• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING

UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Hilda Mardiati Rahmah Sari 1202065

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

=========================================================

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING

UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Hilda Mardiati Rahmah Sari

S.E UNSOED Purwokerto, 2007

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

© Hilda Mardiati Rahmah Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HILDA MARDIATI RAHMAH SARI

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd NIP. 19500321 197412 1 001

Pembimbing II,

Dr. Suherman, M.Pd NIP. 19590331 198603 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling

(4)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ……….. i

ABSTRAK ………... ii

KATA PENGANTAR ……… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. vi

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR GAMBAR ……….. xi

DAFTAR GRAFIK ……… xii

DAFTAR TABEL ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ..……… 1

B. Rumusan Masalah Penelitian …...……….. 10

C. Tujuan Penelitian ………... 11

D. Manfaat Penelitian ……… 11

E. Hipotesis Penelitian ………... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SIWA A. Bimbingan dan Konseling ……… 13

B. Bimbingan Karir ……… 14

C. Konsep Self efficacy 1. Pengertian Self Efficacy ………... 16

2. Dimensi Self Efficacy …….………... 17

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy …... 18

4. Sumber Self Efficacy ………... 19

(5)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6. Proses Self Efficacy ………... 23

7. Klasifikasi Self Efficacy ………... 24

8. Aplikasi Self efficacy Pada Perkembangan Karir …… 25

D. Konsep Self Efficacy Karir 1. Pengertian Self Efficacy Karir ……….. 27

2. Karakteristik Siswa dengan Self Efficacy Karir Rendah ………. 28

3. Strategi Meningkatkan Self Efficacy Karir …………. 29

E. Konsep Teknik modeling 1. Pengertian Teknik Modeling ……….. 30

2. Tahapan Proses Teknik Modeling……….. 31

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Teknik Modeling ………. 34

4. Jenis- Jenis Teknik Modeling .………... 34

5. Langkah-langkah teknik symbolic modeling... 35

F. Teknik Symbolic Modeling Untuk Meningkatkan Self efficacy Karir Siwa………. 36

BAB III METODE PENELITIAN A.Pendekatan dan Desain Penelitian ………. 41

B.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……… 42

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian ………. 42

2. Definisi Operasional Variabel a. Self Efficacy Karir ………. 43

b. Teknik Symbolic Modeling ……….. 44

D.Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Pengembangan kisi-kisi ……… 45

2. Pedoman Skoring ………. 46

3. Penimbang (Judgement) ……….. 46

4. Uji Keterbacaan Instrumen Penelitian ………. 47

(6)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Uji Validitas ……….. 48

b. Uji Reabilitas ……… 50

E. Teknik Pengumpulan Data ……… 51

F. Rancangan Intervensi Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Efficacy Karir ……….. 51

G.Teknik Analisis Data ………. 61

H. Langkah-langkah Penelitian ………. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Self Efficacy Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya ……….. 66

1. Gambaran Self efficacy Karir Berdasarkan Dimensi ... 68

2. Gambaran Self efficacy Karir Berdasarkan Indikator... 70

3. Gambaran Self Efficacy Karir Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 72

B.Efektivitas Teknik Symbolic Modeling Untuk Meningkatkkan Self Efficacy Siswa ……….. 75

C.Implementasi Teknik symbolic Modeling Untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya ……… 84 D.Evaluasi Teknik Modeling untuk meningkatkan Self Efficacy karir siswa……… 98

E. Tindak lanjut Teknik Modeling untuk meningkatkan Self Efficacy karir siswa……… 100

F. Keterbatasan Penelitian ………. 101

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……… 102

B. Rekomendasi ……… 103

DAFTAR PUSTAKA ……….. 104

LAMPIRAN – LAMPIRAN ………... 109

(7)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik Symbolic Modeling Untuk Meningkatkan Self

Efficacy Karir Siswa ……… 40

Gambar 3.1 Desain Penelitian……….. 42

(8)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen………. 46

Tabel 3.2 Pola Skor Instrumen Penelitian ...………... 46

Tabel 3.3 Hasil Judgement Instrument ………... 47

Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen ...………... 48

Tabel 3.5 Pengujian Validitas ...……… 50

Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Reliabilitas………. 50

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ...………... 50

Tabel 4.1 Gambaran Umum Self Efficacy Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya ………... 66

Tabel 4.2 Gambaran Self efficacy Karir Berdasarkan Dimensi …….. 68

Tabel 4.3 Gambaran Self efficacy Karir Berdasarkan Indikator ……. 71

Tabel 4.4 Gambaran Self efficacy karir berdasarkan jenis kelamin… 72 Tabel 4.5 Uji Perbedaaan Skor rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...……….. 75

Tabel 4.6 Uji Perbedaan Skor rata-rata Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen...………. 76

(9)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Gambaran Umum Dimensi Self efficacy Karir …………... 68 Grafik 4.2 Gambaran Peningkatan Self Efficacy Karir Kelompok

Eksperimen Pasca Konseling Kelompok Melalui Teknik

Symbolic Modeling ………...

77

Grafik 4.3 Gambaran Peningkatan Self Efficacy Karir Kelompok Kontrol Tanpa Konseling Kelompok Melalui Teknik

Symbolic Modeling ………

(10)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Pembimbing ……… 110

Lampiran 2. SK Judgement………. 112

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian……. 113 Lampiran 4. Intervensi Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self

Effficacy Karir Siswa SMA Negeri 1 Tasikmalaya

Tahun Ajaran 2013/2014 ………...

114

Lampiran 5. SKLBK ……….. 124

Lampiran 6. Format Jurnal Kegiatan Konseling Kelompok…………. 144 Lampiran 7. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ………. 145 Lampiran 8. Skala Self Efficacy Karir Siswa ………... 149 Lampiran 9. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ……….. 155 Lampiran 10. Hasil Perhitungan Angket Self Efficacy Karir Siswa

Kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran

2013/2014 ……….

