PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Aurelia Wulandari
132114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT
(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Aurelia Wulandari
132114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iii
iv
“
Threfore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that your
hope
received it, and it will be yours”
(Mark 11:24)
“All your dreams can come true, if we have the courage the
puruse them. If you can dream it, you can do it!”
(Walt Disney)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku Herman Yoseph Harjono dan Fransiska Xaveria Suparmi
Adikku Stephanus Brian Kurniawan
Teman-teman BEMFE 2015/2016
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 01 Mei 2017
Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAN
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Florentina Aurelia Wulandari
NIM : 132114116
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
yang berjudul:
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 11 Mei 2017
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penuls mengucapkan terima kasih
kepada:
1. A. Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti dan
terlibat dalam segala kegiatan Fakultas baik secara akademik dan non
akademik.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti dan terlibat dalam segala kegiatan Prodi baik secara
akademik dan non akademik
3. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Muryantoro, S.Pd., selaku ketua Koperasi Simpan Pinjam Artha
viii
5. Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yang telah banyak
membantu selama proses penelitian.
6. Kedua orang Herman Yoseph Harjono dan Fransiska Xaveria Suparmi
selalu membantu dan banyak mendorong serta mendoakan mulai dari awal
semester hingga penulisan skripsi ini selesai.
7. My best roommate Gabriel Ayu Pertiwi yang selalu mau mendengarkan keluh kesahku setiap saat, setiap waktu dan memberikan semangat selama
proses menyelesaikan studi.
8. My best squad Muhammad Fathur Rohim, Muhammad Rizky Fauzan, Catharina Desti, dan Diah Puspita yang setia dalam suka dan duka.
9. Inggil Deprina, Agata Nadhea, Destiana Restu, dan Catharina Astia Putranti
yang telah berdinamika mulai dari awal semester dan memberi semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Mr. G yang selalu memberikan semangat mulai dari awal mengerjakan
sampai skripsi ini selesai.
11.Semua pihak yang telah mendukung yang tidak bisa saya sebutkan satu per
satu.
Yogyakarta, 30 Mei 2017
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
x
C. Piutang ... 16
D. Kredit ... 18
E. Koperasi ... 24
F. Koperasi Simpan Pinjam ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 34
E. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi ... 39
B. Lokasi ... 42
C. Visi dan Misi ... 42
D. Struktur Organisasi ... 43
E. Kegiatan Operasional ... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Menentukan Resiko ... 50
B. Meksanakan Survei Pendahuluan ... 51
C. Program Audit ... 58
D. Melaksanakan Pekerjaan Lapangan ... 59
E. Analisis Hasil Audit ... 69
F. Laporan Audit ... 74
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 82
xi
C. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Contoh tabel check list... 36
Tabel 2 Tingkat Resiko Koperasi ... 50
Tabel 3 Hasil Check List Pengendalian Internal ... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Proses Pemberian Pinjaman ... 52
Gambar II Aplikasi Pinjaman ... 53
Gambar III Proses Pinjaman Ditolak ... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Piutang Bulanan dan Mingguan ... 89
Lampiran 2 Form Hasil Kunjungan Anggota ... 90
Lampiran 3 Form Penilaian Agunan ... 91
Lampiran 4 Nota Analisa Pinjaman ... 92
Lampiran 5 Form Aplikasi Pinjaman ... 93
Lampiran 6 Surat Pemberitahuan Jatuh Tempo ... 94
Lampiran 7 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 95
Lampiran 8 Check List Pengendalian Manajemen ... 96
xv ABSTRAK
PENGAUDITAN INTERNAL PADA PENYALURAN KREDIT (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
Florentina Aurelia Wulandari NIM : 132114116 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi, melakukan analisis temuan-temuan dan memberikan rekomendasi atas hasil pengauditan internal pada proses penyaluran kredit. Masalah yang timbul bisa menghambat aktivitas penyaluran kredit apabila tidak segera dilakukan perbaikan. Pencegahan masalah pada proses penyaluran kredit dapat dilakukan apabila penyebab masalah telah ditemukan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif melalui tahapan proses pelaksanaan audit internal pada bagian penyaluran kredit.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koperasi telah melakukan kegiatan penyaluran kredit dengan ekonomis, efektif, efisien dan memiliki pengendalian manajemen dalam melakukan penyaluran kredit yang sangat baik dengan hasil
index check list sebesar 87,5%. Hasil temuan dan rekomendasi yang diberikan kepada pihak perusahaan dilaporkan dalam bentuk laporan audit.
xvi ABSTRACT
INTERNAL AUDIT FOR LENDING PROCESS (A Case Study at Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha)
Florentina Aurelia Wulandari NIM : 132114116 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
The aim of the study is to evaluate, to analyze the findings and to suggest recommendations on results of internal audit on the process of lending. Existing problems can hamper the lending process if there is no immediate improvement. Prevention of problems in the lending process can be done if the causes of the problem have been found.
The type of this research was qualitative with a case study method. The data were obtained by observation, interview, documentation. The analysis used in the study was descriptive through the process of the internal audit implementation in the division of lending process.
The result showed that the cooperative has conducted its operation with economical, effective, efficient and has implemented management control of lending process with very good as suggested by the compliance index up to 87,5%. The findings and recommendations was suggested to the company are reported in the audit report.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan sebagai wadah bagi masyarakat dalam perannya
di bidang ekonomi pada sekarang ini memiliki peran yang sangat penting.
Kompetisi lembaga keuangan pada jaman sekarang ini semakin ketat.
Lembaga keuangan yang berperan dalam perekonomian rakyat mulai
berkembang pesat pada saat ini dan tidak terbatas pada lembaga keuangan
resmi dalam bentuk perbankan, tetapi mulai berkembang pada lembaga
keuangan swasta, seperti lembaga koperasi. Pada praktiknya sekarang ini
banyak macam koperasi yang muncul dan salah satu koperasi yang sering
kita temui adalah koperasi simpan pinjam.
