PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI
DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh: SRI SULASTRI
0800084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa pada Pembelajaran Bola Voli di SMP 15 Bandung”, sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain.
Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2015
Penulis,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI
DI SMP NEGERI 15 BANDUNG Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO NIP. 19610621987031002
Pembimbing II
Alit Rahmat, M. Pd NIP. 197208282005011001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI
1
Sri Sulastri, 2015
ABSTRAK
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI
DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
Oleh:
Sri Sulastri 0800084
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO dan Alit Rahmat, M. Pd
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Bandung. Dengan bertujuan untuk mengetahui peningkatan perilaku apektif siswa dengan menggunakan permainan tradisional dan permainan baru dalam pembelajaran bola voli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 15 Bandung. Sampel diperoleh melalui teknik random sampling yang terbagi atas dua kelas. Dua kelas yang dipilih yaitu kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan permainan tadisional dengan jumlah siswa 40 dan kelas VII C sebagai kelompok kontrol menggunakan permainan modern dengan jumlah siswa 40. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) dan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran di lapangan, dan angket untuk pengumpulan data perilaku apektif siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tradisional lebih tinggi dengan perolehan N-gain �̅ 0,75 dibandingkan dengan permainan modern �̅ 0,13 dalam pembelajaran bola voli. Hipotesis uji-t menunjukan bahwa permainan tradisional memperoleh thitung
18,727 (kelompok eksperimen) ≥ ttabel 1,991 maka signifikan. Kesimpulan
permainan tradisional lebih berpengaruh nyata dibandingkan dengan kelompok kontrol dalam pembelajaran bola voli terhadap perilaku apektif siswa.
ABSTRACT
TRADITIONAL GAME IMPACT TO STUDENT AFFECTIVE BEHAVIOR TOWARD VOLLEY BALL LEARNING
IN CLASS VII SMPN 15 BANDUNG
By
Sri Sulastri 0800084
Supervisior:
Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO dan Alit Rahmat, M. Pd
This Research is to determine whether there is a different effect from the application of the tradisional game and modern game in SMPN 40 Bandung. Samples in this research using students in class VII-A SMPN 15 Bandung as many as 40 students. The method used in this research is the experimental method. Then for research design using pretest posttest group design. The instrument used in this study using a modified assessment questioner and observation. Implementation of the treatment carried out at the school. The results obtained from the application of the tradisional game and moder game is that there is a significant difference. According from the statistic data analysis that the authors do state that an average of application of the game of sections is N-gain �̅ 0,75 between modern game �̅ 0,13. In volleyball learning, tradisional game have a thitung 18,727 (eksperiment) ≥ ttabel 1,991. From the results of this research
findings concluded, that the tradisional game better than modern game, can increase the affective behavior Students learn a volley ball learning in class VII A SMPN 15 Bandung.
v
Sri Sulastri, 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar belakang masalah ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah Penelitian .... Error! Bookmark not defined.
C. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A. Permainan Tradisional ... Error! Bookmark not defined.
B. Macam–macam Permainan Tradisional ... Error! Bookmark not
defined.
1. Boy – boyan ...Error! Bookmark not defined.
2. Tarik Tambang ...Error! Bookmark not defined.
3. Galah Asin ...Error! Bookmark not defined.
4. Lari Balok ...Error! Bookmark not defined.
6. Jala Ikan ...Error! Bookmark not defined.
C. Perilaku Apektif ... Error! Bookmark not defined.
D. Belajar ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Belajar ...Error! Bookmark not defined.
2. Jenis-Jenis Belajar ...Error! Bookmark not defined.
3. Teori-Teori Belajar ...Error! Bookmark not defined.
4. Prinsip-Prinsip Belajar ...Error! Bookmark not defined.
5. Makna dan Ciri Belajar ...Error! Bookmark not defined.
E. Permainan Bola Voli ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Bola Voli ...Error! Bookmark not defined.
2. Smash ...Error! Bookmark not defined.
3. Passing ...Error! Bookmark not defined.
a. Passing Bawah ... Error! Bookmark not defined.
b. Passing atas ... Error! Bookmark not defined.
4. Service ...Error! Bookmark not defined.
5. Block ...Error! Bookmark not defined.
F. Kerangka Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
G. Pengajuan Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
C. Operasional Variabel Perilaku Apektif ... Error! Bookmark not
vii
Sri Sulastri, 2015
D. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan dataError! Bookmark not defined.
F. Uji Instrumen ( Soal Tes ) ... Error! Bookmark not defined.
G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined.
2. Uji Homogenitas...Error! Bookmark not defined.
3. Perhitungan N-Gain ...Error! Bookmark not defined.
4. Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
A. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.
B. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
C. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
D. Analisis N-Gain ... Error! Bookmark not defined.
E. Analisis Uji t-test ... Error! Bookmark not defined.
F. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran
2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Ciri-ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangannya ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Perilaku Apektif Siswa ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 2 Desain Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Format Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Interpretasi derajat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 6 Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Nilai Pretest dan Posttest ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Interpretasi Nilai Gain ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Uji N- Gain... Error! Bookmark not defined.
ix
Sri Sulastri, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bentuk dan Ukuran Lapangan Bola Voli. ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2. 2 Rangkaian gerakan Smash ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 3 Sikap lengan saat passing bawah satu tangan ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2. 4 The Dig (Clenched First Method) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 5 Mengemis (Thumb Over Palm Method). Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 6 Rangkaian gerakan Passing Bawah ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 7 Rangkaian gerakan Passing Atas... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 8 Rangkaian gerakan Servis Atas ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 9 Rangkaian gerakan Servis Bawah ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 10 Rangkaian Gerakan Block ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 11 Teori Konvergensi ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,
dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal maupun informal
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh
masyarakat selain kesehatan dan ekonomi. Pendidikan sangat diperlukan oleh
masyarakat karena diyakini mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut
memegang pendidikan dalam pembangunan suatu negara.
Pendidikan jasmani sebagai integral dari pendidikan nasional memiliki
peranan penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki sumbangan unik, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dilakukan
secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk
pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Tujuan yang ingin dicapai bersifat
menyeluruh, mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan jasmani
secara keseluruhan, sehingga tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan yang
ingin dicapai dalam dunia pendidikan di Indonesia hal ini sejalan dengan UU nomor
2 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menegaskan bahwa pendidikan
nasional sebagai sistem yang dalam pelaksanaannya harus dipahami sebagai suatu
2
Sri Sulastri, 2015
Terdapat tiga ranah yang menjadi tujuan pendidikan jasmani yaitu kognitif, apektif,
dan psikomotor.
Perilaku apektif merupakan salah satu tujuan pendidikan jasmani yang harus
dimiliki oleh siswa, salah satu yang menjadi ukuran dari perilaku apektif siswa adalah
tingkat kehadiran dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini adalah rincian dari
daftar kehadiran siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Bandung :
Tabel 1. 1
Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015
Kelas Jumlah Siswa Jumlah ketidakhadiran siswa
VII A 40 15
VII B 40 12
VII C 40 15
VII D 40 10
VII E 40 18
JUMLAH 200 70
Dari data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.1 di atas terlihat
kurangnya tingkat kehadiran dari sebagian siswa. Dari hasil rekapitulasi
ketidakhadiran siswa yang diuraikan dalam tabel 1.1 yang menggambarkan tingginya
ketidakhadiran siswa dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Hal ini
menunjukan bahwa perilaku apektif siswa masih tergolong rendah.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar
yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sekolah juga diharapkan harus dapat
menciptakan kondisi-kondisi dimana memungkinkan siswa dapat belajar dengan
3
Permaianan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah-sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam rangka melestarikan,
memelihara, bahkan mengembangkan hingga sejajar dengan cabang-cabang olahraga
yang lainya. Permainan tradisional sangat beragam, diantaranya seperti gobak sodor,
gangsingan, cinciripit (petak umpet), egrang, benthik, bekelan, engklek, galah asin,
boy-boyan, lari balok dan tarik tambang. Permainan tradisional yang cukup beragam
itu perlu digali dan dikembangkan karena mengandung nilai-nilai seperti kejujuran,
sportivitas, kegigihan dan kegotong royongan (Sarasehan). Dengan permainan
tradisional anak-anak bisa melatih konsentrasi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan
ketangkasan yang secara murni dilakukan oleh otak dan tubuh manusia. Selain itu,
permainan tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek pengembangan moral,
nilai agama, sosial, bahasa, dan fungsi motorik (Haris Iskandar). Sedangkan menurut
Timbul Haryono menyatakan melalui tembang dan lagu dolanan dapat mempertajam
anak dalam berolah rasa berbasis tradisi, yang erat kaitannya dengan kepekaan sosial,
lingkungan dan dapat menanamkan budi pekerti sastra kebersamaan sesuai Sosio
kultur masyarakat (KR, Senin 30 Mei 2006). Namun, berbeda dengan permainan
modern zaman sekarang yang tidak mendorong sikap kreatif anak sebagai kreator tapi
mendorong anak sebagai operator yang hanya duduk diam di depan layar komputer
hingga membuat anak sibuk dengan dirinya sendiri tanpa peduli dengan lingkungan
luar sekitar rumah.
Permainan tradisional diharapkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perilaku apektif siswa. Mengacu kepada paparan tersebut dan untuk memecahkan
masalah mengenai perilaku apektif siswa, maka penting dilakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa Pada
Pembelajaran Bola Voli di SMP Negeri 15 Bandung”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Dari urain di atas, peneliti menemukan masalah yang terjadi di Pasundan
4
Sri Sulastri, 2015
apektif siswa dalam pembelajaran penjas pada siswa SMP Negeri 5 Bandung. Peneliti
menilai perilaku apektif masih kurang yang dalam hal ini terlihat dari:
1. Tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
2. Tidak memakai perlengkapan atau pakaian yang seragam.
3. Kurang memperhatikan instruksi guru ketika sedang menjelaskan.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah perilaku apektif siswa. Dari
sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku apektif siswa salah satu
faktor yang mempengaruhinya adalah melalui permainan tradisional.
Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat
dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: “Seberapa besar pengaruh permainan
tradisional dibandingkan dengan permainan modern pada pembelajaran bola voli”.
D. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pada
perilaku apektif siswa dengan menggunakan permainan tradisional (eksperimen) dan
menggunakan permaianan modern pada pembelajaran bola voli.
E. Kegunaan Hasil Penelitian
Jika tujuan penelitian tersebut di atas tercapai, maka akan ada dua kegunaan
dari penelitian ini yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah
referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang olah raga, dan
juga untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh permainan tradisional terhadap
perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli yang belum dikaji dalam
5
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah (1) sebagai bahan informasi bagi
sekolah tentang permainan tradisional dan bahan pertimbangan untuk sekolah guna
meningkatkan kualitas perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli; (2)
sebagai masukan bagi siswa guna meningkatkan perilaku apektif dalam permainan
bola volinya agar dapat menjadi individu yang produktif; (3) sebagai bahan masukan
studi pendahuluan untuk memahami pengaruh permainan tradisional terhadap
38
Sri Sulastri, 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini
menganalisis mengenai Permainan Tradisional dalam meningkatkan Perilaku apektif
Siswa pada Permbelajaran Bola Voli.
Pada Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. Terdapat dua kelompok yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat
perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan menggunakan permainan
tradisional, sedangkan pada kelas kontrol kelas yang akan menggunakan permainan
modern.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran
kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga
permasalahan dapat dipecahkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasir (1988,
hlm. 51) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.
Sebagaimana Sugiyono (2010, hlm. 2) mengemukakan:
39
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental
design. Bentuk Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pretest
dan posttest yang sama.
C. Operasional Variabel Perilaku Apektif
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa Pada Pembelajaran Bola Voli di SMP Negeri 5
Bandung”, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
Menurut Krathwohi, dkk seperti yang dikutip Susilana (2006, hlm. 36-37):
“ada tingkatan dalam domain afektif yaitu penerimaan, merespon, menghargai,
mengorganisasi, dan karakteristik nilai”.
Sedangkan untuk memperjelas dan mempermudah penelitian, maka peneliti
membuat angket dalam bentuk kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Perilaku Apektif Siswa
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran No.
41
Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran sebelum
perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada metode yang menjadi
eksperimen.Adapun desain penelitiannya yang dirancang adalah seperti gambar
berikut.
Gambar 3. 1
Desain Pre-test-post test control group design
Keterangan :
o : kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
o : Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen X : Perlakuan (pembelajaran metode simulasi)
Y : Kontrol (Pembelajaran metode demonstrasi)
Adapun desain lain menurut Sugiyono, 2008, hlm. 116 adalah sebagai berikut
:
Eksperimen :O1 X O2 E
o X o
42
Sri Sulastri, 2015
Kontrol : O3 O4 K
Ket :
O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen
O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol
O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol
X : Penerapan Model pembelajaran Simulasi
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
Dalam buku Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan Endang
Mulyatiningsih, menurut Neuman (2003, hlm. 96) memberi contoh beberapa cara
perancangan eksperimen yang dapat disimak pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. 2 Desain Eksperimen
Classical experimental design R O X O
O O
1. Pre experimental designs
a. One-Group pretest-Post test O X O
(Newman, 2003, hlm. 96)
R : random assignment
X : Perlakuan (treatment) / uji coba
O : Pengukuran
Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah
Quasi experimental design.Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah
nonequivqlenty control group design, dan rancangan desain penelitiannya adalah
43
E. Teknik dan Alat Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tes
Tes ini digunakan dengan memberikan tes pretest dan posttest, dalam
pembelajaran bola voli. Tes yang akan digunakan adalah performance test.
2. Observasi
Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi
pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi berikut ini.
Pada lembar observasi dapat mengukur dan menilai proses pembelajaran
dengan tujuan mengetahui pengelolaan kegiatan belajar mengajar dengan
permainan tradisional yang dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa saat
kegiatan belajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh pengamat
selama pembelajaran berlangsung.
F. Uji Instrumen ( Soal Tes )
Prinsip dalam penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena
sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang
baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial
yang diamati.
1. Uji Validitas
Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Menurut Azwar (1986, hlm. 20) “validitas berasal dari kata validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam melakukan fungsi
44
Sri Sulastri, 2015
Adapun rumus yang digunakan adalah Rumus Korelasi Product Moment
dengan angka dasar, sebagai berikut:
= � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ }
Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel
yang dikorelasikan
x : Skors tiap items x
y : Skors tiap items y
N : Jumlah responden uji coba
Sugiyono (2006, hlm. 135), menyatakan instrument yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat dipergunakan. Sugiyono (2008, hlm. 179) Soal dianggap
valid bila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada di bawah 0,30 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrument tidak valid. Sehingga harus diperbaiki atau
dibuang. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft
office Excel 2010, pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan,
digunakan taraf signifakansi 0,05 atau 0,01.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen adalah sebagai
berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2006, hlm. 49-50):
a) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.
b) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
45
d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada itu yang
diperoleh untuk setiap respondennya untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
Tabel 3. 3
Format Perhitungan Uji Validitas No.
Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
e) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.
f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
angket.
g) Membandingkan nilai korelasi product moment hasil perhitungan dengan
nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.
h) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:
r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
r hitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS
Excel 2010 menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006, hlm. 379)
sebagai berikut:
a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah;
b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);
c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL,
keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid
dengan COUNTIF.
Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar menangani
46
Sri Sulastri, 2015
2. Uji Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas instrumen hasil belajar mata pelajaran
menangani penggandaan dokumen, teknik yang digunakan adalah reliabilitas internal,
kalau reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara memperoleh hasil pengetesan yang
berbeda. Dalam buku Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 223)
Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan adalah (1) dengan rumus
Spearman-Brown, (2) dengan rumus Flanangan, (3) dengan rumus Rulon, (4) dengan
rumus K-R.20 (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan
rumus Alpha. Pengujian reliabilitas uji coba instrument ini dengan menggunakan
rumus koefisien alfa (α) dari cronbach sebagai berikut :
= [�−� ] .[ − ∑ ��
�� ]
Keterangan :
r11 : Reliabilitas Instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k : Banyaknya Bulir soal
∑ �� : jumlah varians bulir
�� : varians total N : Jumlah responden
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya
b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian
item soal
47
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Diklakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya. Contoh format tabel perhitungan Uji reliabilitas, sebagai berikut:
No
Responden
No Item istrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
responden pada tabel pembantu.
No Responden No Item istrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
Jumlah
f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunakan tabel
48
Sri Sulastri, 2015
g. Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya
diketahui.
h. Menentukan jilai tabel pada derajara bebas (db) = n-2.
i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r lebih besar
(>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Pada pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan
aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.
Tabel 3. 4
Interpretasi derajat Reliabilitas
Rentang Nilai Klasifikasi
0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,200-0,400 Derajat reliabilitas rendah
0.400-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,600-0,800 Derajat reliabilitas tinggi 0,800-1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi (Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 223)
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik akan diuji
dengan parametris untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan pengolahan data
terhadap skor pretest dan posttest dan nilai gain. Pengolahan data dimaksudkan untuk No
Responden X X²
1
2
3
49
mengetahui hasil belajar peserta didik, sedagkan perhitungan gain dimaksudkan
untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Taylor, (1975, hlm. 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses
yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema
pada hipotesis.
Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data
proses mengorganisasikan dan menguraikan data kedalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan menjadi hipotesis
seperti yang didasarkan pada data. Adapun langkah-langkah untuk mengelola hasil
penelitian ini terdiri dari :
1. Uji Normalitas
Untuk menginginkan hasil penelitian yang lebih baik, maka pengujian
normalitas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian
normalitas sampel, Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors.
Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan
Sambas Ali Muhidin (2006, hlm. 289) sebagai berikut:
Tabel 3. 5
Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X F FK � (��) Z � (��) � (��)- � (��) |� ��− −� (��)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Susunlah data dari kecil ke besar
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik.
50
Sri Sulastri, 2015
6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkanempirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian
carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan
menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.
2. Uji Homogenitas
Disamping pegujian terhadap normal tidaknya distribusi data, perlu kiranya
peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) yakni seragam
tidaknya variansi dari sampel yang diambil dari populasi yang sama. Kriteria yang
peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogeni ditolak dalam
hal lainnya diterima. Rumus ujistatisik yang digunakan adalah:
x2= (In10)[∑ db. LogSi2)
Keterangan:
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbin-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (∑dbi)
S2gab = varians gabungan = S2gab =
db S db
i 2
.
Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel,
langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians menurut Ating Somantri dan Sambas
51
Tabel 3. 6 Uji Barlett
Sampel db=n-1 �
� ��
db.
� �� � . �
1 2 3 ... ...
∑
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut.
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan.
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan.
e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai.
g. Menghitung nilai dan titik kritis.
h. Membuat kesimpulan.
3. Perhitungan N-Gain
N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa, pada kompetensi menangani Penggandaan dokumen.
Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan
persamaaan Hake (1999).
52
Sri Sulastri, 2015
Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga kategori
yaitu:
a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70
b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3
c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3
4. Uji Hipotesis
Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan penelitian
b. Gunakan statistik uji yang tepat
c. Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul
d. Berikan kesimpulan
e. Menentukan ρ(ρ-value)
Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean
yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis menggunakan
t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen,
rumus uji t-test sebagai berikut :
= �̅ − �̅
�� √ +
(Ating dan Sambas, 2006, hlm. 172)
Keterangan:
t : nilai t yang dihitung
x : nilai rata-rata kelompok eksperimen
� : nilai rata-rata kelompok kontrol
: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
53
Kemudian standar deviasi gabuangan ( � ) diperoleh dari rumus :
� = √ − + −+ − (Ating dan Sambas 2006, hlm. 172)
Keterangan:
�̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.
�̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen.
: Simpangan baku kelas kontrol.
dk : + −
Adapun dalam Sugiyono (2012, hlm. 196-197), dijelaskan bila jumlah
anggota sampel = dan varian homogen (� ² = � ² ), maka dapat digunakan
rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel
digunakan dk = + − dengan rumus Separated varian yaitu:
= �̅ − �̅
√ +
Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = + − dan
peluang ( − �). H0 diterima jika − − � < < − � dan H0 ditolak untuk nilai t
lainnya. taraf signifikansi 5% (� = , 5 maka kriteria pengujiannya adalah:
a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima
54
Sri Sulastri, 2015
Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :
H0 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih rendah
dibandingkan Permainan Modern.
H1 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih tinggi dibandingkan
Permainan Modern.
Perumusan hipotesis: H0 : µ1< µ2
H1 : µ1> µ2 (Sugiyono, 2008, hlm. 225)
Ket :
µ1= Permaian Tradisional
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : Permainan tradisional lebih memberikan
pengaruh yang nyata dibandingkan dengan permainan modern dalam pembelajaran
bola voli terhadap perilaku apektif siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas bagi pengajar yang belum menerapkan
permainan tradisional maka ada baiknya menerapkan permaian tersebut untuk
meningkatkan perilaku apektif siswa dalam pembelajaran penjas.
1. Untuk guru pendidkan jasmani, dengan hasil penelitian ini membuktikan
bahwa penerapan permainan tradisional memberikan pengaruh yang
signifikan dibandingkan dengan permainan modern terhadap peningkatan
perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli, sehingga penulis
menyerankan untuk menggunakan permainan tradisional pada pembelajaran
pendidkan jasmani.
2. Untuk rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian ulang
tentang permainan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel
dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan
khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.
3. Perlu diadakan publikasi penggunaan permainan tradisional kepada para guru
63
Sri Sulastri, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Faizal Sanapiah, (2007), Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kusmaedi, Nurlan. (2010). Modul Permainan Tradisional. FPOK UPI.
Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Sambas Ali Muhidin, (2010), Statistika 2 Pengantar Untuk penelitian, Bandung: Karya Adhika Utama.
Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2009), Analisisi Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian,Bandung: Pustaka Setia.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Susilana, Rudi, (2006), Kurikulumdan Pembelajaran, Bandung: Jurusan Kurtek Universitas Pendidikan Indonesia.
Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2010), Desain Penelitian Kuantitatif, Bandung: Karya Adhika Utama.
64
http://olympiadchild.blogspot.com/2013/04/pengertian-olahraga-voli-dan-sejarahnya.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC
UQFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.unnes.ac.id%2F18919%2F1%2F610140
7125.pdf&ei=seoJU_zqNIeTiQfeqICYCA&usg=AFQjCNGoAU4M1NCCQF
zuJXE3J75GMgFVGQ&bvm=bv.61725948,d.aGc
Hurlock dalam Tedjasaputra dalam Solahuddin, Gazali. Lincah dan Cekatan Berkat
Permainan Tradisional, [online], (www.tabloid-nakita.com/ Panduan/ panduan