• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SERANGAN LANGSUNG DALAM CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SERANGAN LANGSUNG DALAM CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SERANGAN LANGSUNG DALAM CABANG OLAHRAGA

ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

DEDE SYAMSUL MA’ARIF

1103255

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

DEDE SYAMSUL MA’ARIF

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SERANGAN LANGSUNG DALAM CABANG OLAHRAGA

ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP.196001131987031002

Pembimbing II

Sagitarius, M.Pd. NIP. 196911132001121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

(3)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SERANGAN LANGSUNG DALAM CABANG OLAHRAGA

ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN

Oleh

Dede Syamsul Ma’Arif

NIM. 1103255

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Dede Syamsul Ma’Arif 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,

(4)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga anggar merupakan salah satu olahraga tertua di dunia, hal ini terbukti dengan dipertandingkannya olahraga anggar pada olimpiade pertama di Athena Yunani pada tahun 1896. Anggar mula-mula digunakan sebagai salah satu keterampilan dalam peperangan yang diperlukan untuk melindungi diri pada zaman konflik (peperangan). Dalam olahraga anggar dikenal ada tiga jenis senjata, yaitu floret (foil), degen (epee), dan sabel (sabre). Setiap senjata memiliki perbedaan baik dalam bentuk, bidang sasaran dan karakteristik khas teknik tangkisan pegangan serta peraturan permainannya. Pemain anggar dilengkapi dengan masker (penutup kepala), baju anggar (jaket) dan sarung tangan (gloves) untuk melindungi pemain apabila diserang lawan.

Kekuatan dan kecepatan dalam menggunakan pedang merupakan salah satu teknik dalam bermain anggar. Pedang yang tipis dan tajam adalah senjata yang digunakan dalam bermain anggar.

Untuk bisa bermain anggar tentunya tidak bisa dilakukan secara singkat akan tetapi harus melalui proses latihan yang intensif, serta penguasaan teknik dasar terlebih dahulu karena dengan memiliki teknik dasar yang baik maka akan mengurangi cedera. Pentingnya penguasaan teknik dasar diungkap oleh Harsono (1988, hlm. 100) bahwa “kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan

adalah penting oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan”. Oleh karena

itu gerak-gerak dasar dalam setiap cabang olahraga terutama anggar harus dilatih dan dikuasai dengan baik karena itu merupakan modal awal untuk bisa bermain anggar. Berbagai teknik dasar dalam olahraga anggar tentunya harus dikuasai dengan baik , agar kualitas penampilan terjaga dengan baik dan dapat terhindar dari timbulnya cedera.

(5)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

termasuk kepala, lengan, dan tungkai. Hal ini di jelaskan oleh Gaugler (1983, hlm. 274) bahwa: “In epee fencing the entire body from head to foot is valid target”. Dari kutipan tersebut maksudnya adalah pada olahraga anggar jenis senjata degen sasarannya seluruh tubuh dari mulai kepala sampai kaki merupakan sasaran yang sah.

Didalam olahraga anggar khususnya senjata degen terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai salah satunya teknik serangan dan ketepatan tusukan. Menyerang adalah salah satu gerakan yang dianggap penting pada olahraga ini karena apabila ditelaah lebih dalam gerakan ini merupakan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi yang baik antara lengan dan tungkai. Seperti yang dikemukakan Cheris (2002, hlm. 21) bahwa : “semua sentuhan dihasilkan dari tiga elemen : gerakan kaki yang sesuai, gerakan tangan yang akurat dan pilihan mental serta taktik yang baik dalam menyeleksi rangkaian tindakan yang cepat”.

Ketepatan tusukan dalam permainan anggar juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dengan baik, karena merupakan salah satu poin penting untuk menghasilkan kemenangan. Tepat atau tidaknya suatu tusukan tergantung dari bagaimana cara seorang atlet dalam mengarahkan dan menjangkau sasaranya. Sebagaimana yang di jelaskan Sajoto (1988, hlm. 59) yang dikutip dari Yanto (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa:

Ketepatan atau accuracy adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus di kenai.

Selain itu, faktor-faktor yang menentukan ketepatan tusukan dalam olahraga anggar nomor degen selain faktor teknik juga faktor fisik yang meliputi ergosistema I dan II. Ergosistema I yaitu perangkat pelaksana gerak meliputi otot-otot, syaraf, dan tulang. sedangkan ergosistema II yaitu perangkat pendukung gerak meliputi kerja jantung dan paru-paru.

(6)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketentuan hak serang seperti pada jenis senjata floret dan sabel. Jadi siapa yang cepat ujung senjatanya menusuk permukaan yang sah maka atlet tersebut pemenangnya. Tetapi terkadang seorang atlet dapat mengalami kegagalan dalam melakukan serangan tersebut bahkan sasarannya sering tidak tepat. Kegagalan dalam melakukan teknik serangan biasanya terletak pada pengerahan kekuatan yang dilakukan, dimana hanya unsur kekuatan saja yang maksimal tanpa memperhatikan kecepatannya.

Sementara itu dalam melakukan teknik serangan langsung memerlukan kekuatan dan kecepatan atau dapat disebut dengan power. Seperti yang di jelaskan oleh Harsono (1988, hal. 200) bahwa : “Power adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Dalam melakukan serangan kondisi fisik power yang menunjang yaitu power lengan dan power tungkai. Power lengan berfungsi untuk kecepatan dan kekuatan menusuk, menangkis, dan mengarahkan ujung senjata serta mengatasi berat beban berupa pedang anggar sedangkan power tungkai berfungsi untuk dapat bergerak secara eksplosif dalam waktu yang lama dan pada saat menyerang tolakannya akan lebih jauh dengan demikian tidak ada kesempatan bagi lawan untuk mengelak atau balik menyerang. Hal ini tersirat dalam penjelasan Harsono (1988, hlm. 200) mengatakan bahwa :

Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif seperti nomor-nomor lempar dalam atletik, melempar dalam softball, juga dalam cabang-cabang olahraga yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki.

Persendian pada tungkai, badan dan lengan harus lebih lentuk atau fleksibel dalam mendukung setiap gerakan. Tidak kalah penting dan menentukan adalah kerja sistem persyarafan yaitu koordinasi antara tungkai, lengan dan mata terhadap sasaran sehingga hasil dari tusukan tepat pada dan terarah dengan baik. Untuk mendukung itu semua dibutuhkan kemampuan kerja jantung dan paru-paru yang memadai sesuai dengan kebutuhannya.

(7)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang yang penulis nyatakan diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi power lengan terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen?

2. Seberapa besar kontribusi power tungkai terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen?

3. Seberapa besar kontribusi power lengan dan power tungkai secara bersama-sama terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai:

1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi power lengan terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen? 2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi power tungkai terhadap hasil

serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen? 3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi power lengan dan power tungkai

secara bersama-sama terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen?

D. Manfaat Penelitian

(8)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat teoretis

a. Sebagai bahan untuk memperkaya khazanah keilmuan dan pengetahuan dalam bidang olahraga dan pendidikan serta bidang keilmuan lainnya yang terkait.

b. Dapat dijadikan bahan referensi oleh pelatih olahraga dan pihak-pihak yang terkait dengan tujuan penelitian ini.

c. Dapat dijadikan sebagai literature dalam kepustakaan ilmu pengetahuan, khususnya bagi disiplin ilmu keolahragaan.

d. Secara teoretis penelitian dapat dijadikan sebagai informasi serta masukan bagi para pelatih maupun Pembina dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya atlet anggar. Keberhasilan melakukan serangan langsung harus didukung oleh kemampuan tehnik serta fisik yang baik.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi para pelatih, bahwa saat melakukan latihan, harus diterapkan latihan dengan memberikan latihan untuk meningkatkan teknik dasar serangan dan kemampuan fisik yang menunjang.

b. Dapat dijadikan bahan acuan oleh pihak-pihak yang bersangkutan, khususnya penyelenggara pendidikan dan pendidikan olahraga untuk terus memperhatikan tingkat kesehatan anak didiknya.

E. Struktur Organisasi Penelitian

(9)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Menurut sugiyono (2013, hlm. 2) menjelaskan bahwa “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . Menurut Arikunto (2013, hlm. 3) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain – lain yang sudah di sebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode deskriptif dapat digunakan untuk pemecahan masalah dari suatu penyelidikan yang ditempuh dengan berbagai cara sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulkan dan menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang atau yang nampak dalam situasi tertentu.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan atau rencana penelitian dalam menyampaikan data. Ahli lain mengumpamakan desain penelitian dengan paradigma penelitian, mengenai paradigma penelitian Sugiono (2013, hlm. 42) bahwa “ paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menanyakan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan dignakan”.

(11)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain yang di gunakan adalah sebagai berikut :

(gambar 3.1) Desain penelitian

Sumber : Sugiono (2013, hlm. 44)

Keterangan :

: power lengan : power tungkai

Y : hasil serangan langsung

C. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada cabang olahraga anggar. Adapun jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian sebanyak 10 orang. Pemilihan partisipan dalam hal ini adalah mahasiswa UKM yang pernah ikut pada kejuaraan daerah dan nasional.

(12)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan sumber data yang sangat penting bagi terlaksananya suatu penelitian. Tanpa adanya populasi, penelitian sudah pasti tidak dapat dilaksanakan. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi oleh karena itu subjek meliputi semua yang terdapat di dalam populasi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 80) bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Selanjutnya Arikunto (2013, hlm. 173) menjelaskan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga anggar.

2. Sampel

(13)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster)

sampling (sampling menurut daerah) dan non probability sampling meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball”.

Dari kedua teknik sampling tersebut maka yang menjadi acuan peneliti dalam pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik sampling non probability sampling yaitu teknik sampling purposive. Mengenai non probability sampling menurut Sugiono (2013, hlm. 84) menjelaskan bahwa : “non probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya sampling purposive menurut Sugiono (2013, hlm. 85) menjelaskan bahwa : “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka jumlah sampel dalam pemilihan ini yaitu sebanyak 10 (sepuluh) atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) anggar UPI Bandung dengan pertimbangan pernah mengikuti kejuaraan daerah dan memiliki kesiapan yang matang baik dari fisik, teknik maupun mental sehingga cocok untuk dijadikan sumber data.

E. Instrumen Penelitian

Guna tercapainya keberhasilan yang akan dilakukan peneliti, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto (2013, hlm. 193) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Adapun alat ukur yang peneliti gunakan terdiri dari tiga item tes yaitu:

1. Tes Power Lengan

(14)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan. Reliabilitas tes ini yaitu 0,81 dan validitasnya 0,77 , yang dikutip dari Nurhasan dan Hasanudin Cholil (2007 : hlm, 174).

a. Prosedur pengetesan

Testee duduk tegak di kursi, sambil kedua tangan memegang bola medicine sehingga bola tersebut menyentuh dada. Kemudian kedua lengan mendorong bola tersebut ke depan sejauh mungkin. Sebelum testee mencoba mendorong bola medicine, seutas tali dilingkarkan pada dada teste dan ditarik ke belakang, sehingga badan bersandar pada kursi. Hal ini untuk mencegah agar testee pada waktu mendorong bola todak dibantu oleh gerakan badan ke depan.

b. Skor

Skor yang dicatat di lihat dari jauh tolakan atau dorongan yang diukur mulai dari tepi luar kursi sampai batas/tanda dimana bola medicine tersebut jatuh. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan dalam melakukannya dan nilai yang diambil adalah nilai terbaik dari 3 (tiga) kali percobaan tersebut. Jarak diukur dengan cm

c. Prosedur pengambilan data

Dari setiap percobaan yang dilakukan maka skor yang dinyatakan sah apabila testee melakukan gerakan mendorong bola medicine sesuai dengan prosedur pengetesan. Sedangkan skor yang dinyatakan tidak sah apabila testee melakukan gerakan mendorong bola azmedicine tidak sesuai dengan prosedur pengetesan.

2. Tes Power Tungkai

Tujuan tes ini untuk mengukur gerak eksplosif tungkai. Tes power tungkai yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Standing Broad Jump AAHPER (1965), yang dikutip dari Nurhasan dan Hasanudin Cholil (2007 : hlm,

174). Reliabilitas tes ini yaitu 0,963 dan validitasnya 0,607. a. Prosedur pengetesan

(15)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Skor

Skor yang dicatat di lihat dari jauh lompatan terbaik yang diukur mulai dari tepi dalam papan atau garis. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan dalam melakukannya dan nilai yang diambil adalah nilai terbaik dari 3 (tiga) kali percobaan tersebut. Jarak diukur dengan cm.

c. Prosedur pengambilan data

Dari setiap percobaan yang dilakukan maka skor yang dinyatakan sah apabila testee melakukan standing board jump sesuai dengan prosedur pengetesan. Sedangkan skor yang dinyatakan tidak sah apabila testee melakukan standing board jump tidak sesuai dengan prosedur pengetesan.

3. Kuhadja Fencing Test

Tujuan dari tes ini yaitu untuk mengukur kualitas hasil serangan. Tes hasil serangan kuhadja Fencing Test (Collins, 1978 : 175) yamg dikutip dari Rimasa sebanyak mungkin selama 15 detik.

b. Skor

Skor yang diambil dalam pengetesan ini adalah jumlah nilai yang diperoleh selama melakukan serangan selama 15 detik, dengan target dibagi menjadi 10 (sepuluh) daerah yang dimulai pada titik tengah. Pembagian targetnya yaitu :

 Garis jari-jari 3 cm dengan nilai 10

 Garis jari-jari 5 cm dengan nilai 9

 Garis jari-jari 9 cm dengan nilai 8

 Garis jari-jari 12 cm dengan nilai 7

 Garis jari-jari 15 cm dengan nilai 6

 Garis jari-jari 18 cm dengan nilai 5

 Garis jari-jari 21 cm dengan nilai 4

(16)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Garis jari-jari 27 cm dengan nilai 2

 Garis jari-jari 30 cm dengan nilai 1 c. Prosedur pengambilan data

Dari setiap serangan yang dilakukan maka skor yang dinyatakan sah apabila sampel melakukan serangan sesuai dengan prosedur pengetesan. Sedangkan skor yang dinyatakan tidak sah apabila sampel melakukan serangan tidak sesuai dengan prosedur pengetesan. Tusukan yang tepat pada garis batas lingkaran diberi nilai sesuai dengan lingkaran diatasnya dan tusukan yang diluar target tidak diberi nilai.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ditujukan agar langkah-langkah dalam proses penelitian sesuai dengan prosedur yang baik dan benar. Hal ini dilakukan agar dalam proses penelitian objektifitas penelitian dapat terjaga sehingga data yang diperoleh dalam proses pengambilan data merupakan data yang objektif.

a. Prosedur Pelaksanaan Tes Power Lengan

Nama tes : Two Hand Medicine Ball Put Tempat : Sport hall UPI Bandung Tanggal : 27 April 2014

Waktu : 15.30 - selesai

Tujuan : Untuk mengukur power otot ekstensor lengan dan bahu Alat dan fasilitas :

1) Form pencatatan tes 2) Medicine ball 3) meteran 4) tali pengikat 5) kursi

6) kamera

(17)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tanggal : 27 April 2014

Waktu : 15.30 - selesai

Tujuan : untuk mengukur gerak eksplosif tungkai Alat dan fasilitas :

1) Form pencatatan tes 2) meteran

3) lantai yang tidak licin 4) plester

5) kamera

c. Prosedur Pelaksanaan Tes Serangan Nama tes : Kuhadja Fencing Tes Tempat : Sport hall UPI Bandung Tanggal : 27 April 2014

Waktu : 15.30 - selesai

Tujuan : Untuk mengukur kualitas hasil serangan Alat dan fasilitas :

1) Form pencatatan tes

2) Target sasaran serangan yang berbentuk lingkaran dengan garis jari-jari 30 cm

3) stopwatch 4) peluit

5) kamera/video 6) senjata anggar 7) sarung tangan anggar 8) boneka anggar (poppy)

(18)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitian

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data masing-masing variabel yang diperoleh melalui proses pengukuran, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan serangan, maka harus melalui proses penghitungan secara statistika.

SAMPEL

Pengolahan Dan Analisis Data

KESIMPULAN

Tes Standing Board Jump (power Tungkai) Tes Two Hand Medicine

Ball Put (Power Lengan)

Kuhadja Fencing Tes

(19)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan rumus statistika untuk menghitung atau mengolah hasil tes yang di kutip dari modul perkuliahan Statistiks (Nurhasan dkk : 2008). Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh melalui prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata nilai dengan rumus :  =

Keterangan:

̅ : Nilai rata-rata yang dicari

i : Jumlah skor yang didapat N : Banyaknya sampel

2. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel

̅

Keterangan:

S : Simpangan baku : Nilai yang didapat

̅ : Nilai rata-rata n : Banyaknya sampel

3. Menghitung T-skor, tujuannya untuk menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuannya dengan rumus:

T-skor = 50 + 10 ̅ atau

= 50 + 10 ̅ ( untuk Waktu )

(20)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X : skor yang diperoleh seseorang/peristiwa

̅ : nilai rata-rata

S : Simpangan baku

4. Menguji normalitas data

Menguji normalitas data, untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak, maka harus mengadakan uji normalitas secara non parametrik dengan menggunakan uji liliefors.

Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Pengamatan X1, X2, ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan menggunakan rumus:

̅

( ̅ dan S merupakan rata-rata dari simpangan baku sampel)

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang.

e) Besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini adalah Lo. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, bandingkan Lo dengan nilai kritis yang diambil dari daftar untuk saraf nyata ά yang dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis diterima.

f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkah Lo ini dengan nilai kritis Lo yang diambil dari daftar nilai kritis untuk uji liliefors, dengan taraf nyata ά = 0,05.

Kriterianya adalah:

(21)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Hipotesis ditolak apabila Lo > Lά = tidak normal

g) Menghitung koefisien korelasi tunggal dengan menggunakan perhitungan hubungan dengan rumus:

Yxy =

√ ( ) ( )

Keterangan :

Yxy : korelasi antara variabel (x) dan variabel (y)

X1 : perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x) Y1 : perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (y)

h) Menghitung koefisien korelasi ganda dengan menggunakan perhitungan hubungan dengan rumus:

RyX1X2 =

RyX1X2 = koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

Keterangan :

Ryx1 : koefisien korelasi X1 dengan Y Ryx2 : koefisien korelasi X2 dengan Y Rx1x2 : koefisien korelasi X1 dengan X2

i) Menghitung signifikansi koefisien korelasi tunggal perhitungan dilakukan untuk menerima atau menolak, rumus yang digunakan adalah:

t

hitung

=

Keterangan:

t : nilai t hitung yang dicari r : koefisien korelasi yang dicari

n : banyaknya sampel

(22)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j) Menghitung signifikansi koefisien korelasi ganda perhitungan dilakukan untuk menerima atau menolak, rumus yang digunakan adalah:

F

hitung

=

Keterangan:

F : Nilai signifikan ganda k : Jumlah variabel bebas

R : Korelasi ganda antara X1 dan X2 n : Jumlah sampel

5. Menghitung besarnya kontribusi menggunakan rumus determinan sebagai berikut :

D = r

2

+ 100 %

Keterangan :

D : determinasi atau besaran kontribusi yang dicari r : koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 184)

H. Hipotesis Statistik

(23)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Ho : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dari power lengan terhadap hasil kecepatan dan ketepatan serangan

Hi : r ≠ 0 terdapat kontribusi yang positif dari power lengan terhadap hasil kecepatan dan ketepatan serangan.

2. Ho : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dari power tungkai terhadap hasil kecepatan dan ketepatan serangan

Hi : r ≠ 0 terdapat kontribusi yang positif dari power tungkai terhadap hasil kecepatan dan ketepatan serangan.

3. Ho : r = 0 Tidak terdapat kontribusi yang positif secara bersama-sama dari power tungkai terhadap hasil kecepatan dan ketepatan serangan

(24)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Anderson, B. (1970). Fencing Based On The Yorkshire Television Series. London: Stanley Paul.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cheriss, E. (2002). Fencing Step to Succses. Amerika Serikat: Human Kinetika. Gaugler, W. (1997). The Science of Fencing. Naples, Italy: Laureate Press. Gaugler, W. (1997). The History of Fencing. Naples, Italy: Laureate Press

Giriwijoyo, H.Y.S.S dan Sidik, D. Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik . Bandung: FPOK UPI

Nurhasan, H. dan Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK-UPI.

Nurhasanah dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung. FPOK UPI Sidik, D, Z. (2010). Modul Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan).

FPOK UPI: Bandung

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulsan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

(25)

Dede Syamsul Ma’Arif, 2015

Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Lain :

Faidillah, (1992). Mengenal Cabang Olahraga Klasik Anggar.[Online].

Tesedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132313281/BUKU%20MEN GENAL%20OLAHRAGA%20ANGGAR.pdf

http://www.fence.flash./img/fencing [Diakses 20 Mare 2014]. http://www.fence.flash.sabre/img/fencing [ 2014].

Gambar

Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitian
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini terdiri dari 5 BAB yang menjelaskan tentang Korelasi antara Power Tungkai, Power Lengan, Fleksibilitas Pergelangan Tangan terhadap Hasil Tembakan Bebas