Sebagai lembaga keuangan swasta yang turut berperan dalam
kegiatan perkonomian masyarakat, koperasi simpan pinjam memiliki tujuan
untuk mensejahterakan anggotanya, serta ikut dalam membangun
perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun prinsip yang
ada dalam koperasi simpan pinjam berdasarkan UU Koperasi adalah
memiliki sifat terbuka dan sukarela, dikelola secara mandiri dengan cara
yang demokratis. Koperasi simpan pinjam yang pada jaman sekarang ini
Koperasi simpan pinjam harus pandai dalam melakukan promosi
untuk mengambil hati masyarakat. Selain promosi yang harus bisa
meyakinkan masyarakat ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh
koperasi, salah satunya adalah koperasi harus memiliki strategi untuk
mengambil hati atau minat masyarakat. Terdapat beberapa keuntungan yang
bisa didapatkan dalam koperasi simpan pinjam, yaitu suku bunga yang
ditawarkan relative rendah, kemudahan kredit yang diberikan oleh koperasi,
dan macam produk yang menarik bagi masyarakat. Koperasi yang sudah
memiliki jaminan pemerintah (hukum) akan memiliki nilai tersendiri dalam
masyarakat untuk menaruh kepercayaan pada koperasi simpan pinjam.
Kegiatan koperasi simpan pinjam adalah melakukan simpanan dan
pinjaman kepada anggotanya. Pinjaman yang dilakukan oleh koperasi
menjadi piutang bagi koperasi simpan pinjam. Piutang usaha dalam
koperasi menjadi salah satu hal penting, karena salah satu indikasi bahwa
suatu koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan yang kuat
adalah adanya jumlah piutang yang besar selain dilihat dari asset yang
dimiliki koperasi simpan pinjam. Semakin besar piutang yang dimiliki oleh
suatu koperasi maka bisa dikatakan bahwa koperasi tersebut memiliki
sebuah keuangan yang kuat dan koperasi telah memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi yang diberikan masyarakat terhadap koperasi
simpan pinjam tersebut.
Penyaluran dana yang terkumpul kepada anggota yang dimasa
dikelola sedemikian rupa sehingga penghimpunan dan penyaluran yang
dilakukan oleh koperasi simpan pinjam dapat berjalan dengan seimbang.
Koperasi simpan pinjam saat ini harus bisa menunjukkan kemampuan
pengelolaan keuangan secara baik dan professional. Dengan pengelolaan
yang professional, maka kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa
koperasi simpan pinjam tersebut akan meningkat. Koperasi simpan pinjam
dituntut untuk bisa melayani penyimpanan dan juga penarikan dana oleh
anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan yang telah disepakati.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah dalam melakukan penyaluran
kredit yang dilakukan oleh sebuah koperasi sudah baik atau belum. Salah
satu cara untuk mengetahui apakah pengelolaan yang dilakukan sudah baik
dan dilakukan secara professional dalam melakukan penyaluran kredit
dalam bentuk pinjaman di koperasi simpan pinjam dengan melakukan audit
secara internal khusunya pada bagian operasional.
Sebagai lembaga keuangan swasta yang mulai beroperasi tahun
2004 Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha sudah mulai beroperasi.
Konsumen pengguna jasa Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha juga
sudah menunjukkan jumlah yang cukup signifikan. Tetapi sebagai lembaga
keuangan yang sudah mendapat kepercayaan masyarakat, sampai saat ini
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha belum pernah dilaksanakan audit
internal, sehingga kondisi penyaluran kredit yang terjadi dalam koperasi
Melalui audit internal diharapkan dapat diperoleh data tentang
kelancaran dalam proses penyaluran kredit dalam koperasi, adakah kendala
dalam pengelolaan keuangan terutama bagian penyaluran kredit yang akan
manjadi piutang bagi koperasi, piutang yang ada dalam koperasi menjadi
salah satu kas yang dimiliki oleh koperasi. Maka dari itu penulis berharap
penelitian ini dalam melakukan audit tentang penyaluran kredit Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha. Pengauditan yang dilakukan meliputi
kegiatan untuk menilai data adakah piutang-piutang yang tidak tertagih,
atau masalah yang timbul dalam setiap transaksi dalam koperasi simpan
pinjam tersebut seperti kesulitan dalam melakukan penagihan atas piutang
yang terjadi.
Apabila ditemukan kendala atau masalah dalam melakukan
penyaluran kredit koperasi simpan pinjam khususnya dalam piutang melalui
audit internal, maka dapat dengan segera dilakukan pembenahan internal,
sehingga Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dapat berjalan dengan
baik, meningkatkan kualitasnya, dan pada akhirnya kepercayaan
masyarakat terhadap koperasi simpan pinjam akan meningkat pula.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan tersebut maka
penulis mengambil judul tentang “Pengauditan Internal pada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil audit
internal pada penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha?
C. Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi,
melakukan identifikasi resiko dan analisis temuan-temuan pada proses
penyaluran kredit di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini,
bagi:
1. Koperasi Artha Nugraha
Bagi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha diharapkan penelitian
ini dapat menjadi acuan atau evaluasi dalam kinerja koperasi dimasa
yang akan datang agar Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dapat
menjadi koperasi yang berkembang dan semakin baik.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan referensi kepustakaan
yang ada di perpustakan Universitas Sanata Dharma untuk penelitian
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat manambah wawasan bagi pembaca
yang berkaitan dengan audit internal pada bagian penyaluran kredit
4. Penulis
Penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah
diperoleh selama masa perkuliahan mengenai audit internal dan
menambah wawasan tentang praktik audit internal pada bagian
penyaluran kredit secara langsung.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini akan menjelaskan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah dari penelitian, tujuan
penelitian, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian,
dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian
ini.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan
dan yang mendukung dengan lingkup permasalahan yang
Bab III Metode Penelitian
Bab ini merupakan metode penelitian akan menjelaskan
tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek
dan objek penelitian yang akan digunakan, teknik
pengumpulan data yang digunakan dan teknik analisis data
yang akan digunakan.
Bab IV Gambaran Umum Objek Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang garis besar objek perusahaan
yang diteliti, seperti sejarah perusahaan, visi dan misi,
struktur organisasi yang ada dalam perusahaan dan juga
kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang data penelitian, analisis data
dan hasil penelitian yang telah didapat.
Bab VI Penutup
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan penelitian,
keterbatasan yang ditemukan selama penelitian dan saran
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Pengertian Pengauditan
Pengauditan merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk
menentukan tingkat kesesuaian yang ada dan melaporkan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berwenang (Jusup, 2010: 11).
