• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

Febrianti Nursafura

1101447

Keterampilan membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan membaca dalam bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menemukan informasi yang terdapat dalam suatu bacaan. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing, 2) untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah dan belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini dikarenakan pembelajaran membaca tidak menggunakan metode yang tepat sehingga siswa menjadi bosan dan kurang peduli terhadap pembelajaran serta rasa ingin tahu siswa terhadap suatu bacaan masih kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan penerapan metode membaca terbimbing. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan McTaggart. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di salah satu SDN Kota Bandung dengan jumlah 31 siswa. Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Pada pelaksanaannya metode membaca terbimbing memfokuskan pada keaktifan siswa dengan indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah memprediksi isi teks bacaan sebelum membaca, menjawab pertanyaan setelah membaca teks dan membuat daftar kosakata baku yang berhubungan dengan teks. Nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa ditentukan dengan membuat prediksi, menjawab pertanyaan dan membuat kosakata baku yang berhubungan dengan teks pada siklus I yaitu 56,45 dan nilai rata-rata siklus II yaitu 77,58. Sedangkan persentase ketuntasan nilai siswa pada siklus I mencapai 16,13% dan pada siklus II meningkat mencapai 90,32%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode membaca terbimbing dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa sekolah dasar.

(2)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Implementation Of Guided Reading Method To Improve Comprehension Reading

Skills Students Elementary School

By

Febrianti Nursafura

1101447

Reading comprehension skills is one of the skills to read in Indonesian which aims to find the information contained in a reading. While the purpose of this research are: 1) to assess the implementation of learning reading comprehension using guided reading, 2) to determine how much the increase reading comprehension skills using guided reading. This research is motivated by the results of preliminary observations indicate that the reading comprehension of students in subjects Indonesian is still low and has not reached the set KKM is 70. This is because learning to read is not using the right methods so that students become bored and less concerned about the learning and curiosity of students to a reading still lacking. To overcome these problems then do research that aims to improve students' reading comprehension skills with the application of the method of guided reading. This study uses a Classroom Action Research (PTK) with a research design Kemmis and Mc.Taggart. This study was conducted by two cycles. The subjects were students of class V in one of SDN Bandung with a number of 31 students. Whistleblower instrument data used in this study, observation, field notes, interviews, and documentation. In the implementation of guided reading method focuses on student activity with indicators of achievement in this study is to predict the contents of reading text before reading, answering questions after reading the text and make a list of vocabulary related raw text. The average value of students' reading comprehension skills are determined by making predictions, answering questions and making basic vocabulary associated with the text in the first cycle is 56.45 and the average value of the second cycle is 77.58. While the percentage of completeness student scores on the first cycle reached 16.13% and in the second cycle increased to 90.32%. The results showed that the method of guided reading can improve reading comprehension skills of elementary school students.

(3)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN……….i

ABSTRAK………....ii

KATA PENGANTAR………..iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….iv

DAFTAR ISI………vii

DAFTAR TABEL………...……..ix

DAFTAR GAMBAR……….x

DAFTAR BAGAN………....xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Metode Membaca Terbimbing ... Error! Bookmark not defined. 1. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Membaca Terbimbing .... Error! Bookmark not defined. B. Keterampilan Membaca Pemahaman ... 10

1. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca ... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan Membaca ... Error! Bookmark not defined.

3. Keterampilan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.

4. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman .... Error! Bookmark not defined.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Membaca

Pemahaman……….Erro

(4)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah DasarError! Bookmark not defined.

D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.

E. Kerangka Berfikir... Error! Bookmark not defined.

F. Definisi Operasional... 20

1. Metode Membaca Terbimbing ... 20

2. Keterampilan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. G. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. H. Pengolahan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Deskripsi Awal Prapenelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... Error! Bookmark not defined. C. Rekapitulasi Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran pada Semua Siklus Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA………64

(5)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

(6)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membuat Prediksi……….25

2. Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Dalam Menjawab Pertanyaan…………...25

3. Tabel 3.3 Kriteria Kesesuaian Prediksi Dengan Jawaban……….26

4. Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Membuat Kosakata Baku……….26

5. Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes………...33

6. Tabel 3.6 Kategori Nilai Rata-rata………...34

7. Tabel 4.1 Banyaknya Siswa Terhadap Indikator Pencapaian Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus I……….46

8. Tabel 4.2 nilai rata-rata pada setiap indikator pencapaian kompetensi keterampilan membaca pemahaman siklus I……….47

9. Tabel 4.3 Banyaknya Siswa Terhadap Indikator Pencapaian Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus II……….57

(7)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan

(8)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

1. Grafik 4.1 Keterlaksanaan Aktivitas Guru………...41

2. Grafik 4.2 Keterlaksanaan Aktivitas Siswa……….42

3. Grafik 4.3 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I……….45

4. Grafik 4.4 Keterlaksanaan Aktivitas Guru Dan Siswa……….53

5. Grafik 4.5 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II………....56

6. Grafik 4.6 Perbandingan Keterlaksanaan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II…………...59

7. Grafik 4.7 Perbandingan Keterlaksanaan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II………...59

(9)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan, karena dengan

bahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia

adalah bahasa nasional atau bahasa negara. Pelajaran bahasa Indonesia

sudah diberikan sejak di sekolah dasar dan merupakan salah satu mata

pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa

Indonesia menurut Akhadiah dkk dalam Asrianty, M (2013) adalah:

“agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.”

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa menurut Badan

Standar Nasional Pendidikan (2006) adalah:

“untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.”

Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di sekolah dasar bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam

segala fungsinya,yaitu sebagai sarana komunikasi, berpikir/bernalar, sarana

persatuan dan sarana kebudayaan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia

mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut saling

berkaitan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu

keterampilan berbahasa Indonesia itu sangat penting untuk dikuasai karena

sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari empat keterampilan tersebut membaca merupakan keterampilan

(10)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan yang lain. Menurut Anderson dalam Dalman (2014. Hlm. 6)

membaca adalah:

“suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process). Istilah penyandian kembali (recording) digunakan untuk menggantikan istilah membaca karena mula-mula lambang tertulis diubah menjadi bunyi, baru kemudian sandi itu dibaca, sedangkan pembacaan sandi (decoding process) merupakan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap ujaran dalam bentuk tulisan.”

Jadi dapat disimpulkan membaca merupakan proses membaca sandi

berupa tulisan yang harus diinterpretasikan maksudnya sehingga apa yang

ingin disampaikan oleh penulisnya dapat dipahami dengan baik. Oleh karena

itu siswa harus mempunyai keterampilan memahami yang baik.

Namun kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang lancar

membaca namun belum memahami apa yang dibacanya. Padahal dengan

membaca siswa akan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru

yang belum pernah dialami oleh siswa. Oleh karena itu sangat penting bagi

siswa untuk menguasai keterampilan membaca dan juga memahami isi

bacaannya dengan benar yang nantinya akan mendukung kehidupannya di

masa depan. Sehingga keterampilan membaca pemahaman siswa menjadi

hal utama yang harus diperhatikan.

Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas VA di salah satu

sekolah dasar negeri di Kota Bandung, pada proses pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya dalam memahami isi teks banyak siswa yang belum

memahami isi teks yang dibacanya sehingga saat diberi pertanyaan mereka

hanya menyalin dan menghapal sesuai dengan yang dibacanya. Ini

disebabkan karena rasa ingin tahu siswa kurang dan merasa bosan dengan

pembelajaran sehingga minat membaca siswa sangat rendah. Hal ini

diperkuat lagi dengan bukti hasil pretes pada pembelajaran Bahasa Indonesia

yang menunjukkan 54,83 % dari 31 siswa pada pembelajaran membaca

(11)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga dapat disimpulkan beberapa siswa masih belum menguasai

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya memahami bacaan.

Setelah dianalisis, ternyata faktor yang mempengaruhi masalah di atas

adalah karena pembelajaran yang cenderung masih konvensional yaitu

dengan metode ceramah dan penugasan. Keberhasilan pembelajaran

membaca di kelas tidak hanya bergantung kepada siswa saja, tetapi guru

juga ikut berperan di dalamnya. Untuk itu guru harus mampu menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif sehingga

pembelajaran tidak membosankan. Dengan penggunaan metode yang tepat

dalam pembelajaran membaca, akan memotivasi siswa untuk gemar

membaca dan mempermudah siswa dalam menemukan informasi yang ingin

dicapai dalam proses membaca.

Berdasarkan penyebab permasalahan di atas, maka alternatif solusi

yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode membaca

pemahaman yang tepat yang dapat membuat siswa memahami bacaan secara

efektif. Dan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa adalah dengan menerapkan

metode membaca terbimbing yang merupakan salah satu komponen dari

pendekatan whole language.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengambil sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul,

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

SISWA SEKOLAH DASAR.

B. Rumusan Masalah Penelitian

(12)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus dibuat

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

membaca terbimbing untuk meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman siswa kelas V sekolah dasar?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan

menggunakan metode membaca terbimbing di kelas V sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan

penerapan metode membaca terbimbing untuk meningkatkan keterampilan

membaca pemahaman siswa sekolah dasar. Tujuan secara khusus penelitian

ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman

melalui metode membaca terbimbing pada siswa kelas V sekolah dasar.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar membaca pemahaman

dengan menggunakan metode membaca terbimbing di kelas V Sekolah

Dasar.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini adalah upaya untuk mencari metode pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman di

sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas

V.

b. Manfaat secara praktis

Terdapat juga beberapa manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu manfaat

bagi peneliti, sekolah dan siswa.

1. Bagi peneliti

a) Menambah wawasan dan pengetahuan pribadi mengenai

penggunaan metode yang tepat dan efektif dalam pembelajaran

(13)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Peneliti dapat mengetahui bagaimana penerapan metode

membaca terbimbing dalam peningkatan keterampilan membaca

pemahaman siswa sekolah dasar dan menjadi alternatif dalam

peningkatan hasil belajar siswa di kelas.

2. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam upaya

meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka

perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Bagi siswa

a) Menambah minat membaca dan belajar siswa, khususnya pada

pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

membaca terbimbing.

b) Siswa mendapat pengalaman baru dalam pembelajaran yang

bervariasi dan menarik, sehingga diharapkan mampu

(14)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Melihat kondisi di lapangan, jenis penelitian yang cocok digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research).

Penelitian Tindakan Kelas menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja, R (2009,

hlm. 11) yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan

tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau

suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil

terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan sebagai penelitian yang

dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa menjadi meningkat.

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antar peneliti

dengan siswa sebagai subjek yang diteliti. Untuk mencapai tujuan yang

diinginkan ada beberapa hal yang diperlukan sehingga penelitian dapat

berjalan dengan baik dan lancar yaitu kontribusi dari berbagai aspek baik dari

aspek materi, media, metode, maupun lingkungan. Seluruh aspek tersebut

tentunya harus saling menunjang agar dapat meningkatkan kemampuan

belajar siswa.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus

penelitian. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu: rencana,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan pada

1 kali pertemuan.

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Model ini menggunakan

empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi

dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait satu langkah dengan

(15)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan

Mc. Taggart yang terdiri atas 4 komponen, yang meliputi: perencanaan

(planning), aksi/tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi

(reflection) Aqib, Z. (2009. Hlm.22). Keempat komponen penelitian tersebut

saling terkait antara satu langkah dengan langkah selanjutnya. Model spiral ini

merupakan penelitian dengan melakukan siklus yang berulang, berkelanjutan,

dengan tujuan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai

perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Model spiral tersebut terdapat

pada gambar 3.1

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart

(adaptasi dari Hopkins dalam Aqib, Z, (2009), hlm. 31)

Langkah pertama yang dilaksanakan dalam setiap siklus adalah

penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan rencana tindakan serta Rencana Tindakan

Pelaksanaan

Tindakan

observasi

Refleksi

Rencana Tindakan

Pelaksanaan

Tindakan Observasi

Refleksi

(16)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Selanjutnya, hasil pengamatan

dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila dari hasil refleksi siklus pertama

menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil

sebagaimana yang diharapkan, maka langkah berikutnya penyusunan kembali

rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Demikian seterusnya sampai

hasil yang dinginkan benar-benar tercapai.

Kegiatan pada siklus kedua berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan

sebelumnya, apabila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, atau untuk

meyakinkan atau menguatkan hasil. Tapi umumnya kegiatan yang dilakukan

pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan dari

hasil refleksi siklus pertama yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki

berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.

Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka peneliti dapat

melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus

pertama. Jika peneliti telah selesai dengan siklus kedua dan peneliti merasa

belum puas, maka peneliti dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara

dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota

Bandung. Alasan peneliti menjadikan sekolah ini sebagai lokasi penelitian

adalah karena lokasi tersebut merupakan tempat peneliti melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga peneliti lebih mudah dalam

melaksanakan penelitiannya. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 278 orang,

Penelitian ini akan difokuskan di kelas VA dengan jumlah siswa sebanyak 31

orang, yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa

perempuan.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu kelas VA

dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki

(17)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa yaitu menengah ke bawah dengan rata-rata pekerjaan orang tua siswa

yaitu buruh

Siswa kelas VA dipilih sebagai subjek penelitian berdasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu karena peneliti mengenal karakter, sifat dan kebiasaan

siswa sehingga mudah dalam mengidentifikasi siswa yang bermasalah dan

memudahkan memantau, merevisi dan mencari data-data yang diperlukan,

serta hasil observasi langsung dari pretes yang dilaksanakan dalam

pembelajaran sehingga dapat diketahui bahwa siswa kelas VA masih

mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.

E. Waktu Penelitian

Lamanya waktu penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung

mulai dari bulan April 2015 hingga Juni 2015.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam upaya menjawab pertanyaan yang terdapat dalam

rumusan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen

penelitian sebagai berikut:

a. Instrumen Pembelajaran

1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

2. Bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V

3. Teks informasi

4. Lembar kerja siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa dalam menemukan dan memahami informasi yang

terdapat dalam teks. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

maka peneliti menetapkan kriteria penilaian ketuntasan siswa dalam

mencapai indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan

oleh peneliti. Kriteria penilaian pada lembar kerja siswa ini diadaptasi

dari Noortiany, S (2014, hlm. 34) karena memiliki kesamaan dalam

(18)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria penilaian tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti

yang disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dalam

menerapkan metode membaca terbimbing. Adapun kriteria penilaian

membaca pemahaman siswa dengan menerapkan metode membaca

terbimbing yaitu.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membuat Prediksi

Skor Kriteria

4 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka ketahui dengan baik.

3 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka ketahui dengan cukup baik.

2 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka ketahui dengan kurang baik.

1 Siswa tidak mampu mengajukan pengetahuan awal untuk

menjawab pertanyaan yang mereka ketahui.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Dalam Menjawab Pertanyaan

Skor Kriteria

5 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai

denagn bacaan

4 Siswa menjawab sebagian pertanyaan dengan tepat dan sesuai

dengan bacaan

3 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik walau

jawabannya singkat.

2 Siswa hanya dapat menjawab pertanyaan namun tidak cukup

sesuai dengan bacaan.

1 Siswa dapat menjawab pertanyaan namun tidak sesuai dengan

bacaan.

(19)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor Kriteria

1 Prediksi dan jawaban benar dan sesuai

0 Prediksi dan jawaban tidak sesuai

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Membuat Kosakata Baku

Skor Kriteria

4 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks

sesuai pemahaman dan menggunakan kosakata baku.

3 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks

sesuai pemahaman namun tidak menggunakan kosakata baku.

2 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks

secara singkat dan mengguanakan koasakata baku.

1 Siswa mampu menjelaskan kata dengan singkat dan tidak

menggunakan kosakata baku.

0 Siswa tidak mampu menjelaskan kata.

b. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran

di kelas selama penelitian berlangsung. Observasi yang dilakukan

dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai

aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

membaca pemahaman dengan menerapkan metode membaca

terbimbing. Pedoman observasi ini dilakukan oleh observer. Lembar

observasi digunakan sebagai alat untuk mengetahui kelemahan dan

kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung, dan relevansi antara

perencanaan pembelajaran yang telah tertuang di dalam RPP dengan

keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan serta

temuan-temuan yang terkait dengan pembelajaran membaca

pemahaman dan metode membaca terbimbing. Sehingga dapat

(20)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi ini dapat digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan

membaca pemahaman siswa.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi

tentang pembelajaran dari guru dan dari siswa mengenai pembelajaran

dan materi yang diberikan. Kegiatan ini juga dilakukan untuk

mengetahui apa yang dialami oleh siswa saat proses pembelajaran dan

mengetahui apa tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran.

Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah sebagai berikut.

a. Kesulitan apa yang dirasakan pada saat pembelajaran memahami

bacaan?

b. Pada kegiatan mana yang menurut kamu paling menyenangkan

selama pembelajaran bahasa Indonesia dalam pembelajaran

membaca pemahaman?

c. Bagaimana pendapat kamu mengenai pembelajaran membaca

pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing?

d. Setelah pembelajaran yang dilaksanakan tadi, apakah sekarang

kamu sudah bisa membuat prediksi pertanyaan kemudian mampu

mengisi pertanyaan dengan benar dan memahami bacaan dengan

baik?

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang peneliti

lihat, dengar dan alami pada saat proses tindakan dilaksanakan.

Catatan lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data tentang

aktivitas siswa yang berhubungan dengan penerapan metode membaca

terbimbing dalam pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk

memperbaiki kekurangan pada pembelajaran selanjutnya.

4. Dokumentasi

Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah kamera

handphone. Alat ini digunakan untuk mengabadikan kegiatan yang

(21)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengacu pada model

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Model Kemmis Mc.

Taggart ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, yaitu setiap

siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),

pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

Untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal sesuai dengan tujuan

penelitian, maka penelitian ini dirancang sesuai dengan prosedur penelitian.

Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap awal

Tahap awal ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Tahap ini sebagai

langkah awal dalam membuat rancangan model pembelajaran yang akan

digunakan dalam pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-langkah pada

tahap awal ini, adalah sebagai berikut :

a) Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak

berwenang, baik pada pihak Universitas Pendidikan Indonesia,

Pemerintahan daerah setempat (KESBANG), dinas pendidikan Kota

Bandung, dan sekolah dasar negeri yang dijadikan tempat penelitian.

b) Melakukan wawancara dan observasi dengan guru kelas V untuk

mendapatkan gambaran awal bagaimana penggunaan metode

pembelajaran membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

c) Melakukan analisis kurikulum 2013, buku guru dan buku siswa kelas

V semester 2 serta metode pembelajaran.

d) Menentukan metode pembelajaran yang tepat dengan permasalahan

yang dihadapi dengan memperhatikan karakteristik siswa, bahan ajar

dan proses belajar mengajar.

e) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pokok

bahasan membaca pemahaman dan menyusun rancangan penerapan

langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode membaca

(22)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Menyiapkan instrumen penelitian berupa teks informasi, lembar kerja

siswa, lembar observasi pembelajaran, pedoman wawancara dan

catatan lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini, diantaranya :

Siklus I

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) membaca pemahaman dengan menerapkan

metode membaca terbimbing. Selain itu pada tahap ini juga peneliti

menentukan teks informasi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas guru dan

aktivitas siswa serta instrumen pengamatan lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) membaca pemahaman dengan

menerapkan metode membaca terbimbing. Pembelajaran dilakukan

dengan menerapkan metode membaca terbimbing. Pada saat

pelaksanaan pembelajaran dilakukan juga observasi terhadap dampak

serta temuan-temuan yang muncul saat pelaksanaan tindakan.

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan secara

langsung bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap

pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh observer yang terdiri dari

satu orang guru dan dua orang teman sejawat. Observasi ini dilakukan

untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam penerapan metode

membaca terbimbing pada proses pembelajaran, maupun pada hasil

pembelajaran. Hasil dari pengamatan ini digunakan untuk perbaikan

pada siklus berikutnya.

(23)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi serta analisis yang

mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Peneliti

melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran serta

menganalisis kekurangannya. Pada tahap ini pun dilakukan evaluasi

peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran untuk melihat

hasil pencapaiannya. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti

mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai

(24)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus II

Setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II tahap

selanjutnya adalah :

1. Tahap Perencanaan

a. Mengevaluasi hasil refleksi pada siklus I untuk menemukan

perbaikan yang akan diterapkan pada pembelajaran berikutnya.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) membaca

pemahaman dengan menerapkan metode membaca terbimbing,

menentukan teks informasi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas guru

dan aktivitas siswa serta instrumen pengamatan lainnya yang

dikaitkan dengan hasil refleksi pada siklus I.

2. Tahap pelaksanaan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP

yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan

pada siklus I.

3. Observasi

Sama seperti halnya pada siklus I, observasi pada siklus II ini

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini

bertujuan untuk mengamati sejauh mana pencapaian keterlaksanaan

aktivitas pembelajaran, baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa.

Selain untuk mengamati aktivitas pembelajaran, observasi juga

dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa pada materi membaca

pemahaman. Aktivitas yang diamati mengacu pada format observasi

yang telah disiapkan oleh peneliti.

4. Refleksi

a. Merefleksikan proses pembelajaran.

b. Merefleksi hasil belajar peserta didik dengan menerapkan metode

pembelajaran membaca terbimbing.

c. Menganalisis hasil temuan dan hasil akhir penelitian.

(25)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

1) Penilaian

Data dari hasil belajar siswa dengan memberikan tes dalam bentuk

pretes dan postes kepada siswa, pada setiap pembelajaran untuk dinilai

dan kemudian dianalisis peningkatan nilai prestasi belajar siswa.

2) Observasi

Data observasi diambil dari hasil pengamatan guru dalam

memberikan pembelajaran di kelas, sedangkan data observasi siswa

diambil melalui pengamatan siswa dalam proses pembelajaran

terutama didalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

3) Catatan Lapangan

Data diambil melalui hasil pengamatan peneliti selama proses

pembelajaran. Teknik ini dilakukan untuk mencatat peristiwa-peristiwa

yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan

lapangan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada proses

pelaksanaan selanjutnya.

4) Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan

pendapat-pendapat atau komentar-komentar siswa tentang

pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

5) Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumentasi

kegiatan selama proses pembelajaran sebagai data.

2. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

1. Teknik Kuantitatif

Teknik analisis data secara kuantitatif yaitu dilakukan ketika

seluruh data telah terkumpul, data ini dapat disajikan dalam bentuk

(26)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diukur dengan menggunakan angka-angka yang mampu menunjukkan

kemajuan proses pembelajaran ditinjau dari hasil belajar.

Dalam proses analisis data ditentukan rambu-rambu analisis data

sehingga dapat terlihat proses peningkatan keterampilan membaca

pemahaman siswa dengan menerapkan metode membaca terbimbing.

Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes

NILAI KATEGORI

>80 Sangat Baik

>60-80 Baik

>40-60 Cukup

>20-40 Kurang

<20 Sangat Kurang

(adaptasi dari Widoyoko, P, E, 2012, hlm. 259)

Menurut Sugiyono (2010. Hlm. 59) untuk menghitung nilai

rata-rata kelas, dapat menggunakan rumus :

̅= ∑ ̅

(27)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No. Rentang Nilai Kategori

1. 90-100 Sangat Baik

2. 70-89 Baik

3. 50-69 Cukup

4. 30-49 Kurang

2. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor yang

dilansir oleh Moleong dalam Elfanany, B (2013. Hlm.46) yaitu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Pengolahan data ini dilakukan melalui deskripsi terhadap

seluruh proses kegiatan penelitian untuk memberikan gambaran

terhadap variabel-variabel yang diteliti. Proses analisis data dilakukan

dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti sumber

data tertulis, dokumentasi dan wawancara. Data yang dianalisis

merupakan data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, wawancara

serta dokumentasi. Data kualitatif yang telah dianalisis dilanjutkan

dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan.

Semua data yang telah diperoleh harus segera dideskripsikan

sedikit demi sedikit karena jika ditunda akan memerlukan waktu yang

(28)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai Penerapan

Metode Membaca Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca

Pemahaman Siswa Sekolah Dasar yang telah dilaksanakan di kelas V A di

salah satu Sekolah Dasar Negeri Kota Bandung, maka peneliti dapat

menyimpulkan semua hasil penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Penerapan metode membaca terbimbing pada pembelajaran membaca

pemahaman dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II telah

sesuai dengan tujuan dan mengalami perubahan yang semakin baik.

Metode membaca terbimbing ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan

prabaca, tahapan membaca, dan tahapan pascabaca. Pada setiap tahapan

tersebut siswa tentunya mengalami beberapa kendala. Pada setiap

pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II kendala yang dihadapi

oleh siswa berbeda-beda. Penerapan metode membaca terbimbing lebih

menekankan pada keterampilan siswa dalam mengajukan prediksi awal,

menjawab pertanyaan tentang teks yang dibacanya serta kemampuan siswa

dalam membuat daftar kosakata baku yang berhubungan dengan teks yang

telah dibacanya. Pada siklus I, dalam kegiatan memprediksi isi cerita siswa

mengalami kesulitan karena masih merasa bingung dengan maksud dari

prediksi. Kemudian pada kegiatan menjawab pertanyaan, beberapa siswa

masih menjawab dengan asal-asalan dan tidak sesuai dengan isi teks yang

telah dibacanya karena merasa kesulitan dalam memahami isi bacaan yang

bahasanya terlalu sulit menurut mereka.. Pada kegiatan membuat daftar

kosakata baku, masih banyak di antara siswa yang masih belum paham

dengan kosakata baku sehingga hasilnya banyak kosakata yang tidak baku

dan cenderung mengartikan sebuah kata dengan asal-asalan. Pada siklus II,

kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan kegiatan

pembelajaran pada siklus I, namun pada siklus II ini aktivitas guru dan

(29)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan perbaikan. Pembelajaran dengan menggunakan metode

membaca terbimbing efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa.

Aktivitas siswa terlihat semakin aktif dalam proses pembelajaran, apalagi

saat siswa melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam metode membaca

terbimbing. Pada siklus II siswa lebih aktif dan percaya diri dalam

memprediksi isi teks informasi yang akan dibacanya walaupun masih ada

siswa yang merasa bingung, siswa juga mampu dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan isi bacaan karena siswa lebih

memahami teks yang dibacanya dibandingkan dengan teks yang

digunakan pada siklus I serta mampu membuat kosakata baku yang

berhubungan dengan teks informasi yang dibacanya. Pada pembelajaran

siklus II siswa terlihat lebih antusias dan lebih cepat dalam mengerjakan

perintah guru dikarenakan siswa sudah paham dan mengerti dengan apa

yang harus dikerjakannya.

2. Penerapan metode membaca terbimbing dapat meningkatkan keterampilan

membaca pemahaman siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil

peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan melihat

peningkatan nilai rata-rata kelas dalam setiap siklus. Nilai rata-rata kelas

pada siklus I sebesar 56,45 dengan persentase ketuntasan 16,13 % siswa

yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus II nilai rata-rata siswa

mencapai 77,58 dengan persentase ketuntasan 90,32 % siswa mencapai

atau melewati KKM.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.

1. Untuk peneliti, pada hal ini peneliti berharap metode membaca terbimbing

ini bisa dicoba untuk dilakukan pada mata pelajaran lain dan kelas lain

sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses

penelitian secara umum. Penelitian ini memberikan pengalaman positif

bagi peneliti untuk bekal peneliti di masa depan.

2. Untuk sekolah, penerapan metode membaca terbimbing ini dapat dijadikan

(30)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah. Harapannya

kualitas pemahaman maupun pengetahuan siswa dapat meningkat dalam

berbagai mata pelajaran. Sehingga proses pembelajaran akan semakin

bermakna dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif belajar.

3. Untuk siswa, penerapan metode membaca terbimbing ini dapat dijadikan

alternatif yang cocok untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca

dan belajar serta siswa juga mendapatkan pengalaman belajar baru yang

lebih menarik dan bervariasi sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.

Diharapkan pula siswa dapat melakukan kegiatan membaca dengan

menerapkan tahapan-tahapan dalam metode membaca terbimbing bukan

hanya pada pembelajaran Bahasa Indonesia saja, namun dapat diterapkan

dalam mata pelajaran lain. Sehingga akan mempermudah siswa dalam

memahami bacaan ataupun mendapatkan informasi yang terdapat dalam

(31)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRAMA WIDYA.

Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Elfanany, B. (2013). Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: Araska.

Hernawan, A.H. dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.

Ningsih, S,L. (2014). Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Operasi Hitung Perkalian (Skripsi). FIP. Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung.

Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, N. dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Sugiyono, (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Wardhani, I dan Kuswaya Wihardit. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Widyoko, P,E. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yunus, M. dkk. (2003). Pendidikan Bagi Anak Dengan Problematika Belajar. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Asrianty, M. (2013) Penerapan Metode Membaca Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia . (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

(32)

Febrianti Nursafura, 2015

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sadiah, E. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Dan Deskripsi. (Tesis). Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Dalam Menjawab Pertanyaan
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Membuat Kosakata Baku
Tabel 3.6

Referensi

Dokumen terkait

Terapi penggunaan obat ditujukan untuk meningkatkan kualitas atau mempertahankan hidup pasien, namun ada hal-hal yang tidak dapat disangkal dalam pemberian obat yaitu

Tindakan pada siklus I kemampuan anak pada kegiatan bermain egrang bathok kelapa dalam upaya meningkatkan motorik kasar anak pada komponen keseimbangan mencapai 19 anak

Kondisi seperti ini terjadi pada korban-korban pelecehan yang sudah remaja, dan awalnya meraka menjadi korban dengan orang dewasa yang mempunyai kedudukan sosial

Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketransitifan verba pada buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII Kurikulum 2013 revisi 2016 sebagai berikut: pertama, pada teks

Di Australia genus Hypsilurus terdiri dari hanya dua spesies (Witten 1993) sedangkan di New Guinea terdapat sekitar 12 spesies dan sebanyak 8 spesies berada di Papua dimana

Karya dalam Tugas Akhir ini hasil dari pengamatan melalui acara tato yang digelar di berbagai kota di Indonesia, terutama mereka yang mengenakan tato di

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan bakunya. Dengan bahan oksidasi reaksi-reaksi yang bahaya

Indikator penguasaan keterampilan proses sains mahasiswa yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari: mengobservasi, interpretasi, prediksi, berkomunikasi, berhipotesis,