HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE)
DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL
TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN
BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE
POLYCARBOXYLATE ETHERS
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi DIII Teknik Sipil
Oleh :
HOLIDIN ARIF
0902308
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH
SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Oleh :HolidinArif NIM : 0902308
ABSTRAK
Saat ini pengembangan terbaru Superplasticizer yang berbahan dasar
polycarboxylate telah secara luas digunakan dalam pekerjaan beton khususnya
pada produk beton pracetak karena bisa mempercepat proses hidrasi pada beton sehingga didapat nilai kekuatan awal beton tinggi dengan acuan umur beton dalam hari bahkan dalam jam.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai kelebihan perencanaan campuran beton (mix desain) dengan menambahkan
Superplasticizer tipepolycarboxylate ethers (PCE) jika dibandingkan dengan mix
desain beton normal di lihat dari sisi kelecakan, kuat tekan beton dan analisis biaya yang timbul. Sampelkubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15
cm,terdiridaribendaujibeton normal (BN)danBenda
ujipenambahansuperplasticizer PCE 1 % denganperkiraanreduksi air masing-masing 35 % (BTC Ra-35%), 40% (BTC Ra-40%), 45% (BTC Ra-45%) dan 50%
(BTC Ra-50%). masing-masingvariasiterdiridari 3 sampleyang akan
diujipadaumur6 jam dan 7, 14,21,28 hari sehingga total benda uji sebanyak 75 buah. Kuat tekanbeton rencana(f’c) padaumur 28 hariialah50 Mpa.
HasilpengujianmenunjukanpenambahanSuperplasticizer
tipepolycarboxylate ethers (PCE)sebesar 1%
dapatmenambahnilaikelecakandankuattekanjikadibandingkandenganbeton normal (BN) tanpacampuranSuperplasticizer tipepolycarboxylate ethers (PCE).Hasilujinilai slump rata-rata beton normal (BN) : 1.3 cm, (BTC Ra-35%) :
18.5 cm, (BTC Ra-40%) : 22.8 cm. Hasilpengujiankuattekanbeton rata-rata yang
telah di konversi ke benda uji silinderpadaumur 28 haribeton normal (BN) : 55.636 Mpa, (BTC Ra-35%) : 62.386 Mpa, (BTC Ra-40%) : 63.03 Mpa.
Jikadilihatdarisisiekonomipemakaian PCE 1% berdampakpadapengurangan semen sehingamunculpenghematanmasing-masing(BTC Ra-35%) sebesar± 18,87
% ; (BTC Ra-40%) sebesar± 23,61 %jika di
bandingkandenganhargacampuranbeton normal (BN). Tetapinilai workability yang terlalutinggipadacampuranbeton PCE 1% dengan FAS 0.31 adaresikoterjadiperistiwableedingdansegregasi.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE PLAN OF HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE WITH THE ADDITIONAL MATERIAL OF SUPERPLASTICIZER,
POLYCARBOXYLATE ETHERS TYPE
The Writer :Holidin Arif Student ID : 0902308
ABSTRACT
Nowadays, the new development of Superplasticizer with the basic material of polycarboxylate has been used widely in the concrete work especially for the concrete precast product, because it can accelerate the hydration process, so that there is the value of high early strength concrete with the reference of concrete in some days, moreover in some hours.
This research is used to give knowledge about the benefit of the plan of mixed concrete design by adding Superplasticizerpolycarboxylate ethers type (PCE), if it is compared with the normal mixed concrete design seen from the muddy side, the strong pressure of concrete, and the analysis of the cost which appeared. Sample of cube with the measure of 15 cm x 15 cm x 15 cm contains of the tested thing of the normal concrete (BN) and the tested thing of the additional Superplasticizer PCE 1 % with the approximation of each water reduction 35 % (BTC Ra-35 %), 40 % (BTC Ra-40 %), 45 % (BTC Ra-45 %) and 50 % (BTC Ra-50
%). Each variation contains of 3 samples which will be tested at the age of 6 hours and 7, 14, 21, 28 days, so that the total of the tested thing are 75. The strong pressures of planned concrete (f’c) at the age of 28 days are 50 Mpa.
The result of the test which shows the increasing of Superplasticizerpolycarboxylate ethers type (PCE) with the number of 1 % can increase the value of the muddy and the strong pressure if it is compared with the normal concrete (BN) without mixed Superplasticizerpolycarboxylate ethers type (PCE). The result of the slumped average value test of normal concrete (BN): (BTC Ra-35%): 18.5 cm, (BTC Ra-40%): 22.8 cm. The result of the strong pressure
of concrete average test which had been converted to the tested cylinder at the age of 28 days of the normal concrete (BN): 55.636 Mpa, (BTC Ra-35%): 62.386
Mpa, (BTC Ra-40%): 63.03 Mpa. If it is seen from the economical use side PCE 1
%, it will impact to the lack of sand, so that there is each saving (BTC Ra-35%) at
the number of ± 18,87 %; (BTC Ra-40%) at the number of ± 23,61 % if it is
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
workability which is very high for the mixed normal concrete PCE 1 % with FAS 0.31 will consist of bleeding event and segregation.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR GRAFIK ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 PerumusanPenelitian... 3
1.3 TujuanPenelitian ... 3
1.4 ManfaatPenelitian ... 3
1.5 BatasanMasalahPenelitian ... 4
1.6 SistematikaPenulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1 DefinisiBeton ... 6
2.2 Material Penyusun Beton ... 7
2.2.1 Semen Portland ... 7
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.3 Agregat ... 12
2.2.4 Concrete Admixture (Superplasticizer) ... 17
2.3 Sifat-sifatBeton ... 19
2.3.1 BetonSeger(Fresh Concrete) ... 19
1. TerminologiKelecakan (Workability) ... 19
2. PemisahandanPendarahan ... 20
3. Penakaran(Batching) danPencampuran(Mixing) ... 21
4. Perawatan(curing) ... 22
2.3.2 BetonKeras(Hardened Concrete) ... 22
1. KuatTekanBeton (fc’) ... 22
2. AsalKekuatanbeton ... 23
3. Faktor Air Semen ... 23
2.4 PerencanaanCampuranBeton (Mix Desain) ... 25
2.4.1 SyaratPerencanaan ... 25
2.4.2 SyaratProporsicampuran ... 26
1. KuatTekan Rata-Rata yang Disyaratkan ... 26
2. FAS denganPenambahanSuperplasticizer ... 27
3. Nilai Slump ... 29
4. UkuranAgregatKasarMaksimum ... 30
5. Kadar Air Bebas ... 31
6. SusunanGradasiagregatAgregathalus ... 32
7. ProporsiAgregatHalus ... 32
8. BeratJenisRelatifAgregat ... 33
9. KoreksiProporsiCampuran ... 34
2.5 BetonKekuatanAwalTinggi ... 35
2.6 SuperplasticizerTipePolycarboxylate Ethers (PCE) ... 36
2.6.1 Definisi ... 36
2.6.2 MekanismeKerja ... 36
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.7 KerangkaBerfikir ... 38
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ... 39
3.1 LokasidanSampelPenelitian ... …… 39
3.2 MetodePenelitian ... …… 39
3.3 VariabelPenelitian ... …… 40
3.4 DesainPenelitian ... …… 41
3.5 MaterialdanPeralatanPenelitian ... …… 43
2.6.1 Material ... 43
2.6.2 Peralatan ... 44
3.6 AlurPenelitian... 46
3.6.1 Persiapan Material danPeralatanPenelitian ... 47
3.6.2 Pengujian Material ... 47
3.6.3 Mix DesainBeton Normal (fc’ 50 Mpa) ... 48
3.6.4 Mix DesainBeton PCE 1% (fc’ 50 Mpa) ... 50
3.6.5 ProduksiBeton Normal dan PCE % ... 53
1. PembuatanCampuranBeton ... 53
2. PengukuranNilai Sump ... 54
3. Pembuatan Benda Uji ... 55
3.6.6 Perawatan Benda Uji(Curing Beton) ... 56
3.6.7 PengujianKuatTekan Benda Uji ... 57
3.6.8 AnalisisBiayaMasing-Masing Mix Desain ... 58
3.6.9 Analisis Data Pengujian ... 58
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Penyajian Data Hasil Penelitian ... 60
4.2 Hasil Pengujian dan Pembahasan ... 60
4.2.1Pengujian Material Alam ... 60
4.2.2Campuran Beton (Mix Desain)... 61
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.4Pengujian kelecakan (Workability) ... 64
4.2.5Pengujian Kuat Tekan Beton (fc’) ... 69
4.2.6Analisis Biaya Mix Desain ... 74
BAB V PENUTUP ... 77
5.1Kesimpulan ... 78
5.2Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini teknologi beton pracetak (pre-cast) di Indonesia sudah sangat
berkembang. Teknologi beton pracetak diketahui dapat menggantikan operasi
pembetonan tradisional yang dilakukan di lokasi proyek pada beberapa jenis
komponen struktur seperti tiang pancang, tiang listrik, girder jembatan, bantalan
rel kereta, turap dan lain-lain. Beberapa manfaat dari teknologi beton pracetak
adalah terkait dengan waktu, biaya, kualitas dan produktivitas produksi yang
lebih efisien jika dibandingkan dengan pembetonan tradisonal. Untuk menunjang
manfaat di atas maka perlu adanya varian beton dengan karakteristik kekuatan
awal yang besar sehingga tercapainya optimalisasi waktu dan kapasitas produksi.
Berbagai penelitian dan percobaan bahan kimia pembantu (admixture)
pada beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan karakteristik kekuatan
awal beton tanpa mengurangi Terminologi Kelecakan (Workability). Teknologi
bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan
percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi
terhadap pemakaian beton pracetak. Hasilnya muncul rekayasa mengenai
penambahan admixture concrete dengan dosis tertentu yang dapat menambah
kekuatan tekan awal pada beton. Penelitian itulah yang menjadi titik balik
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu solusi bahan tambah kimia (admixture) tersebut adalah
Superplasticizer tipe polycarboxylate ethers (PCE). Saat ini pengembangan
terbaru Superplasticizer yang berbahan dasar polycarboxylate telah secara luas
digunakan dalam pekerjaan beton khususnya pada produk beton pracetak. Pada
prinsipnya jenis admixture concrete ini memiliki mekanisme kerja yang sama
dengan Superplasticizer dari jenis lain yaitu dengan menghasilkan gaya
tolak-menolak (dispersion) yang cukup antara partikel semen agar tidak terjadi
penggumpalan partikel semen yang dapat menyebabkan rongga-rongga udara
didalam beton, yang akhirnya akan mengurangi kekuatan pada beton. Tetapi ada
beberapa jenis Superplasticizer tipe polycarboxylate ethers ini juga bisa
mempercepat proses hidrasi pada beton sehingga didapat nilai kekuatan awal
beton tinggi dengan acuan umur beton dalam hari bahkan dalam jam.
Adapun penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan
mengenai kelebihan perencanaan campuran beton (mix desain) dengan
menambahkan Superplasticizer tipe polycarboxylate ethers (PCE) jika
dibandingkan dengan mix desain beton normal di lihat dari sisi kelecakan, kuat
tekan beton dan analisis biaya yang timbul. Penggunaan Superplasticizer tipe
polycarboxylate ethers (PCE) ini memberikan beberapa kelebihan dalam hal
kekuatan beton serta menambah nilai workability secara signifikan. Terlepas dari
kelebihan penggunanan PCE di atas, muncul kelemahan yang cukup
mengkhwatirkan dari beton dengan penambahan PCE yaitu tidak mampu
mempertahankan sifat flowability campuran dengan waktu yang lama. Kita sering
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perlu adanya pengamatan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mengenai
penambahan Superplasticizer tipe polycarboxylate ethers (PCE) pada campuran
beton.
1.2
Perumusan Penelitian
Agar penelitian menjadi fokus pada pokok penelitian maka dibuatlah perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan campuran beton (Mix desain) dengan penambahan
dosis 1% PCE terhadap berat semen (cementitious ratio).
2. Bagaimana perbandingan nilai slump dan kuat tekan beton pada umur
beton 5 jam, 3, 7, 14, 28 hari yang dihasilkan beton dengan penambahan
dosis 1% PCE dengan beton normal tanpa penambahan PCE .
3. Membandingkan analisis biaya untuk beberapa perencanaan campuran beton
PCE 1% dengan beton normal.
1.3
Tujuan Penelitian
Berikut beberapa maksud dan tujuan yang diharapkan dari penelitian ini :
1. Memberikan gambaran mengenai berbagai mix desain dengan penambahan
dosis 1% PCE terhadap berat semen (cementitious ratio).
2. Memberikan Informasi mengenai perbandingan nilai slump dan kuat tekan
beton pada umur beton 6 jam, 3, 7, 14, 28 hari yang dihasilkan pada beton
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menganalisis harga masing-masing campuran dan efisiensi penggunaan
PCE terhadapa nilai ekonomi yang muncul akibat pengurangan semen
(cement saving).
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui
pengaruh Superplasticizer tipe polycarboxylate ethers (PCE) pada beton jika
dilihat dari kemudahan pengerjaan (kelecakan), kuat tekan beton serta anlisis
biaya yang muncul. Selain itu juga bisa menunjukan berbagai perencanaan mix
desain beton dengan penambahan PCE dengan dosis 1%.
1.5 Batasan Masalah Penelitian
Batasan masalah yang akan dibahas dari penelitian mencakup hal-hal sebagai
berikut :
1. Kuat Tekan beton rencana (f’c) 50 MPa pada umur 28 hari
2. Mix Desain memakai metode SK-SNI-T-15-1990-03 “Tata Cara Pembuatan
campuran beton Normal“
3. Pengujian bahan metode ASTM (American Standard for Testing Material)
dan SNI (Standar Nasional Indonesia) dari dinas Departemen Umum.
4. Superplasticizer yang dipakai dari jenis polycarboxylate ethers dengan merk
Tamcem 60RA didapat dari PT. Normet dengan dosis 1% dari berat semen.
5. Penelitian dilakukan di laboratorium Beton PT. Wijaya Karya Beton PPB
Majalengka.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistematika penulisan ini berdasarkan urutan kegiatan yang dibagi menjadi
beberapa bab dan di beberapa bab terdapat sub bab yang menjadi rincian
pembahasan.
Dalam Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Campuran Beton
Kekuatan Awal Tinggi (High Early Strength Concerete) Dengan Bahan Tambah
Superplasticizer Tipe Polycarboxylate ethers” terdiri dari lima bab yaitu :
1. Bab I pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang penelitian,
perumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah
penelitian, serta sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka , menjelaskan mengenai definisi beton, material
penyusun beton, sifat-sifat, Teori mengenai perencanaan campuran beton,
Pembahasan khusus hight early strength concrete dan superplasticizer tipe
polycarboxylate serta kerangka berfikir penelitian.
3. Bab III Metodologi Pengujian, Meliputi penentuan lokasi, waktu dan
sampel penelitian, metode penelitian, Variabel penelitian, Desain penelitian,
Material dan peralatan penelitian, serat Alur penelitian dari Tahapan Mix
Desain, Proses Pembuatan benda uji dan pengujian nilai Slump, Perawatan
(Curing) benda uji, dan Pengujian Kuat Tekan beton.
4. Bab IV Data Hasil Pengujian, yaitu menampilkan data hasil Pengujian
material, Mix Desain,Berat jenis beton, Nilai Slump dan Kuat tekan beton
yang dihasilkan serta analisis biaya dengan penambahan PCE 1%.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran, menguraikan tentang kesimpulan dan saran
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Sampel penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Wika Beton PPB
Majalengka . Sampel penilitian ialah benda uji yang berupa kubus dengan ukuran
diameter 15 cm x 15 cm x 15 cm, terdiri dari benda uji beton normal (BN) dan
Benda uji penambahan superplasticizer PCE 1 % dengan perkiraan reduksi air
masing-masing 35 % (BTC Ra-35%), 40% (BTC Ra-40%), 45% (BTC Ra-45%) dan
50% (BTC Ra-50%). masing-masing variasi terdiri dari 3 sampleyang akan diuji
pada umur 6 jam dan 7, 14,21,28 hari sehingga total benda uji sebanyak 75
buah.Kuat tekan beton rencana(f’c) pada umur 28 hari ialah50 Mpa.
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakandalam perencanaan campuran beton
kekuatan awal tinggi dengan menggunakan bahan tambah kimia superplasticizer
tipe polycarboxylateethers(PCE) ini adalah metode trial mix atau bisa disebut
metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan menambahakan
dosis PCE sebesar 1% terhadap berat semen ke dalam perencanaan campuran
beton. Kemudian akan membandingkan aspek kekuatan, kelecakan serta analisis
biaya antara beton normal (BN) yang bertindak sebagai kelompok kontrol dengan
beton penambahan superplasticizer tipe polycarboxylate (BTC) yang bertindak
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil pengamatan dan perencanaan campuran tersebut diatas,
diharapkan dapat diketahui pengaruh penambahan PCE 1% pada beton, selain itu
juga dikaji keuntungan dan kerugian dari penggunaan PCE 1% pada campuran
beton jika dibandingkan dengan beton normal (BN).
3.3
Variabel penelitian
Pengertian variabel menurut suharsimi arikunto (1998:99), yaitu :
“Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian”.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Varibel bebas (independen) yaitu variabel yang sengaja dimanipulasi
untuk diketahui identitas atau pengaruhnya terhadap variabel terikat.
2. Variabel terikat (dependen) yaitu variabel yang timbul akibat variabel
bebas atau respon dari variabel bebas.
3. Variabel pengendali adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan. Beberapa kemungkinan yang dapat mempengaruhi kuat tekan
beton dalam penelitian ini akan dikendalikan dengan berbagai perlakuan.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka variable dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X) adalah perencanaan campuran beton dengan
penambahan 1% PCE terhadap berat semen, merupakan variabel yang
mempengaruhi keberadaan variabel (Y).
2. Variabel terikat (Y) adalah kuat tekan beton, nilai slump dan analisis biaya
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Variabel pengendali (Z) penelitian ini adalah faktor air semen, umur beton,
jenis semen, asal dan kondisi agregat,dosis PCE 1%, pembuatan benda uji
dan proses perawatannya.
gambar 3.1 Skema hubungan antara variabel penelitian
3.4
Desain penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah diuraikan pada Bab I,
penelitian ini akan mencoba memberikan informasi mengenai berbagai kelebihan
dan kekurangan perencanaan campuran beton dengan penambahan dosis 1%
superplasticizer PCE jika dibandingkan dengan perencanaan campuran beton
normal. Kelebihan tersebut diatas ialah mencakup aspek dalam kemudahan
pengerjaan (kelecakan), nilai kuat tekan beton serta nilai ekonomis atau analisis
biaya yang dibutuhkan dari masing-masing mix desain.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seperti yang dijelaskan Pada babII bahwa superplasticizer memiliki tiga
peran, yaitu sebagai penambah kelecakan (plasticizer), mengurangi jumlah air
(water reducer), maupun mengurangi jumlah semen (cemen saver). Pada
penelitian ini penulis akan menggunakan superplasticizer tipe polycarboxylate
sebagai cemen saver dan penambah kelacakan(plasticizer).Untuk lebih jelas bisa
dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini :
Keterangan :
PCE = Superplasticizer PCE
w/c = Faktor air semen
fc’ = Kuat tekan beton
Gambar 3.2 Skema penggunaan superplasticizer
Seperti dilihat pada grafik diatas penambahan superplasticizer PCE pada
campuran beton normal akan menyebabkan pengurangan air (reduksi air) dengan
jumlah tertentu.Pengurangan air pada campuran beton akan menyebabkan nilai fas
semakin kecil sehingga kuat tekan beton bertambah, karena nilai FAS pada
penelitian ini merupakan variabel terikat artinya nilai FAS dikunci pada nilai Campuran
normal
Campuran dengan
superplasticizer
w/c = X + PCE w/c = X
fc' = Y - air fc' = Y
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu sehingga nilai kuat tekan yang ingin dicapai tetap. Cara untuk mengunci
nilai FAS ialah dengan mengurangi jumlah semen dalam campuran (Saving
cement).
Pada kondisi penggunaan water reducer biasa pengurangan jumlah air
yang tersebut diatas akan menyebabkan nilai slump tetap tetapi dalam kasus
penggunaan superplasticizer PCE nilai slump akan bertambah jika dibandingkan
dengan beton normal. Nilai slump ini yang akan menjadi tolak ukur berapa besar
reduksi air yang bisa dilakukan superplasticizer PCE dengan dosis 1% pada
keadaan FAS tetap.
3.5
Material dan Peralatan Penelitian
3.5.1 Material
Material yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebagai berikut :
1. Semen Portland yang digunakan adalah semen Tipe I yang merupakan
semen tanpa kemampuan khusus dari Merk Semen Gresik yang mengacu
pada standar ASTM C150-83a.
2. Agregat Kasar yang digunakan adalah Split (Crushed stone) dari
Ciwaringin Cirebon. Ukuran nominal agregat maksimum 20 mm atau 25
mm.
3. Agregat Halus yang digunakan adalah Pasir dari CimalakaSumedang.
Beton kekuatan tinggi sebaiknya menggunakan agregat halus dengan
modulus kehalusan 2,5 sampai dengan 3,2.
4. Air yang digunakan adalah Air Artesis dari PT. Wika Beton PPB
04-HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A (Bahan Bangunan
bukan Logam).
5. Superplasticizer yang digunakan adalah jenis polycarboxylate ethersdari
PT. Normet dengan merk Tamcem 60RA.
3.5.2 Peralatan
Peralatan penelitian yang di perlukan untuk melaksanakan berbagaipengujian
dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Timbangan analitis 25 kg dengan skala 100 gram.
Digunakan unuk menimbang berat material benda uji dan berat sampel
beton.
2. Oven yang suhunya dapat diatur sampai (110± 5)0 c
Digunakan mengeringkan agregat kasar dan agregat halus untuk
mengetahui berat kering oven material.
3. Gelas ukur 1000cc
Digunakan untuk melakukan pengujian kadar lumpur agregat kasar dan
agregat halus.
4. Takaran berbentuk silinder dengan volume 5 liter.
Digunakan untuk melakukan pengujian berat volume agregat kasar dan
agregat halus.
5. Satu set ayakan dengan ukurun lubang yang diatur ASTM C 33-03.
Digunakan untuk pengujian gradasi agregat halus dan agregat kasar.
6. Alat penggetar ayakan.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
Digunakan untuk menimbang berat material benda uji.
8. Piknometer atau labu ukur dengan kapasitas 500 ml.
Digunakan untuk pengujian berat jenis dan penyerapan air pada agregat
halus.
9. Kerucut terpancung (cone)
Digunakan untuk mengetahui keadaan jenuh permukaan (SSD) pada
pengujian berat jenis dan penyerapan air pada agregat halus.
10.Thermometer.
Untuk mengukur suhu pada pengujian berat jenis dan penyerapan air pada
agregat halus.
11.Penggaris alat ukur panjang
Digunakan untuk mengukur tinggi nilai slump.
12.Mesin aduk beton(mixer vertical)
Digunakan untuk mengaduk bahan penyusun beton dalam trial mix beton.
13.Kerucut terpancung dan perojok
Digunakan dalam pengujian tinggi nilai slump.
14.Cetakan beton kubus 15x15x15 cm
Digunakan untuk membuat sampel benda uji.
15.Mesin kuat tekan
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6
Alur Penelitian
Untuk mempermudah dan memberikan arah pada penilitian, maka
dilakukan langkah-langkah penelitian seperti di bawah ini :
Persiapan material dan Peralatan penelitian
Pengujian material
Mix desain beton normal fc' 50 Mpa
Mix desain beton PCE 1% (fc' 50 Mpa)
Produksi beton beton normal &
PCE 1% hasil Mix desain
Perawatan benda uji (curing beton)
Pengujian kuat tekan benda uji
Analisis biaya masing-masing mix desain
Analisis data pengujian
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.1 Persiapan Material dan Peralatan Penelitian.
Material penyusun beton disimpan di tempat yang terlindung dari
pengaruh cuaca secara langsung agar tidak mempengaruhi kualitas material dan di
simpan di dekat laboratorium beton PT.Wika beton PPB Majalengka. Untuk
peralatan dilakukan pengecekan kelengkapan peralatan baik peralatan pengujian
material, peralatan pengadukan beton serta perlengkapan pengujian kekuatan
beton.
3.6.2 Pengujian Material
Pengujian material pada penelitian ini hanya fokus pada pengujian
material alam yang kondisi,kualitas dan ukurannya masih heterogen sehingga
perlu kontrol yang ketat untuk mendapat material yang disyaratkan. Pengujian
material alam terdiri dari :
1. Pengujian agregat kasar (Split)
a. Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar.
b. Pemeriksaan kadar air agregat kasar.
c. Pemeriksaan kadar lumpur.
d. Pemeriksaan berat volume.
e. Pemeriksaan gradasi.
2. Pengujian agregat halus (Pasir)
a. Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus
b. Pemeriksaan kadar air agregat halus.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pemeriksaan berat volume.
e. Pemeriksaan gradasi.
3.6.3 Mix Desain Beton Normal (fc’ 50 Mpa)
Metode mix desain yang diterapkan untuk beton normal adalah
metodeSK.SNI.T-15-1990-03 “Tata cara pembuatan beton normal” yang
dijelaskan pada Bab II, kuat tekan yang direncanakan (fc’) pada umur 28 hari
adalah 50 Mpa. Perlu di ingat bahwa keadaan agregat tidak dalam keadaan kering
permukaan (SSD) maka perlu koreksi proporsi campuran terhadap kadar air pada
agregat. Untuk setiap benda uji diberi kode Identifikasi, berikut ini adalah diagram
dari keseluruhan kombinasi Mix Desain beton normal dalam penelitian ini :
Tabel 3.1 Diagram kombinasi pencampuran BN fc’ 50 Mpa
Klasifikasi Nama Umur Beton Jumlah Sampel
Beton Normal fc' 50
Mpa
BN
6 jam 3
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut merupakan langkah-langka perencanaan mix desain beton normal
menurut SK.SNI.T-15-1990-03 pada penelitian ini :
1. Penentuan kuat tekan beton.
2. Konversi kuat tekan kedalam kuat tekan kubus. (Persamaan 2.5).
3. Hitung nilai tambah ( +12 Mpa) → tidak ada benda uji sebelumnya.
4. Hitung kuat tekan rata-rata ( fcr’ = fc’ +12 Mpa).
5. Tentukan jenis semen yang digunakan.
6. Tentukan jenis agregat yang digunakan.
7. Tentukan nilai FAS (Gambar 2.3).
8. Tentukan nilai fas maksimum dan jumlah minimum semen (Tabel 2.10).
9. Tentukan nilai slump yag direncanakan (Tabel 2.11).
10.Tentukan ukuran agregatkasar maksimum.
11.Tentukan perkiraan jumlahkadar air bebas (tabel 2.12).
12.Tentukan kadar semen ( Persamaan 2.4 ).
13.Tentukan Proporsi agregat halus (Gambar 2.4).
14.Tentukan proporsi agregat kasar (100%- langkah 13).
15.Hitung berat jenis relatif gabungan (Persamaan 2.9).
16.Tentukan berat jenis beton dalam keadaan basah ( Gambar 2.5).
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17.Hitung kadar agregat gabungan [langkah (15)-((12) + (11))].
18.Hitung kadar agregat Halus [langkah (17) x (13) (100 %)].
19.Hitung kadar agregat kasar [langkah (17) x (14) (100%)].
20.Lakukan koreksi proporsi campuran karena keadaan material bukan SSD
(Persamaan 2.10).
3.6.4 Mix Desain Beton PCE 1% (fc’ 50 Mpa)
Metode mix desain yang diterapkan untuk beton PCE dosis 1% adalah
metode modifikasi antara metode SK.SNI.T-15-1990-03. Setelah ditentukan
berapa besar reduksi air dalam suatu trial mix untuk dosis PCE 1% perlu
pengurangan kadar semen dalam mix desain sehingga nilai faktor air semennya
tetap. Selain itu pengurangan air campuran yang digunakan juga berdampak pada
berat jenis beton dalam keadaan basah bertambah sehingga perlu koreksi berat
agregat yang digunakan dalam mix desain.
Dalam hal ini nilai slump dan kuat tekan beton adalah variabel terikat yang
merupakan kontrol dari dampak penambahan PCE 1%. Dalam pengujian ini
penulis mengambil rujukan dari pengujian trial mix yang dilakukan dilakukan
sebelumnya bahwa dosis 1 % PCE merk TC 60RA bisa merudiksi air sebesar 30
% - 40 % dari kebutuhan awal untuk suatu campuran dengan nilai fas tetap.Pada
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35%,40%,45%,50% dari kebutuhan semula. Berikut ini adalah diagram dari
keseluruhan kombinasi Mix Desain beton PCE 1% dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 Diagram kombinasi pencampuran BTC dosis 1%
Klasifikasi Nama Umur Beton Jumlah Sampel Total
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
air 45 % 7 hari 3
Berikut merupakan langkah-langka perencanaan mix desain beton dengan
penambahan PCE 1% pada penelitian ini :
1. Penentuan kuat tekan beton.
2. Konversi kuat tekan kedalam kuat tekan kubus. (Persamaan 2.5).
3. Hitung nilai tambah ( +12 Mpa) → tidak ada benda uji sebelumnya.
4. Hitung kuat tekan rata-rata ( fcr’ = fc’ +12 Mpa).
5. Tentukan jenis semen yang digunakan.
6. Tentukan jenis agregat yang digunakan.
7. Tentukan nilai FAS (Gambar 2.3)
8. Tentukan nilai fas maksimum dan jumlah minimum semen (Tabel 2.10).
9. Tentukan nilai slump yag direncanakan (Tabel 2.11).
10.Tentukan ukuran agregat maksimum.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12.Tentukan prosentase perkiraan reduksi air yang diambil (%).
13.Tentukan kadar air bebas sebelum penambahan PCE (tabel 2.12).
14.Tentukan kadar air tereduksi dalam liter [Langkah (12 � 11
100% �(12)].
15.Tentukan kadar air terpakai dalam liter [Langkah (13)-(14) ]. 16.Tentukan kadar semen ( Persamaan 2.4 ).
17.Tentukan Proporsi agregat halus (Gambar 2.4).
18.Tentukan proporsi agregat kasar (100%- langkah 17).
19.Hitung berat jenis relatif gabungan (Persamaan 2.9).
20.Tentukan berat jenis beton dalam keadaan basah ( Gambar 2.5).
21.Hitung kadar agregat gabungan [langkah (20)-((15) + (16))].
22.Hitung kadar agregat Halus [langkah (21) x (17) (100 %)].
23.Hitung kadar agregat kasar [langkah (21) x (18) (100%)].
24.Lakukan koreksi proporsi campuran karena keadaan material bukan SSD
(Persamaan 2.10).
25.Hitung kebutuhan PCE per-m3 campuran beton [langkah 11 �(16) (100%) ].
3.6.5 Produksi Beton Normal dan PCE 1% Hasil Mix Desain
Langkah-langkah dalam tahap ini dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
1. Pembuatan Campuran Beton
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membuat campuran beton berdasarkan analisis mix desain yang telah
direncanakan. Pembuatan campuran beton ini mengikuti standar
ASTM C192-76.
b. Peralatan
Timbangan 100 kg
Takaran air
Ember dan sendok beton (sekop)
Mixer beton
Bak tempat adonan basah
c. Bahan
Semen Gresik Tipe 1
Pasir
Split
Air
Superplasticizer PCE (untuk beton PCE 1 %)
d. Prosedur Pelaksanaan
Disiapkan semua bahan pembuatan campuran yang sudah dihitung
masing-masing beratnya.
Molen dibasahi dengan air.
Dimasukan semua split dan ¾ bagian air.
Setelah semua split terbasahi merata kemudian dimasukan
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimasukan sisa air dengan penambahan Superplasticizer.
Kemudian dibiarkan teraduk sampai merata.
Setelah campuran beton tersebut telah cukup homogen sekitar 3-5
menit, campuran beton tersebut dapat dituang kedalam bak adonan.
2. Pengukuran Nilai Slump
a. Tujuan
Mendapat nilai slump sebagai tolak ukur kemudahan pengerjaan.
Slump test yang digunakan mengacu pada Standart ASTM C-143.
b. Peralatan
Kerucut terpancung dan penumbuk Standart ASTM C-143
Penggaris
Bahan
Beton segar dari mixer
c. Prosedur Pelaksanaan
Membasahi alas dan bagian dalam Slump test
Meletakan alas ditempat yang stabil dan letakkan slump test
ditengah-tengah alas kemudian tekan dengan kuat.
Adonan beton segar dimasukkan kedalam alat pengukur slump
dalam 3 bagian.
Setiap lapisan dirojok masing-masing 25 kali dengan alat
perojok.Perojokan harus merata di setiap permukaan luasan dan
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah penuh lalu diratakan dengan menggulungkan batang
perojok di permukaannya.
Secara perlahan alat pengukur slump diangkat dalam arah vertical
setinggi 300 mm dengan angkatan yang mantap tanpa ada
goyangan maupun usikan.
Ukur penurunan yang terjadi dengan meletakkan alat pengukur
slump sebelah adonan beton dengan mengambil acuan alat
pengukur slump.
3. Pembuatan benda uji
a. Tujuan
Mencetak adonan beton segar pada ctakan berbentuk kubus 15 x 15 x
15 cm.
b. Peralatan
Kubus dengan ukuran 15x15x15 cm
Perojok dengan diameter 16 mm dan panjang 600 mm
Ember dan sendok beton (sekop)
c. Bahan
Beton segar
Pelumas cetakan
d. Prosedur Pelaksanaan
Adonan beton segar dimasukan kedalam alat pencetak berbentuk
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara tipis dindingnya dengan pelumas terlebih dahulu untuk
mempermudah mengeluarkan benda uji dari cetakan tersebut.
Adonan beton segar dimasukan kedalam pencetak dalam 3 bagian
dengan masing-masing kedalaman 67mm, dan kedalaman kedua
134 mm.
Setiap lapisan dirojok masing-masing 25 kali dengan alat perojok.
Setelah penuh ratakan dengan sendok beton sehinggga didapat
permukaan yang cukup rata.
3.6.6 Perawatan Benda Uji (curing beton)
1. Tujuan
Perawatan benda uji setelah dikeluarkan dari cetakan sampai
pengetesan bertujuan untuk :
a. Mencegah penguapan air secara berlebihan dari lapisan beton yang
belum mengeras yang justru dibutuhkan untuk proses pengerasan
beton.
b. Mencegah pengurangan kebutuham air selama proses hidrasi
semen.
2. Peralatan
Bak curing dengan air tawar bersuhu 23 ± 1.7oC
3. Bahan
Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Benda uji harus segera di curing setelah 24 jam dari pencetak
kubus.
b. Benda uji dimasukan kedalam bak curing sampai hari pengetesan.
3.6.7 Pengujian Kuat Tekan Benda Uji
1. Tujuan
Untuk mengetahui kuat tekan beton dari kubus beton yang mewakili
specimen beton dalam mix desain. Prosedur pemgujian kuat tekan
beton digunakan mengacu pada Standar ASTM C-39-81.
2. Peralatan
Universal testing machine dengan kapasitas 2000KN dan
ketelitian0.1KN model Torsee RAT-200.
3. Bahan
Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm
4. Prosedur pelaksanaan
a. Permukaan benda uji yang akan ditest dibersihkan dan diletakan
pada alat test.
b. Benda uji harus ditempatkan tepat ditengah konsentrasi dari alat
test.
c. Kecepatan pembebeanan harus kontiniu dan tanpa hentakan dengan
kecepatan pembebanan yang disyratkan 0.14 s/d 0.34 Mpa/detik.
d. Dilihat dan dicatat nilai kemampuan hancur dari benda uji.
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis biaya masing-masing campuran dilakukan dengan cara
mengalikan kebutuhan material baik split, pasir, semen dan superplasticizer untuk
1 m3 beton dengan harga satuan masing-masing bahan tanpa memperhitungkan
kebutuhan dan biaya tenaga kerja yang muncul. Semua material dinyatakan dalam
satuan berat (kg) kecuali superplasticizer yang dinyatakan dalam satuan liter.
Perlu diketahui material pasir dan split harga dipasaran adalah per- m3 , maka
perlu konversi dari satuan volume (m3) ke dalam satuan berat (kg) dengan
mengalikan berat jenis (kg/m3) masing-masing material.
3.6.9 Analisis Data Pengujian
Analisis Data yangakan dibahas dalam penelitian ini meliputi :
1. Sifat beton segar (slump test)
2. Kuat tekan beton.
3. Analisis biaya masimh-masing mix desain.
Data yang tersebut diatas akan dianalisis dan disajikan secara deskriptif
kuantitatif dalam bentuk grafik dan tabel untuk selanjutnya diketahui dan
dibandingkan seberapa jauh kemampuan mix desain beton normal dan
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengurangan kebutuhan semen terjadi seiring dengan pengurangan
kebutahan air (water reducing) yang ditentukan. Semakin besar pengurangan
kebutahan air sejalan dengan semakin besar juga saving cement akibat nilai FAS
konstan. Dalam dunia beton pracetak, biasanya acuan rencana diambil umur beton
5-6 jam harus mencapai 40-50 % dari kekuatan rencana pada umur 28 hari.
Artinya untuk masuk dalam karakteristik tersebut pada umur 6 jam beton harus
menghasilkan strength berkisar 20 - 25 Mpa. Kuat tekan beton umur 6 jam pada
penelitian ini hanya dihasilkan 13 % dari kekuatan rencana pada umur 28 hari.
Bisa disimpulkan bahwa perencanaan beton dengan penambahan PCE 1 % yang
mengikuti konsepsi strength beton normal dengan nilai FAS 0.31 (fc’ 50 Mpa)
belum memenuhi tujuan penggunaan sebagai acuan mix desain high early
strength concrete. High early strength concrete
Kenaikan nilai workability secara signifikan terjadi akibat penambahan
PCE 1 % sehingga sangat cocok digunakan dalam perencanaan beton mutu tinggi.
Tetapi nilai workability yang terlalu tinggi pada beton PCE 1 % dengan nilai FAS
0.31 menjadi pemicu terjadinya peristiwa bleeding dan segregasi. Secara
kesulurahan nilai kuat tekan beton yang dihasilkan beton PCE 1% pada umur
umur 6 jam dan 7, 14, 21, 28 hari lebih besar jika dibandingkan dengan beton
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembuatan proporsi campuran beton PCE 1% jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan beton normal Ini terjadi karena reduksi penggunaan semen
pada campuran beton PCE 1%. Bisa dikatakan bahwa semakin besar reduksi air
yang dilakukan sejalan dengan pengurangan jumlah semen maka akan semakin
kecil biaya yang ditimbulkan.
5.2Saran
Perlu ada kontrol yang ketat mulai dari tahap mix desain sampai dengan
pelaksanaan dalam Penggunaan superplasticizer tipe polycarboxylate ether pada
Perencanaan beton High early strength concrete. Hal ini dilakukan untuk
menghindari timbulnya efek negatif pada saat pelaksanaan dilapangan seperti
peristiwa bleeding, segregasi dan pengerasan awal tinggi yang bisa berpengaruh
terhadap susah dalam pengerjaan, serta kuat tekan beton yang rendah.
Selain itu pemadatan secara manual (dirojok) menjadi salah satu
penyumbang nilai porositas pada beton khusunya pada beton dengan pengerasan
awal, salah satu solusi adalah penggunaan pemadatan dengan cara di getar
(vibration) guna mendapatkan beton dengan nilai porositas yang kecil.
Perencanaan beton High early strength concrete sudah semestinya menggunakan
acuan umur beton dalam jam. Hal yang lain yang bisa dilakukan ialah dengan
merubah dosis PCE yang di berikan. Pengujian dan trial mix yang selanjutnya
dirasa perlu dilakukan untuk mendapatkan Perencanaan beton High early
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
AntonidanSugiharto,H. (2007) “
Kompatibilitasantarasuperplasticizertipepolycarboxlatedan naphthalene
dengan semen lokal. Konfrensinasionaltekniksipil, Yogyakarta.
AntonidanNugraha, P. (2007).Teknologibetondari material, pembuatan,
kebetonkinerjatinggi.Surabaya : Cv. Andi Offset.
BadanStandarisasiNasional. (2004). SNI 15-2049:2004 “Semen Portland”,
Jakarta : BSNI.
BadanStandarisasiNasional. (2008). SNI 1973:2008 “Cara ujiberatisi, volume produksicampurandankadarudarabeton”, Jakarta : BSNI.
BadanStandarisasiNasional. (2008). SNI 2848:2008 “Cara ujiberatisi, volume produksicampurandankadarudarabeton”, Jakarta : BSNI.
BadanStandarisasiNasional. (2008). SNI 1969:2008 “Cara ujiberatjenisdanpenyerapan air agregatkasar”, Jakarta : BSNI.
DepartemenPekerjaaanUmum (2003). SK.SNI.T-15-1990-03 “Tata
carapembuatanbetonnormal”,Jakarta :DPU.
DepartemenPekerjaaanUmum (1990). SNI 03-1970-1990
“Metodepengujianberatjenisdanpenyerapan air agregathalus”Jakarta :DPU.
DepartemenPerindustriandanperdagangan. (1996).
Panduanpraktikumteknologibeton (Ujifisik& Mix desain)
Handry, T. (1998).Teknologibahan – admixture [Online].Tersedia: http://
HOLIDIN ARIF, 2013
PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hernando, F.
(2009).Perencanaancampuranbetonmututinggidenganpenambahansuperpla
sticizerdanpengaruhpenggantian semen denhan fly
ash.SkripsisarjanapadaUniversitas Islam Indonesia.tidakditerbitkan.
Mustofa, D. (2011).Efekhibridisasiseratterhadapkuatlenturbalokbetonhibrid fiber
reinforced self compacting concrete (hyfrscc). SkripsiPadaUNY
:tidakditerbitkan.
Toyuharu, N. (1990), Chemical admixture yoimprove the microstruktur and
properties of hardened concrete. Hokkaido: Hokkaido university.
Wibowo, P.A. (2008). “Bahan
-bahanpenyusunbeton”.MakalahpadatugasIlmubahan, Bandung.
Wikipedia (2011) Semen, 6 November, [Online],