• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI : Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI : Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR

POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Wahyu Hidayat

0900584

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR

POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit)

Oleh, Wahyu Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Wahyu Hidayat 2015 UniversitasPendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit )

Oleh:

Wahyu Hidayat

NIM.0900584

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Nida’ul Hidayah, M.Si. NIP. 197209131998022001

Pembimbing II

Iman Imanudin, M. Pd NIP. 197508102001121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI (Perbandingan Tes gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit )”ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar hasil karya tulis saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015

Yang membuat pernyataan,

(5)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

ABSTRAK

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

Pembimbing: 1. Nida’ul Hidayah, M.Si. 2. Iman Imanudin, M.Pd.

WAHYU HIDAYAT

Kondisi fisik bukanlah pelengkap namun penunjang bagi performa atlet saat bertanding atau berlomba. Selama ini hanya sedikit yang mencantumkan power

endurance tungkai dalam butir parameter tes, bukan karena tidak mengetahui

melainkan sangat sedikitnya alat ukur untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai. Alat ukur yang ada selama ini hanya dengan 10 hop jump

sehingga peneliti menganggap harus melakukakn penelitian mengenai konstrukasi alat ukur tes power endurance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan desain pretest and posttest. Sampel penelitian ini adalah seluruh atlet pada nomor lintasan yang tergabung dalam Klub Atletik Bumi Siliwangi. Pengambilan data menggunakan enam model alat tes, yaitu: Dengan waktu 30 detik, A) Gawang ketinggian 20 cm, B) Gawang ketinggian 25 cm, C) Gawang ketinggian 30 cm dan dengan waktu 1 menit, A1) Gawang ketinggian 20 cm, B1) Gawang ketinggian 25 cm, C1) Gawang ketinggian 30 cm. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keenam model alat ukur

power endurance tungkai bisa dijadikan alat ukur power endurance tungkai

karena keenam model tes power endurance ini memiliki keajegan dan keterandalan dengan koefisien korelasi sangat kuat, namun diantara ketiga model dalam waktu 30 detik tes model A yang memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang lebih kuat untuk tes dalam 30 detik, dalam waktu 1 menit tes model C1 yang memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang lebih kuat.

Kata Kunci:

(6)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

TEST VALIDITY AND RELIABILITY CONCTRUCTION MEASURING TOOLS POWER LEG ENDURANCE

Wahyu Hidayat1; Nida’ul Hidayah, M.Si.2; Iman Imanudin, M.Pd.3

Sport Coaching Education Program The Faculty of Sport and Health Education

Indonesia University of Education

melakukakn konstrukasi research on power endurance test measuring instrument.

The method used in this research is descriptive quantitative method pretest and

minute test models that have degrees C validity and reliability stronger.

Keywords:

(7)

ix Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(8)

ix Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

C. Definisi Operasional ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 43

E. Prosedur Penelitian ... 46

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENEMUAN A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan dan Diskusi Penemuan ... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63

(9)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia olahraga semakin maju dan berkembang, berbagai penelitian dalam

duniaolahraga pun semakin banyak yang muaranya tidaklah lain selain untuk semakin

memajukan dunia olahraga dan menggiring pengembangan juga pembinaan olahraga

prestasi khususnya berdasarkan pada ilmu pengetahuan (Sains). Selain berkembangnya dunia olahraga prestasi khususnya kearah pembinaan dan pelatihan

yang berdasarkan ilmu pengetahuan tetapi juga sekarang sudah mulai tersadarkan

bahwa pembinaan olahraga prestasi haruslah menyeluruh.Menyeluruh dalam artian

bahwa bukan hanya teknik yang spesifik yang dilatihkan dan diprogramkan namun

juga aspek kondisi fisik yang pada dasarnya sebagai dasar penunjang performa atlet

untuk menunjukkan teknik-tekniknya pada saat pertandingan ataupun perlombaan,

karena jika aspek kondisi fisik tidak menunjang maka performa atlet pun tidak akan

maksimal.

Bompa (dalam Satriya dkk., 2010, hlm. 51) memandang bahwa peranan kondisi

fisik pada cabang olahraga prestasi sangat dibutuhkan, tujuannya untuk membentuk

kondisi tubuh sebagai pondasi dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan

pencapaian suatu prestasi yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakannya

bahwa:

Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi) dan seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia memilki kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Berdasarkan pada pandangan diatas maka apabila kondisi fisik baik maka akan

ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain

komponen kondisi fisik (Harsono, 1998, hlm. 153). Kekuatan, kecepatan dan daya

(10)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

cabang olahraga pada olahraga prestasi membutuhkan power endurance, tetapi

kebutuhan power endurance pada beberapa cabang olahraga prestasi dibutuhkan

tergantung pada situasi pemeranan kebutuhan power sendiri. Power endurance, tediri

dari power dan endurance. Harsono (1988, hlm. 200) mengemukakan bahwa power

adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang

sangat cepat. Sedangkan endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu

bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah

menyelesaikan pekerjaan tersebut (Harsono, 1988, hlm. 155).

Zimmermann (1989 dalam Sidik dkk., 2011, hlm. 15) mengemukakan bahwa

berdasarkan klasifikasinya kekuatan terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu kekuatan

maksimal (maximum strength), kekuatan yang cepat (speed strength), daya tahan

kekuatan (strenght endurance). Dikemukakan juga oleh Sidik dkk. (2001, hlm. 22)

bahwa power endurance adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan secara

cepat dalam jangka waktu yang relatif lama dan dalam jumlah pengulangan yang

banyak. Melihat pernyataan sebelumnya ternyata banyak sekali cabang-cabang

olahraga yang membutuhkan kemampuan power endurance, tetapi itu merupakan

komponen kondisi fisik yang belum dikenal atau yang belum begitu memasyarakat,

sehingga istilah power endurance tidak selalu digunakan dalam masyarakat olahraga

prestasi, tetapi karena kebutuhan didalam lapangan banyak yang menggunakan power

endurance kiranya perlu kita untuk menentukan alat ukur untuk mengukur power endurance.

Pada cabang olahraga atletik khususnya nomor lari jarak pendek dan menengah

ada konstribusi power endurance tungkai yang dihasilkan karena adanya konstribusi

yang besar dari kekuatan maksimal (Maximum Strength) dan adanya konstribusi yang

besar dari kekuatan yang berlangsung dalam waktu yang lama yaitu daya tahan

kekuatan (Strength Endurance). Maximum strength yaitu kemampuan otot untuk

berkontraksi secara maksimal terhadap suatu tahanan yang dibebankan. Strength

(11)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

jangka waktu yang lama (Sidik, dkk. 2011, hlm.7). Hal ini tentunya disesuaikan

dengan karakteristik dan tuntutan akan kekuatan yang cepat (power) pada

masing-masing cabang olahraga.

Penulis memfokuskan penelitian pada ruang gerak tungkai atau anggota tubuh

bagian bawah. Hasil penelusuran penulis dari beberapa literatur, alat ukur power dan

gerakan tesnya untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai yaitu

berkontraksi dengan eksplosif dan dapat dipertahan dalam waktu yang lama. Atas

dasar itu penulis ingin meneliti berapa besar kontribusi konstruksi alat tes power

endurance tungkai ini untuk beberapa cabang olahraga prestasi, seperti Atletik,

Renang, Sepak Bola, Bola Basket, Futsal, Bola Voli, Bulutangkis dan cabang

olahraga lainnya yang juga membutuhkan kontribusi dari power endurance tumgkai.

Lebih spesifik pada cabang olahraga yang dominan menggunakan power endurance

tungkai yaitu atletik khususnya pada nomor–nomor lari jarak pendek dan menengah

sangat berkontribusi sekali power endurance untuk mencapai suatu prestasi, karena

power endurance ialah dasar dan penunjang dari apa yang dibutuhkan oleh seorang

pelari jarak pendek maupun menengah, yaitu speed endurance.

