Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Oleh
Febrianti Nursafura
1101447
Keterampilan membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan membaca dalam bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menemukan informasi yang terdapat dalam suatu bacaan. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing, 2) untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah dan belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini dikarenakan pembelajaran membaca tidak menggunakan metode yang tepat sehingga siswa menjadi bosan dan kurang peduli terhadap pembelajaran serta rasa ingin tahu siswa terhadap suatu bacaan masih kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan penerapan metode membaca terbimbing. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan McTaggart. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di salah satu SDN Kota Bandung dengan jumlah 31 siswa. Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Pada pelaksanaannya metode membaca terbimbing memfokuskan pada keaktifan siswa dengan indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah memprediksi isi teks bacaan sebelum membaca, menjawab pertanyaan setelah membaca teks dan membuat daftar kosakata baku yang berhubungan dengan teks. Nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa ditentukan dengan membuat prediksi, menjawab pertanyaan dan membuat kosakata baku yang berhubungan dengan teks pada siklus I yaitu 56,45 dan nilai rata-rata siklus II yaitu 77,58. Sedangkan persentase ketuntasan nilai siswa pada siklus I mencapai 16,13% dan pada siklus II meningkat mencapai 90,32%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode membaca terbimbing dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa sekolah dasar.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Implementation Of Guided Reading Method To Improve Comprehension Reading
Skills Students Elementary School
By
Febrianti Nursafura
1101447
Reading comprehension skills is one of the skills to read in Indonesian which aims to find the information contained in a reading. While the purpose of this research are: 1) to assess the implementation of learning reading comprehension using guided reading, 2) to determine how much the increase reading comprehension skills using guided reading. This research is motivated by the results of preliminary observations indicate that the reading comprehension of students in subjects Indonesian is still low and has not reached the set KKM is 70. This is because learning to read is not using the right methods so that students become bored and less concerned about the learning and curiosity of students to a reading still lacking. To overcome these problems then do research that aims to improve students' reading comprehension skills with the application of the method of guided reading. This study uses a Classroom Action Research (PTK) with a research design Kemmis and Mc.Taggart. This study was conducted by two cycles. The subjects were students of class V in one of SDN Bandung with a number of 31 students. Whistleblower instrument data used in this study, observation, field notes, interviews, and documentation. In the implementation of guided reading method focuses on student activity with indicators of achievement in this study is to predict the contents of reading text before reading, answering questions after reading the text and make a list of vocabulary related raw text. The average value of students' reading comprehension skills are determined by making predictions, answering questions and making basic vocabulary associated with the text in the first cycle is 56.45 and the average value of the second cycle is 77.58. While the percentage of completeness student scores on the first cycle reached 16.13% and in the second cycle increased to 90.32%. The results showed that the method of guided reading can improve reading comprehension skills of elementary school students.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN……….i
ABSTRAK………....ii
KATA PENGANTAR………..iii
UCAPAN TERIMA KASIH……….iv
DAFTAR ISI………vii
DAFTAR TABEL………...……..ix
DAFTAR GAMBAR……….x
DAFTAR BAGAN………....xi
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Metode Membaca Terbimbing ... Error! Bookmark not defined. 1. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Membaca Terbimbing .... Error! Bookmark not defined. B. Keterampilan Membaca Pemahaman ... 10
1. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Membaca ... Error! Bookmark not defined.
3. Keterampilan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.
4. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman .... Error! Bookmark not defined.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Membaca
Pemahaman……….Erro
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined.
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah DasarError! Bookmark not defined.
D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.
E. Kerangka Berfikir... Error! Bookmark not defined.
F. Definisi Operasional... 20
1. Metode Membaca Terbimbing ... 20
2. Keterampilan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. G. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. H. Pengolahan dan Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Deskripsi Awal Prapenelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... Error! Bookmark not defined. C. Rekapitulasi Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran pada Semua Siklus Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 61
A. Simpulan ... 61
B. Rekomendasi ... 62
DAFTAR PUSTAKA………64
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membuat Prediksi……….25
2. Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Dalam Menjawab Pertanyaan…………...25
3. Tabel 3.3 Kriteria Kesesuaian Prediksi Dengan Jawaban……….26
4. Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Membuat Kosakata Baku……….26
5. Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes………...33
6. Tabel 3.6 Kategori Nilai Rata-rata………...34
7. Tabel 4.1 Banyaknya Siswa Terhadap Indikator Pencapaian Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus I……….46
8. Tabel 4.2 nilai rata-rata pada setiap indikator pencapaian kompetensi keterampilan membaca pemahaman siklus I……….47
9. Tabel 4.3 Banyaknya Siswa Terhadap Indikator Pencapaian Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus II……….57
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
1. Grafik 4.1 Keterlaksanaan Aktivitas Guru………...41
2. Grafik 4.2 Keterlaksanaan Aktivitas Siswa……….42
3. Grafik 4.3 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I……….45
4. Grafik 4.4 Keterlaksanaan Aktivitas Guru Dan Siswa……….53
5. Grafik 4.5 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II………....56
6. Grafik 4.6 Perbandingan Keterlaksanaan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II…………...59
7. Grafik 4.7 Perbandingan Keterlaksanaan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II………...59
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan, karena dengan
bahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia
adalah bahasa nasional atau bahasa negara. Pelajaran bahasa Indonesia
sudah diberikan sejak di sekolah dasar dan merupakan salah satu mata
pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia menurut Akhadiah dkk dalam Asrianty, M (2013) adalah:
“agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.”
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa menurut Badan
Standar Nasional Pendidikan (2006) adalah:
“untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.”
Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di sekolah dasar bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam
segala fungsinya,yaitu sebagai sarana komunikasi, berpikir/bernalar, sarana
persatuan dan sarana kebudayaan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia
mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut saling
berkaitan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu
keterampilan berbahasa Indonesia itu sangat penting untuk dikuasai karena
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari empat keterampilan tersebut membaca merupakan keterampilan
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan yang lain. Menurut Anderson dalam Dalman (2014. Hlm. 6)
membaca adalah:
“suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process). Istilah penyandian kembali (recording) digunakan untuk menggantikan istilah membaca karena mula-mula lambang tertulis diubah menjadi bunyi, baru kemudian sandi itu dibaca, sedangkan pembacaan sandi (decoding process) merupakan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap ujaran dalam bentuk tulisan.”
Jadi dapat disimpulkan membaca merupakan proses membaca sandi
berupa tulisan yang harus diinterpretasikan maksudnya sehingga apa yang
ingin disampaikan oleh penulisnya dapat dipahami dengan baik. Oleh karena
itu siswa harus mempunyai keterampilan memahami yang baik.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang lancar
membaca namun belum memahami apa yang dibacanya. Padahal dengan
membaca siswa akan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru
yang belum pernah dialami oleh siswa. Oleh karena itu sangat penting bagi
siswa untuk menguasai keterampilan membaca dan juga memahami isi
bacaannya dengan benar yang nantinya akan mendukung kehidupannya di
masa depan. Sehingga keterampilan membaca pemahaman siswa menjadi
hal utama yang harus diperhatikan.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas VA di salah satu
sekolah dasar negeri di Kota Bandung, pada proses pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya dalam memahami isi teks banyak siswa yang belum
memahami isi teks yang dibacanya sehingga saat diberi pertanyaan mereka
hanya menyalin dan menghapal sesuai dengan yang dibacanya. Ini
disebabkan karena rasa ingin tahu siswa kurang dan merasa bosan dengan
pembelajaran sehingga minat membaca siswa sangat rendah. Hal ini
diperkuat lagi dengan bukti hasil pretes pada pembelajaran Bahasa Indonesia
yang menunjukkan 54,83 % dari 31 siswa pada pembelajaran membaca
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga dapat disimpulkan beberapa siswa masih belum menguasai
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya memahami bacaan.
Setelah dianalisis, ternyata faktor yang mempengaruhi masalah di atas
adalah karena pembelajaran yang cenderung masih konvensional yaitu
dengan metode ceramah dan penugasan. Keberhasilan pembelajaran
membaca di kelas tidak hanya bergantung kepada siswa saja, tetapi guru
juga ikut berperan di dalamnya. Untuk itu guru harus mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif sehingga
pembelajaran tidak membosankan. Dengan penggunaan metode yang tepat
dalam pembelajaran membaca, akan memotivasi siswa untuk gemar
membaca dan mempermudah siswa dalam menemukan informasi yang ingin
dicapai dalam proses membaca.
Berdasarkan penyebab permasalahan di atas, maka alternatif solusi
yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode membaca
pemahaman yang tepat yang dapat membuat siswa memahami bacaan secara
efektif. Dan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa adalah dengan menerapkan
metode membaca terbimbing yang merupakan salah satu komponen dari
pendekatan whole language.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengambil sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul,
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN
SISWA SEKOLAH DASAR.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus dibuat
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
membaca terbimbing untuk meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa kelas V sekolah dasar?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan
menggunakan metode membaca terbimbing di kelas V sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
penerapan metode membaca terbimbing untuk meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa sekolah dasar. Tujuan secara khusus penelitian
ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman
melalui metode membaca terbimbing pada siswa kelas V sekolah dasar.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar membaca pemahaman
dengan menggunakan metode membaca terbimbing di kelas V Sekolah
Dasar.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat secara teoritis
Penelitian ini adalah upaya untuk mencari metode pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman di
sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas
V.
b. Manfaat secara praktis
Terdapat juga beberapa manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu manfaat
bagi peneliti, sekolah dan siswa.
1. Bagi peneliti
a) Menambah wawasan dan pengetahuan pribadi mengenai
penggunaan metode yang tepat dan efektif dalam pembelajaran
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Peneliti dapat mengetahui bagaimana penerapan metode
membaca terbimbing dalam peningkatan keterampilan membaca
pemahaman siswa sekolah dasar dan menjadi alternatif dalam
peningkatan hasil belajar siswa di kelas.
2. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam upaya
meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka
perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Bagi siswa
a) Menambah minat membaca dan belajar siswa, khususnya pada
pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode
membaca terbimbing.
b) Siswa mendapat pengalaman baru dalam pembelajaran yang
bervariasi dan menarik, sehingga diharapkan mampu
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Melihat kondisi di lapangan, jenis penelitian yang cocok digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research).
Penelitian Tindakan Kelas menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja, R (2009,
hlm. 11) yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan
tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau
suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil
terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan sebagai penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat.
Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antar peneliti
dengan siswa sebagai subjek yang diteliti. Untuk mencapai tujuan yang
diinginkan ada beberapa hal yang diperlukan sehingga penelitian dapat
berjalan dengan baik dan lancar yaitu kontribusi dari berbagai aspek baik dari
aspek materi, media, metode, maupun lingkungan. Seluruh aspek tersebut
tentunya harus saling menunjang agar dapat meningkatkan kemampuan
belajar siswa.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus
penelitian. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu: rencana,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan pada
1 kali pertemuan.
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Model ini menggunakan
empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait satu langkah dengan
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian
Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan
Mc. Taggart yang terdiri atas 4 komponen, yang meliputi: perencanaan
(planning), aksi/tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi
(reflection) Aqib, Z. (2009. Hlm.22). Keempat komponen penelitian tersebut
saling terkait antara satu langkah dengan langkah selanjutnya. Model spiral ini
merupakan penelitian dengan melakukan siklus yang berulang, berkelanjutan,
dengan tujuan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai
perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Model spiral tersebut terdapat
pada gambar 3.1
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart
(adaptasi dari Hopkins dalam Aqib, Z, (2009), hlm. 31)
Langkah pertama yang dilaksanakan dalam setiap siklus adalah
penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan rencana tindakan serta Rencana Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
observasi
Refleksi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan Observasi
Refleksi
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Selanjutnya, hasil pengamatan
dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila dari hasil refleksi siklus pertama
menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil
sebagaimana yang diharapkan, maka langkah berikutnya penyusunan kembali
rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Demikian seterusnya sampai
hasil yang dinginkan benar-benar tercapai.
Kegiatan pada siklus kedua berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan
sebelumnya, apabila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, atau untuk
meyakinkan atau menguatkan hasil. Tapi umumnya kegiatan yang dilakukan
pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan dari
hasil refleksi siklus pertama yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki
berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.
Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka peneliti dapat
melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus
pertama. Jika peneliti telah selesai dengan siklus kedua dan peneliti merasa
belum puas, maka peneliti dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara
dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota
Bandung. Alasan peneliti menjadikan sekolah ini sebagai lokasi penelitian
adalah karena lokasi tersebut merupakan tempat peneliti melakukan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga peneliti lebih mudah dalam
melaksanakan penelitiannya. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 278 orang,
Penelitian ini akan difokuskan di kelas VA dengan jumlah siswa sebanyak 31
orang, yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa
perempuan.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu kelas VA
dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yaitu menengah ke bawah dengan rata-rata pekerjaan orang tua siswa
yaitu buruh
Siswa kelas VA dipilih sebagai subjek penelitian berdasarkan beberapa
pertimbangan, yaitu karena peneliti mengenal karakter, sifat dan kebiasaan
siswa sehingga mudah dalam mengidentifikasi siswa yang bermasalah dan
memudahkan memantau, merevisi dan mencari data-data yang diperlukan,
serta hasil observasi langsung dari pretes yang dilaksanakan dalam
pembelajaran sehingga dapat diketahui bahwa siswa kelas VA masih
mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.
E. Waktu Penelitian
Lamanya waktu penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung
mulai dari bulan April 2015 hingga Juni 2015.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam upaya menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
rumusan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen
penelitian sebagai berikut:
a. Instrumen Pembelajaran
1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V
3. Teks informasi
4. Lembar kerja siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam menemukan dan memahami informasi yang
terdapat dalam teks. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
maka peneliti menetapkan kriteria penilaian ketuntasan siswa dalam
mencapai indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan
oleh peneliti. Kriteria penilaian pada lembar kerja siswa ini diadaptasi
dari Noortiany, S (2014, hlm. 34) karena memiliki kesamaan dalam
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria penilaian tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti
yang disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dalam
menerapkan metode membaca terbimbing. Adapun kriteria penilaian
membaca pemahaman siswa dengan menerapkan metode membaca
terbimbing yaitu.
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membuat Prediksi
Skor Kriteria
4 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab
pertanyaan yang mereka ketahui dengan baik.
3 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab
pertanyaan yang mereka ketahui dengan cukup baik.
2 Siswa mampu mengajukan pengetahuan awal untuk menjawab
pertanyaan yang mereka ketahui dengan kurang baik.
1 Siswa tidak mampu mengajukan pengetahuan awal untuk
menjawab pertanyaan yang mereka ketahui.
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Dalam Menjawab Pertanyaan
Skor Kriteria
5 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai
denagn bacaan
4 Siswa menjawab sebagian pertanyaan dengan tepat dan sesuai
dengan bacaan
3 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik walau
jawabannya singkat.
2 Siswa hanya dapat menjawab pertanyaan namun tidak cukup
sesuai dengan bacaan.
1 Siswa dapat menjawab pertanyaan namun tidak sesuai dengan
bacaan.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skor Kriteria
1 Prediksi dan jawaban benar dan sesuai
0 Prediksi dan jawaban tidak sesuai
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Membuat Kosakata Baku
Skor Kriteria
4 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks
sesuai pemahaman dan menggunakan kosakata baku.
3 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks
sesuai pemahaman namun tidak menggunakan kosakata baku.
2 Siswa mampu menjelaskan kata yang berhubungan dengan teks
secara singkat dan mengguanakan koasakata baku.
1 Siswa mampu menjelaskan kata dengan singkat dan tidak
menggunakan kosakata baku.
0 Siswa tidak mampu menjelaskan kata.
b. Instrumen Pengungkap Data Penelitian
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran
di kelas selama penelitian berlangsung. Observasi yang dilakukan
dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
membaca pemahaman dengan menerapkan metode membaca
terbimbing. Pedoman observasi ini dilakukan oleh observer. Lembar
observasi digunakan sebagai alat untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung, dan relevansi antara
perencanaan pembelajaran yang telah tertuang di dalam RPP dengan
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan serta
temuan-temuan yang terkait dengan pembelajaran membaca
pemahaman dan metode membaca terbimbing. Sehingga dapat
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi ini dapat digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan
membaca pemahaman siswa.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi
tentang pembelajaran dari guru dan dari siswa mengenai pembelajaran
dan materi yang diberikan. Kegiatan ini juga dilakukan untuk
mengetahui apa yang dialami oleh siswa saat proses pembelajaran dan
mengetahui apa tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran.
Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah sebagai berikut.
a. Kesulitan apa yang dirasakan pada saat pembelajaran memahami
bacaan?
b. Pada kegiatan mana yang menurut kamu paling menyenangkan
selama pembelajaran bahasa Indonesia dalam pembelajaran
membaca pemahaman?
c. Bagaimana pendapat kamu mengenai pembelajaran membaca
pemahaman dengan menggunakan metode membaca terbimbing?
d. Setelah pembelajaran yang dilaksanakan tadi, apakah sekarang
kamu sudah bisa membuat prediksi pertanyaan kemudian mampu
mengisi pertanyaan dengan benar dan memahami bacaan dengan
baik?
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang peneliti
lihat, dengar dan alami pada saat proses tindakan dilaksanakan.
Catatan lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data tentang
aktivitas siswa yang berhubungan dengan penerapan metode membaca
terbimbing dalam pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk
memperbaiki kekurangan pada pembelajaran selanjutnya.
4. Dokumentasi
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah kamera
handphone. Alat ini digunakan untuk mengabadikan kegiatan yang
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengacu pada model
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Model Kemmis Mc.
Taggart ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, yaitu setiap
siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal sesuai dengan tujuan
penelitian, maka penelitian ini dirancang sesuai dengan prosedur penelitian.
Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap awal
Tahap awal ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Tahap ini sebagai
langkah awal dalam membuat rancangan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-langkah pada
tahap awal ini, adalah sebagai berikut :
a) Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak
berwenang, baik pada pihak Universitas Pendidikan Indonesia,
Pemerintahan daerah setempat (KESBANG), dinas pendidikan Kota
Bandung, dan sekolah dasar negeri yang dijadikan tempat penelitian.
b) Melakukan wawancara dan observasi dengan guru kelas V untuk
mendapatkan gambaran awal bagaimana penggunaan metode
pembelajaran membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c) Melakukan analisis kurikulum 2013, buku guru dan buku siswa kelas
V semester 2 serta metode pembelajaran.
d) Menentukan metode pembelajaran yang tepat dengan permasalahan
yang dihadapi dengan memperhatikan karakteristik siswa, bahan ajar
dan proses belajar mengajar.
e) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pokok
bahasan membaca pemahaman dan menyusun rancangan penerapan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode membaca
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f) Menyiapkan instrumen penelitian berupa teks informasi, lembar kerja
siswa, lembar observasi pembelajaran, pedoman wawancara dan
catatan lapangan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini, diantaranya :
Siklus I
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) membaca pemahaman dengan menerapkan
metode membaca terbimbing. Selain itu pada tahap ini juga peneliti
menentukan teks informasi yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas guru dan
aktivitas siswa serta instrumen pengamatan lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) membaca pemahaman dengan
menerapkan metode membaca terbimbing. Pembelajaran dilakukan
dengan menerapkan metode membaca terbimbing. Pada saat
pelaksanaan pembelajaran dilakukan juga observasi terhadap dampak
serta temuan-temuan yang muncul saat pelaksanaan tindakan.
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan secara
langsung bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap
pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh observer yang terdiri dari
satu orang guru dan dua orang teman sejawat. Observasi ini dilakukan
untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam penerapan metode
membaca terbimbing pada proses pembelajaran, maupun pada hasil
pembelajaran. Hasil dari pengamatan ini digunakan untuk perbaikan
pada siklus berikutnya.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi serta analisis yang
mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Peneliti
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran serta
menganalisis kekurangannya. Pada tahap ini pun dilakukan evaluasi
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran untuk melihat
hasil pencapaiannya. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti
mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus II
Setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II tahap
selanjutnya adalah :
1. Tahap Perencanaan
a. Mengevaluasi hasil refleksi pada siklus I untuk menemukan
perbaikan yang akan diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) membaca
pemahaman dengan menerapkan metode membaca terbimbing,
menentukan teks informasi yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas guru
dan aktivitas siswa serta instrumen pengamatan lainnya yang
dikaitkan dengan hasil refleksi pada siklus I.
2. Tahap pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP
yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan
pada siklus I.
3. Observasi
Sama seperti halnya pada siklus I, observasi pada siklus II ini
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini
bertujuan untuk mengamati sejauh mana pencapaian keterlaksanaan
aktivitas pembelajaran, baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa.
Selain untuk mengamati aktivitas pembelajaran, observasi juga
dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa pada materi membaca
pemahaman. Aktivitas yang diamati mengacu pada format observasi
yang telah disiapkan oleh peneliti.
4. Refleksi
a. Merefleksikan proses pembelajaran.
b. Merefleksi hasil belajar peserta didik dengan menerapkan metode
pembelajaran membaca terbimbing.
c. Menganalisis hasil temuan dan hasil akhir penelitian.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Pengolahan Dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
1) Penilaian
Data dari hasil belajar siswa dengan memberikan tes dalam bentuk
pretes dan postes kepada siswa, pada setiap pembelajaran untuk dinilai
dan kemudian dianalisis peningkatan nilai prestasi belajar siswa.
2) Observasi
Data observasi diambil dari hasil pengamatan guru dalam
memberikan pembelajaran di kelas, sedangkan data observasi siswa
diambil melalui pengamatan siswa dalam proses pembelajaran
terutama didalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3) Catatan Lapangan
Data diambil melalui hasil pengamatan peneliti selama proses
pembelajaran. Teknik ini dilakukan untuk mencatat peristiwa-peristiwa
yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan
lapangan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada proses
pelaksanaan selanjutnya.
4) Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan
pendapat-pendapat atau komentar-komentar siswa tentang
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
5) Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumentasi
kegiatan selama proses pembelajaran sebagai data.
2. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
1. Teknik Kuantitatif
Teknik analisis data secara kuantitatif yaitu dilakukan ketika
seluruh data telah terkumpul, data ini dapat disajikan dalam bentuk
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diukur dengan menggunakan angka-angka yang mampu menunjukkan
kemajuan proses pembelajaran ditinjau dari hasil belajar.
Dalam proses analisis data ditentukan rambu-rambu analisis data
sehingga dapat terlihat proses peningkatan keterampilan membaca
pemahaman siswa dengan menerapkan metode membaca terbimbing.
Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes
NILAI KATEGORI
>80 Sangat Baik
>60-80 Baik
>40-60 Cukup
>20-40 Kurang
<20 Sangat Kurang
(adaptasi dari Widoyoko, P, E, 2012, hlm. 259)
Menurut Sugiyono (2010. Hlm. 59) untuk menghitung nilai
rata-rata kelas, dapat menggunakan rumus :
̅= ∑ ̅
∑
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Kategori Nilai Rata-rata Siswa
No. Rentang Nilai Kategori
1. 90-100 Sangat Baik
2. 70-89 Baik
3. 50-69 Cukup
4. 30-49 Kurang
2. Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor yang
dilansir oleh Moleong dalam Elfanany, B (2013. Hlm.46) yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pengolahan data ini dilakukan melalui deskripsi terhadap
seluruh proses kegiatan penelitian untuk memberikan gambaran
terhadap variabel-variabel yang diteliti. Proses analisis data dilakukan
dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti sumber
data tertulis, dokumentasi dan wawancara. Data yang dianalisis
merupakan data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, wawancara
serta dokumentasi. Data kualitatif yang telah dianalisis dilanjutkan
dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan.
Semua data yang telah diperoleh harus segera dideskripsikan
sedikit demi sedikit karena jika ditunda akan memerlukan waktu yang
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai Penerapan
Metode Membaca Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Pemahaman Siswa Sekolah Dasar yang telah dilaksanakan di kelas V A di
salah satu Sekolah Dasar Negeri Kota Bandung, maka peneliti dapat
menyimpulkan semua hasil penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan metode membaca terbimbing pada pembelajaran membaca
pemahaman dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II telah
sesuai dengan tujuan dan mengalami perubahan yang semakin baik.
Metode membaca terbimbing ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan
prabaca, tahapan membaca, dan tahapan pascabaca. Pada setiap tahapan
tersebut siswa tentunya mengalami beberapa kendala. Pada setiap
pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II kendala yang dihadapi
oleh siswa berbeda-beda. Penerapan metode membaca terbimbing lebih
menekankan pada keterampilan siswa dalam mengajukan prediksi awal,
menjawab pertanyaan tentang teks yang dibacanya serta kemampuan siswa
dalam membuat daftar kosakata baku yang berhubungan dengan teks yang
telah dibacanya. Pada siklus I, dalam kegiatan memprediksi isi cerita siswa
mengalami kesulitan karena masih merasa bingung dengan maksud dari
prediksi. Kemudian pada kegiatan menjawab pertanyaan, beberapa siswa
masih menjawab dengan asal-asalan dan tidak sesuai dengan isi teks yang
telah dibacanya karena merasa kesulitan dalam memahami isi bacaan yang
bahasanya terlalu sulit menurut mereka.. Pada kegiatan membuat daftar
kosakata baku, masih banyak di antara siswa yang masih belum paham
dengan kosakata baku sehingga hasilnya banyak kosakata yang tidak baku
dan cenderung mengartikan sebuah kata dengan asal-asalan. Pada siklus II,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan kegiatan
pembelajaran pada siklus I, namun pada siklus II ini aktivitas guru dan
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan perbaikan. Pembelajaran dengan menggunakan metode
membaca terbimbing efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa.
Aktivitas siswa terlihat semakin aktif dalam proses pembelajaran, apalagi
saat siswa melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam metode membaca
terbimbing. Pada siklus II siswa lebih aktif dan percaya diri dalam
memprediksi isi teks informasi yang akan dibacanya walaupun masih ada
siswa yang merasa bingung, siswa juga mampu dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan isi bacaan karena siswa lebih
memahami teks yang dibacanya dibandingkan dengan teks yang
digunakan pada siklus I serta mampu membuat kosakata baku yang
berhubungan dengan teks informasi yang dibacanya. Pada pembelajaran
siklus II siswa terlihat lebih antusias dan lebih cepat dalam mengerjakan
perintah guru dikarenakan siswa sudah paham dan mengerti dengan apa
yang harus dikerjakannya.
2. Penerapan metode membaca terbimbing dapat meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil
peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan melihat
peningkatan nilai rata-rata kelas dalam setiap siklus. Nilai rata-rata kelas
pada siklus I sebesar 56,45 dengan persentase ketuntasan 16,13 % siswa
yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus II nilai rata-rata siswa
mencapai 77,58 dengan persentase ketuntasan 90,32 % siswa mencapai
atau melewati KKM.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.
1. Untuk peneliti, pada hal ini peneliti berharap metode membaca terbimbing
ini bisa dicoba untuk dilakukan pada mata pelajaran lain dan kelas lain
sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses
penelitian secara umum. Penelitian ini memberikan pengalaman positif
bagi peneliti untuk bekal peneliti di masa depan.
2. Untuk sekolah, penerapan metode membaca terbimbing ini dapat dijadikan
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah. Harapannya
kualitas pemahaman maupun pengetahuan siswa dapat meningkat dalam
berbagai mata pelajaran. Sehingga proses pembelajaran akan semakin
bermakna dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif belajar.
3. Untuk siswa, penerapan metode membaca terbimbing ini dapat dijadikan
alternatif yang cocok untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca
dan belajar serta siswa juga mendapatkan pengalaman belajar baru yang
lebih menarik dan bervariasi sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.
Diharapkan pula siswa dapat melakukan kegiatan membaca dengan
menerapkan tahapan-tahapan dalam metode membaca terbimbing bukan
hanya pada pembelajaran Bahasa Indonesia saja, namun dapat diterapkan
dalam mata pelajaran lain. Sehingga akan mempermudah siswa dalam
memahami bacaan ataupun mendapatkan informasi yang terdapat dalam
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRAMA WIDYA.
Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Elfanany, B. (2013). Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: Araska.
Hernawan, A.H. dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.
Ningsih, S,L. (2014). Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Operasi Hitung Perkalian (Skripsi). FIP. Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung.
Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Resmini, N. dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.
Sugiyono, (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Wardhani, I dan Kuswaya Wihardit. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Widyoko, P,E. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yunus, M. dkk. (2003). Pendidikan Bagi Anak Dengan Problematika Belajar. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Asrianty, M. (2013) Penerapan Metode Membaca Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia . (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.
Febrianti Nursafura, 2015
PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sadiah, E. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Dan Deskripsi. (Tesis). Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.