160

Lampiran 11. Analisa Data Pretest Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014 ……… 162 Lampiran 12. Analisa Data Self Efficacy Karir Pretest dan Postest

Kelompok Eksperimen ……… 175

Lampiran 13. Analisa Data Self Efficacy Karir Pretest dan Postest

Kelompok Kontrol ………... 177 Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ………. 179 Lampiran 15. Hasil Uji Efektivitas Teknik Symbolic Modeling Pada

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……….. 180 Lampiran 16. Hasil Uji Perbandingan Self Efficacy Karir Berdasarkan

Jenis Kelamin

Lampiran 17. Hasil Uji perbandingan Skor Rata-Rata pretest dan

posttest Kelompok Eksperimen ………... 181

(11)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(12)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Hilda Mardiati Rahmah Sari.(2014). “Efektivitas Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Efficacy Karir Siswa (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMA

Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014).” Pembimbing I:

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd, Pembimbing II: Dr. Suherman, M.Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena rendahnya tingkat keyakinan akan kemampuan diri individu yang menjadi merasa tidak berdaya, apatis, cemas sehingga tidak dapat merencanakan dan mengambil keputusan karirnya, menjauhkan diri dari tugas-tugas dalam pencapaian karir, cepat menyerah saat menghadapi rintangan dan komitmen yang lemah terhadap tujuan yang ingin di capai. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas teknik symbolic modeling untuk meningkatkan self efficacy karir kelas XI di SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian equivalent pretest-posttest control group design dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket self efficacy karir. Partisipan penelitian berjumlah 16 orang (6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan) pada masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan: (1) self efficacy karir siswa berada pada kategori sedang dan (2). Rumusan intervensi program teknik modeling difokuskan untuk meningkatkan self efficacy karir siswa secara spesifik efektif meningkatkan self efficacy karir siswa.

Kata Kunci: Efektivitas, teknik modeling, self efficacy karir siswa.

(13)

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Hilda Mardiati Rahmah Sari. (2014). The Effectiveness of Modeling Technique to Improve Student’s Career Self-Efficacy (Quasi-Experimental through SMA Negeri 1 Tasikmalaya Grade XI Year 2013/2014). Supervisor I: Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd, Supervisor II: Dr. Suherman, M.Pd.

This research was motivated by phenomenon low levels of confidence which is talking about the ability of the individual regardless the feeling of helpless apathetic, anxious that can not plan and take decisions of their career, avoiding the tasks related to achieving good career, give up in facing of obstacles and not commited to reach of the objectives that they want achieved. The objective of this research

was to obtain an overview of the effectiveness “modeling techniques”

to improve career self-efficacy in SMA Negeri 1 Tasikmalaya Grade XI Year 2013/2014). This research using quasi experimental method design equivalent pretest-posttest control group design through a quantitative approach. Data was collected using questionnaires career self-efficacy. Participants of this study total of 16 people (6 male students and 10 female students) in each experimental and control groups by using simple random sampling technique. The results showed: (1) students career self-efficacy in middle category and (2) Formulation of modeling techniques focused intervention program to improve students self-efficacy in specific career effectively improve the students career self-efficacy.

(14)

1

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut Elida (dalam Febry dkk, 2013,

hlm. 310) pengertian remaja dapat dijelaskan dengan dua cara yaitu dari segi

definisi dan segi umur. Dari segi definisi remaja merupakan individu yang

telah mengalami masa baliq atau telah berfungsinya hormon reproduksi

sedang dari segi umur yaitu individu yang berada dalam rentangan usia antara

13 sampai 21 tahun. Pada masa ini mereka dituntut untuk menjalani

tugas-tugas perkembangan. Pentingnya tugas-tugas perkembangan tersebut menurut

Havighurst (dalam Syamsu Yusuf, 2009, hlm. 65) :

A development task is a task which arises at or about a certain periode in

the life of individual,successful achievement of which leads to his

happiness and to success with later task, while failure leads to whappiness

in the individual difficulty with later task.

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa tugas perkembangan itu

merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang

kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan

membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas

berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan

ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, dan menimbulkan

penolakan masyarakat, serta kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan

tugas-tugas berikutnya. Sehingga tugas-tugas perkembangan masa remaja difokuskan

pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha

untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.

Sementara terkait dengan tugas perkembangan dalam Depdiknas (2007,

(15)

2

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

aspek perkembangan yang perlu dicapai oleh siswa SMA salah satunya

mengenai wawasan dan kesiapan karir yaitu mempelajari kemampuan diri,

peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, dan aktifitas yang terfokus pada

pengembangan alternatif karir yang lebih terarah. Dengan demikian, siswa

hendaknya telah mampu merencanakan dan mempersiapkan diri terhadap

pilihan karir yang akan datang. Siswa tersebut memerlukan arahan kemana

mereka setelah menamatkan pendidikan SMA, dan memilih pendidikan

lanjutan ataupun menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan, minat dan bakatnya.

Dalam memutuskan karirnya secara tepat siswa membutuhkan proses

atau waktu yang cukup panjang. Karena kebanyakan dari siswa mengalami

kesulitan dalam menentukan pilihan akan keputusan karirnya. Crites

(dalamTaganing, 2007) berpendapat bahwa untuk dapat memilih dan

merencanakan karir yang tepat, dibutuhkan kematangan karir yaitu

pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih

pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah-langkah menuju karir

yang diharapkan. Super (dalam Winkel & Hastuti, 2006) menyatakan bahwa

kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan

tugas-tugas perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan karir

tertentu. Indikasi yang relevan dengan kematangan karir adalah kemampuan

untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggung jawab, serta

kesadaran akan segala faktor internal dan eksternal yang harus

dipertimbangkan dalam membuat pilihan pekerjaan atau memantapkan diri

dalam suatu pekerjaan. Namun untuk dapat memutuskan karirnya secara

tepat, siswa membutuhkan proses atau waktu yang cukup panjang. Karena

kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan akan

keputusan karirnya. Menurut Uman Suherman (2013, hlm. 83) remaja

dikatakan bermasalah dalam karir manakala tidak mencapai kematangan karir

sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan karir sebagai berikut :

(16)

3

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Malas melakukan eksplorasi karir.

3. Kurang/tidak memadainya pengetahuan tentan membuat keputusan

karir(decision making).

4. Kurang/ tidak memiliki pengetahuan (informasi) tentang dunia kerja

(world of information).

5. Kurang memadainya pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang

lebih disukainya (knowledge of preferred occupational group).

6. Tidak mencapai realism keputusan karir.

7. Tidak memadainya orientasi karir.

8. Adanya stereotype gender.

Hal inilah yang terjadi pada remaja khususnya siswa SMA yang

mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan akan keputusan karirnya.