2. Jenis-Jenis Audit
Audit memiliki banyak jenis yang dikelompokkan menjadi tiga
jenis golongan. Ketiga jenis golongan audit tersebut adalah audit
laporan keuangan, audit kesesuaian, audit operasional (Jusup, 2010:
15-17). Pengertian dari ketiga jenis audit tersebut akan dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu laporan
keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan
diperiksa dan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah
ditetapkan. Tujuan audit ini adalah laporan-laporan tersebut akan
b. Audit Kesesuaian
Audit kesesuain dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar pekerjaan
audit semacam ini biasanya dapat dilakukan oleh auditor yang
bekerja pada unit organisasi yang bersangkutan, namun audit
kesesuain dapat juga dilakukan oleh auditor yang ditunjuk dari luar
organisasi yang diaudit.
c. Audit Operasional
Audit Operasional merupakan pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil
akhir dari suatu audit ini biasanya berupa rekomendasi kepada
manajemen untuk perbaikan operasional.
B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
American Accounting Association dalam buku Sawyer, Mortimer, James (2003: 8)mendefinisikan bahwa audit internal merupakan proses
yang sistematis secara obyektif untuk memperoleh dan mengevaluasi
asersi tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis, Sawyer juga
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang
ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pihak yang berkepentingan.
Audit internal membantu suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
pengendalian dan proses governance.
2. Tujuan Audit Internal
Audit internal memiliki tujuan untuk melakukan suatu penilaian
apakah manajemen atau pegawai suatu entitas telah melaksanakan atau
belum melaksanakan suatu hukum, peraturan, kebijakan, prosedur atau
standar dalam menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis,
efisien, dan efektif. Penilaian yang dilakukan dengan cara menganalisis,
konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam
melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan
tindakan-tindakan yang telah di review dan memberikan rekomendasi kepada pihak organisasi atau entitas (Andayani: 2008).
Menurut Andayani (2008: 103) dalam melakukan audit internal
yang dimaksud dengan ekonomis merupakan penghematan atau
penggunaan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan terbaik tanpa
ada sisa. Efisiensi adalah meminimalkan kerugian atau penghamburan
tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan atau memfungsikan.
Efektifitas adalah menekankan hasil actual dari dampak atau kekuatan
3. Ruang Lingkup Audit Internal
Ruang lingkup audit internal menurut Tugiman (2006) adalah
penilaian efektivitas sistem pengendalian internal dan evaluasi terhadap
kelengkapan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimiliki
oleh suatu organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab
kegiatan yang diberikan. Sedangkan COSO berpendapat bahwa ruang
lingkup audit internal adalah efektivutas dan efisiensi operasional,
keandalan pelaporan keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku. Tujuan dalam melakukan pengamanan harta termasuk dalam
tujuanefektivitas dan efisiensi operasi.
Tugiman menyebutkan bahwa seorang pemeriksa internal harus
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mereview (reliabilitas dan integritas) informasi finansial dan operasional serta cara yang digunakan untuk indentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi finansial dan
operasional yang telah didapatkan.
b. Mereview berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan keseuaian dengan berbagai kebijaksanaan, prosedur, hukum, dan
peraturan yang berakibat penting terhadap kegiatan organisasi.
c. Mereview berbagai cara yang digunakan dengan tujuan untuk melindungi harta dan melakukan verifikasi keberadaan harta-harta
d. Menilai tingkat ekonomis dan efisien penggunaan sumber daya oleh
organisasi.
e. Mereview berbagai operasi atau program untuk menilai hasil yang didapatkan, apakah konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program dilaksanakan sesuai
dengan rencana organisasi.
4. Teknik-Teknik Audit Internal
Untuk melakukan seberapakah kesesuaian pelaksanaan kegiatan
penyaluran kredit simpan pinjam yang ada dalam Koperasi Artha
Nugraha dengan standard dan prosedur yang sudah ditetapkan maka
akan dilakukan dengan melakukan tahapan audit. Berikut beberapa
teknik audit yang dapat digunakan untuk melakukan audit internal
menurut Sawyer, Mortimer, James, (2003) dan Kumaat (2011: 52):
a. Penentuan Resiko
Tujuan dari penentuan resiko ini adalah untuk membuat karyawan
sadar akan beragam resiko yang ada serta prioritas, dan keterbatasan
dari daftar resiko tersebut.
b. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dapat menjadi senjata terbaik bagi auditor
untuk memperoleh pemahaman informasi dan perspektif yang
dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan suatu audit seperti
sejarah, struktur organisasi maupun latar belakang serta
yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan
program audit yang tepat akan menunjang keberhasilan audit. Jadi,
keberhasilan atau kegagalan audit bisa jadi sangat tergantung pada
survei. Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik, maka survei tersebut akan menjadi lebih dari sekedar
cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif melainkan juga
menjadi penentu keberhasilan audit.
Suvei pendahuluan merupakan sarana penting untuk membuat
auditor lebih memahami tujuan, proses, resiko, dan kontrol yang
terkait dengan audit. Dalam survei pendahuluan dilakukan adanya
pendokumentasian yang memiliki beberapa langkah yang akan
mengarah pada pertemuan awal antara auditor dengan manajer klien
dengan membuat kuisioner yang akan digunakan dalam wawancara
dan diskusi dengan manajer klien dan yang lainnya
c. Program Audit
Program Audit internal merupakan pedoman bagi seorang auditor
dan merupakan suatu kesatuan dengan supervise audit dalam
pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Program audit ini
dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai apa yang
akan dilakukan, kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya,
siapa yang akan melakukannya dan berapa lama waktu yang
Program audit memiliki beberapa manfaat apabila disusun
dengan baik. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program
audit tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan
audit.
2) Menjadi dasar penugasan auditor.
3) Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan
audit.
4) Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan
apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
5) Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam
tahap-tahap pelaksanaan audit.
6) Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
7) Membantu auditor pada audit selanjutnya.
8) Mengurangi waktu supervise langsung yang dibutuhkan.
9) Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit inernal.
d. Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan merupakan proses yang sistematis dan
merupakan persyaratan professional. Auditor internal melakukan
skeptisme yang sehat. Tujuan dari pekerjaan lapangan adalah untuk
membantu pemberian keyakinan dengan melaksanakan
prosedur-prosedur audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit yang
Dalam melakukan pekerjaan lapangan, seorang auditor internal
akan menerapkan teknik-teknit audit. Teknik-teknik audit yang akan
diterapkan adalah melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi dan melakukan
evaluasi yang diterapkan pada beragam kondisi. Teknik-teknik
tersebut digunakan dengan cara sendiri maupun secara gabungan,
kapan pun sesuai dengan waktu auditor melakukan pemeriksaan.
e. Temuan Audit
Temuan audit merupakan suatu penyimpangan-penyimpangan
dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima. Beberapa
temuan yang memiliki kelemahan kecil dan tidak membutuhkan
perhatian manajemen tidak perlu dilaporkan oleh seorang auditor.
