• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH

DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

Oleh :

LUTFI MARZUKI NGANJUK - JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)

KRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH

DAN ASAM LEMAK TAK JENUHPADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh : LUTFI MARZUKI NIM. 141211132112

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama

Agustono, Ir., M.Kes. NIP. 19570630 198601 1 001

Pembimbing Serta

(4)

SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO ASAM LEMAK JENUH

DAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

Oleh: LUTFI MARZUKI NIM. 141211132112

Telah diujikan pada

Tanggal : 31 Agustus 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP. Anggota : Prayogo, S.Pi., MP.

Abdul Manan, S.Pi., M.Si. Agustono, Ir., M.Kes.

Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

Surabaya, 31 Agustus 2016 Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

(5)

RINGKASAN

LUTFI MARZUKI. Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil pada Pakan Komersial terhadap Rasio Asam Lemak Jenuhdan Asam Lemak Tak Jenuh pada DagingUdang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Dosen Pembimbing Agustono, Ir., M.Kes. dan Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

Udang adalah salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari hasil penangkapan dan budidaya. Budidaya udang galah mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Pakan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya karena berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan ikan. Pakan harus mengandung semua komponen nutrisi penting agar ikan memiliki kemampuan untuk bertahan dari penyakit dan tumbuh sesuai yang diinginkan. Pemberian pakan dengan komponen nutrisi yang tepat dapat menghasilkan produk ikan sehat dan berkualitas tinggi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan adalah asam lemak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah dan menetukan rasio terbaik ditinjau dari kandungan kolesterol dan laju pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan dosis cod liver oil 0% (control), dan perlakuan 1-4 menggunakan 3% dosis penambahan setiap perlakuan. Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

(6)

SUMMARY

LUTFI MARZUKI. Effect of Addition of Cod Liver Oil to Commercial Feed on Fatty Acid of Saturated and Unsaturated Fatty Acid Ratio in Meat Giant Freshwater Prawn (Macrobrachium rosenbergii). Academic Advisor : Agustono, Ir., M.Kes. and Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

The shrimp is one of the commodities belle of the fisheries sub sector which is expected to increase foreign exchange. Shrimp production in Indonesia resulting from the catching and aquaculture. Cultivation of prawns has developed quite rapidly.

Feed plays an important role in farming activities due to the dominant influence on the growth of the fish. Feed must contain all the components of the essential nutrients that fish have the ability to survive the disease and grow as desired. Feeding with appropriate nutritional components that can produce healthy and high-quality fish. One of the nutrients needed by the fish fatty acids.

This study aimed to determine the effect of Cod Liver Oil in commercial feed to the ratio of saturated fatty acids and unsaturated on meat prawns and determine the best ratio in terms of cholesterol content and the rate of growth. This research was carried out experimentally with a completely randomized design (CRD). The treatments were given a dose of cod liver oil 0% (control), and the treatment 1-4 using a 3% increase each treatment dose. Analysis of data using ANOVA followed by Duncan test.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil pada Pakan Komersial Terhadap Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh pada Daging Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)”. Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga pada bulan Februari sampai Juli 2016.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini banyak melibatkan orang – orang yang sangat berjasa bagi penulis. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

2. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. serta Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu serta membagi ilmunya kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi. 3. Ibu Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. Prayogo,S.Pi., MP. serta Abdul Manan,

S.Pi., M.Si. selaku Komisi Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam memperkaya materi skripsi.

(8)

5. Seluruh staff pengajar, staff kependidikan dan staff kemahasiswaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan.

6. Kedua orang tua Ishaq Zainuddin dan Umi Saudah serta keluarga yang kiranya tak pernah berhenti mencurahkan doa, motivasi, semangat dan dukungan baik secara moril dan materi kepada penulis.

7. Puspita Sari, Julius Hermawan, Moh. Saad, Fahmi Hasbi, Tria Ali F., Misbahul Munib, Moh. Sobirin, Ahmad Bagus, Berrytya S., M. Danu, Mahestra P. U., Januar Adi I., Fajar Septian Aji, Arifudin Faris, Estu P. Aji yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

8. Fajar Septian Aji, Muhammad Sobirin, Mega Fitri, Hartik dan Ellavida selaku rekan penelitian yang memberikan bantuan serta dukungan.

9. Rekan-rekan S1 Budidaya Perairan angkatan 2012 - BARRACUDA yang selalu memberikan semangat yang tiada henti.

10. Semua pihak yang membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi yang kiranya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya sampaikan terima kasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan informasi bagi semua pihak.

Surabaya, 21Juli 2016

(9)

DAFTAR ISI

2.1 Biologi Udang Galah ... 4

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 4

2.1.2 Habitat dan Penyebaran... 6

2.1.3 Siklus Hidup ... 7

2.1.4 Pakan dan Kebutuhan Nutrisi ... 7

2.1.5 Kandungan nutrisi daging udang galah ... 8

2.2 Lemak ... 9

2.2.1 Asam Lemak Jenuh ... 10

2.2.2 Asam Lemak Tak Jenuh ... 11

2.3 Cod Liver Oil (CLO) ... 12

(10)

3.1 Kerangka Konseptual ... 14

3.2 Hipotesis Penelitian ... 15

IV METODOLOGI PENELITIAN... 17

4.1 Tempat dan Waktu ... 17

4.2 Materi Penelitian ... 17

4.3 Parameter Pengamatan ... 24

4.4 Analisa Data ... 24

V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

5.1 Hasil ... 27

5.1.1 Asam Lemak Jenuh ... 27

5.1.2 Asam Lemak Tak Jenuh ... 27

5.1.3 Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak jenuh... ...27

5.1.4 Kualitas Air ... 28

5.2 Pembahasan ... 30

5.2.1 Asam Lemak Jenuh ... 30

5.2.2 Asam Lemak Tak Jenuh ... 31

5.2.3 Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh ... 32

5.2.4 Kualitas Air ... 34

VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

6.1 Kesimpulan ... 35

6.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosebergii) ...5

2. Patesma (1) dan thelicum (2) ...6

3. Komponen Lemak ...9

4. Bagan Kerangka Konsep ...16

5. Denah Pengacakan Perlakuan ...19

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Kebutuhan Nutrisi Udang Galah ... 8

