STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
DI PLAZAMILLENNIUM
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
090907093
QUORY EKIRA XANTHORRHIZA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : QUORY EKIRA XANTHORRHIZA
NIM : 090907093
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Judul : Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di PlazaMillennium
Medan, Agustus 2013
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi
Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si
NIP : 197208172005011001 NIP: 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program
Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : QUORY EKIRA XANTHORRHIZA
NIM : 090907093
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Judul : Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan
Tingkat Kepuasan Konsumen di PlazaMillennium
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Panitia Penguji
Ketua Penguji : ( ……….. )
NIP :
Penguji I : ( ……….. )
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul
“Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam meningkatkan Tingkat Kepuasan
Konsumen di Plaza Millennium”. Penulisan ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua penulis yang sangat luar biasa yaitu Bapak Ir. E. Harso Kardhinata, MSc
dan Ibu Iriani yang yang selalu setia mendukung, memotivasi, mendoakan dan
memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari tanpa bimbingan dan dukungan dari kedua orang tua, penulis tidak
akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain
yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk
membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi
Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak membantu penulis selama proses perkuliahan.
3. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP, selaku Sekretaris
Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu, memberikan
motivasi dan masukan yang luar biasa bagi penulis selama proses
perkuliahan.
4. Bapak Agus Edi Rangkuti, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberikan
petunjuk, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP, selaku administrator Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis
selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat, serta
memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani
perkuliahan.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Medan tanpa terkecuali yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi,
masukan serta bimbingan untuk kehidupan yang lebih baik.
7. Pimpinan tertinggi PT. Perkasa Internusa Mandiri Medan, Bapak Drs.
Plaza Millennium. Dan juga kepada seluruh staff/karyawan PT. Perkasa
Internusa Mandiri yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
8. Bulek serta adik-adik penulis yang tersayang, Kiki Sabrina S.pd, Quintha
Ekira Zibethini, Qowiyul Fahmi Khairyan, dan Queen Aini Aimaru yang
selalu mendukung, menyemangati dan mendoakan penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Rika Afrida Askari, Christina M.A Lubis,
Julia Hartati Pasaribu, Feby Aulia Safrin, Suci Syahriani dan almh. Nur
Adiah (Dedek) yang telah menjadi sahabat yang paling luar biasa untuk
penulis selama empat tahun ini. Terima kasih buat semua yang telah kalian
berikan kepada penulis selama ini.
10. Teman-teman berbagi cerita selama masa perkuliahan, Abdul, Alam,
Fahru, Ega, Jimmy, Robet, Marissa, Merry.
11. Seluruh teman-teman mahasisiwa Administrasi Niaga/Bisnis lainnya yang
tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, khususnya angkatan 2009
kelas A yang telah saling mendukung, memotivasi dan mendoakan satu
sama lain. Terima kasih atas kebersamaannya selama empat tahun ini.
12. Para pengunjung di Plaza Millennium. Terima kasih atas kesediannya
menjadi responden dan telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner dari penulis.
13. Terakhir, kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih buat
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan
masukan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, September 2013
Penulis
Quory Ekira Xanthorrhiza
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 10
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 10
2.1.2 Indikator Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... ... 11
2.1.3 Konsep Inti Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 13
2.2 Kepuasan Konsumen ... 14
2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ... 14
2.2.2 Indikator Kepuasan Konsumen ... 15
2.2.3 Pengaruh Kepuasan Konsumen ... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 29
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 29
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab ... 34
4.2 Penyajian Data ... 38
4.2.1 Pengujian Instrumen... 38
4.2.2 Demografi Responden ... 42
4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Penelitian ... 44
4.2.4 Frekuensi Jawaban Responden Variabel Penelitian ... 56
4.3 Metode Analisis Data ... 58
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 58
4.3.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62
4.3.3 Koefisien Determinasi ... 63
4.3.4 Uji Hipotesis ... 64
4.3.5 Pembahasan ... 64
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23
Tabel 4.1 Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 39
Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping .. 39
Tabel 4.3 Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 40
Tabel 4.4 Analisis Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 41
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 41
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen ... 42
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 44
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 1... ... 45
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2 ... 45
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 3 ... 46
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 4 ... 46
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 5 ... 47
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 6 ... 48
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 7 ... 48
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 8 ... 49
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 9 ... 50
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 1 ... 51
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 2 ... 51
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 3 ... 52
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 4 ... 53
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 5 ... 53
Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 6 ... 54
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 7 ... 55
Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 8 ... 56
Tabel 4.27 Frekuensi Jawaban Kuesioner Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 57
Tabel 4.29 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 22
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33
Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 59
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot Uji Normalitas ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 HasilUji Instrumen (Validitas Dan Reliabilitas)
Lampiran 3 Tabulasi Data Deskripsi dan Jawaban Responden Penelitian
Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji Hipotesis
Lampiran 5 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 6 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 7 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Pembimbing
Lampiran 8 Jadwal Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 9 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian Mahasiswa
Lampiran 10 Berita Acara Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian
ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PLAZA
MILLENNIUM
Nama : Quory Ekira Xanthorrhiza
NIM : 090907093
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran one stop shopping berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Plaza Millennium Medan, dimana yang menjadi konsumennya adalah para pengunjung di Plaza Millennium.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Plaza Millennium. Sampel yang diambil adalah sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas),metode analisis kuantitatif serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji heterokedastisitas, uji regresi linear sederhana, uji hipotesis yang terdiri dari uji-t dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 18.0 for Windows.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran one stop shopping yang diterapkan oleh Plaza Millennium berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang merupakan para pengunjung di Plaza Millennium. Hasil ini dapat dilihat berdasarkan pengujian koefisien determinasi yang menghasilkan nilai R square sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran one stop shopping mampu mempengaruhi kepuasan konsumen di Plaza Millennium sebesar 73,9%. Artinya strategi pemasaran one stop shopping bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, tetapi ada faktor lain sebesar 26,1% yang mempengaruhinya yang tidak diteliti pada penelitian ini.
ABSTRACT
MARKETING STRATEGY ONE STOP SHOPPING IN IMPROVING THE LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION IN PLAZA MILLENNIUM
Name : Quory Ekira Xanthorrhiza
NIM : 090907093
Department : Business Administratuon
Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si
This study aims to determine whether the marketing strategy one stop shopping significantly influence consumer satisfaction in Plaza Millennium Medan, where the visitors into customers is at the Plaza Millennium.
The population in this study were all visitors at the Plaza Millennium. Samples taken are as many as 70 respondents using accidental sampling technique that sampling techniques performed subjectively by the terms of the ease of research, sampling sites, and the number of samples to be taken.
Data analysis method used is the instrument (validity and reliability), as well as the quantitative analysis methods of data analysis methods that consist of classical assumption test of normality test and test heterokedastisitas, simple linear regression, hypothesis testing consisting of a t-test and test the coefficient of determination (R2). The execution method of data analysis using SPSS 18.0 for Windows.
This study concludes that the variables one stop shopping marketing strategy adopted by the Plaza Millennium effect on customer satisfaction which is the visitors at Plaza Millennium. These results can be seen by testing the resulting coefficient of determination R-square value of 0.739. This suggests that one stop shopping marketing strategies to influence consumer satisfaction in Plaza Millennium at 73,9%. Marketing strategy means one stop shopping is not the only factor affecting customer satisfaction, but there are other factors that influence it by 26.1% which is not examined in this study.
ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PLAZA
MILLENNIUM
Nama : Quory Ekira Xanthorrhiza
NIM : 090907093
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran one stop shopping berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Plaza Millennium Medan, dimana yang menjadi konsumennya adalah para pengunjung di Plaza Millennium.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Plaza Millennium. Sampel yang diambil adalah sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas),metode analisis kuantitatif serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji heterokedastisitas, uji regresi linear sederhana, uji hipotesis yang terdiri dari uji-t dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 18.0 for Windows.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran one stop shopping yang diterapkan oleh Plaza Millennium berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang merupakan para pengunjung di Plaza Millennium. Hasil ini dapat dilihat berdasarkan pengujian koefisien determinasi yang menghasilkan nilai R square sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran one stop shopping mampu mempengaruhi kepuasan konsumen di Plaza Millennium sebesar 73,9%. Artinya strategi pemasaran one stop shopping bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, tetapi ada faktor lain sebesar 26,1% yang mempengaruhinya yang tidak diteliti pada penelitian ini.
ABSTRACT
MARKETING STRATEGY ONE STOP SHOPPING IN IMPROVING THE LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION IN PLAZA MILLENNIUM
Name : Quory Ekira Xanthorrhiza
NIM : 090907093
Department : Business Administratuon
Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si
This study aims to determine whether the marketing strategy one stop shopping significantly influence consumer satisfaction in Plaza Millennium Medan, where the visitors into customers is at the Plaza Millennium.
The population in this study were all visitors at the Plaza Millennium. Samples taken are as many as 70 respondents using accidental sampling technique that sampling techniques performed subjectively by the terms of the ease of research, sampling sites, and the number of samples to be taken.
Data analysis method used is the instrument (validity and reliability), as well as the quantitative analysis methods of data analysis methods that consist of classical assumption test of normality test and test heterokedastisitas, simple linear regression, hypothesis testing consisting of a t-test and test the coefficient of determination (R2). The execution method of data analysis using SPSS 18.0 for Windows.
This study concludes that the variables one stop shopping marketing strategy adopted by the Plaza Millennium effect on customer satisfaction which is the visitors at Plaza Millennium. These results can be seen by testing the resulting coefficient of determination R-square value of 0.739. This suggests that one stop shopping marketing strategies to influence consumer satisfaction in Plaza Millennium at 73,9%. Marketing strategy means one stop shopping is not the only factor affecting customer satisfaction, but there are other factors that influence it by 26.1% which is not examined in this study.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang ataupun jasa
kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Pada dasarnya,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran bagi
para pemiliknya. Griffin and Ebert (2008 : 4) mengatakan bisnis atau perusahaan
adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan maksud
untuk mendapatkan laba. Dunia bisnis di Indonesia cukup berkembang pesat, hal
ini dapat dilihat dari tingginya tingkat persaingan yang terjadi didalam dunia
bisnis.
Keberhasilan suatu bisnis dapat dicapai dengan adanya strategi pemasaran
yang baik.Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan Imam
Nurmawan (2001 : 53) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang dengan unit usaha berharap dapat mencapai tujuan
perusahaannya. Dalam hal ini, para manajer berperan sebagai kewiraswastaan,
sehingga para manajer tersebut harus dapat melihat situasi pasar dan menentukan
strategi yang tepat untuk diterapkan dalam bisnis tersebut guna membangun arah
jangka panjang sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Ada kalanya pelaku bisnis harus melakukan survey untuk dapat melihat secara
langsung apa yang menjadi keinginan konsumen, sehingga dengan demikian
pelaku bisnis dapat menerapkan strategi yang tepat untuk memenuhi keinginan
Pada saat ini, perkembangan bisnis di kota Medan telah mengalami
kemajuan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis yang
tumbuh di kota Medan, salah satunya bisnis handphone dan gadget. Pada
dasarnya, bisnis handphone dan gadget cukup menjanjikan mengingat bahwa
penduduk Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi terhadap
alat-alat komunikasi tersebut. Di kota Medan sendiri terdapat beberapa pusat
perbelanjaan, seperti Plaza Millennium yang dikenal sebagai pusat penjualan
handphone dan gadget terbesar dan terlengkap di Medan dan NAD. Selain itu,
terdapat pula pusat perbelanjaan lain yang juga menyediakan lahan bagi para
pelaku bisnis untuk menjual berbagai macam jenis handphone dan gadget. Hal ini
tentu akan menimbulkan persaingan dalam menarik minat konsumen untuk
membeli handphone dan gadget tersebut.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah strategi yang dibentuk untuk dapat
menarik minat konsumen, seperti penerapan konsep One Stop Shopping yang
dilakukan oleh Plaza Millennium agar memudahkan para konsumennya dalam
memenuhi kebutuhan mereka terhadap handphone dan gadget. Konsep One Stop
Shopping merupakan konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu
tempat atau sekali pemberhentian. Maksudnya ialah, suatu konsep dimana sebuah
pusat perbelanjaan ataupun sejenisnya yang menyediakan atau menjual suatu
produk secara dominan dan dilengkapi dengan produk terkait. Seperti yang
diketahui, Plaza Millennium merupakan suatu pusat perbelanjaan yang khusus
menjual handphone dan gadget serta menyediakan produk ataupun layanan lain
juga menyediakan gerai-gerai lain seperti food court, butik, minimarket, wahana
bermain Timezone, dan gerai ATM untuk melengkapi kebutuhan maupun hiburan
bagi para pengunjungnya.
Banyaknya pesaing yang menjual produk sejenis di kota Medan menuntut
manajer untuk dapat menentukan secara tepat strategi yang harus digunakan.
Dalam hal ini, Plaza Millennium memiliki peluang yang besar untuk bisa menarik
jumlah pasar yang besar karena konsep one stop shopping yang diterapkan. Dapat
dilihat bahwa sebagian besar pusat perbelanjaan di kota Medan juga menjual
berbagai macam handphone dan gadget. Namun jumlahnya sangat minoritas
dibandingkan dengan penjualan produk-produk lain. Sedangkan Plaza Millennium
merupakan pusat perbelanjaan yang spesialisasinya menjual handphone dan
gadget sehingga para pelanggan diberikan banyak pilihan tempat yang bervariasi
dan juga harga yang bersaing. Hal ini tentunya akan membuat para pengunjung
merasa puas karena memiliki banyak pilihan untuk memilih produk yang mereka
inginkan.
Konsep one stop shopping dalam Plaza Millennium dapat dilihat dengan
adanya gerai makanan seperti Mc. Donald, Dunkin Donuts, dan foodcourt Merica,
wahana bermain Timezone, minimarket Alfamart, butik yang menjual pakaian
wanita, penjual sepatu, serta gerai ATM dari berbagai bank.
Konsep One Stop Shopping dibentuk agar suatu perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan semua pelanggan dalam satu tempat. Konsep One Stop
Shopping menetapkan tiga prinsip agar suatu perusahaan yang menerapkan
Prinsip yang pertama adalah kebutuhan pelanggan. Prinsip ini mempelajari
tentang kebutuhan para pelanggan dalam mengunjungi sebuah gerai bisnis. Dalam
hal ini, Plaza Millennium harus dapat mengetahui hal-hal apa saja yang
dibutuhkan oleh para konsumen, bagaimana daya beli para konsumen, serta
berasal dari kalangan seperti apa konsumen yang mengunjungi Plaza Millennium.
Prinsip kedua yang penting dalam membangun konsep One Stop Shopping
adalah spesialisasi. Prinsip ini menetapkan agar masing-masing bagian
produk/jasa mengerjakan dengan khusus dan fokus tugasnya masing-masing,
sehingga hasilnya akan maksimal karena dikerjakan sesuai dengan keahlian atau
bagiannya masing-masing. Sesuai dengan prinsip ini, Plaza Millennium memiliki
toko-toko yang khusus menjual berbagai macam handphone dan gadget.
Sedangkan untuk servis dan pelayanan lainnya, terdapat toko-toko yang khusus
untuk menerima servis dan layanan lain terhadap handphone dan gadget. Begitu
pula dengan penjualan berbagai macam aksesoris yang juga memiliki toko
tersendiri.
Prinsip One Stop Shopping yang ketiga adalah kesamaan antar produk
yang dipasarkan, sebagaimana Plaza Millennium yang khusus menjual berbagai
macam handphone dan gadget serta aksesoris-aksesoris pendukung yang terkait.
Selanjutnya, gerai bisnis tersebut juga harus dilengkapi dengan berbagai macam
hal yang mungkin dibutuhkan oleh para konsumen seperti ATM, gerai makanan
dan minuman, area parkir, toilet, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu akan menjadi sebuah peluang besar bagi Plaza Millennium
satu-gadget serta telah menerapkan konsep yang dapat memudahkan dan memberikan
kepuasan terhadap para konsumen.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reny Maulidia Rahmat (2012)
yang berjudul : “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima
Makassar”. Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang
pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini
mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah
strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi
pelayanan dan sebagainya.
Strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang
menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan
berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus
selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus
menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen
memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen
memaksakan kehendaknya terhadap produsen.
Ratih Hardiyati (2010) melakukan penelitian dengan judul : “Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa
Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran”. Pada era globalisasi,
produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam
akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen untuk
pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan.
Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara
memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Kenyataan ini
bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pelanggan
yaitu nilai total pelanggan yag terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai
personal, nilai image atau citra, dan biaya total pelanggan yang terdiri dari biaya
moneter, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya pikiran (Kotler, 2000 : 50).
Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik didalam suatu perusahaan,
akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa
puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan
pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka
akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli
di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus mulai memikirkan
pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan,
karena kini semakin disadari bahwa pelayanan (kepuasan pelanggan) merupakan
aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan
(Tjiptono, 2004 : 145).
Sementara Dian Puji Mariyanto (2010) dalam penelitiannya yang berjudul:
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen”, menyatakan
bahwa derajat kepentingan kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa
penjual harus mengajukan klaim produk atau jasa yang benar-benar
pembelian dengan memberikan kepuasan yang lebih tinggi baik dari produk atau
jasa maupun pelayanan yang diberikan.
Untuk mendapatkan kepuasan yang lebih tinggi pada saat konsumen
melakukan pembelian terhadap produk maupun jasa, maka hal ini biasanya terkait
dengan faktor-faktor pelayanan yang mempengaruhi kepuasan konsumen pasca
pembelian produk maupun jasa tersebut. Faktor-faktor pelayanan tersebut yaitu
seperti: area parkir, ruang tunggu, cukupnya jumlah karyawan yang melayani
konsumen dan juga keandalan karyawan dalam menangani keluhan dan masalah
konsumen apabila konsumen mengalami kesulitan.
Andi Listyarso (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran Dan Kinerja Perusahaan Dengan
Lingkungan Persaingan Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Perusahaan
Jasa Konstruksi Kelas Kecil menengah Di Kota Semarang)” menyatakan
berkaitan dengan strategi pemasaran yang mempengaruhi kinerja pemasaran
maupun kinerja perusahaan, maka seorang pemimpin perlu memperhatikan
dengan lebih seksama pemilihan strategi pemasaran yang diambilnya. Agar dapat
bersaing di pasar, perusahaan perlu memfokuskan pada keunggulan yang
dimilikinya, seperti keunggulan harga, keunggulan mutu, keunggulan waktu,
fleksibilitas pelayanan, relationship, aliansi. Tidak kalah penting, strategi
pemasaran yang diambil seorang pemimpin harus konsisten dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan pula bahwa pada faktor lingkungan persaingan
tinggi lebih memperkuat hubungan strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran
lebih banyak dipergunakan pada perusahaan dalam menghadapi persaingan atau
kompetensi tinggi dimana persaingan merupakan kondisi yang tidak dapat
dihindari oleh perusahaan. Persaingan timbul sebagai akibat dari meningkatnya
jumlah persaingan yang bergerak dalam industri yang sama. Ketidakmampuan
perusahaan dalam mengantisipasi ini akan berdampak pada menurunnya kinerja
yang pada akhirnya dapat mematikan perusahaan tersebut. Untuk menghadapi
intensitas persaingan ini, perusahaan perlu menerapkan strategi tepat dengan cara
memantau kondisi pasar yang ada.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa strategi pemasaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan untuk
perusahaan jasa konstruksi kelas kecil dan menengah di Kota Semarang.
Berdasarkan pemaparan diatas serta penelitian-penelitian terdahulu, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di Plaza Millennium.”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dari latar belakang tersebut, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah strategi pemasaran One Stop Shopping berpengaruh dalam
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
“Untuk melihat pengaruh strategi pemasaran One Stop Shopping dalam
meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millennium.”
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah :
Manfaat bagi peneliti :
1. Sebagai bahan pembelajaran tentang bagaimana menentukan strategi yang
tepat dalam menjalankan suatu bisnis/usaha.
Manfaat bagi perusahaan :
1. Agar perusahaan dapat mengetahui apakah konsep yang telah diterapkan
mampu memenuhi kepuasan para konsumen.
2. Memberikan gambaran tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi kepuasan para konsumen.
Manfaat bagi pembaca :
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengunjungi Plaza Millennium dalam
memenuhi kebutuhan terhadap handphone dan gadget.
2. Untuk mengetahui produk serta layanan yang di sediakan Plaza
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1Strategi Pemasaran One Stop Shopping
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Menurut Kotler (dalam
menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran
berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Sedangkan menurut
Tjiptono (dalam
strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Sementara itu, strategi pemasaran One Stop Shopping merupakan
konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali
pemberhentian, seperti Plaza Millennium yang khusus menjual berbagai
macam handphone dan gadget namun tetap menyediakan berbagai gerai
lain sebagai pelengkap kebutuhan para pelanggan seperti food court,
2.1.2 Indikator Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Indikator-indikator strategi pemasaran One Stop Shopping antara
lain pelayanan, kelengkapan produk, dan fasilitas. Definisi dari ketiga
faktor tersebut ialah sebagai berikut :
1. Pelayanan
Pengertian pelayanan menurut Kotler (2002 : 83) adalah setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
Selain itu, Kotler (1997 : 263) menyebutkan sejumlah
karakteristik pelayanan yang terdiri dari :
a. Tidak berwujud (Intangibility), yaitu tidak dapat dilihat, diraba,
dirasa, didengar, dan dicium sebelum ada transaksi. Artinya,
pembeli tidak dapat mengetahui secara pasti hasil sebuah pelayanan
sebelum pelayanan tersebut dikomsumsi.
b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability), maksudnya dijual lalu
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan karena tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu, konsumen turut serta menghasilkan
jasa layanan. Dengan adanya kehadiran konsumen, maka pemberi
pelayanan akan berhati-hati terhadap interaksi yang terjadi antara
penyedia dan pembeli.
c. Berubah-ubah dan bervariasi (Variability), jasa beragam selalu
tergantung kepada siapa yang menyediakannya serta kapan dan
dimana disediakan.
d. Perishability (cepat hilang, tidak tahan lama), jasa tidak dapat
disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Daya tahan suatu layanan
bergantung kepada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.
2. Kelengkapan Produk
Dalam suatu hubungan produk terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam melakukaan pembelanjaan atau pembelian
dengan melihat kelengkapan produk yang terdapat didalam
perusahaan, dimana produk menurut Kismono (2001 : 326)
menyatakan bahwa produk dalam istilah pemasaran (marketing)
adalah bentuk fisik barang yang di tawarkan dengan seperangkat citra
(image) dan jasa (service) yang di gunakan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Jadi produk merupakan segala sesuatu yang
dapat di tawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsikan sebagai pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi
kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Karakteristik
produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk (tangible features),
tetapi juga aspek non fisik (intangible features) seperti citra dan jasa
Dalam hal ini, kelengkapan produk dapat dilihat dari kategori
produk yang tersedia disuatu perusahaan retail, dimana pemasar
membagi produk berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya.
3. Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan. Pusat perbelanjaan beserta segala yang terdapat didalamnya
dapat dikategorikan sebagai fasilitas sosial, yaitu fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
2.1.3 Konsep Inti Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Strategi pemasaran One Stop Shopping dibentuk karena munculnya
faktor-faktor yang berasal dari konsumen, seperti :
1. Kebutuhan
Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang
membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk
dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan akan rekreasi,
pendidikan dan hiburan.
2. Keinginan
Kebutuhan-kebutuhan tersebut berubah menjadi keinginan
ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan
3. Permintaan
Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang
didukung oleh kemampuan untuk membayar.
2.2Kepuasan Konsumen
2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya
(Umar, 2005 : 65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang
diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama.
