• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

ALFI NURAENI 1005944

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

Oleh Alfi Nuraeni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Alfi Nuraeni 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

ALFI NURAENI

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001

Pembimbing II

Nida’ul Hidayah, M.Si. NIP. 197209131998022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

ABSTRAK

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

Pembimbing: 1. Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. 2. Nida’ul Hidayah, M.Si.

*ALFI NURAENI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan power endurance lengan pada cabang olahraga yang menuntut gerak yang explosive dengan kekuatan yang maksimal (maximum strength) dan untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur power endurance lengan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan desain pretest and posttest. Sampel penelitian ini adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPI cabang olahraga karate, tinju, dan panjat tebing yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR), FPOK., yang berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang putra dan 20 orang puteri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keempat model alat ukur power endurance lengan bisa dijadikan alat ukur karena memenuhi persyaratan validitas yang dilengkapi dengan skala norma suatu standar yang dapat digunakan untuk memberi makna hasil tes dan akan sangat membantu bagi para pemakai tes dalam menafsirkan hasil tes dalam waktu yang tepat.

(5)

Alfi Nuraeni, 2014

CONCTRUCTION MEASURING TOOLS POWER ARM ENDURANCE

Alfi Nuraeni1; Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd.2; Nida’ul Hidayah, M.Si.3

Sport Coaching Education Program The Faculty of Sport and Health Education

Indonesia University of Education

Abstract

The purpose of this study was to measure the ability of the arm on the power of endurance sports that require explosive movement with maximum strength (maximum strength) and to determine the degree of validity and reliability of the measuring instrument construction arm endurance power. The method used in this research is descriptive quantitative method with a pretest and posttest design. The sample was several sons and daughters of athletes who are members of the training area (Pelatda) West Java and Student Activity Unit (UKM) UPI sport karate, boxing, rock climbing and incorporated in the Nature Lovers Students Sports (PAMOR), FPOK., numbering 50 people, consisting of 30 men and 20 daughters. The study concluded that the four models of arm endurance power measuring devices can be used as a measuring tool for fulfilling the requirements of the validity of which is equipped with a standard scale of norms that can be used to give meaning and the test results will be helpful for the users of the test in interpreting the test results in a timely manner.

Keywords:

(6)

DAFTAR ISI

C.Konstruksi Alat Ukur ... 14

D.Power Endurance ... 17

E. Lengan ... 36

F. Asumsi Dasar ... 42

G.Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Metode dan Desain Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

C. Definisi Operasional... 45

D. Instrumen Penelitian... 46

E. Prosedur Penelitian... 49

(7)

Alfi Nuraeni, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

B. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi... 51

4.1. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Putra ... 52

4.2. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Putri ... 53

4.3. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Validitas (Putra) ... 54

4.4. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Validitas (Puteri) ... 55

4.4. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Reliabilitas (Putra) ... 55

(9)

Alfi Nuraeni, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Skala Konstruksi Alat Ukur ... 10

2.2. Hubungan Kekuatan Maksimal Dengan Kecepatan Kontraksi Otot Terhadap Power Yang Dihasilkan ... 14

2.3. Pembentukan, Data Hubungan Olahdaya Anaerobik dan Aerobik ... 15

2.4. Anaeroic Metabolism of Glucose ... 16

2.5. Rangkaian Proses Glikolisis ... 17

2.6. Penampilan Karate Pada Nomor Kata Beregu Putri ... 18

2.7. Petinju Amerika, Laila Ali ... 19

2.8. Posisi Chris John Melakukan Straight Pendek Kanan ... 20

2.9. Kejuaraan Panjat Tebing Pada Nomor Speed ... 23

2.10. Anatomi Lengan (Brachium) ... 25

3.1. Desain Penelitian ... 26

3.2. Alur Penelitian ... 30

3.3. Bola Medicine ... 31

3.4. Kontruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine ... 32

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rekapitulasi Hasil Data Keseluruhan... 63

2. Rekapitulasi Hasil Data KeseluruhaPutra Tes Modified Bola Medicine dan Tes Clapping Push Up ... 64

3. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model A Putra ... 65

a. Pendekatan Acuan Norma Model A Putra ... 66

b. Data Hasil Uji Validitas Model A Putra ... 67

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model A Putra ... 68

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model A Putra ... 69

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model A Putra ... 70

4. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model B Putra... 71

a. Pendekatan Acuan Norma Model B Putra ... 72

b. Data Hasil Uji Validitas Model B Putra ... 73

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model B Putra ... 74

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model B Putra ... 75

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model B Putra ... 76

5. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model C Putra... 77

(11)

Alfi Nuraeni, 2014

7. Rekapitulasi Hasil Data Puteri Tes Modified Bola Medicine dan Tes Clapping

Push Up ... 89

8. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model A Puteri ... 90

a. Pendekatan Acuan Norma Model A Puteri ... 91

b. Data Hasil Uji Validitas Model A Puteri ... 92

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model A Puteri ... 93

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model A Puteri... 94

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model A Puteri ... 95

9. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model B Puteri ... 96

a. Pendekatan Acuan Norma Model B Puteri ... 97

b. Data Hasil Uji Validitas Model B Puteri... 98

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model B Puteri ... 99

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model B Puteri ... 100

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model B Puteri ... 101

10. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model C Puteri ... 102

a. Pendekatan Acuan Norma Model C Puteri ... 103

b. Data Hasil Uji Validitas Model C Puteri... 104

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model C Puteri ... 105

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model C Puteri ... 106

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model C Puteri ... 107

11. Data Hasil Nilai Tes Clapping Push Up Model D Puteri ... 108

a. Pendekatan Acuan Norma Model D Puteri ... 109

13. Surat Keterangan Pengesahan Judul dan Dosen Pembimbing Skripsi ... 126

14. Surat Izin Mengadakan Penelitian ... 130

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Untuk beberapa cabang olahraga prestasi pada saat ini, perkembangan dan

perananan kondisi fisik bagi atlet sangat penting, tanpa kondisi fisik yang baik

atlet tidak akan dapat mengikuti latihan dengan sempurna, dengan demikian

seorang pelatih harus paham mengenai kebutuhan kondisi fisik atletnya. Bompa

(dalam Satriya dkk., 2010: 51) memandang bahwa peranan kondisi fisik pada

cabang olahraga prestasi sangat dibutuhkan, tujuannya untuk membentuk kondisi

tubuh sebagai pondasi dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan

pencapaian suatu prestasi yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakannya

bahwa:

Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi), dan seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia memilki kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Kalau kondisi fisik baik maka akan ada peningkatan dalam kekuatan,

kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik (Harsono,

1988: 153). Kekuatan, kecepatan, dan daya tahan merupakan gabungan dasar dari

power endurance. Sebagaimana dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 22) bahwa

power endurance adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan secara cepat dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah pengulangan yang

banyak”. Pada beberapa cabang olahraga prestasi tidak semua cabang olahraga

membutuhkan power endurance, tetapi kebutuhan power endurance pada

beberapa cabang olahraga prestasi dibutuhkan tergantung pada situasi pemeranan

kebutuhan power sendiri. Power endurance, tediri dari power dan endurance.

Menurut Harsono (1988: 200) mengemukakan bahwa “power adalah kemampuan

(13)

2

Alfi Nuraeni, 2014

Endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk

waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah

menyelesaikan pekerjaan tersebut” (Harsono, 1988: 155). Menurut Zimmermann (dalam Sidik dkk., 2011: 15) mengemukakan bahwa “berdasarkan klasifikasinya

kekuatan terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu kekuatan maksimal (maximum strength),

kekuatan yang cepat (speed strength), dan daya tahan kekuatan (strength

endurance)”. Ternyata banyak sekali cabang-cabang olahraga yang membutuhkan

power endurance, tetapi itu merupakan kondisi fisik yang belum dikenal atau

yang belum begitu memasyarakat, sehingga istilah power endurance

kadang-kadang diterima kadang-kadang-kadang-kadang tidak, tetapi karena kebutuhan di dalam lapangan

banyak yang mengunakan power endurance kiranya perlu kita untuk menentukan

alat ukur untuk mengukur power endurance. Jadi, berdasarkan pendapat di atas,

power endurance adalah gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan daya tahan.

Penulis mencoba menguraikan pendapat dari para ahli tentang pentingnya

kontribusi power endurance lengan pada beberapa cabang olahraga prestasi

seperti cabang olahraga karate pada nomor kata, tinju, dan panjat tebing pada

nomor speed.

Pertama pada cabang olahraga karate. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sagitarius (2010: 108) bahwa “pada cabang olahraga karate nomor kata

merupakan bentuk rangkaian teknik yang sudah ditetapkan sehingga tidak dapat

dirubah atau dimodifikasi sesuai keinginan kita”. Penilaian untuk seorang atlet

kata yang mempunyai penampilan bagus dengan mencetak poin tinggi, seorang

atlet kata harus melakukan gerakan dengan baik, setiap gerakan dilakukan dengan

benar, dan melakukan gerakan dengan cepat, kuat (explosive), maka kebutuhan

power endurance sangat dibutuhkan. Kedua pada cabang olahraga tinju. Power

endurance pada cabang olahraga ini sangat dibutuhkan, karena menuntut gerak

yang cepat, explosive, dan bertahan dalam waktu yang lama. Hal ini juga

dikemukakan Oudshoorn (1988: 29) bahwa “pada cabang olahraga tinju, teknik

yang digunakan kombinasi dari teknik, kecepatan, tenaga, daya tahan, koordinasi,

dan kekuatan”. Maka kebutuhan power endurance untuk atlet tinju sangat

(14)

3

cabang olahraga ini kemampuan power endurance sangat dibutuhkan, karena

kondisi fisik yang dibutuhkan yaitu kecepatan, kekuatan, dan daya tahan,

sehingga menjadi power endurance. Pada nomor speed, yaitu kompetisi dimana

pemanjatan dilakukan dengan top-rope, atlet dimulai dari bawah. Waktu yang

ditempuh seorang atlet dalam menyelesaikan jalur menentukan peringkat atlet

dalam suatu babak kompetisi yang dilakukan dengan bergerak cepat secara

maksimal untuk menyelesaikan jarak finish mencapai puncak tertinggi dalam

waktu yang cepat dan juga harus memiliki kemampuan power lengan yang kuat

dan didukung dengan kemampuan endurance yang baik (Wijaya, 2010: 51).

Mengingat peran power endurance lengan yang sangat dibutuhkan bagi

penampilan (performance) atlet pada beberapa cabang olahraga, maka penulis

tertarik untuk merekonstruksi alat ukur power endurance lengan ini yang

difokuskan pada pergerakan lengan anggota badan bagian atas (superior/upper

extremity), yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi dari kekuatan

maksimal (maximum strength). Berdasarkan mekanisme kerjanya anaerobik pada

beberapa cabang olahraga tersebut, termasuk ke dalam kemampuan anaerobik

laktasid, karena mampu bergerak cepat, kuat, dan bertahan dalam waktu lama,

dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power secara

terus-menerus tanpa jeda secara fisiologis, dan menuntut gerak yang explosive dengan

waktu yang cukup lama, sehingga pada akhirnya menjadi power endurance

lengan. Hal ini dirasakan penting untuk perkembangan penelitian dalam bidang

olahraga prestasi di masa yang akan datang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Alat ukur power endurance lengan sampai saat ini belum ada sehingga

penulis merasa perlu membuat alat ukur tersebut untuk kepentingan dunia

olahraga, karena tidak sedikit olahraga yang membutuhkan power endurance,

sehingga perlu dibuat alat ukurnya. Guna membatasi meluasnya identifikasi

masalah penelitian ini, maka dimensi penelitian ini terfokus pada pembuatan

konstruksi alat ukur untuk mengukur kemampuan power endurance lengan yang

(15)

4

Alfi Nuraeni, 2014

Objek penelitian ini terbatas pada pengamatan terhadap kekuatan lengan

yang dihitung dalam ukuran waktu dan berapa jumlah pengulangan. Sebagai

subjek penelitian adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam

Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) UPI cabang olahraga karate nomor kata, tinju, dan panjat

tebing nomor speed yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga

(PAMOR), FPOK. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penelitian telah

dirancang sedemikian rupa sesuai karakteristik cabang olahraga tersebut.

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan

dalam penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai

beberapa istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 35) bahwa “tes yang

valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”.

2. Reliabilitas dikemukakam oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 42) bahwa “suatu

alat atau tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran

(hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya”.

3. Konstruksi dikemukakan oleh Arfina (2012: 226) bahwa “konstruksi berarti

rancangan bangunan yang mencakup model, tata letak”.

4. Alat ukur atau tes dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 22) bahwa

“alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek”.

5. Power dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 7) bahwa “power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang

singkat”.

6. Endurance yang dikemukakan oleh Harsono (1988: 176) bahwa “endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang

lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan

pekerjaan tersebut”.

7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011: 22) bahwa

“kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan

(16)

5

8. Lengan dikemukakan oleh Yusup dkk. (2008: 43) bahwa “lengan adalah

kemampuan jaringan tubuh berupa otot yang berada di sepanjang lengan

untuk menghasilkan daya ledak.”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan yang dianggap penting untuk diteliti lebih lanjut sebagai berikut:

1. Apakah alat ukur hasil konstruksi ini memenuhi kriteria dalam pengukuran

olahraga prestasi?

2. Apakah alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas dan

reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Diharapkan alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat memenuhi kriteria dalam

pengukuran, khususnya dalam pengukuran olahraga prestasi.

2. Untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur

power endurance lengan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi

bahan masukkan serta pertimbangan dalam upaya pengembangan olahraga

prestasi maupun bagi penelitian di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang

bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoretis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi

para pelatih dalam menyusun program latihan dan alat untuk mengambil data

(17)

6

Alfi Nuraeni, 2014

2. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan panduan oleh atlet maupun

pelatih dalam proses pelatihannya dan diharapkan konstruksi alat ukur ini

dapat dipakai sebagai alat yang bisa membantu dalam pengukuran ataupun

penelitian olahraga prestasi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam

penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan

sebagai berikut:

1. Pada BAB I, berisi uraian tentang pendahuluan yang akan dipaparkan

mengenai: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur

organisasi skripsi.

2. Pada BAB II, berisi uraian tentang kajian pustaka yang akan dipaparkan

mengenai: uji validitas, reliabilitas, konstruksi alat ukur, power endurance,

lengan, asumsi dasar, dan hipotesis penelitian.

3. Pada BAB III, berisi uraian tentang metode penelitian yang akan dipaparkan

mengenai: metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, definisi

operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik

pengumpulan dan analisis data.

4. Pada BAB IV, berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

akan dipaparkan mengenai: Hasil penelitian, pembahasan hasil analisis data,

dan diskusi penemuan.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,

dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian iu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat

diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan

dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

(Sugiyono, 2006: 3). Ada beberapa jenis metode penelitian, yang sebagaimana

dikemukakan oleh Sugiyono (2006: 6) bahwa:

Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan orang untuk mengadakan penelitian suatu permasalahan, seperti metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (mixed methods), untuk membuktikkan kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunkan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2011: 11). Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan

data di lapangan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara

kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan

(19)

42

Alfi Nuraeni, 2014

Metode kuantitatif dipergunakan dengan pertimbangan atas dasar sifat

penelitian yaitu melihat hasil dari derajat validitas dan reliabilitas konstruksi alat

ukur power endurance lengan terhadap peningkatan kondisi fisik atlet pada

cabang olahraga yang kontribusi kekuatannya dari kekuatan maksimal (maximum

strength). Kelompok sampel tersebut menjalani empat model tes sesuai dengan

alat ukur yang telah dimodifikasi dan disusun oleh peneliti.

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan

tujuan peneliti. Desain penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah

desain penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas

konstruksi alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasnya desain

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Dengan Pengertian:

X1 : Tes Bola Medicine 2 kg X4 : Tes Clapping Push Up X2 : Tes Bola Medicine 3 kg Y : Validitas dan Reliabilitas Tes X3 : Tes Bola Medicine 4 kg

X1

X2

X3

X4

(20)

43

Alur penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah

langkah-langkah penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas tes

alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasnya alur penelitiam ini dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Alur Penelitian

ANALISIS DATA HASIL TES DESAIN ALAT

TES LEMPAR BOLA MEDICINE

3 KILO GRAM

TES CLAPPING PUSH UP

JARAK TEPUK 9 CENTIMETER DARI LANTAI

DURASI WAKTU 30”

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KESIMPULAN

4 KILO GRAM

JARAK LEMPAR KE DINDING 2 METER 2 KILO GRAM

(21)

44

Alfi Nuraeni, 2014

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk memperoleh hasil dari sebuah penelitian tentunya diperlukan

sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian yang dilakukan. Sumber dari

penelitian tersebut adalah beberapa atlet dari beberapa cabang olahraga prestasi

sesuai dari tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Adapun mengenai objek

yang hendak diteliti yaitu dinamakan dengan populasi dan sampel penelitian,

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 119), sedangkan

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2011: 120). Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel untuk

uji coba konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tujuan memperoleh

data untuk pengujian validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance lengan. Ada beberapa teknik menentukan sampel yang sering

digunakan orang untuk mengadakan penelitian, hal ini dikemukakan oleh

Sugiyono (2011: 121) bahwa:

... teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling, dan Non-probability Sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, dispropor-tionate stratified random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance lengan ini penulis menggunakan teknik sampling nonprobability

sampling, dengan teknik sampling purposive. Hal ini sebagaimana dikemukakan

oleh Sugiyono (2011: 125-126) bahwa:

(22)

45

Sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada

populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel penelitian

yang diambil adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam Pemusatan

Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

UPI cabang olahraga karate, tinju, dan panjat tebing yang tergabung dalam

Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR), Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan (FPOK), yang seluruhnya berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang

putra dan 20 orang puteri.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan

dalam penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai

beberapa istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 35) bahwa “tes yang

valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”.

2. Reliabilitas dikemukakam oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 42) bahwa “suatu

alat atau tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran

(hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya”.

3. Konstruksi dikemukakan oleh Arfina (2012: 226) bahwa “konstruksi berarti

rancangan bangunan yang mencakup model, tata letak”.

4. Alat ukur dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 22) bahwa “alat

ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek”.

5. Power dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 7) bahwa “power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat”.

6. Endurance dikemukakan oleh Harsono (1988: 176) bahwa “endurance adalah

keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama,

(23)

46

Alfi Nuraeni, 2014

7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011: 22) bahwa

“kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan

kuat dalam waktu yang cukup relatif lama”.

8. Lengan dikemukakan oleh Yusup dkk. (2008: 43) bahwa “lengan adalah

kemampuan jaringan tubuh berupa otot yang berada di sepanjang lengan

untuk menghasilkan daya ledak.”.

D. Instrumen Penelitian

Guna tercapainya keberhasilan penelitian yang akan diselenggarakan

penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah

penelitian dan menguji hipotesis adalah hasil konstruksi alat power endurance

lengan yang sudah ada yaitu, modifikasi alat ukur lempar bola medis dengan

clapping push up (push up bertepuk) selama durasi untuk penelitian power

endurance 30 detik.

Alat yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: 1) stopwacth: 1

buah, 2) bola medicine: (a) 2 kg: 4 buah (b) 3 kg: 1 buah (c) 4 kg: 1 buah, 3) bola

tenis: 3 buah, 4) batu bata: 3 buah, 5) tali rapia: 1 buah, 6) alat tulis: 1 buah, 7)

papan berjalan: 1 buah, 8) meteran: 1 buah, 9) camera: 1 buah.

Adapun konstruksi alat ukur yang di tes kan yaitu tes bola medicine

dengan berat 2 kg, 3 kg, dan 4 kg dengan tes clapping push up. Di bawah ini

adalah beberapa gambar konstruksi alat ukur power endurance lengan. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(24)

47

Konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tes modified bola medicine

ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine

Adapun petujuk pelaksanaan tes modified bola medicine adalah sebagai berikut:

a) Tester berdiri di belakang garis batas dengan posisi tubuh berdiri tegak dan

lebar kaki selebar bahu.

b) Tester memegang bola medicine dengan kedua tangan di depan dada dengan

berat tes bola pertama 2 kg, tes kedua 3 kg, dan tes ketiga 4 kg.

c) Jarak lempar bola medicine 2 meter ke arah dinding yang sudah ditentukan.

d) Aba-aba “ya” kemudian bola didorong ke depan secepat dan sekuat mungkin.

e) Tester kedua yang berada di sebelah kiri peneliti bertugas menghitung skor

tester yang sedang melakukan konstruksi berdasarkan banyaknya

(25)

48

Alfi Nuraeni, 2014

Gambar di bawah ini adalah tes clapping push up (push up bertepuk).

Untuk lebih jelasnya konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tes

clapping push up ini dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Clapping Push Up

Adapun petujuk pelaksanaan dengan tes clapping push up adalah sebagai berikut:

1) Posisi tubuh tester berbaring dengan sikap telungkup pada bidang yang datar,

kedua tangan tester dilipat disamping badan sesuai dengan ketinggian tester.

2) Kedua tangan tester menekan lantai dan diluruskan, sehingga badan

terangkat, sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus.

3) Setelah itu tester menurunkan badan dengan cara membengkokkan lengan

pada siku, kemudian tubuh bagian atas tester diangkat ke udara dan kedua

tangan bertepuk secara bersama-sama, dan kembali pada posisi sikap

(26)

49

4) Tester kedua yang berada di samping kanan bertugas menghitung skor

berdasarkan banyaknya pengulangan tepukan tangan yang dilakukan tester

dan pada saat tester mengangkat dorongan tepukan (clapping), dengan

kriteria setinggi 9 cm dari lantai, dalam waktu 30 detik.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang diambil untuk pengumpulan data adalah

menyiapkan instrumen, dalam hal ini menyiapkan alat atau konstruksi yang

dimodifikasi untuk mengukur power endurance lengan, kemudian melakukan

pengukuran atau pengambilan data sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Data yang terkumpul adalah jenis data kuantitatif. Pengambilan data

langsung dilakukan oleh peneliti dan anggota peneliti, ditambah oleh seorang ahli

tes dan pengukuran. Penelitian ini dilaksanakan di Sport Hall kampus UPI

Bandung, tepatnya di ruangan squash mulai tanggal 11-14, pada minggu kedua

bulan Desember 2013. Pelaksanaan tes dilakukan 4 hari: Rabu, Kamis, Jumat, dan

Sabtu, mulai pukul 08.00 sampai dengan selesai.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengetesan dan pengukuran,

penulis olah secermat mungkin untuk menguji hipotesis dan memberikan

kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk keperluan

pengolahan data tersebut penulis menggunakan beberapa rumus statistik dari buku

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang disusun oleh Dr. Suharsimi

Arikunto dan buku Tes dan Pengukuran Keolahragaan yang disusun oleh

Nurhasan dan Cholil. Pengolahan data bertujuan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas konstruksi alat ukur. Arikunto (1992: 135) mengungkapkan bahwa

“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel”. Dengan diketahuinya tingkat kesesuain dan keajegan dari konstruksi alat

(27)

50

Alfi Nuraeni, 2014

Untuk mengetahui tingkat validitas konstruksi alat ukur, digunakan teknik

korelasi antara hasil nilai Pendekatan Acuan Norma (PAN), dengan norma

penilaian standar Skala 1-10 dengan tes uji coba pertama, kemudian tingkat

reliabilitasnya digunakan pendekatan korelasi antara tes uji coba pertama dengan

tes pengulangannya yang lazim disebut tes retes. Tes 1 dinotasikan sebagai

variabel X, sedangkan Tes 2 dinotasikan sebagai variabel Y. Teknik korelasional

untuk melihat norma tingkat validitas, reliabilitas, dan objektifitas alat ukur yang

dikonstruksi. Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Data yang telah ada di periksa kembali dan di susun. Hal ini dilakukan agar

tidak terjadi kesalahan penulisan dalam proses pengolahan atau hilangnya

data.

2. Memberikan nilai terhadap hasil tes dengan Pendekatan Acuan Norma

(PAN), dengan terlebih dahulu mencari nilai rata-rata dari hasil tes tersebut

dengan pendekatan statistika dengan menggunakan rumus:

Dengan pengertian:

̅ = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

X = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil tes dengan menggunakan rumus:

̅

Dengan pengertian:

S = Simpangan baku ̅ = Nilai rata-rata

(28)

51

4. Menentukan Pendekatan Acuan Norma (PAN) Skala 1-10

Dengan cara memberikan nilai untuk setiap skor dari setiap butir tes

dengan cara menotasikan skor tes tersebut dengan norma penilaian sesuai

dengan jenis kelaminnya, setelah itu menentukan nilai konversi dari setiap

katagori. Untuk lebih jelasnya pedoman untuk memberikan skala norma ini

dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Pedoman Untuk Memberikan Konversi Nilai Skala Norma (Sumber: Nurhasan dan Cholil, 2007: 429)

KATAGORI KONVERSI NILAI

Penulis memanfaatkan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang

dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan simpangan

(29)

52

Alfi Nuraeni, 2014

6. Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (test

re-test), kemudian mengkorelasikan tes pertama dan tes yang kedua, (Nurhasan,

2007: 40) sebagai berikut:

=

{( ) }

Dengan Pengertian:

r

xy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y (kriteria)

x = Skor pada variabel X

y = Skor pada variabel Y x = Jumlah skor variabel X y = Jumlah skor variabel Y x2 = Jumlah dari kuadrat skor X y2 = Jumlah dari kuadrat skor Y xy = Skor X kali Y

N = Jumlah Subyek

Adapun kriteria pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi (Sumber: Sugiyono, 2012: 257)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil

tes model A, B, C, dan D mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat

ukur power endurance lengan ini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas

sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat

diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat

diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Saran

Oleh karena hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance lengan

ini memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat

dipertanggungjawabkan, sehingga penelitian ini efektif untuk kelompok atlet

seperti yang dideskripsikan dalam latar belakang.

Maka disarankan kepada para pembina prestasi, para pelatih, dan para

pembaca pada umumnya, bahwa konstruksi alat ukur ini dapat dijadikan sebagai

instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan power endurance

lengan atlet sesuai kebutuhan cabang olahraga yang diklasifikasikan pada

besarnya kontribusi kekuatan maksimal (maximum strength) dengan karakter yang

memang membutuhkan kualitas gerak power secara terus menerus tanpa jeda

secara fisiologis, dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup

lama. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis telah lakukan, sebaiknya

dilakukan kembali penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan

(31)

Alfi Nuraeni, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013].

Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya: Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08.

Emausbot. (2013). Peraturan Pertandingan Tinju. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Tinju. [Diakses 5 Novermber 2013].

Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013].

Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/ [Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Lengan (Brachium). [Online]. Tersedia di: http://syahid-fisabilillah.blogspot.com/2010/11/anatomi.html. [Diakses 9 November 2013].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga); Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung: C.V. Tambak Kusuma.

(32)

61

Hidayat. (2012). Gambar Kejuaraan Panjat Tebing putra. [Online]. Tersedia di: http://www.antaranews.com/berita/409301/indonesia-rebut-lima-emas-di-kejuaraan-asia-panjat-tebing. [Diakses 9 November 2013].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN: 978-0-07-131626-2.

Ibnuhasyim. (2013). [Online]. Gambar Petinju Amerika, Laila Ali. Tersedia di: www.ibnuhaysim.com. [Diakses 5 November 2013].

Irfa, Udayana. (2008). Karate Club. [Online]. Tersedia di: http://karateclub.wordpress.com. diagram-kata. [Diakses 5 November 2013].

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia dia: http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1 November 2013].

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6.

Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6.

Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13: 978-1-936608-61-4.

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Oudshoorn, J. (1988). Tinju Latihan Teknik Taktik. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra Offset.

Redmond, R. (2008). Kata, The Folk Dances of Shotokan, Fourth Edition. US: Holly Springs.

Sagitarius. (2010). Modul Karate. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

(33)

62

Alfi Nuraeni, 2014

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex

Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung:

FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik Olahraga, DISORDA. Bandung.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha. (2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Oline]. Tersedia di: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diases 5 Desember 2013].

Utomo. (2013). Gambar Petinju Chris John. [Online]. Tersedia di: http://olahraga.kompas.com/Chris.John. [Diakses 9 November 2013).

Wijaya, H.C., Buntoro, W.P., dan Gunardi, E. (2010). Peraturan Kompetisi Panjat Tebing.

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian
Gambar 3.3. Bola Medicine Dengan Berat 4 Kg, 3, Kg, dan 2 Kg.
Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur  Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine
Gambar 3.5. Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Clapping Push Up
+3

Referensi

Dokumen terkait

sumbangan kekuatan genggaman terhadap hasil forehand drive. 4) Besar sumbangan panjang lengan, power lengan, kekuatan genggaman terhadap hasil forehand drive pada

lengan,kekuatan otot perut dan explosive power tungkai terhadap accuracy serangan anggar diperoleh bahwa ke tiga variabel bebas tersebut hanya mempunyai hubungan

Empat puluh siswa laki-laki yang sehat dipilih dari 45 siswa yang memiliki kelemahan kemampuan biomotor kekuatan otot lengan, power otot lengan dan daya tahan

yang saya alami kepada orang lain. Ketika sedang kesal, saya dapat.. mengungkapkan perasaan

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang

Jika dalam suatu pengujian ada item yang gugur, maka item perlu dibuang, dan uji item dilakukan lagi sampai diperoleh item yang semuanya

Leg Press) lebih baik dari kelompok latihan Power tungkai dan kekuatan otot lengan (Lat Mach dan Leg Extension).(1)Latihan Power tungkai dan kekuatan otot

Semua perilaku yang tercantum dalam kuesioner ini dilakukan berdasarkan inisiatif sendiri dan kerelaan hati tanpa ada paksaan dari siapapun juga, tidak termasuk dalam