ………. ... 99

4.5.5.3 Promosi penjualan ………. .... 102

4.5.5.4 Publisitas (HubunganMasyarakat)……….. .... 104

4.5.2 Media Sosial ……… 107

DAFTAR PUSTAKA ……… 111

(9)

Espresso Bar (KeiKo) Surabaya Melalui Media Sosial)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Promosi melalui media sosial yang dilakukan oleh Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Surabaya.Faktor yang paling berpengaruh dan menjadi prioritas utama dalam penyusunan strategi promosi KeiKo adalah strategi yang digunakan, diikuti bauran promosi dan media social yang digunakan dalam kegiatan promosi.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena dapat melukiskan fakta secara factual dan cermat serta dapat menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara statistic atau pengukuran. Data yang digunakan melalui wawancara mendalam dengan sistem operasional sebagai key informa dan empat konsumen KeiKo sebagai informan sekaligus untuk menguji keabsahan data.

Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan dalam proses pengolahan strategi promosi terdiri dari tiga tahap yaitu; tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Kegiatan promosi Kedai Kopi Espresso Bar Surabaya melalui media social meliputi Iklan, Pemasaran langsung, penjualan personal dan publisitas humas.

Kata kunci: StrategiPromosi

ABSTRACT

Fadhila Rahmawati Toisuta, Kedai Kopi Espresso Bar Promotional Strategy through Social Media (Descriptive analysis about promotional strategy of Kedai Kopi Espresso Bar Surabaya through social media).

This research aims to know the promotional strategy of Kedai Kopi Espresso Bar through social media. The most influential factor and become a main priority in the preparation of promotional strategies of KeiKo is the strategies used, followed by promotional mix and social media being used in promotional activities.

This study use descriptive qualitative research method because candescribe the facts as factual and meticulously as well and produces inventions that cannot be obtained by the way of statistical measurements.Data used through in-depth interviews with key informants as an Operational assistant and four consumers of KeiKo Surabaya as informants to test the validity of the data.

From the results of the study, the researcher concluded in the process of processing promotion strategy consists of three stages: planning stage, implementation stage and evaluation stage. Promotional activities of KeiKo Surabaya through social media consist of advertising, direct marketing, sales promotion and public relation (publication).

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya bisnis yang semakin pesat, perusahaan dituntut

kreatif dalam hal promosi dan memasaran produk maupun jasanya. Para

pelaku usaha berlomba-lomba melakukan berbagai cara ataupun strategi untuk

mempertahankan usaha dan bersaing dengan yang lain usaha yang lain. Oleh

karena itu, diperlukan strategi terencana agar dapat menarik perhatian dan

memenangkan pasar. Salah satu cara yaitu dengan mengenali terlebih dahulu

kebutuhan dan keinginan masyarakat, demi tercapainya sebuah hasil

memuaskan bagi masyarakat dan tentunya bagi perusahaan yang menawarkan

produk atau jasa tersebut.

Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia telah mencapai

masa teknologi berbasis internet, di mana pengunaan internet menjadi hal

yang umum sehingga kegiatan promosi pun tidak lagi terbatas pada media

konvensional, tetapi juga melalui media modern, yaitu internet. Dewasa ini

situs jejaring sosial makin marak di Indonesia, tidak hanya digunakan untuk

sarana berkomunikasi, namun seiring perkembangannya media sosial ini

banyak dimanfaatkan perusahaan yang mempromosikan sebuah produk

(11)

Kemunculan internet hingga media sosial telah membuat satu orang

dapat dengan mudah berkomunikasi dengan ratusan bahkan ribuan orang

membicarakan tentang produk dan perusahaan-perusahaan yang melengkapi

berbagai kebutuhan pasar. Besarnya dampak yang diberikan oleh komunikasi

dan promosi antar pelanggan ke pelanggan yang lain dapat sangat besar terasa

pada pasar (Mangold, Fauld, 2009:357). Dengan adanya media sosial

perusahaan diuntungkan karena infomasi mengenai produk yang dibagikan

dapat menyebar dengan sendirinya seperti bola salju. Semenjak ada media

sosial informasi menjadi semakin cepat dalam penyebarannya, baik itu

informasi baik maupun buruk. Hal ini menjadi menarik bagi banyak

perusahaan karena dampak yang ditimbulkan oleh media sosial sangat besar.

Saat ini banyak perusahaan yang mulai merambah dunia promosi

melalui media sosial disamping melakukan promosi melalui media

konvensional. Pemasaran produk maupun jasa melalui media sosial dapat

menciptakan nilai dari merek tersebut. Pemasaran melalui media konvensional

seperti iklan televisi, radio, koran, spanduk sudah menjadi hal yang

umum. Seiring berkembangnya media online, masyarakat dimudahkan dalam

pencarian informasi melalui gadget mereka masing-masing. Ketersediaan

media sosial semakin banyak dan dapat sangat mendukung perusahaan dalam

melakukan kegiatan promosi sehingga promosi melalui media sosialpun saat

ini mulai diperhitungkan (ht t p:/ / new s.liputan6.com/ read/ 665889/

(12)

Melihat semakin pesatnya pertumbuhan media sosial dan penggunanya

di Indonesia menjadikan para pelaku usaha melihat adanya peluang untuk

menjaring konsumen melalui media sosial. Dengan pemanfaatan media sosial

maka kegiatan promosi melalui media sosial dan online semakin cepat

tersampaikan kepada konsumen. Dengan kemudahan tersebut konsumen juga

dapat melakukan pemesanan melalui online sehingga kegiatan pemasaran

menjadi semakin mudah dan menjangkau banyak kalangan masyarakat.

Menurut Prabu Revolusi seorang News Anchor dan pengusaha

menyatakan pada situs Fimela.com bahwa Dia menjalankan promosi usahanya

melalui media sosial mengatakan bahwa sejauh usaha Prabu dan

kawan-kawan memang hanya melakukan promosi melalui Twitter. Alasan

menggunakan twitter karena media sosial tersebut lebih cepat mengabarkan

berita dibandingkan dengan media lainnya.

Saat ini untuk mendapatkan berita terbaru orang cenderung lebih

sering mencari dan mendapatkan informasi melalui sosial media twitter.

Peluang itu yang dapat dilihat dapat membawa dampak positif untuk

perkembangan bisnisnya.(ht t p:/ / w w w .fim ela.com/ read/ 2013/ 06/ 04/

social-media-berkah-pengusaha-minimalisasi-budget -promosi?page=0,1).

Dalam meraih pasar yang lebih besar diperlukan strategi promosi

media sosial yang tepat dan terencana agar berhasil mencapai tujuan yang

sesuai sasaran dengan waktu yang relatif cepat dengan biaya yang tidak besar.

Melakukan promosi melalui media sosial dapat meminimalisir budget

(13)

Revolusi dalam Fimela.com bahwa dengan sekedar promosi melalui media

sosial juga dapat membesarkan ladang bisnis mereka. Tidak ada budget bukan

brarti promosi tidak jalan.

Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan yang merupakan

bagian dari bauran komunikasi pemasaran perusahaan (Kotler, Amstrong,

2012:408). Promosi merupakan pemberian informasi kepada masyarakat atau

konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya

itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan

dengan pelanggan atau konsumen. Seperti Kedai Kopi (KeiKo) yang

menggunakan media sosial dalam mempromosikan produk, layanan serta

menjalin komunikasi aktif dengan pelanggan. Menurut Jeffry Ops. Manager

KeiKo Surabaya menyatakan sebenernya tidak ada strategi khusus / konsep

dalam mempromosikan produknya. Melihat zaman sekarang media sosial

sedang pesat, maka KeiKo pun harus update & mengikuti lifestyle.

Yang penting selalu memberi informasi dan update mengenai hal-hal terbaru /

promo-promo oleh KeiKo Surabaya (2013).

Menjaga komunikasi dengan pelanggan sangat penting untuk

keberlangsungan suatu usaha. Dengan adanya komunikasi dapat terbentuk

loyalitas pelanggan. Namun tidak berhenti sampai disitu karena dibutuhkan

strategi yang terencana dalam kegiatan promosi karena persaingan di dunia

bisnis terutama pada bidang kuliner semakin tinggi. Di Surabaya saja tidak

(14)

menggunakan bauran promosi melalui berbagai macam media dalam

mempromosikan produk Kedai Kopi Espresso Bar (keiKo).

Tidak dapat dipungkiri bahwa fakta mengenai banyaknya pemasar

yang menggunakan media sosial twitter sebagai alat pemasaran. Hal ini

didasari pada survei dalam marketing.co.id yang dilakukan oleh Market Globe

International yang mensurvei 500 responden berumur 18 tahun ke atas di

Amerika Serikat dan Inggris yang secara reguler mem-follow akun Twitter

usaha kecil menengah (UKM). Hasilnya menunjukkan bahwa Twitter bisa

mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan hasil survey, 72% dari

responden cenderung membeli sesudah mem-follow, Tak hanya itu, sebanyak

82% responden cenderung merekomendasikan produk atau layanan kepada

teman dan keluarga. Yang artinya, Twitter memiliki dampak positif dan bisa

memperkuat metode pemasaran word of mouth, Twitter juga bisa

mengarahkan UKM ke pelanggan setia. Sebanyak 85% responden mengatakan

bahwa mereka merasa lebih dekat dengan UKM setelah mem-follow

(Marketing.co.id).

Saat ini, Indonesia berada di urutan empat pengguna facebook di dunia

setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India. Data ini sebagaimana dikeluarkan

Socialbakers 2013, yang menyebutkan bahwa di jagad dunia maya masyarakat

Indonesia menjadi salah satu sumber penetrasi terbesar. Selain itu untuk

Twitter, Semiocast mencatat Indonesia berada di urutan lima dunia

(ht t p:/ / w w w .suaramerdeka.com/ v1/ index.php/ read/ new s/ 2013/ 04/ 09/ 152279/ Bes

(15)

pemasar menggunakan media sosial twitter dan facebook dalam

mempromosikan produk dan layanan mereka. Hal ini dapat menjadi

boomerang jika pemasar tidak mempunyai strategi dan kreatifitas dalam

memasarkan dan mempromosikan produk atau jasa.

Selain itu, dari hasil MarkPlus Insight Netizen Survey 2012 muncul

angka terbaru pengguna Internet Indonesia saat ini yang berjumlah 61 juta

orang, atau meningkat 6 juta dari tahun sebelumnya yang ada pada angka 55

juta (the-marketers.com). fakta ini merupakan hasil yang signifikan sehingga

banyak membuat pemasar menggunakan media sosial dalam memasarkan

produknya.

Di tengah derasnya gempuran warung kopi internasional di Indonesia,

kehadiran Kedai Kopi Espresso bar (KeiKo) serasa memberikan angin sejuk

untuk mempertahankan keberadaan kopi anak negeri. Berawal dari hobi 5

sekawan yang bersahabat sejak di bangku kuliah. Mempunyai kesamaan hobi

yaitu ngopi (minum kopi) dan ngobrol (berbincang-bincang) bersama dari

tempat ke tempat di Yogyakarta membuahkan sebuah ide bisnis untuk

membuka usaha dan lahirlah Kedai Kopi Espresso and Bar di Gejayan,

Yogyakarta. Setelah 12 tahun berdiri 9 Kedai Kopi KeiKo di Indonesia. Untuk

tetap mempertahankan eksistensinya di bisnis usaha kedai kopi ini, KeiKo

harus pintar mencari strategi bersaing yang salah satunya adalah

menggunakan sarana jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk

beberapa kepentingan seperti mempromosikan produk, layanan, acara, dll

(16)

Peneliti memilih Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) sebagai obyek

penelitian karena KeiKo lahir dari orang-orang yang benar menaruh kecintaan

pada kopi sehingga terciptalah Kedai Kopi Espresso Bar atau KeiKo (Begitu

para pelanggan menyebut) sebagai perwujudan hastrat tentang arti kualitas

secangkir kopi. Semakin besarnya persaingan antara usaha kedai kopi (coffee

shop) di Indonesia terutama di Surabaya membuat pelaku usaha dituntut

Kreatif.

Pemilik menggunakan nama Kedai Kopi bukan coffee shop karena

sengaja diciptakan sebagai perwujudan sebuah citra Indonesia, sebuah tempat

kontak sosial, informatif, dan penuh semangat. KeiKo menggunakan kopi asli

Indonesia dan mempunyai konsep bahwa kopi tidak hanya hitam namun

berwarna. Penulis ingin mengetahui bagaimana strategi promosi yang

dilakukan KeiKo Surabaya dalam menghadapi persaingan bisnis kafe kopi

dalam upaya mempertahankan pelanggan KeiKo agar tidak berpindah ke

merek lain. Peneliti memfokuskan pada Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo)

Surabaya.

Saat ini respon pengunjung KeiKo Surabaya sangat antusias mengenai

informasi yang di-update melalui media sosial terutama dalam hal menu baru,

promosi, dan juga discount. Dengan jumlah pelanggan KeiKo yang berkisar

antara 250-300 hampir 70% pelanggan keiko mengetahui bahwa KeiKo

mempunyai akun media sosial yaitu Facebook dan Twitter. Pengikut

(17)

Facebook mencapai angka 1084. Belum ada hambatan dalam mempromosikan

produk minuman dan makanan (Jeffry, 2013).