Berikut merupakan syarat temuan yang bisa dilaporkan oleh auditor:
1) Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.
2) Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti
yang memadai, kompeten dan relevan.
3) Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
4) Relevan dengan masalah-masalah yang ada.
5) Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan
untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung
kelemahan.
Tidak ada temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan
masing-masing. Temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi tidak
signifikan, kecil, atau besar. Temuan tidak signifikan merupakan
temuan semacam kesalahan klerikal yang dialami semua organisasi
dan tidak memerlukan tindakan formal. Temuan-temuan kecil
(minor findings) perlu dilaporkan karena kesalahan manusiawi yang bersifat acak, jika tidak diperbaiki maka akan berlanjut sehingga
merugikan; dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi
organisasi namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh
manajemen. Sedangkan untuk temuan-temuan besar (major findings) merupakan temuan yang akan menghalangi pencapaian tujuan uatama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi.
f. Penyajian hasil audit (Audit “Deliverable”)
Tahap ini merupakan tahap penyampaian konfirmasi temuan
(finding confirmation) kepada pihak perusahaan sampai pada penyajian Laporan Hasil Audit (audit report) kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Piutang
1. Pengertian Piutang
Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001: 386)
mendefinisikan piutang sebagai klaim uang, barang, atau jasa kepada
pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Adanya piutang timbul apabila
diberikan secara kredit kepada pihak lain. Menurut Jusup (2011: 71)
piutang merupakan hak untuk menerima sejumlah uang di waktu yang
akan datang yang timbul dari transaksi pada saat ini, piutang menjadi
milik perusahaan dan menjadi asset perusahaan.
Giri (2012: 129) mengungkapkan bahwa piutang merupakan
tuntutan kepada pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang,
barang, dan jasa (asset) tertentu pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini dan akan
menimbulkan aliran kas masuk di masa yang akan datang.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
piutang merupakan suatu klaim atau tuntutan baik dalam bentuk uang
atau barang terhadap pihak lain dalam periode tertentu.
2. Jenis-jenis Piutang
Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001: 386)
mengungkapkan bahwa untuk kepentingan pelaporan keuangan,
perusahaan diklasifikasikan menjadi piutang lancar (current receivable) dan piutang tidak lancar (noncurrent receivable). Piutang lancar atau piutang jangka pendek ini diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun
atau selama satu siklus operasi berjalan. Piutang tidak lancar atau
piutang jangka panjang merupakan semua piutang diluar piutang lancar.
Sedangkan untuk kepentingan neraca Kieso mengklasifikasikan
penjelasan lebih lanjut mengenai piutang dagang dan piutang
nondagang:
a. Piutang dagang (trade receivable)
Merupakan jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi
bisnis normal. Piutang dagang sendiri dapat dibedakan menjadi
piutang usaha (accounts receivable) dan wesel tagih (notes receivable). Piutang usaha merupakan janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang dijual yang biasanya ditagih dalam
waktu 30 sampai 60 hari. Wesel tagih merupakan janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa
depan. Wesel tagi ini dapat berasal dari penjualan, pembiayaan, atau
transaksi lainnya dan bisa bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang.
b. Piutang nondagang (nontrade receivable)
Piutang yang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa
janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu
D. KREDIT
1. Pengertian
Menurut Astiko (1996: 5) kredit merupakan kemampuan dalam
dengan pembayaran akan dilakukan pada jangka waktu yang telah
disepakati.
Dalam kehidupan sehari-sehari sebuah pinjaman kredit akan
dilakukan dengan adanya perjanjian tertulis disertai jaminan pinjaman
yang akan diserahkan baik berupa benda maupun bukan benda.
2. Jenis-Jenis Kredit
Beberapa pengelompokan kredit menurut Kasmir (2003: 99-102),
adalah sebagai berikut
a. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Kredit, yaitu
1) Short Term Credit, dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. 2) Intermediate Credit, dengan jangka waktu sampai 3 tahun. 3) Long Term Credit, dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun. b. Jenis Kredit Berdasarkan Lembaga yang Menerima Kredit, yaitu:
1) Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah adalah kredit yang
diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki
pemerintah.
2) Kredit untuk badan usaha swasta adalah kredit yang diberikan
kepada perusahaan/badan usaha miliki swasta.
3) Kredit perorangan, diberikan kepada perorangan.
4) Kredit untuk bank Koresponden, lembaga pembiayaan dan
c. Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya, yaitu:
1) Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit untuk modal kerja
perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan.
2) Kredit Investasi adalah kredit (berjangka menengah atau
panjang) yang diberikan kepada usaha-usaha guna perbaikan,
perluasan atau pendirian proyek baru.
3) Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan
konsumsi yang diberikan bank kepada pihak ketiga/perorangan.
d. Jenis Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi, yaitu:
Didasari atas kebutuhan untuk menentukan kebijakan pengarahan
kredit bank secara kualitatif yang dititikberatkan pada sektor
ekonomi yang diutamakan dalam pembiayaan dengan bank tersebut.
Sektor ekonomi yang dimaksud adalah sektor pertanian,
pertambangan, perindustrian, konstruksi, jasa social, jasa dunia
usaha, dan lain-lain.
e. Jenis Kredit Berdasarkan Sifat, yaitu:
1) Kredit atas dasar satu kali (eenmalig) adalah kredit jangka pendek untuk pembiayaan transaksi tertentu
2) Kredit atas dasar transaksi berulang (revolving) adalah kredit jangka pendek yang diberikan kepada nasabah untuk usaha yang
merupakan satu seri transaksi
dipergunakan sebagai tambahan modal kerja bagi suatu unit
produksi atas dasar penilaian kapasitas produksi/kebutuhan
modal kerja dimana maksimum kredit yang diberikan tidak
terikat pada kapasitas produksi normal atau realisasi
4) Kredit atas dasar plafon terbuka adalah kredit untuk kebutuhan modal kerja dimana maksimum kredit yang diberika tidak terikat
pada kapasitas produksi normal atau realisasi penjualan
5) Kredit atas dasar penurunan plafon secara berangsur adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang pelunasannya harus
dilaksanakan secara berangsur sesuai dengan jadwal pelunasan
yang telah disetujui oleh bank
f. Jenis Kredit Berdasarkan Sumber Dana, yaitu
1) Kredit dengan dana bank sendiri
2) Kedit dengan dana bersama-sama dengan bank lain
3) Kredit dengan dana dari luar negeri.