Menurut Super (dalam Supriyono, 2000) salah satu faktor yang

mempengaruhi kematangan karir individu yaitu konsep diri. Konsep diri

adalah pandangan individu tentang diri dan lingkungan. Menurut Calhoun

dan Acocella (1995) individu yang memiliki konsep diri yang positif antara

lain ditandai dengan memiliki tujuan yang realistis dan sesuai dengan bakat

dan minat, lebih bisa menerima dirinya sendiri secara apa adanya, memiliki

kemungkinan yang besar untuk mencapai tujuan tersebut dan bisa

merencanakan dirinya untuk lebih baik. Salah satu aspek penting dalam

konsep diri yaitu self efficacy. Menurut Supriyono (2000) mengatakan bahwa

self efficacy dimaknai sebagai persepsi seseorang tentang kemampuan fisik

maupun psikis yang dimiliki untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi

sehubungan dengan perbaikan kualitas hidupnya.

Self Efficacy diperkenalkan dan dikembangkan oleh Albert Bandura

pada tahun 1977. Ia mendefinisikan bahwa self efficacy adalah keyakinan

individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan

yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu (J. Feist & G.J Feist, 1998).

Sementara itu, Baron dan Byrne (1991) mendefinisikanan self efficacy

(17)

4

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan.

Bandura dan Woods (dalam Wulandari, 2000) menjelaskan bahwa self

efficacy mengacu pada keyakinan akan kemampuan individu untuk

menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif, dan tindakan yang diperlukan

untuk memenuhi tuntutan situasi.

Bandura (1997) mengatakan bahwa self efficacy pada dasarnya adalah

hasil proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau penghargaan tentang

sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam

melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai

hasil yang diinginkan. Menurutnya, self efficacy tidak berkaitan dengan

kecakapan yang dimiliki, tapi berkaitan dengan keyakinan individu mengenai

hal apa yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia miliki seberapapun

besarnya. Self efficacy menekankan pada komponen keyakinan diri yang

dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang

mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan, dan sering penuh dengan

tekanan. Hal ini berkaitan dengan beberapa indikator self efficacy yang

diungkapkan Bandura (1994) adalah sebagai berikut:

1. Keyakinan untuk dapat memecahkan beragam permasalahan.

2. Keyakinan untuk dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan orang

lain.

3. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang benar.

Meskipun self efficacy memiliki suatu pengaruh dari penyebab yang

besar pada tindakan kita. Self efficacy berkombinasi dengan lingkungan,

perilaku sebelumnya, dan variabel-variabel personal lainnya, terutama

harapan terhadap hasil untuk menghasilkan perilaku. Self efficacy akan

mempengaruhi beberapa aspek dari kognisi dan perilaku seseorang. Self

efficacy yang berkaitan dengan keyakinan individu akan kemampuannya

melakukan tugas-tugasnya dalam pemilihan dan perencanaan karir, dapat

disebut sebagai self efficacy karir. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

(18)

5

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

signifikan mempengaruhi pilihan karir, kinerja, dan kegigihan.

Pada penelitian Lent dan Hacket (1987) mengungkapkan bahwa self

efficacy karir merupakan kepercayaan dan penghargaan individu dalam

melakukan tindakan yang berhubungan dengan pemilihan dan penyesuaian

kepada suatu pilihan karir. Seseorang yang memiliki self efficacy karir

rendah, kurang mengetahui seberapa besar kemampuannya dalam pembuatan

dalam pengambilan keputusan karirnya di masa depan. Namun sebaliknya

seseorang yang memiliki self efficacy karir tinggi, dia akan mampu untuk

memberikan kesan positif akan kemampuan dirinya dan peluang akan

kemudahan dalam pengambilan keputusan karir semakin besar karena

hambatan-hambatan dapat dihadapi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Rencana tentang pekerjaan apa yang akan digeluti di masa yang akan

datang merupakan faktor penting yang harus dimiliki remaja karena hal ini

berimplikasi pada pemilihan bidang pendidikan yang harus dilalui. Namun

berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan guru

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Tasikmalaya, banyak remaja

khususnya siswa SMA kelas XI masih merasa tidak yakin akan pilihan dan

rencana karirnya dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga siswa

mengalami kebingungan dan keragu-raguan dalam melakukan pengambilan

keputusan akan karirnya tersebut. Padahal Self efficacy karir ini mengarahkan

individu untuk memahami kondisi dirinya secara realistis, sehingga individu

mampu menyesuaikan antara harapan akan pekerjaan yang diinginkannya

dengan kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya dengan kondisi tersebut

beberapa lulusan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi tidak optimal

dalam melakukan pemilihan karirnya karena kurangnya pemahaman diri

terhadap kemampuannya.

Apabila permasalahan-permasalahan tersebut dibiarkan secara terus

menerus, maka dikhawatirkan siswa SMA Negeri 1 Tasikmalaya akan

memiliki gejala self efficacy karir yang rendah. Akibatnya siswa tidak mampu

(19)

6

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengaktualisasikan dirinya dengan baik karena cenderung tidak memiliki

kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Hal-hal inilah yang

dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan perencanaan karir

siswa. Sehingga perlu adanya upaya pencegahan terutama oleh Guru

Bimbingan dan Konseling yang bersifat meningkatan self efficacy karir siswa

agar memiliki keyakinan akan kemampuan individu untuk menggerakkan

motivasi, kemampuan kognitif, dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan yang diinginkannya. Karena tugas, peran, fungsi dan tanggung jawab,

Bimbingan dan Konseling menempati peran yang sangat penting dalam

keberadaannya di dalam sebuah lembaga pendidikan terutama di sekolah.

Menurut Rochman Natawidjaya (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2007,

hlm. 29), bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya, sehingga ia sanggup megarahkan diri dan dapat bertidak

wajar,sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat, dengan

demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan

sumbangan yang berarti. Sedangkan konseling adalah hubungan pribadi yang

dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui

hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,

menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami

diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan

yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi

untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat

belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan

kebutuhan-kebutuhan yang akan datang (Tolbert dalam Prayitno 2004, hlm.

101). Sehingga dapat dirumuskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan kepada individu yang sedang

mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya

masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi

(20)

7

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai tugas perkembangan

yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik

untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Dalam melaksanakan tugasnya layanan Bimbingan dan Konseling,

meliputi empat bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan pribadi, bidang

bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir.

Selain itu juga terdapat sembilan layanan yaitu layanan orientasi, layanan

informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan kontent,

layanan kohseling perorangan, konseling kelompok, layanan bimbingan

kelompok, konsultasi dan mediasi yang disesuaikan dengan tingkat

perkembangan siswa dan kelas, serta lima kegiatan pendukung yaitu

kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan data, aplikasi instrumen dan

alih tangan kasus (Rodjikin, 2000, hlm. 3- 4). Untuk membantu anak dalam

mengembangkan diri secara optimal terutama pada self efficacy karir siswa

agar dapat merencanakan pencapaian pendidikan maupun pekerjaan sebagai

landasan karir yang sesuai dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai

salah satu bidang layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena

bimbingan karir merupakan bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan

kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan diri

terhadap karir (Siswohardjono, 1990, hlm. 457). Dengan layanan bimbingan

karir yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami karakteristik

dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta

dapat rnengidentifikasikan bidang pendidikan maupun pekerjaan yang luas,

yang mungkin lebih cocok bagi rnereka selanjutnya, serta siswa dapat

menemukan karier dan melaksanakan karir yang efektif serta memberikan

kelayakan hidup.

Layanan yang tepat untuk mengatasi siswa yang berada pada kategori

self efficacy rendah adalah dengan layanan konseling kelompok. Menurut

Nandang Rusmana (2009, hlm. 29) menyatakan bahwa konseling kelompok

(21)

8

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dilakukan dalam suasana kelompok, bersifat pencegahan dan penyembuhan,

serta bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam berbagai aspek

perkembangan dan pertumbuhannya. Dengan konseling kelompok mereka

akan merasa lebih mudah membicarakan persoalan mendesak yang mereka

hadapi daripada dalam konseling individual; lebih rela menerima sumbangan

pikiran dari seorang rekan konseli atau dari konselor yang memimpin

kelompok itu daripada bila mereka berbicara dengan seorang konselor dalam

konseling individual; lebih bersedia membuka isi hatinya bila menyaksikan

bahwa banyak rekannya tidak malu-malu untuk berbicara secara jujur dan

terbuka; lebih terbuka terhadap tuntutan mengatur tingkah lakunya supaya

terbina hubungan sosial yang lebih baik, dan merasa lebih bergembir adalam

hidup karena menghayati suasana kebersamaan dan persatuan yang lebih

memuaskan bagi mereka daripada komunikasi dengan anggota keluarganya

sendiri (W.S. Winkel, 2005, hlm. 94-595). Sehingga permasalahan yang

berkaitan dengan self efficacy karir dapat teratasi dengan layanan konseling

kelompok. Namun upaya tersebut belum cukup untuk menangani siswa

dengan self efficacy rendah banyak yang hal yang harus dilakukan untuk

meningkatkan self efficacy karir siswa

Bandura (dalam Alwisol, 2009, hlm. 288) mengatakan bahwa self

efficacy dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan, melalui salah

satu atau kombinasi empat sumber, yakni bersumber dari empat hal yaitu

pengalaman perforrmasi, pengalaman vikarus, persuasi sosial dan keadaan

emosi. Berdasarkan pengalaman vikarus yaitu, pengalaman yang diperoleh

melalui model sosial, maka digunakan bimbingan menggunakan teknik

modeling untuk meningkatkan self efficacy karir siswa. Hal ini sejalan dengan

pendapat Alderman (schulze&schluze, 2003) menyatakan bahwa teknik untuk

dapat membangun self-efficacy siswa dalam pembelajaran adalah modeling,

feedback, goal setting, rewards, assessment self efficacy and family.

Bandura (1986) percaya melalui pemodelan dapat memperoleh respon

(22)

9

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

memperkuat atau melemahkan respon yang ada. Gunarsa (2004, hlm. 222)

menjelaskan macam- macam modeling atau penokohan, yaitu: 1) Penokohan

yang nyata ( live model). adalah terapis yang menjadikan model oleh pasien

atau klienya, atau guru, anggota keluarga atau tokoh lain yang dikaguminya.

2) Penokohan yang simbolik (symbolic model) adalah tokoh yang dilihat

melalui film, video atau media lain. Contohnya seorang penderita neurosis

yang melihat tokoh film dapat mengatasi masalahnya dan kemudian

ditirunya. 3) Penokohan ganda (multipel model), seorang anggota dari suatu

kelompok mengubah sikap dan mempelajari suatu sikap baru, setelah

mengamati bagaimana anggota-anggota lain dalam kelompoknya bersikap.

Namun teknik modeling ini, tidak sepenuhnya meniru dan mencontoh

perilaku dari orang yang telah teramati, tetapi juga memperhatikan hal yang

dapat ditiru dicontoh dengan cara melihat bagaimana reinforcement atau

punishmentnya yang akan ditiru. Dengan kata lain, semua pembelajaran tidak

ada yang terjadi secara tiba – tiba. Baik itu pada pendekatan belajar classical

conditioning maupun pendekatan belajar operant conditioning. Pembelajaran

melalui modeling waktu yang digunakan cenderung lebih singkat dari pada

pembelajaran dengan classical dan operant conditioning (Rahmayani, 2013).

Menurut Willis (2004, hlm. 78) tujuan dari modeling yaitu untuk

menghilangkan perilaku tertentu dan untuk membentuk perilaku baru.

Melalui teknik modeling untuk meningkatkan self efficacy karir, siswa dapat

mengubah perilaku model yang berkeyakinan bahwa mereka dapat

menghasilkan tindakan yang mempengaruhi kejadian-kejadian dalam

hidupnya, dan memberikan penguatan kepada diri siswa, bahwa apa yang

telah dipilihnya telah sesuai dengan kemampuan, minat, bakatnya. Seperti

yang diungkapkan Bandura (1997) yang menyatakan bahwa modeling efektif

untuk meningkatkan self efficacy khususnya ketika siswa mengobservasi

keberhasilan teman peernya sebenarnya mempunyai kemampuan yang sama

dengan mereka.

