• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VERBA MACHEN BERPREFIKS DALAM BUKU GRIMMS MÄRCHEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS VERBA MACHEN BERPREFIKS DALAM BUKU GRIMMS MÄRCHEN."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VERBA MACHEN BERPREFIKS DALAM BUKU GRIMMS MÄRCHEN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

Raden Ilham Karyawiguna NIM 1002636

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Analisis Verba

machen

Berprefiks

dalam Buku

Grimms Märchen

Oleh

Raden Ilham Karyawiguna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Raden Ilham Karyawiguna 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Raden Ilham Karyawiguna

ANALISIS VERBA MACHEN BERPREFIKS DALAM BUKU GRIMMS MÄRCHEN

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I:

Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. NIP 195206071976031003

Pembimbing II:

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

(4)

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAKSI... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Analisis... 5

1. Definisi Analisis ... 5

2. Jenis-Jenis Analisis ... 6

B. Verba ... 7

1. Definisi Verba ... 7

2. Verba Berprefiks ... 8

C. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Teknik Penelitian ... 22

C. Objek Penelitian ... 22

D. Sumber Data ... 23

(5)

vii

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV ANALISIS DATA

A. Prefiks Pada Verba Machen Dalam Buku Grimms Märchen ... 24

B. Makna Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen ... 25

C. Diskusi Hasil Penelitian ... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 36

B. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(6)

viii

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Makna Verbzusatz ab- dari berbagai Sumber ... 10 Tabel 2.2 Makna Prefiks zer- dari berbagai Sumber ... 12 Tabel 2.3 Daftar Prefiks Beserta Maknanya

(7)

ix

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Kalimat dengan Verba machen Berprefiks ... 39 Lampiran 2 Hasil Analisis Data Kalimat dengan

(8)

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKSI

Karyawiguna, Raden Ilham, 2014. Analisis Verba machen Berprefiks dalam Buku Grimms Märchen, Bandung. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra: Universitas Pendidikan Indonesia. Verba merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah kalimat, karena verba menggambarkan sebuah kegiatan, kejadian, atau keadaan subjek dalam kalimat. Dalam bahasa Jerman terdapat verba yang memiliki prefiks, seperti contoh anmachen. Dalam kamus, verba tersebut memiliki lebih dari satu makna. Hal ini menyebabkan pembelajar kesulitan dalam memaknai kalimat dengan verba berprefiks. Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai verba machen berprefiks. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) prefiks pada verba machen, dan 2) makna verba machen berprefiks. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengidentifikasi makna verba machen berprefiks. Data yang dikumpulkan berasal dari buku Grimms Märchen. Data dianalisis berdasarkan teori dari situs http://web.hszg.de/. Temuan penelitian ini adalah: 1) Verba machen berprefiks yang ditemukan dalam buku Grimms Märchen berjumlah 14 verba, yaitu anmachen (11x), aufmachen (29x), ausmachen (2x), bekanntmachen (2x), fortmachen (2x), gesundmachen (1x), gutmachen (2x), kleinmachen (2x), losmachen (3x), mitmachen (1x), niedermachen (1x), totmachen (1x), zumachen (6x), dan zurechtmachen (2x). 2) Verba anmachen yang ditemukan dalam penelitian ini bermakna ‘menyalakan’, verba aufmachen bermakna ‘membuka’ dan ‘melanjutkan perjalanan’, verba ausmachen bermakna ‘memadamkan’ dan ‘menyelesaikan’, verba bekanntmachen bermakna ‘mengumumkan’, verba

fortmachen bermakna ‘melanjutkan’ dan ‘pergi’, verba gesundmachen bermakna

‘menyembuhkan’, verba gutmachen bermakna ‘memperbaiki’, verba kleinmachen bermakna ‘memotong’, verba losmachen bermakna ‘melepaskan’ dan ‘memisahkan’, verba mitmachen bermakna ‘bergabung’, verba niedermachen bermakna ‘membunuh’, verba totmachen bermakna ‘membunuh’, verba

zumachen bermakna ‘menutup’, dan verba zurechtmachen bermakna ‘merapikan’.

(9)

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKT

Karyawiguna, Raden Ilham. 2014. Analyse der Verben machen mit Präfixen im Buch Grimms Märchen. Bandung. Skripsi: eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Literatur. UPI.

Verb ist ein wichtiger Teil in einem Satz, weil es eine Tätigkeit, einen Vorgang und einen Zustand eines Subjekt im Satz bezeichnet. Im Deutschen gibt es Verben mit Präfixen, z.B. anmachen. Im Wörterbuch hat dieses Verb viele Bedeutungen. Vermütlich macht es die Deutschlernenden schwierig, den Satz mit Verben mit Präfixen zu verstehen. Aus diesem Grund hat der Forscher Interesse, Verben

“machen” mit Präfixen zu untersuchen. Die Ziele dieser Untersuchung sind

folgendermaßen: 1) um Präfixe an Verben “machen” und 2) die Bedeutung von

Verben “machen” mit Präfixen zu analysieren. Diese Untersuchung verwendet

die deskriptiv-analytische Methode. Die Daten wurden aus dem Buch Grimms Märchen gesammelt. Diese Daten wurden nach der Theorie aus der Webseite

http://web.hszg.de/ analysiert. Die Untersuchung ergibt sich folgendes: 1) Verben machen mit Präfixen, die in dem Buch Grimms Märchen gefunden werden, sind insgesamt 14 Verben, nämlich anmachen (11x), aufmachen (29x), ausmachen (2x), bekanntmachen (2x), fortmachen (2x), gesundmachen (1x), gutmachen (2x), kleinmachen (2x), losmachen (3x), mitmachen (1x), niedermachen (1x), totmachen (1x), zumachen (6x), und zurechtmachen (2x), 2) Die Verben und deren

Bedeutung, die in dieser Untersuchung gefunden wurden, sind: anmachen „etwas

beginnen‟, aufmachen „etwas wird geöffnet‟ und „beschreiben eine Tätigkeit, die

noch einmal durchgeführt wird‟, ausmachen „etwas leer machen‟ und „etwas

vollständig ausführen‟, bekanntmachen „etwas in Publikum teilen‟, fortmachen

„etwas wird weiter gemacht‟ und „besonderen Platz verlassen‟, gesundmachen

„heilen‟, gutmachen „reparieren‟, kleinmachen „schneiden‟, losmachen „etwas

oder eine Person von etwas getrennt wird‟, mitmachen „an etwas teilnehmen‟,

niedermachen „mehrere Menschen mit einer brutalen Weise toten‟., totmachen „töten‟, zumachen „etwas wird geschlossen‟, und zurechtmachen „etwas bekommt

seinen richtigen Platz‟. Basierend auf dem Ergebnis dieser Untersuchung wäre es

(10)

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah kalimat dalam bahasa Jerman terbentuk oleh beberapa kata yang mempunyai kedudukan dan fungsi masing-masing. Dalam sebuah kalimat tradisional terdapat subjek, predikat, dan objek. Sebuah kalimat dapat berdiri sendiri meski tanpa objek atau keterangan. Tapi unsur subjek dan predikat tidak dapat ditinggalkan, karena kedua unsur ini saling bergantung. Unsur subjek tidak akan memiliki makna tanpa unsur predikat, begitu pula sebaliknya dengan unsur predikat takkan memiliki makna tanpa adanya unsur subjek. Seperti contoh:

(1) Der Schüler lernt in der Klasse.

Contoh kalimat di atas terdiri atas der Schüler sebagai subjek, lernt sebagai predikat berupa verba, dan in der Klasse sebagai keterangan tempat. Jika keterangan tempat dihilangkan, maka kalimat tersebut masih dapat diterima dan memiliki makna. Tetapi jika subjek atau verbanya dihilangkan, maka kalimat tersebut bahkan tidak berterima, atau dengan kata lain itu bukan merupakan sebuah kalimat.

Predikat dalam bahasa Jerman merupakan komponen inti dalam sebuah kalimat. Komponen lain, seperti subjek, bergantung pada predikat. Pada umumnya predikat dibentuk oleh verba, sehingga dapat dikatakan bahwa verba berperan penting dalam kalimat bahasa Jerman. Verba menunjukkan makna kegiatan atau aktivitas, kejadian atau kondisi. Dalam fungsinya sebagai predikat, verba menjadi pusat kalimat, sehingga subjek dan unsur lainnya bergantung padanya.

(11)

2

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

verba. Ini juga merupakan salah satu kekhasan bahasa Jerman, karena prefiks tidak selalu menambahkan atau menguatkan arti atau makna dari suatu verba, tetapi juga mengubah maknanya. Seperti contoh dalam kalimat yang menggunakan verba machen berikut ini:

(2) Der Kocher macht eine Suppe.

(3) Der Elektriker macht die Lampe an der Decke an.

Kalimat (2) berarti ‘seorang koki memasak sup’. Verba machen dalam kalimat (2) ini bermakna ‘membuat’ atau ‘memproduksi’, yaitu memunculkan sesuatu yang baru dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya, dalam hal ini koki mencampurkan beberapa bahan dasar ke dalam panci dan terciptalah semangkuk sup.

Kalimat (3) berarti ‘seorang teknisi elektronik memasang lampu pada langit-langit’. Dalam kalimat ini verba machen ditambahkan prefiks an, sehingga menjadi anmachen. Walaupun ada kata machen di dalamnya, tetapi kalimat ini tidak berarti bahwa seorang teknisi membuat lampu di atap, melainkan memasangnya. Verba anmachen, menjadi sangat berbeda makna atau artinya dengan verba dasar machen, dikarenakan prefiks an, yang ditambahkan pada verba machen. Verba machen berarti ‘membuat’, sedangkan verba anmachen berarti ‘memasang’. Jadi dalam kalimat tersebut, teknisi tidak sama sekali membuat atau memproduksi sebuah lampu dari bahan-bahan yang telah ada, melainkan teknisi tersebut membawa lampu dan memasangkannya pada langit-langit.

Lebih lanjut, satu verba berprefiks bisa mempunyai makna yang berbeda-beda, seperti berikut ini:

(4) Der Mann macht eine Frau in der Party an.

Pada kalimat (3) dan (4) dapat dilihat bahwa verba yang digunakan adalah anmachen. Akan tetapi makna dari kedua kalimat tersebut sangatlah berbeda,

(12)

3

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermakna ‘memasang’, sedangkan kalimat (4) berarti ‘Seorang lelaki menggoda seorang wanita di pesta.’. Dapat dilihat bahwa verba anmachen dalam kalimat ini bermakna ‘menggoda’. Walaupun menggunakan verba yang sama, kalimat ini tidak berarti ‘Seorang lelaki memasang seorang wanita pada pesta.’, dan tidak juga berarti ‘Seorang lelaki membuat seorang wanita pada pesta.’.

Verba machen bagi pembelajar bahasa Jerman adalah suatu kata yang sering digunakan. Tapi ketika pembelajar menemukan suatu kalimat dengan satu verba berprefiks, seperti contoh anmachen, yang tidak mereka ketahui artinya, terkadang mereka akan menduga bahwa artinya sama dengan verba machen. Kemudian, dikarenakan tidak yakin dengan dugaannya, mereka akan mencari artinya dalam kamus dan akan ditemukan bahwa verba anmachen memiliki banyak arti, sehingga pembelajar akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencoba satu persatu arti yang cocok dengan kalimatnya.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis verba machen berprefiks dalam bahasa Jerman, yang mencakup makna prefiks dan

verba machen berprefiks. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada pemaparan masalah pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apa makna dari setiap prefiks dalam bahasa Jerman? 2. Apa saja prefiks yang ditambahkan pada verba machen? 3. Apa makna verba-verba machen berprefiks?

4. Apa saja faktor-faktor yang dapat mengubah arti atau makna dari verba-verba machen berprefiks?

C. Batasan Masalah

(13)

4

Raden Ilham Karyawiguna, 2014

Analisis Verba Machen Berprefiks Dalam Buku Grimms Märchen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Rumusan Masalah

Masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa saja prefiks yang ada pada verba machen dalam buku Grimms

Märchen?

2. Apa makna verba machen berprefiks dalam buku Grimms Märchen? E. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui:

1. Prefiks pada verba machen dalam buku Grimms Märchen. 2. Makna verba machen berprefiks dalam buku Grimms Märchen. F. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Mitra Wacana Media. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,

Darul Ulum Karangpandan 04Jun-71 Kab.. Murahwi Non

berjudul HIGIENE DAN SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN SERTA TINGKAT KEPADATAN LALAT PADA TEMPAT PEMBUATAN KERIPIK SANJAI BALADO DI KECAMATAN PAYAKUMBUH BARAT KOTA

Any annual wages Income Tax payment shortfall is to be computed on the basis of Annual Wages Income Tax should be paid before lodgment of the annual returns within 25 th of

 Bila anda mempunyai suatu kerugian yang dialihkan dari tahun 2015, artinya anda mempunyai angka yang tertulis pada Garis 145, anda dapat mengklaim kerugian,

Secara umum tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk. mengetahui apakah terdapat hubungan antara sensation seeking dan

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fungsi intermediasi perbankan yang terdiri dari capital adequacy ratio ,

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Transformasional Terhadap Budaya Sekolah Di SMA Negeri Di Kabupaten Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |