• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Oleh: Moh. Badrus 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Oleh: Moh. Badrus 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tujuan seorang guru mendidik siswa-siswinya tidak kurang adalah untuk membentuk perilaku siswa yang baik, manusiawi, dan kecerdasannya terus berkembang seiring perkembangan fisik mereka. Untuk mewujudkan itu semua yang tidak boleh dilupakan guru ialah meningkatkan komunikasi yang efektif terhadap anak didiknya. Sehingga seluruh pesan dalam pembelajaran dapat diterima. Persoalan yang muncul ialah bagaimana komunikasi dapat berjalan secara efektif, faktor apa saja yang ada pada murid sehingga dapat mempengaruhi perilakunya. Jika hal ini bisa diketahui maka guru dapat mulai melangkah mempengaruhi dan membentuk perilaku siswanya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Pembahasan

Sebenarnya manusia dalam menentukan tindakannya ditentukan oleh dua factor. Pertama factor personal dan yang kedua factor social (situasional) Keduanya berpengaruh pada tindakan seseorang. Ada yang menganggap bahwa factor personallah yang lebih kuat, namun ada juga yang mengatakan factor social yang paling kuat. Hal ini tercermin dalam dua buah buku yang terbit hampir bersamaan. Buku pertama berjudul, Introduction to Social PsychologyI terbit di London ditulis oleh William Mcdougall. Orang ini berpendapat bahwa factor personal sangat penting dalam mempengaruhi perilaku manusia khususnya hubungan dengan sesama umat. Ia menjabarkan dalam puluhan instink yang menentukan perilaku manusia. Mengapa manusia berperang? Karena ia memiliki instink berkelahi. Mengapa orang berkelompok dan berorganisasi? Karena ia memiliki instink berkelompok (gregarious propensity). Lalu mengapa manusia sanggup membangun bangunan yang megah bahkan peradaban? Karena ia memiliki instink membangun (constructive propensity).2

Buku kedua berjudul Social Psychology, tebit di New York 1908, ditulis oleh Edward Ross. Buku ini sangat terkenal ketika muncul idiologi behavirisme. Orang melihat factor situasionallah yang penting. Anda boleh jadi orang yang sangat terbuka dan sangat terus terang terhadap istri anda, tetapi menjadi jiwa tertutup ketika menjadi manajer kantor. Anda orang yang lemah lembut ketika meminjam uang teman, tetapi berubah menjadi “binatang buas” ketika ditagih. Dikantor Anda dominant, keras, kepala batu, dan galak; di rumah, Anda tunduk kepada istri Anda seperti “kerbau dicocok hidung”. Ternyata situassi atau lingkungan yang menentukan perilaku manusia. Manakah di antara dua pendapat tersebut yang benar.

1

Drs. Badrus, M. Pd. I, Dosen fak, Komunikasi Pendidikan, IAIT Kediri

2

(2)

Tulisan ini tidak membandingkan dua pendapat di atas, namun hanya memaparkan salah satunya, yakni faktor personal (pribadi)

Pada kajian-kajian psikologi, faktor personal (pribadi) terdiri dari; Faktor

biologis, Faktor motif, Faktor sikap, Faktor emosi, Faktor kepercayaan, Faktor kebiasaan, dan Faktor kemauan.

1. Faktor Biologis.

Faktor biologis ini dijelaskan oleh Wilson, ia berpendapat bahwa perilaku social manusia dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetic dalam jiwa manusia. Program ini disebut dengan istilah “epigenetic rule” mengatur perilaku manusia sejak kecenderungan menghindari incest, kemampuan memahami ekpresi wajah, sampai kepada persaingan politik3. Walaupun banyak sarjana yang menentang sosiobiologis sebagai determinisme biologis dalam kehidupan social, tetapi tidak seorangpun yang menolak kenyataan bahwa struktur biolokogis manusia –genetika, system syarat dan system hormonal -- sangat mempengaruhi kecerdasan, perilaku manusia. Struktur genetic misalnya, mempengaruhi kecerdasan, kemampuan sensasi, dan emosi. System syaraf mengatur pekerjaan otak dan proses pengolahan informasi dalam jiwa manusia. System hormonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis, tetapi juga proses psikologis.4

Di sisi lain instik dalam factor biologis menentukan gerakan seseorang untuk mengadakan tindakan tertentu, seperti bercumbu, memberi makan pada anak, merawat anak dan perilaku agresif adalah contoh-contoh adanya instink.

Satu hal lagi yang termasuk dalam factor biologis yaitu adanya

motif biologis. Yang paling penting dalam motif biologis ialah kebutuhan

terhadap makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan memelihara keturunan dengan menghindari dari sakit dan bahaya.

Lalu apa kaitannya dengan komunikasi dalam pendidikan? Inilah tugas seorang guru memperhatikan faktor biologi siswa agar dalam perkembangannya menjadi manusia yang normal berkembang.

2. Motif

Motif dapat diartikan sebagai keinginan yang bersumber dari diri manusia. Motif di sini dimaksudkan yang berhubungan dengan kondisi lingkungan social yang dihadapi manusia atau yang disebut motif sosiogenis5. Secara singkat motif sosiogenis dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Motif ingin tahu: bisa berupa ingin mengerti, ingin menata dan ingin menduga-duga.

3

Lihat G.W. Alport, , Theori of Perception and The Concept of Strukture,New York: Wiley 1955 hlm 134

4

Ibid, hlm 47

5

R.F. Bales, Interaction Proces analysis: A. Method for the Study of Smoll group, Combridge: Addison-Weesley, 1950 hlm. 176

(3)

b. Motif kompetensi. Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia

mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun. Perasaan mampu

sangat tergantung pada perkembangan intelektual, social dan emosional.

c. Motif cinta. Setiap orang ingin dicintai dan mencintai adalah hal esensial manusia. Setiap orang ingin diterima oleh kelompoknya secara tulus, kasih sayang, hangat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku menuasia yang kurang baik; orang akan menjadi agresif, kesepian, frustasi, bunuh diri.

d. Motif harga diri. Kita menghendaki kehadiri kita tidak hanya dianggap sebagai bilangan (genep-genep: jawa). Hilangnya motif harga diri akan menimbulkan tindakan yang patologis (penyakit), impulsive, gelisah, mudah terpengaruh dan sebagainya.

e. Kebutuhan akan nilai, makna kehidupan. Termasuk dalam motif ini ialah motif keagamaan. Bila manusia kehilangan nilai tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya. Ia tidak mempunyai kepastian untuk bertindak. Dengan demikian ia lekas putus asa dan kehilangan pegangan.

f. Kebutuhan akan pemenuhan diri. Kita tidak hanya ingin hanya mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; ingin memenuhi potensi-potensi kita6.

3. Sikap

Sikap ada yang menganggap sejenis motif sosiogenetis yang diperoleh melalui belajar7 Ada yang menyebut sebagai kesiapan sharaf sebelum memberikan respons8. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama sikap adalah kecenderungan bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi, nilai. Sikap bukan perilakutetapi hanya kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motifasi. Sikap bukan hanya rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakan orang harus pro atau kontra. Ketiga, sikap mengandung aspek

evaluatif artinya mengadung nilai menyengkan atau tidak menyenangkan. Keempat, sikap timbul dari pengalaman bukan dibawa sejak lahir.

4. Emosi

Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, perilaku, dan proses fisiologis. Ketika anda dimarahi orang sebaya, Anda akan membalas kemarahan itu dengan lebih

6

Sumadi Suryobroto, Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV. Rajawali, 1988, hlm. 374

7

Sherif and Sherif, An outline of Social Psychology, rev, ed, New York: Harper & Row, 956hlm. 489

8

(4)

tajam, dengan raut memerah dan mengeluarkan keringat, karena Anda sadar tidak bersalah.

Emosi tidak selamanya jelek. Emosi sebagai bumbu kehidupan.

Ada empat (4) fungsi emosi, pertama, emosi untuk pembangkit energi. Marah berarti menggerakkan kita untuk menyerang; takut menggerakkan kita untuk lari; cinta menggerakkan kita untuk mendekat dan bermesraan.kedua, emosi dapat membawa informasi. Bagaimana keadaaan pribadi kita dapat kita lihat dari emosi kita. Jika kita marah kita tahu kita sedang dihambat atau diserang orang alin. Ketiga, emosi dapat memberikan kesan penekanan informasi yang kita sampaikan. Orang yang berpidato dengan semangat (emosi yang kuat) akan lebih terkesan lebih hidup. Keempat, emosi adalah sumber informasi tentang keberhasilan kita. Kita dapat menikmati pandangan ketika kita sanggup merasakan dengan sepenuh hati (emosi)9.

Emosi berbeda dalam hal intensitas dan lamanya. Ada orang marah lama tidak sembuh-sembuh, tetapi juga ada yang cepat selesai.

Mood, adalah emosi yang menetap selama berjam-jam. Ketika ada orang

mengatakan lagi tidak mood, sebenarnya ia sedang tidak ada emosi untuk berfikir.

5. Kepercayaan

Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis . kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan yang gaib, tetapi hanyalah “keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, atau intuisi. Jadi kepercayaan dapat berupa rasional atau irasional.10

Kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan. Orang yang berpengalaman dalam bidang kesehatan tidak percaya pada dukun, tetapi orang awam, karena ada kepentingan untuk sembuh percaya saja pada apapun yang diucapkan seorang dukun.

6. Kebiasaan

Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan. Setiap orang mempunyai kebiasaan yang berlainan dalam menanggapi stimuli tertentu. Kebiasaan inilah yang memberikan pola perilaku yang dapat diramlkan.

7. Kemauan

Kemauan erat sekali dengan tindakan. Yakni ia merupakan hasil dari keinginan untuk mencapai tujuan. Orang bilang ada kemauan ada

jalan artinya bila orang ada keinginan untuk mencapi tujuan yang disertai

upaya kuat maka ia akan menemukan jalan untuk tercapai. Kemaua dipengaruhi oleh kecerdasan, energi yang diperlukan, dan pengalaman.

9

Lihat, Djalaludin Rahmad, Psikologi Komunikasi, 1992, hlm 34

10

(5)

Kesimpulan

Perilaku manusia ternyata sebagian besar dipengaruhi oleh faktor pribadi manusia itu sendiri. Kekuatan tindakan manusia akan semakin positif manakala faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia itu dapat terpenuhi secara seimbang

Seorang guru dapat mendeteksi fisik dan pola pikir siswa dalam rangka mengkondisikan pikiran mereka untuk dapat tetap optimis, dinamis, dan semangat mengejar pengetahuan. Tujuannya ialah agar siswa berani mencoba mengalami sendiri sesuatu yang penting bagi dirinya. Sehingga dengan pengalaman itu mereka dapat belajar banyak hal untuk mengambil hikamhnya. Semoga para pembaca yang kebetulan jadi guru dapat berhasil. Amin.

Daftar Pustaka:

Djalaludin Rahmad, Psikologi Komunikasi, bandung, Remajarosdakarya, 1992

G.W. Alport, , Theori of Perception and The Concept of Strukture,New York: Wiley 1955 R.F. Bales, Interaction Proces analysis: A. Method for the Study of Smoll group, Combridge:

Addison-Weesley, 1950

Sumadi Suryobroto, Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV. Rajawali, 1988, hlm. 374

Sherif and Sherif, An Outline of Social Psychology, rev, ed, New York: Harper & Row, 1956 Alport, G.H, Social Psychology, Boston: Houghton Mifflin, 1924

Referensi

Dokumen terkait

cod liver oil pada pakan komersial terhadap rasio asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galahdengan dosis 12% dari pakan dapat

a) Migrasi yaitu : perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah tujuan dengan maksud menetap. Migrasi Ulang alik yaitu : migran yang meninggalkan daerah asal

Meskipun akad yang dilakukan adalah wakaf tanah, dalam prakteknya yang diberikan oleh wāqif adalah uang (Mubarok, 2008). Ketentuan tentang pelaksanaan wakaf uang di

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Apabila fungsi kerja suatu logam adalah 1,5 eV, berapakah panjang gelombang penyinaran yang diperlukan oleh logam tersebut supaya energi kinetik elektron yang dilepaskan

Variabel Fee audit diukur menggunakan kuesioner dengan lima pon skala likert, indikator yang digunakan untuk pengukur fee audit adalah besarnya fee audit yang diterima dalam

Nilai R sebesar 81,4% mengindikasikan bahwa keragaman frekuensi kehadiran badak jawa pada suatu habitat dipengaruhi oleh faktor slope , jarak dari rumpang, jarak dari