Terdapat 6 coffee shop yang berjejer di sepanjang Jalan Klampis dan

Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya diantaranya ada Coffee corner, Rodo

Coffee shop, De Mandailing Café, Blackbird café., Matchbox Coffee dan

Kedai Kopi KeiKo Surabaya. Dengan banyaknya coffee shop dan café di

sepanjang jalan tersebut membuat persaingan semakin terasa. Harga yang

ditawarkan masing-masing toko hampir serupa berkisar antara 20.000-30.000

Rupiah. Menurut Riz Einstein dalam (http://cappuccino-hunter.blogspot.com/)

dia menyatakan bahwa café-café yang menjual menu utama kopi tersebut

walaupun bertempat di jalan yang sama dan jaraknya tidak jauh namun

mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda, Menurut pendapat Riz yang

seorang pecinta kopi, dari keenam coffee shop tersebut yang paling ramai

pengunjung adalah Coffee Toffee karena tempatnya yang lebih besar dan jauh

lebih terkenal disbanding kelima coffee shop yang lain. Menurut pengamatan

peneliti lokasi coffee toffee juga sangat dekat dengan kedai kopi KeiKo

disbanding dengan yang lain. Coffee toffee beralamatkan di Jalan Klampis 15

A sedangkan Kedai Kopi KeiKo beralamatkan di Jalan Klampis 25 A.

Menurut Chandra (Asisten Operasional Manager KeiKo Surabaya)

pengunjung KeiKo sekitar 30 orang setiap harinya, sedangkan pengunjung

Coffee Toffee berjumlah sekitar dua kali lipatnya atau sekitar 60 orang setiap

hari menurut kasir Coffee toffee, Rina. Dari segi media sosial coffee toffee

(18)

sosial twitter sebanyak 7149 dan Kedai Kopi KeiKo @kedaikopiKEIKO baru

mempunyai follower sebanyak 882 sangat berbanding jauh. Dengan ini

peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh

KeiKo Surabaya melalui media sosial.

Dengan itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Strategi

Promosi Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Melalui Media Sosial.

1.2Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana strategi

promosi Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Surabaya melalui media sosial?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui Strategi Promosi melalui media sosial yang

dilakukan oleh Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) Surabaya.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guna baik secara teoritis

maupun praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan komunikasi

pemasaran terutama mengenai strategi promosi sosial media pada

Perusahaan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

(19)

strategi promosi melalui sosial media dan manfaatnya untuk

eksistensi perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dapat berguna sebagai pertimbangan dan tambahan informasi untuk

KeiKo untuk menunjang praktek promosi melalui media sosial yang

(20)

2.1 Penelitian Terdahulu

a. Penelitian Pertama

Peneliti mengambil gambaran dari 2 penelitian. Penelitian pertama

dilakukan oleh Maya Novriani. Jurnal dari Universitas Mercubuana tahun

2013 (Jurnal Marcommers vol. 1 no.6 ) Diterbitkan pada halaman website

(http://digilib.mercubuana.ac.id/artikel_view_artikel.php?No_Register=J1011

0432&Volumex=2&Nomorx=3&Tanggalx=April%202010&id_jurnal1=0000

000368&nama_jurnalx=) Universitas Mercubuana Press. Penelitian ini

meneliti tentang Strategi Promosi Produk hoka-hoka bento melalui facebook

dan twitter (studi kasus pada hoka-hoka bento kantor pusat, Jakarta Timur).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dapat memberikan

rincian terhadap suatu fenomena.

Faktor yang paling berpengaruh dan prioritas utama dalam

penyusunan strategi promosi produk di Hoka Hoka Bento adalah bauran

promosi, diikuti dengan manfaat promosi penjualan, dan media yang

digunakan dalam kegiatan promosi. Adapun tim yang paling berpengaruh

dalam penyusunan strategi promosi produk yaitu tim marketing Hokben

(21)

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.

Didalam penelitian ini, peneliti juga menggambarkan atau menceritakan atau

memaparkan secara deskriptif mengenai hasil temuan peneliti. Konsep dari

penelitian ini berdasarkan pada Strategi Promosi (tahap perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi), Media Sosial (kekuatan dan kelemahan) dan

Produk ( produk atau apa saja yang dipromosikan oleh perusahaan melalui

media sosial tersebut). Hasil dari penelitian ini adalah proses pengolahan

promosi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Kegiatan promosi melalui media sosial dapat membantu kedua belah

pihak yaitu pelanggan dan produsen.

b. Penelitian kedua

Peneliti mengambil gambaran dari jurnal penelitian Strategi Bauran

Komunikasi pemasaran online shop. Penelitian dilakukan oleh Paulina

Djayanti Sutjipto (070915041) Jurnal Commonline Vol. 2 / No. 1 / Published :

2013-07 dari Universitas Airlangga

(http://journal.unair.ac.id/article_5505_media137_category137.html).

Penelitian ini menggambarkan strategi bauran komunikasi pemasaran yang

dilakukan oleh Adorable Projects Indonesia melalui Facebook, Twitter,

Website, Blog, dan BBM. Penelitian ini berfokus pada strategi bauran

komunikasi pemasaran yang dilakukan Adorable Projects Indonesia pada

(22)

onlineshop yang memasarkan produknya melalui beberapa media online,

meliputi website, Facebook, blog, Twitter dan lainnya. Jumlah member

Adorable saat ini telah mencapai lebih dari 76.000 yang berasal dari berbagai

daerah Indonesia bahkan mencapai pasar luar negeri seperti Eropa. Hal ini

disebabkan oleh strategi bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan

Adorable. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi

bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan Adorable Projects Indonesia

pada media online yang digunakannya.

Hasil penelitian mengenai strategi bauran komunikasi pemasaran Adorable

Projects Indonesia pada media online yang digunakannya, dapat diketahui

bahwa strategi bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan Adorable

Projects Indonesia mengintegrasikan elemen bauran komunikasi pemasaran

secara konvensional dan interaktif. Adorable Projects Indonesia

mengkombinasikan penggunaan elemen bauran komunikasi pemasaran.

Penggunaan setiap elemen bauran komunikasi pemasaran tersebut diterapkan

secara berbeda di setiap masing-masing media online. Facebook, Twitter, dan

Blackberry Messenger menjadi media yang efektif dalam menerapkan strategi

bauran komunikasi pemasarannya. Sedangkan, Website dan Blog kurang

efektif karena Adorable Projects Indonesia hanya menggunakan pada aktivitas

promosi yang terbatas.

2.2 Landasan Teori

(23)

Komunikasi pemasaran merupakan unsur penting dalam pemasaran

serta penentu suksesnya suatu kegiatan pemasaran. Komunikasi dan

pemasaran pada hakikatnya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Pemasaran itu sendiri adalah sebuah konsep komunikasi dan komunikasi

bisa dikatakan sebagai induk dari pemasaran. Tidak ada perusahaan yang

berhasil menawarkan produk tanpa menetapkan strategi komunikasi

terlebih dahulu kepada konsumen. Tanpa adanya komunikasi yang efektif

maka kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan baik.

Dalam buku“Strategic Marketing Comunication”, Soemanagara

(2008: 3) menyatakan bahwa hubungan antara pemasaran dan komunikasi

merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan

lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada individu,

individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok dan kelompok

kepada massa. Penggabungan dua kajian yaitu komunikasi dan pemasaran

menghasilkan dua “kajian” baru yaitu komunikasi pemasaran (marketing

communication).

Dalam buku “Komunikasi Pemasaran Modern” oleh Machfoedz

(2010: 16) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran ialah semua elemen

dalam pemasaran yang memberi arti dan mengkomunikasikan nilai kepada

konsumen dan stakeholder di sebuah perusahaan.

Menurut M.Suyanto dalam bukunya yang berjudul Marketing

(24)

dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Dimana pemasar

harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas

dan penjualan personal agar dapat mengkomunikasikan suatu produk

beserta nilainya kepada konsumen yang di tuju/target (Suyanto, 2007:141)

Model komunikasi pemasaran dijelaskan dalam bagan komunikasi

pemasaran berikut:

Gambar 2.1 Bagan Komunikasi Pemasaran

Dalam hal ini komunikasi pemasaran sangatlah dibutuhkan bagi

perusahaan. Salah satu kegiatan bauran pemasaran yang sangat penting bagi

perusahaan adalah promosi dengan berbagai macam kegiatannya dalam

bauran promosi. Bauran promosi dikomunikasikan kepada konsumen untuk

membentuk persepsi yang ingin dibuat perusahaan kepada konsume.

(25)

dikomunikasikan secara efektif akan menghasilkan citra merek yang positif

dalam benak konsumen terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya tujuan

perusahaan akan tercapai.

2.2.2 Strategi

Menurut Kotler dalam buku “Prinsip-prinsip pemasaran” (2003)

Strategi merupakan perangkat yang bertujuan untuk membangun dan

memberikan proposisi nilai yang konsisten dan membangun citra yang

berbeda kepada sasaran pasar. Jika memiliki strategi yang berbeda dan

unik serta sulit ditiru, berarti perusahaan memiliki kemampuan startegi

yang kuat dan bertahan lama.

Sebuah strategi sangat dibutuhkan dalam sebuah kegiatan promosi

maka dalam melaksanakan sebuah kegiatan promosi dibutuhkan strategi

yang didasari dengan membuat sebuah rencana dan program terlebih

dahulu. Oleh sebab itu penulis menyimpulkan bahwa dalam kegiatan

promosi membutuhkan sebuah strategi yang mantap dalam setiap

kegiatannya. Hal ini bertujuan untuk menyusun dan mengetahui dengan

jelas tujuan kegiatan promosi yang akan dilaksanakan.

Menurut Tjiptono (2002:3) dalam bukunya “Strategi Pemasaran”

strategi berasal dari kata yunani strategeia yang artinya seni atau ilmu

untuk menjadi seorang jendral. Secara khusus strategi sering diartikan

(26)

adalah perhatian perusahaan tentang bagaimana, kapan dan dimana

sebaiknya bersaing, melawan siapa dan untuk tujuan apa mereka bersaing.

Sedangkan strategi menurut David (2004:15) strategi adalah cara untuk

mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan tindakan yang

menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan

yang banyak untuk merealisasikannya. Strategi menurut Ohmae (2003:4)

adalah segala sesuatu yang menyangkut strategi bisnis dan tujuan dari

perencanaan strategi adalah memungkinkan sebuah perusahaan untuk

mendapatkan posisi dari pesaingnya.

2.2.3 Promosi

Kotler (2003: 22) dalam buku “Marketing Insights From A to Z”

mengatakan promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari

pesan-pesan yang disesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran

(awareness), ketertarikan (interest) dan berakhir dengan tindakan

pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau

jasa perusahaan.

Menurut Sunyoto dalam bukunya “Dasar-dasar pemasaran” Dalam

kegiatan pemasaran, promosi merupakan ujung tombak dari suatu

perusahaan. Berikut ini pengertian promosi dari beberapa pakar

dibidangnya (Sunyoto, 2013:154-155):

• Menurut A. Hamdani Promosi merupakan salah satu unsur variabel

(27)

perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan

saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan

konsumen namun sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen

dalam kegiatan pembelian, penggunaan produk sesuai dengan

kebutuhan yang diinginkan konsumen.

• Menurut William J. Stanton, Promosi adalah unsur dalam bauran

pemasaran perusahaan yang digunakan untuk memberitahukan,

membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

• Menurut Indriyo Gitosudarmo Promosi merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat

mengenal produk kemudian mereka senang dan membeli produk

tersebut.

Pengertian promosi menurut Basu Swastha dan Irawan (1996:349)

adalah “arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran”.

Agar promosi yang dilakukan dapat mencapai hasil sesuai dengan

yang diharapkan, maka kegiatan promosi harus dilakukan secara tepat dan

benar.

Definisi dari pakar-pakar diatas dapat disimpulkan bahwa promosi

merupakan penyampaian informasi produk kepada konsumen dan promosi

(28)

digunakan untuk mempromosikan produk ada beberapa cara yaitu melalui

iklan, promosi penjualan, publisitas, personal selling yang disebut bauran

promosi.

2.2.3.1 Tujuan Promosi

Menurut Dharmnesta dan Irawan (2005:353), ada beberapa tujuan

yang ingin dicapai suatu perusahaan melalui kegiatan promosi, yaitu:

1. Modifikasi tingkah laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat serta

memperkuat tingkah laku yang ada. Produsen sebagai sumber selalu

berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya (promosi

kelembagaan) mendorong pembelian produk atau jasa perusahaan.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahukan

kepada pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

3. Membujuk

Promosi dengan cara membujuk (persuasive) umumnya kurang

disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun sekarang ini justru yang

banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasive.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat. Hal ini perlu

(29)

produk.

Secara luas, sebagaimana yang diungkapkan oleh Basu Swastha

DH (1996:280) fungsi promosi penjualan adalah selain

menghubungkan antara periklanan, personal selling, dan alat promosi

yang lain, juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa bidang

tersebut”.

Tujuan-tujuan lain yang dapat diraih melalui aktivitas

aktivitas promosi penjualan (Jobber & Lancaster) antara lain:

1. Dorongan pembelian ulang

2. Membangun loyalitas pelanggan dalam jangka panjang

3. Dorongan konsumen untuk mengunjungi outlet penjualan

secara khusus

4. Meningkatkan tingkat persediaan eceran

5. Memperluas dan meningkatkan distribusi produk maupun

merek.

6. Dalam memasarkan produk, bidang penjualan dapat

bekerjasama dengan kelompok-kelompok atau badan-badan

di luar perusahaan seperti konsumen, dealer, distributor

maupun pengecer.

2.2.4 Konsep Strategi pr omosi

(30)

mengkomunikasikan produk yang dibuatnya dalam membujuk pelanggan

dan konsumen sebagai sasaran untuk membeli produk tersebut. (Kotler

1986).

Promosi memerlukan strategi, kiat atau teknik-teknik yang disusun

dalam suatu perencanaan. Produk yang ingin dipasarkan juga

membutuhkan promosi (Rangkuti, 2009:68). Pada dasarnya promosi

merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran, artinya

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono

,2001 : 219).

Strategi promosi haruslah mempertimbangkan berbagai kegiatan

promosi sebagai suatu keputusan. Tugas pokok perencana strategi adalah

untuk menentukan paduan kegiatan yang akan mencapai tujuan promosi

organisasi. Paduan kegiatan promosi dapat diterapkan secara

bersama-sama, salah satunya adalah melakukan kegiatan promosi dengan fokus

pada satu atau beberapa alat promosi (bauran promosi). Setiap perusahaan

dapat melaksanakan promosi dengan khas yang berbeda dengan promosi

perusahaan. Pemilihan teknik berpromosi ditentukan oleh strategi promosi

apakah yang diambil dan hasil analisa situasi, suatu evaluasi terhadap

faktor eksternal dan internal akan mempengaruhi suksesnya sebuah strategi

(31)

Promosi membuat konsumen yang awalnya tidak mengenal suatu

produk jadi mencoba dan membujuk konsumen untuk membeli. Promosi

menawarkan suatu persuasi kepada konsumen untuk segera mengambil

keputusan untuk membeli suatu produk hanya dengan membuat produk

lebih bernilai. Promosi juga dapat membantu memperkenalkan suatu

produk baru dan membuat itu bertahan dengan memperkuat pesan, citra

periklanan atau menciptakan daya tarik antar merek dan konsumen.

Promosi merupakan jembatan dari perusahaan untuk menjangkau pasar

masyarakat. Untuk menjangkau segmen pasar diperlukan pemanfaatan

promosi dengan efektif dengan membangun tujuan, menentukan strategi

yang sesuai dan menetapkan anggaran yang dibutuhkan untuk promosi

(Machfoedz, 2010:36).

Peneliti menyimpulkan pengertian strategi promosi dari dua

pengertian yang berbeda yaitu Menurut David (2004:15) strategi adalah

cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan

tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya

perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Menurut Basu Swastha

dan Irawan (1996:349) Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu

arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Strategi Promosi

adalah tindakan jangka panjang yang dilakukan perusahaan untuk

memberikan informasi atau mempersuasi dan mengarahkan seseorang

(32)

Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi dan

pengendalian dari komunikasi organisasi dengan pelanggan dan target

pendengar yang lain. Strategi bauran promosi mengkombinasikan

periklanan,penjualan personal, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat menjadi program yang terkoordinasi untuk berkomunikasi

dengan pembeli/pelanggan dan pihak lain yang terlibatdalam keputusan

pembelian, strategi bauran promosi meliputi keputusan dalam tujuan

komunikasi, anggaran promosi dan ketentuan berbagai komponen dalam

bauran promosi.

Kotler (2000) mengemukakan bahwa bauran promosi sebagai

media komunikasi pemasaran memiliki lima kegiatan utama yaitu

periklanan (advertising), penjualan secara personal (personal selling),

promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat

(publicity and public relations), pemasaran langsung (direct marketing).

2.2.5 Baur an Promosi (Promotion Mix)

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2011: 52) dalam buku

“Manajemen Pemasaran Jasa” menjelaskan bahwa hal yang harus

diperhatikan dalam kegiatan promosi adalah bauran promosi (promotion

mix). Bauran promosi tersebut terdiri dari advertising (iklan), promosi

penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation),

informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan surat pemberitahuan

langsung (direct mail).

(33)

perusahaan kepada para konsumen apalagi pelanggan setia sebab dengan

membangun komunikasi yang baik dan jelas akan menumbuhkan pengaruh

positif antar kedua belah pihak untuk membangun kepercayaan tanpa ada

kecurigaan satu sama lain (Sunyoto, 2013:155). Kegiatan promosi dapat

dilakukan dengan beberapa cara yang disebut bauran promosi. Menurut

Stanton yang dikutip dari Saladin (2006:172), Bauran promosi adalah

“kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisiti, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”.

Menurut Dharmestha dan Irawan (2005:349), Bauran promosi adalah

“kombinasi strategi yang paling baik dari variabel – varibel periklanan,

personal selling, dan alat promosi yang lain semuanya direncanakan

untuk mencapai tujuan program penjualan”.

Dari definisi – definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

bauran promosi adalah kombinasi dari variabel atau unsur-unsur yang

sudah direncanakan dalam pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Philip Kotler (2007:312), variabel – variabel bauran

promosi yang semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan

program penjualan perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

2.2.5.1Periklanan (advertising)

2.2.5.1.1 Pengertian Iklan

Menurut Indriyo Gitosudarmo dalam Sunyoto

(2013:159), “Iklan merupakan alat utama bagi pengusaha

untuk mempengaruhi konsumen”.

(34)

digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

konsumen. Periklanan juga digunakan sebagai alat

persaingan dengan perusahaan lain dalam usaha

mendapatkan perhatian dan kesan dari pasar sasaran.

Menurut Kotler (1991:237) Iklan adalah bentuk

penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang

produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.

Maksudnya dalam penyampaian pesan tersebut, pemasar

secara khusus melakukannya dengan cara membayar

kepada pemilik media untuk mengiklankan barang atau

produknya.

Definisi iklan juga disampaikan oleh AMA (The

American Marketing Association). Iklan merupakan setiap

bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan

perkenalan ide-ide, gagasan dan layanan yang bersifat non

personal atas tanggungan sponsor tertentu (Liliweri,

1989:21).

Periklanan adalah bagian dari pemasaran yang

membuat produk atau jasa diketahui oleh konsumen dan

iklan tersebut adalah sesuatu yang tidak gratis alias harus

dibayar. Oleh karena itu beriklan perusahaan harus dapat

mempengaruhi konsumen yang telah ada atau calon

(35)

2004:83).

Iklan memiliki tiga fungsi utama yaitu

menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk

(Informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli

(persuading), serta menciptakan suasana yang

menyenangkan dan mencerna informasi (entertainment)

(Tjiptono, 1997:226).

2.2.5.1.2 Jenis Iklan

Menurut Bittner (1986) secara teoritik ada dua jenis

iklan yaitu iklan standard adalah iklan layanan masyarakat..

yang dimaksud iklan standar adalah iklan yang ditata

dengan khusus untuk keperluan periklanan. Iklan layanan

masyarakat adalah iklan yang bersifat non-profit bersifat

mencari keuntungan sosial bukan untuk komersil.

