KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT PERUT, DAYA TAHAN OTOT LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK CRANE
DALAM CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan OIahraga
Oleh: Dea Putri Lestari
0900498
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT
PERUT, DAYA TAHAN OTOT
LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI
PANGGUL, DAN DAYA TAHAN
CARDIOVASKULAR TERHADAP
PENGUASAAN TEKNIK CRANE
DALAM CABANG OLAHRAGA
RENANG INDAH
Oleh
Dea Putri Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Dea Putri Lestari 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : DEA PUTRI LESTARI
NIM : 0900498
JUDUL : KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT PERUT, DAYA TAHAN
OTOT LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR TERHADAP
PENGUASAAN TEKNIK CRANE DALAM CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP.195801171989031001
Pembimbing II,
Bambang Erawan, M.Pd NIP. 196907282001121001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul,
dan Daya Tahan Cardiovaskular terhadap Penguasaan Teknik Crane dalam
Cabang Olahraga Renang Indah” ini beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari
karya orang lain dan perbuatan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung konsekuensi
logis yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2014
Yang membuat pernyataan,
Dea Putri Lestari
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT PERUT, DAYA TAHAN OTOT LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK CRANE
DALAM CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH
Dea Putri Lestari1; Dadan Mulyana2; Bambang Erawan3
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia dea_putri90@yahoo.com
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi yang positif dan signifikan dari daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul dan daya tahan cardiovaskular secara bersama-sama terhadap hasil teknik crane dalam cabang olahraga renang indah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan melalui populasi seadanya (totalsampling), dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang atlet renang indah Jawa Barat. Alat ukur yang digunakan yaitu: 1). Untuk mengukur daya tahan otot perut menggunakan sit-ups, 2). Untuk mengukur daya tahan otot lengan menggunakan push-ups, 3). Untuk fleksiilitas sendi panggul menggunakan the modified sit and reach test, 4). Untuk mengukur daya tahan cardiovascular menggunakan balke test (15 menit), dan 5). Untuk mengukur hasil teknik crane dalam cabang olahraga renang indah menggunakan tes penilaian teknik renang indah.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dari pengolahan dan analisis data, maka dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Daya tahan otot perut memberikan kontribusi yang positif terhadap teknik crane dalam cabang olahraga renang indah, kontribusinya sebesar 96,04%.
2.Daya tahan otot lengan memberikan kontribusi yang positif terhadap teknik crane dalam cabang olahraga renang indah, kontribusinya sebesar 77,44 %. 3.Fleksibilitas sendi panggul memberikan kontribusi yang positif terhadap teknik
crane dalam cabang olahraga renang indah, kontribusinya sebesar 88,36 %. 4.Daya tahan cardiovaskular memberikan kontribusi yang positif terhadap teknik
crane dalam cabang olahraga renang indah, kontribusinya sebesar 79,21 %. 5.Daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Kata kunci : Kontribusi, Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksbilitas Sendi Panggul, Daya Tahan Cardiovaskular, Teknik Crane, Renang Indah.
CONTRIBUTION OF ABDOMINAL MUSCLE ENDURANCE, ARM MUSCLE ENDURANCE, FLEXIBILITY OF THE HIP JOINT AND CARDIOVASCULAR ENDURANCE TOWARD
CRANE TECHNIQUE IN SYNCRONIZED SWIMMING
Dea Putri Lestari1; Dadan Mulyana2; significant of abdominal muscle endurance, arm muscle endurance, flexibility of the hip joint and cardiovascular endurance toward the use crane technique in synchronized swimming. The descriptive method is used in this study. And the total sampling is utilized to select population studied with a total sample of 10 synchronized swimmers West Java. The instruments which are used in this study are intended: 1). to measure the endurance of abdominal muscles through sit-ups, 2). To measure endurance of muscular through arm pushups, 3). To measure flexibilities of the hip joint by using the modified sit and reach test, 4). to measure cardiovascular endurance by using Balke test (duration 15 minutes), and 5). to measure the effectiveness crane technique in synchronized swimming throughout the evaluation scale technique of synchronized swimming.
Based on the explanation of analysis data above, the findings of this study is concluded as follows:
1. The abdominal muscles endurance contributes a positive contribution to the crane technique in synchronized swimming around 96.04%.
2. The arm muscles endurance gives a positive contribution to the crane technique in synchronized swimming about 77.44%.
3. The flexibilities of the hip joint a positive contribution to the crane technique in synchronized swimming around 88.36%.
4. Cardiovascular endurance points out a positive contribution to the crane technique in synchronized swimming with percentage 79.21%.
5. The abdominal muscles endurance, arm muscle endurance, the flexibilities of the hip joint, and cardiovascular endurance significantly shows a positive contribution to the crane technique in synchronized swimming with the total contribution around 65.61%.