Seperti yang dipaparkan oleh Sidik, (2010) nomor sprint membutukan kekuatan

maksimal pada fase start acceleration kemudian kekuatan eksplosif (power) pada fase

maximum speed dan kekuatan cepat yang tahan lama (power endurance) pada fase deceleration speed. Cabang olahraga Atletik sendiri didalamnya terdapat bermacam

macam nomor perlombaan dan cenderung menggunakan kemampuan power/speed

strength yang lebih dominan alam setiap kebutuhan nomor perlombaannya. Lebih

(12)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

olahraga atletik terdapat didalamnya nomor lari jarak pendek (sprint 100m, 200 m,

400m, estafet 4 x 100m dan estafet 4 x 400m), kemudian nomor lari jarak menengah

(800m, 1500m dan 3000m), dan nomor lari jarak jauh (marathon dan half marathon),

khusus dalam penelitian ini penulis meneliti nomor lari jarak pendek dan menengah

pada cabang olahraga atletik, karena penulis beranggapan bahwa nomor sprint sangat

dominan menggunakan power/speed strength yang eksklusif untuk menunjang

prestasi atlet-atletnya.

Mengingat besarnya konstribusi power endurance tungkai bagi penampilan

(performance) atlet pada beberapa nomor perlombaan pada cabang olahraga atletik

tersebut, yaitu nomor lari jarak pendek 100m, 200m, 400m dan estafet juga pada

nomor lari jarak menengah 800m, 1500m dan 3000m. Penulis tertarik untuk

merekonstruksi alat ukur power endurance tungkai ini yang difokuskan pada

pergerakan tolakan tungkai yang diklasifikasikan pada besarnya konstribusi kekuatan

maksimal (maximum strength). Dengan kelompok nomor perlombaan pada cabang

olahraga atletik dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power

secara terus-menerus dan dominan tanpa jeda secara fisiologis dan menuntut gerak

yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama, sehingga pada akhirnya menjadi

power endurance tungkai. Hal ini penting untuk perkembangan penelitian dalam

bidang olahraga prestasi di masa yang akan datang sebagai referensi untuk

mengetahui kualitas dari power endurance tungkai atlet tersebut.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Alat ukur power endurance tungkai saat ini sudah ada namun penulis

beranggapan perlu membuat alat ukur baru untuk kepentingan dunia olahraga, karena

tidak sedikit olahraga yang membutuhkan power endurance yang bentuk tesnya

spesifik dengan karakteristik cabang olahraga pada umumnya, sehingga perlu dibuat

(13)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Guna membatasi meluasnya masalah dalam identifikasi masalah penelitian ini,

maka dimensi penelitian ini terfokus pada pembuatan konstruksi alat ukur untuk

mengukur kemampuan power endurance tungkai.

Objek penelitian ini terbatas pada pengamatan terhadap kemampuan gerak

eksplosive tungkai yang dihitung dengan ukuran waktu dan berapa banyak jumlah

pengulangan. Sebagai subjek penelitian adalah atlet atletik yang tergabung didalam

klub Atletik Bumi Siliwangi (ABS). Sarana dan prasarana yang digunakan dalam

penelitian telah dibuat sesuai dengan kebutuhan kontruksi tes tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dan untuk

mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan

pembahasan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah alat ukur hasil konstribusi otot tungkai ini memenuhi kriteria dalam

pengukuran olahraga prestasi?

2. Apakah alat ukur hasil konstribusi otot tungkai ini memiliki derajat validitas

dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu dari rumusan masalah penelitian yang telah penulis kemukakan diatas,

maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai ialah:

1. Diharapkan alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat memenuhi kriteria power

endurance tungkai dalam pengukuran, khususnya dalam pengukuran olahraga

prestasi.

2. Untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur

power endurance tungkai.

(14)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan

masukkan dalam upaya pengembangan dan peningkatan olahraga prestasi maupun

bagi penelitian di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang bisa diambil dari

penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan untuk,

a. Bahan masukkan bagi para pelatih dalam melakukan tes parameter

b. Penyusun program latihan

c. Alat untuk mengambil data kemampuan atlet khsususnya kemampuan

power endurance tungkai.

2. Secara praktis penelitian ini pada akhirnya dapat dijadikan,

a. Rujukan oleh atlet maupun pelatih dalam proses pelatihannya guna

meningkatkan prestasi dan

b. Diharapkan konstruksi alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat yang bisa

membantu dalam pengukuran ataupun penelitian olahraga prestasi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya.

Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut:

Pada BAB I berisikan uraian tentang pendahuluan yang akan dipaparkan

mengenai: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi,

kemudian pada BAB II berisikan uraian tentang kajian pustaka yang akan dipaparkan

mengenai: uji validitas, reliabilitas, konstruksi alat ukur, power endurance, tungkai,

asumsi dasar, dan hipotesis penelitian, pada BAB III berisikan uraian tentang metode

penelitian yang akan dipaparkan mengenai: metode dan desain peneliatan, populasi

dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan

teknik pengumpulan dan analisis data, beranjak pada BAB IV berisi uraian tentang

(15)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pembahasan hasil analisis data, diskusi penemuan dan terakhir pada BAB V, berisi

(16)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ialah merupakan tindakan ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasar pada hal tersebut terdapat empat kata

kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

ilmiah yaitu berartikan suatu kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian

iu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran

manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, Sugiyono (2006, hlm. 3).

Ada beberapa jenis metode penelitian, yang sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2006, hlm. 6) bahwa ada beberapa jenis metode penelitian yang sering

digunakan orang untuk mengadakan penelitian suatu permasalahan, seperti metode

penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi

(mixed methods), untuk membuktikkan kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis

ajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunkan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono. 2011, hlm. 11). Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan

data di lapangan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang

(17)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Metode kuantitatif dipergunakan dengan pertimbangan atas dasar sifat penelitian

yaitu melihat hasil dari derajat validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance tungkai terhadap peningkatan kondisi fisik atlet pada cabang olahraga

yang kontribusi kekuatannya dari kekuatan maksimal (maximum strength) .Kelompok

sampel tersebut menjalani enam model tes sesuai dengan alat ukur yang telah

dimodifikasi dan disusun oleh peneliti.

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara praktis serta serasi dengan tujuan

peneliti. Desain penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah desain

penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas konstruksi alat

ukur power endurance tungkai. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Dengan Pengertian:

X1 : Tes Jumping Hurdle 20 cm (30”) X5 : Tes Jumping Hurdle 25 cm (1’)

X2 : Tes Jumping Hurdle 25 cm (30”) X6 : Tes Jumping Hurdle 30 cm (1’)

X3 : Tes Jumping Hurdle 30 cm (30”) Y : Validitas dan Reliabilitas Tes

X4 : Tes Jumping Hurdle 20 cm (1’)

Setelah membuat desain penelitian, maka peneliti membuat alur penelitian dan

yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah langkah-langkah penelitian yang

X1

Y

(18)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas tes alat ukur power endurance

(19)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Alur Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Peneliti bertujuan untuk memperoleh hasil berupa data dari sebuah penelitian,dan

peneliti tentu membutuhkan adanya sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian

yang dilakukan. Sumber data dari penelitian tersebut adalah seluruh atlet dari

beberapa cabang olahraga atletik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini. Berkenaan dengan objek yang akan diteliti yaitu dinamakan dengan

ANALISIS DATA HASIL TES DESAIN ALAT - ALAT

TES JUM PING HURDLE

HURDLE 25

DURASI WAKTU 1’

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KESIM PULAN

HURDLE 30 CM

DURASI WAKTU30”

HURDLE 20

S AMPEL

HURDLE 25 HURDLE 30 CM

(20)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

populasi dan sampel penelitian, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2011,

hlm.119), sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono (2011, hlm. 120). Sampel dalam penelitian

ini yaitu sampel untuk uji coba konstruksi alat ukur power endurance tungkai dengan

tujuan memperoleh data untuk pengujian validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur

power endurancetungkai. Ada beberapa teknik menentukan sampel yang sering

digunakan orang untuk mengadakan penelitian, hal ini dikemukakan oleh Sugiyono

(2011, hlm. 121) bahwa teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu Probability Sampling, dan Non-probability Sampling. Probability

sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, dispropor-tionate stratified random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance tungkai ini penulis menggunakan teknik sampling nonprobability

sampling, dengan teknik sampling purposive. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2011, hlm. 125-126) bahwa nonprobability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling purposive

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi

dimana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang diambil

adalah beberapa atlet putera-puteri untu nomor lari baik jarak pendek, menengah

maupun jarak jauh yang tergabung dalam Klub Atletik Bumi Siliwangi Bandung

(21)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam

penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa

istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 35) bahwa tes yang valid

adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur.