Perbedaan antara kedua jenis iklan ini terletak pada tujuan

keuntungan yang diraih atau diharapkan. (Widyatama,

2007:65-66). Iklan yang sering muncul dan dibuat pada

umumnya oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Iklan Komersial

b. Iklan Corporate

c. Iklan Layanan Masyarakat

2.2.5.1.3 Efektifitas Iklan

(36)

yang menarik perhatian konsumen, mendapatkan reaksi

atau respon, serta memisahkan produk dan jasa yang

diiklankan produk lain dalam persaingan (Lee, 1999).

Shimp (2000) menyatakan bahwa investasi besar-besaran

dalam beriklan menunjukkan bahwa banyak perusahaan

yang memiliki keyakinan akan efektifitas sebuah iklan.

Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai

pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi

perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, dimana

fungsi-fungsi tersebut menurut Widyatama (2007:133-134) antara

lain:

1. Memberi informasi (informing), yakni membuat

konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik

mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta

memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

2. Membujuk (persuading), yang berarti iklan yang

efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk

mencoba produk dan jasa yang diiklankan.

3. Mengingatkan (reminding), dimana iklan berfungsi

untuk menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam

ingatan para konsumen.

4. Memberi nilai tambah (adding value). Periklanan

(37)

mempengaruhi persepsi konsumen.

Menurut Kotler (2000) Efektifitas iklan dapat diukur dari:

1. Dampak komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi

pengaruhnya pada kesadaran (awareness), pengetahuan

(knowledge), dan preferensi (preference).

2. Dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit

diukur daripada dampak komunikasi karena penjualan

dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan, seperti

tampilan produk, harga, ketersediaan, dan tindakan

pesaing.

Eka, dkk (2001) menyatakan untuk bisa menciptakan iklan

yang efektif, tentunya harus diawali dengan pemahaman

program pemasaran produk yang diiklankan, karena iklan

merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Dengan

mempelajari data tentang produk, harga, distribusi, padar

sasaran, serta persaingan, produsen dapat memprediksi

masalah-masalah apa saja yang mungkin dihadapi serta

bagaimana mengatasinya.

2.2.5.2 Pemasaran langsung (direct marketing)

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Saladin (2006:191),

“Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang

(38)

atau transaksi yang bisa diukur di suatu lokasi”.

Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat

interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk

menimbukan respon yang terukur. Dalam pemasaran langsung,

komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual,

dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi oleh konsumen

yang bersangkutan (Tjiptono, 1997:132).

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang

menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan

konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari

konsumen. Secara garis besar, pemasaran langsung memiliki tiga

karakteristik, yaitu:

a. Nonpublik, pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu

b. Disesuaikan, pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang

yang dituju.

c. Terbaru, suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk

diberikan kepada seseorang (Tjiptono, 1997:132).

2.2.5.3 Pr omosi penjualan (sales promotion)

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Saladin (2006:195),

“Promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam,

kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang

(39)

atau pedagang”.

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

pengguna berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan untuk meningkatkan jumlah

barang yang dibeli pelanggan (Tjiptono, (1997:229) dalam Isabella,

2011).

Promosi penjualan merupakan salah satu alat promosi yang

digunakan untuk meningkatkan produk dari perusahaan dengan cara

membujuk pembeli agar membeli produk yang dihasilkan dan

ditawarkan perusahaan. Promosi penjualan dapat diberikan kepada

konsumen, perantara maupun tenaga penjualan. Melalui promosi

penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru atau

mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru dan melakukan

pembelian lebih banyak.

2.2.5.4 Penjualan per sonal (personal selling)

Penjualan personal menurut Hamdani dalam (Sunyoto,

2013:158) mempunyai peranan penting dalam pemasaran produk

karena interaksi secara personal antara penyedia produk dan konsumen

sangat penting. Produk disediakan oleh orang bukan mesin dan orang

merupakan bagian dari produk.

Menurut Tjiptono (1997:224), Penjualan personal merupakan

(40)

memperkenalkan produk dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk hingga kemudian akan mencoba dan membelinya.

Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif dalam hal biaya

pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam

membangun preferensi, keyakinan dan tindakan seorang pembeli.

Penjualan personal atau personal selling merupakan komunikasi

secara individual sehingga tenaga penjual secara langsung mengetahui

keinginan, motif dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen

terhadap produk.

2.2.5.5 Publisitas (Hubungan masyarakat)

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Saladin (2003:147),

“Hubungan masyarakat merupakan salah satu alat promosi yang

penting dan ditujukan untuk membangun opini masyarakat dalam

rangka memelihara, meningkatkan dan melindungi citra perusahaan

dan produknya.

Hubungan masyarakat merupakan suatu fungsi manajemen yang

menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur suatu

organisasi atas dasar kepentingan public dan juga melaksanakan

rencana kerja untuk memperoleh perngertian dan pengakuan dari

masyarakat (Suhandang, 2004:26) dalam Isabella (2011).

Hubungan masyarakat merupakan usaha yang direncanakan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi konsumen untuk membangun citra

(41)

produk dan melakukan transaksi pembelian.

2.2.6 Konsep Media Internet

Jaringan internet sukses dikembangkan dan dicoba pertama kali

pada tahun 1969 oleh US. Department of Defense dalam proyek ARPNet

(Advance Research Project Network). Semenjak itu perkembangan internet

berlangsung sangat pesat. Faktor pencetus menjamurnya pemakaian internet

di seluruh belahan dunia adalah perkembangan World Wide Web (WWW)

yang dirancang oleh tim Berners-Lee dan staf ahli dari laboratorium CERN

(Conseil European Pour la Rechersche Nuclaire) di Jenewa pada tahun 1991.

(Raharjo, 2002:61)

Internet memiliki karakteristik unik dan mampu mengadakan

komunikasi interaktif secara luas. Internet mempunyai karakteristik

interactivity menurut Rafaeli dalam Jaffe et’al (1995:3). Internet

berpotensi menjadi media massa interpersonal. Faktor interpersonal ini

membuat internet memiliki kapabilitas sebagai media massa pertama yang

bersifat “many-to-many”. Peran internet sebagai media baru dengan

keunggulan interaktif dan membangun hubungan secara personal,

kelompok maupun massa.

Peneliti menyimpulkan bahwa dengan adanya teknologi internet

dapat berperan aktif untuk menyebarkan informasi secara luas dan

(42)

2.2.7 Media Sosial

Hadirnya media sosial merupakan media yang ditunggu oleh

kebanyakan orang karena media sosial adalah salah satu alat pemenuhan

kebutuhan manusia yaitu untuk berkomunikasi. Media sosial

memfasilitasi ini dengan membantu masyarakat untuk berkomunikasi lebih

mudah, kepada lebih banyak orang, setiap kali yang mereka inginkan.

Itulah sebabnya jaringan sosial seperti myspace, facebook, blog youtube

dan twitter sangat sukses. Media sosial sangat besar karena hanya

memungkinkan pelanggan berkomunikasi dengan satu sama lain dan

perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan. (Smith dan Zook, 2011:19).