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
F. Struktur Organisasi Skripsi... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2. Daya Tahan Otot Lengan……….. 20
3. Daya Tahan Cardiovaskular………... 21
H. Fleksibilitas Sendi Panggul……….. 23
J. Anggapan Dasar……..………. 25
K. Hipotesis Penelitian... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian... 27
1. Lokasi Penelitian……….. 27
2. Populasi Penelitian………... 27
3. Sampel Penelitian………. 27
B. Desain Penelitian…... 28
C. Metode Penelitian………... 30
D. Definisi Operasional... 30
E. Instrumen Penelitian……… 31
F. Prosedur Pelaksanaan Tes dan Pengukuran………. 32
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
2. Tes Daya Tahan Otot Lengan (Push-Ups)……….. 33
3. Tes Fleksibilitas Sendi Panggul (Sit and Reach Test)………. 34
4. Tes Lari 15 Menit (Balke Test)……… 35
5. Tes Penguasaan Teknik Crane……… 35
G. Prosedur Pengolahan Data………... 36
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data………... 41
B. Pengujian Persyaratan Analisis……… 42
C. Pengujian Hipotesis………. 43
D. Diskusi Penemuan……… 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 52
B. Saran... 52
DAFTAR PUSTAKA……… 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 56
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kriteria Penilaian dengan Skala Penilaian 10………... 11
3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi……… 39
4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku... 42
4.2 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tiap Variabel... 42
4.3 Hasil Penghitungan Korelasi Daya Tahan Otot Perut dengan Teknik Crane………... 44
4.4 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Daya Tahan Otot Perut dengan Crane………... 44
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Daya Tahan Otot Lengan
dengan Crane………...………...
Hasil Penghitungan Korelasi Fleksibilitas Sendi Panggul dengan
Crane………...
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Fleksibilitas Sendi Panggul
dengan Crane………...………...
Hasil Penghitungan Korelasi Daya Tahan Cardiovaskular dengan
Crane………...
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Daya Tahan Cardiovaskular
dengan Crane………...………...
Hasil Penghitungan Korelasi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot
Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, dan Daya Tahan Cardiovaskular
dengan Crane………..……...
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Daya Tahan Otot Perut, Daya
Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, dan Daya Tahan
Cardiovaskular dengan Crane…………..………..……...
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Teknik Crane Position..………... 13
2.2 Otot Perut (Rectus Abdominis)………...…………... 19
2.3 Otot Lengan………... 21
3.1 Sit Up……... 33
3.2 Push Up... 34
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Data Hasil Tes………... 56
Lampiran 2 Data Hasil Tes D.T Otot Perut Setelah di Skor Standar…….…… 57
Lampiran 3 Data Hasil Tes D.T Otot Lengan Setelah di Skor Standar... 58
Lampiran 4 Data Hasil Tes Fleksibilitas Sendi Panggul Setelah di Skor Standar……… 59
Lampiran 5 Data Hasil Tes D.T Cardiovaskular Setelah di Skor Standar……. 60
Lampiran 6 Data Hasil Tes Crane Setelah di Skor Standar ……….. 61
Lampiran 7 Uji Normalitas Liliefors Hasil Tes D.T \Otot Perut... 62
Lampiran 8 Uji Normalitas Liliefors Hasil Tes D.T \Otot Lengan... 63
Lampiran 9 Uji Normalitas Liliefors Hasil Tes Fleksibilitas Sendi Panggul... 64
Lampiran 10 Uji Normalitas Liliefors Hasil Tes D.T \Cardiovaskular... 65
Lampiran 11 Uji Normalitas Liliefors Hasil Tes Crane... 66
Lampiran 12 Hasil Perhitungan Korelasi Tunggal antara D.T Otot Perut terhadap Teknik Crane... 67
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Korelasi Tunggal antara D.T Otot Lengan terhadap Teknik Crane... 70
Lampiran 14 Hasil Perhitungan Korelasi Tunggal antara Fleksibilitas Sendi Panggul terhadap Teknik Crane... 73
Lampiran 15 Hasil Perhitungan Korelasi Tunggal antara D.T Cardiovaskular terhadap Teknik Crane... 76
Lampiran 16 Tabel Penolong Penghitungan Regresi dan Korelasi Empat Prediktor... 79
Lampiran 17 Penghitungan Regresi Ganda Empat Prediktor... 81
Lampiran 18 Hasil Penghitungan Korelasi Ganda... 88
Lampiran 19 Penghitungan Koefisien Determinasi... 90
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Lampiran 21 DAFTAR TABEL DISTRIBUSI F... 92
Lampiran 22 DAFTAR XIX (11) NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS… 94 Lampiran 23 NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI T... 95
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian………... 96
Lampiran 25 Surat Keputusan Pengesahan Judul………..…..… 98
Lampiran 26 Kartu Bimbingan Skripsi……… 103
Lampiran 27 Surat Izin Penelitian……… 107
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Renang indah dalam bahasa Inggris adalah synchronized swimming atau
renang sinkronisasi adalah olahraga yang memadukan unsur-unsur renang, senam,
dan tari. Olahraga ini diperlombakan secara beregu, tunggal, duet, dan trio.
Renang indah memadukan kekuatan dan ketahanan fisik dengan keluwesan,
keanggunan, nilai artistik, dan kemampuan menahan nafas sewaktu berada di
dalam air. Sejarah renang indah sebagai olahraga yang diperlombakan dan
memiliki organisasi dimulai sejak awal abad ke-20, walaupun ditemukan
bukti-bukti bahwa orang di zaman kuno sudah melakukan gerakan-gerakan seperti balet
di dalam air.
Renang indah sudah menjadi salah satu cabang eksebisi sejak Olimpiade
Helsinki tahun 1952, tapi baru mulai diperlombakan sejak Olimpiade Los Angeles
1984. Perlombaan renang indah di olimpiade dan kejuaraan dunia tidak terbuka
untuk pria. USA Synchro Canada adalah kejuaraan nasional di AS dan Kanada
yang menerima peserta pria.
Perlombaan renang indah pertama kali dilaksanakan tahun 1890 dan 1891
Berlin, serta tahun 1892 di London. Pada waktu itu, perlombaan renang indah
hanya boleh diikuti peserta pria. Renang indah berkembang pada awal tahun
1900-an di Kanada, renang indah adalah olahraga yang didominasi oleh wanita.
Wanita pertama kali megikuti perlombaan renang indah pada tahun 1907. Pada
zaman dulu renang indah disebut sebagai artistic swimming, ornamental
swimming, figure swimming, pattern swimming, atau scientific swimming.
Kemudian sekarang renang indah disebut sebagai synchronized swimming.
Cabang olahraga renang indah ini diperlombakan 8 nomor pertandingan
yaitu, gerakan dasar (figure), gerakan teknis (solo technical routine), gerakan
bebas (solo free routine), dua orang (duet technical routine), dua orang (duet free
routine),delapan orang (team technical routine), team free routine, dan sepuluh
2
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
subjektif, yaitu setiap perenang indah akan dinilai oleh juri. Juri terdiri dari 10
orang, masing-masing juri memberikan dua kali penilaian dalam satu kali
penampilan. Antara lain, menilai keterampilan teknis (technical merit) dan
menilai kesan artistik (artistic impression).
Seiring dengan perkembangan cabang olahraga renang indah hanya terdiri
dari 5 juri yang biasanya merupakan wakil daerah atau negara, setiap juri menilai
keterampilan teknis dan kesan artistik. Setiap juri berhak memberi nilai tertinggi
10. Nilai total tertinggi yang bisa diperoleh atlet atau regu adalah 100. Perolehan
nilai dihitung dari nilai total yang diperoleh atlet untuk masing-masing set
gerakan.(http ://id.m.wikipedia.org/wiki/Renang_indah)
Cabang olahraga renang indah terdapat dua kategori penilaian Menurut
Rahayu dijelaskan dalam (http://www.wikipediaindonesia.org.2008) yaitu sebagai
berikut:
Technical Merit adalah salah satu kategori atau aspek yang dinilai dalam pertandingan renang indah yang mencakup nilai teknik dari faktor kesulitan gerakan-gerakan renang indah tertentu. Sedangkan Artistic Impression adalah salah satu kategori atau aspek yang dinilai dalam pertandingan renang indah. Impresi artistik mencakup koreografi dan penggunaan gerak untuk mengintepretasi musik.
Olahraga renang indah khususnya pada nomor figure terdapat berbagai
teknik dasar yaitu: back layout, eggbeater, vertical, crane, dan boost. Dari banyak
teknik yang ada dalam cabang olahraga renang indah penulis mengambil teknik
crane karena teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang tidak begitu mudah dan
tidak juga begitu sulit, sehingga teknik crane ini merupakan salah satu teknik
yang sering digunakan dalam perlombaan renang indah. Menurut Kyoko dan
Yuko yang dikutip PB.PRSI (1999:51) menjelaskan bahwa: ‘crane position is body extended in vertical position, with one leg extended forward at a 90° angle
to the body’. Artinya posisi crane adalah tubuh lurus di posisi vertikal, dengan satu kaki diluruskan kedepan pada sudut 90° pada tubuh.
Menurut penulis dari pengalaman selama mengikuti pertandingan renang
3
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
yang baik. Adapun kondisi fisik yang dimaksud oleh penulis adalah daya tahan
otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
cardiovaskular. Oleh karena, dengan kemampuan kondisi fisik yang baik akan
menunjang untuk menghasilkan kualitas teknik yang baik. Maka, tanpa kondisi
fisik dan teknik yang baik mustahil gerakan crane dapat dilakukan dengan secara
maksimal. Komponen kondisi fisik yang diperlukan dalam teknik crane antara
lain; kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, koordinasi, dan keseimbangan.
Penelitian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kondisi fisik dari daya
tahan otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya
tahan kardiovaskular. Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk
terus-menerus melakukan aktivitas tanpa adanya rasa lelah.
Daya tahan otot perut sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan
badan agar saat melakukan gerakan crane kaki tetap berada di atas permukaan air.
Selain kondisi fisik dari daya tahan otot perut, yaitu daya tahan otot lengan
merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan secara kuat dan cepat.
Daya tahan otot lengan merupakan gerakan lengan yang berperan dalam
teknik crane untuk mengangkat satu kaki ke atas permukaan air, maka dengan
memiliki daya tahan otot lengan yang baik, maka gerakan untuk mengangkat
salah satu kaki ke atas permukaan air akan lebih mudah atau terkontrol.
Fleksibilitas sendi panggul juga sangat berperan penting untuk mendukung
teknik crane. Fleksibilitas sendi panggul merupakan kemampuan persendian
panggul untuk bergerak dalam ruang gerak sendi panggulnya. Fleksibilitas sendi
pangul merupakan poros dari gerakan panggul yang berperan dalam membuka
kaki ke atas permukan air sehingga membentuk sudut 90°, maka dengan memiliki
fleksibilitas sendi panggul yang baik, maka gerakan untuk mengangkat salah satu
kaki ke atas permukaan air lebih terkontrol.
Daya tahan cardiovaskular juga berperan sangat penting untuk mendukung
dalam melakukan teknik crane. Daya tahan cardiovaskular ini merupakan faktor
yang utama untuk melakukan teknik crane agar bisa menahan nafas selama
melakukan teknik crane tersebut. Percuma memiliki teknik yang baik apabila
4
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Berdasarkan uraian tersebut, maka daya tahan otot perut, daya tahan otot
lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan cardiovaskular merupakan
unsur kondisi fisik yang penting dalam meningkatkan keberhasilan teknik crane
dalam cabang olahraga renang indah. Akan tetapi, sejauh ini belum ada informasi
dan belum diketahui secara ilmiah mengenai berapa besar kontribusi daya tahan
otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
cardiovaskular terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang
indah.
Atas dasar tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai masalah yang berjudul “Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya
Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, dan Daya Tahan
Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane dalam Cabang
Olahraga Renang Indah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa besar kontribusi yang yang diberikan dari daya tahan otot perut
terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah ?
2. Berapa besar kontribusi yang yang diberikan dari daya tahan otot lengan
terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah ?
3. Berapa besar kontribusi yang yang diberikan dari fleksibiltas sendi panggul
terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah ?
4. Berapa besar kontribusi yang yang diberikan dari daya tahan cardiovaskular
terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah ?
5. Berapa besar kontribusi yang yang diberikan dari daya tahan otot perut,
daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
cardiovaskular secara bersama-sama terhadap penguasaan teknik crane
5
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan dari daya tahan
otot perut terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang
indah ?
2. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan dari daya tahan
otot lengan terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah ?
3. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan dari fleksibiltas
sendi panggul terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah ?
4. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan dari daya tahan
cardiovaskular terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah ?
5. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan dari daya tahan
otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya
tahan cardiovaskular secara bersama-sama terhadap penguasaan teknik
crane dalam cabang olahraga renang indah ?
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan dan informasi dalam ilmu
kepelatihan keilmuan yang berarti bagi pelatih, pembina, dan atlet olahraga
renang indah serta pihak-pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan
pembinaan dan pengembangan keterampilan renang indah. Khususnya
mengenai hasil teknik crane dalam cabang olahraga renang indah.
2. Secara praktis dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan
kualitas dan produktivitas sumber daya manusia terutama para pelatih, dan
6
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
pemula, khususnya sebagai upaya meningkatkan hasil teknik crane dalam
cabang olahraga renang indah.
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan
dalam penelitian ini, yakni :
1. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada kontribusi daya tahan otot
perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
cardiovaskular terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya tahan otot perut, daya
tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
cardiovaskular.
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan teknik crane
dalam cabang olahraga renang indah.
4. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah atlet renang indah Jawa
Barat, sebanyak 10 orang.
F. Struktur Organisasi Skripsi
1. JUDUL
Disertai pernyataan maksud penelitian skripsi.
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. PERNYATAAN
Tentang keaslian karya ilmiah.
4. UCAPAN TERIMA KASIH
5. ABSTRAK
Ringkasan dari penelitian yang akan dilakukan oleh Peneliti dalam karya
ilmiah ini.
6. DAFTAR ISI
Urutan isi karya ilmiah.
7
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Berisi daftar table berdasarkan urutan bab dalam karya tulis ilmiah ini.
8. DAFTAR GAMBAR
Berisi daftar gambar berdasarkan urutan bab dalam karya tulis ilmiah ini.
9. DAFTAR LAMPIRAN
Berisi daftar lampiran berdasarkan urutan bab dalam karya tulis ilmiah ini.
10.BAB I PENDAHULUAN
4. Komponen Kondisi Fisik
5. Daya Tahan
Daya Tahan Otot Perut
Daya Tahan Otot Lengan
Daya Tahan Cardiovaskular 6. Fleksibilitas Sendi Panggul
B. Anggapan Dasar
C. Hipotesis Penelitian
12.BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
8
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
E. Instrumen Penelitian
F. Prosedur Pelaksanaan Tes dan Pengukuran
G. Prosedur Pengolahan Data
13.BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengolahan Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Diskusi Penemuan
14.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
15.DAFTAR PUSTAKA
Kumpulan literatur yang dijadikan referensi oleh peneliti dalam
pembuatan karya ilmiah ini yang ditulis berdasarkan urutan alphabet.
16.LAMPIRA-LAMPIRAN
Berupa data pendukung dalam penelitian.
17.RIWAYAT HIDUP PENELITI
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu untuk fisik bertempat di
Lapangan Pajajaran Bandung dan untuk teknik bertempat di Kolam Renang Yulis
yang terletak di Jalan Turangga Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi dapat diartikan sebagai objek penelitian, menurut Arikunto
(2010:173) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sudjana (2002: 6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, menghitung hasil atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dari mengukur dan
menghitung. Selanjutnya Arikunto (2010:174) mengemukakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Jadi untuk memilih sampel
harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi.
3. Sampel Penelitian
Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi
disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku
bagi populasi. Arikunto (2010 : 174) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Pada penelitian ini, karena populasinya sedikit, maka seluruh anggota
populasi tersebut dijadikan sampel, sehingga penelitian ini merupakan penelitian
populasi (Total Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui
populasi seadanya. Mengenai hal ini, Arikunto (2002:115), menjelaskan bahwa :
“Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya yang merupakan penelitian populasi atau juga
28
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
r1.y
r2.y
R1234.y
r3.y
r4.y
penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi sebanyak sepuluh orang atlet renang
indah Jawa Barat yang telah menguasai teknik dasar renang indah.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian deskriptif pengambilan data harus disesuaikan dengan
variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Desain penelitian berfungsi untuk
memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Pada penelitian ini,
langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
b. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran.
c. Analisis data.
d. Menetapkan kesimpulan.
Bagan 3.1 Desain Penelitian X1
X2
Y
X3
29
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Keterangan :
X1 : Daya tahan otot perut
X2 : Daya tahan otot lengan
X3 : Fleksibilitas sendi panggul
X4 : Daya tahan cardiovaskular
X1X2X3X4 :Daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas
sendi panggul, dan daya tahan cardiovaskular
Y : Hasil teknik crane dalam cabang olahraga renang indah
r1.y : Koefisien korelasi X1 dan Y
r2.y : Koefisien korelasi X2 dan Y
r3.y : Koefisien korelasi X3 dan Y
r4.y : Koefisien korelasi X4 dan Y
R1234.y : Koefisien korelasi X1, X2, X3, X4 dan Y
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :
30
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
C. Metode Penelitian
Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan
menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu
yang sesuai dengan prosedur penelitian.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
teknik survey analisis. Alasan penggunaan metode ini adalah karena dalam
penelitian ini penulis ingin memaparkan serta mendeskripsikan suatu gejala
tentang kontribusi daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi
panggul, dan daya tahan cardiovaskular terhadap penguasaan teknik crane dalam
cabang olahraga renang indah.
Adapun metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode desktiptif menurut Sugiyono (2010: 306) adalah “Menetapkan
fokus penelitian, memilih informan, sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan
membuat kesimpulan atas temuannya
Dengan demikian diharapkan keberadaan variabel-variabel penelitian yang
ada dapat diterima dan benar, diantaranya memiliki tingkat keterkaitan dan
dukungan yang berarti. Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini,
yaitu; komponen kondisi fisik daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan,
fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan cardiovaskular sebagai variabel bebas
dan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah sebagai variabel terikatnya.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian terhadap istilah-istilah yang
digunakan, di bawah ini penulis jelaskan istilah-isilah sebagai berikut :
1. Kontribusi. John M. Echols dan Hassan Sadily (1993:145) menjelaskan,
bahwa contribution adalah sumbangan atau dukungan. Kontribusi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kontribusi daya tahan otot perut,
daya tahan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan
31
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
2. Daya tahan otot menurut Harsono (1988:177) adalah suatu kelompok otot
yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut atau mampu
mempertahankan suatu kontraksi statis untuk waktu yang lama.
3. Otot perut, yang dimaksud dengan otot perut adalah rectus abdominis,
yaitu otot perut besar.
4. Daya tahan kardiovascular menurut Collingwood,T.R. et.al (1995:87) di
dalam internet, adalah kebolehan tubuh badan menghantar oksigen ke
seluruh anggota badan untuk menghasilkan tenaga bagi digunakan untuk
menjalankan aktiviti.
5. Fleksibilitas menurut Harsono (1988:163) adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak
sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon,
dan ligamen.
6. Crane menurut Kyoko dan Yuko adalah Posisi tubuh tegak ke atas dan
satu tungkai diluruskan ke depan sehingga membentuk sudut 90o terhadap
tubuh.
7. Renang indah adalah olahraga yang memadukan unsur-unsur renang,
senam, dan tari. (http://www.wikipediaindonesia.org.2008).
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data diperlukan alat yang benar-benar dapat mengukur
apa yang hendak diukur (valid). Adapun alat ukur yang penulis gunakan terdiri
dari 5 (lima) item tes yaitu :
1. Tes kemampuan daya tahan otot perut, tujuannya untuk mengukur
kemampuan daya tahan otot perut (muscle endurance) atau mengukur
daya tahan lokal otot perut (rectus abdominis). Alat ukur yang digunakan
adalah tes sit-ups. Alat ukur ini mempunyai reliabilitas 0,94 dan validitas
tes : Fase Validity. (Nurhasan, 2007:169).
2. Tes kemampuan daya tahan otot lengan, tujuannya untuk mengukur
kemampuan daya tahan otot lengan. Alat ukur yang digunakan adalah
32
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
3. Tes kemampuan fleksibilitas sendi panggul, tujuan untuk mengukur
kemampuan fleksibilitas sendi panggul. Alat ukur untuk mengukur
fleksibilitas sendi panggul adalah sit and reach test. Alat ukur ini
mempunyai reliabilitas 0,92 dan validitas tes tergolong fase validity.
(Nurhasan, 2007:177).
4. Tes kemampuan daya tahan kardiovaskular, tujuan untuk mengukur
kemampuan cardiovaskular atlet. Alat ukur untuk mengukur daya tahan
kardiovaskular adalah tes lari 15 menit (Balke Test).
5. Alat ukur untuk mengukur hasil teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah dari FINA Syncrhonise Swimming. Manual for Judge,
Coach and Refrees.
F. Prosedur Pelaksanaan Tes dan Pengukuran
Untuk mendapatkan hasil pengetesan yang objektif maka harus dihindarkan
kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Tujuan dari prosedur pelaksanaan tes dan
pengukuran ini untuk memudahkan teste dalam melakukan tes sehingga
pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal tersebut,
maka akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut:
1. Tes Daya Tahan Otot Perut (Sit-Ups)
a) Tujuan : Untuk mengukur komponen daya tahan lokal otot
perut.
b) Alat : Alat tulis dan matras.
c) Pelaksanaan :
- Orang coba tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan di
belakang kepala, kedua kaki dilipat sehingga lutut membentuk sudut
90 derajat. Seorang pembantu memegang era-erat kedua
pergelangan kaki orang coba dan menekannya pada saat orang coba
bangun.
- Orang coba berusaha bangun sehingga berada dalam sikap duduk
dan kedua siku dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia
berulang-33
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
ulang, sampai orang coba tak mampu mengangkat badannya lagi.
Perhatikan agar sikap tungkai selalu membentuk sudut 90 derajat,
pada waktu melakukan sit-ups.
d) Skor : Jumlah gerakan sit-ups yang betul, yang dapat
dilakukan oleh orang coba.
Gambar 3.1 Sit Up
(Sumber :www.google.com)
2)Tes Daya Tahan Otot Lengan (Push-Ups)
a) Tujuan : Mengukur komponen daya tahan otot lengan dan
bahu
b) Alat : Bidang yang datar dan alat tulis.
c) Pelaksanaan :
- Orang coba berbaring dengan sikap telungkup, kedua tangan dilipat
(sikap fleksi) disamping badan. Kedua tangan menekan lantai dan
diluruskan, sehingga badan terangkat, sedangkan sikap badan dan
tungkai merupakan garis lurus. Setelah itu turunkan badan dengan
cara membengkokan lengan pada siku, sehingga dada menyentuh
lantai. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang dan konstan
sampai orang coba tidak dapat mengangkat badannya lagi.
d) Skor : Jumlah gerakan push up yang benar yang dapat
34
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Gambar 3.2 Push Up
(Sumber :www.google.com)
3)Tes Fleksibilitas Sendi Panggul (Sit and Reach Test)
a) Tujuan : Mengukur komponen fleksibilitas.
b) Alat : Pita ukuran, formulir catatan dan alat tulis.
c) Pelaksanaan :
- Orang coba berdiri di atas bangku yang telah dipasang pita ukuran
dengan kedua kaki diluruskan.
- Badan orang coba dibungkukkan ke bawah dan kedua tangan lurus.
- Orang coba merenggutkan badan ke bawah sejauh mungkin da lihat
titik jangkauan pada pita meteran.
- Orang coba diberikan dua kali kesempatan untuk melakukan tes
fleksibilitas sendi panggul (sit and reach).
d) Skor : Jarak jangkauan yang terjauh yang dapat dicapai
oleh orang coba dari dua kali percobaan, yang diukur dalam
centimeter.
Gambar 3.3
Sit and reach test
35
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
4)Tes Lari 15 Menit (Balke Test)
a) Tujuan : Mengukur komponen daya tahan cardio vascular.
b) Alat/sarana : Stop watch, peluit, lintasan/Track.
c) Pelaksanaan :
- Orang coba berdiri dibelakang garis start. Pada saat aba-aba “ya” diberikan, orang coba mulai berlari selama 15 menit, sampai pada
waktu 15 menit berakhir dan peluit dibunyikan.
d) Skor : Jarak yang ditempuh oleh orang coba tersebut
selama 15 menit, dicatat dalam satuan meter untuk kemudian dicari
besaran VO2 Max kemudian disesuaikan dengan tabel dan kategori
yang tersedia.
5)Tes Penguasaan Teknik Crane
a) Tujuan : Untuk mengukur kemampuan teknik crane.
b) Alat : Alat tulis, peluit, dan red line (format penilaian).
c) Pelaksanaan :
- Orang coba dalam posisi siap, ketika mendengar aba-aba “Ya” maka orang coba mulai melakukan teknik crane.
d) Skor : Orang coba diberi kesempatan untuk melakukan
teknik crane sebanyak tiga kali dan hasil terbaik yang diperoleh orang
coba dijadikan sebagai data penelitian. Data dicatat sesuai dengan
format penilaian yang ada. Juri yang menilai teknik crane ini adalah
Dida Kurnia sebagai juri nasional dengan nomer sertifikat
001/PB-PRSI/VI/1989 dan Riris Dwityanni Apsari.
Adapun kriteria format penilaian figure mengenai teknik crane adalah
sebagai berikut:
Keterangan Nilai
Sempurna 10.0
Hampir Sempurna 9.5 – 9.9
Tabel 3.1
36
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
G. Prosedur Pengolahan Data
Setelah data dari pengetesan atau pengukuran terkumpul, langkah
selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data tersebut secara statistik.
Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur
sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus :
̅
= ∑Arti dari tanda-tanda rumus tersebut adalah:
̅
=
Rata-rata yang dicari/mean∑ = Jumlah dari Xi
Xi = Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dari setiap variabel dengan menggunakan
rumus :
S =
√
∑ ̅
Arti dari tanda-tanda rumus tersebut adalah:
S = Simpangan baku yang dicari
Bagus Sekali 9.0 – 9.4
Sangat Baik 8.0 – 8.9
Baik 7.0 – 7.9
Kompeten 6.0 – 6.9
Memuaskan (Biasa) 5.0 – 5.9
Cukup 4.0 – 4.9
Kurang 3.0 – 3.9
Sangat Kurang 2.0 – 2.9
Sulit untuk Dikenali 0.1 – 1.9
37
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Xi = Skor mentah
X = Rata-rata dari skor mentah
n = Jumlah sampel
3. Mencari t-skor, dari setiap skor yang didapat dengan menggunakan rumus:
a. Untuk menghitung skor bukan waktu:
T – Skor = 50 + 10 X -
̅
b. Untuk menghitung skor waktu:
T – Skor = 50 – 10
̅
- XArti dari tanda-tanda rumus tersebut adalah:
T – Skor = Skor standar yang dicari
X = Skor yang diperoleh seseorang / peristiwa
̅
= nilai rata-rataS = simpangan baku
4. Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah
dengan uji statistika non parametric yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur:
1) Penggunaan X1, X2,……..Xn dijadikan simpangan baku
Z1,Z2,……...Zn dengan menggunakan rumus
Z = X1– X
( X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku).
2) Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (Z<Zi).
S
S
38
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
3) Menghitung proporsi Z1, Z2, ………Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z1. Jika proposi ini dinyatakan dengan :
S(s) = banyaknya
4) Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)
5) Ambil harga mutlak paling besar antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar itu antuk menerima dan menolak
hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil
dari Uji Lilliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolak
hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh
dari perhitungan lebih besar dari L table, dalam hal lain hipotesis
diterima.
5. Menghitung koefisien korelasi, perhitungan ini dilakukan mencari
hubungan kedua variabel. Dengan rumus sebagai berikut:
Arti dari tanda-tanda rumus tersebut adalah
39
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
6. Menghitung signifikansi koefisien korelasi tunggal dengan mengunakan
pendekatan uji – t dengan rumus :
Arti dari tanda-tanda rumus tersebut adalah
t = Besarnya signifikansi validitas dan reliabilitas
r = Hasil penghitungan korelasi
n = Jumlah hasil
2
r = Hasil penghitungan korelasi dikuadratkan
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Terima (H0) jika –t (1-1/2α) < thitung< t (1-1/2α), dengan dk (n-2)
Ho : P = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
H1: P ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan
Dalam hal lain H0 ditolak.
Tabel 3.2
40
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
7. Menghitung determinasi dari hasil perhitungan korelasi dengan rumus :
D = r2 x 100%
Arti dari tanda-tanda tersebut adalah :
D = Determinasi
r2 = Koefisien
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini, yang
dilakukan terhadap atlet renang indah Jawa Barat yang mempunyai kemampuan
dari aspek teknik dan fisik yang hampir seimbang. Maka dari hasil penelitian
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi yang positif dari daya tahan otot perut terhadap
penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah.
2. Terdapat kontribusi yang positif dari daya tahan otot lengan terhadap
penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah.
3. Terdapat kontribusi yang positif dari fleksibilitas sendi panggul terhadap
penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah.
4. Terdapat kontribusi yang positif dari daya tahan cardiovaskular terhadap
penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga renang indah.
5. Terdapat kontribusi yang positif dari daya tahan otot perut, daya tahan otot
lengan, fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan cardiovaskular secara
bersama-sama terhadap penguasaan teknik crane dalam cabang olahraga
renang indah.
B.Saran
Saran yang diajukan untuk pembina, pelatih, dan atlet pada cabang olahraga
renang indah khususnya, serta peneliti selanjutnya. Berikut adalah saran yang
diajukan:
1. Bagi pembina pada cabang olahraga renang indah khususnya untuk lebih
meningkatkan proses pembinaan yang berkesinambungan terhadap atlet.
2. Bagi pelatih pada cabang olahraga renang indah khususnya untuk lebih
memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang berkualitas yang
dapat menunjang terhadap kemampuan teknik dasar dan peningkatan
53
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
3. Bagi atlet agar tidak mengabaikan aspek-aspek lainya seperti teknik, taktik,
dan mental yang dapat menunjang terhadap peningkatan prestasi atlet yang
maksimal.
4. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan suatu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui hubungan daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan,
fleksibilitas sendi panggul, dan daya tahan cardiovascular terhadap
penguasaan teknik crane, penulis menganjurkan untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut dengan kajian ulang yang lebih mendalam dengan
mencoba komponen kondisi fisik lainnya serta dari aspek psikis (mental)
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2012). Otot-Otot yang Dibentuk saat Push Up. [Online]. Tersedia : (http://informasitips.com/otot-otot-yang-dibentuk-saat-push-up). [26 November 2013]
Andika, J. (2011). Pengertian Daya Tahan (Endurance). [Online]. Tersedia : (http://jhoni_andika.mywapblog.com/pengertian-daya-tahan
endurance.xhtml). [26 November 2013].
Andreas, B. Wijoseno. (2008). Indahnya Menari Di Dalam Air. [Online]. Tersedia: (http://bimowijoseno.blogspot.com/2008/04/indahnya-menari-di- dalam-air.html). [23 Juli 2013]
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Cholil, D. (2007). Bahan AjarTes Kemampuan Komponen Fisik Dasar Cabang – Cabang Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Fairus. (2011). Daya Tahan Kardiovaskular. [Online]. Tersedia : (http://smksbpjpk.blogspot.com/2011/01/daya-tahan-kardiovaskular.html). [20 Juli 2013]
Giriwijoyo, S. & Sidik, D.(2012). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gray, Jennifer. (2013). FINA Syncrhonised Swimming Development Clinic. Jakarta: FINA
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.
Hidayat, Imam. (1999). Biomekanika. Bandung: FPOK IKIP Bandung.
Kartadinata, S. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Bandung.
Maswafi. (2010). Daya Tahan Otot. [Online]. Tersedia :
(http://maswafi.blogspot.com/2010/10/daya-tahan-otot.html). [6 Oktober 2013] Mustapha, Larfaoui. (2008). FINA Manual for Syncrhonised Swimming Judges
Dea Putri Lestari, 2014
Kontribusi Daya Tahan Otot Perut, Daya Tahan Otot Lengan, Fleksibilitas Sendi Panggul, Dan Daya Tahan Cardiovaskular Terhadap Penguasaan Teknik Crane Dalam Cabang Olahraga Renang Indah
Nurhasan, & Cholil, D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Sajoto. (2005). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Ikip Semarang.
Satriya, Sidik,D.J & Imanudin. (2010). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Sidik, Jafar.D (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wikipedia. [Online]. Tersedia :
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Daya_tahan_kardiovaskular). [26 November 2013]