2. Daftar Kandungan Nutrisi Udang Galah ...8

3. Kandungan Pakan Feng Li ... 21

4. Analisa Proksimat Tepung Tapioka ... 21

5. Analisa Proksimat Cod Liver Oil ... 21

6. Analisa Proksimat Setiap Perlakuan ... 22

7. Kandungan Asam Lemak ... 22

8. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Jenuh ... 27

9. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Tak Jenuh ... 28

10. Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh, Kolesterol dan Laju Pertumbuhan ... 29

11. Data Kisaran Kualitas Air ... 29

12. Data Kandungan Kolesterol Total ... 32

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Uji ANOVA Asam Lemak Jenuh ... 41

2. Hasil Uji ANOVA Asam Lemak Tak Jenuh ... 43

3. Data Kualitas Air... 45

4. Data Analisis Asam Lemak CLO dan Pakan ... 49

5. Data Analisis Asam Lemak Udang Galah ... 51

6. Data Analisis Proksimat Pakan ... 53

(14)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang adalah salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari hasil penangkapan dan budidaya. Budidaya udang galah mengalami perkembangan yang cukup pesat (Iswandi dkk., 2014). Hal ini dapat dilihat produksi udang galah pada tahun 2013 di Indonesia mencapai 3.171 ton (Statistik Perikanan Budidaya Indonesia, 2013).

Pakan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya karena berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan ikan (Melianawati dan Ketut, 2010). Pakan harus mengandung semua komponen nutrisi penting agar ikan memiliki kemampuan untuk bertahan dari penyakit dan tumbuh sesuai yang diinginkan. Pemberian pakan dengan komponen nutrisi yang tepat dapat menghasilkan produk ikan sehat dan berkualitas tinggi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan adalah asam lemak (Pangkey, 2011).

(15)

Kekurangan asam lemak tak jenuh akan menyebabkan gangguan padakesehatan ikan termasuk di dalamnya berkurangnya fekunditas, kemampuan membentuk embrio danpertumbuhan abnormal (Pangkey, 2011). Pemberian pakan dengan menambahkan lemak ke dalam pakan dapat memberikan hasil lebih baik daripada hanya memberikan pakan alami. Dengan kata lain lemak tersebut memang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan (Nasution,2002).

Persentase asam lemak jenuh dapat diturunkan dengan cara menambahkan asam lemak esensial. Asam lemak esensial termasuk asam lemak tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ganda yang tidak dapat disintesis didalam tubuh, sehingga perlu asupan melalui pakan (Meliandasari dkk, 2014).Pakan udang galah dapat ditambah Cod Liver Oil untuk menambah kandungan asam lemak tak jenuh. Menurut Das et al., (2007) Cod Liver Oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi daripada asam lemak jenuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial dapat mempengaruhi rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah(Macrobrachium rosenbergii) ?

(16)

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

2. Mengetahui rasio terbaik kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ditinjau dari kandungan kolestrol dan laju pertumbuhan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan

(17)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Udang Galah

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Udang galah adalah udang air tawar yang pertama kali dipelajari secara intensif dan dibudidayakan secara komersial (Nandlal and Pickering, 2005). Udang galah juga dikenal sebagai Giant Freshwater Prawn karena mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Azizah, 2010).Klasifikasi udang galah menurut Hadie dan Hadie (2004) adalah sebagai berikut:

Spesies : Macrobrachium rosenbergii

(18)

musuh-musuhnya kecuali setelah ganti kulit (moulting) yang akan bersifat lembek (Sarifin dkk., 2014).

Gambar 1:Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosebergii) Sumber: New(2002).

(19)

Gambar 2:Patesma (1) dan thelicum (2) Sumber : Evan(2009)

2.1.2 Habitat dan Penyebaran

Spesies dari udang air tawar genus Macrobrachium penyebarannya di seluruh zona tropis dan subtropis di dunia. Udang galah ditemukan di sebagian besar wilayah air tawar termasuk danau, sungai, rawa, irigasi parit, kanal, kolam, serta di daerah muara. Udang galah membutuhkan air payau pada tahap awal dari siklus hidupnya, karena itu udang galah ditemukan dalam air yang secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan laut (New, 2002).

(20)

2.1.3 Siklus Hidup

Post larvaedapat dicapai dengan melalui sebelas tahap perkembangan. Setiap tahapan terjadi pergantian kulit pada udang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya (Hadie dan Hadie, 2002). Tahap postlarvaeadalah udang yang terlihat seperti udang dewasa yang memiliki ukuran7-10 mm serta berat 6-9 mg (Arthur et al., 2004). Udang galah stadia larva akan tumbuh dan bertahan hidup pada air payau, tetapi pada stadia post larvae dan dewasa mereka akan bermigrasi pada daerah yang bersalitas rendah hingga tawar (Suprapto dan Dandar, 2010).

2.1.4 Pakan dan Kebutuhan Nutrisi

Dalam usaha pemeliharaan udang, makanan yang diberikan selain harus mempunyai kualitas yang baik, juga jumlahnya harus cukup (Sumeru dan Anna, 1991).Terdapat beberapa faktor yang menentukan dimakan atau tidaknya makanan oleh ikan, yaitu jenis, ukuran makanan, kualitas air serta selera ikan terhadap makanan (Beckman, 1962 dalam Thaha, 2004). Sifat udang galah sebagai hewan penghuni dasar dan cenderung lebih aktif pada malam hari (nocturnal), Pada malam hari udang galah akan berpindah ke dasar. Pola pergerakan ini ada kaitannya juga dengan upaya untuk mendapatkan pakan, karena feeding area udang galah berada di dasar perairan. (Priyono dkk, 2011).

(21)

mungkin untuk meningkatkan produksi (Sumeru dan Anna, 1991). Kebutuhan nutrisi udang galah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Kebutuhan Nutrisi Udang Galah

Analisis Bahan Kering (%)

Protein 44,2

2.1.5 Kandungan nutrisi daging udang galah

Udang mengandung protein, kalsium karbonat, khitin, pigmen, abu, dan lain lain (Rosyidi dkk, 2009). Menurut Wowor dkk. (2015) udang memiliki protein kasar sekitar 25-40 persen, kalsium karbonat 45-50 persen dan kitin 15-20 persen. Selain sebagai sumber yang telah disebutkan, udang juga mengandung karotinoid berupa astaxantin yang merupakan pro vitamin A untuk pembentukan warna kulit. Kandungan kolesterol, total lemak dan asam lemak dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Kandungan Nutrisi Udang Galah

(22)

2.2 Lemak

Lemak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam dan salah satu

komponen makanan multifungsi yang sangat penting untuk kehidupan. Fungsi

lemak antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membran sel, mengatur

suhu tubuh, pelindung organ organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K.

Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap

kesehatan (Sartika, 2008).

Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari

hasil hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya (Sartika,

2008).Wujud padat dan cairnya lemak dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan asam

lemak. Asam lemak jenuh akan berbentuk padat pada suhu kamar (Edwar dkk,

2011).

Gambar 3. Komponen Lemak Sumber: Sartika (2008)

Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak, keju,

mentega dan krim susu) mengandung asam lemak jenuh (Sartika, 2008). Menurut

Bragagnolo dan Amaya (2001) daging udang galah mengandung asam lemak Lemak

Gliserol Asam Lemak

Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak Jenuh

Poly Unsaturated

Fatty Acid

Mono Unsaturated

(23)

jenuh seperti asam myristat, asam palmitat, asam stearat dan asam arachidat.

Persentase asam lemak jenuh pada daging udang galah termasuk paling tinggi

dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Asam lemak tidak jenuh mudah mengalami perubahan atau kerusakan, baik secara fisik atau kimia. Penyebab perubahan atau kerusakan ini antara lain adalah karena proses oksidasi. Minyak yang mengandung asam lemak yang banyak ikatan rangkapnya dapat teroksidasi secara spontan oleh udara pada suhu ruang (Edwar dkk, 2011). Menurut Sartika (2008) asam lemak tak jenuh dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah ikatan rangkapnya yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid) seperti asam oleat, sedangkan asam lemak tak jenuh ikatan rangkap (Poly Unsaturated Fatty Acid) yang meliputi asam linoleat dan asam linolenat.

2.2.1 Asam Lemak Jenuh

A. Asam Miristat

Asam miristat memiliki bentuk molekul CH3(CH2)12COOH (Wibowo H,

2008). Menurut Noto et al., (2016) asam miristat tidak berpengaruh pada

peningkatan kolesterol HDL. Asam miristat juga menyebabkan peningkatan

paralel dalam ekspresi Peroksisom proliferator yang mengaktifkan gen yang

berhubungan dengan lemak, seperti transporter glukosa 1 (GLUT1), lipoprotein

(24)

B. Asam Palmitat

Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang memiliki

titik cair (meelting point) yang tinggi yaitu 64°C sehingga asam palmitat lebih

tahan terhadap oksidasi (ketengikan) dibanding asam lemak yang lain (Zulkifli

dan Teti, 2014).Asam palmitat tersusun dari 16 atom karbon (CH3(CH2)14COOH).

Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat dan berwarna putih. Selain itu

juga asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam lemak

(Listiyawati, 2012).

C. Asam Stearat

Asam stearat (C18H26O2) merupakan asam lemak jenuh yang dapat diperoleh

dari hewan ataupun tumbuhan. Nama IUPAC dari asam lemak ini adalah asam

oktadekanoat. Asam stearat memiliki berat molekul 284,48 g/mol (Hudayana dan

Wiratama, 2014). Menurut Wang et al., (2016) asam stearat menghambat kerja

insulin dn leptin sehingga menggangu metabolisme.

2.2.2 Asam Lemak Tak Jenuh

A. Asam Linoleat

Asam linoleat (C18H32O2) adalah asam lemak tidak jenuh yang mengandung

(25)

B. Asam Linolenat

Asam linolenat (C18H30O2) adalah asam lemak tidak jenuh yang dapat

diperoleh dari tumbuhan. Nama IUPAC dari asam lemak ini adalah asam cis-9,12,15-oktadekatrienoat. Berat molekul dari asam lemak ini adalah 278,43 g/mol (Hudayana dan Wiratama, 2014). Asam linolenat juga merupakan asam lemak tak jenuh esensial yang memiliki 18 rantai karbon dengan 3 ikatan rangkap dua pada posisi C9,C12 dan C15. Berdasarkan posisi ikatan rangkapnya, senyawa ini dikelompokkan ke dalam golongan asam lemak Omega 3 (Daruwati dkk, 2009).

C. Asam Oleat

Asam oleat merupakan asam lemak golongan mono unsaturated fatty acid

(MUFA) yang harus didapatkan dari luar karena tidak dapat disentesis oleh tubuh (asam lemak esensiel). Asam lemak ini mempunyai struktur 18:1 D9 dengan rumus molekul CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH, dan merupakan golongan omega

-9 karena memiliki ikatan ganda pada posisi -9 dari ujung rantai (Mayes, 1-9-96).

2.3 Cod Liver Oil (CLO)

(26)
(27)

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Udang galah adalah udang air tawar yang pertama kali dipelajari secara intensif dan dibudidayakan secara komersial (Nandlal dan Pickering, 2005). Udang galah atau yang dikenal juga sebagai Giant Freshwater Prawn mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Azizah, 2010). Udang galah berasal dari kelas Crustacea dan keluarga Palaemonidae.

Udang mengandung protein, kalsium karbonat, khitin, pigmen, abu, dan lain lain (Rosyidi dkk, 2009). Menurut Bragagnolo and Amaya(2000) kandungan lemak total udang galah sebesar 1,1 gram perseratus gram-nya.Lemak secara umum berperan sebagai cadangan energi yang disimpan pada jaringan adiposa berfungsi untuk menjaga agar organ tubuh dan syaraf tidak berubah kedudukannya dan untuk melindungi tubuh agar tidak mudah rusak akibat luka atau adanya benturan. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan isolator untuk menjaga stabilitas suhu tubuh (Mora dkk, 2013).

Asam lemak terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang banyak terdapat dalam lemak sederhana maupun lemak majemuk.Asam lemak terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan tak jenuh. Beberapa asam lemak yang penting dalam ilmu gizi adalah asam palmitat, stearat, linoleat dan oleat. (Desnelli dan Zainal, 2009).

(28)

linolenat(Nursanyoto, 1993 dalam Desnelli dan Zainal, 2009). Kekurangan asam lemak tak jenuh akan menyebabkan gangguan pertumbuhan (Pangkey, 2011). Selain itu asam lemak tak jenuh bersifat netral terhadap LDL (tidak menurunkan atau menaikkan), tetapi dapat meningkatkan lipoprotein HDL (Mora dkk, 2013).

