• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI AJAR MODIFY KOMPETENSI DASAR MEMBUAT GAMBAR 2 DIMENSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI AJAR MODIFY KOMPETENSI DASAR MEMBUAT GAMBAR 2 DIMENSI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIALUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI AJAR

MODIFY KOMPETENSI DASAR MEMBUAT GAMBAR 2 DIMENSI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan PendidikanTeknikMesin

Oleh

MALIK SAEPUL AHYAR NIM 0807845

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

MALIK SAEPUL AHYAR

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© MALIK SAEPUL AHYAR 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MALIK SAEPUL AHYAR NIM 0807845

PENGGUNAAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

AJAR MODIFY KOMPETENSI DASAR MEMBUAT GAMBAR

2 DIMENSI

Bandung, April 2014

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

DOSEN PEMBIMBING I

Drs. H. Mumu Komaro, MT. NIP.19660503 199202 1 001

DOSEN PEMBIMBING II

Drs. Ariyano, MT. NIP.19640804 199402 1 001

Mengetahui,

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Penggunaan multimedia model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Media Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 8

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 9

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 11

4. Manfaat Media Pembelajaran ... 15

(5)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Penggunaan multimedia model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

B. Aspek Penilaian Multimedia Pembelajaran ... 16

C. Multimedia Interaktif ... 17

D. Multimedia Pembelajaran model Tutorial ... 21

E. Langkah-langkah Produksi Multimedia Interaktif Model Tutorial... 21

F. Pengertian Hasil Belajar ... 24

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 25

H. Hubungan antara Media dengan Hasil Belajar ... 26

I. Sistem Evaluasi ... 27

1. Pengertian Evaluasi ... 27

2. Jenis-jenis Evaluasi ... 28

3. Jenis-jenis Alat Evaluasi ... 28

J. Menggambar 2 Dimensi dengan Sistem CAD ... 29

K. Penelitian-penelitian relevan ... 30

L. Kerangka Pemikiran ... 30

M. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33

B. Metode dan Desain Penlitian ... 33

C. Prosedur Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Proses Pengembangan Instrumen... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 42

H. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

(6)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Penggunaan multimedia model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

2. Deskripsi Data Angket ... 49

3. Deskripsi Data Hasil Pengenmbangan Soal Pretest dan Postest ... 49

4. Deskripsi Data Pretest dan Postest ... 50

B. Analisis Data ... 53

C. Uji Hipotesis ... 55

D. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

LAMPIRAN

(7)

ABSTRACT

Saepul Malik A , 0807845 : Use of Multimedia Tutorial Model to Improve Outcomes Students learn some vital lessons on Basic Competence Teaching Materials Modify Create Image 2 Dimensions.

The low student learning outcomes in basic competencies Makes Figure 2 Dimensions in class XII Frame Construction Engineering Aircraft SMK 12 London Academic Year 2013/2014 due to the limited instructional time , teachers too fast delivery with varied abilities of students , lack of attention and concentration on what students presented by the teacher . Being one of the drivers to implement the model a multimedia tutorial . To that end , research has been conducted on the use of the model a multimedia tutorial on learning basic competencies Creating Dimension Figure 2 . This study aims to obtain a picture of the students' responses , the difference improving student learning outcomes , and achievement of KKM after following the process of learning by using multimedia models using handouts AutoCAD tutorial on Creating Basic Competence Dimension Figure 2 . The research method using quasi-experimental methods ( quasi- experimental research) . Data collection was conducted using a test that is pre - test and post - test and student questionnaire responses . The results showed an increase in higher learning outcomes in the class that uses the multimedia tutorial on Basic Competency Model Making Figure 2 Dimensions of the average value of N - Gain reaches 0.54 compared to the class using AutoCAD handout with an average value of N - gain is only reached 0.33 . Use of multimedia learning tutorial models also lead to students more easily understand the content of the material and help facilitate their learning process . As terinterpretasikan the poll result that is equal to 90.2 % is included in the criteria for a high response . Achievement KKM class that uses the multimedia tutorial on Creating Basic Competence Dimension Figure 2 is equal to 79.17 % compared with the graduating class using AutoCAD handout with the achievement of KKM 25 % pass .

(8)

Malik Saepul A, 0807845: Penggunaan Multimedia Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajara Siswa pada Materi Ajar Modify Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi.

Rendahnya hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi pada siswa kelas XII Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dikarenakan waktu pembelajaran terbatas, penyampaian guru terlalu cepat dengan kemampuan siswa yang bervariatif, kurangnya perhatian dan konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Menjadi salah satu pendorong untuk menerapkan multimedia model tutorial. Untuk itu, telah dilakukan penelitian mengenai penggunaan multimedia model tutorial pada proses pembelajaran Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran respon siswa, perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, dan pencapaian KKM setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia model tutorial dengan menggunakan handout AutoCAD pada Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental semu (quasi eksperimental research). Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yaitu pre-test dan post-test serta angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada kelas yang menggunakan multimedia model tutorial pada Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi dengan nilai rata-rata N-Gain mencapai 0,54 dibandingkan dengan kelas yang menggunakan handout AutoCAD dengan nilai rata-rata N-Gain yang hanya mencapai 0,33. Penggunaan multimedia model tutorial juga menyebabkan siswa lebih mudah memahami isi materi dan membantu mempermudah proses pembelajaran mereka. Seperti yang terinterpretasikan dalam hasil angket yaitu sebesar 90,2% yang termasuk dalam kriteria respon yang tinggi. Pencapaian KKM pada kelas yang menggunakan multimedia tutorial pada Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi yaitu sebesar 79,17% lulus dibandingkan dengan kelas yang menggunakan handout AutoCAD dengan pencapaian KKM 25% lulus.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab

untuk menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan

dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun

dalam dunia kerja. Pendidikan SMK bertujuan meningkatkan kemampuan siswa

untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan

mengembangkan sikap profesional.

SMKN 12 Bandung merupakan sekolah kejuruan penerbangan yang

menerapkan KTSP, sehingga dalam penyusunan rencana dan pengaturan tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara penggunaannya disusun oleh SMK itu sendiri. Di

SMKN 12 Bandung khususnya Jurusan Teknik pemesinan, kontruksi, dan

elektronika terdapat Mata Pelajaran Menggambar 2D dengan sistem CAD.

AutoCAD adalah sebuah program aplikasi (software) yang digunakan untuk

menggambar dan mendisain gambar, seperti: gambar mesin, arsitek, sipil, elektro

dan lain-lain, karena program AutoCAD mempunyai kemudahan dan keunggulan

untuk membuat gambar dengan cepat dan akurat serta memberikan hasil terbaik,

bisa digunakan untuk memodifikasi gambar diperbesar atau diperkecil skalanya

tanpa mengalami perubahan kualitas.

SMKN 12 Bandung khususnya pada jurusan Kontruksi Rangka Pesawat

Udara, telah mengupayakan pengefektifan pembelajaran dengan didukung tenaga

pengajar yang berkompeten dan fasilitas belajar yang terus dilengkapi. Namun hal

ini masih dirasa belum cukup dalam pencapaian realisasi kurikulum. Kendala

lainnya yang memungkinkan hal tersebut yaitu kurangnya pengemasan pelaksanaan

pembelajaran yang cenderung tidak variatif dan kurang menarik minat siswa,

(10)

Menurut hasil observasi diperoleh data bahwa prestasi belajar siswa ketika

mengikuti kegiatan UAS pada Mata Diklat Menggambar 2D dengan sistem CAD

cukup rendah. Hasil observasi dan wawancara kepada siswa Rendahnya prestasi

belajar siswa disebabkan karena: (1) penyampaian materi oleh guru yang kadang

terlalu cepat, padahal daya tangkap siswa bervariatif, sehingga banyak siswa yang

kurang mampu menangkap materi pelajaran sepenuhnya; (2) kurangnya perhatian

atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru; (3) penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer untuk perintah-perintah yang detail pada

Mata diklat Menggambar 2D dengan sistem CAD belum digunakan oleh guru.

Misalnya: penggunaan media pembelajaran menggunakan internet, CD multimedia

interaktif, video pembelajaran, dan media berbasis komputer menggunakan

software flash; menurut identifikasi masalah tersebut yang dilihat dari 3 tahun ke

belakang sehingga tujuan kompentesi dasar dan KKM yang telah ditetapkan tidak

dapat tercapai. Rendahnya kompetensi dasar Membuat gambar 2D dengan Sistem

CAD dijabarkan dalam tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Nilai UAS KRPU dari 2011-2013 Sebelum Remedial

Interval nilai Jumlah siswa Total (%)

2011/2012 2012/2013 2013/2014

sebelum diremedial yaitu di bawah KKM, sedangkan KKM di SMKN 12 bandung

adalah 7,50. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa siswa belum

(11)

3

Media pembelajaran dalam pendidikan sebagai salah satu sarana

meningkatkan mutu pendidikan sangat penting dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dalam pendidikan dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam poses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002 : 2) di dalam Rusman et al. (2012 : 62) di dalam proses belajar mengajar yaitu:bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabiasn tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Teknologi multimedia tidak bisa dipungkiri bahwa mampu memberi kesan

dalam bidang media pembelajaran karena bisa mengintegrasikan teks, grafik,

animasi, audio, dan video. Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran

dan pembelajaran kearah yang lebih dinamik. Namun lebih penting ialah

pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih

efektif dan dapat menghasilkan idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa

sekarang, guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam

menggunakan teknologi ini dengan cara yang berkesan. Dengan berkembangnya

teknologi multimedia, penggunaan computer multimedia dalam proses pengajaran

dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan

pembelajaran. Unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi

satu melalui pembelajaran berbasis computer (PBK).

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat

pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat

memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Karakteristik multimedia

(12)

konvergen misalnya menggabungkan audio dan visual; (2) Bersifat interaktif,

dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna;

(3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi

sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang

lain; (4) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin;

(5) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan

belajarnya sendiri; (6) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang

jelas dan terkendali. Selain itu multimedia interaktif mampu memberikan

kesempatan adanya partisipasi dari siswa dalam bentuk respon, baik berupa

jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian tersebut maka diharapkan penggunaan multimedia

model tutorial dapat mengatasi permasalahan rendahnya prestasi belajar siswa pada

Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2D. Selain itu, penggunaan multimedia model

tutorial bisa menggantikan sebagian pekerjaan guru, sampai suatu hari nanti

multimedia model tutorial bisa menggantikan seorang guru untuk menyampaikan

materi kepada siswa. Maka multimedia model tutorial ini sangat cocok terhadap

mata pelajaran Auto CAD yang mempunyai karakteristik sama, salah satunya

adalah belajar mandiri tanpa adanya guru dan harus sering banyak berlatih dengan

memperhatikan suatu urutan yang jelas dan terkendali sesuai dengan ketentuan

silabus atau kurikulum sekolah dan diakhiri dengan mengerjakan latihan soal yang

hasilnya dapat diketahui oleh siswa, sehingga materi yang kurang dipahami dapat

dipelajari berulang-ulang lebih mendalam, selain itu siswa juga bisa mengontrol

laju kecepatan belajarnya sendiri. Di SMKN 12 Bandung juga dapat dijadikan

alternatif memperbaiki mutu pembelajaran Mata Diklat Menggambar 2D dengan

sistem CAD serta menjadi solusi terbatasnya waktu pembelajaran didalam kelas

bagi siswa-siswi dalam waktu pembelajaran Menggambar 2D dengan sistem CAD.

Atas latar belakang yang sudah diutarakan di atas maka penulis tertarik

(13)

5

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Penyampaian materi oleh guru yang kadang terlalu cepat, padahal daya tangkap

siswa bervariatif, sehingga banyak siswa yang kurang mampu menangkap

materi pelajaran sepenuhnya.

2. Kurangnya perhatian atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan

oleh guru.

3. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer untuk perintah-perintah

yang detail pada Mata diklat Menggambar 2D dengan sistem CAD belum

digunakan oleh guru.

C. Pembatasan masalah

Semakin sempit ruang lingkup masalahnya, maka informasi yang dibutuhkan

akan semakin spesifik. Hal ini lah yang diharapkan dalam penelitian ini. Untuk

lebih efisien dalam malaksanakan penelitian ini maka terdapat batasan-batasan

permasalahan. Batasan–batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan

oleh guru.

2. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer untuk perintah-perintah

yang detail pada Mata diklat Menggambar 2D dengan sistem CAD belum

digunakan oleh guru.

(14)

Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimana penggunaan Multimedia model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ajar modify kompetensi dasar membuat gambar 2

dimensi?”.

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas maka akan muncul

pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan multimedia model tutorial pada materi ajar modify pada

kompetensi dasar membuat gambar 2D pada mata pelajaran autoCAD?

2. Bagaimana gambaran apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan

penggunaan multimedia model tutorial pada materi ajar Modify Kompetensi

Dasar membuat gambar 2D lebih baik daripada dengan penggunaan handout?

3. Bagaimana hasil gambaran pencapaian KKM siswa dengan penggunaan

multimedia model tutorial pada materi ajar Modify kompetensi dasar membuat

gambar 2D?

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti berupa jawaban yang hendak

dicari melalui proses penelitian. Tujuan penelitian berhubungan erat dengan

rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan,

tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan multimedia model tutorial pada materi ajar modify pada

kompetensi dasar membuat gambar 2D pada mata pelajaran konstruksi rangka

pesawat udara (KRPU).

2. Untuk mendapatkan gambaran apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan

penggunaan multimedia model tutorial pada materi ajar Modify Kompetensi

Dasar membuat gambar 2D lebih baik daripada dengan penggunaan handout.

3. Untuk mendapat hasil gambaran pencapaian KKM siswa dengan penggunaan

multimedia model tutorial pada materi ajar Modify kompetensi dasar membuat

(15)

7

F. Manfaat Penelitian

Bertitik tolak dari tujuan yang dikemukakan diatas, maka setelah penelitian ini

selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki keinginan sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini memberikan gambaran mengenai

pengaruh pembelajaran dengan menggunakan multimedia model tutorial pada

materi ajar Modify Kompetensi Dasar membuat gambar 2D terhadap hasil

belajar siswa sehingga bisa menjadi acuan dalam memilih media pembelajaran

yang lebih cocok digunakan pada saat peneliti menjadi seorang guru.

2. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang baik

dalam rangka perbaikan hasil belajar pada Kompetensi Dasar membuat gambar

2D khususnya materi ajar modify

3. Bagi guru mata pelajaran Konstruksi Rangka Pesawat Udara (KRPU), sebagai

bahan dalam menentukan alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan

prestasi belajar pada Kompetensi Dasar membuat gambar 2D khususnya materi

ajar Modify

4. Bagi siswa, diharapkan menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar

dan memicu keseriusan dalam belajar terutama dalam menerima materi ajar

sehingga penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam

meningkatkan kemampuan memahami AutoCAD secara mandiri.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan

skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam

beberapa bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan dan pembatasan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi landasan teori dan hipotesis penelitian yang

(16)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi mengenai metode penelitian, data

dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik

pengolahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai penjelasan

deskripsi data, analisis data, dan pembahasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan

(17)

Malik Saepul Ahyar, 2014

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian berada di Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, yaitu di

SMK Negeri 12 Bandung. Subjek utama dalam penelitian penggunaan multimedia

model tutorial ini adalah siswa kelas XII kompetensi keahlian Konstruksi Rangka

Pesawat udara SMK Negeri 12 Bandung. Sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah kelas XII KRPU 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XII KRPU 2 sebagai kelas

eksperimen. Jumlah siswa masing-masing kelas yang digunakan adalah 32 orang

siswa.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian handout pada

AutoCAD dalam meningkatkan hasil belajar pada materi ajar modify kompetensi

dasar menggambar 2 dimensi dengan sistem CAD. Perbedaan peningkatan hasil

belajar dapat diketahui dari perbedaan nilai gain ternormalisasi (N-gain) antara kelas

yang menggunakan multimedia model tutorial dengan kelas yang menggunakan

pemakaian handout AutoCAD.

Menurut tujuan penelitian yang telah dijelaskan tersebut diatas maka metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi

experiment). Rancangan penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah dengan

desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.

Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada ketepatan tujuan penelitian

yang sejalan dengan metode penelitian ini. Metode ini juga dianggap memiliki

(18)

Malik Saepul Ahyar, 2014

mendekati penelitian eksperimen sungguhan yang syarat-syaratnya sulit dipenuhi

pada penelitian pendidikan. Hal ini terjadi karena kompleks dan sulitnya untuk

mengontrol seluruh variabel terkait karena subjek yang dijadikan penelitian adalah

manusia, dan sulit untuk mengontrol internal atau eksternal validitas yang

mempengaruhi variabel.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent

control group design. Dalam desain penelitian ini, terdapat dua kelompok yang terdiri

dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random.

Kedua kelompok tersebut diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pola desain pada

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

GROUP PRETEST TREATMENT POSTTEST

Eksperimen TE1 X TE1

Kontrol TK1 Y TK1

Keterangan :

TE1 = Tes awal yang diberikan pada kelas exsperimen sebelum diberi perlakuan

TK1 = Tes awal yang diberikan pada kelas kontrol sebelum diberi perlakuan

X = Pembelajaran dengan menggunakan multimedia model tutorial

Y = Pembelajaran dengan pemakaian handout AutoCAD

TE1 = Tes akhir yang diberikan pada kelas exsperimen sesudah dikasih perlakuan

(19)

35

Malik Saepul Ahyar, 2014 C. Prosedur Penelitian

Alur prosedur penelitian digambarkan pada Gambar 3.1 berikut ini.

(20)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian

Secara garis besar langkah-langkah atau prosedur pelaksanaannya dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah dan tujuan masalah, Pada tahap ini peneliti melakukan

identifikasi masalah yang terjadi di SMKN 12 Bandung dan menetapkan tujuan

yang diperkirakan dapat menyelsaikan masalah pada materi ajar modify

Kompetensi Dasar menggambar 2 dimensi dengan sistem CAD.

2. Pembuatan multimedia model tutorial, pada tahap ini diawali dengan

menganalisis materi, standar isi, dan wacana teks, kemudian dilanjutkan lagi

dengan kegiatan pengumpulan dan pembuatan bahan media, kemudian

dilanjutkan dengan pembuatan multimedia dan proses validasi melalui judgment

oleh guru mata pelajaran Menggambar 2D dengan Sistem CAD dan multimedia

ini akan terus diperbaiki hingga dianggap baik.

3. Membuat instrumen, pada tahap ini melakukan kegiatan pembuatan instrumen

berupa lembar format judgment media dan materi dari multimedia

pembelajarannya, lembar soal, RPP dan instrumen-instrumen tersebut divalidasi,

diujicoba dan diperbaiki.

4. Penentuan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan dua kelas yang dijadikan

kelas eksperimen dan kontrol

(21)

37

Malik Saepul Ahyar, 2014

a. Pre-test, pada tahap ini peneliti melakukan tes awal pada dua kelas yang akan

dijadikan objek penelitian

b. Proses treatment, pada tahap ini peneliti melakukan proses pembelajaran

menggunakan multimedia untuk kelas eksperimen dan pemakaian handout

AutoCAD untuk kelas kontrolnya.

c. Post-test, pada tahap ini peneliti melakukan tes akhir setelah kedua kelas

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi treatmen yang berbeda.

6. Analisis Data, pada tahap ini peneliti melakukan analisis data untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

7. Kesimpulan dan saran, pada tahap ini peneliti menjawab rumusan masalah

peneliian.

D. Definisi operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dan

memudahkan ungkapan yang dimaksud yang terdapat pada judul. Terdapat definisi

operasional pada judul penelitian ini yaitu Pengaruh Pembelajaran Dengan

Menggunakan Multimedia Model Tutorial Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Ajar Modify Kompetensi Dasar Membuat Gambar 2 Dimensi ditinjau

dari studi komparasi antara penggunaan multimedia interaktif model tutorial dengan

media handout.

1. Multimedia interaktif model tutorial yang dimaksud pada penelitian ini yaitu

media pembelajaran yang mengkombinasikan audio visual, teks, dan video

tutorial mejelaskan langkah-langkah pengaplikasian materi modify autoCAD

dengan media proyeksi berupa layar komputer.

2. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diartikan sebagai perubahan kemampuan

pada aspek kognitif (pemahaman) siswa yang diukur dengan menggunakan

(22)

Malik Saepul Ahyar, 2014

3. Materi ajar modify yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu fasilitas pengeditan

gambar autoCAD yang bisa diambil melalui menu Modify. Perintah tersebut bisa

diambil dari menu bar atau diketik langsung melalui keyboard.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012:149) menyatakan bahwa “Jumlah instrumen penelitian

tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti”.

Menurut kutipan ini maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Kuisioner Multimedia

Instrumen digunakan untuk mengukur kelayakan multimedia pembelajaran

model tutorial. Pada instrumen ini akan dilakukkan tiga tahap evaluasi yang

menggunakan lembar evaluasi yaitu lembar evaluasi materi yang berfungsi

untuk mengevaluasi media pembelajaran dari sisi materinya dan akan di evaluasi

oleh Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan guru AutoCAD SMKN 12

Bandung, kemudian lembar evaluasi yang kedua adalah lembar evaluasi produk

media pembelajaran dari sisi medianya dan evaluasinya akan dilakukan oleh

Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Kemudian lembar evaluasi yang

ketiga adalah lembar evaluasi produk media dilihat dari sisi kesesuaian dengan

ketertarikan dan manfaat penggunaan multimedia ini bagi siswa.

Proses pengujian instrumen multimedia pembelajaran model tutorial,

yaitu berupa kuisioner yang diberikan kepada evaluator untuk mengevaluasi

multimedia pembelajaran model tutorial dari sisi media dan dari sisi materinya,

serta mengevaluasi multimedia pembelajaran model tutorial dari sisi kesesuaian

dengan ketertarikan dan manfaat penggunaan multimedia ini bagi siswa. Proses

evaluasi multimedia pembelajaran ini dengan penggunaan kuisioner

(23)

39

Malik Saepul Ahyar, 2014

multimedia ini melalui indikator-indikator serta pertanyaan yang diberikan,

kemudian diadakan perbaikan lagi setelah evaluasi dilakukan sampai

menemukan hasil evaluasi yang dinyatakan minimal layak. Kemudian peneliti

memilih menggunakan skala rating scale karena menurut Sugiyono (2012:134)

bahwa “Penggunaan skala rating scale ini akan lebih fleksibel karena tidak

terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi atau

responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status

sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan

lain-lain”. Cara menjawab skala rating scale ini adalah para responden hanya

memberi tanda, yaitu tanda ceklis pada kemungkinan skala yang dipilihnya

sesuai dengan pertanyaan atau indikator, selanjutnya angket yang telah diisi

responden perlu dilakukan penilaian. Untuk pemberian skor pada skala rating

scale masing-masing jawaban diberi bobot nilai yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya perhatikan uraian berikut ini:

4 : Sangat Layak/Sangat Setuju

3 : Layak/Setuju

2 : Kurang layak/Ragu-ragu

1 : Tidak layak/Tidak Setuju

0 : Sangat Tidak Layak/Sangat Tidak Setuju

(24)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Kejelasan uraian, pembahasan, dan contoh Ketuntasan materi

Relevansi gambar dan video dengan materi

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media

No Aspek Penilaian Indikator

1.

Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali

Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan Sederhana dan memikat

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa

No. Pernyataan

(25)

41

Malik Saepul Ahyar, 2014

materi ajar modify kompetensi dasar menggambar 2 dimensi

2

Menggunakan multimedia ini membuat saya lebih fleksibel dalam waktu belajar untuk memahami tentang materi ajar modify kompetensi dasar menggambar 2 dimensi

3

Menggunakan multimedia ini membuat saya lebih memahami tentang langkah-langkah materi ajar modify kompetensi dasar 2 dimensi

4 Menggunakan multimedia ini membuat saya lebih mudah dalam penyelsaian tugas dan kegiatan praktikum AutoCAD

5 Menggunakan multimedia ini membuat belajar saya lebih menarik

6 Menggunakan multimedia membuat saya lebih termotivasi lagi untuk belajar lebih giat dalam mempelajari AutoCAD

7

Menggunakan multimedia ini membuat saya dapat belajar lebih dalam mempelajari AutoCAD tanpa harus malu bertanya didalam waktu pembelajaran dikelas kepada guru

8 Penggunaan multimedia ini tidak perlu dikembangkan

2. Soal Tes

Instrumen digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen

ini berupa soal yang digunakan untuk melakukan pre-test dan post-test

sebagai data untuk menganalisis peningkatan hasil belajar. Instrumen ini

digunakan setelah dikonsultasikan dan judgment guru mata pelajaran.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengujian instrumen soal untuk mengukur atau mengetahui soal yang

akan digunakan apakah telah layak atau belum. Pengujian yang akan diterapkan pada

instrumen soal ini adalah expert judgment.

1. Expert Judgment

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan

yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi

(26)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini penulis mengadakan

pengujian expert judgment, pengujian expert judgment adalah pengujian instrumen

butir soal tes oleh para ahli dibidangnya atau pada mata pelajaran tersebut.

2. Menentukan Kriteria Kelulusan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 12 Bandung untuk mata

pelajaran produktif sebesar 7,5. Nilai yang digunakan untuk mengetahui standar

kelulusan siswa adalah nilai post-test. Kriteria kelulusan dapat dilihat dari Tabel 3.5

berikut.

Tabel 3.5 Kriteria Kelulusan

Aspek Skor (0-100) Bobot Nilai Keterangan

Kognitif 4 Syarat kelulusan, nilai

akhir minimal adalah 7,5

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam penelitian

ini yaitu dengan menggunakan alat tes berupa soal tes. Soal tes diberikan kepada

siswa kelas kontrol dan eksperimen sebelum perlakuan proses pembelajaran

dilakukan (pretest) dan setelah perlakuan proses pembelajaran (posttest). Dimana

pada pretest untuk kelas kontrol menggunakan media handout, kelas eksperimen

(27)

43

Malik Saepul Ahyar, 2014

Instrumen non-test yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian

diantaranya lembar judgment media, judgment soal tes, judgment materi ajar, dan

angket respon siswa.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah N-Gain, pengujian hipotesis pada

data N-Gain. Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut.

1. Nilai N-Gain

Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (2002:4) adalah sebagai

berikut:

N-Gain =

(3.1)

Tabel 3.6 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

Hake (2002:4)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menetukan sampel dari populasi dua kelas

yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang

berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Rumus uji homogenitas

(28)

Malik Saepul Ahyar, 2014

berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika jumlah

data diatas dan dibawah rata-rata adalah sama. Demikian juga simpangan bakunya

(Sugiyono, 2011:176). Teknik pengujian normalitas data dilakukan dengan

menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan (χ2

) dilakukan

dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang terkumpul

dengan kurva normal baku/standar. Menutut Sugiyono (2011:80), kurva normal baku

yang luasnya mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan

bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas

enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,27%, 13,53%, 34,13%, 34,13%,

13,53% dan 2,27%.

Pada uji normalitas ini menggunakan aturan Sturgess dengan memperlihatkan

tabel berikut.

Adapun langka-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan rentang (R)

R = - (3.3)

(29)

45

Malik Saepul Ahyar, 2014

Keterangan:

= Data besar

= Data kecil

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log ( 3.4)

(Siregar, 2004: 86)

Keterangan:

n = jumlah sampel

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

(3.5)

(Siregar, 2004: 86)

Keterangan:

R = rentang

i = banyak kelas

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.

(30)

Malik Saepul Ahyar, 2014

= Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas

Keterangan:

Bb = Batas bawah interval

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval

(3.8)

(Siregar, 2004: 86)

h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi dan xn

selalu diambil nilai peluang 0,500

Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh

Li = Lo1– Lo2 (3.9)

i. Hitung luas pada kelas interval isikan pada kolom Li, contoh Li = L1– L2

j. Hitung frekuensi harapan (ei)

(3.10)

(Siregar, 2004: 87)

Keterangan:

Li = nilai luas tiap kelas interval ∑fi = jumlah frekuensi interval

k. Hitung nilai chi kuadrat ( χ2 ) untuk menghitung p-value

(3.11)

(Siregar, 2004: 87)

l. Lakukan interpolasi pada tabel χ2 , untuk menghitung p-value

m. Kesimpulan, kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05. Apabila

dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis

(31)

47

Malik Saepul Ahyar, 2014 4. Uji Hipotesis

Sugiyono (2012:96) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Uji t-test dilakukan dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak

homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika non parametrik.

Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar (2003:284) bahwa “Pengujian statistika

non parametrik tidak mempermasalahkan bentuk distribusi asal sampel, dengan

demikian tidak memerlukan pengujian normalitas atau homogenitas”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2010:273) adalah sebagai berikut:

t = ̅̅̅ ̅̅̅

(3.12)

(Siregar, 2004: 155)

Keterangan :

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelas eksperimen

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelas kontrol

= Varians kelas eksperimen

= Varians kelas kontrol

= Jumlah siswa kelas eksperimen

= Jumlah siswa kelas kontrol

Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia model tutorial

lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan media

pembelajaran Handout. Hasil thitung dengan yang telah didapatkan

(32)

Malik Saepul Ahyar, 2014

Ho : thitung > ttabel : “Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia model

tutorial lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media

pembelajaran Handout

Ha : thitung < ttabel: “Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia model

tutorial tidak lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan media pembelajaran

(33)

Malik Saepul Ahyar, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif tingkat aplikasi keduanya

dalam kategori sedang, tapi yang menggunakan multimedia model tutorial lebih

baik dibandingkan dengan menggunakan handout AutoCAD.

2. Respon siswa terhadap multimedia model tutorial pada Kompetensi Dasar

Membuat Gambar 2 Dimensi dengan Sistem CAD adalah anggapan siswa

positif.

3. Kelulusan KKM dengan menggunakan multimedia tutorial lebih banyak

dibandingkan dengan menggunakan handout autoCAD.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran-saran

yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bagi guru, disarankan agar dapat menerapkan multimedia model tutorial

ataupun model lainnya untuk Kompetensi Dasar Membuat gambar 2 Dimensi

dengan Sistem CAD dan lainnya sebagai alternatif penerapan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar

(34)

Malik Saepul Ahyar, 2014

2. Bagi sekolah, disarankan agar mengkaji mengenai penerapan multimedia model

tutorial atau model lainnya, sehingga dapat menciptakan dan menerapkan media

pembelajaran untuk materi-materi yang lain.

3. Bagi para peneliti lain, diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat menjadi

bahan perbandingan untuk mengkaji, membuat, dan mennerapkan

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

_________. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R. R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in

Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization.

[Online]. Tersedia: http://www.phscs_Indiana. e-du/hake [01 Agustus 2012]

Hamalik, O.(2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Ibrahim. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.

Kariadinata, R. (2006). Aplikasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran

Matematika Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa SMA. Desertasi PPS UPI: tidak diterbitkan

Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman et al. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21. Bandung : CV. Alfabeta

(36)

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, N., dan Rivai, A. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparno, S. (2007). 12 Jam Belajar Autocad 2007, Andi Offset:Yogyakarta

_________. (2007). Excellent With Autocad 2007, PT.Elex Media Komputindo:Jakarta

Tim Penyusun UPI (2009). Pedoman Akademik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Tim Penyusun UPI (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wahono, R.S. (2008). Tujuh Langkah Mudah Membuat Multimedia Pembelajaran [Online]. Tersedia http://romisatriawahono.net/2008/03.03.7-langkah-mudah-membuat-multimediapembelajaran [10 September 2012]

Wibisono, Y. (2005). “Karakteristik Materi Untuk Multimedia”. Makalah Pada Penulisan Storyboard Multimedia Interaktif , Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Nilai UAS KRPU dari 2011-2013 Sebelum Remedial
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kriteria Kelulusan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) dalam membentuk Habits of Mind Siswa Pada Pembelajaran Konsep Lingkungan.. Sekolah Pascasarjana Pendidikan

DIBIAYAI OLEH PROYEK PENGKAJIAN DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN NOMOR: 188/SP2H/PP/DP2M/III/2008. DIREKTORAT PENELITIAN

Terdapat lebih dari 7000 jurnal ilmiah di Indonesia, namun hanya 5900 jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui database dan hanya 16 jurnal yang masuk dalam kategori

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti melakukan penelitian tampilan produk gen latent membrane protein-1 (Lmp-1) epstein-barr virus pada kasus karsinoma sel

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan diri untuk meneliti atlet bulutangkis non professional dengan karakteristik berusia dibawah 30 tahun dan pernah mengikuti turnamen lebih dari

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan pada siswa kelas VI, perilaku kekerasan

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan diri untuk meneliti atlet bulutangkis non professional dengan karakteristik berusia dibawah 30 tahun dan pernah mengikuti turnamen lebih dari

Sikapnya terhadap masa depan, perasaan berharga dan perasaan bangga, perasaan malu dan perasaan menyesal terhadap keadaannya juga berkaitan dengan bagaimana remaja itu memandang