Menurut Kaplan dan Heinlein (2010:60) media sosial adalah

sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar

ideologi dan teknologi dari web 2.0 yang memperbolehkan penciptaan dan

pertukaran konten yang dibuat pengguna. Web 2.0 adalah platform yang

berbasis media sosial (Carlsson, 2010).

Sebuah pesan perlu bekerjasama dengan media platform sehingga

dapat memperkuat satu sama lain. Beberapa media platform semua adalah

saluran anggaran dan kiat pemasar yang relevan, Menurut Tassel dan

Howfield (2010:211-212) termasuk:

1. Iklan media masa dan hubungan masyarakat (televisi, radio, Koran,

Majalah, halaman internet).

2. Media sosial (blogs, wikis, social networks, laman sharing konten,

(43)

3. Media personal (telpon selular, PDA, laptop, komputer)

4. Media langsung (email, postal media, point-of-purchase materials

and tampilan)

Media sosial dapat meliputi berbagai klasifikasi seperti jejaring

sosial, majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki,

podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial.

2.2.7.1 J enis-jenis media sosial

Menurut Kaplan dan Haenlein (2010:59-68) ada enam jenis media

sosial, diantaranya:

1. Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah,

menambah, ataupun menghapus konten – konten yang ada di

website. contohnya wikipedia

2. Blog dan microblog

User atau pengguna lebih bebas dalam mengekspresikan

sesuatu di blog seperti mengungkapkan perasaan yang sedang

dialami (curhat) ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.

contohnya twitter

3. Konten

para user dari pengguna website saling menmbagikan (share)

konten – konten yang ada di media, baik seperti video, ebook,

(44)

4. Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan

cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung

dengan orang lain. Informasi pribadi dapat seperti foto – foto,

informasi pribadi, cerita, dan lain lain. contoh facebook

5. Dunia permainan virtual

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D,

dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang

diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di

dunia nyata. contohnya game online.

6. Dunia sosial virtual

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia

virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan

yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih

ke arah kehidupan, contohnya second life.

2.2.7.1.1 Twitter

Twitter adalah suatu situs web layanan microblog yang

memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mengirimkan

pembaharuan (update) berupa tulisan teks dengan panjang maksimal

140 karakter atau huruf yang hampir sama seperti berkirim pesan

melalui pesan teks (sms). Twitter jika sudah diterjemahkan

merupakan kicauan perusahaan-perusahaan di lingkungan Soma san

(45)

sebagai logonya ini telah berkembang menjadi sebuah real time

dengan pesan singkat yang lebih banyak digunakan daripada internet

(Medcoms, 2009:3).

Twitter dapat digunakan untuk bisnis. Twitter bisa jadi bagian

penting bagi merek dan strategi manajemen karena alat online ini akan

mempermudah pemasar untuk terhubung dengan orang lain dan

membangun hubungan penting. Tren ini sedang ramai di internet

karena dapat lebih mudah menjangkau pasar global dengan produk

atau layanan perusahaan dan tent strategi untuk memasarkan produk

akan semakin mudah untuk dijalankan (Medcoms, 2009:3).

Twitter dapat menjadi fitur dari media sosial untuk kegiatan

promosi sehingga dapat mempermudah perusahaan untuk menjangkau

pasar global yang luas.

2.2.7.1.2 Facebook

Dewasa ini, Facebook adalah website jejaring sosial yang

paling mendominasi dari semuanya dan menjadi fitur yang paling

berguna bagi pemasar di media sosial. Ini dimulai di perguruan tinggi,

saat facebook meningkatkan persentase pengguna mahasiswa sebagai

anggota (Zarella, 2009:67).

Facebook dapat digunakan untuk memasarkan produk.

Kemajuan internet memberikan manfaat pada berbagai aspek

(46)

bisnisnya hanya menggunakan media konvensional. Setelah website

berkembang maka pemanfaatan pemasaran media sosial dilakukan

salah satunya pada facebook. Banyaknya perusahaan besar

memanfaatkan media sosial facebook utamanya adalah untuk

mempromosikan produk dari perusahaan dan juga sebagai sarana

untuk berdiskusi dengan konsumen, mendapatkan umpan balik

mengenai produk perusahaan oleh konsumen (Juju, Suliana,

2010:127).

Facebook menjadi alat yang menjamin karena sedang

mendominasi pasar karena penggunanya yang telah mencapai hingga

tidak sedikit pemasar yang menggunakan media sosial. apalagi di

Indonesia yang saat ini merupakan salah satu dari lima negara teratas

di dunia sebagai pengguna Facebook sehingga peluang ini banyak

digunakan oleh pemasar.

(ht t p:/ / w w w .met rot vnew s.com/ t ekno/ read/ 2013/ 06/ 20/ 985/ 162784/

64-Jut a-Pengguna-Facebook-Enggan-Berkant or-di-Indonesia).

2.2.8.2 Pengaruh Media Sosial

Pengaruh media sosial dapat memberikan keuntungan bagi merek

yang berpromosi melalui media sosial. Media sosial menawarkan maksud

untuk mengikat pelanggan, meningkatkan reputasi merek dan citra,

membangun perilaku merek yang positif, meningkatkan rangking

(47)

melalui online dan offline (Tuten, 2008: 170).

Media sosial membawa perubahan besar dalam revolusi industri

(Smith & Zook, 2011:467). Pengaruh yang dibawa oleh media sosial

cukup besar karena dengan besarnya jangkauan penyebaran informasi

dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi pada

produknya.

Peneliti menyimpulkan bahwa media sosial membawa pengaruh

yang tidak kecil namun sangat luas. Media sosial dapat menciptakan

perbincangan diantara pelanggan sehingga dapat meningkatkan citra merek

(48)

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan atau

menggambarkan bagaimana strategi promosi Kedai Kopi Espresso Bar

(KeiKo) melalui media sosial dalam upaya mempertahankan pelanggan

khususnya di area Surabaya.

Adapun kerangka konseptual yang akan diteliti oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

Kedai Kopi Espresso

Bar (KEIKO) Surabaya

STRATEGI PROM OSI

M EDIA SOSIAL

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Pendekatan dan J enis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang

bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena melalui pengumpulan data yang

mendalam. Permasalahan pokok yang diangkat oleh peneliti yaitu mengetahui

bagaimana strategi promosi apa yang digunakan oleh Kedai Kopi Espresso

Bar (KeiKo) Surabaya melalui media sosial.

Menurut Moleong (2002:3), pendekatan kualitatif merupakan penelitian

ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial

secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang

mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian kualitatif bukan angka-angka, melainkan data

tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, observasi,

dokumentasi, dokumen resmi lainnya. Oleh karena itu, melalui pendekatan

kualitatif, yang penulis lakukan adalah untuk menguraikan sesuatu dengan

metode deskriptif.

Menurut Malhotra (2005:89) metode deskriptif merupakan salah satu

jenis penelitian yang mempunyai tujuan utama menguraikan sesuatu. Bila

dikaitkan dengan permasalahan pokok peneliti akan menguraikan bagaimana

(50)

dalam melakukan promosi melalui media sosial. Ciri lain dari metode

deskriptif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah.

3.2Definisi Konseptual

3.2.1 Strategi

Strategi menurut David (2004:15) strategi adalah cara untuk

mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan tindakan yang

menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang

banyak untuk merealisasikannya.

Strategi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tindakan

atau perencanaan yang dilakukan oleh Kedai Kopi KeiKo Surabaya dalam

mempromosikan produknya melalui media sosial.

3.2.2 Promosi

Menurut Indriyo Gitosudarmo Promosi merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat mengenal

produk kemudian mereka senang dan membeli produk tersebut (Sunyoto,

2013:154-155).

Promosi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kegiatan

yang dilakukan oleh Kedai Kopi Espresso Bar untuk mempengaruhi

konsumen dan memberikan informasi mengenai produk sehingga

(51)

3.2.3 Strategi Promosi

Strategi Promosi adalah tindakan jangka panjang yang dilakukan

perusahaan untuk memberikan informasi atau mempersuasi dan

mengarahkan seseorang untuk terlibat dalam proses pertukaran dalam

pemasaran (David (2004) dan Swasta dan Irawan (1996)).

Strategi promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan produk yang dibuatnya dalam membujuk pelanggan

dan konsumen sebagai sasaran untuk membeli produk tersebut. (Kotler

1986).

Strategi Promosi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

perencanaan atau tindakan yang dilakukan oleh Kedai Kopi KeiKo untuk

mengomunikasikan atau mempromosikan produknya kepada konsumen

agar terjadinya proses jual beli atau pemasaran.

3.2.4 Media Sosial

Menurut Kaplan dan Heinlein (2010:60) media sosial adalah

sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar

ideologi dan teknologi dari web 2.0 yang memperbolehkan penciptaan dan

pertukaran konten yang dibuat pengguna. Web 2.0 adalah platform yang

berbasis media sosial (Carlsson, 2010).

Dalam penelitian ini, media sosial yang dimaksud adalah dua

media sosial yang digunakan oleh Kedai Kopi KeiKo yaitu Facebook dan

(52)

3.3Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) di Jalan

Klampis Jaya No.25 C Surabaya.

3.4Narasumber

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Narasumber adalah orang

yang memberi atau mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan narasumber untuk

mendapatkan data penelitian. Peneliti akan memilih informan yang sesuai

dengan masalah yang diteliti.

1. Key Informan

Key informan merupakan narasumber atau seseorang yang

dianggap paling kredibel dengan masalah pokok penelitian karena

pemahamannya akan informasi atau data yang diteliti penulis (Bungin,

2001:101).

Key Informan Pertama adalah Operational Manager KeiKo

Surabaya yaitu Jeffri yang mengetahui bagaimana strategi promosi

Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) dan mengelola akun media sosial

dan Key Informan kedua yaitu Chandra sebagai Asisten Operasional

Manager KeiKo Surabaya yang mengetahui juga mengelola akun

media sosial milik KeiKo. Pemilihan ini disebabkan karena beliau

memegang tanggung jawab mengenai operasional dan mengetahui

(53)

Menurut Moleong (2002:132), informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian.

3.4.1 Kriteria Informan Penelitian

Untuk mengetahui mengetahui strategi promosi merek pada

konsumen atau pelanggan, peneliti juga akan menjadikan konsumen

KeiKo sebagai informan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Informan mempunyai dan menggunakan secara aktif media sosial

Twitter dan Facebook

2. Informan mengetahui akun Twitter dan facebook yang dimiliki

oleh Kedai Kopi KeiKo Surabaya.

3. Informan pernah mengunjungi toko min. 2- 3 kali.

4. Informan tersebut memiliki ketertarikan dengan KeiKo Surabaya

3.5Teknik pengumpulan data

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan. Penulis

menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data yang

diperlukan. Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi

untuk mengumpulkan data.

(54)

Menurut Moleong (2002:135), Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.

Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan

atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. (Hariwijaya 2007:

73-74).

Wawancara mendalam yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data menggunakan pendekatan petunjuk umum.

Peneliti diharuskan membuat kerangka dan garis-garis besar atau

pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penggunaan

dan pemilihan kata dalam hal tertentu tentu tidak perlu dilakukan

sebelumnya.

Wawancara tersebut digunakan untuk mengungkapkan strategi

promosi Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) melalui media sosial dalam

upaya mempertahankan pelanggan. Alat pengumpulan data yang

digunakan berupa pedoman atau instrument berbentuk

(55)

2. Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra yaitu mata serta dibantu

dengan pancaindra lainnya. Dalam penelitian ini digunakan

pengamatan yang memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan (Bungin, 2009: 115-116).

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dan disimpan oleh orang lain

yang biasanya merupakan data masa lalu/historikal (Wibisono,2003:119).

Data sekunder yang dibutuhkan oleh peneliti adalah

1. Dokumentasi foto

2. Data internal

3. Jurnal penelitian

4. Literatur buku

Semua data tersebut digunakan untuk menjawab masalah pokok

penelitian yaitu bagaimana strategi promosi melalui media sosial yang

dilakukan oleh KeiKo Surabaya.

3.6Teknik analisis data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

Gambar

Gambar 4.1 Logo Kedai Kopi Espresso bar
Gambar 4.3 Lantai 1 Kedai Kopi KeiKo
Gambar 4.4 Papan Menu
Gambar 4.2  Promosi member card
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

- Disarankan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap dimensi Responsiveness seperti pelayan kafe Kedai Kopi menanyakan kepada setiap

Maka kesimpulan yang terkait dengan penelitian mengenai strategi promosi Indie Book Corner dalam pemasaran buku melalui media sosial adalah dengan menerapkan tiga

Strategi customer relations yang dilakukan ketiga outlet Kedai Kopi sebagian besar adalah sama hanya terdapat sedikit perbedaan dalam prakteknya di lapangan yaitu, bagaimana

Positioning dalam merancang media promosi Kedai Kopi Semeja yaitu menampilkan visual atau desain yang menggabungkan antara fotografi dan ilustrasi yang dimana akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui startegi promosi yang dilakukan oleh MUA Rias Athif melalui media sosial dan dapat mengetahui apakah dengan strategi promosi

STRATEGI PROMOSI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PANTAI BAHAGIA Angeline Aurellia, Jacelyin, Kusnan, Muhammad Rizky Delpiero, Rezky Dwiham Ginting Universitas

Implikasi Pemilik UMKM Ranginang Ma On yang berada di Desa Cikalong Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang dapat menggunakan media sosial untuk melakukan strategi promosi dan