3. Prinsip Pemberian Kredit
Pemberian Kredit yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam
kepada seseorang harus memenuhi persyaratan yang dikenal dengan
prinsip 5C dan 7P. Prinsip 5C ini dapat digunakan untuk meminimalisir
Menurut Kasmir (2012:95) kelima pinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Character
Prinsip ini berkaitan dengan watak calon debitur untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya, seperti memegang teguh janji dan
bersedia melunasi utangnya tepat waktu. Berisi data tentang
kepribadian calon pelanggannya seperti sifat-sifat, kebiasasn, cara
hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobi. Kegunaan
dari penilaian tersebut untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemauan calon pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
b. Capacity
Merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha
yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit yang diberikan.
Pengukuran capacity dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain pengalaman mengelola usahanya, sejarah perusahaan
yang sedang atau telah dikelola (pernah mengalami masa sulit atau
tidak, bagaimana cara mengatasi kesulitan). Capacity sendiri merupakan kemampuan calon debitur dalam membayar.
c. Capital
Merupakan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola
laba rugi, truktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang
diperoleh.
d. Condition of economy
Perlunya pertimbangan kondisi ekonomi yang dialami oleh calon
debitur.
e. Collateral
Collateral diperhitungkan paling akhir apabila masih terdapat kesangsian atau keraguan dalam pertimbangan-pertimbangan yang
lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah
sebagai berikut:
a. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadian aau tingkah lakunya
sehari-hari maupun masa lalunya. Selain itu juga mencakup sikap, emosi,
tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah.
b. Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya,
sehingga nasabah akan mendapat fasilitas yang berbeda pula.
c. Perpose
Merupakan analisis dengan mengetahui tujuan nasabah dalam
d. Prospect
Analisis yang dilakukan dengan menilai usaha nasabah di masa yang
akan datang, apakah menguntungkn atau tidak.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah akan mengembalikan
kredit yang diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
f. Profotability
Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang
diperolehnya.
g. Protection
Tujuan dari tahap ini adalah bagaimana menjaga agar usaha dan
jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
E. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan yang turut
berpartisipasi dalam bidang keuangan di Indonesia. Untung
menyampaikan dalam bukunya tentang Hukum Koperasi dan Peran
Cooperative yang memiliki arti bekerjasama (2005: 1). Menurut Muljono (2012: 1), koperasi merupakan badan usaha yang
beranggotakan seorang atau badan hukum yang berlandaskan pada
prinsip koperasi sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1 koperasi
merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum yang berlandaskan berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan badan usaha yang
terdiri dari seorang atau lebih yang berlandaskan kekeluargaan.
2. Prinsip Koperasi
Koperasi memiliki prinsip yang mengatur hubungan antara
koperasi dengan para anggotanya dan hubungan antara sesama anggota
koperasi agar tujuan yang telah di buat dapat tercapai. Undang-undang
Nomor 25 Tahum 1992 pasal 5 menyebutkan prinsip koperasi adalah
sebagai berikut:
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
Tidak ada paksaan dalam menjadi anggota koperasi dan siapa saja
boleh menjadi anggota koperasi dengan memenuhi syarat dan patuh
pada aturan koperasi. Prinsip ini menegaskan bahwa pengelolaan
dalam koperasi. Anggota memegang dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi.
b. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis
Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya tidak ada
wewenang mutlak untuk mengatur koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Pembagian laba dalam suatu koperasi lebih dikenal dengan Sisa
Hasil Usaha (SHU), yang dibagi berdasarkan kontribusi jasa usaha
anggota terhadap koperasi.
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
Setiap anggota koperasi dapat menempatkan modal mereka pada
koperasi, yang oleh koperasi modal yang telah diberikan diakui
sebagai Modal Penyertaan.
e. Kemandirian
Koperasi merupakan badan hukum yang mandiri, dimana
pemerintah tidak perlu ikut serta dalam menentukan Anggaran
Dasar Koperasi. Pendanaan dalam koperasi di usahakan berasal dari
anggotanya, sehingga bisa berdiri sendiri dan tidak tergantung pada
f. Pendidikan perkoperasian
Tujuannya agar pengetahuan dan kesadaran dari tiap anggota
tentang kesamaan tujuan tetap terjaga, apabila kesamaan terjaga
maka kelangsungan hidup koperasi terjaga pula.
g. Kerjasama antar koperasi
Koperasi bisa saling melakukan kerjasama dengan tujuan agar dapat
menghadapi persaingan yang sangat berat dari para pelaku ekonomi
lain yang memiliki basis rakyat pula. Kerja sama yang terjadi antar
koperasi ini tidak membuat tujuan dari setiap koperasi berubah,
melainkan akan memperkokoh kesamaan tujuan anggota dalam
membentuk koperasi.
3. Tujuan dan Fungsi Koperasi
Sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan,
koperasi memiliki tujuan menurut Muljono (2012, 5). Koperasi
memiliki beberapa fungsi dan manfaat, berikut merupakan fungsi dan
manfaat koperasi.
Fungsi dan peranan koperasi antara lain sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya menaikkan kualitas
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional Dengan koperasi sebagai
sakagurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
4. Jenis-jenis Koperasi
Menurut Muljono (2012, 4), koperasi dibedakan berdasarkan
kegiatan usaha koperasi, latar belakang anggota, dan kondisi anggota
koperasi. Berbagai jenis kopersi tersebut akan dibahas lebih lanjut di
berikut ini:
a. Jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatan Usaha Koperasi
Jenis koperasi ini dikelompokkan menjadi:
1) Koperasi konsumen yang usahannya memenuhi kebutuhan
sehari-hari anggota koperasi.
2) Koperasi produsen yang anggotanya menghasilkan produk yang
kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.
3) Koperasi simpan pinjam yang melayani kegiatan peminjaman
dan penyimpan uang para anggotanya.
b. Jenis Koperasi Berdasarkan Latar Belakang Anggota
Jenis koperasi ini dikelompokkan menjadi:
1) Koperasi unit desa (KUD) beranggotakan masyarakat pedesaan
2) Koperasi pasar yang beranggotakan pedagang pasar.
3) Koperasi sekolah yang beranggotakan siswa sekolah, karyawan
sekolah dan guru.
4) Koperasi pegawai negeri yang beranggotakan pegawai negeri.
c. Jenis Koperasi Berdasrkan Kondisi Anggotanya
Berdasarkan kondisi anggotanya, koperasi ini secara umum
dapat dikelompokkan menjadi koperasi primer yang didirikan oleh
dan beranggotakan orang-seorang yang dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang dan koperasi sekunder yang
didirikan oleh dan beranggotakan koperasi yang dibentuk
sekurang-kurangnya oleh 3 koperasi.
F. Koperasi simpan Pinjam
1. Pengertian
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan
swasta bukan bank. Koperasi simpan pinjam memiliki kegiatan usaha
menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan uang, selain
bentuk simpanan koperasi simpan pinjam juga melayani peminjaman
bagi anggotanya.
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun
2015 Pasal 3 menyatakan bahwa pendirian koperasi simpan pinjam
diberikan dengan menerbitkan dua dokumen yaitu dokumen pengesahan
badan hukum dan dokumen ijin usaha simpan pinjam.
Penerbitan ijin usaha atau akta yang dimaksud diatas ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2015, sebagai berikut:
a. Bupati/Walikota menerbitkan ijin usaha Koperasi simpan pinjam
atau usaha simpan pinjam yang wilayah keanggotaannya dalam satu
daerah Kabupaten/Kota
b. Gubernur menerbitkan ijin usaha koperasi simpan pinjam atau usaha
sipan pinjam yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi
c. Menteri meneribitkan ijin usaha koperasi simpan pinjam atau usaha
simpan pinjam yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Provinsi.
2. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam dikelola oleh anggotanya dimana
kepengurusan koperasi dibentuk melalui Rapat Anggota yang
pelaksanaan berdasarkan prinsip koperasi pada umumnya yang
tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 1992.
3. Tujuan dan Manfaat Koperasi Simpan Pinjam
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun
2015 usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi yang bergerak
dalam bidang lembaga keungan memiliki visi, misi dan tujuan yang
tercapai sehingga perekonomian anggota koperasi dapat tumbuh
menjadi kuat, sehat, mandiri dan tangguh.
Berdirinya koperasi simpan pinjam dimaksudkan untuk memberikan
manfaat bagi anggota dan masyarakat. Berdirinya sebuah koperasi
diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi
nasional.
4. Modal atau Sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam
Modal atau sumber dana koperasi simpan pinjam berasal dari para
anggotanya dan calon anggota. Menurut Peraturan Meneteri Nomor 15
Tahun 2015 modal tersebut berasal dari jumlah simpanan pokok,
simpanan wajib, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil usaha, hibah,
dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan
wajib.
5. Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam sebagai lembaga keuangan bukan bank
yang salah satu kegiatannya menyediakan jasa simpanan bagi
anggotaya. Berikut merupakan jasa simpanan yang ada dalam koperasi
simpan pinjam:
a. Simpanan Pokok
Merupakan jasa simpanan dimana anggota memiliki kewajiban
untuk memberikan sejumlah uang yang sama nilainya yang
dibayarkan saat masuk pertama kali menjadi anggota. Simpanan
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib untuk jumlah uang yang diberikan atau dibayarkan
oleh setiap anggota berbeda tergantung dengan kemampuan
masing-masing anggota koperasi. Simpanan wajib ini wajib dibayarkan oleh
para anggotanya setiap bulannya. Sifat dari simpanan wajib ini sama
seperti simpanan pokok yang tidak dapat diambil selama masih
menjadi anggota koperasi.
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela bisa diambil sewaktu-waktu oleh anggotanya
karena simpanan sukarela ini sifatnya seperti tabungan. Simpanan
sukarela membayarkan sejumlah uang yang tidak di tentukan karena
33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membahas permasalahan yang benar-benar terjadi dalam suatu
organisasi. Studi kasus dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
mengenai “Pengauditan Internal Penyaluran Kredit”.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Maret 2017
2. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilkakukan di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
yang beralamat di desa Tegalsari, Trunuh, Klaten Utara.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Ketua Koperasi atau manajer koperasi.
b. Semua karyawan koperasi yang berhubungan dengan prosedur
pinjaman atau proses penyaluran kredit.
2. Objek Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara pengamatan secara langsung objek data yang akan diamati.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan atau proses tanya jawab kepada pengurus dan juga
pengelola koperasi simpan pinjam.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati atau mengumpulkan data-data yang dimiliki perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian.
4. Check List
Menurut Arikunto (2006) Check List merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar yang
nantinya daftar tersebut akan dibubuhi tanda check (√) oleh responden.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, teknik analisis
data yang akan dilakukan dengan melakukan audit internal pada bagian piutang
Tahap-tahap pelaksanakan audit yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Penentuan Resiko
Proses audit pada penelitian ini akan didahului dengan penentuan
resiko yang mungkin terjadi dalam proses pinjaman di Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha. Penentuan resiko yang mungkin terjadi terdiri dari
resiko rendah, resiko sedang dan resiko tinggi. Resiko yang mungkin
terjadi seperti adanya piutang tak tertagih dari pinjaman yang dilakukan
oleh anggota, adanya kesalahan pencatatan dalam pelaporan atau tidak.
2. Melaksanakan Survei Pendahuluan
Tahap selanjutnya dalam proses audit ini adalah tahap pendahuluan
yang akan dilakukan dengan tujuan untuk melakukan identifikasi adanya
aktivitas yang mempunyai suatu potensi kecurangan atau kesalahan di
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Studi pendahuluan ini akan dilaksanakan dengan cara mencari
pemahaman mengenai struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha serta proses penyaluran kredit dalam bentuk pinjaman yang
terjadi di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha. Analisis yang akan
dilakukan adalah dengan cara memahami proses pinjaman yang dilakukan
oleh koperasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap
proses pinjaman dengan dilakukan wawancara pada bagian keuangan.
3. Perencanaa Audit
Perencanaan audit yang akan dilakukan mencakup pengendalian
Nugraha dalam proses penyaluran kredit, melakukan perencanaan tanggal
pelaksanaan proses audit, bagian yang akan dilakukan audit dan periode
audit yang akan dilaksaakan.
4. Pekerjaan Lapangan
a.Melakukan Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Penelitian ini menggunakan metode Check List dalam melakukan
review dan pengujian pengendalian manajemen terhadap penyaluran kredit. Dalam Check List yang akan dilakukan, pernyataan pada kolom
“Ya” menunjukkan bahwa adanya pengendalian manajemen dalam
penyaluran kredit, sedangkan pernyataan pada kolom “Tidak”
menyatakan bahwa tidak ada pengendalian manajemen yang terjadi
pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Jumlah jawaban “Ya” dan jawaban “Tidak” dari hasil check list
akan dikelompokan dan dianalisis untuk mengetahui pengendalian
manajemen terhadap transaksi piutang dalam Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha. Berikut merupakan contoh tabel check list menurut Sukrisno (2012; 205) dengan melakukan modifikasi yang disesuaikan
dengan kondisi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Tabel 1: Contoh Tabel Check List
NAMA ORGANISASI: Periode: PROGRAM YANG DIAUDIT:
Jumlah Jawaban % Jawaban Ya (Index Check List) Ya Tidak
b. Melakukan Audit Terinci
Dalam tahap ini, penulis akan melakukan pengumpulan bukti
yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah
ditentukan. Temuan yang cukup, relevan dan kompeten dalam tahap ini
nantinya akan diambil kesimpulan audit yang dibuat dan akan
dilakukan rekomendasi yang diberikan oleh penulis.
5. Analisis Hasil Audit
Analisis data hasil audit yang telah dilakukan berdasarkan index Check List yang dilakukan sebagai berikut:
0 % - 39 % sangat buruk
40 % - 55 % buruk
56 % - 69 % cukup
70 % - 80 % baik
81 % - 100 % sangat baik
Kriteria untuk pengklasifikasian range index check list ditentukan berdasarkan Panduan Acuan Patokan (PAP) dari buku Sudijono (2006:35)
dan dilakukan modifikasi oleh penulis. Penentuan ini karena tidak adanya
sumber acuan pasti dalam menentukan range inde check list. Kriteria
range diatas digunakan untuk melakukan evaluasi tingkat pengendalian manajemen terhadap penyaluran kredit di KSP Artha Nugraha.
Selain itu dilakukan penilai tingkat ekonomis, efisien dan
efektitifitas sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
6. Laporan Audit
Tahap terakhir dalam melakukan analisis data adalah dengan
membuat laporan audit berdasarkan informasi dan temuan-temuan audit
yang telah didapatkan sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang telah
ditetapkan oleh penulis. Penulis melaporkan hasil audit berdasarkan apa
yang sudah dilakukan dan apa yang ditemukan selama proses tahapan
audit internal piutang Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha dengan
menggunakan lembar laporan audit yang telah disiapkan. Hasil audit yang
akan dilaporkan termasuk rekomendasi yang diberikan dari penulis kepada
39 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha
Koperasi Simpan Pinjam “Artha Nugraha” merupakan lembaga
keuangan swasta yang mulai berdiri pada tanggal 29 Januari 2004 di
Kabupaten Klaten. Sebelum bernama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha
Nugraha, koperasi ini bernama KSU (Koperasi Serba Usaha) AGAPE
namun karena secara operasional tidak berjalan maka pada tanggal 2
September 2014 diadakan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi
Simpan Pinjam dengan tujuan supaya lebih fokus pada bidang simpan
pinjam sehingga kedepan dapat berkembang sehingga bisa bermanfaat bagi
masyarakat luas. Selama perubahan nama menjadi Koperasi Simpan
Pinjam, KSP Artha Nugraha tidak mengalami kendala dalam hal hukum hal
ini dikarenkan KSP Artha Nugraha selalu melakukan upgrade apabila ada peraturan yang harus dipenuhi. KSP Artha Nugraha bekerja sama dengan
LPDB (Lembaga Penyalur Dana Bantuan) dari pemerintah, hal ini
dikarenakan KSP Artha Nugraha telah dipercaya oleh Pemerintah untuk
memberikan pinjaman kepada anggota dan calon anggotanya.
Koperasi Artha Nugraha memiliki program untuk melakukan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga Pengembangan
Usaha. Pengembangan SDM yang bertujuan untuk menciptakan SDM yang
dan pembekalan baik dari Internal Managemen maupun oleh Pihak
Eksternal. Bidang Usaha yang dijalankan oleh Koperasi Artha Nugraha
merupakan usaha simpan pinjam dan pengembangan usaha lain yang dapat
mendukung kemajuan koperasi.
Pengelola Koperasi Artha Nugraha sudah memiliki kompeten yang
baik dan bersirtifikat Pola Konvensional dari Lembaga Sertifikat Profesi
Koperasi (LSP) dengan didukung oleh tenaga-tenaga muda yang dinamis,
kreatif, berdedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
anggota maupun guna perkembangan Koperasi. Hal tersebut menjadi
jaminan bagi anggota dan calon anggota bahwa Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha akan selalu kreatif, inovatif dan terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
Untuk menjaga kinerja pegawai, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha menerapkan 7 dasar kerja yang menjadi acuan para pegawai dalam
melakukan tugasnya. Dasar kerja yang pertama adalah taat dan andalkan
kekuatan Tuhan, pihak koperasi akan selalu menyertakan Tuhan dalam
setiap pekerjaan karena pihak koperasi percaya bahwa banyak hal yang
terjadi tidak pernah diduga sebelumnya. Kedua, Koperasi Artha Nugraha
mencari ilmu pengetahuan dengan maksud untuk belajar dan mencari tahu
cara bekerja yang benar, efektif, efisien dan bertanya apabila tidak tahu
melalui program pengembangan SDM yang dilakukan oleh pihak Koperasi.
belum cukup karena pihak koperasi berpendapat bahwa orang rajin, mau
belajar dan cekatan yang mampu berkembang.
Keempat adalah jujur, benar dan rendah hati dimana sistem
pengendalian yang paling jitu adalah memiliki pengelola yang beraklak
baik. Kelima, menjaga lidah dalam berbicara. Dasar kerja ini dimaksudkan
untuk mencegah adanya kesalahpahaman dan masalah yang dikarenakan
perkataan yang kurang baik. Keenam, memiliki sikap sabar, lembut dan
tenang agar dapat menyegarkan tuguh sehingga dapat memelihara akal budi.
Dasar kerja yang terakhir adalah jangan memiliki keinginan untuk cepat
sukses atau berhasil. Hal ini dikarenakan apabila memiliki keinginan untuk
behasil dengan cepat dan tergesa-gesa dapat menimbulkan kesalahan dalam
melangkah akan mengakibatkan hasil yang kurang maksimal dan
kemungkinan terburuk yang dapat terjadi adalah kehancuran usaha yang
telah dibangun.
Lingkup operasional koperasi meliputi wilayah Kabupaten Klaten
dan sekitarnya dengan pelayanan bagi para anggota dan calon anggota
koperasi. Siapapun dapat melakukan peminjaman dan simpanan pada
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha selama orang tersebut sudah
menjadi anggota ataupun calon anggota Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Hingga saat ini KSP Artha Nugraha telah memiliki 81 orang
anggota koperasi dan calon anggota yang telah berjumlah lebih dari 100
B. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Kantor KSP Artha Nugraha berada di desa Tegalsari RT 02 RW 04
Trunuh, Klaten Selatan, Klaten dengan Telp. (0272) 326160. Lokasi KSP
Artha Nugraha tidak terlalu sulit untuk dicari meskipun lokasinya tidak
berada di lintasan jalan utama karena harus masuk ke sebuah desa, namun
lokasi koperasi mudah untuk dijangkau oleh berbagai macam alat
transportasi sehingga para anggota koperasi dapat dengan mudah
menemukan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha, yang memiliki kantor
dengan warna cerah sehingga mudah untuk dicari.
C. Visi dan Misi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Koperasi Artha Nugraha memiliki Visi dan Misi dalam melakukan
kegiatan usaha yang sedang berjalan. Visi dan Misi yang dibuat oleh
koperasi ini bertujuan untuk membantu dalam mengembangkan usaha yang
dijalankan oleh koperasi agar dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Visi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha yaitu menjadi koperasi
yang bertumbuh, berkembang, berbuah dan mandiri sehingga bermanfaat
bagi anggota serta masyarakat sekitar.
Visi yang telah dibuat oleh koperasi Artha Nugraha dapat tercapai
dengan beberapa misi yang telah dibuat oleh Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha. Sedangkan misi yang telah disusun oleh Koperasi Simpan Pinjam
Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
- Menjadi koperasi yang dikenal dan dipercaya.
- Membentuk Sumber Daya Manusia pengelolan koperasi yang
kompeten.
- Menciptakan loyalitas anggota dan calon anggota.
- Kepuasan anggota adalah prioritas pelayanan.
- Meningkatkan omset, asset dan kesejahteraan anggota.
D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Sebagai sebuah lembaga keuangan, Koperasi Simpan Pinjam Artha
Nugraha memiliki struktrur organisasi yang memiliki tugas pokok yang
akan menjadi tanggung jawab setiap individu selama bekerja pada Koperasi
Simpan Pinjam Artha Nugraha. Struktur organisasi yang dimiliki oleh
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
1) Pengawas
a) Drs. M. Sulaiman
b) Yunanto Sinung S.T.
c) Tri Mustofa
2) Susunan Pengurus
a) Ketua : Muryantoro, S. Pd
b) Sekretaris : Maria Regina Pramita TA, S.TP
c) Bendahara : Septania Lilis Adrini
3) Pengelola
b) Gregorius Prasetyo Susanto : Staff Bulanan
c) Mayaningrum : Admin
d) Joko Wapodo, SE. : Staf Bulanan
e) Septian Denny A. : Staf Bulanan
f) Purwadi : Staf Mingguan
g) Thomas Munawar : Staf Mingguan
h) Dian Yuda K. : Staf Mingguan
i) Valentinus Daniar I. : Staf Mingguan
j) Febbyan Waithera : Staf Mingguan
Struktur organisasi dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha memiliki
tugasnya masing-masing, berikut merupakan tugas dari setiap stuktur yang
ada dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha:
Pengawas : Sebagai struktur organisasi tertinggi dalam koperasi, pengawas
memiliki tugas untuk mengawasi dan menjaga tata kinerja yang
ada di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha, pengawas akan
melakukan koreksi apabila terjadi kesalahan yang dilakukan
oleh pihak koperasi. Koreksi yang dilakukan tidak dilakukan
secara langsung namun dilakukan dalam rapat anggota yang
akan dihadiri oleh pengawas dan juga pengurus koperasi.
Pengawasan ini akan dilakukan 2 bulan sekali.
Ketua : Ketua memiliki tugas untuk melaksanakan apa yang telah
ketua selanjutnya akan dinformasikan kepada pengelola
Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Sekretaris : Seperti tugas sekretaris pada umumnya, sekretaris pada
koperasi memiliki tugas untuk melakukan pekerjaan dalam hal
persuratan baik surat masuk dan surat keluar
Bendahara : Bendahara pada Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
memiliki tugas dalam mengurus uang kas, neraca, dan kontrol
laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha.
Pengelola : Manager, Admin, Staf Bulanan dan Staf Mingguan menjadi
bagian dari struktur pengelola dalam koperasi yang memiliki
tugas masing-masing dan berbeda-beda. Manager bertanggung
jawab untuk melakukan kontrol atau mengelola staf-staf
bulanan. Admin memiliki tugas untuk menjadi frontline yang akan menghadapi anggota pertama kali, admin akan bertugas
seperti kasir yang nantinya akan mempersiapkan data-data
seperti data-data penagihan atau perjanjian pinjaman yang akan
dilakukan oleh anggota yang datang ke koperasi dan surat
perarjanjian yang dibutuhkan. Staf bulanan akan bertugas untuk
melakukan kegiatan storting, setoran atau angsuran, pencairan pinjaman pinjaman dan pendapatan agar target pada 1 buln
dapat tercapai. Staf mingguan memiliki tugas yang hampir sama
minggu sekali. Penagihan dan pencairan yang dilakukan oleh
staf bulanan dan staf mingguan akan menjadi tanggung jawab
setiap indiviu yang melakukan pencairan dan penagihan yang
melakukan.
E. Kegiatan Operasional Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
Kegiatan Operasional di Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha
meliputi kegiatan dalam bentuk Simpanan dan Pinjaman. Kegiatan tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1. Menghimpun dana yang berasal dari anggota dan calon anggota
koperasi dalam bentuk simpanan.
Koperasi akan menghimpun dana yang akan didapat dari anggota
dan calon anggotanya sebagai sumber pendanaan Koperasi Simpan
Pinjam Artha Nugraha, dana yang terkumpul akan disalurkan kepada
anggota dan calon anggota yang akan melakukan pinjaman di koperasi
simpan pinjam tersebut. Betuk–bentuk simpanan yang ditawarkan
dalam Koperasi Simpan Pinjam Artha Nugraha adalah sebagai berikut:
a. Simpanan Gugur
Simpanan gugur merupakan simpanan yang bersifat
kelompok, dengan simpanan sebesar Rp. 100.000 atau Rp 50.000
per bulannya. Sesuai dengan namanya simpanan gugur memiliki
sistem gugur, yaitu ketika nomor anggota keluar maka tidak akan