(23)

10

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

yang besar terhadap perubahan tingkah laku, pembentukan watak dan

kepribadian seseorang. Untuk itu penggunaan jenis teknik symbolic modeling

digunakan dalam penelitian ini agar efektif meningkatakn self efficacy karir

siswa. Symbolic modeling merupakan suatu bentuk permodelan yang didapat

dari model, film, cerita atau televisi yang menyajikan contoh tingkah laku

yang dapat mempengaruhi pengamatnya. Menurut Malik & Sulivan (2000)

menyatakan bahwa konselor dapat mendorong pembelajaran perwakilan

positif dengan menyediakan klien cara untuk mendengar berbagi cerita orang

sukses lainnya tentang bagaimana mereka mengatasi karir hambatan dan

keberhasilan yang dicapai. Mereka dapat mempromosikan pembelajaran

observasional dengan menemukan "model peran" dalam ketakutan daerah

karir klien mengejar (Betz, 1992). Film, video, dan buku semua bisa

digunakan untuk menyediakan alternatif untuk mencari orang untuk berbicara

secara pribadi (Betz, 1992). Sehingga diharapkan dengan layanan konseling

kelompok melalui teknik modeling dapat efektif membantu siswa dalam

meningkatkan self efficacy terutama dalam permasalahan pemilihan dan

perencanaan karirnya.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rendahnya self efficacy karir siswa ditandai dengan adanya

kebingungan, ketidaktahuan dan ketidak percayaan dalam memutuskan dan

merencanakan pilihan kariernya akan kemampuan yang dimiliki. Self efficacy

karir didefinisikan sebagai suatu keyakinan atau anggapan dalam suatu

kemampuan untuk mencapai pengalaman karir yang sukses, seperti memilih

karir, tampil baik dalam suatu pekerjaan dan tetap bertahan dalam

karirnya(Brown dalam Patel 2005, hlm. 43).

Self-efficacy karir yang rendah dapat menyebabkan orang

menunda-nunda dalam membuat keputusan karir, dan dapat memenunda-nunda mereka dari

tindak lanjut dengan keputusan setelah telah dibuat (Betz, 1992). Sedangkan

(24)

11

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mencari informasi mengenai pekerjaan yang diinginkannya dan memiliki

kesanggupan membuat perencanaan dan menentukan pilihan pekerjaan

sendiri. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa mampu meningkatkan

self-efficacy karir yang dibutuhkan untuk dapat memilih dan mempersiapkan

diri untuk suatu pekerjaan. Untuk mempersiapkan siswa setelah lulus SMA

agar memilih pilihan yang tepat, baik itu melanjutkan ke perguruan tinggi

maupun bekerja, maka pelu adanya layanan Bimbingan dan konseling berupa

konseling kelompok yang dapat meningkatkan self efficacy karir siswa yang

rendah melaui teknik modeling.

Teknik modeling merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah

laku atau perilaku dari orang lain disekitar kita. Salah satu jenis teknik yang

digunakan teknik symbolic modeling yaitu dengan memberikan contoh atau

model yang bertindak dan berperilaku yang dapat ditiru melalui media, film

maupun cerita sehingga dapat mengubah pola pikir, tingkah laku siswa dalam

perencanaan dan pengambilan keputusan karirnya. Teknik modeling bukan

sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan orang model (orang

lain), tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah

laku yang teramati, menggenalisir berbagai pengamatan sekalligus,

melibatkan proses kognitif Alwisol (2009, hlm. 292).

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah teknik

modeling efektif untuk meningkatkan self efficacy karir siswa SMA Negeri 1

Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

efektivitas teknik modeling untuk meningkatkan self efficacy karir kelas XI di

SMA Negeri 1 TasikmalayaTahun Ajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

(25)

12

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan, dapat dipergunakan sebagai tambahan

pengetahuan tentang peningkatan self efficacy karir siswa serta dapat

digunakan sebagai informasi didalam pendidikan khususnya Bimbingan

dan Konseling.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah, khususnya guru BK

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan, dan referensi

dalam meningkatkan self efficacy karir siswa sehingga dapat

menciptakan lulusan yang berkualitas.

b. Bagi prodi Bimbingan dan Konseling

Diharapkan para guru Bimbingan dan Konseling/Konselor

memperoleh gambaran yang lebih luas tentang peningkatan self

efficacy karir siswa.

c. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai sarana dan media latihan serta membandingkan antara

teori yang satu dan lainnya sehingga dapat diterapkan dalam dunia

pendidikan, dan pada akhirnya dapat dijadikan bekal dalam dunia kerja.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pengamatan data sementara, dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut ;

“Terdapat peningkatan signifikan self efficacy karir siswa setelah

dilakukan layanan konseling kelompok melalui teknik symbolic modeling di

(26)

41

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui

efektivitas teknik modeling dalam meningkatkan self-efficacy karir siswa.

Pada konteks penelitian ini pendekatan kuantitatif ditujukan untuk

mengetahui perbedaan perubahan antara sebelum dilakukan tindakan

(treatment) dan setelah dilakukan tindakan.

Sesuai permasalahan yang diteliti dan tujuan penelitian, untuk menguji

efektivitas teknik symbolic modeling dalam meningkatkan self-efficacy karir

siswa kelas XI SMA Nergeri 1 Tasikmalaya, maka peneliti menggunakan

kuasi eksperimen yaitu penelitian percobaan yang membandingkan dua

kelompok sasaran penelitian, satu kelompok diberi perlakuan tertentu dan

satu kelompok (kelompok kontrol) lagi dikendalikan pada suatu keadaan yang

pengaruhnya dijadikan sebagai pembanding. Selisih antara kelompok

perlakuan dengan kelompok kontrol menjadi ukuran pengaruh perlakuan

yang diberikan kepada kelompok perlakuan itu (Sugiyono, 2011).

Sesuai dengan rancangan penelitian bahwa penelitian ini menggunakan

metode kuasi eksperimen, maka peneliti menggunakan desain penelitian

Pretest-Postest Equivalent Control Group Design. Pada desain ini, baik

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan secara acak

(random). Dua kelompok yang ada diberi pretest, kemudian diberikan

perlakuan (treatment) berupa teknik symbolic modeling pada kelompok

eksperimen dan perlakuan konvensional pada kelompok kontrol, dan terakhir

diberikan posttest. Dalam desain ini diuji mengenai efektivitas teknik

(27)

42

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitiannyadapat digambarkan sebagai berikut :

KE O1 X O2

KK O3 - O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

KE : Kelompok Eksperimen KK : Kelompok Kontrol O1,3 : Pretest

O2,4 : Posttest

X : Teknik symbolic modeling

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tasikmalaya yang

terletak di Jl. Rumah Sakit No. 28 Tasikmalaya. Populasi Penelitian yaitu

siswa kelas XI berjumlah 120 orang siwa. Adapun hal-hal yang menjadi

pertimbangan dalam pemilihan populasi adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI berada dalam rentang usia remaja, yaitu berkisar antara

15-18 tahun yang merupakan periode transisi perkembangan antara masa

kanak-kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan

perubahan-perubahan baik secara biologis, kognitif, maupun sosio-emosional.

2. Siswa kelas XI berada pada kategori “remaja” berada pada proses

pencarian jadi diri, terkadang remaja memiliki cara pandang yang salah

dalam mengenali dirinya sehingga berada pada kategori self efficacy karir

yang rendah.

3. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya mendapatkan perlakuan

konvensional berupa layanan bimbingan dan konseling secara rutin oleh

Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah, sehingga peneliti mencoba

membandingkan antara perlakuan konvensional tersebut dengan

perlakuan (treatment) yang peneliti berikan sesuai dengan rancangan

(28)

43

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling dengan metode simple random sampling, yaitu pengambilan

anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

stara yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2008: 118).

Sampel penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah

penelitian. Penentuan sampel ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan

jenis data yang ingin dikumpulkan. Yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini adalah 16 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran

2013/2014 yang teridentifikasi memiliki self efficacy karir yang rendah.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Penelitian ini memuat dua variabel, yaitu variabel terikat dan

variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik

modeling, sedangkan variabel terikatnya adalah self efficacy karir. Untuk

menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah penelitian, maka

istilah- istilah dalam penelitian ini dijelaskan secara operasional.

2. Definisi Operasional

a. Teknik Self efficacy karir

Pengembangan penelitian teori self-efficacy dalam aspek karier

diungkapkan oleh Taylor & Betz (1983). Self-efficacy karir

merupakan keyakinan individu bahwa ia dapat secara sukses

melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengambilan keputusan

karier. Sedangkan penelitian Lent dan Hackett (1987) mengungkapkan

bahwa self-efficacy karir merupakan kepercayaan dan penghargaan

individu dalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan

(29)

self-44

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

efficacy karir didefinisikan sebagai suatu kepercayaan (anggapan)

dalam suatu kemampuan untuk mencapai pengalaman karir yang

sukses, seperti memilih suatu karier, tampil baik dalam satu pekerjaan

dan tetap bertahan dalam kariernya (Brown & Patel, 2005, hlm. 43).

Dimensi self-efficacy karir pada penelitian ini mengacu pada

tiga dimensi self-efficacy oleh Bandura :

1. Dimensi magnitude/level merujuk pada taraf keyakinan dan

kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menentukan tingkat

kesulitan dari masing-masing pilihan karier yang sesuai dengan

minat kariernya.

2. Dimensi strength didefinisikan sebagai taraf keyakinan terhadap

kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengatasi masalah atau

kesulitan yang muncul bersamaan dengan pilihan karirnya.

3. Dimensi generalized didefinisikan sebagai taraf keyakinan dan

kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam

menggeneralisasikan pilihan karir dan pengalaman sebelumnya.

b. Teknik Symbolic Modeling

Modeling berakar dari teori Albert Bandura dengan teori belajar

social. Menurut Bandura (1986), modeling adalah suatu startegi dalam

konseling yang menggunakan proses belajar melalui pengamatan

terhadap model dan perubahan perilaku yang terjadi karena peniruan.

Model dapat berupa model sesungguhnya (langsung) dan dapat

pula simbolis. Model sesungguhnya adalah orang, yaitu konselor,

guru, atau teman sebaya. Di sini konselor bisa menjadi model

langsung dengan mendemonstrasikan tingkah laku yang dikehendaki

dan mengatur kondisi optimal bagi konseli untuk menirunya. Model

simbolis dapat disediakan melalui material tertulis seperti: film,

rekaman audio dan video, rekaman slide, atau foto. Salah satu jenis

(30)

45

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

yaitu dengan symbolic modeling.

Langkah-langkah dalam modeling simbolis (Nursalim dkk,2005),

yaitu: 1) Rasionel : Pada tahap ini konselor memberikan penjelasan atau

uraian singkat tentang tujuan, prosedur dan komponen-komponen strategi

yang akan digunakan dalam proses konseling 2) Pemberian Contoh:

Pada tahap ini konselor memberikan contoh kepada klien berupa model

yang disajikan dalam bentuk video atau media lainnya, dimana perilaku

model yang akan diperlihatkan telah disetting untuk ditiru oleh klien, 3)

Praktek/ Latihan: Pada tahap ini, klien akan diminta untuk

mempraktikkan setelah ia memahami perilaku model yang telah

disaksikan. Biasanya praktik atau latihan ini mengikuti suatu urutan yang

telah disusun, 4) Pekerjaan Rumah: Pada tahap ini konselor

memberikan pekerjaan rumah kepada klien dan membawa hasil

pekerjaan rumah ke pertemuaan selanjutnya dan 5) Evaluasi: Pada tahap

ini konselor bersama dengan konseli mengevaluasi apa saja yang telah

dilakukan, serta kemajuan apa saja yang telah dirasakan klien selama

proses konseling. Selain itu, konselor juga harus memberikan motivasi

untuk terus mencoba dan mempraktikkan apa yang telah klien dapat.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

dikembangkan alat pengumpulan data, seperti: Skala Self efficacy yang

digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai self efficacy karir sebelum

dan sesudah mengikuti konseling kelompok melalui teknik modeling.

1. Pengembangan kisi-kisi Instrumen

Instrumen self efficacy karir siswa dikembangkan dari definisi

operasional variabel. Instrumen ini berisi mengenai

pernyataan-pernyataan tentang self efficacy karir ini merujuk pada dimensi self

efficacy yaitu magnitude/level, strength/kekuatan, dan

generalized/generalisasi yang dikembangkan oleh Bandura. Angket

(31)

46

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi sseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau

fenomena pendidikan (Djali, 2008, hlm. 28). Adapun kisi-kisi instrumen

[image:31.596.125.504.264.563.2]

disajikan dalam Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Intrumen

Dimensi Indikator No item

Magnitude/

Level

a. Optimis terhadap pendidikan dan pekerjaan

1,2,3,4,5,6,7 7

b. Mampu menilai minat dalam pencapaian karir

8,9, 10, 11,12 5

c. Mampu mengembangkan keterampilan karir

13, 14, 15, 16, 17, 18

6

d. Mampu merencanakan penyelesaian tugas-tugas perkembangan karir

19, 20, 21, 22, 23, 24

6

e. Mampu mengambil keputusan karir

25, 26, 27, 28, 29

5

Strength/

Kekuatan

a. Mampu meningkatkan usaha dengan tekun

30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37

8

b. Mampu berkomitmen terhadap pendidikan dan pencapaian karir

38, 39, 40 3

Generalized/

generalisasi

a. Mampu menyikapi situasi yang berbeda dengan cara yang positif

41, 42, 43, 44, 45, 46, 47

7

b. Berpedoman pada pengalaman hidup sebagai suatu langkah dalam mencapai keberhasilan

48, 49, 50 3

Jumlah 50

2. Pedoman Skoring

Instrument disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sehigga

menghasilkan item-item pernyataan dan kemungkinan jawabannya.

Instrumen digunakan untuk mengukur self efficacy karir siswa. Item

pernyataan self efficacy karir siswa menggunakan skala likert, dengan

pilihan Sangat Yakin(SY), Yakin(Y), Tidak Yakin(TY), Sangat Tidak

(32)

47

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

[image:32.596.150.508.620.730.2]

efficacy karir siswa sebagai berikut ;

Tabel 3.2

Pola skor Alternatif respon

Model Summated Ratings(Likert) Pada Instrumen Penelitian

Pernyataan Skor

SY Y TY STY

Favorable (+) 4 3 2 1

Dalam metode interval, jarak interval dan kategori yang satu ke

kategori berikutnya adalah sama. Hal ini tidak hanya untuk menjelaskan

penyataan yang sesuai atau tidak sesuai kepada isi penyataan pada

kontinum psikologis dan nilai skala yang diinginkan dan nilai skala yang

diperoleh adalah independen.

3. Penimbangan Instrumen (Expert Judgment)

Penimbangan instrumen dilakukan untuk memperoleh item-item

yang valid yang dapat mengukur permasalahan self efficacy karir siswa.

Instrumen penelitian ditimbang oleh tiga orang pakar untuk dikaji dan

ditelaah dari segi isi, redaksi kalimat, serta kesesuaian item dengan

aspek-aspek yang akan diungkap (apakah item layak digunakan untuk

mengungkapkan atribut yang dikehendaki oleh peneliti sebagai perancang

instrumen). Penimbang tersebut adalah Dr. Amin Budiamin M.Pd yang

merupakan pakar dalam bimbingan dan konseling. Instrumen yang telah

memperoleh penilaian untuk kemudian direvisi sesuai dengan saran dan

masukan dari para penimbang tersebut. Setelah itu instrumen yang telah

direvisi.

Tabel 3.3

Hasil Judgment Instrument

Kesimpulan No item

Memadai 11, 14, 29, 30, 33, 34, 35, 48, 51, 53, 59,

60, 64, 65 14

Revisi

1, 6, 8, 9, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 37, 38, 39, 41, 42, 45, 47, 49, 50, 52, 56, 57, 58, 61, 62, 63, 66, 67, 70

(33)

48

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Buang 2, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 17, 27, 31, 32, 36, 40,

43, 44, 46, 54, 55, 68, 69 20

4. Uji keterbacaan Instrumen Penelitian

Uji keterbacaan instrumen penelitian dilakukan kepada siswa kelas

XI di SMAN 2 Tasikmalaya, sebanyak 10 orang yang memiliki

karakteristik yang dipandang sama baik dalam rentang usia maupun

perkembangannya. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah

pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam instrument tersebut dapat dimengerti

susunan redaksi dan maknanya, telah sesuai/menggambarkan tentang apa

yang dirasakan, dialami, dan dihadapi oleh peserta didik.

5. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba ini dilakukan sebanyak satu (1) kali kepada 80 orang

siswa, yang meliputi pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

penelitian Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh kualitas instrumen

yang layak pakai.

a. Pengujian validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 1993, hlm. 136). Pengukuran

validitas instrumen penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi

atau content validity. Validitas ini menunjuk sejauh mana isi

kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep. Untuk

mengetahui validitas instrumen menggunakan korelasi product

[image:33.596.165.506.462.740.2]

moment.

Tabel 3.4

Uji Validitas Instrumen

Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan

1. 3.6375 0.2199 Valid

2. 3.1375 0.2199 Valid

3. 3.0000 0.2199 Valid

(34)

49

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5. 3.0375 0.2199 Valid

6. 3.2500 0.2199 Valid

7. 3.3750 0.2199 Valid

8. 3.3125 0.2199 Valid

9. 3.1375 0.2199 Valid

10. 2.7875 0.2199 Valid

11. 3.0375 0.2199 Valid

12. 3.2875 0.2199 Valid

13. 3.2375 0.2199 Valid

14. 2.6875 0.2199 Valid

15. 3.4625 0.2199 Valid

16. 2.0500 0.2199 Tidak valid

17. 3.6000 0.2199 Valid

18. 2.5375 0.2199 Valid

19. 2.9125 0.2199 Valid

20. 3.4875 0.2199 Valid

21. 3.2875 0.2199 Valid

22. 2.5875 0.2199 Valid

23. 3.4125 0.2199 Valid

24. 3.3500 0.2199 Valid

25. 2.9750 0.2199 Valid

26. 3.3000 0.2199 Valid

27. 3.3375 0.2199 Valid

28. 3.0500 0.2199 Valid

29. 3.1375 0.2199 Valid

30. 2.8250 0.2199 Valid

31. 2.6125 0.2199 Valid

32. 2.7125 0.2199 Valid

33. 2.7375 0.2199 Valid

34. 2.9625 0.2199 Valid

35. 2.9125 0.2199 Valid

36. 2.8000 0.2199 Valid

37. 3.1875 0.2199 Valid

38. 2.9500 0.2199 Valid

39. 2.8500 0.2199 Valid

40. 2.8500 0.2199 Valid

41. 2.7250 0.2199 Valid

42. 2.8500 0.2199 Valid

43. 2.6125 0.2199 Valid

(35)

50

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

45. 3.0875 0.2199 Valid

46. 2.1250 0.2199 Tidak valid

47. 2.9500 0.2199 Valid

48. 2.7875 0.2199 Valid

49. 2.8250 0.2199 Valid

50. 2.9750 0.2199 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, dari 50 butir

pernyataan self efficacy karir terdapat 48 butir pernyataan valid dan 2

[image:35.596.172.487.111.208.2]

butir pernyataan gugur, sebagai berikut :

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitaas

Keterangan Item Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 , 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50

48

Invalid 16, 46 2

b. Pengujian reabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

1993, hlm. 142). Selanjutnya untuk memperoleh indeks reliabilitas

soal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Kriteria untuk mengetahui reliabilitas, menggunakan klasifikasi

kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Nilai Reliabilitas Kriteria

[image:35.596.159.507.668.738.2]
(36)

51

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

0,91-1,00 Derajat keterandalannya sangat tinggi

Berdasarkan hasil uji reabilitas pada item soal dengan

menggunakan SPSS statistic 20, dapat diperoleh sebagai berikut :

Tabel 3.7 Hasil Uji Reabuilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.802 .804 50

Tabel 3.7 menunjukan bahwa hasil uji reabilitas skala self efficacy

karir diperoleh koefisien reabilitas (α) sebesar 0.802. Dengan merujuk

pada klasifikasi kriteria pada tabel (3.6) maka koefisien reabilitas (α)

sebesar 0.802 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.

E. Teknik Pengumpulan data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai siswa yang

memiliki self efficacy karir rendah. Data tersebut dikumpulkan dengan cara

menyebarkan angket kepada siswa yang memiliki self efficacy karir rendah

kelas XI SMA Negeri 1 Tasikmalaya

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan: 1) angket kuisioner self efficacy karir, yaitu untuk untuk

memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian,

dan untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi

mengenai self efficacy karir siswa; 2) wawancara, untuk memperoleh

informasi data akan lebih mendalam mengenai self efficacy karir siswa,

karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detai; dan 3) studi

pustaka, yaitu dengan membaca dan menelaah, mempelajari dan mengutip

pendapat dari berbagai buku sumber sebagai pendukung analisis dan

interpretasi.

(37)

52

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

F. Rancangan Intervensi Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Efficacy Karir Siswa Sma Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014

Self efficacy karir menupakan msalah penilaia diri mengenai keyakinan

individu akan kemampuannya dalam merecanakan dan memilih keputusan

karirnya di masa depan. Adapun rancangan intervensi teknik modeling Untuk

meningkatkan self efficacy karir Siswa, adalah sebagai berikut.

1. Rasional

Menurut Ginzberg (dalam Sharf, 2006), remaja pada usia 17 sampai

dengan 18 tahun telah menyadari pentingnya penentuan sekolah bagi

pengembangan kariernya. Pada periode ini, Ginzberg (Sharf, 2006)

mengatakan siswa melalui tahap realistik yang mirip dengan teori Super

(Sharf, 2006) tentang masa eksplorasi. Super (dalam Zunker, 1986)

mengatakan bahwa tahap perkembangan karier pada siswa SMA berada

dalam tahap eksplorasi(15 – 24 tahun). Memilih dan merencanakan karir

merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja. Hakikat tugas

perkembangan tujuan tugas ini adalah memilih suatu pekerjaan yang

sesuai dengan kemampuannya dan mempersiapkan diri memiliki

pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan tersebut. Dasar

psikologis studi tentang minat remaja, menunjukkan bahwa perencanaan

dan persiapan pekerjaan merupakan minatnya yang pokok, baik remaja

pria maupun wanita yang berusia 15-16 (dalam Syamsu Yusuf LN, 2006,

hlm. 83). Selanjutnya Hesley (dalam Syamsu Yusuf LN, 2006, hlm. 84-85)

mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja salah satunya adalah

aspek perencanaan dan pengambilan keputusan. Profil perilakunya antara

lain mampu memilih salah satu pekerjaan dari berbagai pekerjaan yang

beragam, mampu mempertimbangkan berapa lama menyelesaikan sekolah,

dapat merencanakan apa yang akan dilakukan setelah tamat sekolah, dapat

memilih program studi yang sesuai dengan minat kemampuannya, dapat

(38)

53

Hilda Mardiati Rahmah Sari, 2014

Efektivitas teknik modeling Untuk meningkatkan self efficacy karir siswaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Namun pada kenyataannya kebanyakan siswa masih belum

mengetahui program studi yang akan pilihnya maupun jenis pekerjaan

yang sesuai dengan minat bakat dan kemampuannya. Beberapa siswa

mengaku bingung untuk menentukan pilihan dalam memilih jurusan,

menentukan perguruan tinggi mana yang kelak akan dimasuki.

Kebingungan siswa itu dikarenakan beberapa hal di antaranya belum tahu

minat, bakat dan kemampuannya, kebimbangan antara yang dipilihnya

dan prospek kedepannya, maupun masih adaanya ketergantungan orang

tua yang mengangap bahwa pilihan mereka adalah yang terbaik.

Crites (dalam Taganing, 2007) berpendapat bahwa untuk dapat

memilih dan merencanakan karir yang tepat, dibutuhkan kematangan karir

yaitu pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan

memilih pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah – langkah

menuju karir yang diharapkan. Seligman (dalam Hawadi &

Komandyahrini, 2008) menyebutkan beberapa ciri yang dapat menandai

kematangan karir yang positif, yaitu meningkatnya self awareness,

meningkatnya pengetahuan mengenai pilihan yang relevan, meningkatnya

kongruensi antara self image dan tujuan karir, dan tujuan karir yang

semakin realistis. Selain itu, juga ditandai dengan meningkatnya

kompetensi untuk membuat perencanaan dan kesuksesan karir,

mengembangkan sikap positif akan karir (orientasi terhadap pencapaian,

kemandirian, penuh pertimbangan, komitmen, motivasi dan self-efficacy),

serta bertambahnya kesuksesan dan kepuasan terhadap perkembangan

karir dalam hidupnya

Menurut Super (dalam Supriyono, 2000) salah satu faktor yang

mempengaruhi kematangan karir individu yaitu konsep diri. Self efficacy

merupakan bagian dari konsep diri. Bandura (dalam Wikipedia, 2009)

menyatakan bahwa

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Intrumen
Tabel 3.2 Pola skor Alternatif respon
Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen
+2

Referensi

Dokumen terkait

The framework builds on the role of hospitals within the disaster risk management system and positions them as key players with the ability either to lead or to strongly support

However, empirical research on the impact of integrated health systems in respect of clinical outcomes and value for money remains scarce (Armitage and others, 2009), with

Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang.. mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus

kerja pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset. Daerah (DPPKAD) Pemerintah

[r]

Jika pada satu kota cabang persewaan persediaan mobil telah habis disewa, padahal masih ada calon penyewa yang akan menyewa mobil untuk keesokan harinya,

[r]

Sahabat MQ/ sekitar 1.500 dari 250 ribu/ anak di bawah 5 tahun -balita- yang ada di Provinsi DIY/ menderita gizi buruk// Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY