PELESETAN ABREVIASI DALAM TUTURAN PANELIS
ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) TRANS7
(Suatu Kajian Morfosemantik)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh
Tiara Rahayu Solihat
1008988
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PELESETAN ABREVIASI DALAM TUTURAN PANELIS
ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) TRANS 7
(Suatu Kajian Morfosemantik)
Oleh
Tiara Rahayu Solihat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Tiara Rahayu Solihat 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN ...ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
UCAPAN TERIMA KASIH ...vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR GAMBAR ...xii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Masalah Penelitian ... 6
1. Identifikasi Masalah ... 6
2. Batasan Masalah ... 6
3. Rumusan Masalah ... 7
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
E. Sistematika Skripsi... 8
BAB II Tinjauan Pustaka, Bentuk Lingual, Morfosemantik, Humor, Pelesetan, Indonesia Lawak Klub A. Tinjauan Pustaka ... 10
B. Kajian Teori ... 11
1. Bentuk Lingual ... 11
2. Ihwal Morfosemantik ... 15
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Proses Morfologis ... 16
c. Pengertian Semantik... 20
a) Pengertian Makna... 21
b) Jenis Makna ... 22
c) Perubahan Makna ... 24
3. Humor ... 25
4. Pelesetan ... 28
5. Indonesia Lawak Klub (ILK) ... 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 32
B. Sumber Data dan Korpus ... 32
C. Desain Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 35
E. Instrumen Penelitian ... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Teknik Pengolahan Data ... 37
BAB IV DESKRIPSI DATA ABREVIASI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PELESETAN ABREVIASI DALAM ACARA ILK A. Deskripsi Data ... 39
B. Bentuk Lingual dan Pola Abreviasi dalam Acara Indonesia Lawak Klub (ILK) Trans7 ... 40
1. Bentuk Lingual dan Pola Pembentukan Singkatan ... 40
2. Bentuk Lingual dan Pola Pembentukan Akronim ... 42
3. Bentuk Lingual dan Pola Pembentukan Kontraksi ... 55
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pembahasan Makna dan Hasil Tanggapan Penonton Acara Indonesia
Lawak Klub...114
1. Analisis makna pada tema Listrik Oh Listrik...115
2. Analisis makna pada tema LDR (Long Distance Relationship)...118
3. Analisis makna pada tema Hipnotis...121
4. Analisis makna pada tema Mantan...123
5. Analisis makna pada tema Berburu Harta...126
6. Analisis makna pada tema Investasi Untung atau Buntung...129
7. Analisis makna pada tema Mars VS Venus...132
8. Analisis makna pada tema Sinetron Indonesia...134
9. Analisis makna pada tema Gila Bola...138
10.Analisis makna pada tema Nikah Muda...140
11.Analisis makna pada tema Cerita Rakyat (Merakyat atau dilupakan Rakyat)...143
12.Analisis makna pada tema Ke(tega)san Pejabat... 146
13.Analisis makna pada tema Car Free Day...149
14.Analisis makna pada tema Wanita Karir VS Ibu Rumah Tangga...153
15.Analisis makna pada tema Artis Go Internasional...156
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17.Analisis makna pada tema Dilema Cinta Sekantor...163
18.Analisis makna pada tema Cowok Metroseksual...166
19.Analisis makna pada tema Indonesia Bingits...169
E. Hasil Pembahasan Analisis Pelesetan Acara ILK...172
1. Bentuk Lingual dalam Acara ILK...172
2. Abreviasi Singkatan dalam Acara ILK...173
3. Abreviasi Akronim dalam Acara ILK...173
4. Abreviasi Kontraksi dalam Acara ILK...173
5. Jenis Pelesetan dalam Acara ILK...174
6. Perubahan Makna Hasil Abreviasi dalam Acara ILK...174
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...175
B. Saran ...176
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PELESETAN ABREVIASI DALAM TUTURAN PANELIS ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) TRANS7
(Suatu Kajian Morfosemantik)
oleh
Tiara Rahayu Solihat 1008988
ABSTRAK
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
„PLESETAN‟ ABBREVIATION ON PANELIST SPEECH
IN “INDONESIA LAWAK KLUB (ILK)” SHOW TRANS7 (Study Morfosemantik)
by
Tiara Rahayu Solihat 1008988
ABSTRACT
This research is motivated by the widespread use of abbreviation that does not fit with the pattern on a television show. Indonesia Lawak Klub (ILK) is a television show that brings together comedians in Indonesia to join the discussion forum to discuss a topic that is central to the current issues. In that event there is a
‘pelesetan’ abbreviation creatively packaged by the panelists, panelists here are the participants will discuss topics that fit the theme.
Abbreviation‘pelesetan’speech at the ILK has an extension even funny abbreviations and entertain the public. If usually abbreviation used to summarize the word to make it more attractive, faster and easier to remember when pronounced in communication, different abbreviation on this event even contains
a satirical ‘pelesetan’ on current issues. Panelists use this abbreviation to name an agency of the group they represent. The purpose of this study, describe the shape
of the lingual, pattern formation, type of ‘pelesetan’ in the speech event panelists
Trans7 ILK, to describe change the meaning of the results ‘plesetan’ ILK speech
event. The method used in this research is descriptive. Instrument in this study using data cards. The results of this study are found in the form of words, phrases, and clauses. The form of the word is found 39 words nouns, 3 adjectives words and 2 word of verbs. In the form of phrases found 29 eksosentrik phrases and phrases 20 endosentrik. Form of clauses found 35 data. Data abbreviation the abbreviated form consists of 3 to 1 kind of pattern formation, the form of the acronym are 20 data with the 17 patterns of word formation, and the contraction form of 105 total data to 105 word formation pattern. The form of the kind
‘plesetan’ is found 4 data with ‘plesetan’ graphic (character), 37 data with
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Komunikasi antar manusia ditunjukan dengan adanya percakapan antara dua
orang atau lebih. Orang yang terlibat dalam percakapan berusaha untuk
memberikan informasi yang ada dalam pikirannya, sedangkan orang yang
mendengarkannya berusaha untuk menginterpretasikan maksud yang terkandung
pada ujaran seorang pembicara. Komunikasi akan berjalan lancar jika bahasa yang
mereka gunakan dapat saling dipahami, karena bahasa mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Jika ia tidak menguasai bahasa yang
digunakan oleh masyarakat sekitarnya tersebut maka dia belum berada di
masyarakat tersebut. Hal itu disebabkan karena komunikasi yang efektif tidak
akan terjadi jika pihak yang berkomunikasi tidak memiliki bahasa yang sama,
yang berlaku dalam masyarakat itu. Samsuri (1982, hlm.4) menyatakan bahwa
bahasa merupakan kunci yang paling menghasilkan untuk membuka ciri-ciri suatu
kelompok masyarakat.
Fungsi dari bahasa sendiri adalah sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa
yang lebih khususnya yaitu sebagai alat untuk menjalin hubungan, solidaritas, dan
kerja sama dalam masyarakat. Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan untuk
menyampaikan gagasan, perasaan, baik yang sebenarnya maupun imajinasi.
Fungsi imajinasi biasanya berupa karya seni, antara lain puisi, cerita, dongeng,
dan hiburan. Humor sebagai suatu keadaan atau gejala yang dapat menimbulkan
efek tertawa dan merupakan satu unsur yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari terutama pada acara hiburan di televisi. Bahasa yang digunakan untuk
humor pasti kreatif kita bisa melihatnya dengan cara bertindak tutur, bahasa
tubuh, maupun kosakata khas yang dilontarkan oleh pelaku humor.
Kosakata khas yang sering para pelaku humor lontarkan bisa menjadi
2
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang seringkali dijadikan sebuah pelesetan. Pelesetan tersebut berfungsi sebagai
sebuah sindiran, kritik sosial, eufimisme, olok-olok atau sebagai lelucon untuk
hiburan semata. Pelesetan yang berbentuk abreviasi/singkatan tersebut tentunya
tidak lepas dari proses pembentukan kata, baik kosakata yang termasuk leksikal
maupun gramatikal, baik pembentukan kata secara morfologis maupun
nonmorfologis. Dunia ini penuh dengan nama-nama maupun kosakata yang
diberikan manusia. Manusia tidak hanya memberi nama tapi juga memberi makna
(Sitaresmi dan Fasya, 2011, hlm. 20).
Televisi merupakan media elektronik yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, mulai dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Televisi adalah sebuah
alat elektronik yang menampilkan gambar (visual) dan bunyi (audiovisual).
Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki peran
besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan
masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang luar biasa. Semakin banyak acara di televisi yang mendidik
namun ada pula yang tidak mendidik.
Jika diperhatikan tayangan televisi saat ini banyak menampilkan sebuah acara
yang isinya hanya berupa joget-jogetan, kemudian menjelek-jelekan orang lain
acara tersebut menghibur namun tidak bermanfaat. Berbeda dengan sebuah
program acara yang baru diluncurkan Oktober 2013 yaitu ILK (Indonesia Lawak
Klub). ILK adalah sebuah program lawak yang disiarkan oleh Trans7. Acara ini
merupakan parodi dari ILC (Indonesia Lawyers Club) yang disiarkan di TvOne.
Konsep acara ini adalah mempertemukan para pelawak di Indonesia dan
bergabung dalam satu forum diskusi dengan membahas sebuah topik yang tengah
menjadi isu terkini. Orang-orang yang biasanya melawak itu berkolaborasi
membicarakan suatu masalah dan berusaha untuk memberikan solusi dengan versi
yang menghibur. Saat ini acara ILK sangat digemari oleh seluruh masyarakat
karena terbukti dari viewer di youtube yang mencapai ribuan. Ridwansyah dalam
blognya (
3
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemindahan jam tayang yang asalnya setiap Sabtu-Minggu kini menjadi hari
Senin-Jum’at.
Di dalam acara ini terdapat pelesetan abreviasi-abrviasi yang dikemas secara
kreatif oleh para panelis, panelis di sini adalah para peserta diskusi yang akan
membicarakan topik sesuai dengan tema. Tuturan pelesetan abreviasi pada acara
ILK mempunyai kepanjangan bahkan singkatan yang lucu dan menghibur
masyarakat. Jika biasanya abreviasi digunakan untuk meringkas kata agar lebih
menarik, cepat diingat dan mempermudah saat dilafalkan dalam berkomunikasi,
abreviasi pada acara ini berbeda bahkan berisi pelesetan yang menyindir
mengenai isu terkini. Panelis menggunakan abreviasi ini untuk menamai sebuah
lembaga dari kelompok yang mereka wakilkan. Namun, banyak abreviasi yang
tidak sesuai dengan pembentukan kosakata sebenarnya. Hal ini agar kosakata
yang dihasilkan enak didengar (sedap bunyi) dan mempunyai unsur kelucuan
sebagaimana fungsi sebuah bahasa salah satunya sebagai hiburan. Sehingga jika
kita lihat terdapat kosakata yang bernilai rasa negatif. Istilah-istilah yang sedang
trendi saat ini jika salah mengartikannya akan berdampak negatif. Sebagai contoh
pada salah satu episode yang berjudul “Nikah Muda” para panelis memberikan
nama kelompoknyanya bermacam-macam seperti bubuk muda (ibu-ibu
pendukung nikah muda), Cimahi (benci merit saat usia masih dini), capcus (calon
pengantin yang selalu gagal tapi tidak pernah putus asa), Pil Hitam (Pria item
lebih milih nikah muda), IKIP (Institut Keguruan Ilmu Penghulu), Karepmu
(Kumpulan remaja pengen kawin muda). Semua orang tahu bahwa IKIP
mempunyai makna sebuah perguruan tinggi negeri yang sekarang bernama UPI
atau makna leksikalnya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan tapi di sini IKIP
berubah maknanya menjadi Institut Keguruan Ilmu Penghulu tentunya singkatan
ini dibuat agar sesuai dengan tema pada episode ini yaitu Nikah Muda.
Abreviasi-abreviasi di atas terbentuk oleh proses pembentukan kalimat.
Namun, ada beberapa kosakata yang hanya mengandalkan bunyi saja agar enak
didengar dan terkesan lucu jika disingkat dan dipanjangkan. Abreviasi/singkatan
4
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak muda misalnya capcus, istilah ini biasanya digunakan untuk mengajak pergi
pada seseorang “yuk kita capcus (yuk kita pergi)”. Masih banyak lagi abreviasi yang mengalami proses pemendekan.
Kata-kata yang dijadikan sebagai nama kelompok panelis acara ILK juga
harus menarik perhatian masyarakat karena selain jalannya diskusi yang
menghibur nama-nama panelis juga menunjang kelucuan acara ini. Nama panelis
yang berbentuk kependekan umumnya menggunakan istilah-istilah yang sering
digunakan masyarakat. Misalnya Si Kampret (Satuan Individu Kreatif Ambisius
Modern Pede Radikal Eksotis Tangguh) masyarakat biasanya menggunakan
istilah ini untuk makian kepada orang yang tindakannya menyebalkan namun di
sini berbeda makna karena menjadi seseorang yang mempunyai sifat kreatif,
ambisius, modern, percaya diri, memiliki daya tarik dan tangguh. Contoh lain,
Penjaskes (Penyedia Jasa Bagi Pasangan Kesepian) biasanya digunakan dalam
istilah keolahragaan yaitu Pendidikan Jasmani dan Kesehatan namun berubah
makna menjadi sebuah pelayanan untuk menyediakan jasa bagi pasangan yang
kesepian, abreviasi ini juga digunakan agar sesuai dengan tema yang dibawakan
yaitu tentang LDR (Long Distance Relationship). Perubahan definisi makna
seperti ini banyak digunakan, maka bila definisi dipergunakan sebagai teknik
penciptaan humor, dapat dengan mengacu pada teori ketidaksejajaran. Artinya,
definisi yang diberikan atas suatu konsep oleh pencetus humor, ternyata tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan, diasumsikan, atau dipraanggapkan oleh
penerima humor. Misal, ketika si pencetus humor mendefinisikan bidadari, yang
seharusnya adalah wanita cantik yang ada atau turun dari kayangan, menjadi
monyet bergincu (Berger, 2005, hlm. 83)
Hal ini bertujuan agar masyarakat yang mendengar akan memahami singkatan
tersebut dan memahami makna yang sebenarnya. Panelis mengungkapkan
kepanjangannya terlebih dahulu dan kemudian menyingkat kepanjangan tersebut.
Ini dilakukan agar penonton yang menyaksikan juga bisa menebak kosakata apa
yang akan dihasilkan dan dapat menimbulkan efek lucu. Misalnya Pengkritisi
5
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tikus Kendor. Singkatan yang tidak logis banyak ditemukan dalam acara ini.
Singkatan yang tidak sesuai polalah yang membuat penonton menebak-nebak
kosakata apa yang akan dihasilkan dari kepanjangan tersebut.
Topik ini juga penting untuk diteliti karena dalam acara ILK terdapat kosakata
yang bernilai rasa negatif sehingga jika kita tidak mengetahui makna sebenarnya
akan berdampak negatif bagi kebahasaan kita. Hal ini terbentuk karena adanya
nilai kreatifitas dari sebuah berbahasa. Penggunaan abreviasi pada acara ILK juga
mempunyai maksud dan tujuan untuk menghibur sekaligus menjadi sebuah
sindiran terhadap isu yang sedang hangat dibicarakan.
Penelitian tentang abreviasi sangat menarik untuk dilakukan terbukti dengan
banyaknya penelitian mengenai abreviasi-abreviasi. Utami (2009) meneliti
tentang abreviasi di lingkungan polisi Republik Indonesia (POLRI) dengan
meneliti bentuk dan pola abreviasi, bidang apa saja yang mengandung abreviasi di
lingkungan POLRI, dan kekhasan yang terjadi pada abreviasi di lingkungan
POLRI.
Hampir sama dengan Utami, Andriyani (2009) menganalisis tentang abreviasi
di lingkungan Tentara Negara Indonesia (TNI) dengan meneliti bentuk dan pola
abreviasi, bidang apa saja yang mengandung abreviasi di lingkungan TNI, dan
kekhasan yang terjadi pada abreviasi di lingkungan TNI.
Wulandari (2008) melakukan penelitian tentang penggunaan akronim dan
singkatan dalam bahasa pelesetan pada acara Extravaganza dan Sketsa ABG. Ia
mendeskripsikan pola pembentukan akronim yang sering berubah menjadi makna
yang berbeda dari akronim tersebut. Jenis-jenis abreviasi yang terjadi pada
pelesetan, dan fungsi kultural.
Antonius (2008) melakukan penelitian tentang bahasa pelesetan dalam acara
Democrazy di Metro TV. Ia mendeskripsikan tentang bagaimana penggunaan
pelesetan, jenis bahasa pelesetan yang digunakan, dan pengaruh yang ditimbulkan
dari bahasa pelesetan.
Wulandari (2013) menganalisis tentang penggunaan abreviasi dalam bahasa
6
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sunda, setelah itu dibuat pola pembentukannya dan akan diketahui makna dari
hasil abreviasi dalam bahasa Sunda.
Dari beberapa tinjauan pustaka tersebut terlihat sudah banyak yang meneliti
tentang abreviasi. Namun, tuturan pelesetan abreviasi para panelis di acara ILK
belum ada. Peneliti ini berbeda dengan sebelumnya karena akan mendeskripsikan
pelesetan abreviasi dari bentuk lingualnya yang berupa kata, frasa, klausa dan
kalimat dan pola pembentukan kata. Selain itu, penelitian ini juga akan
mendeskripsikan makna yang terkandung dalam abreviasi ILK karena banyak
penelitian tentang abreviasi hanya mengklasifikasikan maknanya saja tidak
sampai didesripsikan secara mendalam.
B. Masalah Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan masalah penelitian yang meliputi 1)
identifikasi masalah, 2) batasan masalah, dan 3) rumusan masalah. Adapun
uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat identifikasi masalah sebagai berikut.
1) Ditemukan abreviasi dan singkatan yang tidak sesuai dengan struktur pola
pembentukan kata cenderung agar enak dilafalkan.
2) Pola pembentukan abreviasi dan singkatan sulit dirumuskan.
3) Terjadi perubahan bentuk makna dalam abreviasi/singkatan acara ILK.
4) Abreviasi dan singkatan terkadang negatif sehingga bisa berdampak buruk
bagi penonton yang menyaksikan yang tidak mengetahui maksud dari
kosakata tersebut.
5) Abreviasi dan singkatan yang digunakan tidak sesuai dengan tema.
7
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas, perlu adanya pembatasan masalah sehingga
memudahkan peneliti dalam menganalisis abreviasi unik ppada acara ILK.
Batasan masalah dalam peneltian ini dipaparkan sebaga berikut.
1) Bentuk lingual yang akan diteliti berupa pemendekan yang digunakan para
panelis untuk menamai kelompoknya di acara ILK.
2) Data yang diambil berupa tayangan yang didapatkan dari hasil rekaman
youtube pada April-Mei 2014.
3) Kosakata yang diambil berupa singkatan, akronim, penggalan, dan kontraksi.
4) Tuturan yang akan dimunculkan pada penelitian ini adalah berupa abreviasi
dari nama kelompok panelis yang meliputi kata, frasa, dan kalimat.
3. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut.
1) Bagaimana bentuk lingual pelesetan dalam tuturan panelis acara ILK Trans7?
2) Bagaimana pola pembentukan pelesetan dalam tuturan panelis acara ILK
Trans7?
3) Jenis pelesetan apa saja yang digunakan dalam dalam tuturan panelis acara
ILK Trans7?
4) Bagaimana perubahan makna dari hasil pelesetan dalam tuturan panelis acara
ILK Trans7?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) mengklasifikasikan bentuk lingual pelesetan dalam tuturan panelis acara ILK
Trans7,
2) mendeskripsikan pola pembentukan pelesetan dalam tuturan panelis acara ILK
8
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) mendeskripsikan jenis pelesetan yang digunakan dalam tuturan panelis acara
ILK Trans7, dan
4) mendeskripsikan perubahan makna dari hasil pelesetan dalam tuturan panelis
acara ILK Trans7.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat
teoretis maupun manfaat praktis. Berikut adalah uraian dari manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Pada umumnya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
masukan dalam pengajaran bahasa Indonesia. Dengan penelitian ini diharapkan
dapat ditemukan pola baru dalam pembentukan abreviasi khususnya pada acara
humor. Karena membentuk sebuah abreviasi tidak seenaknya karena harus sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengalaman bagi
masyarakat dalam menganalisis suatu bentuk abreviasi yang terdapat dalam acara
TV dan kosakata kita dapat bertambah.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini berguna untuk para penikmat acara tersebut agar
dapat memberikan kemudahan dalam mencerna maksud dari abreviasi itu. Selain
sebagai hiburan diharapkan abreviasi tersebut dapat memberikan nilai positif.
Pelesetan tersebut merupakan sebuah kreativitas berbahasa yang sering digunakan
para pelaku humor sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan
kepada para pengguna humor/tim kreatif agar saat membuat kosakata yang
berbentuk abreviasi/singkatan tidak seenaknya.
E. Sistematik Skripsi
Hasil dari laporan ini akan diselesaikan dalam bentuk skripsi. Agar
9
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skripsi. Sistematika ini berisi urutan penellitian dari BAB I hingga BAB V.
Berikut ini adalah rincian tentang urutan penulisan skripsi dari BAB I, BAB II,
BAB III, BAB IV, dan BAB V.
Pada BAB I akan dipaparkan mengenai latar belakang penelitian yang berisi
mengenai beberapa masalah yang melatarelakangi penelitian ini dan alasan
mengapa memilih penelitian ini, Sekilas mengenai penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian ini dan masalah yang terdapat pada penelitian ini.
Masalah-masalah tersebut meliputi identifikasi masalah, batasan masalah, dan
rumusan masalah. Selanjutnya akan dibahas juga tujuan penelitian dan manfaat
penelitian yang terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis,
yang terakhir sistematika skripsi agar mempermudah dalam penyajian skripsi.
Pada BAB II akan dipaparkan mengenai tinjauan pustaka dan landasan teori.
Tinjauan pustaka merupakan penelitian sebelumnya yang relevan. Dalam tinjauan
pustaka peneliti memaparkan pula perbedaan penelitian yang diteliti dengan
penelitian sebelumnya, mengontraskan, dan memosisikan kedudukan
masing-masing penelitian. Landasan teori ini memaparkan teori-teori yang akan
digunakan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini yaitu morfosemantik. Teori
yang akan dipaparkan meliputi pengertian morfologi, abreviasi, semantik, humor,
pelesetan, dan memaparkan apa itu acara Indonesia Lawak Klub (ILK).
Pada BAB III akan dipaparkan mengenai metode penelitian. Metode
penelitian ini memaparkan mengenai pisau analisis penelitian yaitu
morfosemantik dan pendekatan penelitian selain itu metode penelitian juga
meliputi sumber data dan korpus, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data.
BAB IV akan dipaparkan mengenai pembahasan dan pendeskripsian data
yang telah ditemukan peneliti. Hasil analisis data yang telah ditemukan melalui
teknik pengumpulan data lalu dianalisis dengan teknik analisis data dengan
menggunakan kartu data dan tabel untuk mempermudah menjawab rumusan
masalah yang mencangkup bentuk lingual pelesetan, pola pembentukan, jenis
10
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada BAB V berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi pemaparan berupa
jawaban hasil dari rumusan masalah yang meliputi bentuk lingual pelesetan, pola
pembentukan, jenis pelesetan, dan perubahan makna. Simpulan tersebut berisi
ringkasan jawaban penelitian yang tidak bertele-tele. Saran berisi pemaparan
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan morfologi dan semantik. Sehingga
penelitian ini menggunakan payung penelitian morfosemantik. Penelitian ini akan
menghasilkan pelesetan khas pada acara ILK. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dipilih agar dapat mendapatkan
gambaran mengenai penggunaan akronim dan singkatan dalam pelesetan yang
digunakan dalam acara ILK. Penelitian kualitatif juga merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Pada penelitian ini dideskripsikan masalah yang ada dengan cara mencari
kosakata-kosakata yang mengalami pemendekan atau biasa disebut abreviasi.
Penelitian kualitatif di sini merupakan penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yaitu berupa kosakata abreviasi pada acara ILK yang diamati kemudian
diuraikan secara jelas. Penjelasan dipaparkan secara natural, objektif, dan faktual.
Data deskriptif diperoleh dari pengamatan, perekaman, dan bahan tulis. Kemudian
peneliti mendeskripsikan dan menganalisis secara jelas mengenai bentuk dan pola
abreviasi khas yang terdapat pada acara ILK.
B. Sumber Data dan Korpus
Menurut Lofland (dalam Moleong, 1997, hlm. 112) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. Pada penelitian ini sumber data yang dihasilkan
berupa bentuk lisan. Sumber data diperoleh dari tayangan pada acara ILK. Pada
acara tersebut terdapat abreviasi-abreviasi yang diucapkan oleh para panelisnya.
33
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
acara komedi yang ditayangkan oleh Trans7 setiap Senin-Jum’at pukul 20.45
WIB.
Data dari penelitian ini berupa abreviasi khas pada tayangan ILK pada
April-Mei 2014 karena abreviasi yang mendukung untuk penelitian digunakan dominan
muncul pada bulan tersebut. Tema tayangan ILK setiap harinya berbeda.
Abreviasi-abreviasi yang dihasilkan tidak sesuai menurut pola abreviasi yang
benar. Sehingga abreviasi yang khas ini merupakan data utama yang akan
digunakan pada penelitian.
C. Desain Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai desain penelitian untuk
memperjelas metode penelitian. Desain penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
34
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN PELESETAN DALAM TINDAK TUTUR PANELIS ACARA INDONESIA LAWAK KLUB TRANS7
1) Data: Data dalam penelitian ini adalah tuturan plesetan berupa abreviasi yang digunakan oleh panelis Acara ILK.
2) Sumber Data: Sumber data diperoleh dari tayangan pada acara ILK Trans7 yang diambil melalui youtube pada April-Mei 2014.
Penganalisisan Data
1) Mentranskrip data hasil rekaman kemudian memasukan data berupa pelesetan abreviasi acara ILK dalam daftar tanyaan dan kartu data.
2) Mengidentifikasi semua data melalui tabel data untuk mempermudah penganalisisan. 3) Mengklasifikasi data yang sudah diidentifikasi berdasarkan tuturan yang berupa singkatan,
penggalan, kontraksi dan lambang huruf, serta pola pembentukan kata dan bentuk lingual berupa kata, frase dan kalimat pada pelesetan abrevasi acara ILK.
4) Menganalisis perubahan makna yang berupa singkatan, penggalan, kontraksi dan lambang huruf, serta pola pembentukan kata dan bentuk lingual berupa kata, frasa dan kalimat pada pelesetan abrevasi acara ILK.
Penyimpulan Data
1. Bentuk lingual dari tuturan abrevasi acara ILK yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat.
2. Pola pembentukan kata pada tuturan abreviasi acara ILK. 3. Jenis pelesetan pada tuturan panelis acara ILK.
4. Perubahan makna dari hasil abreviasi dalam acara ILK.
Hasil Analisis
35
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional
Berdasarkan judul pada penelitian ini yaitu penggunaan abreviasi khas
panelis pada tayangan acara ILK maka untuk memperoleh kejelasan istilah yang
digunakan peneliti memaparkan definisikan dalam penelitian sebagai berikut.
1) Pelesetan Abreviasi adalah hasil proses memelesetan kata agar bertambah dari
makna semula dan berbentuk humor yang dihasilkan dari proses pemendekan
kata untuk menamai suatu kelompok pada acara ILK.
2) Tuturan Panelis adalah tuturan yang disampaikan oleh panelis di Acara ILK
yang berupa abreviasi atau singkatan-singkatan untuk menghibur penonton.
3) Panelis adalah peserta diskusi yang hadir dalam acara ILK yang mempunyai
menciptakan abreviasi yang khas untuk menamai kelompoknya.
4) Acara ILK adalah sebuah acara komedi yang ditayangkan oleh TRANS7 pada
periode April-Mei yang mempunyai abreviasi-abreviasi khas di dalamnya.
5) Bentuk lingual adalah bentuk kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat
pada pelesetan ILK.
6) Kajian morfosemantik adalah salah satu ilmu di bidang linguistik yang
mengkaji tentang kata serta makna leksikal dan gramatikal yang terkandung
pada kosakata-kosakata termasuk abreviasi khas yang ada dalam plesetan
acara ILK.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kartu data. Data
yang telah diperoleh kemudian dimasukkan ke daftar tanyaan berupa tabel yang
berisi semua data abreviasi selama proses penelitian. Kemudian saat
penganalisisan akan di bantu oleh kartu data, satu data akan memiliki satu kartu
data dan akan dikelompokkan sesuai klasifikasi bentuk abreviasi dari data
36
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KARTU DATA
No. Data: Data:
1. Bentuk lingual: 2. Proses Abreviasi: 3. Pola Pembentukkan: 4. Jenis Pelesetan: 5. Perubahan Makna:
a. Makna leksikal:
b. Makna gramatikal:
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik
yaitu, teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Adapun pemaparan
teknik-teknik penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1) Teknik simak
Teknik ini dilakukan dengan cara menyimak tayangan acara ILK pada waktu
yang telah ditentukan.
2) Teknik rekam
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengunggah
video yang kemudian disimpan di kartu data.
3) Teknik catat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengalihwahanakan data dari rekaman
video kemudian dicatat dan disimpan pada kartu data. Selanjutnya data
37
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, data yang diambil berupa abreviasi khas dalam acara
ILK yang digunakan sebagai alat hiburan yang mengandung bahasa yang khas,
lucu dan menghibur. Namun, abreviasi tersebut melanggar pola pembentukan kata
yang benar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Mentranskrip data
Setelah mendapatkan data dari rekaman video berupa abreviasi khas, peneliti
mencatat dan mentranskrip data-data yang terdapat pada acara tersebut.
Kemudian memasukan data berupa abreviasi khas dalam acara ILK ke dalam
daftar tanyaan dan kartu data.
2) Mengidentifikasi data
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi data dan mendeskripsikan data yang
didapat dan dipaparkan melalui tabel untuk mempermudah dalam
menganalisis. Identifikasi data ini berupa singkatan, akronim, penggalan, dan
kontraksi dengan bantuan setiap tabel yang berbeda setiap bentuknya.
3) Mengklasifikasi data
Tahap selanjutnya adalah mengklasifikasi data yang sudah diidentifikasi
kemudian diklasifikasikan berdasarkan pola yang terjadi pada proses
pembentukannya sesuai bentuk-bentuk yang sudah diklasifikasikan, karena
setiap bentuk abreviasi memiliki pola pembentukan masing-masing yang
berbeda-beda. Apalagi pada abreviasi banyak yang tidak sesuai pola
pembentukan.
4) Menganalisis
Selanjutnya dilakukan pengolahan data yaitu analisis data. Data yang
diperoleh dari tahap klasifikasi dan transkripsi, kemudian dianalisis
berdasarkan kosakata abreviasi. Langkah terakhir peneliti mencoba untuk
38
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembentukan kata ini sesuai dengan pola yang ada dan untuk menganalisis
bagaimana perubahan makna yang terkandung.
5) Menyimpulkan
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa abreviasi yang digunakan
pada acara Indonesia Lawak Klub (ILK) banyak menggunakan pola pembentukan
yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Adapun simpulan peneliti
sebagai berikut:
1. Bentuk lingual yang terdapat dalam acara ILK ditemukan berupa kata, frasa,
dan klausa. Bentuk kata ditemukan 39 kata nomina, 3 kata adjektiva, dan 2
kata verba. Pada data ini tidak ditemukan bentuk kalimat. Pada bentuk frasa
ditemukan 29 data frasa eksosentrik dan 20 frasa endosentrik. Bentuk klausa
ditemukan 25data.
2. Data abreviasi dengan bentuk singkatan berjumlah 3 dengan 1 macam pola
pembentukan, bentuk akronim berjumlah 20 data dengan 17 pola
pembentukan kata, dan bentuk kontraksi berjumlah 105 data dengan 105 pola
pembentukan kata.
3. Terdapat 4 data dengan jenis pelesetan grafis (huruf) yaitu BKKBN (Barisan
Korban Kegelapan Banyak Nanya), IKIP (Institut Keguruan Ilmu Penghulu),
APJP (Asosiasi Pemulung Jalanan Protokol), dan BUMP (Badan Usaha Milik
Pelawak). Terdapat 37 data dengan jenis pelesetan morfemis (leksikon).
Terdapat 37 data dengan jenis pelesetan morfemis (leksikon) dan terdapat 87
data dengan jenis pelesetan frasal. Pada pelesetan ini didominasi oleh
pelesetan jenis frasal (kelompok kata) karena abreviasi yang digunakan
merupakan nama untuk sebuah perwakilan lembaga, lembaga ini yang
kemudian dipelesetkan menjadi kumpulan kalimat yang dirasa tidak logis dan
maknanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Adanya kekhasan bentuk pola abreviasi pada acara ILK. Pola kontraksi yang
176
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelafalan saja dan ketidaklogisan pada singkatan berpotensi untuk
membangun sebuah humor.
5. Data yang mengalami perubahan makna berjumlah 117 data dan yang tidak
mengalami perubahan makna berjumlah 11 data, diantaraya Euis Dangdang
Besbes Taktak, Akademitis, Persikat, Persibolot, Persekong, BUMP, Kang
Pareman, Cireng Gobang Gocer, M. Peran Got, Menbud, dan Menbanbud.
6. Data dari abreviasi acara Indonesia Lawak Klub (ILK) berjumlah 128 data
yang diambil dari 19 Episode periode April-Mei 2014. Data berupa bentuk
singkatan, akronim, dan kontraksi. Pada abreviasi ILK tidak ditemukan data
dalam bentuk penggalan dan lambang huruf.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukankan beberapa saran
sebagai sumbangan pemikiran. Adapun saran-saran yang penulis sampaikan
sebagai berikut.
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti abreviasi dengan
objek yang berbeda, abreviasi dengan bentuk kontraksi seperti acara ILK juga
dapat berpotensi menggunakan pisau analisis semantik kognitif agar makna
yang terkandung dapat diteliti lebih dalam lagi.
2. Bagi tim kreatif dapat membuat abreviasi-abreviasi lainnya yang lebih kreatif
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Aldjasya, A. (2012). (Online).
Tersedia di: (amroelz-aldjaisya.blogspot.com/2012/06/tegal-keminclong-moncer-kotane-gemah.html/m=1). Diakses 10 September 2014.
Andriyani, S. W. (2009). Penggunaan abreviasi di lingkungan TNI. (Skripsi). Universtitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Antonios, R. (2008). Bahasa plesetan dalam acara democrazy di Metro Tv. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Medan.
Arikunto, S. (2009). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.
Ba’dudu, A.M. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Berger, A. A. (2005). Teori Berger: Broadcast and communication arts. San FransiscoUniversity
Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2009). Semantik bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia Lawak Klub. 2014. Indonesia Lawak Klub. (online). https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Lawak-Klub/495313797252083#. Diakses 24 Mei 2014.
Kamusiana. (2008). (online)
Tersedia di: (kamusiana.om/inx.php/trm8,5889.xhtml). Diakses 10 September 2014.
Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Majapahit, P. (2010). Legenda ular putih memang ada. (online)
Tersedia di: (purisuryamajapahit.blogspot.com/2010/10/legenda-ular-putih-memang-ada.html/m=). Diakses 10 September 2014.
Mbot. (2004). (Online).
Tersedia di: (mbot.wordpress.com/2004/11/12/bahasa-indonesia-campur-campur-plis-dong-aaah/). Diakses 10 September 2014.
Moleong, L.J. (1997). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pateda, M. (2001). Semantik leksikal. Jakarta: Rineke Cipta.
Permana, G.Y. Car free day hari bebas kendaraan. (online).
Tersedia di: (http://gums-kesling.blogspot.com/2011/06/car-free-day-hari-bebas-kendaraan.html). Diakses 10 September 2014.
Paseban. (Tanpa Tahun). Apa itu tamagochi.(online)
Tersedia di: (m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=9276). Diakses 10 September 2014.
Rahmanadji, Didiek. 2007. Sejarah, teori, dan fungsi humor. Malang: Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Ramlan, M. (2001). Morfologi suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Ridwansyah. (2014). Indonesia Lawak Klub kritis dan menggelitik. [Online]. Tersedia di: http://ridwansyah.com/2014/02/10/indonesia-lawak-klub-kritis-dan-menggelitik/. Diakses 24 Mei 2014.
Samsuri. 1994. Analisis Morfologi. Malang:
Samsuri. 1982. Morfologi: suatu tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono
Sitaresmi, N & Fasya, M. (2011). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS
Soedjatmiko, Wuri. 1992. “Aspek Linguistik dan Sosiokultural di dalam Humor”
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taufik. (2014). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
(online). Tersedia di:
(muhamadalex01.blogspot.com/2014/01/pengertiantugas- funsi-wewenang-dan.html?m=1). Diakses 10 September 2014.
Tukang Ngetik. (2008). (online).
Tersedia di: (http://aingkumaha.blogspot.com/2008/05/pagar-betis-siliwangi-rakyat.html). Diakses 10 September 2014.
UPI. (2009). Profil UPI. (online)
Tersedia di: (www.upi.edu/profil/informasi/sejarah). Diakses 10 September 2014
Utami, D. N. (2009). Kajian abreviasi di lingkungan polisi republik Indonesia
(POLRI). (Skrispi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Verhaar. J.W.U. 1981. Pengantar Linguistik I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wijana. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak.
Wulandari, A.P. (2008). Penggunaan akronim dan singkatan dalam bahasa
plesetan (studi deskriptif terhadap bahasa bahasa plesetan pada acara extravaganza dan sketsa ABG)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Wulandari, Retno Eko. (2013). Penggunaan abreviasi dalam bahasa Sunda
(kajian morfosemantik). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
(Tanpa Nama). Arti nama markonah maksud asal nama bayi perempuan jawa. (online). Tersedia di: ((http://www.earthchild.info/arti-nama-markonah-maksud-asal-nama-bayi-perempuan-jawa.html)
(Tanpa Nama). (2007). Beda billboard, baliho, megatron, dan videottron. (online) Tersedia di: (http://cvastro.com/beda-billboard-baliho-megatron-v ideotron.htm). Diakses 10 September 2014.
(Tanpa Nama). (2014). Cerita Rakyat Nusantara. (online).
Tersedia di: (http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/175-Lutung-Kasarung#). Diakses 10 September 2014.
Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia di: (http://kamusslang.com). Diakses 10 September 2014.
(Tanpa Nama). (2014). Kitab Gaul. (online)
Tersedia di: (http://kitabgaul.com/word/capcus). Diakses 10 September 2014
(Tanpa Nama). (2013). Pengertian dan tujuan pendidikan jasmani. (Online). Tersedia di: (materipenjasorkes.blogspot.com.es/2013/03 / pengertian-dan-tujuan-pendidikan-jasmani.html?m=1). Diakses 10 September 2014.
(Tanpa Nama). (2001). Profil IWAPI (Online)
Tersedia di: (http://iwapi-pusat.org/statis-1-profil.html). Diakses 10 September 2014
(Tanpa Nama). (2012). Siapakah batman si manusia Kelelawar itu?. (online). Tersedia di: http://pasbanget.co/read/2012/07/20/2190/46/6/Siapakah-BATMAN-Si-Manusia-Kelelawar-itu)
(Tanpa Nama). (2012). Taman bungkul. (online).