3.2 Hipotesis Penelitian

H1 : Penambahan Cod Liver Oil tidak mempengaruhi rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

(29)

Gambar 4. Bagan Kerangka Konsep

Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak

Jenuh

Palmitat Stearat Linoleat Linolenat Udang G

alah

Protein Lemak Karbohidrat

Keterangan :

: Objek yang diteliti : Objek yang tidak diteliti

Pakan+CLO

Oleat Myristat

(30)

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu

Penelitian pakan ini akan dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Payau Prigi, Trenggalek Jawa Timur. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2016. Analisis asam lemak cod liver oil dan daging udang galah dilakukan dilakukan di ULP Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.

4.2 Materi Penelitian

A. Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 20 buah akuarium berukuran 35x20x25 cm3, aerator, selang aerasi, selang sipon, batu aerasi, bak plastik besar, gelas ukur, timbangan digital, termometer, pH meter, DOmeter,

amoniatest kit.

B. Bahan Penelitian

(31)

C. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan penelitian menggunakan metode percobaan di lapangan atau pengujian di laboratorium (Arifin, 1998). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari cod liver oil terhadap kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu keragaman (Kusriningrum, 2015) yaitu cod liver oil. Penelitian ini menggunakan lima macam perlakuan dengan empat kali ulangan pada setiap perlakuan. Penentuan banyaknya ulangan pada setiap perlakuan, maka digunakan rumus berikut :

t (n-1) ≥ 15 Keterangan :

t = banyaknya perlakuan yang dicoba n = banyaknya ulangan atau kelompok

(32)

P3.4 P3.1 P2.1 P0.3 P4.2

P4.1 P1.3 P4.4 P1.1 P3.3

P1.2 P2.2 P0.2 P2.3 P4.3

P0.4 P2.4 P1.4 P3.2 P0.1

Gambar 5. Denah Pengacakan Perlakuan

Berikut ini adalah perlakuan-perlakuan pada penelitian :

1. P0 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 0 % 2. P1 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 3 % 3. P2 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 6 % 4. P3 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 9 % 5. P4 = Pakan komersial 100 % + tepung tapioka 2 % + cod liver oil 12 %

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.

1. Variabel bebas pada penelitian yaitu dosis cod liver oil dalam pakan komersial yaitu 0 %. 3 %, 6 %, 9 %.dan 12 %.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galah

(33)

3. Prosedur Kerja

A. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Tahap awal dalam melakukan persiapan yaitu menyiapkan akuarium yang akan digunakan dengan ukuran 35x20x25 cm3. Akuarium yang akan digunakan dicuci dengan detergen sampai bersih, kemudian dibilas, selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari. Masing-masing akuarium diisi dengan air tawar dengan volume 7,2 liter per akuarium, setelah itu dipasang dengan selang aerasi pada masing-masing akuarium.

B. Persiapan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Udang galah sebanyak 140 ekor yang telah diukur panjang dan berat tubuhnya ditebar ke dalam bak dengan kepadatan 7 ekor/akuarium serta diberi aerasi. Sebelum diberi perlakuan, udang galah perlu aklimatisasi untuk beradaptasi. Aklimatisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya shock pada suatu organisme bila dipindahkan dari suatu lingkungan ke dalam lingkungan yang baru (Suyanto dan Takarina, 2009).

C. Penyediaan Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Pakan yang diberikan untuk udang galah berupa pakan komersial merk Feng Li yang ditambahkan cod liver oil dan tepung tapioka seabagai perekat. Komposisi pakan merk Feng Li dapat dilihat pada Tabel 3, analisa proksimat tepung tapioka dapat dilihat pada Tabel 4 dan analisa proksimat Cod Liver Oil

(34)

Tabel 3. Kandungan Pakan Feng Li

Tabel 4. Analisa Proksimat Tepung Tapioka

Kandungan Tepung Tapioka (%)

Bahan Kering 95,95%

Abu 0,58 %

Protein 3,34 %

Lemak Kasar 0,55 %

Serat Kasar 0,53 %

Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 95 % Sumber : Handajani (2008)

Tabel 5. Analisa Proksimat Cod Liver Oil

Kandungan Cod Liver Oil(%)

Semua bahan-bahan penyusun pakan disiapkan dan ditimbang sesuai dosis yang ditentukan. Pakan komersial digiling terlebih dahulu agar menjadi bentuk tepung kemudian ditambahkan cod liver oil serta dicampurkan dengan tepung tapioka yang dilarutkan air hangat. Bahan-bahan tersebut diaduk hingga adonan menjadi tercampur. Bahan-bahan yang telah tercampur dicetak kembali menjadi bentuk pelet. Pakan dioven dengan suhu 50°C selama 24 jamTujuan pengovenan

Kandungan Pakan Komersial (%)

Bahan Kering 89 %

Abu 13 %

Protein 40 %

Lemak Kasar 5 %

Serat Kasar 2 %

Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 29 %

(35)

yaitu untuk mengurangi kadar air serta menambah daya simpan pakan. Pakan yang sudah jadi dianalisaproksimat dan analisa rasio asam lemak setiap perlakuan, dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7.

Tabel 6. Analisa Proksimat Setiap Perlakuan Kandungan

Analisis Proksimat

P0 P1 P2 P3 P4

BK 89,13627 86,8181 84,6287 82,55766 80,59561 Abu 12,75647 12,392 12,04778 11,72216 11,41368 PK 39,28118 38,15886 37,09889 36,09622 35,14632 LK 4,912745 7,466732 9,878831 12,16055 14,32217 SK 1,971176 1,914857 1,861667 1,811351 1,763684 BETN 30,29412 29,42857 28,61111 27,83784 27,10526 AIR 10,78431 10,63898 10,50172 10,37189 10,24888

Total 100 100 100 100 100

Tabel 7. Kandungan Asam Lemak Nama

Sumber : ULP Farmasi Universitas Airlangga (2016)

D. Pemeliharaan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

(36)

E. Pemberian Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Pakan buatan yang digunakan adalah pelet ikan komersial udang galah.Menurut Mitra et al. (2005), frekuensi pemberian pakan yang diberikan pada udang galah sebanyak 5 % dari biomasaa udang galah pada masa pertumbuhan dengan kadar protein 35-37 %. Frekuensi pemberian pakan yaitu sebanyak dua kali dalam sehari pada pukul 16.00 WIB dan 22.00 WIB sesuai denganPriyono dkk. (2011) udang galah lebih aktif pada malam hari (nocturnal).

F. Penyiponan

Penyiponan pada media udang galah dilakukan setiap hari untuk menjaga kualitas air (Muthalib, 2004), penyiponan dilakukan setelah dua jam pemberian pakan. Penyiponan ini bertujuan agar sisa-sisa pakan buatan maupun sisa-sisa metabolisme ikan dapat dikeluarkan sehingga tidak terjadi penumpukan dan pembusukan dalam air media.

G. Pergantian Air

(37)

H. Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air meliputi pengukuran suhu dengan menggunakan termometer, pH dengan menggunakan pH meter, oksigen terlarut dengan DOtest kit dan amonia dengan test kit, serta salinitas dengan refraktometer. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari sekali (Altun et al., 2005).

4.3 Parameter Pengamatan

A. Parameter Utama

Parameter utama dalam penelitian ini adalah rasio kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh dalam daging udang galah. Penurunan asam lemak jenuh ditandai dengan peningkatan kandungan asam lemak tak jenuh dalam daging udang galah. Pemeriksaan kandungan asam lemak dilakukan di ULP Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.

B. Parameter Pendukung

Parameter pendukung yang diamati yaitu parameter kualitas air seperti, suhu, DO, pH dan amonia. Tingkat kelulushidupan udang galah perlu diperhatikan pada akhir pemeliharaan selama 28 hari. Parameter pendukung digunakan untuk melengkapi data dari parameter utama.

4.4 Analisa Data

(38)
(39)

Pcture 6. Diagram Alir Penelitian

Pemeliharaan udang galah dalam akuarium dengan pakan yang diberi penambahan cod liver oil

Dipelihara selama 30 hari

Parameter Utama :

Pemeriksaan kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging.

Parameter Penunjang : Pengamatan Kualitas Air

Analisis Data Kesimpulan

Pengambilan sampel daging udang galah pada akhir masa pemeliharaan

(40)

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Asam Lemak Jenuh

Hasil penelitian didapatkan nilai kandungan asam lemak jenuh udang galah berkisar 54,87% - 59,13%. Data rata-rata kandungan asam lemak jenuh udang galah terdapat pada Tabel 8. Data statistik kandungan asam lemak jenuh dari kandungan rata-rata asam lemak jenuh dapat dilihat dalam Lampiran 1. Tabel 8. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Jenuh

Perlakuan Kandungan Asam

Perhitungan Analisis of Varian (ANOVA) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) antar masing-masing perlakuan. Hasil uji berjarak Duncan’s menunjukkan bahwa P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1, P2,

P3 dan P4. Rangkuman analisis varian kandungan asam lemak jenuh daging udang galah dapat dilihat pada Lampiran 1.

5.1.2 Asam Lemak Tak Jenuh

(41)

udang galah terdapat pada Tabel 9. Data statistik kandungan asam lemak jenuh dari kandungan rata-rata asam lemak tak jenuh dapat dilihat dalam Lampiran 2. Tabel 9. Rata-rata Kandungan Asam Lemak Tak Jenuh

Perlakuan Kandungan Asam Lemak TakJenuh (%) ± SD

Perhitungan Analisis of Varian (ANOVA) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) antar masing-masing perlakuan. Hasil uji berjarak Duncan’s menunjukkan bahwa P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1, P2, P3 dan P4. analisis varian kandungan asam lemak tak jenuh daging udang galah dapat dilihat pada Lampiran 2

5.1.3 Rasio Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh

(42)

Tabel 10. Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh, Kolesterol dan amoniak dan oksigen terlarut / Dissolved Oxygen (DO). Suhu diukur 3 kali perhari selama penelitian, yang dilakukan pada pukul 06.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Pengukuran pH dan DO dilakukan setiap seminggu sekali sedangkan pengukuran amoniak dilaksanakan 2 kali selama penelitian pada hari pertama dan hari terakhir. Pengukuran kualitas air ini bertujuan untuk memantau kondisi kualitas air bagi udang galah selama pemeliharaan. Data nilai kisaran parameter kualitas air pada pemeliharaan udang galah dapat dilihat pada Tabel 10. Data hasil pengukuran kualitas air dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 11. Data Kisaran Kualitas Air

Parameter Satuan Kisaran

Temperature C 28-29

pH 6,5-7,5

DO mg/l 6-7

(43)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Asam Lemak Jenuh

Pada penelitian ini kami menggunakan Cod Liver Oil yang sudah diuji

pada ULP Farmasi Unair. Dari hasil analisis asam lemak Cod Liver Oil didapat

kandungan 8,9% asam lemak jenuh. Ketika menambahkan pada pakan komersial

dengan komposisi P0 (0%) didapat analisis asam lemak jenuh sebesar 11,85%,

P1(3%) memiliki kandungan asam lemak jenuh 10,496%, P2(6%) kandungan asam

lemak jenuh 10,496%, P3(9%) 8,99% dan P4(12%) 8,97% data kandungan asam

lemak jenuh lihat Tabel 7.

Selisih yang sedikit menjadi salah satu faktor tidak berpengaruhnya

pemberian Cod Liver Oil pada pakan terhadap asam lemak jenuh. Hal ini Sesuai dengan pernyataan Legowo (2004), pemeberian pakan yang diperkaya komponen asam lemak essensial merupakan metode alternatif pengaturan lemak pada hasil ternak. Hasil yang tidak berbeda nyata bisa disebabkan oleh penyerapan pakan yang tidak sama setiap perlakuan. Sesuai dengan pernyataan Sukoso (2002) efisiensi penggunaan makanan oleh ikan menunjukan nilai persentase makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ikan.

Asam lemak jenuh sebagai aktivator untuk sistem imun. Menurut Hwang

(44)

5.2.2 Asam Lemak Tak Jenuh

Asam lemak tak jenuh dibagi menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh tunggal

(MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). MUFA memiliki satu ikatan

karbon ganda, yang dapat terjadi pada posisi yang mana saja. PUFAmemiliki

lebih dari satu ikatan karbon ganda, jika ikatan ganda pertama ditemukan antara

ikatan karbon ketiga dan keempat ini disebut asam lemak ω-3 . Jika yang pertama

ikatan ganda antara atom karbon keenam dan ketujuh maka disebut ω-6(Rustan

and Christian, 2005).

Hasil perhitungan Analysis of Variant (ANOVA) menunjukan adanya perbedaan tidak nyata (P>0,05) tiap perlakuan. Hal ini dapat disebabkan oleh pemanfaatan asam lemak tak jenuh sebagai energi dan pertumbuhan, sesuai pernyataan Helen (2008) yakni ketersediaan asam lemak tak jenuh ganda mengalami penurunan selama masa pertumbuhan dan pekembangan. Tatrakoon et al., (2016) mengatakan bahwa penambahan asam lemak tak jenuh terhadap asam lemak jenuh pada pakan akan disertai dengan peningkatan pemanfaatan energi. Menurut Hadie dan Hadie (2002), udang galah memerlukan banyak energi untuk melakukan moulting sebagi proses pertumbuhan.

(45)

5.2.3 Rasio Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh

Rasio asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh terbaik dapat dilihat dari nilai kandungan kolesterol pada daging udang galah dan laju pertumbuhan.. Kolesterol berfungsi sebagai prekursor dari sejumlah senyawa, seperti hormon seks, korteks adrenal, asam empedu dan vitamin D. Tingginya kadar kolesterol dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke (LIPI Pangan dan Kesehatan). Menurut Batjo dkk., (2013) kandungan optimal kolesetrol adalah dibawah 100. Laju pertumbuhan terbaik didapat dari nilai laju pertumbuhan selama pemeliharaan.

Dari data tersebut menunjukan penambahan Cod Liver Oil 12% didapatkan rasio 1,21:1 yang merupakan rasio yang baik ditinjau dari kandungan kolesterol total, menurut Ardiany (2016) Udang galah yang diberi pakan komersial dengan penambahan 12 % cod liver oil pada dagingnya terdapat kolesterol total sebesar 88,31 mg/dl, sedangkan udang galah yang diberi pakan komersial sama namun tanpa penambahan cod liver oil didapat kolesterol sebesar 385,03 mg/dl. Kandungan kolesterol total dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Kandungan Kolesterol Total Udang Galah

(46)

bersifat netral terhadap LDL (tidak menurunkan atau menaikkan), tetapi dapat meningkatkan lipoprotein HDL

Ditinjau dari nilai laju pertumbuhan juga didapat rasio 1,21:1 merupakan rasio terbaik. Menurut Sobirin (2016) Penambahan cod liver oil sebesar 12% merupakan laju pertumbahn terbaik, sementara pakan yang komposisi cod liver oil-nya dikurangi mengalami penurunan laju pertumbuhan. Data laju pertumbuhan dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Data Laju Pertumbuhan.

Penambahan cod bagus laju pertumbuhannya, karena asam lemak jenuh berbanding terbalik dengan asam lemak tak jenuh . Hal ini sesuai dengan pernyataan Das et al., (2007) rasio kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh sebesar 33,32:66,68 memiliki laju pertumbuhan sebesar 3,53 gr/hari. Kekurangan asam lemak tak jenuh akan menyebabkan gangguan pertumbuhan (Pangkey, 2011).

(47)

diinginkan. Pemberian pakan dengan komponen asam lemak yang tepat dapat menghasilkan produk ikan sehat dan berkualitas tinggi.

5.2.4 Kualitas Air

Pengukuran suhu dilakukan 3 kali dalam sehari, yaitu pada pagi pukul 06.00 WIB, siang pukul 12.00 dan sore hari pukul 16.00 WIB pengukuran menggunakan termometer. Hasil pengamatan suhu dalam kisaran 28-29°C. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fatagar (2014), udang galah dapat hidup pada suhu 25-320C.

Pengukuran derajat keasaman dilakukan 3 kali perhari dengan menggunakan pH pen. Dari pengamatan didapatkan kandungan derajat keasaman yaitu 6,5-7,5. Hal ini sesuai pernyataan Erlangga (2012), pH optimal bagi udang galah berkisar 6,0-8,5.

Pengukuran oksigen terlaut (DO) dilakukan 1 kali perminggu dengan menggunakan DO meter. Hasil pengamatan DO didapat 6-7 mg/l. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fatagar (2014), udang galah dapat hidup pada kandungan oksigen terlarut dalam air yang dapat mendukung kehidupan udang yaitu antara 4-8 mg/L.

(48)

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penambahan cod liver oil

pada pakan komersial terhadap rasio asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galahdidapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian cod liver oil pada pakan komersial tidak berpengaruh terhadap rasio kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging udang galah.

2. Rasio kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh terbaik 1,21:1 dengan kadar kandungan kolestrol 88,34 mg/dl serta laju pertumbuhan terbesar dari perlakuan yang lain.

6.2 Saran

Saran yang bisa diberikan dalam penelitian mengenai pengaruh penambahan

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Andriany, M. F. Pengaruh Cod Liver Oil pada Pakan Komersial Terhadap Kolesterol, Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein

(HDL) pada Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Altun, T., N. Tekelioglu., E. Nevsat and Y. Sagat. 2005. Some Growth Parameters on European Eel (Anguila aungila L., 1758) Fed with Diferents Feeds. Journal of Fisheiries and Aquatic Sciences, 22(1-2):215-219.

Arifin, Z. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Grasindo: Jakarta.

Arthur, J. R., D. Hurwood., E. R. Lovell., M. G. B. Reantaso and P. B. Mather. 2004. Pathogen and Ecological Risk Analysis for the Introduction of Giant River Prawn, Macrobrachium Rosenbergii from Fiji to Cook Islands. Secretariat of the Pacific Community. Noumea, New Caledonia. hal. 17-18.

Azizah, S. N. 2010. Ketahanan Tiga Strain Udang Galah Macrobrachium rosenbergii Terhadap Surfaktan Detergen Alkyl Sulfate. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 85 hal.

Batjo, R., Youla A.A., dan Murniati T. 2013. Gambaran Kadar Kolesetrol Low Density Lipoprotein Darah. Jurnal e-biomedik (eBM), Vol 1 No 2 hal 843-848.

Bragagnolo, N and D. B. R. Amaya. 2001. Total Lipid, Cholesterol and Fatty acids of Farmed Freshwater Prawn (Macrobrachium rosenbergii) and Wild Marine Shrimp (Penaeus brasiliensis, Penaeus schimitti, Xiphopenaeus kroyeri). Journal of Food Composition and Analysis 14 : 359-369.

Clara, R., W. Langhans., dan A. Mansouri. 2016. Oleic Acid Stimulates Glucagon-like Peptide-1 Release from Enteroendocrine Cells by Modulating Cell Respiration and Glycolysis. Metabolism Clinical and Experimental 65 (2016) 8-17.

Daruwati, I., Eva M. W., dan Nanny K. O. 2009. Penandaan Asam Linoleat Sebagai model isolat benalu teh Untuk Diagnosis kanker Dengan Radionuklida Iodium-131. Prosding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PNTBR-BATAN, 3 Juni 2009.

(50)

Desnelli dan Zainal F. 2009. Kinetika Reaksi Oksidasi Asam Miristat, Stearat dan Oleat dalam Medium Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit, serta Tanpa Medium. Jurnal Penelitian Sains. Volume 12 Nomer 1(C) 12107. Edwar, Z., Heldrian S. E. Yerizel., dan Delmi S. 2011. Pengaruh Pemanasan terhadap Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc, Vol: 61 No 6.

Erlangga, E. 2012. Meraup Untung dari Budi Daya Udang Galah pada Kolam Air Tawar. Pustaka Agro Mandiri. Tangerang Selatan. hal 6-49.

Faradilah, F. 2015. Pengaruh Cod Liver Oil Pada Pakan Komersial terhadap Kolestrol, low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein

(HDL) Daging Vanamei. Skripsi. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Fatagar, S. H. 2014. Jumlah Konsumsi Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) yang Diberi Atraktan Berbeda. Skripsi. Budidaya Prairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal.3. Hadie, W dan Hadie, L. E. 2002. Budidaya Udang Galah GIMacro. Penebar

Swadaya, Jakarta. hal. 3-50.

Handjani, H. 2011. Optimalisai Subtitusi Tepung Azolla Terfermentasi pada Pakan Ikan untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Nila GIFT. Jurnal Teknik Industri, 12(2): 177-181.

Hudayana, T dan I. G. P. Wratama. 2014. Kajian Hidrodeoksigenasi minyak Biji Kapok (Ceiba pentandra) Dengan Katalis Ni-Mo/γ-AI2O3 Untuk

Sintesa Biohidrokarbon.Lembaga penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik parahyangan.

Hwang, D. H., Jeoung-a K., dan J.Y. Lee. 2016. Mecahnisms for the activation of Toll-like receptor 2/4 by saturated fatty acids and inhibition by docosahexaenoic acid. European Journal of Pharmacology.

Iswandi, N., Rusliadi and I. Putra. 2014. Growth and Survival Rate of Giant Prawns (Macrobrachium rosenbergii, De Man) On Different Stocking Density. Laboratory Aquaculture of Technology. Fisheries and Marine Sciene Faculty Riau University. 8 hal.

Kusriningrum, R. 2015. Dasar Perencanaan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan UniversitasAirlangga. Surabaya. Hal.31-35.

Legowo, A. M. 2004. Pengembangan Produk Ternak Rendah Lemak dan Tinggi Asam Lemak Tidak Jenuh. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 29(4).

(51)

Lu, N., G. Shu., Qiu-ping X., Xiao-tong Z., Ping G., Gui-xuan Z., Shongbo W., Li-na W., Qian-yun X., Yong-liang Z., and Qing-yan J. 2014.Myristic Acid (MA) Promotes Adipogenic Intramuscular Adipocyte Precursor Cells. Journal of Integrative agriculture 13 (11): 2488-2499.

Maulana, I. T., Sukraso dan S. Damayanthi. 2014. Kandungan dalam asam Lemak Minyak Ikan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 6(1): 121-130.

Melianawati, R dan Ketut S. 2010. Optimasi Tingkat Pemberian Pakan Terhadap Benih Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Besar Riset Perikanan Bududaya laut.

Meliandasari, D., Bambang D., dan Edjeng S. 2014. Optimasi Daun kayambang (salvinia molesta) untuk Penurunan Kolestrol daging dan Peningkatan Asam Lemak Esensial. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (1).

Mora, E., Emrizal dan Nandhana S. Isolasi dan Karakterisasi Asam Oleat dari Kulit Buah Kelapa Sawit (Elais guinensis jacq.). Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 1(2), Maret 2013:47-51.

Muthalib, A. 2004. Pengaruh Lama Pemberian Aromatase Inhibitor Melalui Pakan terhadap Nisbah Kelamin Udang Galah. Skripsi.teknologi dan Manajemen Akuakultur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal. 13.

Nandlal, S and T. Pickering. 2005. Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii farming in Pacific Countries. The University of the South Pasific. 1:1-30.

Nasution, S. H. 2002. Pengaruh Variasi Lemak Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Rainbow (Melanotaenia boesmani Allen dan Cross). Jurnal Iktiologi Indonesia,Vol. 2, No. 1.

Noto, D., Francesca F., Angelo b. C., Ida A., Ornella P., Rosella S., Vincenza V., Maria P., Giuseppe P., Carlo M. B., Carla G., dan Maurizio R. A. 2016. Myristic Acid is Associated to Low Plasma HDL Cholesterol Levels in A Mediterrianean Population and Increase HDL Catabolism By Enchancing HDL Particles Trapping to Cell Surface Proteoglycans in A Liver Hepatoma Cell Model. Atheoclerosis 246 (2016) 50-56.

Pangkey, H. 2011. Kebutuhan Asam Esensial Pada Ikan Laut. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-2.

Primana, D. A. 2011. Esensi Lemak esensial. Health Edisi Minggu Bisnis 27 Februari 2011 Hal 35.

(52)

Razak, A. 2014. Keragaman Jenis Ikan Laut Sebagai Sumber Gizi untuk Kecerdasan Otak. Fakultas MIPA. Universitas Padang. Padang. 8 hal. Rosyidi, D., Agus S., dan Rachmat M. 2009. Pengaruh Penambahan Limbah

Udang Terfermentasi Aspergillus niger pada pakan Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler. Jurnal ilmu dan eknologi Hasil Ternak, Hal 1-10 Vol. 4, No 1.

Rustan, A. C and Christian A. D. 2005. Fatty Acids: Structure and Properties. University of Oslo: Oslo, Norway.

Sartika, R. A. D. 2008. Pengaruh Asa, lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4.

Sharma, A., Satyendra P. C., and A. K. Dalai. 2012. Enzymatic Hydrolisis of Cod Liver Oil for The Fatty Acids Production. Catalysis Today 207 93-100. Sobirin, M. 2016. Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil (CLO) pada Pakan

Komersial terhadap Laju Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Solta, R. 2011. Pengaruh Penambahan Mikrokapsul Minyak Ikan Terhadap Kecernaan bahan kering, Bahan Organik, Lemak Kasar dan Serat Kasar Secara In-Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas:Padang.

Statistik Perikanan Budidaya Indonesia. 2013. Sentra Produksi Budidaya Udang Galah di Indonesia. Statistik Perikanan Budidaya Indonesia. Indonesia. hal. 1.

Sumeru, S. U. dan S. Anna. 1991. Pakan Udang Windu (Penaeus monodon). Kanisius: Bandung.

Suprapto, R., dan Dadan S. 2010. Pengaruh Perubahan Salinitas Terhadap Sintasan dan Keragaan Pertumbuhan Post Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Populasi Ciasem pada Skala Laboratorium. Prosding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar. Suyanto,S. R., dan E. . takarina. 2009. Panduan Budidaya Udang Windu. Penebar

(53)

Tuminah, S. 2009. Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh “Trans” Terhadap Kesehatan. Media Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Vol XIX, Suplemen II.

Wang, S., N. Xiang., Liusong Y., Canjun Z., Xiaotong Z., Lina W., Ping G., Qianyun X., Yongliang Z., and Gang S. 2016. Linoleic Acid and Stearic Acid Elicit Opposite Effects on AgRP Expression and Secretion Via TLR4-dependent Signaliing pathways in Immortalized Hypothalamic N38 Cells. Biochemical and Biophysical Reseach Comunication xxx (2016) 1-6.

Wibowo H., Panji. 2008. Penentuan Bilangan Peroksida Asam Miristat (C1499)

Dari Unit Fraksinasi di PT. Soci Medan. Tugas Akhir. Program Studi Diploma-III Kimia Industri Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Wowor, A. R. Y., B. Bagau., I. Untu., dan H. Liwe. 2015. Kandungan Protein Kasar, Kalsium, dan Fosofor Tepung Limbah Udang Sebagai Bahan Pakan Yang Diolah Dengan Asam Asetat (CH3COOH). Jurnal Zootek Vol. 34 No 1: 1-9.

(54)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji ANOVA Asam Lemak Jenuh

(55)

Descriptives

Asam Lemak Jenuh

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maxim

um Lower Bound Upper Bound

P0 4 59.1250 10.22989 5.11494 42.8470 75.4030 49.05 72.64 nyata dengan perlakuan yang lain. Asam Lemak Jenuh

Means for groups in homogeneous

subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample

(56)
(57)

Descriptives

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P0 4 40.8675 10.22548 5.11274 24.5965 57.1385 27.36 50.94 berbeda nyata dengan perlakuan yang lain.

Means for groups in homogeneous

subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample

(58)
(59)
(60)
(61)

D. Amoniak (mg/l)

Minggu ke

Ulangan Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4

1 1 0,25 0,25 0,75 0,75 0,5

2 0,25 0,25 0,75 0,75 0,5

3 0,25 0,25 0,75 0,75 0,5

4 0,25 0,25 0,75 0,75 0,5

2 1 0,02 0,9 0,25 0,25 0,25

2 0,02 0,37 0,25 0,25 0,25

3 0,02 0,25 0,25 0,25 0,25

4 0,02 0,5 0,25 0,25 0,25

3 1 0,09 0,25 0,25 0,25 0,27

2 0,27 0,25 0,25 0,27 0,17

3 0,27 0,25 0,27 0,05 0,27

4 0,15 0,25 0,05 0,2 0,17

4 1 0,75 0,75 0,75 0,75 0,25

2 0,75 0,75 0,65 0,25 0,25

3 0,75 0,75 0,75 0,05 0,25

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Lampiran 6. Data Analisis Proksimat Pakan

Kandungan

Analisis Proksimat

P0 P1 P2 P3 P4

BK 89,13627 86,8181 84,6287 82,55766 80,59561 Abu 12,75647 12,392 12,04778 11,72216 11,41368 PK 39,28118 38,15886 37,09889 36,09622 35,14632 LK 4,912745 7,466732 9,878831 12,16055 14,32217 SK 1,971176 1,914857 1,861667 1,811351 1,763684 BETN 30,29412 29,42857 28,61111 27,83784 27,10526 AIR 10,78431 10,63898 10,50172 10,37189 10,24888

(67)

Lampiran 7. Dokumentasi Selama Penelitian

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(68)

(j) (k) Keterangan:

a. Mesin pelliting g. Cod Liver Oil (merk Baby’s DHA)

b. Timbangan h. Komposisi Cod Liver Oil

c. Akuarium i. Pelet yang sudah di racik

d. Pakan Udang (Feng Li) j. Alat pengukur DO dan suhu e. Komposisi pakan udang k. Pengukuran Amonia

Gambar

Gambar
Tabel
Gambar 1:Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosebergii)
Gambar 2:Patesma (1) dan thelicum (2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Artinya tanpa perlakuan atau dengan pemberian pupuk bokashi kotoran ayam broiler (0 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha, dan 20 ton/ha) pada tanaman berpengaruh sangat nyata

Pengalaman positif yang dirasakan akibat pernikahan dapat membuat tingkat kesejahteraan psikologis penyandang tunarungu wicara akan berbeda dibandingkan penyandang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan(P<0.05), terhadap warna keju cottage, tetapi tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap,

The difference in species richness of poles was not significant between the sites (p= 0.984).The species richness of the trees was highest in the lightly degraded forest (38

gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarak pembaca untuk dipahami. Fungsi utama dari menulis pada prinsipnya adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan logical thinking , yaitu (1) Keruntutan Berpikir, yaitu siswa dapat menentukan langkah yang ditempuh

Kedua, baitulmal menjadi ahli waris jika terorganisasi. Dengan demikian, jika seorang muslim meninggal dunia tidak memiliki ahli waris sama sekali, harta peninggalan

Sementara itu, saran untuk pengembangan produk lebih lanjut antara lain (1) pengembangan perangkat pembelajaran yang berbasis learning cycle 7e ini masih terbatas pada