2. Reliabilitas menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 42) bahwa suatu alat atau

tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran (hasil

pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya.

3. Konstruksi menurut Arfina (2012, hlm. 226) bahwa konstruksi berarti rancangan

bangunan yang mencakup model, tata letak.

4. Alat ukur menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 22) bahwa alat ukur

merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek.

5. Power menurut Sidik dkk. (2011. hlm. 7) bahwa power adalah kemampuan otot

untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat.

6. Endurance menurut Harsono (1988, hlm. 176) bahwa endurance adalah keadaan

atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa

mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.

7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011, hlm. 22) bahwa

kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan kuat

dalam waktu yang cukup relatif lama.

8. Tungkai adalah Tungkai adalah bagian kerangka penggerak tubuh manusia yang

memanjang dari bagian atas paha sampai ke telapak kaki, disusun oleh tulang

paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki,

tulang telapak kaki dan tulang jari–jari kaki. (Damiri. 2004, hlm. 56).

(22)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Demi tercapainya keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan penulis, maka

instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan

menguji hipotesis adalah hasil konstruksi alat power endurance tungkai, yaitu

modifikasi alat ukur Jumping Hurdle dalam durasi untuk penelitian power endurance

ialah 30 detik dan 1 menit.

1. Konsep Jumping Hurdle

Jumping Hurdle ialah suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai seseorang, memodifikasi gawang kecil yang biasa

digunakan untuk latihan menjadi alat yang bermanfaat dan memiliki makna untuk

pengembangan kemampuan salah satu kebutuhan biomotor yaitu power endurance

yang termasuk dalam induk biomotor kekuatan (strength). Jumping hurdle sesuai

tujuannya untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai maka aplikasi

penggunaan alat tes ini sesuai dengan sifat dari power yaitu kekuatan yang cepat

seperi yang dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011. hlm. 7) bahwa power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat

dan endurance yaitu dimana kemampuan seseorang untuk dapat bekerja lebih banyak

dan lebih lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dapat pulih dalam waktu

yang singkat, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988, hlm. 176) bahwa

endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang

lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

Dengan penjelasan di atas maka tes Jumping Hurdle ini dilakukan dengan

pengerahan power yang lama yaitu 30 detik dan 1 menit secara terus menerus untuk

menadapatkan jumlah pengulangan lompatan yang sebanyak mungkin, dengan

adanya durasi yang lama maka tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan power

(23)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Alat Penelitian Tes Jumping Hurdle

Alat yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut:

1) Stopwacth sebanyak 1 buah sebagai pengontrol waktu,

2) Gawang kecil sebanyak 4 buah dengan tinggi yang dapat disesuaikan, (a)

ketinggian 20 cm, (b) ketinggian 25 cm, (c) ketinggian 30 cm sebagai alat

untuk memperoleh data

3) Alat tulis sebanyak 1 buah sebagai alat pencatat data dan

4) Kamera sebanyak 1 buah sebagai alat untuk mendokumentasi

Adapun konstruksi alat ukur yang di tes kan yaitu tes Jumping Hurdle dengan

keinggian 20 cm, 25 cm dan 30 cm. Di bawah ini adalah beberapa gambar konstruksi

alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasdapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Gawang 30 Cm, Gawang 25 Cm dan Gawang 20 Cm.

3. Pelaksanaan Penelitian Tes Jumping Hurlde

Adapun petujuk pelaksanaan tes dengan konstruksi alat ukur power endurance

(24)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur Power EnduranceTungkai Dengan Tes

Jumping Hurdle

Pelaksanaan tes: Dilaksanakan dalam waktu 2 hari untuk 1 ukuran gawang dan 1

durasi waktu. Jadi alokasi waktu tes untuk ukuran gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm

dan dalam waktu 30 detik dan 1 menit ialah 12 kali pertemuan dalam 6 minggu.

Cara mengukur:

a. Tester melakukan pemanasan selama10 menit

b. Tester berdiri tenang dan tegap disisi gawang setinggi 20 cm, 25 cm dan 30

cm ( bergantian ) dengan kedua kaki rata dengan tanah.

c. Tester mulai melompati sisi bagian gawang dan kembali lagi dengan kedua

kaki selama 30 detik dan 1 menit ( bergantian ) dengan secepat – cepatnya dan

pengulangan yang sebanyak – banyaknya.

d. Mencatat hasil lompatan tester dimulai dari waktu dimulai dan pada lompatan

pertama hingga waktu selesai.

E. Prosedur Penelitian

Dalam pengumpulan data langkah yang diambil ialah mempersiapkan instrument

(25)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengukur kemampuan power endurance tungkai, langkah selanjutnya ialah

melakukan pengukuran atau pengambilan data sesuai dengan prosedur yang telah

direncanakan dan ditetapkan oleh peneliti. Data yang terkumpul adalah jenis data

kuantitatif. Pengambilan data dilapangan langsung dilakukan oleh peneliti dan

anggota peneliti.Penelitian ini digelar di Stadion Bumi Siliwangi kampus UPI

Bandung, tepatnya di lapangan rumput di mulai pada4 Maret sampai dengan 9 April

2014. Pelaksanaan tes dilakukan 2 hari dalam satu minggu: senin dan selasa mulai

pukul 15.30 sampai dengan selesai.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dari hasil pengetesan dan

pengukuran, penulis mengolah secermat mungkin untuk menguji hipotesis dan

memberikan kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk

kepentingan pengolahan data tersebut penulis menggunakan beberapa rumus statistik

dari buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang disusun oleh Dr.

Suharsimi Arikunto dan buku Tes dan Pengukuran Keolahragaan yang disusun oleh

Nurhasan & Cholil. Pengolahan data bertujuan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas konstruksi alat ukur. Arikunto (1992, hlm. 135) mengungkapkan bahwa

instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel. Dengan diketahuinya tingkat kesesuain dan keajegan dari konstruksi alat

ukur tersebut maka layak untuk digunakan.

Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data yang telah ada di periksa kembali dan di susun. Hal ini dilakukan

agar tidak terjadi kesalahan penulisan dalam proses pengolahan atau

(26)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Memberikan nilai terhadap hasil tes dengan mencari nilai rata-rata dari

hasil tes tersebut dengan pendekatan statistika dengan menggunakan

rumus:

Dengan pengertian:

̅ = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

X = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil tes dengan menggunakan rumus:

̅

Dengan pengertian:

S = Simpangan baku ̅= Nilai rata-rata

X1 = Skor yang dicapai seseorang n= Jumlah sampel

4. Mencari validitas tes

Penulis memanfaatkan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang

dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan simpangan,

Nurhasan (2007, hlm. 38).

=

(27)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dengan pengertian:

r

xy = korelasi yang dicari

x = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari varia X

( ̅)

y = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari variabel Y ̅)

xy = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y X2 = NilaiX yang dikuadratkan

Y2 = Nilai Y yang dikuadratkan

5. Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (test

re-test), kemudian mengkorelasikan tes pertama dan tes yang kedua,

Nurhasan(2007, hlm. 40) sebagai berikut:

=

√{( ) }

Dengan Pengertian:

r

xy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y (kriteria)

x = Skor pada variabel X y = Skor pada variabel Y x = Jumlah skor variabel X y = Jumlah skor variabel Y x2 = Jumlah dari kuadrat skor X

(28)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

xy = Skor Xkali Y

N = Jumlah Subyek

Adapun kriteria pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ini

dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Tabel 3.1.

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi

(29)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil

tes model A, A1, B, B1, C dan C1 mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi

alat ukur power endurance tungkaiini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas

sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat diandalkan

dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat

diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulannya ialah hasil dari penelitian yang berupa pegambilan data dan

pengolahan data hasilnya dapat menjawab rumusan masalah yang ada pada bab satu

yaitu alat ukur power endurance tungkai ini dapat memenuhi kriteria sebagai

pengukuran olahraga prestasi karena keenam model tes power endurance ini

memiliki keajegan dan keterandalan dengan koefisien korelasi sangat kuat, dalam

waktu 30 detik dapat diambil kesimpulan bahwa pada waktu 30 detik model A

memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,986 dan realibilitas yang paling

tinggi yaitu r = 0,958 dan dalam waktu 1 menit dapat diambil kesimpulan bahwa

pada waktu 1 menit model C1 memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,998

dan realibilitas yang paling tinggi yaitur = 0,996.

B. Saran

Menilik pada hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance tungkai ini

yang memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat

(30)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang dideskripsikan dalam latar belakang. Dengan demikian penulis memberi

sumbangsih saran kepada;

1. Para penggiat olahraga khususnya cabang olahraga prestasi agar tidak

memandang sebelah mata akan kebutuhan atlet khususnya cabang olahraga

prestasi akan kebutuhan kondisi fisik yang baik sebagai penunjuang menuju

prestasi selain aspek – aspek lain yang juga penting.

2. Pembina dan pelatih olahraga khususnya pada cabang olahraga prestasi untuk

senantiasa merancang program latihan dengan sistematis dan berdasar pada data

dari tes awal dan tes berkala agar kondisi atlet-atlet dapat senantiasa selalu

terpantau dan menghindari pemberian dosis latihan yang tidak tepat agar tidak

terjadi kesalahan juga kekeliruan dalam melatih, salah satunya ialah dengan

menggunakan alat tes jumping hurdle ini untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai atletnya.

3. Kepada seluruh atlet agar selalu menjaga komunikasi baik dengan pelatih,

terutama mengenai program latihan dan kondisi atlet pada setiap waktu agar

pelatih dapat mengetahui kondisi terkini akan kondisi atletnya dan pelatih dapat

membuat suau ramuan latihan yang juga tepat untuk kebutuhan atlet dalam

mendapatkan suau prestasi, tentunya berdasarkan data dari tes yang diaplikasikan

dalam suatu program latihan yang tersistematis.

4. Para pembaca pada umumnya dapat memanfaatkan konstruksi alat ukur ini yang

kapasitasnya dapat dijadikan sebagai instrumen atau alat ukur untuk mengetahui

tingkat kemampuan power endurance tungkai atlet sesuai kebutuhan cabang

olahraga yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi kekuatan maksimal

(maximum strength) dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak

power secara terus menerus tanpa jeda secara fisiologis dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama.

(31)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(32)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013].

Alhusaeni, Hanif. (2014). Alat Ukur. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur. [Diakses 5 Desember 2014]

Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya: Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak

Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08.

Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013].

Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/[Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Tumgkai (Muscle of Leg). [Online]. Tersedia di: http://hkmibnu.blogspot.com/2013/11/anatomi.html. [Diakses 25 Desember 2014].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga);

Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching.Bandung: C.V. Tambak Kusuma.

(33)

62

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hidayat (1999: 255). Definisi Tungkai. [Online].Tersedia di: http://google.definisi tungkai.com. diagram-kata. [Diakses 5 Desember 2014].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and

Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN:

978-0-07-131626-2.

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia di: http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1 November 2013].

Lee, Jimson. (2013). Speed Endurance. [Online]. Tersedia:

http://speedendurance.com/2014/07/09. [Diakses 5 Desember 2014]

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan

Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6.

Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6.

Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13: 978-1-936608-61-4.

Ng, Nick. (2010). Power Endurance Exercises. [Online]. Tersedia:

http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 5 Desember 2014]

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Nytimes.com (2013). GambarIlustrasi mekanika gerak lari pada fase melayang. . [Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5 Desember 2014].

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan

Olahraga.Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex

Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung:

(34)

63

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik

Olahraga, DISORDA.Bandung.

Speedendurance.com (2014). Gambar Ilustrasi mekanika gerak lari.

[Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5 Desember 2014].

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha.(2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2013].

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusup, U., Mulyana, B., dan Sunaryadi, Y. (2007). Bioemekanika Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusrizal. (2010). Menentukan Instrumen Penelitian. [Online]. Tersedia:

https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/15/konsep-dasar-instrumen-penelitian. [Diakses 10 Januari 2015]

(2013). BAB III Alat Ukur. [Online]. Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2014]

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian
Gambar 3.3. Gawang 30 Cm, Gawang 25 Cm dan Gawang 20 Cm.
Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur Power EnduranceTungkai Dengan Tes
Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait