• Tidak ada hasil yang ditemukan

One Stop Entertainment For Urban Lifestyle.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "One Stop Entertainment For Urban Lifestyle."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Rutinitas yang sangat padat membuat masyarakat urban saat ini sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk berlibur atau menikmati hiburan. Semakin tingginya aktifitas masyarakat urban akan pekerjaannya membuat membuat tingkat kestressan semakin tinggi. Saat ini waktu luang untuk bersantai sangatlah penting sebagai bagian dalam proses sosial dan untuk melakukan kegiatan yang dapat merefresh kembali pikiran sehingga dapat bekerja secara maksimal.

Kota Jakarta terkenal dengan kehidupan metropolitannya, dimana masyarakat Jakarta memiliki aktifitas dan waktu yang sangat padat sehingga menyebabkan masyarakat urban kususnya para eksekutif muda menjadi jenuh akan aktifitas dan rutinitas yang selalu sama setiap harinya

(2)

iii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PRAKATA ... .ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... .viii

DAFTAR TABEL ... .x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Gagasan ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Pembahasan ... 4

1.5 Sumber Data ... 5

1.6 Metode dan Penulisan ... 5

1.6.1 Metode Penulisan ... 5

1.6.2 Teknik Penulisan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Urban Culture ... 7

2.1.1 Arsitektur dan Gaya Hidup Urban ... 10

2.1.2 Sosio – Budaya dalam Gaya Hidup Urban ... 10

2.1.3 Kota Modern ... 11

2.2 High Technology ... 11

2.2.1 Sifat – sifat teknologi ... 12

2.2.1 Perkembangan teknologi ... 13

(3)

iv

2.4 Cafe ... 15

2.4.1 Study ergonomi ... 17

2.4.2 Persyaratan cafe ... 22

2.4.3 Pedoman Luasan cafe... 23

2.5 Lounge ... 23

2.5.1 Study ergonomi ... 25

2.5 Akustik Ruang ... 29

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS OBJEK STUDI 3.1 Pemilihan Objek Studi ... 31

3.2 Deskripsi Objek studi ... 32

3.3 Gambar kerja ... 38

3.3.1 Denah keseluruhan lantai 4 ... 38

3.3.1 Denah yang akan digunakan ... 39

3.3.2 Potongan ... 39

3.3.3. tampak ... 41

3.4 Konsep Perencanaan ... 42

3.4.1 Konsep sirkulasi ... 42

3.4.2 Konsep Bentuk ... 42

3.4.3 Konsep Material ... 43

3.4.4 Konsep warna ... 43

3.4.5 Konsep pencahayaan ... 44

3.4.6 Konsep penghawaan ... 44

3.4.7 Konsep Akustik ... 44

3.4.8 Konsep furnitur ... 44

3.4.9 Konsep Ergonomi ... 45

3.4.10 Konsep keamanan ... 45

3.5 Studi Pembanding ... 45

3.6 Analisa Fungsional ... 47

3.6.1 Kebutuhan ruang ... 47

(4)

v

3.6.2.1 Aktifitas staff office ... 47

3.6.2.2 Aktifitas staff operational ... 48

3.6.2.3 Aktifitas user ... 49

3.6.3 Kedekatan ruang ... 50

3.6.4 Zoning blocking ... 50

3.6.4.1 Zoning ... 50

3.6.4.2 Blocking ... 51

BAB IV PENERAPAN DESAIN INTERIOR 4.1 Konsep Desain ... 52

4.2 Konsep Ruang ... 53

4.3 Konsep Bentuk ... 54

4.4 Konsep Warna ... 54

4.5 Konsep Furnitur ... 55

4.6 Konsep Material ... 56

4.6.1 Material Lantai ... 56

4.6.2 Material Dinding ... 57

4.6.3 Material Ceilling ... 57

4.7 Konsep Utilitas ... 52

4.7.1 Konsep Pencahayaan... 58

4.7.2 Konsep Penghawaan ... 58

4.7.3 Konsep Keamanan ... 58

4.7.4 Konsep Sirkulasi ... 59

4.8 Penerapan Desain Interior ... 59

4.8.1 Denah General ... 60

4.8.2 Denah Khusus ... 62

BAB IV PENERAPAN DESAIN INTERIOR 5.1 Simpulan ... 70

(5)

vi

DAFTAR GAMBAR

BAB II KAJIAN TEORI

Gambar 2.1 Study image cafe ... 15

Gambar 2.2 Study ergonomi jarak bersih sirkulasi untuk pelayan ... 17

Gambar 2.3 Study ergonomi jarak bersih sirkulasi untuk pelayan ... 18

Gambar 2.4 Study ergonomi jarak bersih sirkulasi untuk pelayan ... 18

Gambar 2.5 Study ergonomi jarak bersih tempat duduk bangket ... 19

Gambar 2.6 Study ergonomi jarak bersih tempat duduk bangket ... 20

Gambar 2.7 Study ergonomi jarak bersih tempat duduk stan ... 21

Gambar 2.8 Study image lounge ... 24

Gambar 2.9 Study ergonomi jarak bersih bar ... 25

Gambar 2.10 Study ergonomi jarak bersih bar pada sisi publik ... 27

Gambar 2.11 Study ergonomi kepadatan bar ... 28

Gambar 2.12 Study ergonomi kepadatan bar ... 28

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS OBJEK STUDI Gambar 3.1 study image Plaza Senayan ... .32

Gambar 3.2 Denah keseluruhan lantai 4 ... .38

Gambar 3.3 Denah lokasi yang akan di gunakan ... .39

Gambar 3.4 Potongan A –A’ ... .39

Gambar 3.5 Potongan B - B’ ... .40

Gambar 3.6 Potongan C - C’ ... .40

Gambar 3.7 Potongan D - D’ ... .41

Gambar 3.8 Tampak Barat ... .41

Gambar 3.9 Tampak Timur ... .41

Gambar 3.10 Tampak Utara ... .42

(6)

vii BAB IV PENERAPAN DESAIN INTERIOR

Gambar 4.1 Study image furniture ... .56

Gambar 4.2 Study image material lantai ... .56

Gambar 4.3 Study image aplikasi dinding ... .57

Gambar 4.4 Jenis lampu ... .58

Gambar 4.5 Denah General ... .60

Gambar 4.6 Denah Khusus ... .62

Gambar 4.7 Pola Lantai... .63

Gambar 4.8 Ceilling Plan ... .64

Gambar 4.9 Potongan Melintang ... .66

Gambar 4.10 Potongan Memanjang ... .67

Gambar 4.11 Perspektif ruang VIP ... .68

Gambar 4.12 Perspektif ruang VIP ... .68

Gambar 4.13 Perspektif ruang refleksi couple ... .69

(7)

viii

DAFTAR TABEL

BAB II KAJIAN TEORI

Tabel 2.1 Besaran sirkulasi ... 17

Tabel 2.2 Besaran sirkulasi ... 19

Tabel 2.3 Besaran sirkulasi ... 20

Tabel 2.4 Besaran sirkulasi ... 21

Tabel 2.5 Besaran sirkulasi ... 26

Tabel 2.6 Besaran sirkulasi ... 27

Tabel 2.7 Besaran sirkulasi ... 29

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS OBJEK STUDI Tabel 3.1 Deskripsi Objek studi ... 36

Tabel 3.2 Site analisis ... 38

Tabel 3.3 Kebutuhan ruang office ... 38

Tabel 3.4 Kebutuhan ruang staff operasional ... 48

Tabel 3.5 Kebutuhan ruang user ... 49

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan kota – kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Sehingga pekerjaan menjadi hal yang mendominasi di kalangan kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Hal tersebut mencakup rutinitas yang sangat padat yang dilakukan setiap harinya. Dengan rutinitas yang ada manusia menjadi jenuh dan membutuhkan hiburan yang dapat memberikan pikiran menjadi rileks.

(9)

2 cafe. Tempat hiburan tersebut saat ini merupakan kebutuhan sekunder bagi masyarakat perkotaan.

Seperti yang kita ketahui, tempat hiburan bukanlah hanya tempat sekedar untuk bersantap saja, namun juga sebagai sarana untuk bersantai, pertemuan bisnis, reuni, arisan dan sebagainya. Hal ini sudah menjadi trend baru, terutama bagi para eksekutif muda, tempat hiburan merupakan tempat hangout yang paling di gemari sepulang kerja, yang kemudian menjadi gaya hidup baru bagi para masyarakat perkotaan.

Orang-orang yang datang ke tempat hiburan sebagian besar adalah orang menengah keatas dan para eksekutif muda. Dimana mereka telah memiliki penghasilan cukup dan membutuhkan sarana hiburan untuk melepaskan kejenuhan yang telah mereka alami selama bekerja dan tentunya berapa biaya yang harus dikeluarkan bukanlah masalah bagi mereka, asalkan mereka mendapatkan hiburan yang terbaik.

Masyarakat perkotaan memiliki waktu sangat terbatas untuk dapat beristirahat dan melaksanakan aktivitasnya kembali. Oleh karena itu masyarakat perkotaan memerlukan suatu tempat dimana mereka dapat beristirahat sejenak untuk dapat merefresh kembali pikiran sehingga dapat bekerja kembali dengan maksimal.

(10)

3 One stop entertainment merupakan tempat hiburan yang bersifat multi fungsi sehingga publik dapat menikmati berbagai macam bentuk hiburan dan entertaiment dalam satu lokasi. One Stop Entertainment yang dimaksud merupakan suatu tempat hiburan yang dikategorikan untuk masyarakat menengah keatas, dimana di dalamnya terdapat berbagai macam kegiatan hiburan, permainan dan juga tempat beristirahat.

Perancangan dari One Stop Entertaint for Urban Lifestyle ini memiliki konsep Hi tech yang bertemakan suasana homy. Konsep hi tech memiliki pengertian teknologi tercanggih saat ini (teknologi kekinian) sedangkan homy sendiri berarti merasa seperti suasana rumah. Sehingga One Stop Entertainment ini mengedepankan suasana yang nyaman dan membuat pengunjungnya dapat bersantai dan merefresh diri.

Selain konsep hi tech juga mengedepankan urban lifestyle. Lifestyle adalah cara hidup seseorang berdasarkan tempat dan ia berkembang. Urban lifestyle yang diinginkan adalah dalam segi interiornya memiliki karakteristik warna dalam setiap finishing – finishing furniture. Dalam pengaturan tata ruang memiliki keterikatan antara ruangan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga mempunyai kesatuan bentuk dan warna, sehingga pengunjung yang datang dapat merasakan emosi yang dapat berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Dan juga dalam teknologi yang modern serta furniture yang multifungsi.

1.2 Gagasan

(11)

4 terdapat berbagai macam hiburan dan permainan seperti: music lounge, karaoke, mini theater, cafe dan juga terdapat spot area peristirahatan.

Konsep yang akan di aplikasikan pada One Stop Entertainment adalah konsep hi tech yang bertemakan homy, konsep ini di ambil karena masyarakat kota Jakarta saat ini sangat jenuh akan kegiatan sehari – hari yang membuat stress sehingga mebutuhkan sebuah tempat yang selain sebagai sarana hiburan juga sebagai tempat peristirahatan sementara yang dapat membuat tubuh menjadi rileks kembali.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis akan membatasi masalah pada penulisan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan konsep interior hi tech yang bertemakan homy pada One Stop Entertainment?

2. Bagaimana pengaturan tata ruang agar memiliki keterikatan antara ruangan yang satu dengan yang lainnya?

1.4 Tujuan Pembahasan

Sebagaimana rumusan masalah yang telah dibatasi, maka tujuan dari rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Menerapkan konsep hi tech dengan tema homy pada area yang ada di dalam One Stop Entertainment

(12)

5 1.5 Sumber Data

Sumber datadiperoleh dengan cara studi kepustakaan atau literatur, mencari informasi dari majalah, dan juga mencari data dari internet. Serta melakukan observasi langsung ke lokasi.

1.6 Metode dan Teknik Penulisan 1.6.1 Metode Penulisan

Pembahasan masalah dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan cara meneliti, menyelidiki, dan menelaah masalah berdasarkan gambaran umum yang diperoleh dari lapangan. Disertai metode eksplanasi untuk mencari jawaban atas rumusan masalah yang ada agar data-data yang diberikan dapat bersifat faktual dan akurat.

1.6.2 Teknik Penulisan

Pembahasan masalah dalam penulisan ini menggunakan teknik studi kepustakaan dengan menggunakan data dari buku panduan, artikel, studi lapangan dengan berupa survey dan studi literatur.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut :

Dalam BAB I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah, gagasan, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, metode dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan. Dalam BAB II Kajian Teori, memaparkan tentang konsep dasar, literatur – literatur yang mendukung dalam perancangan One Stop Entertainment, standar fungsi serta studi ergonomi.

(13)

6 Dalam BAB IV Konsep Desain Interior, membahas mengenai pengaplikasian konsep desain hi tech pada desain interior.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Panero, Julius & Zelnik, Martin. “dimensi manusia dan Ruang Interior”. Jakarta: Erlangga, 1979.

White, Edward T. “Site Analysis”. USA: Architectural Media, 1984

Amril, Sjamsu. “Data Arsitek”. Jakarta: Erlangga, 1986

http://seruu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1997:flo- resto-a-lounge-eksmud&catid=105:sentra-kongkow-bar-resto-karaoke-a-music-lounge-&Itemid=56

http://en.wikipedia.org/wiki/Urban_culture (14 september 2009; 21.00) http://sites.google.com/site/architectsitefamily/.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran one stop shopping yang diterapkan oleh Plaza Millennium berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang merupakan

Mini teater ini didesain dengan konsep Mars, karena filosofi dari Planet Merah ini banyak yang dapat disangkut pautkan dengan karakteristik anak muda itu sendiri... 1

Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa mekanisme one-stop integrated service yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Lamongan dimulai dari tahap

Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia dengan konsep one stop learning menggunakan software Adobe Flash untuk materi Bentuk

Sesuai dengan namanya, Mall Teraskota mengusung konsep one- stop entertainment center, dimana konsep ini ingin menggabungkan beberapa hal yang menjadi bagian dari gaya hidup

Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia dengan konsep one stop learning menggunakan software Adobe Flash untuk materi bentuk molekul

(2) Mengetahui apakah ada perbedaan rasio efektivitas dan kemandirian keuangan daerah Kabupaten Sragen sebelum dan sesudah pelaksanaan one stop service. Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia dengan konsep one stop learning menggunakan software Adobe Flash untuk materi Bentuk