• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI

SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

Oleh,

A Wahid Hasyim

(0906051)

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN

TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM

AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG

Oleh, A Wahid Hasyim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© A Wahid Hasyim 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Yus Solihin Yusakarim, M.Ed NIP. 195003111978101001

Pembimbing II

Jajat Darajat KN, M.Kes., AIFO NIP. 197608022005011002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

(4)

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG

A Wahid Hasyim, NIM. 0906051, Pembimbing I: Drs. H. Yus Solihin, M.Ed. Pembimbing II: Jajat Darajat KN, M.Kes. Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi, FPOK UPI Bandung 2014

ABSTRAK

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap motivasi yang ada pada diri siswa dalam menunjang terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam penelitian ini diterapkan suatu pendekatan yang dapat memunculkan dan meningkatkan motivasi siswa dengan tujuan agar siswa mempunyai keinginan untuk mengikuti serangkaian aktivitas pembelajaran Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan yaitu Pretest and Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Subang, kemudian diambil sampel 30 orang dengan menggunakan rumus Federer. Selanjutnya sampel tersebut dibagi mejadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini penulis memberikan perlakuan pendekatan bermain terhadap kelompok eksperimen dan tanpa adanya perlakuan pada kelompok kontrol. Dalam pengambilan data digunakan angket sebagai instrumen untuk mengetahui data awal dan mengetahui pengaruh hasilnya. Dari hasil penelitian berdasarkan penghitungan statistika,. pada kelompok pendekatan bermain terdapat peningkatan motivasi sebesar 0,79%, sementara pada kelompok kontrol dengan tanpa perlakuan terdapat peningkatan motivasi sebesar 8,32%. Dari kedua kelompok tersebut, terdapat perbedaan peningkatan motivasi sebesar 897,25%.

Dari hasil penelitian tersebut, peningkatan motivasi kelompok kontrol lebih besar dari kelompok pendekatan bermain. oleh karena itu, penulis mengajukan saran agar penelitian kedepannya selalu memberikan perhatian penuh kepada semua kelompok penelitian.

(5)

THE IMPACT OF PLAYING APPROACH TOWARD STUDENT’S

MOTIVATION IN SWIMMING LEARNING ACTIVITY

ABSTRACT

This research motivated by the importance of applying a learning approach which can affect the motivation of students in supporting the implementation of learning process of physical education. This study applied an approach which emerges and increase motivations of students aim at persuade students to have an eagerness to get in the learning approach that involved in this study.

Method used in this study is experiment method and research design applied are pre-test and post-test design. Population in this study were student grade VIII of Two (2) junior high school Subang, this study included 30 students as sample by

using Federer’s formula. Furthermore, the sample divided into two groups, experiment group and control group.

In this research, the researcher gave different treatment to the two groups. Playing approach applied in the experiment group, while the researcher did not give any treatment to the control group. The data collection was done in the form of questionnaire to find out the effect of the result. The results of the study based on statistical calculations, in experiment group there is an increase in motivation for 0.79%, while in control group without any treatment there is an increase for 897.25%.

Based on the result of this research, the improvement of motivation in control group is larger than and the data analysis, we can conclude that increasing motivation of group control is larger than playing approach group. Therefore, the researcher proposes suggestions for future research to give full attention to all of research group.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. ix

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Batasan Penelitian ……… 5

E. Manfaat Penelitian ……… 5

F. Definisi Operasional ……….………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN …...……… 8

A. KAJIAN PUSTAKA ………. 8

1. Hakekat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ………... 8

2. Renang ……… 12

3. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ……….. 13

4. Pendekatan Bermain ………... 15

5. Motivasi ……….. 21

B. KERANGKA PEMIKIRAN ……….. 24

C. HIPOTESIS PENELITIAN ………. 25

BAB III METODE PENELITIAN ………... 27

A. Populasi dan Sampel ………. 27

B. Desain Penelitian ………. 28

C. Langkah-langkah Penelitian ………. 28

(7)

E. Variabel Penelitian ……… 31

F. Instrumen Penelitian ………. 31

G. Uji Coba Angket ………... 34

H. Pelaksanaan Pengumpulan Data ………... 37

I. Pelaksanaan Penelitian ……….. 37

J. Teknik Analisis Data ………... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 41

A. Pengolahan Data ………... 41

1. Deskripsi Data ……… 41

2. Uji Prasyarat Analisis ………. 42

a. Uji Normalitas ……….. 42

b. Uji Homogenitas ………... 43

3. Uji Hipotesis ………... 44

B. Pembahasan ……….. 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 50

A. Kesimpulan ……….. 50

B. Saran ……….……… 51

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu beradaftasi dan bersaing secara global serta dapat

tercapainya tujuan pendidikan, berbagai upayapun terus dilakukan oleh pemerintah.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan membuat perubahan kurikulum sebagai

upaya penyesuaian terhadap perkembangan zaman, yang merupakan penyempurnaan

dari kurikulum sebelumnya. Selain itu, kurikulum yang disusun oleh pemerintah

dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan untuk diterapkan dan

dilaksanakan. Salah satunya pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dalam

rangka penyempurnaan kurikulum pendidikan jasmani sebelumnya. Pendidikan

jasmani dapat memberikan sumbangan nyata bagi dunia pendidikan yang mempunyai

tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis,

keterampilan sosial, kemampuan menerima dan mengolah informasi, stabilitas

emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, pengenalan lingkungan bersih

serta keterampilan gerak melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

(BSNP:2006)

Dengan adanya kekurangan-kekurangan dalam kurikulum yang diterapkan di

tiap satuan pendidikan, menjadikan proses pendidikan yang dilaksanakan belum

sempurna. Selain hal tersebut, tidak sempurna dalam tercapainya tujuan pendidikan

diakibatkan pada minimnya sarana penunjang terlaksananya pembelajaran serta

kurangnya kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, lebih banyak

melibatkan dan menekankan unsur-unsur fisik dan gerak. Pendidikan jasmani

merupakan proses kependidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan

penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai

(9)

pengertian pendidikan jasmani oleh para ahli bahwa pendidikan jasmani adalah

proses pendidikan dengan memanfaatkan aktivitas fisik, aktivitas bermain, olahraga,

dan aktivitas gerak lainnya dalam pelaksanaan pembelajarannya, namun tidak semata

anak bergerak akan tetapi disamping itu juga mencetak individu menjadi lebih

berkualitas dalam hal fisik, mental serta emosional dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Selanjutnya, berdasarkan tingkat kemampuan gerak, fisik serta kesiapan

secara psikis anak tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut

merupakan salah satu faktor yang menjadi penghambat untuk tercapainya tujuan

pendidikan jasmani secara utuh dan menyeluruh. Selain itu, keinginan siswa dalam

mengikuti suatu pembelajaran dapat dikatakan rendah, hal tersebut ditunjukan dengan

sedikitnya siswa yang berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran.

Dari pemaparan di atas, peneliti mengindikasikan adanya ketidaksesuaian

metode pembelajaran yang dibawakan oleh guru sehingga rendahnya keinginan siswa

dalam mengikuti suatu pembelajaran. Dalam hal ini renang yang merupakan satu

pelajaran yang terdapat dalam ruang lingkup pendidikan jasmani lebih sering

memunculkan permasalahan di atas. Pembelajaran renang di sekolah erat kaitannya

dengan siswa terhadap pemahaman dan penguasaan materi atau mempraktikannya.

Pembelajaran olahraga renang sangatlah berbeda dengan pembelajaran

olahraga lain pada umumnya. Terdapat berbagai tahapan pembelajaran renang yang

harus dilalui, metode serta model pembelajaran yang harus dimiliki guru dalam

melaksanakan tugas ajarnya serta faktor-faktor lain yang harus diperhatikan guru

demi tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut. Agar tercapai tujuan dari suatu

pembelajaran, tentunya siswa harus mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang

diberikan oleh guru. Dalam hal ini motivasi menjadi aspek penting yang dapat

memicu siswa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan pembelajaran (Juliantine,

2012:75). Untuk itu, motivasi menjadi hal yang mendasar agar seseorang mempunyai

keinginan untuk melakukan sesuatu. Untuk memunculkan motivasi dalam diri siswa,

(10)

3

munculnya keinginan dalam diri siswa untuk selalu ikut dalam proses pembelajaran,

diantaranya yaitu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan

materi ajarnya. Pada saat ini terdapat banyak model pembelajaran yang dapat

digunakan oleh guru. Setiap model pembelajaran memiliki keunggulan dan

kelemahannya masing-masing, namun hal penting yang harus seroang guru pahami

adalah kesesuaian penggunaannya terhadap suatu materi serta tujuan utama dari

pembelajaran tersebut.

Berdasarkan pengamatan dan temuan di beberapa lembaga pendidikan tingkat sekolah menengah, tidak sedikit guru yang selalu memberikan pengajaran secara langsung dalam proses pembelajaran renang dengan maksud agar anak cepat menguasai materi pembelajaran. Disini penulis berpendapat bahwa dalam proses pembelajaran renang terdapat banyak macam aktivitas pembelajaran renang yang dapat diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung namun tetap mengarahkan siswa pada tujun pembelajaran sesungguhnya, namun nyatanya masih banyak guru yang kurang memperhatikan hal tersebut.

Dengan memberikan pengajaran langsung kepada siswa yang belum terbiasa dengan lingkungan, bahkan menuntut siswa untuk mampu melakukan suatu tugas gerak dengan sempurna, maka menurut penulis hal tersebut hanya akan menimbulkan kekhawatiran dan rasa takut dalam diri siswa untuk melaksanakan tugas ajar yang diberikan guru sehingga yang terjadi adalah siswa enggan untuk mengikuti pembelajaran renang berikutnya.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan adanya penyampaian materi pembelajaran salah satunya dengan pendekatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga muncul motivasi dalam diri siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran. pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan bermain. Karena bermain merupakan kebutuhan alami anak, diharapkan dengan

(11)

bahwa pendekatan bermain adalah suatu model pembelajaran yang dikemas dalam suasana bermain.

Sesuai dengan karakter pendidikan jasmani, pembelajaran jasmani merupakan pembelajaran yang bersifat mendorong aktivitas gerak, kemampuan motorik yang halus, mengundang kemampuan berfikir tingkat tinggi, menantang, menyenangkan dan berbasis nilai, maka model pendekatan bermain ini dapat dikatakan cocok dengan

menerapkan suasana bermain dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sebagaimana pengertian dan makna bermain dalam http://www.scribd.com bahwa bermain sendiri dapat merangsang perkembangan sensoris-motorik, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, perkembangan kreativitas, perkembangan

kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi. Sehingga dengan pembelajaran dengan penerapan bermain diharapkan dalam diri siswa akan timbul minat untuk mengikuti seluruh rangkaian dan proses pembelajaran.

Maka berdasarkan pemaparan dan temuan berkaitan dengan proses pembelajaran renang, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu pendekatan pembelajaran terhadap motivasi siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa dalam Aktivitas Pembelajaran Renang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas, dengan demikian dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Seberapa besar pengaruh pendekatan bermain terhadap peningkatan motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

2. Seberapa besar peningkatan motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang pada kelompok kontrol

(12)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang diajukan adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan bermain terhadap peningkatan motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi siswa dalam aktivitas

pembelajaran renang pada kelompok kontrol.

3. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh pendekatan bermain pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol terhadap peningkatan motivasi siswa dalam aktivtas pembelajaran renang.

D. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka fokus penelitian berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas adalah :

1. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh model pendekatan bermain terhadap motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Subang, dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Subang yang tidak bisa berenang sebanyak 30 orang.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan suatu harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik secara teoritis maupun secara praktis. Pada bagian ini diuraikan

secara lebih lugas sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktik serta untuk pengembangan selanjutnya. Dari informasi yang ada, diharapkan

(13)

1. Teoritis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap

dunia pendidikan, terutama sumbangan pengetahuan mengenai peningkatan motivasi siswa

melalui penerapan model pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran renang.

2. Secara Praktis

Adapun secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk: a. Siswa

1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran renang. 2) Memberikan pengalaman belajar terhadap siswa tentang aktivitas

pembelajaran renang melalui aktivitas bermain. b. Guru

1) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan model pendekatan bermain. 2) Sebagai gambaran bagi para pendidik khususnya guru pendidikan jasmani

tentang pendekatan bermain dalam proses pembelajaran renang.

3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik.

c. Sekolah

Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pendidikan jasmani dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Subang kelas VIII, khususnya dalam aktivitas pembelajaran renang.

F. Definisi Operasional

1. Pendekatan Pembelajaran

Menurut Sagala (2010:68) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.

2. Motivasi

(14)

7

(Juliantine, 2012:107). Sedangkan menurut Hidayat (2008:52) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses aktualisasi dari sumber penggerak atau pendorong perilaku manusia. Motivasi sebagai faktor psikologis adalah refleksi antara kognisi, pengalaman dan kebutuhan.

3. Bermain

Bermain merupakan suatu aktivitas untuk mendapatkan kesenangan,

keriangan, atau kebahagiaan yang didalamnya mengandung unsur gerak seperti halnya dalam pendidikan jasmani dan olahraga (Abduljabar, 2010:87).

4. Renang

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Dalam sebuah penelitian, menurut Sugiyono (2012:117) populasi memiliki pengertian sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini sebagaimana yang dimaksud pada devinisi di atas adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Subang.

Sementara dalam penentuan jumlah sampel, diambil berdasarkan rumus Federer (1963) yaitu (n-1) (t-1) ≥ 15.

Ket: n adalah jumlah sampel tiap kelompok t adalah jumlah kelompok.

Dalam penelitian ini sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang doberi perlakuan (pendekatan bermain). Berdasarkan hasil penghitungan sampel dengan menggunakan rumus Federer di atas, maka didapatkan jumlah sampel r ≥ 15, sehingga n (jumlah sampel yang dibutuhkan tiap kelompok) minimal 15 orang.

Mengacu pada pernyataan Sugiyono (2012:118) mengenai besaran sampel yang diambil, bahwa apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel penelitian diambil secara acak dari populasi dengan kriteria sampel atau subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 2 Subang yang tidak bisa atau memiliki kemampuan yang kurang dalam berenang sebanyak 30

orang.

B. Desain Penelitian

(16)

28

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan (treatment), dan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Adapun paradigma penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

R O1 X O2

R O3 O4

Keterangan:

O1 = Pretest (motivasi) kelompok eksperimen (pendekatan bermain) O2 = Posttest (motivasi) kelompok eksperimen

O3 = Pretest (motivasi) kelompok kontrol O4 = Pretest (motivasi) kelompok kontrol

X = perlakuan (pendekatan bermain)

C. Langkah-langkah Penelitian

Berdasarkan desain peneitian di atas, maka penulis menentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikiut:

1. Menentukan populasi dan sampel

2. Melakukan pretes menggunakan angket motivasi terhadap sampel 3. Pembagian sampel menjadi dua kelompok, yaitu kontrol dan eksperimen

4. Memberikan perlakuan pendekatan bermain terhadap sampel kelompok eksperimen, sementara kelompok kontrol tanpa diberikan perlakuan pendekatan bermain

5. Melakukan posttest menggunakan angket motivasi pada kedua kelompok sampel 6. Melakukan analisis data

(17)

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

POPULASI

SAMPEL

PRETEST

PEMBAGIAN KELOMPOK

KELOMPOK EKSPERIMENT KELOMPOK KONTROL

TREATMENT TANPA TREATMENT PENDEKATAN BERMAIN

POSTTEST

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN

D. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam sebuah proses penelitian sangatlah dibutuhkan dalam rangka memperoleh data dan sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Suryana & Priatna (2007:100) mengatakan bahwa:

(18)

30

keseluruhan instrument penelitian, baik jenis data, sumber data ataupun alat analisisnya.

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan masalah dan mengantisipasi masalah-masalah yang timbul ke depannya. Metode penelitian pada dasarnya dapat ditentukan dan dipilih sesuai dengan masalah,

tujuan penelitian dan kerangka pemikiran dalam suatu penelitian. Jika suatu masalah sudah ditentukan, maka jenis metode penelitian sudah dapat ditentukan dalam suatu rancangan penelitian.. Dalam metode penelitian, akan ditentukan cara bagaimana subjek penelitian dapat diamati sehingga data-data yang yang dihasilkan tepat sesuai tujuan penelitian. Dengan demikian penggunaan metode penelitian bergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang memiliki ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrol. Arikunto (2005:207) menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Lebih lanjut Sugitono (2012:107) mengemukakan bahwa metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Prosedur penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan penelitian lain, yaitu memilih dan merumuskan masalah, menentukan subjek penelitian, memilih instrumen pengukuran, memilih desain penelitian, meaksanakan prosedur, menganalisis data dan merumuskan kesimpulan.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui suatu hasil yang telah diuji cobakannya

(19)

eksperimen diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh pendekatan bermain terhadap motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

E. Variabel Penelitian

Sugiyono (2012:60) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya.

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas

Variabel bebas disebut juga variabel independen, stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. (Sugiyono, 2012:61). Dalam penelitian ini, yang dimaksud sebagai variabel bebas adalah kelompok eksperimen (pendekatan bermain) dan kelompok kontrol.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat atau varibel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas, atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:61). Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

F. Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian, diperlukan data-data sebagai penunjang masalah

yang akan diteliti. Untuk mengumpulkan data-data tersebut maka diperlukan suatu alat ukur yang disebut instrument. Instrumen dalam sebuah penelitian merupakan alat

(20)

data-32

data terkait, maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket mengenai pendekatan bermain untuk mengetahui tingkat atau ada tidaknya motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang.

Sugiyono (2012:199) menjelaskan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Hal yang sama juga

disampaikan oleh Suryana & Priatna (2007:200) yang menyebutkan bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan pertanyaan atau pernyataan ntuk diisi oleh responeden.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah disediakan dan tinggal dipilih oleh responden. Pengertian mengenai angket dengan pertanyaan tertutup disampaikan Sugiyono (2012:201), yang menyatakan bahwa pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternativ jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel berisi pernyataan-pernyataan mengenai motivasi siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani khususnya renang. Siswa hanya diminta untuk mengisi kolom isian yang mempunyai pernyataan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (STS).

Agar tanggapan sampel dala sebuah angket dapat diukur, maka penulis menggunakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2012:133). Skala pengukuran pengukuran yang peneliti gunakan dalam

(21)

item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kriteria penilaian dari tiap-tiap pernyataan yang se[erti yang telah dijelaskan di atas dan dapat dilihat pada tabel 3.1. Setiap pernyataan yang dijawab oleh responden mendapat nilai sesuai dengan alternatif jawaban tersebut.

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Dalam menyusun butir-butir pernyataan angket, peneliti menyusun kisi-kisi yang merupakan konsep pokok yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Mc. Clelland (1953) seperti yang dikutip Hidayat (2008:58) membagi menjadi tiga motivasi sosial yaitu motivasi berprestasi, motivasi kekuasaan dan motivasi keanggotan. Dalam wilayah pendidikan, motivasi berprestasi tentunya lebih tepat, sehingga kisi-kisi yang penulis gunakan dalam instrumen penelitian ini merujuk pada indikator motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh Mc. Clelland, dkk (1976) dan Abdullah (Azwar, 1999) yang dikutip Hidayat (2008:69), yaitu:

1. Memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai kesuksesan 2. Memiliki tanggung jawab

3. Memiliki rasa percaya diri

4. Memilih untuk melakukan tugas yang menantang

5. Menunjukan usaha keras dan tekun dalam mencapai tujuan yang bersifat lebih baik

(22)

34

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Dan Nomor Pernyataan Angket Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang Sebelum Uji Coba

Variabel Indikator Nomor Soal

Pernyataan Positif mencapai tujuan yang bersifat lebih baik

Setelah menyusun angket, penulis melakukan uji coba angket yang ditujukan kepada responden yang bukan masuk kedalam sampel untuk mengukur validitas dan reliabilitas tiap butir pernyataan. Uji coba angket dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2013 kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Subang sebanyak 60 orang.

Berikut langkah-langkah dalam penyusunan sampai pengujian validitas instrumen tes:

1. Penentuan kisi-kisi angket

(23)

3. Penyebaran angket 4. Pengumpulan angket

5. Memberikan skor pada tiap-tiap pernyataan 6. Pengujian validitas dan reliabilitas angket

Dalam penghitungan validitas tiap butir pernyataan dalam angket dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika thitung lebih besar atau sama dengan ttabel maka

pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Dari penghitungan tersebut didapat 58 butir pernyataan yang valid dan 22 butir pernyataan yang tidak valid.

Tabel 3.3

Kesimpulan Penghitungan Uji Validitas Item Soal

Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid

Motivasi Siswa Dalam

Pernyataan Valid Angket Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Renang Setelah Uji Coba

Variabel Indikator Nomor Soal

(24)

36

Menunjukan usaha keras dan tekun dalam mencapai tujuan yang bersifat lebih baik

responden dengan (dk=60-2=58), didapat ttabel sebesar 1,67. Selanjutnya untuk

mengetahui apakah pernyataan valid atau tidak, yaitu membandingkan antara thitung

dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka butir pernyataan tersebut

dinyatakan valid, sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel maka butir pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas terhadap 80 butir pernyataan dalam angket motivasi siswa dalam aktvitas pembelajaran renang, menunjukan 58 butir pernyataan dinyatakan valid dan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.

Berikutnya yaitu menentukan reliabilitas seluruh butir pernyataan dengan membagi pernyataan menjadi pernyataan bernomor ganjil dan genap, kemudian mengkorelasikan skor tiap butir pernyataan bernomor ganjil dan genap tersebut. Selanjutnya menghitung reliabilitas butir tes dengan rumus korelasi Product Moment dan kemudian mencari reliabilitas seluruh butir tes dengan menggunakan rumus Sperman Brown:

(25)

membandingkan hasil thitung dengan nilai ttabel, Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel, maka butir tes tersebut dinyatakan reliabel. Namun bila nilai thitung lebih kecil ttabel, artinya butir tes tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung lebih besarn dari ttabel, yaitu 20,412 ≥ 2,002 yang berarti bahwa angket motivasi siswa dalam aktivitas pembelajaran renang ini reliabel.

H. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Setelah instrumen tes yang sebelumnya diujicobakan dinyatakan valid dan reliabel, maka dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Intrumen tes yang berupa angket tersebut kemudian penulis berikan kepada sampel

penelitian. Angket yang berjumlah 58 pernyataan yang terdiri dari pernyataan negatif dan positif penulis berikan kepada 30 siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Subang.

I. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Subang dari tanggal 24 Oktober 2013 s.d 02 Desember 2013 (Surat keterangan mengadakan penelitian terlampir), dan pelaksanaan eksperimen yang bertempat di kolam renang Ciheuleut dari tanggal 26 Oktober s.d 30 November (Surat keterangan mengadakan penelitian terlampir). Agar suatu program pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai

2. Membuat rumusan program pembelajaran 3. Menjabarkan program-program pembelajaran 4. Melaksanakan program pembelajaran

5. Mengevaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan

(26)

38

1. Pemanasan

Sebelum pembelajaran dimulai, penulis selalu membuka kelas dengan pemanasan terlebih dahulu sebelum masuk pada kegiatan inti. Pemanasan yang diberikan berupa pemanasan statis atau stretching, lari keliling kolam dan senam dinamis. Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk meminimalisir juga untuk menghindari cedera dan kram ketika pembelajaran

renang berlangsung. Pemberian pemanasan ini selalu penulis laksanakan dalam setiap pertemuan yang dipimpin langsung oleh penulis.

2. Pengenalan air

Tujuan dari pengenalan air ini adalah agar siswa dapat beradaftasi dengan lingkungan sebelum menginjak pada inti pembelajaran. Bentuk pengenalan air tersebut adalah sebagai berikut:

a. Balance, yaitu berjalan di tepi kolam dengan berpegangan pada dinding kolam dan berjalan menyebrang kolam dengan kedalaman air sebatas dada siswa

b. Submerge, yaitu mencelupkan wajah ke dalam air dengan dan tanpa berpegangan ke dinding kolam

c. Breathing, yaitu ambil nafas ketika kepala di atas air dan buang nafas dengan cara meniup air melalui mulut atau hidung di dalam air.

d. Buoyance, yaitu mengapung di air tanpa ada gerakan disertai buang nafas. e. Gliding, yaitu tahap lanjutan dari buoyance tetapi dengan melakukan

tolakan kaki dari dinding kolam. 3. Permainan air

a. Berhadapan membuat lingkaran, kemudian saling mencipratkan air ke

arah temannya, dan tidak boleh menutup matanya.

b. Harta karun, yaitu siswa mengambil benda yang sebelumnya penulis

jatuhkan ke dasar kolam.

(27)

harus masuk dan melewati kaki temannya yang terbuka, bergiliran sampai semua melakukan.

d. Hitam hijau. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, berhadapan ataupun saling membelakangi. Apabila aba-aba yang muncul adalah hijau, maka hitam mengejar hijau atau sebaliknya.

e. Hiu kakap. Permainan ini seperti permainan kucing mengejar tikus,

namun dilakukan di air.

f. Polo air. Siswa dibagi menjadi dua tim sama banyak, bertanding seperti halnya polo air namun dilakukan pada kolam dengan air setinggi dada g. Tangkap ekor. Siswa dibuat dua kelompok sama banyak, siswa yang di

belakang memegang pinggul teman yang di depannya. Orang yang paling depan berusaha menyentuh ekor lawan yaitu orang yang paling belakang. Begitupun ekor harus menghindari tersentuh oleh lawan.

h. Estafet. Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok. Berlomba memindahkan benda dari ujung kolam ke dinding yang menjadi benteng. Saat berada di dinding kolam, siswa harus memulai start dengan meluncur.

i. People to people. Siswa membentuk lingkaran atau berada di sisi kolam yang berlawanan, kemudian apabila ada aba-aba people to people atau bunyi peluit, siswa segera menyebrang berpindah posisi dengan teman di depannya dalam hitungan yang ditentukan sebelumnya.

4. Evaluasi

Evaluasi berupa tanya jawab guru dan murid, dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selesai. Evaluasi ini dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik atau masih ada kekurangan dan hambatan-hambatan yang dirasakan terutama

(28)

40

J. Teknik Analisis Data

Setelah data hasil penelitian diperoleh, selanjutnya proses analisis data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh kesimpulan yang tepat. Dengan kata lain, setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut secara statistika. Dalam proses analisis data pada penelitian ini, digunakan program statistical package for the social sciences (SPSS) versi 2.0 dengan menggunakan p-value ≤ 0,05 agar dihasilkan data yang akurat.

Berdasarkan pemaparan di atas, langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat analisis

a. Uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan p-value ≥ 0,05 yang berfungsi untuk mengetahui apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui penyebaran data normal atau tidak. apabila data normal, maka analisis penghitungnnya menggunakan statistis parametris, sebaliknya apabila tidak normal, maka penghitungannya dengan menggunakan statistik non-parametris.

b. Uji homogenitas berfungsi menguji kesamaan varians antara kedua tes (pretes dan postes). Uji homogenitas menggunakan Uji Levene-Test dengan p-value ≥0,05.

2. Uji Hipotesis digunakan untuk menjawab hipotesis penghitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Uji t skor berpasangan dengan p-value ≤ 0,05. b. Uji t skor berpasangan dengan p-value ≤ 0,05.

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII Semester Ganjil Tahun 2013/2014 di SMP Negeri 2 Subang tentang Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran

Renan, diperoleh kesimpulan seagai berikut:

1. Setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain pada kelompok eksperimen, terdapat pengaruh namun peningkatan motivasi yang muncul hanya 0,79%.

2. Pada kelompok kontrol yang tanpa perlakuan mengalami peningkatan motivasi yang lebih tinggi dari kelompok eksperimen, yaitu sebesar 8,32%.

3. Perbedaan peningkatan motivasi antara kelompok pendekatan bermain dengan kelompok kontrol sebesar 897,25%.

4. Dapat dilihat bahwa peningkatan motivasi pada kelompok kontrol lebih tinggi dari kelompok eksperimen. Menurut penulis, hal tersebut dikarenakan pada saat kegiatan pembelajaran, siswa pada kelompok kontrol lebih bebas melakukan aktivitas tanpa adanya perhatian, perlakuan dan aturan yang mengikat. Sementara pada kelompok eksperimen walaupun siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan bermain, akan tetapi terdapat aturan-aturan yang berlaku sehingga aktivitas gerak siswa tetap dibatasi.

B. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan

suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan karakter pelajarannya. Dalam hal ini penulis menyampaikan beberapa hal sebagai saran, yaitu

sebagai berikut:

(30)

51

pembelajaran yang menyenangkan, karena pada dasarnya bermain merupakan aktivitas gerak alami anak.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani, Jakarta: Rizqi Press

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga. FPOK UPI, Bandung

Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

BSNP (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta

Hidayat, Y. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warli Artika

John W, S. (1997) Child Development (Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga)

Juliantine, T. dkk (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. FPOK UPI, Bandung

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. FPOK UPI. Bandung

Nugraha, E. dkk.(2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Renang. FPOK UPI. Bandung.

Refnal Septian (2012). Pengaruh Pendekatan BermainTerhadap Hasil Belajar Permainan Bola Voli Di SD Cihampelas 3 Kota Bandung. UPI, Bandung.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta

Satiadarma, P. (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sidik Firdaus (2011). Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pendidikan Jasmani Terhadap Kebugaran Jasmani. UPI. Bandung

Subroto, T. (2008). Teori Bermain. FPOK UPI, Bandung

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryana, Y & Priatna, T (2007).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka Utama

(32)

53

______. Model-model Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://mpiukanjuruhan. blogspot.com/2009/04/model-adopsi-teknologi-informasi.html. (2012)

______. Pengertian Pendekatan Bermain [Online]. Tersedia: http://www.lepank.com/ 2012/07/pengertian-bermain-menurut-beberapa-ahli.html. (2012)

______.Pendekatan Pembelajaran Dalam Penjas[Online]. Trsedia: http://ramliunmul. blogspot.com/2009/10/pendekatan-pembelajaran-penjas.html. (2012)

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Angket
Tabel 3.3 Kesimpulan Penghitungan Uji Validitas Item Soal

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar isian kualifikasi yang

dan Pemerintah Republik El Salvador .tentang Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik atau Paspor Dinas (Agreement between the Gouemment of tte Republic

“Pengaruh EVA, RI, Earnings, dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Persentase peningkatan daya serap terbesar terjadi pada kompetensi “ memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori biologi serta penerapannya secara fleksibel ”

Website ini dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL yang menggunakan konsep server-side scripting dimana script ini tidak tergantung pada browser sebab script ini dijalankan

Adapun dalam penulisan ilmiah ini penulis berusaha untuk menemukan waktu terpendek dan jalur kritis dari pengerjaan pembuatan lemari pakaian dengan dua pintu, maka didapat waktu

Melalui program pengenalan bahasa inggris untuk anakanak dengan menggunakan Multmedia Builder 4.8 ini diharapkan dapat menarik minat anakanak untuk belajar bahasa inggris,

Hasil implementasi tersebut terdiri dari 9 form dan 1 prosedur yaitu divisi produksi, formula group, transaksi BPM, PS bahan dasar, PS roti jadi, laporan BPM, laporan