• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI

(Studi Deskriptif Pada Grup Nasyid EdCoustic)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh

Luki Agung Lesmana P 1104264

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM

MELALUI SENI MUSIK ISLAMI

(Studi Deskriptif pada Grup Nasyid EdCoustic)

Oleh

Luki Agung Lesmana P 1104264

Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Luki Agung Lesmana P 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

(5)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

(6)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

(7)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Skripsi berjudul “Implementasi Dakwah Islam Melalui Seni Muik Islami” ini dilatarbelakangi oleh kurangnya respons remaja terhadap majelis ilmu. Penyebabnya adalah minimnya inovasi dalam pelaksanaannya, sehingga membuat seseorang enggan mengikutinya. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kasus yang menyeret beberapa nama da’i. Hal ini akan berimbas kepada keberlangsungan dakwah serta rusaknya generasi muda Islam di masa yang akan datang. Maka dari itu nasyid lahir sebagai wujud inovasi dalam pelaksanaan dakwah Islam. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta keberhasilan dakwah Islam melalui seni musik Islami pada nasyid EdCoustic. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, display data, dan disimpulkan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perencanaan dakwah EdCoustic sudah baik karena terdapat landasan dakwah yang jelas, dakwahnya memiliki manfaat, didukung keilmuan yang mumpuni, memiliki analisis dakwah jangka panjang serta penentuan waktu, lokasi, biaya, materi dan metode dakwahnya. Pengorganisasian dakwah EdCoustic dikatakan sudah baik karena terdapat pembagian tugas yang jelas, penentuan orang dalam pelaksanaan tugasnya, menetapkan objek dakwahya dan membentuk kerjasama dengan para da’i lainnya. Lalu pelaksanaan dakwah EdCoustic pun sudah baik karena mencakup nilai-nilai spiritual, pemikiran, material, penguasaan lapangan dan gerakan dakwah. Namun terdapat satu hal yang disayangkan, yakni kurangnya pembukuan administrasi manajemennya. Sementara itu keberhasilan dakwah EdCoustic dikatakan berhasil karena banyaknya respons positif dari pendengar, perubahan positif pada pendengar serta beberapa penghargaan yang EdCoustic raih selama berkiprah dalam dunia dakwahnya melalui seni musik Islami.

(8)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT qualitative approach. Data were collected through observation, interview, and documentary analysis. The analytical study by data reducting, data display and conclude the data. This research shown preaching planned by EdCoustic was already fine because it is based on a clearly preaching, meaningful preaching, supported by great knowledge, has a length period of time analytical preaching and time management, location, expanse, matter, and also the method of preaching. The preaching organization of EdCoustic said already fine because it has clear distribution of dury, choosing some one on the right position, decide the object and develop cooperation with others preacher. The preaching implementation of EdCoustic also already fine because covered spiritual values, thinking, material, mastery of the spot and also the preaching movement. Unfortunately, it has weakness of the management of the administration. While, the success of EdCoustic preaching already fine caused positivie response and change the hearing and also some achievements of EdCoustic on the preaching circumustance through Islamic music.

(9)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

PEDOMAN TRANSLITERASI DARI ARAB KE LATIN INDONESIA ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Rumusan Masalah Penelitian ...7

C. Tujuan Penelitian ...8

D. Manfaat Penelitian ...8

E. Struktur Organisasi Skripsi...9

BAB II LANDASAN TEORETIS ...10

A. Konsep Dakwah Islam...10

B. Seni Musik Islami dan Nasyid...19

C. Manajemen Dakwah Islam dalam Seni Musik Islami (Nasyid) ...24

D. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ...29

BAB III METODE PENELITIAN ...31

(10)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ...32

C. Definisi Operasional ...33

D. Pengumpulan Data...34

E. Analisis Data ...38

F. Coding (Pengodean) ...40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...41

A. Gambaran Umum Profil Grup Nasyid EdCoustic ...41

1. Awal Berdiri...41

2. Perjalanan Karier...41

B. Temuan Penelitian ...43

1. Perencanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...43

2. Pengorganisasian Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...47

3. Pelaksanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...49

4. Keberhasilan Dakwah EdCoustic Melalui Se ni Musik Islami...53

B. Pembahasan ...56

1. Perencanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...56

2. Pengorganisasian Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Is lami. ...71

3. Pelaksanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...74

4. Keberhasilan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...81

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...84

A. Simpulan ...84

(11)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ...88

(12)

1

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di zaman modern saat ini banyak sekali remaja di Indonesia yang menggandrungi trend budaya Barat. Tidak sedikit dari mereka yang menjadikan budaya Barat sebagai role model dalam kehidupannya, karena mereka memandang itu adalah sebuah seni. Seperti diantaranya seni dalam berpenampilan, musik, arsitektur, dan lain sebagainya. Sebagian dari mereka melakukan itu semua semata-mata hanya untuk memenuhi rasa senangannya saja.

Menurut Y Sumandiyo Hadi (2006, hlm. 269) sebagaimana keindahan,

“kesenangan” juga merupakan sifat relatif bagi manusia. Kesenangan terletak

pada hubungan yang terdapat antara objek dengan manusianya. Sehubungan dengan masalah yang dibicarakan, orang merasa senang karena objek keindahan yang ditangkap memenuhi seleranya. Kegiatan ini lebih ditangkap sebagai suatu pengungkapan senang.

Sejalan dengan hal itu, Samsul Munir Amin (2009, hlm. 249) menjelaskan bahwa pengakuan seni oleh Islam tidak lepas dari fitrah manusia yang menuntut keserasian dan keseimbangan antara unsur-unsur pikir, rasa karsa, dan karya. Dari sisi fungsinya, seni dapat menjadikan media mensyukuri nikmat Allah, dimana Allah telah menganugerahi manusia berbagai potensi, baik potensi rohani, maupun potensi inderawi (mata, telinga, dan lain-lain). Fungsi seni disini ialah menghayati sunnah Allah baik pada alam, maupun yang terdapat pada kreasi manusia.

(13)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, keindahan dan kesenangan manusia dapat dipengaruhi gairah hidupnya dan tentu mampu pula membangkitkan semangat kerja untuk berkreasi.

Sedangkan Nanang Rizali (2012) menyebutkan bahwa seni sebagai bahasa universal diharapkan mampu dijadikan sarana untuk mengajak berbuat baik (ma’rūf), dan mencegah perbuatan tercela (munkār) serta membangun kehidupan yang berkeadaban dan bermoral. Di samping itu diharapkan dapat mengembangkan dan menumbuhkan perasaan halus, keindahan dan kebenaran

menuju keseimbangan „material-spiritual‟. Dengan demikian seni mampu

berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani, serta dapat memberi kepuasan secara fisik dan psikis.

Namun faktanya, belakang ini marak sekali diberitakan tindakan amoral. Seperti pemberitaan yang dilansir oleh detikcom yakni mengenai penutupan paksa prostitusi Dolly oleh Walikota Surabaya (detikNews, 2014). Harian Kompas menambahkan ada pula kasus tindakan pelecehan seksual yang melibatkan tujuh siswi SMK di Mataram, Lombok ketujuh siswi ini mendapat perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh guru agama Islam (Septia, 2015). Ini merupakan segelintir kasus yang diakibatkan terpengaruhnya nilai-nilai negatif budaya Barat.

Sesungguhnya tujuan adanya syariat Islam ini adalah untuk menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan kehormatan (UPI, 2009, hlm. 7). Kasus-kasus di atas tentunya akan berdampak buruk pada kelima aspek tersebut. Terampasnya masa depan generasi muda bangsa Indonesia, sehingga menyebabkan depresi berat bagi korbannya. Terjerumus anak usia sekolah ke dalam tindakan perzinaan, serta kasus pornografi dan pornoaksi.

(14)

3

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengalaman bangsa Indonesia selama masa reformasi di mana pornografi dan prostitusi luar biasa maraknya, dari mulai gambar dan adegan-adegan setengah telanjang yang ditayangkan di media massa sampai pada pemerkosaan, perselingkuhan, pelacuran, sodomi, homoseks dan lesbian yang terjadi hampir di semua tingkat kehidupan masyarakat. Sehingga para remaja (pelajar dan mahasiswa) berdasarkan hasil penelitian lembaga swadaya masyarakat, di beberapa kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Medan, rata-rata 40-50% telah melakukan perzinahan/pelacuran sesama mereka. Dan banyak pula pemerkosaan, perselingkuhan dan pelacuran yang dilakukan oleh remaja yang berakhir dengan pembunuhan. Padahal bangsa Indonesia 86% pemeluk agama Islam, yang pada masa lampau taat beragama dan bermoral baik, telah seharusnya apabila sekarang berusaha mencegah dan mengendalikan super-krisis pornografi dan prostitusi dengan melahirkan undang-undang anti pornografi dan prostitusi (Djaelani 2006, hlm. 83-84). Kemudian selain permasalahan di atas, ada pula permasalahan mengenai krisis identitas. Yahudi secara nyata berhasil membungkus tubuh umat Islam dengan pakaian ala Yahudi. Akibatnya nyaris sulit membedakan mana remaja Islam dengan yang non-Islam. Ada laki-laki yang ngaku Islam tapi pakai anting, jeans ketat dan robek serta berperilaku yang tidak mencerminkan Islam. Bahkan

tak sedikit remaja putri yang tengah bergelut dengan dunia artis malu menyebut dirinya sebagai muslim. Na’udzubillāħ (Al-Ghifari, 2004, hlm. 82).

Lalu timbul pertanyaan, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam. Seyogianya pendidikan Islam seseorang itu bisa berkembang secara maksimal karena pendidikan Islam tidak hanya diperoleh melalui lembaga formal saja, melainkan bisa juga melalui taman pendidikan al-Quran, pengajian, majelis ta’līm dan yang lebih krusial lagi adalah pendidikan dalam keluarga,

(15)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai model, orang tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada orang tua agar selalu mengajarkan sesuatu yang baik-baik saja kepada anak mereka. Dalam salah satu

hadits dari Ibn Abbās ra, Bayḥaqi meriwayatkan, Rosulullah saw, bersabda: “Di

antara hak orang tua terhadap anaknya adalah mendidiknya dengan budi pekerti

yang baik dan memberinya nama yang baik”.

Jika melihat fenomena remaja saat ini, tidak sedikit remaja yang menghabiskan waktunya dengan kegiatan-kegitan yang tidak bermanfaat dibandingkan meluangkan waktunya untuk belajar ilmu agama. Sebagaimana Karlina (2008, hlm. 56) dalam penelitian menyebutkan minat remaja di salah satu daerah di Jakarta Timur terhadap kegiatan keagamaan adalah biasa-biasa saja (kualifikasi sedang). Hal ini ditunjukkan dengan presentase 44.83% remaja yang tertarik untuk mengikuti kegiatan keagamaan

Adapun hal ini disebabkan oleh tidak adanya faktor-faktor yang menimbulkan minat terhadap kegiatan keagamaan seperti: tidak adanya motivasi, merasa tidak butuh, lingkungan yang tidak mendukung, fasilitas yang tidak memadai, kondisi keluarga, dan teman sepergaulan (Karlina 2008, hlm. 12-13).

(16)

5

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kasus-kasus diatas tentunya memberikan citra buruk pada dunia dakwah, setelah kesan membosankan dan menjenuhkan karena dakwah yang hanya begitu-begitu saja tanpa ada inovasi atau kesan menarik didalamnya seperti ceramah-ceramah yang kurang memperhatikan situasi dan kondisi dari jamā’aħ, metode

dalam berceramah dan komunikasi yang terjalin antara da‟i dan jamā’aħ.

Adapun menurut Ali Musṭafa Yakub yang dikutip dari Samsul Munir Amin (2009, hlm. 108), bahwa strategi pendekatan dakwah secara global disebutkan dalam al-Quran yang berbunyi:



Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. an-Naḥl [16]: 125)*

Sebagaimana telah disebutkan dalam ayat di atas, jelas ada tiga strategi yang dilakukan untuk melaksanakan dakwah, yaitu: Hikmaħ (dengan kebijaksanaan), Maw’izaħ asanaħ (Nasihat-nasihat yang baik), Mujadalaħ bil

latī ħiya a san (Diskusi dengan cara yang baik) (Munir 2009, hlm. 108).

*

(17)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dakwah akan berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku melalui komunikasi yang dilakukan dengan penuh kesungguhan oleh umat Islam, sehingga pesan-pesan ajaran Islam sampai kepada sasaran dengan tepat. Dan tujuan dari dakwah itu sendiri bisa terwujud untuk mencapai terbentuknya masyarakat Islami, yang pada akhirnya mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (Munir 2009, hlm. 160).

Jika semua permasalahan tidak bisa diatasi bagaimana masa depan bangsa Indonesia? Akankah Indonesia memiliki warga negara yang intelek serta berakhlak mulia? Rasanya sulit sekali untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satu pertanyaan yang ada dalam benak peneliti adalah bagaimana masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang baik disertai dengan akhlak yang mulia jika melihat permasalah seperti diatas.

Dengan demikian solusi yang ditawarkan adalah dakwah yang dilakukan melalui seni Islami, karena sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa seni itu sangat disukai sekali oleh berbagai kalangan terutama seni musik. Hal ini sejalan dengan Adjie Esa Poetra (2004, hlm. 3) yang menyebutkan bahwa musik dan dakwah merupakan naluri manusia sejak ia dilahirkan, oleh sebab itu beruntunglah bagi mereka yang bisa melakukan hal itu di saat ia dewasa. Sejak dilahirkan, Allah swt telah membekali manusia dua belah otak. Otak kiri adalah bagian otak yang berhubungan dengan fungsi berfikir, sedangkan orak kanan berhubungan dengan fungsi intuisi.

Bahkan menurut Kate dan Richard Mucci dalam bukunya yang berjudul The Healing Sound of Music (dalam Syukur, 2012, hlm. 87) ia telah mengadakan

(18)

7

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Islam sebagai agama yang sempurna tentunya mengandung segala aspek yang dibutuhkan oleh manusia termasuk didalamnya seni musik Islami yang diharapkan bisa memberikan sumbangsih positif bagi penanaman nilai-nilai agama pada setiap individu. Ini bisa menjadi alternatif bagi umat muslim agar bisa mendapatkan syiar-syiar Islam yang tentunya tanpa menghilangkan esensi majelis ilmu sebagai tempat untuk menuntut ilmu.

Adapun dalam memilih dan menyukai aliran musik, tentunya harus bersifat selektif, karena ada beberapa aliran musik yang tidak baik untuk diperdengarkan. Salah satunya adalah aliran musik underground. Menurut Ann Wan Seng (2007, hlm. 166) aliran musik underground yang berasal dari Barat semakin popular di kalangan remaja. Musik ini memekakkan telinga dan tidak mempunyai syair yang jelas. Musik ini dimainkan secara keras dan penyanyinya akan menjerit serta berteriak tidak beraturan. Lirik lagunya pendek dan selalu diulang-ulang. Syair lagu Black Metal mengandung ayat-ayat memuja setan seperti Abadon, Bahometh, Dagin, Lucifer, dan sebagainya. Selain memuja setan, seni kata lagu Black Metal juga mengandung kata-kata yang kotor. Dalam syair tersebut juga mengandung ayat-ayat yang menghina dan mencaci Tuhan. Hal ini disengajakan untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap Tuhan dan agama.

Berangkat dari pemamparan di atas, peneliti menaruh perhatian pada grup nasyid Edcoustic. Grup nasyid ini memiliki lirik lagu Edcoustic berisikan tentang nilai-nilai Islami yang tidak mengarah pada hal-hal yang negatif serta telah mampu mempertahankan eksistensinya selama kurang lebih 13 tahun dalam dunia nasyid. EdCoustic pun memiliki empat buah album yang laku dipasaran, lirik lagunya yang easy listening membuat grup nasyid ini digandrungi banyak penggemar di berbagai kalangan (D.PE).

(19)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(khususnya yang dibawa oleh Edcoustic) bisa memberikan dampak positif bagi religiusitas setiap individu.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Fokus masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami”. Adapun rumusan masalahnya dirinci dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

2. Bagaimana pengorganisasian dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

3. Bagaimana pelaksanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

4. Bagaimana keberhasilan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang “Implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami”. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

2. Untuk mengetahui pengorganisasian dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

(20)

9

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, yakni memberikan pengetahuan tentang dakwah Islam yang diaplikasikan melalui seni musik Islami sebagai salah satu cara dalam penyampaian ajaran agama Islam dan penciptaan lingkungan dakwah yang dapat menarik simpati untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan dakwah guna mewujudkan tujuan pemahaman ajaran agama Islam.

2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan yakni :

a. Bagi civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya bagi para calon guru Pendidikan Agama Islam tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami dan manfaatnya dalam pelaksanaan dakwah.

b. Bagi mahasiswa Program Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya pada penelitian yang sejenis.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan rujukan dalam memahami implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami. d. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai acuan untuk memperluas pemikiran dan

penulisan penelitian karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengetahui implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(21)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. BAB I membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II membahas tentang tinjauan teoritis tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami

3. BAB III membahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

(22)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan (Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 187). Dalam hal ini Moleong (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 187), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif antara lain bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada angka-angkat.

Adapun menurut Leedy & Ormrod 2005, Patton 2001, Saunders, Lewis & Thornhill 2007 (dalam Sarosa, 2012, hlm. 7) penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.

Menurut Sumadi Suryabrata (2012, hlm. 72) terdapat sembilan rancangan penelitian. Salah satunya adalah rancangan penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif ini digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Sejalan dengan hal itu, Nasution (dalam Soerjono & Abdurrahman, 2005, hlm. 19) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang banyak dipergunakan dan dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena memang kebanyakan penelitian sosial adalah bersifat deskriptif.

(23)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif (Suryabrata, 2012, hlm 75). Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara alami tanpa adanya manipulasi data lapangan terhadap implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami yang dilakukan oleh grup nasyid Edcoustic.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan atau yang disebut juga sebagai subjek penelitian, menurut Spradley (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) menyebutkan bahwa subjek penelitian merupakan sumber informasi, sedangkan Meleong (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) mengemukakan bahwa subjek penelitian merupakan orang dalam latar penelitian. Secara lebih tegas Moleong mengatakan bahwa mereka itu adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Menurut Spradley (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) untuk menentukan atau memilih subjek penelitian yang baik, setidak-tidaknya ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan antara lain: (a) mereka sudah cukup lama dan intensif menyatu dalam kegiatan atau bidang yang menjadi kajian penelitian; (b) mereka terlibat penuh dengan kegiatan atau bidang tersebut; (c) mereka memiliki waktu yang cukup untuk dimintai informasi.

Pada penelitian ini peneliti melakukan kegiatan penelitian dengan subjek penelitian personil grup nasyid EdCoustic (Kang Eggie), manajemen EdCoustic (Kang Iqbal) dan EdFriends (Kang Ahmad, Kang Tatang, Kang Yayan, Teh Ajeng, Teh Cinta, dan Bu Tatin).

(24)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun subjek yang dijadikan sebagai partisipan pada penelitian ini adalah grup nasyid Edcoustic dengan alasan:

a) Lirik lagu-lagu ciptaannya mudah dimengerti dan enak didengar sehingga tidak sedikit masyarakat yang menyukainya. Selain lirik lagu Edcoustic yang banyak dipahami sebagian masyarakat, konser Edcoustic pun selalu ramai dan dipenuhi pengunjung khususnya kalangan remaja (Yamani, 2014, hlm. 4). b) Sudah 13 tahun menggeluti dunia nasyid dan EdFriends hingga ke luar negeri

(D.PE)

c) Memiliki empat album yang laris di pasaran (D.PE). 1) Album pertama yang berjudul “Masa Muda” 2) Album kedua yang berjudul “Sepotong Episode” 3) Album ketiga yang berjudul “LOVE”

4) Album keempat yang berjudul “Ku Pergi” 2. Tempat Penelitian

Adapun tempat atau lokasi yang dijadikan objek penelitian beralamatkan di kantor MusikPositif.com jalan Arum Sari 1 no. 5A, Kiaracondong, Kota Bandung.

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam mengartikan setiap istilah dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka perlu adanya penyamaan persepsi dan pembatasan terhadap makna istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini. Berikut peneliti paparkan definisi istilah yang ada secara operasional.

1. Implementasi

(25)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Dakwah Islam

Menurut Amrullah Ahmad dakwah Islam merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia pada tataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu (Munir, 2009, hlm. 4). Adapun dakwah Islam yang dimaksud adalah suatu bentuk aktualisasi imani personil EdCoustic yang diaplikasikan dalam dunia dakwah. 3. Seni Musik Islami (Nasyid)

Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi musik Nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan (Wibowo, 2009, 32). Jadi, dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya, EdCoustic menjadikan syair-syair keagamaan yang disenandungkan sebagai metode dakwahnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa maksud “Implementasi

Dakwah Islam Melalui Seni Musik Islami” pada penelitian ini adalah suatu bentuk penerapan ide, konsep atau inovasi dakwah grup nasyid EdCoustic yang diaktualisasikan melalui senandung syair-syair keagamaan.

D. Pengumpulan Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedang fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik, antara lain melalui analisis data (Fathoni, 2006, hlm. 104).

(26)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 62) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada

laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai tekniknya. Adapun setelah melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan member check. Sejalan dengan hal itu, Sugiyono (2013, hlm. 375) menyebutkan bahwa member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Berikut pemaparan ketiga teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan.

1. Observasi

Menurut (Fathoni, 2009, hlm. 104) observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observe).

(27)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian dan jenis-jenis observasi, pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif. Menurut Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 64) dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diteliti atau yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Adapun observasi yang peneliti lakukan adalah observasi yang berhubungan dengan kegiatan pengorganisasian dan pelaksanaan dakwah pada nasyid EdCoustic berserta tim manajemennya.

2. Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 72) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsentruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Kartono (dalam Gunawan, 2013, hlm 160) mengartikan wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2009, hlm. 72).

(28)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara ini dilakukan kepada beberapa narasumber, seperti EdCoustic beserta manajemennya dan EdFriends.

Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 73) menambahkan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanakan wawancara menjadi lancar.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

(29)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan di lapangan, diantaranya adalah: profil nasyid EdCoustic, kumpulan lirik lagu EdCoustic, artist riders EdCoustic, dan Surat Kesepakatan Pementasan EdCoustic.

4. Triangulasi (Gabungan)

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 83) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pegumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibelitas data, yaitu mengecek kredibelitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2009, hlm. 83).

E. Analisis Data

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

(30)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan sesudah pengumpulan data.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 338).

Kemudian Miles & Huberman (dalam Gunawan, 2013, hlm. 211) menjelaskan bahwa, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data. Temuan yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola, maka hal itulah yang dijadikan perhatian karena penelitian kualitatif bertujuan mencari pola dan makna yang tersembunyi dibalik pola dan data yang tampak. Data yang sudah direduksi maka langkah selanjutnya adalah memaparkan data. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

2. Data Display (Penyajian Data)

(31)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Selanjutnya Imam Gunawan (2013, hlm 211) menjelaskan penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data penelitiian ini disajikan dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks jaringan kerja.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013, hlm. 345).

Adapun menurut Imam Gunawan (2013, hlm. 212) penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis interactive model, kegiatan pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses siklus dan interaktif. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul.

F. Coding (Pengodean)

Coding adalah kegiatan membuat kode. Lebih lanjut lagi, Miles dan

(32)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna atas informasi yang dikompilasi dalam penelitian. Peneliti sudah mulai melakukan analisis ketika membaca teks data penelitian dan kemudian memberi label yang terkait dengan kumpulan teks yang dibacanya. Lebih lanjut kode-kode tersebut dapat diklasifikasikan dan kemudian dianalisis lebih lanjut (Sarosa, 2012, hlm. 73).

Berikut ini adalah pengodean berdasarkan kategorisasi data hasil penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 3.1

Pengodean Hasil Penelitian Lapangan

NO NAMA KEGIATAN KODE

1 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di Pusdai. O1.PUS

2 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di UPI. O1.UPI

3 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di Cimahi. O1.CMH

4 Observasi Pengorganisasian Dakwah EdCoustic O2.EdC

5 Wawancara EdCoustic W.EdC

6 Wawancara Manajemen EdCoustic W.M.EdC

7 Wawancara EdFriends Muhamad Mujaeni W.MM

8 Wawancara EdFriends Ajeng Larasati W.AL

9 Wawancara EdFriends Tatang Supriatna W.TSu

10 Wawancara EdFriends Cinta Komala W.CK

11 Wawancara EdFriends Yayan Hadiansyah W.YH

12 Wawancara EdFriends Tatin Sardjiman W.TSa

13 Studi Dokumentasi Lirik Lagu EdCoustic D.LL

14 Studi Dokumentasi Artis Riders D.AR

(33)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Secara umum implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami yang dilakukan oleh grup nasyid EdCoustic bisa dikatakan baik. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan yang dilakukannya. Selain dari ketiga aspek tersebut, hal ini bisa dilihat pula dari keberhasilan dakwahnya. Banyak sekali respons positif dari pendengar atas dakwah yang dilakukannya. Adapun jika diuraikan secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

(34)

85

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seni serta metode bi al-Ḥikmaħ dengan menyampaikan hikmah-hikmah melalui lagu-lagunya.

Sedangkan dalam kegiatan pengorganisasian EdCoustic pun sudah terbilang baik dan memenuhi standar ideal perorganisasian dakwah. Hal ini bisa terlihat dari: (1) adanya pembagian tugas pada setiap personil dalam manajemennya. Terdapat tiga divisi dalam manajemen EdCoustic yakni, divisi merchandising, social media dan road manager. Divisi merchandising

berkewajiban untuk mengatur keluar masuknya merchandise dan melayani setiap pemesanan CD, kaos dan sebagainya. Divisi media sosial memiliki tugas untuk mengelola akun-akun sosial media sosial seperti facebook dan twitter. Divisi road manager bertugas untuk mengatur jadwal tampil EdCoustic. Adapun pembagian

tugas pada personilnya adalah kang Eggie hanya mengelola aset lagu serta mengelola marketing bersama tim marketing. Kemudian tugas lainnya adalah mempertahankan brand. Sementara kang Aden hanya berfokus pada penciptaan lagu-lagu EdCoustic dan kang Eggie lebih kepada arransement musiknya. (2) penetapan orang untuk melaksanakan tugasnya dalam manajemen. Setiap divisi dalam manajemen EdCoustic dikelola oleh satu orang. Divisi merchandising dikelola oleh teh Ita, kemudian divisi social media dikelola oleh teh Cinta Komala dan divisi road manager dikelola oleh kang Taufan dan bagian umum manajemen EdCoustic dipercayakan kepada kang Iqbal. Pembagian setiap divisi ini dilakukan oleh kang Eggie sendiri dan hanya berdasarkan ketepatan dan kecocokan setiap individunya. (3) menetapkan tempat atau lingkungan aktivitas dakwah itu akan dikerjakan. Tempat dan lingkungan yang dimaksud adalah sasaran atau objek dakwah. Hal itu sudah tercantum dalam artist riders yang mereka miliki. Dalam artist riders tersebut tertera kategori usia yang akan menjadi sasaran dakwah

(35)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlihat dari banyaknya bentuk kerjasama yang EdCoustic lakukan, baik itu acara-acara yang dilakukan bersama ataupun pembentukan Musik Positif yang telah disebutkan sebelumnya.

Selanjutnya pada tataran pelaksanaan dakwah EdCoustic sudah memenuhi standar pelaksanaan dakwah yang terdiri dari: (a) Ar-Ruḥiyaħ (Spiritual), EdCoustic senantiasa melaksanakan sholat lima waktu, amalan sunnah dan bersedekah, (b)

Al-Fikriyaħ(Pemikiran), melalui lagu-lagunya EdCoustic memberikan sumbangsih

pemikiran dalam dakwahnya, (c) Al-Maliyaħ (Material), selain fokus dalam

dakwah melalui lagu, sebagai bentuk kemandiriannya kang Eggie EdCoustic pun

memiliki usaha tersendiri yang bergerak dibidang katering. (d) Al-Madaniyaħ

(Penguasaan Lapangan), EdCoustic senantiasa mengkaji medan dakwah yang

hendak mereka jadikan sasaran atau objek dakwahnya (e) Al-Ħarakiyaħ

(Gerakan Dakwah), dalam implementasinya EdCoustic pun didukung oleh tim

manajemen yang menjadi motor pergerakan dakwah yang dilakukan oleh

EdCoustic. Itu semua dikepalai oleh kang Eggie yang merangkap juga sebagai

personilnya.

Pada simpulan mengenai keberhasilan dakwah EdCoustic, peneliti menyimpulkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic sudah bisa dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya respon positif yang datang dari para pendengarnya baik di dalam maupun luar negeri yang ditandai dengan penjualan album EdCoustic yang tembus angka puluhan ribu keping, ada pula perubahan positif yang dirasakan oleh pendengarnya sebagai akibat dari dakwah yang dilakukan EdCoustic, prestasi dan penghargaan yang diraih selama EdCoustic berkiprah dalam dakwahnya, yakni: Penghargaan Live Time Achievment, Grup Terbaik, Grup Terfavorit, Grup Romantic Duo dari Indonesian

(36)

87

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

1. Untuk Grup Nasyid EdCoustic

Secara keseluruhan implementasi dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic hampir mendekati kesempurnaan dalam sistem manajemennya, baik itu pada tataran perencanaan, pengorganiasian, pelaksanaan dan keberhasilannya. Namun alangkah lebih baiknya, untuk menyempurnakan sistem manajemennya perlu adanya pembukuan mengenai visi, misi, tujuan dan standar operasional prosedur secara tertulis dan tidak bersifat fleksibel lagi. 2. Untuk Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Hasil penelitian tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami ini dianjurkan agar bisa dikembangkan lagi kedepannya, mengingat bahwa dakwah melalui seni musik Islami pun bisa menjadi alternatif dalam memberikan sebuah pembelajaran dan pendidikan agama Islam bagi seseorang.

Hal ini juga bisa memberikan manfaat bagi Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam yang akan mencetak lulusannya yang kelak akan menjadi inovator dalam memberikan pengajaran agama Islam di masyarakat. 3. Untuk Peneliti Selanjutnya

(37)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghifari, A. (2004). Memburu Idola Melupakan Jati Diri. Bandung: Mujahid Press.

Alpiansyah, K. (2013). Studi Deskriptif Nasyid pada Pondok Pesantren Raudhatul Hasanah di Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Al-Qardlawy, Y. (2001). Nasyid versus Musik Jahiliyyah. (S. Nurdin, Ed., A. F. Bisyri, A. Sumarna, & A. Musthafa, Trans.) Bandung: Mujahid Press.

Arbi, A. (2012). Psikologi Komunikasi dan Tabligh. (A. Zirzis, & Lihhiati, Eds.) Jakarta: Amzah.

Arifin, A. (2011). Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

AS, E., & Aliyudin. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran.

Atmasari, R. (2014, Mei 7). TEMPO.CO. Retrieved September 3, 2015, from Sisi

Lain Ustad Guntur Bumi yang Menghebohkan:

m.tempo.co/read/news/2014/05/07/064576102/sisi-lain-ustad-guntur-bumi-yang-menghebohkan

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

BBC. (2014, Mei 22). BBC.com. Retrieved September 3, 2015, from KPK

Tetapkan Menteri Agama sebagai Tersangka:

www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140522_menteri_agama_ tersangka_korupsi

detikNews. (2014, Juni 18). Detik News. Retrieved September 3, 2015, from PKS

(38)

89

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

m.detik.com/news/berita/2611869/pks-apresiasi-keberanian-risma-tutup-dolly

Djaelani, A. Q. (2006). Pornografi, Pornoaksi & Prostitusi Strategi Barat untuk Menghancurkan Generasi Muda Islam. (T. R. Press, Ed.) Jakarta: Rabitha

Press.

Djamarah, S. B. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djubaedah, N. (2004). Pornografi dan Pornoaksi. Jakarta: Prenada Media.

Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). (Suryani, Ed.) Jakarta: Bumi Aksara.

Hadi, Y. S. (2006). Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.

Karlina. (2008). Minat Remaja dalam Kegiatan Keagamaan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatulloh.

Liputan6. (2014, Februari 13). Liputan6.com. Retrieved September 3, 2015, from Bukan Kali Ini Saja Ustad Hariri Murka dengan Petugas Soundman: http://m.liputan6.com/showbiz/read/826306/bukan-kali-ini-saja-ustad-hariri-

murka-dengan-petugas-soundman&ei=s2j19vGp&lc=id-ID&s=1&m=902&ts=1441248329&sig=APONPFm6do9fjqNa90tnAOM6U GYyZCt8Bw

Ma'arif, B. S. (2010). Komunikasi Dakwah. (N. S. Nurbaya, Ed.) Bandung: Remaja Rosdakarya.

(39)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhtadi, A. S. (2012). Komunikasi Dakwah. (N. S. Nurbaya, Ed.) Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Munir, M. (2009). Metode Dakwah. (M. Suparta, & H. Hefni, Eds.) Jakarta: Kencana.

Munir, S. (2009). Ilmu Dakwah. (A. Zirzis, Ed.) Jakarta: Amzah.

Muslim, I. W. (2010). Pesan Dakwah dalam Pementasan Musik Annida Nirwana. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Muzayin, M. (2008). Spiritualitas Musik dalam Pandangan Seyyed Hossein Nasr. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Poetra, A. e. (2004). Revolusi Nasyid. (D. Riana, Ed.) Bandung: MQS Publishing.

Rizali, N. (2012). Kedudukan Seni dalam Islam. Tsaqafa , 1, 6.

Saputra, W. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif. (B. Sarwiji, Ed.) Jakarta: Indeks.

Seng, A. W. (2007). Membongkar Kesesatan Black Metal. (T. M. Publishing, Ed.) Bandung: MQ Publishing.

Septia, K. (2015, Januari 20). KOMPAS.COM Regional. Retrieved September 3, 2015, from Kepala Sekolah dan Guru Agama Diduga Lakukan Pelecehan Seksual:

regional.kompas.com/read/2015/01/20/15194781/Kepala.Sekolah.dan.Guru. Agama.Diduga.Lakukan.Pelecehan.Seksual

Soerjono, & Abdurrahman. (2005). Metode Penelitian (Suatu Pemikiran dan Penerapan). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(40)

91

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Susilo, J. (2007). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syukur, A. (2012). Sufi Healing. (H. Saputra, & A. Prasetya, Eds.) Jakarta: Erlangga.

UPI, T. D. (2009). Islam Tuntunan dan Pedoman. (S. Anwar, Ed.) Bandung: Value Press.

Wibowo, R. A. (2009). Pengetahuan Sikap dan Tindakan Sosial Remaja dalam Kaitannya dengan Musik Nasyid. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Yamani, A. M. (2014). Pesan Taubat Pada Lirik Lagu Nasyid Edcoustic Dalam Album Sepotong Episode. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan

(41)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu WAWANCARA EDCOUSTIC

(W.EdC)

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Senin/13 April 2015 Senin/23 April 2015

Tempat : Kantor MusikPositif.com

Jl. Arum Sari 1 no. 5a Kiaracondong, Bandung

Identitas Responden

Nama Lengkap : Eggie Gusthaman Nuryadi Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 31 Agustus 1983

Umur : 32

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Personil Nasyid EdCoustic

Menurut kang Eggie Gusthaman (personil grup EdCoustic) dakwah itu memiliki makna yang luas, tidak hanya sebatas ceramah di atas mimbar saja. Segala aktivitas yang positif mengandung unsur dakwah, seperti halnya pemusik, pemahat, pengajar dan lain sebagainya. Bahkan ketika seseorang diamanahi sesuatu terhadap dirinya, kemudian ia menjalankan amanah tersebut maka sesungguhnya dia telah berdakwah. Berbicara tentang EdCoustic, melalui tekad kuat yang dimiliki kang Eggie, maka ia bersama rekannya kang Deden Supriadi bersepakat untuk membentuk sebuah grup musik sebagai dakwahnya yang kemudian grup musik tersebut diberi nama EdCoustic. Adapun grup yang digawangi oleh kang Eggie dan kang Aden beraliran pop religi, sehingga lagu-lagunya pun bernuansakan Islami.

(42)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EdCoustic memiliki kemampuan untuk membuat lagu-lagu, maka melalui lagulah mereka melakukan dakwahnya.

Setelah grup EdCoustic terbentuk, lambat laun pengelolaannya pun membaik. Salah satu perbedaannya yakni dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh EdCoustic, tetapi sifatnya tidak secara tertulis. Selain itu, EdCoustic pun menentukan visi dan misi yang diemban oleh grupnya. Visi grup EdCoustic adalah dakwahnya menjadi amal jariyah dan menjadi legend seperti grup musik Bimbo. Adapun misi grup EdCoustic adalah menyalurkan hobi, memberikan suguhan musik yang berbeda, dan travelling.

Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa salah satu misi yang diemban oleh EdCoustic adalah memberikan suguhan musik yang berbeda. Maksud musik yang berbeda disana adalah lagu-lagu yang EdCoustic bawakan tentunya akan menginspirasi banyak orang. Itulah cara yang EdCoustic lakukan untuk mencapai tujuannya, menjadi grup nasyid yang mampu menginspirasi. Inspirasi yang EdCoustic sampaikan pun tentunya berdasarkan kisah-kisah yang mereka alami. Sehingga EdCoustic pun berharap melalui lagu-lagu yang dimilikinya para pendengar mampu mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya secara nyata.

Sejalan dengan karier dakwahnya dalam bermusik, lambat laun EdCoustic pun mulai mendalami ilmu-ilmu manajemen dan marketing, karena hal itu mampu menunjang karier dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic. Sedangkan ilmu-ilmu keislaman diperoleh dari pengajian-pengajian rutin yang sering diikuti setiap personilnya juga mengkaji buku-buku keislaman. Kang Eggie pun mengakui bahwa kita bukan dakwah sebagaimana ustadz di masjid yang berdakwah menggunakan nahwu dan shorof sebagai salah satu keilmuannya.

(43)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahun 2017 atau 2018 EdCoustic akan launching album baru serta Ramadhan tahun ini akan meluncurkan bukunya.

Sudah banyak lagu yang dipopulerkan oleh EdCoustic, salah satu hits yang sukses membawa nama EdCoustic terdengar hingga ke negara-negara tetangga adalah Menjadi Diriku dan Muhasabah Cinta. Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya bahwa grup musik EdCoustic ini bukan sembarang grup musik, tetapi grup musik yang memiliki misi dakwah. Berdasarkan hal itu, lagu yang dibawakan pun tentunya tidak bisa sembarangan lagu, tetapi lagu yang dibawakan harus memiliki nilai-nilai dakwah. Karena materi dakwah yang disajikan melalui grup musik terletak pada lagu yang dibawakannya. Dengan demikian kita perlu tahu, apa yang melatarbelakangi penciptaan lagu-lagu EdCoustic. Kang Eggie menyebutkan bahwa hampir semua lagu-lagu yang diciptakan EdCoustic bersumber dari kisah nyata. Seperti halnya lagu Menjadi Diriku, lagu itu menceritakan tentang anak muda yang harus memiliki kepercayaan diri

yang besar. Kemudian lagu Muhasabah Cinta menceritakan tentang suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang sedang sakit.

(44)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sepeninggalan kang Aden, EdCoustic tidak patah arang. Mengingat perjuangan yang telah dijalani oleh sahabatnya ini mampu membangkitkan semangat kang Eggie untuk meneruskan kiprah EdCoustic. Berawal dari persahabatan saat remaja, itulah titik awal dakwah mereka. Mereka menyebarkan dakwahnya ke kalangan seusia mereka. Seiring berjalannya waktu dan pertambahan usia, kini mereka tidak hanya mampu berdakwah dikalangan remaja tetapi mereka mampu berdakwah hingga ke orang dewasa.

Hari demi hari kemajuan dakwah EdCoustic semakin pesat, tidak butuh modal yang cukup besar untuk menjalankannya. EdCoustic mampu mengelolanya dengan baik. Kini ada beberapa hal yang menjadi fokus pengelolaan EdCoustic dalam dakwahnya, yakni merchandising, social media dan schedule tampil. Berkat media sosiallah kini lagu-lagu

EdCoustic bisa dikenal oleh banyak orang. Itu menjadi salah satu usaha yang dilakukan EdCoustic dalam menarik perhatian mitra dakwahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh kang Eggie, bahwa kekuatan dalam dakwah melalui musik terletak pada lagu yang dibawakannya. Lagu yang dibawakan harus enak didengar. Selain enak didengar, lagu yang dibawakan harus mengena dihati dan memiliki dampak positif bagi pendengarnya.

Lagu yang disajikan oleh EdCoustic sebagai materi dakwah sangat mempengaruhi performa dakwah EdCoustic. Selain itu terdapat satu hal yang tidak kalah pentingnya bagi kelangsungan dakwah EdCoustic, yakni sarana dan prasarana penunjang. Sarana dan prasarana itu diantaranya seperti: gitar, perlengkapan pakaian untuk tampil. Jauh sebelum itu persiapannya seperti recorder yang digunakan sebagai alat rekam ketika mendapatkan inspirasi lagu baru, kemudian penyewaan studio rekaman dan kantor sebagai tempat untuk bekerja diluar kegiatan dakwah di atas panggung. Sebagian sarana dan prasarana tersebut dikelola oleh internal manajemen EdCoustic seperti halnya gitar, recorder, dan perlengkapan pakaian ketika di atas panggung. Namun untuk pengelolaan kantor diserahkan kepada pemiliknya sendiri dan EdCoustic hanya mengeluarkan biaya sewanya saja.

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

termasuk kelas awet V terhadap kedua organisme perusak tersebut. Sedangkan pada bagian terasnya termasuk kelas awet IV terhadap rayap kayu kering dan kelas III terhadap rayap

Dari keempat model rumah Kutai yang dikembangkan untuk desain rumah knock- down sebagai solusi perumahan untuk dae- rah rawa dalam penelitian ini adalah model rumah Gudang. Modul

Admin merupakan super admin yang dapat melakukan semua proses yang ada dalam aplikasi pengecekan kemiripan judul skripsi. Dalam hal ini admin merupakan dosen koordinator TA.

800 mm Beton K-225 pada elevasi Pre-cast standar Bina Marga Diafragma beton kelas K-350 Pre-cast standar Bina Marga Diafragma beton kelas K-350 Pembesian dengan tulangan ulir

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII-A SMPN 1 Montong Gading tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan pada setiap siklus dengan

Menganalisis faktor-faktor strategis lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis PT Bina Pertiwi Merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk

Dedikasi yang sangat tinggi dari pencipta Mathematica yakni Stephen Wolfram untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mengembangkan Wolfram Research Center yang juga

Dilakukan dengan cara menganalisa manfaat dan biaya pada proyek rusunawa Kali Kedinding Surabaya. Identifikasi ini berupa benefit yang didapat oleh pemerintah, penghuni,