• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA ( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA ( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PADA KECAMATAN RUNGKUT

TUGAS AKHIR

Untuk memenuhi sebagian persyar atan dalam memper oleh

Gelar sarjana teknik ( S-1 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Oleh :

A NUGROHO BUDIYONO

0853010068

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

RATA-RATA (NIR) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH (ZNT)

DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON

LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT

Disusun Oleh : A Nugr oho Budiyono

0853010068

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Pr ogram Studi Teknik Sipil FTSP UPN ’’Veteran’’ J awa Timur

pada tanggal, 22 Mei 2012

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Univer sitas Pembangunan Nasional ’’Veter an’’ J awa Timur

Ir . Naniek Ratni J AR., M.Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1

Tim Penguji : 1. Penguji I

Dr s.Ir. Made Dhar ma Astawa, MT. NIP. 19530919 198601 1 00 1

Pembimbing Pendamping

Dr a.Anna Rumintang, MT. NIP. 19620630 198903 2 00 1

Dosen Pembimbing : Pembimbing Utama

N Dita Pahang Putr a, ST.,MT. NPT. 3 7003 00 0175 1

2. Penguji II

Ir. Siti Zainab, MT. NIP. 19600105 199303 2 00 1

3. Penguji III

(3)

Dengan segenap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan judul “ Prediksi Nilai tanah Berdasar kan Nilai Indikasi Rata-rata

( NIR ) Tanah Pada Zona Nilai Tanah (ZNT ) dengan Menggunakan Metode

Linier dan Non Linier Pada Kecamatan Rungkut “. ini merupakan suatu syarat bagi

mahasiswa dalam menempuh jenjang sarjana Strata 1 (S-1) di Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis berusaha semaksimal mungkin

menerapkan ilmu yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan dan buku–buku literatur

yang sesuai dengan judul Tugas Akhir ini. Disamping ini penulis juga menerapkan

petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing. Namun sebagai manusia

biasa dengan keterbatasan yang ada pada penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat

membangun dari setiap pembaca akan penulis terima demi kesempurnaan Tugas Akhir

ini.

Dengan tersusunnya Tugas Akhir ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan,

semangat, arahan serta berbagai macam bantuan baik berupa moral maupun spritual,

(4)

2.

Ibnu Sholichin,ST.,MT. selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

N Dita P Putra , ST.,MT. selaku dosen pembimbing utama Tugas Akhir yang telah

berkenan memberikan bimbingan, waktu dan dorongan moril selama pengerjaan

Tugas Akhir sampai selesai.

4.

Dra.Anna Rumintang,MT. selaku dosen pembimbing pendamping Tugas Akhir

yang telah berkenan memberikan bimbingan, waktu dan dorongan moril selama

pengerjaan Tugas Akhir sampai selesai.

5.

Ibu Ir. Siti Zainab,MT. yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

6.

Segenap dosen dan staff Program Studi Teknik Sipil UPN “Veteran” Jawa Timur.

7.

Para tim penguji yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lebih baik.

8.

Bapak, Ibu tersayang, dan kedua kakakku yang telah banyak memberikan

dukungan lahir dan batin, material, spritual, dan moral sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

9.

Untuk teman-teman Holywood, Intan Timoer,ST Slamet Anang,SE. Endro

Wicaksono,ST Bambang Palgunadi,S.Sos. Afon Satriyatama,SE. terimakasih atas

(5)

Rani, Rudi, Reza.H, Sudian,Nur Fardiansyah, Fatih, Eko Prasetyo, Ferry, Rona,

Arum, Febri, Metha, Arif Cahyono, Takrep, Koko, Rio Andriyanto, my little

angel Intan Atikasari dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

11.

Segenap keluarga besar Teknik Sipil UPN “Veteran” Jatim dan teman-teman

Teknik Sipil khususnya angkatan 2007-2010 terima kasih atas dorongan dan

semangatnya yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

Surabaya, 8 Mei 2012

(6)

KECAMATAN RUNGKUT

Oleh :

A Nugr oho Budiyono

ABSTRAK

Pesatnya pertumbuhan kota-kota besar banyak dipengaruhi oleh kompleksnya fungsi yang dijalankan suatu kota atau daerah tersebut. Pertumbuhan pembangunan yang sangat pesat di kota-kota besar membuat kebutuhan lahan atau tanah sangat tinggi. Perkembangan suatu kota atau daerah akan selalu diikuti dengan meningkatnya permintaan tanah dan selanjutnya akan menaikkan nilai tanah.

Kebutuhan tanah yang sangat tinggi memiliki kecenderungan nilai tanah di kota-kota besar meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan di daerah atau kota tersebut. Dengan peningkatan nilai tanah yang terjadi diharapkan dapat diprediksi nilai tanah di daerah tersebut sehingga kenaikan nilai tanah yang terjadi tidak menghambat pembangunan didaerah tersebut.

Peningkatan nilai tanah berdasarkan pada data NIR pada tahun 2004-2010 di Kecamatan Rungkut ,dapat di persentasekan kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut ZNT di kecamatan rungkut adalah berkisar antara 0,65% – 8,5% per tahun. Sedangkan nilai tanah yang mengalami peningkatan paling besar rata-rata persentasenya adalah zona BX yaitu kenaikannya 8.58 %, sedangkan zona nilai tanah yang paling kecil rata-rata persentasenya adalah zona AQ yaitu kenaikan setiap tahunya 0,63 %, dan zona nilai tanah yang rata-rata kenaikanya hampir sama adalah zona AA dan AB yaitu kenaikan tiap tahunya adalah 1,76% dan 1,74%.

Dengan menganalisa data NIR tanah pada tahun 2004-2010 dapat diprediksi NIR tahun 2011 di Kecamatan Rungkut untuk zona AA Jl. Kali Rungkut, sebesar Rp.2359077. dan dengan menggunakan data NIR dari tahun 2004-2010 dapat disimpulkan metode yang paling tepat untuk keseluruhan ZNT, untuk zona AA Jl. Kali Rungkut, metode yang paling tepat adalah metode Logaritmic.

(7)

1.1 Latar Belakang

Pesatnya pertumbuhan kota-kota besar banyak dipengaruhi oleh kompleksnya

fungsi yang dijalankan suatu kota atau daerah tersebut. Pertumbuhan pembangunan

yang sangat pesat di kota-kota besar membuat kebutuhan lahan atau tanah sangat

tinggi. Perkembangan suatu kota atau daerah akan selalu diikuti dengan

meningkatnya permintaan tanah dan selanjutnya akan menaikkan nilai tanah. Karena

tanah mempunyai sifat yang tetap baik dalam lokasi maupun jumlahnya.

Kebutuhan tanah yang sangat tinggi memiliki kecenderungan nilai tanah di

kota-kota besar meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan di

daerah atau kota tersebut. Selain itu meningkatnya nilai tanah disebabkan oleh

beberapa factor yaitu faktor fisik dasar, faktor fisik geografis, faktor sarana dan

prasarana, faktor fasilitas kebutuhan, dan faktor lingkungan. Penentuan nilai tanah

diperlukan untuk mengetahui nilai tanah yang senantiasa berubah akibat berbagai

kepentingan dalam penggunaan tanah, Karena sifat tanah yang bersifat dinamis atau

berubah – ubah seiring dengan bertambahnya waktu.

Kecamatan Rungkut adalah salah satu daerah yang sedang berkembang, luas

wilayah kecamatanya yang mencapai 2104,128 ha, yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu

Kelurahan Kalirungkut, kedung Baruk, Rungkut Kidul, Penjaringan Sari,

(8)

Sehingga dengan luas wilayah yang cukup luas memungkinkan wilayah tersebut

menjadi salah satu daerah yang berkembang. Banyaknya faktor – faktor yang

mempengaruhi nilai tanah di daerah tersebut,antara lain adanya pusat perindustrian,

universitas, dan akses jalan yang mudah dijangkau. Sehingga dapat menyebabkan

naiknya nilai tanah didaerah rungkut.

Dengan peningkatan nilai tanah yang terjadi diharapkan dapat diprediksi nilai

tanah di daerah tersebut sehingga kenaikan nilai tanah yang terjadi tidak

menghambat pembangunan didaerah tersebut.

1.2 Rumusan masalah

Permasalahan yang dapat di tulis dari latar belakang tersebut adalah.

1. Berapa besar persentase kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut

ZNT di Kecamatan Rungkut?

2. Bagaimana pola nilai tanah pada masing-masing ZNT pada tahun

2004-2010 di Kecamatan Rungkut?

3. Berapa NIR ditahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 di

Kecamatan Rungkut dengan metode linier dan non linier pada setiap ZNT ?

4. Metode regresi apakah yang paling tepat untuk memprediksi NIR tahun

2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 untuk keseluruhan ZNT di

(9)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan persentase kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut

ZNT di Kecamatan Rungkut.

2. Mendeskripsikan pola nilai tanah pada masing-masing ZNT pada tahun

2004-2010 di Kecamatan Rungkut.

3. Memprediksi NIR ditahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010

di Kecamatan Rungkut dengan metode linier dan non linier pada setiap

ZNT.

4. Menentukan metode regresi yang paling tepat untuk memprediksi NIR

tahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 untuk keseluruhan

ZNT di Kecamatan Rungkut.

1.4 Batasan Masalah

1. Zona nilai tanah ditentukan berdasarkan laporan data NIR di tahun

2004 - 2010.

2. Tidak menghitung nilai jual objek pajak di tahun 2004 - 2010.

3. Tidak menghitung pajak bumi dan bangunan baik ditahun 2004 -

2010.

4. Tidak membahas NJOP.

5. NIR dari data sekunder yang diperoleh dari pemkot.

1.5 Manfaat Penelitian.

1. Dapat mengetahui persentase kenaikan tanah tiap tahunya.

(10)

3. Dapat mengetahui metode yang paling tepat dalam menganalisa nilai

indikasi tanah

4. Dapat mengetahui pola nilai tanah.

1.6 Lokasi Penelitian

(11)

2.1.Tanah

Tanah (bahasa Yunani : pedon; bahasa Latin : solum) adalah bagian kerak bumi

yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah dapat diartikan dalam beberapa

pengertian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menurut ahli geologi akhir abad XIX mendefinisikan tanah sebagai lapisan

permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami

serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit

yaitu lapisan partikel halus.

2. Pada tahun 1870 seorang ahli pedologi yaitu Dokuchaev mendefinisikan

tanah sebagai bahan padat (bahan mineralatau bahan organik) yang terletak

dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami

perubahanyang dipengaruhi oleh faktor bahan induk, iklim, organisme,

topografi, dan waktu.

3. Menurut S. Rowton Simpson, tanah tidak bergerak sehingga secara fisik tidak

dapat diserahkan/dipindah atau dibawa. Selain itu, tanah juga bersifat abadi.

Tanah tidak dapat dirubah dalam tingkatnya sebagai bagian dan burni itu

sendiri, juga tidak dapat ditambah atau dikurangi atau dirusakkan

sebagaimana halnya dengan bentuk - bentuk kekayaan yang Iainnya.

(Rowton, Simpson S. Land and Registration, London: Cambridge, University

(12)

4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi tanah adalah permukaan

bumi atau lapisan bumi atas sekali; keadaan bumi di suatu tempat; permukaan

bumi yang diberi batas; bahan - bahan dan bumi, bumi sebagai bahan sesuatu

(pasir, cadas, napal dan sebagainya).

5. Dalam hukum disebutkan juga kata tanah, tanah dalam arti yuridis adalah

sebagai suatu pengertian yang telah diberikan batasan resmi oleh Undang -

Undang Pokok Agraria (UUPA), dengan demikian pengertian tanah dalam

arti yuridis adalah “permukaan bumi.”

6. Menurut Soerianegara, tanah merupakan sumber daya alam yang mempunyai

peranan dalam berbagai segi kehidupan manusia, yaitu sebagai tempat dan

ruang untuk hidup dan berusaha, untuk mendukung vegetasi alam yang

manfaatnya sangat diperlukan oleh manusia dan sebagai wadah bahan

mineral, logani, bahan bakar fosil dan sebagainya untuk keperluan manusia

(Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (Eds.). 1994. PROSEA. Plant Resources of South East Asia 5(1) Timber Trees : Major Commercial Timbers.PROSEA. Bogor.)

2.2 Nilai dan Harga Tanah

2.2.1 Definisi Nilai dan Harga Tanah

Pengertian nilai tanah dibedakan antara tanah yang diusahakan (improved land) dan tanah yang tidak diusahakan (unimproved land). Nilai tanah yang tidak

diusahakan adalah harga tanah tanpa bangunan diatasnya. Sedang nilai tanah yang

diusahakan adalah harga tanah ditambah dengan harga bangunan yang terdapat di

(13)

Menurut Ray M. Northam (1975) mengemukakan dua buah pengertian tentang

nilai tanah, yakni :

1. Nilai tanah adalah nilai pasar (market value) yaitu harga jual beli

tanah yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2. Nilai tanah adalah nilai assessment (assessed value) yaitu nilai

yang diestimasi oleh seorang penilai. Market value merupakan data

dasar bagi assessed value.

Nilai tanah menurut Chapin,dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, antara

lain:

1. Nilai keuntungan yang dihubungkan dengan tujuan ekonomi dan

yang dapat dicapai dengan jual beli tanah di pasaran bebas.

2. Nilai kepentingan umum yang dihubungkan dengan kepentingan

umum dalam perbaikan kehidupan masyarakat.

3. Nilai sosial yang merupakan hal mendasar bagi kehidupan dan

dinyatakan penduduk dengan pelaku yang berhubungan dengan

pelestarian, tradisi, kepercayaan dan sebagainya.

(http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&v iew=article&id=513:pentingnya-perlindungan-hukum-atas-tanah-di-perkotaan&catid=220:hukum-pertanahan)

Menurut Supriyanto (1999), nilai tanah adalah suatu pengukuran yang

didasarkan kepada kemampuan tanah secara ekonomis dalam hubungannya dengan

produktifitas dan strategi ekonomisnya. Di dalam realitanya, nilai tanah dibagi

(14)

1. Nilai tanah langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan tanah yang secara

langsung memberikan nilai produktifitas dan kemampuan ekonomisnya,

seperti misalnya lahan atau tanah yang secara langsung dapat berproduksi,

contohnya tanah pertanian.

2. Nilai tanah tidak langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan tanah dilihat

dan segi letak strategis sehingga dapat memberikan nilai produktifitas dan

kemampuan ekonomis, seperti misalnya tanah yang letaknya berada di pusat

perdagangan, industri, perkantoran dan tempat rekreasi.

2.2.2 Pola dan Str uktur Nilai dan Harga Tanah

Menurut Sincalir, nilai tanah dibagi ke dalarn 2 tipe yang berbeda, yaitu;

1. nilai tanah pertanian yang dikaitkan dengan usaha - usaha dalam bidang

pertanian.

2. nilai tanah spekulatif sebagai akibat adanya derajad antisipasi terhadap

perluasan fisik kota yang meningkat pada areal yang bersangkutan

sehingga penentuan besarnya nilai tanah selalu dikaitkan dengan

kepentingan non agraris. Karena gejala perluasan kota dianggap sebagai

sesuatu yang berjalan terus, walau lambat namun pasti, maka para petani

mempunyai penilaian bahwa nilai tanah yang mendekati kota mempunyai

nilai spekulasi yang semakin tinggi.

Menurut Von Thunen (1826), ketersediaan infrastruktur (termasuk di dalamnya

sarana dan prasarana perhubungan) di kawasan perkotaan juga memiliki hubungan

yang positif dan efek saling ketergantungan dengan nilai tanah. Dengan adanya

(15)

infrastruktur juga urung dilaksanakan jika harga tanah yang menjadi calon lokasi

harganya terlalu mahal.

Menurut Chapin, pola dan struktur nilai tanah kota dikemukakan sebagai

berikut:

1. Pusat wilayah perdagangan atau CBD (Central Business District)

mempunyai nilai tanah tertinggi dibandingkan dengan wilayah -

wilayah lain.

2. Pusat wilayah kerja dan pusat perkotaan yang terletak disekeliling

perbatasan pusat kota mempunyai nilai tanah tertinggi setelah CBD.

3. Di luar dan kawasan tersebut, terdapat kawasan perumahan dengan

nilai tanah yang semakin jauh dan pusat kota semakin berkurang nilai

tanahnya.

4. Pusat - pusat pengelompokan industri dan perdagangan yang

menyebar mempunyai nilai tanah yang tinggi dibanding dengan

sekelilingnya, dimana biasanya kawasan ini dikelilingi perumahan.

(http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&vie w=article&id=513:pentingnya-perlindungan-hukum-atas-tanah-di-perkotaan&catid=220:hukum-pertanahan

2.2.3 Faktor Penentu Nilai dan Harga Tanah

Menurut Joseph K Eckert, membedakan faktor - faktor yang mempengaruhi

(16)

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi berhubungan dengan kondisi perekonomian

internasional, nasional, regional dan lokal yang selanjutnya akan

berpengaruh pada variabel ketersediaan dan kebutuhan yang tentunya

juga akan mempengaruhi nilai tanah. Adapun variabel kebutuhan yang

mempengaruhi nilai tanah antara lain adalah tingkat pengangguran, upah

rata-rata, tingkat pendapatan, kekuatan membeli dan aspek - aspek

finansial lainnya.

2. Faktor sosial

Faktor sosial berhubungan dengan keinginan masyarakat untuk

mendapatkan daerah yang aman dan tentram, dimana hal tersebut

diwujudkan dalam kelompok - kelompok masyarakat yang cenderung

untuk mendekati pusat kota.

3. Faktor hukum, pemerintahan dan politik

Faktor ini dapat mempengaruhi naik turunnya kebutuhan akan tanah.

Kegiatan dan fasilitas infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti

jalan, sekolahan, transportasi, rumah sakit, polisi dan pemadam

kebakaran juga menyebabkan kebutuhan tanah meningkat dan

mempengaruhi nilai tanah.

4. Faktor fisik, lingkungan alam dan lokasional

Faktor ini secara umum berpengaruh pada wilayah perkotaan atau

perdagangan. Nilai tanah berubah karena adanya letak relatif tanah

terhadap pusat bisnis, akses ke jalan raya, pusat perbelanjaan dan

(17)

Menurut Kurdinanto, (Cholis 1995) nilai tanah terbentuk oleh faktor - faktor

yang mempunyai hubungan, pengaruh serta daya tanah yang kuat terhadapnya yang

diklasifikasikan menjadi dua faktor, yaitu :

1. Faktor - faktor terukur (tangible factors).

Faktor terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang bisa diolah

secara ilmiah menggunakan logika - logika akademik. Faktor ini

kemunculannya terencana dan bentuk fisiknya ada di lapangan, misalnya

aksesbilitas (jarak dan transpontasi) dan jaringan infrastruktur (sarana

dan prasarana kota seperti jalan, listrik, perkantoran dan perurnahan).

2. Faktor - faktor tak terukur (intangible/actors)

Faktor tak terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang muncul tiba

- tiba (dengan sendirinya) dan tidak bisa dikendalikan di lapangan.

Golberg dan Chiloy menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai

tanah dengan karakteristik yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Karakteristik Fisik

Karakteristik fisik ini menyangkut kemiringan tanah, ketinggian, bentuk,

jenis tanah dan luas dan area tertentu. Karakteristik tanah yang paling

umum adalah sebagai berikut:

a. Ruang (space). Karakteristik luas tanah suatu area mungkin

merupakan karakteristik fisik yang paling penting. Luas tanah

yang akan ditempati merupakan hal penting untuk pemahaman

(18)

b. Kestabilan tanah (indestructibility). Tanah secara fisik tidak bisa

dihancurkan ataupun diciptakan, sedangkan struktur ketahanan

tanah mempengaruhi tanah yang tersedia setiap waktu.

c. Tidak dapat dipindahkan (immobility). Ruang di perrnukaan burni

tidak dapat dipindahkan ke tempat lain. Keberadaan tanah

tersebut adalah permanen terhadap lokasi fisik di mana tanah

tersebut terletak.

d. Keunikan (uniqueness). Setiap lokasi di permukaan bumi

memiliki keunikan masing - masing. Karakteristik setiap tempat

ditentukan oleh kemiringan, bentuk, ketinggian, luas, iklim dan

karakteristik lain masing - masing tempat.

2. Karakteristik Lokasional

Lokasi suatu tanah perkotaan berkaitan dengan penggunaan tanah yang

dapat dilakukan di tanah tersebut, berupa kegiatan ekonomi dan sosial.

3. Karakteristik Legal

Dalarn pengenalan keunikan tanah perkotaan, dibentuk suatu intitusi

legal yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan, penempatan dan

pemilikan tanah perkotaan.

2.3 Tata Guna Tanah

2.3.1 Definisi Tata Guna Tanah

Tanah (land) adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan

(19)

penggunaan tanah (tata : pengaturan). Hakekat dan tata guna tanah, yaitu bagaimana

menata tanah sesuai dengan peruntukannya (Johara, 1999).

Menurut Sadyohutomo (2006), dalam Ely (2006), istilah tata guna tanah juga

berarti aturan atau pengaturan tanah agar diperoleh tatanan penggunaan yang di

inginkan. Keinginan tersebut merupakan tujuan (goal) yang secara normatif

diformulasikan dalam bentuk azas - azas tata guna tanah yang disingkat LOSS

(Lestari, Optimal, Serasi, dan Seimbang), yang artinya penggunaan tanah yang ada

telah sesuai dengan yang diharapkan.

Tata guna tanah biasanya dihubungkan dengan penatagunaan tanah, yang

muncul setelah terbitnya Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1988 tentang Badan

Pertanahan Nasional, dimana yang dimaksud dengan penatagunaan tanah adalah

rangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan tata guna tanah

(Soemadi 1994, dalam Ely 2006).

Jika ditinjau dan konteks perancangan kota maka pengertian pola penggunaan

tanah (land use) adalah sebagai berikut (Danisworo 1991, dalam Emawati 2005):

a. Mikro land use, yaitu peruntukkan tanah pada suatu tempat yang

secara langsung disesuaikan dengan masalah - masalah yang terkait

dan bagaimana seharusnya daerah atau zona dikembangkan.

b. Land use menurut Hamid Shirvani, yaitu ketentuan mengenai tata guna

tanah dapat disesuaikan langsung dengan masalah bagaimana

seharusnya suatu daerah dikembangkan.

c. Land use planning menurut R.Tjahyono, yaitu proses alokasi sumber

daya yang dilakukan sedemikian rupa sehingga manfaatnya dapat di

(20)

Menurut Koestoer (2001), tata guna tanah di kota biasanya mempunyai pola

yang teratur dan mudah diduga. Nilai tanah dapat menentukan pola tata gunanya.

Semakin tinggi dan baik nilai tanah cenderung menunjukkan pemiliknya hendak

mengembangkannya untuk keuntungan paling tinggi. Tata guna tanah di kota besar

digolongkan kedalam lahan pemukiman, ruang transportasi, lahan kormersial dan

industri, serta lahan milik umum.

2.3.2 Pola Tata Guna Tanah Per kotaan

Dalam pola tata guna tanah perkotaan yang berhubungan dengan nilai

ekonomi,terdapat beberapa teori sebagai berikut (Johara, 1999):

Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik (Concentric Zone Theory), E.W.

Burgess mengemukakan bahwa kota terbagi sebagai berikut:

1 2 3 4 5

(21)

• Pada lingkaran dalam terletak pusat kota (central business district atau

CBD) yang terdiri atas bangunan - bangunan kantor, hotel, bank,

bioskop, pasar dan toko pusat perbelanjaan (1).

• Pada lingkaran tengah pertarna terdapat jalur alih yang terdiri atas

rumah - rurnah sewaan, kawasan industri dan perurnahan buruh (2).

• Pada lingkaran tengah kedua terletak jalur wisma buruh, yaitu kawasan

perumahan untuk tenaga kerja pabrik (3).

• Pada lingkaran luar terdapat jalur madyawisma, yaitu kawasan

perurnahan yang luas untuk tenaga kerja halus dan kaum madya

(middle class) (4).

• Di luar lingkaran terdapat jalur pedagang, dimana sepanjang jalan besar

terdapat perumahan masyarakat golongan madya dan golongan atas

atau masyarakat upakota (5).

2.4. Laporan Bulanan Tr ansaksi Tanah

Laporan bulanan transaksi tanah adalah data yang digunakan untuk

menentukan dan menganalisis nilai indikasi rata-rata dari daerah tertentu. Data

transaksi diperoleh dari beberapa lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola

pengalihan lahan dan transaksi jual beli tanah di beberapa daerah tertentu. Di

indonesia lembaga yang berwenang adalah Notaris dan Kantor PPAT. Laporan

bulanan berisi data dan informasi tentang nilai transaksi tanah yang direkap dalam

satu bulan, dan nilai transaksi tanah yang dikirim ke kantor pajak bumi dan bangunan

(22)

wilayahtertentu.(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbp p-gdl-arifrachma-28807)

2.5. Nilai Indikasi Rata-rata

Nilai Indikasi Rata-rata adalah nilai pasar wajar rata-rata yang dapat

mewakili nilai tanah dalam suatu Zona Nilai Tanah. Penentuan Nilai indikasi

rata-rata dengan metode perbandingan harga harus dilakukan penyesuaian terhadap harga

transaksi jual beli baik itu mengenai karakteristik lokasi, waktu transaksi dan jenis

data. Penentuan Nilai indikasi rata-rata seperti ini bersifat sangat subyektif karena

besar penyesuaian ditentukan oleh masing-masing penilai. Penentuan Nilai indikasi

rata-rata yang bersifat subyektif dan harga transaksi dalam laporan bulanan notaris

PPAT yang diduga bukan harga sebenarnya menjadikan penentuan Nilai indikasi

rata-rata di bawah nilai pasar.

( http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=1539)

2.6. Zona Nilai Tanah

Zona Nilai Tanah adalah zona geografis yang terdiri atas sekelompok Objek

Pajak yang mempunyai satu Nilai Indikasi Rata-rata yang dibatasi oleh batas

penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu satuan wilayah administrasi

pemerintahan desa/kelurahan tanpa terikat pada batas blok. Dari sisi spasial syarat

utama pembuatan Peta Zona Nilai Tanah adalah tersediannya data Peta dengan Skala

Minimal 1:10000 atau yang lebih besar. Sedangkan dari sisi tekstual pembuatan peta

(23)

Dalam membuat batasan zona suatu nilai tanah dibutuhkan ketepatan penarikan

garis batas zona nilai tanah itu sendiri. Ketepatan dimaksud salah satunya adalah

ketepatan suatu persil/bidang masuk kedalam satu kelompok zona tanah tidak lebih.

Pada umumnya penarikan batasan dari suatu zona dengan nilai tertentu ditarik

berdasar penampakan geografis seperti batas persil, jalan dan sungai. Peta dengan

kedalaman minimal 1:10000 atau lebih telah menampakan bentang batasan geografis

yang tepat. Di samping itu kedalaman informasi yang didapat dari peta skala besar

lebih akurat dibanding dengan peta skala kecil. Hal ini nantinya akan berpengaruh

pada penempatan titik-titik sample pengamatan.

( http://bpn20-2008.blogspot.com/2009/01/ pemetaan-zona-nilai-tanah-2.html)

2.7 Regresi Linier

Persamaan yang sederhana dan luas penggunaannya untuk menunjukan

hubungan variable-variabel adalah persamaan linier. Persamaan garis regresi contoh

seperti yang sering dikenal dalam bentuk :

Y’ = a + bX ( 2.1 )

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)

Y’ = variable yang diramalkan (dependent variable)

a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong dengan

sumbu vertical pada gambar kalau nilai X = 0

b = slope, yaitu koefisien kecondongan garis

(24)

b = 2 1 1     −             −    

= = = = = n i i n i i n n i i n n i i n n i i i Y X n Y X Y X n (2.2) a = n X b Y n i i n i

= = − 1 1 1 . (2.3)

didalam persamaan linier, hubungan antara dua variable bila digambarkan

secara grafis (dengan scatter diagram), semua nilai X dan Y yang sesuai dengan

persamaan Y = a + bX akan jatuh pada suatu garis lurus (straight line). Garis tersebut

yang dinamakan regression line (garis regresi). ( Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta : Penerbit BPFE.

2.8 Regresi Non Linier (Power)

2.8.1 Regr esi Power

Persamaan umum model ini di taksir dalam bentuk bentuk

Y = aXb (2.4)

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)

Y = variable yang diramalkan (dependent variable)

Untuk mencari nilai-nilai a dan b, digunakan rumus-rumus sebagai berikut:

b =

(

) (

)(

)

(

2

)

(

)

2

log log log log log log

− − i i i i i i X X n Y X Y X n (2.5)

log a =

n X b

n

Yi

i

log log

(2.6)

(25)

2.8.2 Regr esi Exsponensial

Persamaan umum model ini di taksir dalam bentuk bentuk

Y = aebX (2.7)

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)

Y = variable yang diramalkan (dependent variable)

Untuk mencari nilai-nilai a dan b, digunakan rumus-rumus sebagai berikut:

Log b =

(

) (

)(

)

(

2

)

(

)

2

log log log log log log

− − i i i i i i X X n Y X Y X n (2.8)

log a =

n X b

n

Yi

i

log log

(2.9)

( Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.Bandung: Penerbit Tarsito.)

2.9. koefisien Deter minasi (R2)

Koefisien determinasi adalah koefisien yang menyatakan presentase

penyimpangan (keragaman) peubah bebas Y yang dapat dijelaskan peubah bebas X

dalam model regresi yang sedang di bahas. Untuk memberi interpretasi koefisien

korelasi ini, maka sebaiknya memakai R2 yaitu koefisien determinasi.

R2 =

Ý) -(Yi ) ' Y ( 1

Yi (2.10)

r2 mengggambil nilai antara 0 dan 1, bahwa nilai hanyalah antara 0 dan 1

dapat diterangkan sebagai berikut. Menurut dasarnya cara pendugaan kuadrat terkecil

itu menyebabkan penyebut menjadi jumlah pangkat dua simpangan paling kecil

diantara jumlah-jumlah pangkat dua yang mungkin dibuat dengan cara yang sama.

(26)

penyebut dari pembanding ini merupakan jumlah-jumlah pangkat dua, maka hasil

baginya selalu positif. Dengan demikian jelaslah bahwa r2 mengggambil nilai antara

0 dan 1. (Wibisono, Yusuf.2005.Metode Statistik.UGM : Gadjah Mada University Press)

2.10. Uji Hipotesis

Untuk masalah garis regresi, pengujian hipotesis bukan mengenai garis

regresinya tetapi mengenai ß yaitu slope dari garis regresi populasinya. Seperti telah

dijelaskan dimuka bahwa untuk mengestimasi ß digunakan b yang dihitung dari data

sampel dengan metode least squares. Nilai statistic b ini akan bervariasi pada

sampel-sampel yang berbeda (berbeda antara sampel yang satu dengan sampel yang

lain). Garis regresi yang didapat adalah garis regresi untuk sampel tersebut, yang bisa

dipandang sebagai estimate dari garis regresi populasinya. Karena estimate tersebut

hanya didasarkan pada sampel, berarti factor kebetulan (chance variation).

Sb = n X X X SY n i i n i i 2 1 1 2 .       −

= = (2.11) Dimana :

Sb = Standarrd error of the regression coefficient

SY.X = Standard eooror of estimate

Hipotesis nihil yang akan diuji adalah b = 0 artinya tidak ada hubungan antar dua

(27)

dengan degrees of freedom n – 2 sebaliknya uintuk sampel besar distribusi nilai akan

mendekati distruibusi normal.

Sampel kecil = t =

Sb b−β

Sampel besar = z =

Sb b−β

(Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta : Penerbit BPFE.)

2.11. Limits Of Prediction

Untuk mengevaluasi ketelitian dari suatu pendugaan atau goodness dari suatu

keputusan (decision) kita harus mengetahui sesuatu dentang variabilitas dari populasi

dimana sampel kita ambil. Variabilitas ini biasanya diukur dengan deviasi standar

dari condition distribution dari Y untuk nilai-nilai X tertentu.

Selama data yang dipergunakan semacam persoalan tersebut hanya terdiri

dari nilai-nilai Y yang sangat sedikit untuk nilai X tertentu kita akan menemui

kesulitan untuk menduga deviasi standart ini. Oleh karena itu kita beranggapan

bahwa condicional distribution dari Y untuk nilai-nilai X tertentu, semuanya

mempunyai deviasi standart yang sama.

Dengan anggapan bahwa deviasi standart senyatanya dari Y adalah sama

untuk setiap nilai X, maka kita dapat melihat deviasi vertical dari garis regresinya.

Deviasi ini dinamakan deviations from the mean atau deviasion from the respective means.

(28)

SYX = 2 ) ' ( 2 1 − −

= n Y Y n i i i (2.12)

Sesudah kita mengetahui standard error of estimate bagaimana kita dapat

meramalkan jumlah Y untuk suatu nilai uji X tertentu. Dua batas dimana nilai Y

diramalkan akan terletak, ditentukan berdasarkan confidence level (probabilitas

tertentu).

Dengan anggapan bahwa distribusi dari nilai Y untuk nilai-nilai X tertentu

adalah merupakan distribusi normal (kurva normal), maka dua batas angka yang kita

namakan limits of prediction dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

A = t0,025 .SYX = 2

2 2 ) ( 1 − − − − + +

X nX

X X n

n

(2.13)

Dimana t0,025 dapat dilihat pada tabel nilai t dengan derajat kebebasan n-2.

(29)

Metodologi penelitian merupakan suatu rancangan yang berisi

langkah-langkah dalam melakukan penelitian Tugas Akhir sehingga dapat terencana dengan

baik agar tujuan dan arah permasalahaan tidak menyimpang. Metodologi penelitian

berisi tentang bagaimana mendapatkan data-data yang diperlukan, perhitungan yang

diperlukan dalam pengolahan data, dan menarik kesimpulan serta saran-saran yang

dapat diberikan dari hasil yang diperoleh.

Pada bab ketiga ini akan dijelaskan secara detail langkah-langkah yang akan

dilakukan selama penelitian dilaksanakan sehingga didapatkan hasil akhir penelitian

yang diharapkan.

3.1. Pengumpulan Data

Semua data pendukung dalam penelitian ini diperoleh dari data nilai indikasi

rata-rata tanah (NIR) di Kec. Rungkut. Data yang diperlukan untuk melakukan penelitian

merupakan data sekunder. Kegiatan pengumpulan data sekunder meliputi :

- Data laporan transaksi.

Mengumpulkan data nilai indikasi rata-rata (NIR) tanah dalam periode tahun

2004 – 2010 di daerah Kecamatan Rungkut, yang meliputi

Kelurahan Kalirungkut, kedung Baruk, Rungkut Kidul, Penjaringan Sari,

Wonorejo,dan Medokan Ayu. Selama periode yang akan digunakan sebagai

(30)

3.2 Langkah – langkah Pengerjaan

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Studi Literatur

2. Pengumpulan data sekunder, yang berupa data nilai indikasi rata-rata

tanah dalam periode tahun 2004 – 2010 di Kecamatan Rungkut.

3. Pengolahan data

- Mempersentase harga nilai tanah dari tahun 2004-2010 berdasarkan

ZNT di kecamatan rungkut.

- Mendeskripsikan pola nilai indikasi tanah di Kecamatan Rungkut.

- Analisa mengunakan regresi linier atau non linier di tahun

2004 – 2010 untuk mendapatkan perolehan 2011. Kemudian

dianalisa berdasarkan alamat dan Keseluruhan ZNT.

4. Dari analisa diatas dapat ditarik kesimpulan dan saran.

5. Jika hasil analisa Nilai indikasi Tanah sudah di dapat maka data nilai

(31)

Langkah – langkah pelaksanaan penelitian ini secara sistematis :

Gambar 3.1 Flow chard. Studi Literatur

Analisa keseluhan ZNT

Analisa

bedasarkan ZNT

MULAI

SELESAI Pengolahan Data

Persentase peningkatan rata-rata NIR

Deskripsi pola NIR

Analisa regresi linier dan non linier untuk perolehan 2011 Pengumpulan Data :

Pengumpulan data sekunder, yang berupa data NIR dalam periode tahun 2004-2010.

(32)

4.1. Identifikasi Nilai Tanah

Dari Hasil pengambilan data sekunder didapat melalui dinas pendapatan

pemerintah kota atau pemkot. yang mana data tersebut melalui prosedural yang benar

dengan membuat surat dari bakesbangpol yang kemudian diteruskan ke dinas

pendapatan pemerintah kota. data tersebut berupa data nilai jual objek pajak bumi

dari 2004 – 2010 di kecamatan rungkut yang mana data tersebut terlampir.

4.2. Pola Nilai Tanah

Dari data tersebut dianalisa prosentase per zona nilai tanah ( ZNT ). Untuk

mengetahui berapa persen kenaikan tanah tiap tahunya. Berikut ini hasil perhitungan

prosentase tanah dari tahun 2004 – 2010 di kecamatan rungkut.

Tabel 4.1 Data Nilai Tanah.

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

AA JL Kali Rungkut 1032000 1573000 1722000 1862000 2176000 2176000 2352000

Kode ZNT Nama Jalan ( Alamat ) Nilai Tanah ( NIR )

(33)

Hasil perhitungan prosentase nilai tanah :

AA =

= 0,88 %

Dari contoh perhitungan diatas selanjutnya perhitungan persentase nilai tanah

dilanjutkan dalam program microsoft exel dan di bawah ini adalah hasil rata – rata

prosentase nilai tanah setiap tahun di kecamatan rungkut mulai tahun 2004 – 2010

berdasarkan zona nilai tanah di masing – masing wilayah.

Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase tiap ZNT.

1 AA 1,76 21 AU 1,22

2 AB 1,74 22 AV 1,13

3 AC 1,51 23 AW 2,04

4 AD 1,82 24 AX 1,15

5 AE 2,61 25 AY 0,93

6 AF 1,04 26 AZ 1,87

7 AG 1,35 27 BA 1,46

8 AH 1,93 28 BB 1,44

9 AI 1,10 29 BC 1,99

10 AJ 0,98 30 BD 0,92

11 AK 1,07 31 BE 1,42

12 AL 1,79 32 BF 1,57

13 AM 1,03 33 BG 1,04

14 AN 1,20 34 BI 3,97

15 AO 0,92 35 BJ 2,55

16 AP 0,82 36 BQ 1,06

17 AQ 0,63 37 BR 1,11

18 AR 0,83 38 BT 0,95

19 AS 1,83 39 BU 1,80

20 AT 1,14 40 BV 1,96

41 BX 8,58

No Kode ZNT Persentase % Kode ZNT Persentase %

No

Sumber : Hasil Perhitungan

((1573000-1032000)x100%) + ((1722000-1573000)x100%)+ 1032000 1573000

((1862000-1722000)x100%) + ((2176000-1862000)x100%)+ 1722000 1862000

(34)

Dari hasil perhitungan rata-rata persentase dapat di analisa sebagai berikut :

Zona nilai tanah yang paling besar rata-rata persentasenya adalah zona

BX yaitu kenaikannya 8.58 %

Zona nilai tanah yang paling kecil rata-rata persentasenya adalah zona

AQ yaitu kenaikan setiap tahunya 0,63 %

Zona nilai tanah yang rata-rata kenaikanya hampir sama adalah zona

AA dan AB yaitu kenaikan tiap tahunya adalah 1,76% dan 1,74%

4.3. Regr esi Nilai Tanah

Prediksi nilai indikasi rata-rata tanah dilakukan dengan mengunakan metode

linier dan non linier. regresi nonlinier menggunakan metode eksponensial, metode

logaritma dan metode power. Perhitungan regresi nilai tanah adalah sebagai berikut

4.3.1. Regresi Linier

Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan

sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah

maka diselesaikan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Data Nilai Tanah.

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

AD Jl. Kendal Sari 285000 335000 394000 614000 614000 614000 802000

Nama Jalan ( Alamat ) Nilai Tanah ( NIR )

(35)

Tabel 4.4 Regresi Linier.

X Y X2 XY

1 285000 1 285000

2 335000 4 670000

3 394000 9 1182000

4 614000 16 2456000

5 614000 25 3070000

6 614000 36 3684000

7 802000 49 5614000

28 3658000 140 16961000

Sumber : Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :

Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas maka dapat kita buat persamaan

regresinya sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan diatas , kita dapat mengadakan prediksi nilai indikasi

rata-rata tanah pada tahun 2011. Dengan memasukkan nilai X = pada tahun ke 8 : b = 7( 16961000 ) – ( 28 ) ( 3658000 )

7(140) – (282) = 83178

a = 3658000 – 83178 (28) 7

=189857

Y’ = 19857 + 81378X

Y’ = 189857 + 83178X

= 189857 + 83178(8)

(36)

Dari perhitungan manual didapat prediksi nilai indikasi rata-rata tanah tahun

2011 sebesar Rp.855289. untuk perhitungan prediksi selanjutnya digunakan

Microsoft exel agar lebih mudah untuk prediksi nilai tanah selanjutnya dan contoh

perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 4.5 Prediksi dan Persamaan Regresi

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

AD Jl. Kendal Sari 285000 335000 394000 614000 614000 614000 802000 855289 y = 83179x + 189857 Linier R² = 0,916

Nilai Tanah ( NIR )

Persamaan Keterangan R2 Nama Jalan ( Alamat )

Sumber : Hasil Perhitungan

Dengan menggunakan data nilai indikasi tanah dari 2004-2010 dapat

memprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 dengan menggunakan Microsoft exel.

dari perhitungan menggunakan Microsoft exel didapat grafik persamaaan regresi

yang mana grafik tersebut sebagai berikut

y = 83179x + 18985 R² = 0,916

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000

0 2 4 6 8

N il ai T a n a h Tahun Ser ies1 Linear (Ser ies1)

Gambar 4.1 Grafik Persamaan Regresi Linier

Hasil perhitungan prediksi nilai indikasi rata-rata tahun 2011 selanjutnya dapat

(37)

4.3.2. Regresi Non Linier ( Power )

Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan

sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah

maka diselesaikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Data Nilai Tanah.

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 AD Jl. Kedung Baruk 200000 285000 335000 464000 537000 537000 537000

Nama Jalan ( Alamat ) Nilai Tanah ( NIR )

Sumber : Data NIR Pemerintah Kota.

Tabel 4.7 Regresi Nonlinier.

X Y Log X Log Y ( Log X )(Log Y) Log X2

1 200000 0 5.3 0 0

2 285000 0.30 5.45 1.63 0.09

3 335000 0.48 5.52 2.65 0.23

4 464000 0.60 5.66 3.40 0.36

5 537000 0.70 5.73 4.01 0.49

6 537000 0.78 5.73 4.46 0.60

7 537000 0.85 5.73 4.87 0.71

28 2895000 3.702 39.12 21.02 2.481

Sumber : Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :

b = 7 ( 21.02 ) – ( 3.702 ) ( 39.12 ) 7 ( 2.481 ) – ( 3.7022 )

= 0.5569

Log a = 39.12– (0.5569) x 28 7 7

(38)

Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas maka dapat kita buat persamaan

regresinya sebagai berikut :

y = 197928x0.5569

Berdasarkan persamaan diatas , kita dapat mengadakan prediksi nilai indikasi

rata-rata tanah pada tahun 2011. Dengan memasukkan nilai X = pada tahun ke 8 :

y = 197928x0.5569

= 197928( 8 ) 0.5569

= 630141

Dari perhitungan manual didapat prediksi nilai indikasi rata-rata tanah tahun

2011 sebesar Rp.630141 untuk perhitungan prediksi selanjutnya digunakan

Microsoft exel agar lebih mudah untuk prediksi nilai tanah selanjutnya dan contoh

perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 4.8 Prediksi dan Persamaan Regresi

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

AD Jl. Kedung Baruk 200000 285000 335000 464000 537000 537000 537000 630141 y = 197928x0.5569 Power R² = 0,964 Nilai Tanah ( NIR )

Persamaan Keterangan R2 Nama Jalan ( Alamat )

Sumber : hasil perhitungan

Dengan menggunakan data nilai indikasi tanah dari 2004-2010 dapat

memprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 dengan menggunakan Microsoft exel.

dari perhitungan menggunakan Microsoft exel didapat grafik persamaaan regresi

(39)

y = 1 9792x0,556

R² = 0,964

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000

0 2 4 6 8

N

il

a

i

T

a

n

a

h

Tahun

Ser ies1

Pow er (Ser ies1)

Gambar 4.2 Grafik Persamaan Regresi Non Linier ( Power )

Hasil perhitungan prediksi nilai indikasi rata-rata tahun 2011 selanjutnya dapat

dilihat di lampiran.

4.3.3. Regresi Non Linier Exponensial

Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan

sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah

maka diselesaikan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Data Nilai Tanah.

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

AD Jl. Raya Wono Rejo 160000 243000 285000 394000 464000 1032000 614000 Nama Jalan ( Alamat ) Nilai Tanah ( NIR )

(40)

Tabel 4.10 Regresi Exponensial.

X Y Ln Y T = t-t T x Ln X T2

1 160000 11.98 -3 -35.94 9

2 243000 12.40 -2 -24.8 4

3 285000 12.56 -1 -12.56 1

4 394000 12.88 0 0 0

5 464000 13.04 1 13.04 1

6 1032000 13.84 2 27.68 4

7 614000 13.32 3 39.96 9

T = 4 3192000 12.88 0 7.38 28

Sumber : Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :

Dari tabulasi diperoleh : ln a = 12.88 + 0.2635 (t-4)

= 11.82 + 0.2648t

Ln a = 11.82 yang menghasilkan a = 133944

Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas maka dapat kita buat persamaan regresinya

sebagai berikut :

ά = 7.38 28 = 0.2648

(41)

Berdasarkan persamaan diatas , kita dapat mengadakan prediksi nilai indikasi

rata-rata tanah pada tahun 2011. Dengan memasukkan nilai X = pada tahun ke 8 :

Dari perhitungan manual didapat prediksi nilai indikasi rata-rata tanah tahun 2011

sebesar Rp.1114121 untuk perhitungan prediksi selanjutnya digunakan Microsoft

exel agar lebih mudah untuk prediksi nilai tanah selanjutnya dan contoh

perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 4.11 Prediksi dan Persamaan Regresi

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

AD Jl. Raya Wono Rejo 160000 243000 285000 394000 464000 1032000 614000 1114121 y = 133944e0.2648x ExponentialR² = 0,854 Nilai Tanah ( NIR ) Persamaan Keterangan R2 Nama Jalan ( Alamat )

Sumber : Data NIR Pemerintah Kota.

Dengan menggunakan data nilai indikasi tanah dari 2004-2010 dapat

memprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 dengan menggunakan Microsoft exel,

dari perhitungan menggunakan Microsoft exel didapat grafik persamaaan regresi

yang mana grafik tersebut sebagai berikut.

y = 133944e0.2648x

= 133944e0.2648(8)

(42)

y = 13394e0,2 64 x

R² = 0,854

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

0 2 4 6 8

N

il

a

i

T

a

n

a

h

Tahun

Ser ies1 Expon. (Ser ies1)

Gambar 4.3 Grafik Persamaan Regresi Non Linier ( Exponensial )

Hasil perhitungan prediksi nilai indikasi rata-rata tahun 2011 selanjutnya dapat

dilihat di lampiran.

4.4. Koefisien Deter minasi R2

Perhitungan koefisien determinasi ( R2 ), disini mengambil contoh

perhitungan regresi linier dimana a = 189857 dan b = 83178 dalam persamaan linier

Y’ = 19857 + 81378X, maka dapat diselesaikan sebagai berikut.

Tabel 4.12 Data Nilai Tanah.

Kode

ZNT 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

AD Jl. Kendal Sari 285000 335000 394000 614000 614000 614000 802000

Nama Jalan ( Alamat ) Nilai Tanah ( NIR )

(43)

Tabel 4.13 R2.

No Y Y’= a + bx ( Y-Y’ )2 ( Y – Y )2

1 285000 273035 143161225 1.14x1013

2 335000 356213 449991369 1.10x1013

3 394000 439391 2060342881 1.06x1013

4 614000 522569 8359627761 9.26x1012

5 614000 605747 68112009 9.26x1012

6 614000 688925 5613755625 9.26x1012

7 802000 772103 893830609 8.15x1012

∑ 3658000 3657983 1.75x10 10 6.89x1013

Sumber :Wibisono, Yusuf.2005.Metode Statistik.UGM.

Sehingga diperoleh R2 sebagai berikut :

R2 = 1- 13

10

10 89 . 6

10 75 . 1

x x

= 0.916

4.5. Der ajat Deter minasi

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Regresi

AD Jl. Raya Wono Rejo y = 133944e0.2648x Exponential R² = 0,854 R² = 0,854 R² = 0,664 R² = 0,589 R² = 0,838

AF Jl. Penjaringan y = 78750x + 194857 Linier R² = 0,964 R² = 0,953 R² = 0,964 R² = 0,899 R² = 0,941

AA JL Kali Rungkut Y= 653578ln(x)+10^6 Logarithmic R² = 0,98 R² = 0,848 R² = 0,919 R² = 0,98 R² = 0,969

AD Jl. Wonorejo Selatan y = 152444x0.7874

Power R² = 0,900 R² = 0,816 R² = 0,807 R² = 0,840 R² = 0,900

Power Kode ZNT Nama Jalan ( Alamat ) Persamaan Keterangan R2 Exponensial Linier Logaritmic

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil analisa regresi diatas dapat ditentukan koefisien determinasi R2

dengan cara mencari nilai koefisien determinasi R2 yang tertinggi dari metode yang

(44)

4.6. Uji Hipotesa

Hipotesis nihil yang akan di uji adalah β = 0, artinya tidak ada hubungan antara dua

variable yaitu tahun dan nilai tanah. Berdasarkan persamaan regresi Linier yang

sudah diketahui dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis nihil : H0 : β = 0 (Tahun tidak mempengaruhi besarnya Nilai Tanah)

H1 : β ≠ 0

2. Dipilih level of significance: α = 0.05

3. Kriteria pengujian :

H0 diterima apabila : -2.571 < t > 2. 571

H0 ditolak apabila : t > 2. 571 atau t < -2. 571

-t(0.025, 7-2) t(0.025, 7-2)

-2.571 2.571

Gambar 4.4 Daerah Terima dan Daerah Tolak.

4. Perhitungan nilai t :

Dari perhitungan 4.4.1 Regresi Linier telah ditemukan :

Σ(

Y-Y’)2 = 1.75 x 1010 n = 7

ΣX2 = 140

b = 83178

ΣX = 28

Daerah

Terima Daerah Tolak

(45)

SYX = 2 -n ) Y' -(Y 2

= 2 -7 10 x 1.75 10 = 59160.79 n X X

− 2 2 ( )

= 7

28 140

2

= 28

= 5.29 Sb = 29 . 5 79 . 59160 = 11183.51

t =

b

S b−β

= 51 . 11183 0 83178− = 7.43

5.Karena t > t(0.025;5) yakni 7.43 > 2.571 maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat

(46)

4.7. Limits Of Prediction

Tabel 4.15. Perhitungan SYX

No Y Y’= a + bx Y-Y’ ( Y-Y’ )2

1 285000 273035 11965 143161225

2 335000 356213 -21213 449991369

3 394000 439391 -45391 2060342881

4 614000 522569 91431 8359627761

5 614000 605747 8253 68112009

6 614000 688925 -74925 5613755625

7 802000 772103 29897 893830609

∑ 1.75x10 10

Sumber : Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.

Syx =

2 -7 10 75 . 1 10 x = 59160.79

A = 2.571 x 59160.79 x 2

2 . 4 7 140 25 . 12 7 1 7 x − + + = 208795.23

Y’ – A = 855289 - 208795.23 = 646493.77

Y’ + A = 855289 + 208795.23= 1064084.23

Hasil Prediksi regresi linier dengan kode ZNT AD Jl. Kendal Sari didapat nilai

tanah tahun ke 8 adalah Rp.855.289 sedangkan limits of prediction dari hasil

(47)

5.1. Kesimpulan

Setelah dianalisa dengan metode regresi linier dan non linier maka

permasalahan yang ada dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa persentase kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut ZNT di

kecamatan rungkut adalah berkisar antara 0,65% – 8,5% per tahun.

2. Bahwa pola nilai tanah berdasarkan zona nilai tanah (ZNT) yang mengalami

peningkatan zona nilai tanah yang paling besar rata-rata persentasenya adalah

zona BX yaitu kenaikannya 8.58 %, sedangkan zona nilai tanah yang paling

kecil rata-rata persentasenya adalah zona AQ yaitu kenaikan setiap tahunya

0,63 %, dan zona nilai tanah yang rata-rata kenaikanya hampir sama adalah

zona AA dan AB yaitu kenaikan tiap tahunnya adalah 1,76% dan 1,74%

3. Dengan menganalisa data nilai indikasi rata-rata (NIR) tanah pada tahun

2004-2010 dapat diprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 di Kecamatan

Rungkut untuk zona AA Jl. Kali Rungkut, sebesar Rp.2359077.

4. Dengan menggunakan data nilai indikasi rata-rata (NIR) dari tahun

2004-2010 dapat disimpulkan metode yang paling tepat untuk keseluruhan ZNT,

untuk zona AA Jl. Kali Rungkut, metode yang paling tepat adalah metode

(48)

5.2. Saran

Setelah dianalisa dan didapat hasilnya maka penulis dapat memberikan

beberapa saran seperti berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya penulis menghitung variable lain yang

menentukan kenaikan nilai tanah.

2. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas wilayah penelitian agar

dapat di generalisasikan pada kota Surabaya.

3. Untuk menyempurnakan penelitian sebaiknya pada penulisan tugas akhir

(49)

Rowton, Simpson S. Land and Registration, London: Cambridge, University Press

Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (Eds.). 1994. PROSEA. Plant Resources of South East Asia 5(1) Timber Trees : Major Commercial Timbers.PROSEA.

Bogor.

Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986.

Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta :

Penerbit BPFE.

Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.Bandung: Penerbit Tarsito.

Wibisono, Yusuf.2005.Metode Statistik.UGM : Gadjah Mada University Press.

http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5

13:pentingnya-perlindungan-hukum-atas-tanah-di-perkotaan&catid=220:hukum-pertanahan

http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=1539

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-arifrachma-28807

http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=1539

http://bpn20-2008.blogspot.com/2009/01/ pemetaan-zona-nilai-tanah-2.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_bumi_dan_bangunan

http://qomariyah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=48:kode-etik-notaris&catid=34:postongan&Itemid=54

(50)

Gambar

Gambar 1.1 Kecamatan  Rungkut.
Gambar 2.1 Teori Jalur Sepusat.
Gambar 3.1 Flow chard.
Tabel 4.1 Data Nilai Tanah.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan berlokasi di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan

3 Adanya latar belakang kebudayaan yang berbeda antara kebudayaan Papua, Ambon dengan kebudayaan Jawa Timur, khususnya Kota Malang sebagai kota rantauan, ada beberapa perbedaan

Hal diatas dilakukan karena lakon Opera Batak Sampuraga secara struktur mirip dengan lakon yang ada pada teater modern Indonesia, karena adanya naskah cerita,

Memberikan suatu hasil analisa dengan perbandingan model sambungan Peninggian Sudut, Sambungan Peninggian Tirus, dan Sambungan Peninggian Lengkung sehingga dapat di

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir dengan judul

Identifikasi masalah yang dilakukan adalah bagaimana pentingnya informed consent berkaitan dengan tindakan medis berisiko tinggi dihubungkan dengan UU no

Sebaliknya, penelitian oleh Puspitawati (2008) menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dengan remaja dapat menjadi penya- ring terhadap pengaruh buruk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuktian kasus kartel di Indonesia banyak putusan KPPU tentang Kartel dibatalkan oleh Pengadilan Negeri dikarenakan alat bukti