• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA APLIKASI BIG DATA NOSQL MENGGUNAKAN MODEL MULTI FORMALISME PADA KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SARMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA APLIKASI BIG DATA NOSQL MENGGUNAKAN MODEL MULTI FORMALISME PADA KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SARMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN MODEL MULTI FORMALISME

PADA KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN SARMI

Rasna

Program Studi Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Jl. Dr. Sam Ratulangi No 11 Dok V Atas, Telp (0967) 534012, 550355, Jayapura rasna.irjii@gmail.com

Abstrak

Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sarmi saat ini masih menggunakan sistem basis data relasional, kendala yang dialami perusahan ini adalah skalabilitas yang berimabas pada performa, yakni ukuran data yang semakin besar dari waktu ke waktu sedangkan konsistensi dan kecepatan tetap diperlukan untuk pengolahan data. Kompleksitas data yang saling berelasi antara banyaknya entitas dapat mengurangi perfoma pengolahan, sedangkan untuk mendapatkan peningkatan performa relasional basis data sangat terbatas karena cara yang dapat dilakukan adalah dengan meng-upgrade komponen perangkat keras dalam node server tersebut. Pada penelitian ini dilakukan penerapan document oriented database NoSQL agar skalabilitas dan fleksibilitas terhadap kecepatan pengolahan data, dan besarnya ukuran data tetap diatur konsistensi terhadap relasional basis data. Penelitian ini menggunakan pemodelan NoSQL MongoDb. Hasil dari pengujian kinerja NoSQL MongoDB adalah ditemukan pengolahan data yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan RDBMS MySQL. Sehingga desain database menggunakan pemodelan NoSQL MongoDB memiliki karakteristik yang dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Kata kunci : NoSQL, MongoDB, RDBMS, MySQL, document Abstract

The Sarmi Regency Communication and Information Office is currently still using a relational database system, an obstacle experienced by this company is the scalability that has a berimabas on performance, namely the size of the data that is getting bigger over time while consistency and speed are still needed for data processing. The complexity of interrelated data between the number of entities can reduce processing performance, whereas to get an increase in database relational performance is very limited because the way that can be done is to upgrade hardware components in the node server. In this study the application of NoSQL document oriented databases is done so that scalability and flexibility in data processing speed, and the size of the data are still regulated by the consistency of relational databases. This study uses NoSQL MongoDb modeling. The results of the NoSQL MongoDB performance test are found to be processing data that is faster than using MySQL RDBMS. So that database design using NoSQL MongoDB modeling has dynamic characteristics and can be tailored to needs.

Keywords : NoSQL, MongoDB, RDBMS, MySQL, document

1. Pendahuluan

Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika saat ini masih menggunakan sistem basis data relasional yang mengakibatkan kinerja untuk pengolahan data yang besar mengalami kekurangan dalam hal kecepatan pada saat pengolahan. Kompleksitas data yang saling berelasi antara banyaknya entitas dapat mengurangi performa pengolahan, sedangkan untuk mendapatkan peningkatan performa relasional basis data sangat terbatas karena cara yang dapat dilakukan adalah dengan meng-upgrade komponen

perangkat keras dalam node server tersebut (Firdausillah, Hidayat and Dewi, 2012).

Masalah yang muncul adalah ditemukan kesulitan dalam pemeliharaan database yang disebabkan oleh tidak dinamisnya database sehingga pengolahan data menjadi lebih lambat saat dilakukan pengolahan query.

Salah satu cara untuk mengatasi kendala diatas adalah dengan menerapkan basis data non-relasional atau dikenal sebagai NoSql database (Adeyi, Abdullahi and State, 2013). Teknologi basis data ini memiliki skalabilitas dan fleksibilitas terhadap kecepatan pengolahan data, besarnya ukuran data,

(2)

dan jenis data yang digunakan, namun tetap menggunakan aturan konsistensi yang terdapat pada relasional basis data. Relational database sudah tidak cukup tepat dalam distributed processing jika melibatkan data yang sangat besar (Nadzari, 2018). Sehubungan dengan hal tersebut, teknologi database yang terdistribusi (distributed database) mulai popular dikarenakan kemampuannya yang lebih baik daripada teknologi database yang tradisional (Shahriari and Baraani-dastjerdi, 2016). Terdapat beberapa alasan diperlukannya distributed processing. Pada satu sisi, sebuah program harus scalable dan harus dapat memanfaatkan beberapa sistem dan mampu memaksimalkan pemakaian arsitektur multicore CPU (Unal and Zheng, 2017). Terdapat beberapa alasan diperlukannya distributed processing. Pada satu sisi, sebuah program harus scalable dan harus dapat memanfaatkan beberapa sistem dan mampu memaksimalkan pemakaian arsitektur multi-core CPU. Disisi lain, server sebuah website harus didistribusikan secara global untuk mengurangi latency dan failover (Nadzari, 2018)

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang mengadopsi beberapa tipe NoSQL database dan mulai memunculkan banyak aplikasi menggunakan database tersebut, dan mendapat minat pasar yang luas. Setiap tipe NoSQL database memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Salah satu keuntungan penggunaan NoSQL database, tidak seperti relational database, NoSQL database dapat menangani unstructured data seperti dokumen, email, multimedia dan social media secara efisien (Okman et al., 2011).

NoSQL database dapat bekerja lebih cepat dibandingkan basis data relasional. Pertumbuhan website yang sangat pesat menyebabkan berkembangnya NoSQL karena menjadi alternative untuk mempercepat akses disbanding menggunakan basis data relasional (Kadyrov, Drugov and Zapevalov, 2018). Sehingga berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka dibuat penelitian “Evaluasi Kinerja Aplikasi Big Data NoSQL Menggunakan Model Multi Formalisme Pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sarmi”.

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Permasalahan dalam penelitian adalah melakukan analisa perbandingan database NoSQL dengan SQL dalam hal kinerja, fleksibilitas, dan skalabilitas. Setelah terbukti database mana yang lebih unggul dari keduanya maka akan diterapkan untuk aplikasi ERP Retail yang berorientasikan multitenancy. Dengan begitu diharapkan ERP Retail yang dibangun akan memiliki performa yang optimal dalam hal store data. Juga menjadikan aplikasi yang bersifat fleksibel agar mampu mensupport penyimpanan data yang dinamis berdasarkan skema setiap tenant, dan perkembangan proses bisnis yang akan selalu berkembang

kedepannya. Dan menjadi aplikasi yang scalable dalam artian mampu mengatasi jumlah data yang selalu berkembang dengan distributed database. Arsitektur database pada pada penelitian ini menerapkan shared database dengan shared schema. Dengan tujuan menghemat jumlah database untuk menangani banyak tenant dengan optimal (Bhaswara, Sarno and Sunaryono, 2018).

Untuk mengatasi permasalahan volume data dan heterogenitas tipe data, dirancang manajemen penyimpanan yang disebut IOTMDB yang berdasarkan NoSQL yang menjadi solusi penyimpanan data IoT yang besar dan heterogen. Sistem IOTMDB dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu master node yang menjadi manajer dari setiap cluster, standbye node berfungsi menjadi pengganti saat terjadi error pada master node, data reception node berfungsi sebagai penerima data sensor, dan slave node untuk menyimpan seluruh data (Arganata, Pramukantoro and Yahya, 2018).

Penelitian lain yang berjudul “An IoT-Oriented Data Storage Framework in Cloud Computing Platform” dirancang sebuah data storage yang terdiri dari Hadoop Distributed File System (HDFS) untuk menyimpan data tidak terstruktur, dan data storage relasional yaitu SQL digabung dengan data storage non relasional yaitu MongoDB (Djedjig et al., 2018).

2.2 Landasan Teori

NoSQL merupakan sebuah bahasa permintaan atau perintah untuk mengolah basis data. Berbeda dengan SQL yang hanya merupakan bahasa permintaan terstruktur, NoSQL memilki pesan yang mengartikan tidak hanya bahasa permintaan tersturktur, hal ini sering disebut sebagai Not-only SQL (Firdausillah, Hidayat and Dewi, 2012).

NoSQL sering digunakan dalam basis data berjenis non-relasional, meskipun begitu beberapa manajemen basis data memungkinkan melakukan relasional. NoSQL sampai saat ini masih dalam pengembangan karena basis data tipe NoSQL tidak memiliki aturan baku seperti basis data relasional. Basis data tipe NoSQL lebih diperuntukkan untuk memanajemen basis data dengan skalablitas data yang besar dan dipakai dalam pengembangan perangkat lunak berbasis web.

NoSQL pertama kali digunakan pada tahun 1998 oleh Carlo Strozzi untuk basis data relasional dengan menghilangkan SQL, lalu Eric Evans pada tahun 2009 kembali memperkenalkan NoSQL ketika Jon Oskarsson (salah satu developer Last.fm) mengatur acara untuk membahas pendistribusian basis data open-source.

Pada perkembangannya NoSQL memiliki banyak varian, NoSQL menawarkan fitur yang disebut BASE (Basically Available, Soft state, dan Eventually consistent), hal ini sangat bertentangan dengan konsep relasional basis data yang memiliki konsep ACID (Atomic, Consistent, Isolate, dan Durability).

(3)

Saat ini pengklasifikasian tentang NoSQL memiliki sudut pandang tertentu terhadap tujuan masing-masing, berikut contoh pengklasifikasian data model NoSQL (Unal and Zheng, 2017) :

1. Key-value store

Key-value store adalah tipe basis data yang berkonsep seperti sebuah larik (array) asosiatif, pengolahannya menggunakan pementaan atau yang disebut array mapping seperti halnya dalam suatu buku kamus. Manajemen basis data ini memungkinkan untuk melakukan pengurutan data dengan bantuan key yang dimiliki dalam tiap-tiap data, beberapa vendor lain menggunakan kemampuan RAM untuk melakukan penyimpanan data.

Berikut contoh sitem manajemen basis data yang cukup populer untuk jenis Key-value : Dynamo, FoundationDB, MemcacheDB, Redis, Riak, FairCom c-treeACE.

2. Column store

Column store memiliki sinonim dengan istilah Wide-column store. Tipe basis data ini menerapkan konsep penyimpannan data dengan dukungan menyimpan tabel data dalam sebuah record table (column), atau dapat diibaratkan sebuah record data bukan hanya dapat diisi dengan nilai yang konstan, melainkan dapat diisi dengan arsitektur sebuah tabel lainnya yang mana tabel tersebut dapat memiliki data juga (data tabel dalam record). Berikut contoh sitem manajemen asis data yang cukup populer untuk jenis Coulmn store : Accumulo, Cassandra, Druid, Hbase.

3. Document store

Document store memiliki konsep yang menganggap bahwa data dapat diibaratkan seperti tumpukan dokumen yang dikelompkokkan dengan penamaan yang disebut koleksi. Document store menerapkan konsep ini untuk format pengkodean atau encoding dari setiap data dalam sebuah informasi, umumnya format yang ditawarkan untuk jenis basis data ini menggunakan XML, YAML, JSON ataupun BSON (bentuk binari dari JSON). Berikut contoh sistem manajemen basis data yang cukup populer untuk jenis Document-store : Clusterpoint, Apache CouchDB, Couchbase, MarkLogic, MongoDB.

4. Graph data store

Graph data store diciptakan berdasarkan teori keterkaitan variabel dalam sebuah bagan grafik, manajemen basis data ini dirancang untuk tumpukan data yang saling berelasi. Relasional data yang terdapat didalanya distimulasikan atau direpresentasikan dalam sebuah grafik yang saling mengaitkan data-data yang saling terhubung.

Berikut contoh sitem manajemen basis data yang cukup populer untuk jenis Graph data store : Allegro, Neo4J, InfiniteGraph, OrientDB, Virtuoso, Stardog

3. Metodologi Penelitian

A. Analisis Kebutuhan Hardware.

Hardware yang digunakan dalam penerapan NoSQL terlihat seperti pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Spesifikasi kebutuhan hardware Nama Hardware Spesifikasi

Processor Dual Core 1.0 GHz

RAM 512 GB

Hard Drive 5 Gb

B. Analisis Kebutuhan Software.

Software yang dibutuhkan dalam penerapan NoSQL terlihat seperti pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Spesifikasi Kebutuhan Software Nama Software Spesifikasi

Sistem Operasi Windows, Mac OSX, Linux

Web Server NodeJS

Database Server MySQL MongoDB

Web Browser Firefox

C. Analisis user.

User yang digunakan adalah seorang database administrator yang mempunyai hak akses terhadap database server yang dibuat. Tujuannya adalah user mempunyai konsep relasional database yang dapat berinteraksi dengan command query yang dibuat pada sistem.

D. Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional membahas perancangan sistem yang dibangun dalam bentuk analisis diagram-diagram UML (Unified Modelling Language), UML digunakan sebagai alat untuk menganalisis kebutuhan fungsional terhadap sistem yang dibangun.

- Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk memodelkan proses interaksi atau mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Aktor disini adalah pengguna, yang dapat memulai penerapan non-relasional basis data NoSQL seperti terlihat pada Gambar 3.1.

(4)

- Use Case Scenario

Tiap bagian use case memiliki skenario yang menunjukkan proses apa saja yang terjadi, pengguna memberikan perintah dalam bentuk interaksi yang telah disajikan dalam tiap use case, dan respon apa yang diberikan sistem kepada pengguna terhadap interaksi tersebut.

Tabel 3.3 Use Case Scenario Identifikasi

Nama use case Export model

Tujuan Menginstruksi sistem untuk

membentuk pemodelan data

collection pada suatu

database

Aktor Pengguna

Deskripsi Skenario utama

Kondisi awal Pengguna berada pada

halaman konversi

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Memilih salah satu model dari daftar model

2. Menekan tombol ”Export’

3. Mengeksekusi perintah

export

4. Memberi output berupa respon data

Kondisi Akhir Pengguna melihat output yang ditampilkan sistem pada container pesan.

- Activity Diagram

Activity diagram mendeskripsikan alur aktivitas dari setiap Use case. Activity diagram pada perangkat lunak ini ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Activity Diagram : Export Model - Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar masing-masing objek pada setiap use case dalam runtunan waktu. Interaksi ini berupa pengiriman serangkaian data antar objek-objek yang saling berinteraksi, berikut disajikan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Sequence Diagram : Export Model

- Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar objek-objek yang ada pada sistem. Struktur tersebut meliputi atribut dan method yang ada pada masing-masing class seperti yang disajikan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Class Diagram 4. Perancangan Implementasi

Perancangan sistem merupakan kegiatan untuk merancang aplikasi yang akan di bangun, tahapannya dimulai dari perancangan model basis data non- relasional NoSQL MongoDB, dan perancangan antarmuka.

4.1. Perancangan Model Basis Data NoSQL Perancangan model basis data non-relasional NoSQL MongoDB terdiri dari URL routing, data awal RDBMS dan konversi pemodelan RDBMS ke non-relasional NoSQL MongoDB, dan penambahan data terhadap skema non-relasional NoSQL MongoDB.

(5)

4.2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran visual tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam proses perancangan pemodelan basis data non-relasional basis data NoSQL MongoDB.

a. Perancangan Tampilan Konversi

Perancangan tampilan konversi bertujuan untuk mengambil pemodelan tabel RDBMS MySQL berserta constraint terhadap tabel lain, kemudian sistem akan melakukan pembacaan query yang sering digunakan pada studi kasus penelitian, selanjutnya untuk dijadikan data masukan terhadap suatu collection yang merupakan salah satu basis data dari non-relasional NoSQL MongoDB yang telah ditentukan, berikut pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Perancangan Tampilan Konversi Keterangan Gambar 4.1 adalah sebagai berikut :

1. Menuju ke F02.

2. Tombol reload, ketika diklik akan memuat ulang daftar collection (4)

3. Tombol reload, ketika diklik akan memuat ulang daftar model (5)

4. Daftar collection suatu basis data MongoDB 5. Daftar model.

6. Tombol show data, ketika diklik akan menampilkan result pada Container pesan (M01), yang merupakan hasil eksekusi. 7. Tombol show model, ketika diklik akan

menampilkan result pada Container pesan (M01), yang merupakan hasil eksekusi 8. Tombol export, ketika diklik akan

menampilkan result pada Container pesan (M01), yang merupakan hasil eksekusi. b. Perancangan Tampilan Performansi Query

Gambar 4.2 Perancangan tampilan performansi

query

Gambar 4. 2 menunjukkan perancangan tampilan perintah query yang merupakan tampilan pengujian perintah query yang dapat dilakukan pengguna terhadap basis data yang digunakan didalamnya, baik SQL MySQL ataupun NoSQL MongoDB.

Keterangan Gambar 4.2 adalah sebagai berikut :

1. Menuju ke F01.

2. TextEditor MongoDB query, tempat

pengguna mengetikkan query.

3. TextEditor MongoDB query, tempat

pengguna mengetikkan query.

4. Tombol submit, ketika diklik akan

menampilkan result pada Container pesan (M01), yang merupakan hasil eksekusi. c. Perancangan tampilan pesan

Perancangan tampilan hasil pengujian merupakan tampilan hasil dari setiap perintah yang dilakukan terhadap sistem, tampilan ini menghasilkan tampilan dalam bentuk parsing text berformat JSON, berikut terdapat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Perancangan tampilan pesan Keterangan Gambar 4.3 adalah sebagai berikut: 1. Container pesan, tampilan hasil yang

merupakan tampilan respon yang dipicu ketika pengguna berinteraksi dengan pengekseskusian sistem pada F01 dan F02. 2. Tombol Close, ketika diklik akan menutup

Container pesan

d. Rancangan Implementasi Hardware Komponen hardware yang digunakan untuk implementasi adalah :

1. Single core processor 1,0 GHz 2. Random access memory 512 MB 3. Drive storage 10 GB

4. Monitor 13”

5. Keyboard dan mouse

e. Rancangan Implementasi software

Komponen perangkat lunak yang digunakan untuk mengiplementasikan sistem adalah :

1. Operating system Ubuntu 14.04.1 LTS 2. Command-prompt shell Linux Terminal

3. Database server MongoDB 2.6.7 dan MySQL 5.5.40

4. Web-server NodeJS 0.10.35

5. Web-browser Google chrome canary 42.0.2291.0 6. Text editor ACE editor

(6)

f. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya. Implementasi antarmuka yang dijelaskan dalam subbab ini merupakan yang

halaman aplikasi sistem yang berjalan dalam client- side yang dibuat dengan pengkodean dalam bentuk file program.

Tabel 4.1 Implementasi kode program antar muka

Tampilan Nama file Dependensi Keterangan

View Controller class

Konversi

pemodelan convertion.jade ConvertionCtrl Halaman yang dapat digunakan untuk konversi / export melalui pemodelan data. (convertion.

js)

Performansi

query query.jade QueryCtrl Halaman yang digunakan untk uji query MySQL ataupun MongoDB (query.js)

Index index.jade bootstrap

bootswatch jquery chartjs underscore backbone pretty-json codemirror

Template halaman yang digunakan sebagai index atau penampung

Sub halaman.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian sistem untuk pemodelan data NoSQL MongoDB pada RDBMS MySQL dalam studi kasus ini, maka dapat diambil kesimpulan desain basis data dengan menggunakan pemodelan NoSQL MongoDB bersifat dinamis, pemodelan data dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Daftar Pustaka

Adeyi, T. S., Abdullahi, S. E. and State, K. (2013) ‘DualFetchQL System: A Platform for Integrating Relational and NoSQL Databases’, 2(12), pp. 1973–1981.

Arganata, G., Pramukantoro, E. S. and Yahya, W. (2018) ‘Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS Untuk Menyimpan Data Yang Beragam Dari Node Sensor’, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 2(7), pp. 2549–2557. Bhaswara, F. A., Sarno, R. and Sunaryono, D. (2018)

‘Perbandingan Kemampuan Database NoSQL dan SQL dalam Kasus ERP Retail’, Jurnal Teknik ITS, 6(2), pp. 510–514. doi: 10.12962/j23373539.v6i2.24031.

Djedjig, N. et al. (2018) ‘Trust Management in the Internet of Things’, pp. 122–146. doi: 10.4018/978-1-5225-5736-4.ch007.

Firdausillah, F., Hidayat, E. Y. and Dewi, I. N. (2012) ‘NoSQL : Latar Belakang , Konsep , dan Kritik’, Semantik, 2012(Semantik), pp. 432–438.

Kadyrov, M. A., Drugov, D. A. and Zapevalov, V. N. (2018) ‘Issues of Investment Attraction Development in the Energy Sector’, 8(6), pp. 1–7.

Nadzari, G. (2018) ‘Isu Terkini pada basis data NOSQL’, Knsi 2018, pp. 711–716.

Okman, L. et al. (2011) ‘Security issues in NoSQL databases’, Proc. 10th IEEE Int. Conf. on Trust, Security and Privacy in Computing and Communications, TrustCom 2011, 8th IEEE Int. Conf. on Embedded Software and Systems, ICESS 2011, 6th Int. Conf. on FCST 2011, (December), pp. 541–547. doi: 10.1109/TrustCom.2011.70.

Shahriari, F. and Baraani-dastjerdi, A. (2016) ‘A Method of Query over Encrypted Data in HBase Database by Using Bloom Filter Algorithm’.

Unal, S. and Zheng, Y. (2017) ‘Distributed Databases : SQL vs NoSQL’, pp. 1–5.

Gambar

Tabel 3.2 Spesifikasi Kebutuhan Software  Nama Software  Spesifikasi
Gambar 3.3 Sequence Diagram : Export Model
Gambar 4.2 Perancangan tampilan performansi  query
Tabel 4.1 Implementasi kode program antar muka

Referensi

Dokumen terkait

Masuknya tana- man cengkeh ke Desa Welala tidak serta merta menjadikan tanaman jambu mete di tinggalkan oleh masyarakat, akan tetapi masyarakat masih memiliki

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola EDS pada

dan manusia yang paling sempurna adalah Nabi Muhammad SAW. Jika manusia memiliki pandangan ini, maka dia tidak akan berbuat sewenag-wenang terhadap lingkungan sekitarnya. Karena

Mencit dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Metode yang digunakan untuk melakukan prosedur penelitian ini terdapat 2 metode yaitu : metode

Salah satu strategi pengambilan keputusan yang terpenting yang dapat dilakukan oleh perusahaan bukanlah mengenai bagaimana menggunakan sistem informasi untuk memperbaiki

PEMODELAN REGRESI POISSON BIVARIAT PADA JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL DAN NIFAS DI JAWA TENGAH TAHUN 2017.. Arbella Maharani Putri 1 , Alan Prahutama 2 , Budi

JADWAL SEMINAR MONEV TENGAH TAHUN KONTINGENSI DAN KP4S REGIONAL BARAT BOGOR, 18 - 20 SEPTEMBER 2017 Senin, 18 September 2017 Penanggung Jawab Skema Judul Penelitian Waktu

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan [dengan hak substitusi] untuk melaksanakan keputusan persetujuan mengenai pemberian jaminan atau mengagunkan atau