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap
perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan,
memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam
persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan
cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa
pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini
berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan
2.2.2 Indikator Kepuasan Konsumen
Ada beberapa indikator yang dapat diambil dari kepuasan
konsumen, antara lain :
1. Kualitas
Kotler (2000 : 29) menyatakan bahwa kualitas adalah
totalitas fitur dan karakteristik yang membuat produk mampu
memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan. Kualitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Semakin baik kualitas
suatu produk, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan
konsumen. Philip Kotler diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan
Rommy. A. Rusli (2002 : 49) menyatakan kualitas produk adalah
keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat.
b. Kualitas Pelayanan
Goesth dan Davis dalam Tjiptono (2002 : 51) mengatakan
bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
Parasuraman, Zeithaml, & Berry (dalam Tjiptono, 2007 :
274-275) mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang
menentukan kualitas pelayanan yaitu:
1) Tangibles
Yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa penampilan fasilitas
fisik, peralatan yang dipergunakan, personel dan bahan-bahan
komunikasi.
2) Reliability
Yaitu kemampuan memberikan jasa yang dijanjikan secara
akurat dan andal.
3) Responsiveness
Yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk
memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan dan
menyampaikan jasa secara cepat.
4) Competence
Yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan agar dapat memberikan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
5) Courtesy
Meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan
keramahan yang dimiliki para contact personnel (seperti
6) Access
Meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini
berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu
menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi
perusahaan mudah dihubungi, dan lain-lain.
7) Credibility
Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas
mencakup nama perusahaan. reputasi perusahaan, karakterisktik
pribadi contact personnel, dan interaksi dengan pelanggan.
8) Security
Yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keraguraguan. Aspek
ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan
finansial (financial security), dan kerahasiaan (confidentiality).
9) Communication
Artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam
bahasa yang dapat mereka pahami. serta selalu mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan.
10) Understanding/Knowing the Customer
Yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
2. Nilai
Nilai adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif
atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap
pada selisih antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang ia
berikan untuk kemungkinan pilihan yang berbeda.
2.2.3 Pengaruh Kepuasan Konsumen
Bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan, kepuasan
pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini,
perusahaan harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat kepuasan
pelanggannya karena internet menyediakan sarana bagi para konsumen
untuk menyebarkan berita buruk maupun berita baik dengan cepat ke
seluruh dunia. Beberapa pelanggan bahkan membuat situs web sendiri
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif, dimana penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana suatu
variabel memiliki keterkaitan ataupun hubungan dengan variabel lain. Dalam
metode ilmiah, metode riset kuantitatif digunakan dalam upaya untuk membangun
hukum-hukum atau prinsip-prinsip umum. Pendekatan ilmiah seperti ini sering
diistilahkan sebagai nomotetis dan mengasumsikan realitas sosial sebagai objektif
dan eksternal terhadap individu (Burns, 2002: 3).
3.2Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Plaza Millennium yang berada di Jalan Kapten
Muslim nomor 111 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013.
3.3Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap
hidup, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian. Dalam penelitian ini, populasi diambil dari para pengunjung Plaza
Millennium Medan yang berjumlah ±15.000 pengunjung setiap harinya
2. Sampel
Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagainya yang ada
didalam populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Accidental Sampling . Accidental Sampling adalahpengambilan sampel yang
dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat
pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil. Untuk
menentukan jumlah sampel yang akan di teliti, peneliti menggunakan rumus
Slovin yaitu sebagai berikut :
n =
�1+�ℯ²
dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
ℯ = tingkat kesalahan yang mungkin terjadi sebesar 10%
Dengan dasar perhitungan populasi selama satu minggu diperkirakan jumlah
pelanggan yang datang perhari adalah sekitar 15.000 orang dan jumlah
pelanggan yang datang perminggu menjadi 105.000 orang. Sehingga jumlah
sampel menjadi :
n
=
105.0001+105.000 (0,1)²
3.4Hipotesis
Secara konseptual, hipotesis merupakan suatu hubungan logis antara dua
atau lebih variabel dalam bentuk pernyataan, yang selanjutnya akan diuji,
sehingga pada gilirannya akan didapatkan solusi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Hipotesis yang relevan dengan rumusan masalah penelitian ini ialah :
Ha = Strategi Pemasaran One Stop Shopping dapat meningkatkan tingkat
kepuasan konsumen di Plaza Millennium.
Ho = Strategi Pemasaran One Stop Shopping tidak dapat meningkatkan tingkat
kepuasan konsumen di Plaza Millennium.
3.5Definisi Konsep
Dalam penelitian ini, faktor yang diteliti terdiri dari dua variabel penelitian
yang menunjukkan hubungan yang akan dicapai didalam penelitian ini, yaitu
strategi pemasaran One Stop Shopping dan kepuasan konsumen.
1. Strategi pemasaran One Stop Shopping merupakan konsep berbelanja
kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian.
2. Kepuasan konsumen yaitu persepsi pelanggan bahwa harapannya telah
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Hubungan Strategi Pemasaran One Stop Shopping dengan Kepuasan Konsumen
Sumber : Diolah oleh Peneliti
3.6Definisi Operasional
Penelitian harus dilakukan secara terfokus, sehingga terdapat
batasan-batasan terhadap permasalahan yang akan dibahas. Oleh karena itu penelitian ini
dibatasi oleh beberapa variabel antara lain :
1. Variabel Independen (Independent Variable)
Variabel independen merupakan variabel yang mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Strategi Pemasaran One Stop Shopping (X).
2. Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel dependen merupakan nilai-nilai dari objek penelitian yang
terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Kepuasan Konsumen (Y). Strategi Pemasaran
One Stop Shopping (X)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Variabel
Indikator Variabel Skala
Ukur
1. Pelayanan, yaitu setiap
tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu
pihak terhadap pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
2. Kelengkapan Produk, yaitu
segala sesuatu yang dapat di
tawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan atau
dikonsumsikan sebagai
pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pasar yang
bersangkutan.
3. Fasilitas, yaitu segala sesuatu
yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan.
Kepuasan
1. Kualitas, yaitu totalitas fitur
dan karakteristik yang
membuat produk mampu
memuaskan kebutuhan baik
yang dinyatakan maupun yang
tidak dinyatakan.
2. Nilai, yaitu keyakinan yang
membuat seseorang bertindak
atas dasar pilihannya.
Likert
3.7Teknik Pengumpulan Data
Salah satu aspek penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebab
data inilah yang akan menjadi bahan analisis guna mendapat solusi atas
permasalahan yang sedang dihadapi. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah :
Data primer
Yaitu data yang secara langsung dikumpulkan oleh peneliti dari responden
atau melakukan eksperimen sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode pengumpulan data kuesioner. Kuesioner ialah daftar pertanyaan tertulis
Dalam metode penyebaran kuesioner, pengisian jawaban atas pertanyaan
sepenuhnya diserahkan kepada responden. Biasanya, kuesioner digunakan untuk
mengumpulkan data terhadap responden yang jumlahnya relatif banyak.
3.8 Teknik Pengumpulan Skor
Dalam penelitian ini, teknik pengukuran skor yang digunakan ialah skala
likert. Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu. Alternatif pernyataannya dari setuju sampai tidak setuju, senang
sampai tidak senang, puas sampai tidak puas, atau baik sampai tidak baik.
Adapun bobot penilaian dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : skor 4
2. Setuju (S) : skor 3
3. Tidak Setuju (TS) : skor 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1
3.9 Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data, uji instrumen dilakukan untuk melihat
ketepatan dan kebenaran melalui dua persyaratan yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas.
3.9.1 Uji Instrumen a. Uji Validitas
Menurut Gilbert (2001 : 439) validitas menunjukkan sejauh mana
perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu,
validitas dilakukan terhadap jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 70
responden dengan menggunakan SPSS.
b. Uji Reliabilitas
Juliandi (2013 : 83) mengatakan bahwa tujuan pengujian reliabilitas
adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang
handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen
yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki
tingkat keterpercayaan yang tinggi.
Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) > 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang
baik.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) < 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang
tidak baik.
3.9.2 Metode Analisa Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam pengujian asumsi klasik di penelitian ini, digunakan dua
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual
terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas
bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai
residualnya.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi merupakan suatu model matematis yang menggambarkan
hubungan antar variabel yang dipengaruhi (variabel Y) dan variabel yang
mempengaruhi (variabel X). Adapun model regresi sederhana secara
sistematis adalah sebagai berikut :
Y = a + bx
Dimana :
Y = variabel terikat
x = variabel bebas
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan alat untuk mengetahui sejauh
mana tingkat hubungan variabel (X) yaitu strategi pemasaran one stop
shopping terhadap variabel (Y) yaitu kepuasan konsumen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.
a. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka variabel bebas
(X) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat (Y).
b. Jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka kemampuan
variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y)
sangat terbatas.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah model regresi telah memenuhi
syarat asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Uji T
Uji T adalah jenis pengujian yang dilakukan untuk menguji
variabel bebas (X) apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap
variabel (Y) secara parsial. Model hipotesis yang digunakan ialah :
1. Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu strategi pemasaran one stop shopping secara parsial memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu
kepuasan konsumen.
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
PT. Perkasa Internusa Mandiri adalah salah satu perusahaan swasta
yang bergerak dalam bidang penyewaan tempat. Perusahaan ini bertempat di
Jalan Kapten Muslim no. 10 Kecamatan Medan Helvetia. PT. Perkasa
Internusa Mandiri sendiri adalah manajemen daripada Plaza Millenium, yang
merupakan pusat perbelanjaan yang menyediakan beragam kebutuhan
masyarakat pada saat ini, terutama dalam hal alat-alat elektronik dan
komunikasi atau yang biasa disebut handphone dan gadget. Secara tidak
langsung PT. Perkasa Internusa Mandiri menjalankan usahanya dalam bidang
jasa. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang dijalankan oleh perusahaan tersebut
yang bergerak dalam bidang penyewaan tempat. PT. Perkasa Internusa Mandiri
merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan Building Developer, yaitu
pengelola gedung Plaza Millennium dan Kompleks Ruko Plaza Millennium
Medan.
PT. Perkasa Internusa Mandiri didirikan di Jakarta dengan akta notaris
Alinurdim Tadjoedin No. 35 tanggal 20 Juni 1990 dan akta pendirian tersebut
telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK
yang merupakan tambahan No. 24 tanggal 02 Desember 1990. Dan terakhir
kalinya diubah dengan Akte Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH No. 33
tanggal 10 Mei 1991.
PT. Perkasa Internusa Mandiri memulai operasinya pada tanggal 02
Januari 1992 di Jln. Danau Sunter Utara Blok B No. 11-12 Jakarta Utara
sebagai pengelola kompleks pertokoan Cikokol, kemudian terus berkembang
mengelola gedung-gedung seperti : Komplek Perumahan Asri Mas Tangerang,
Sekolah dan Universitas Bunda Mulia Jakarta.
Pada awal tahun 2000, PT. Perkasa Internusa Mandiri mengambil alih
pengelolaan Tata Plaza Medan dan Kompleks Ruko Tata Plaza Medan yang
beralamat di Jalan Kapten Muslim No. 111 Medan dan semenjak saat itu Plaza
tersebut diubah namanya menjadi Plaza Millennium. Plaza Millennium
merupakan gedung berlantai enam dengan total luas 9,747 m2 sebagaimana
diuraikan dalam Surat Ukur nomor 19/Dwikora/2000.
Karena pada saat itu, teknologi handphone (HP) sedang marak
membanjiri pasar Indonesia termasuk kota Medan. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh Management PT. Perkasa Internusa Mandiri untuk
menciptakan image Plaza Millennium sebagai pusat penjualan handphone,
komputer, dan alat elektronik. Strategi ini berhasil, hanya dalam satu tahun
pertama operasional, hamper 80% toko yang ada di dalam gedung Plaza
Millennium tersewa. Kesuksesan ini terus berlanjut, pada akhir tahun 2003,
pendapatan dari parkir. Image “Pusat Belanja Handphone” yang ditanamkan
Plaza Millennium semakin melekat dalam benak masyarakat kota Medan.
Di tahun 2005, banyak bermunculan plaza-plaza baru dan meniru
Market Strategy Plaza Millennium sebagai Plaza Handphone, diantaranya
Plaza Medan Fair dengan konsep Electronic Trade Center, Palladium Plaza
dengan konsep Cyber City, serta Imperial Trade Center (ITC) yang
kesemuanya ingin merebut pasar Plaza Millennium. Untuk memenangkan
persaingan bisnis dan terus bertahan, maka Plaza Millennium membuat strategi
baru, yaitu pembentukan “Mille Card Plaza Millennium Family”.
Mille Card Plaza Millennium Family merupakan kartu diskon, dimana
dengan menggunakan kartu Mille Card di toko-toko dalam dan luar Plaza
Millennium yang bekerjasama, maka member akan mendapatkan diskon,
merchandise, kumpul poin dan keuntungan lainnya. Kartu belanja Mille Card
dipasarkan di bulan Januari 2006, dan hingga kini tercatat 7.500 member dan
345 merchant, yang terdiri dari toko handphone, elektronik, restoran, cafe,
butik, rumah sakit dan usaha lainnya.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. Perkasa Internusa Mandiri ialah :
“Menjadi perusahaan properti terkemuka dengan mengutamakan kualitas
Misi PT. Perkasa Internusa Mandiri ialah :
1. Memberdayakan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada.
2. Mengaplikasikan teknologi yang mutakhir.
4.1.3 Deskripsi Tugas dan Wewenang
Adapun fungsi dan tanggung jawab dari struktur organisasi PT. Perkasa
Internusa Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Building Manager
Building Manager merupakan pimpinan tertinggi pada PT. Perkasa
Internusa Mandiri saat ini jabatan Building Manager dipegang oleh Bapak
Drs. Herry Zulkarnaen, Msi. Dan tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh Head Departement
yang berada dalam struktur organisasi PT. Perkasa Internusa
Mandiri.
b. Mengambil suatu keputusan internal untuk pemecahan masalah
yang dihadapi oleh masing-masing Head epartement yang ada di
lingkungan PT. Perkasa Internusa Mandiri.
2. Chief TAF (Tax, Accounting, and Finance)
a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada
dalam lingkup TAF departemen.
b. Mengontrol segala bentuk penerimaan kas sewa toko, parkiran,
c. Mengontrol segala bentuk pengeluaran kas oleh masing-masing
departemen.
d. Secara berkala melakukan Stock Opname (pemeriksaan) aset-aset
milik perusahaan, untuk mengetahui jumlah dan kondisinya.
e. Berkoordinasi dengan Dinas Pajak untuk menyelesaikan segala
bentuk pajak-pajak perusahaan.
3. Chief PGA (Personal General Affair)
a. Mengontrol kinerja dan produktivitas dari seluruh karyawan yang
ada di dalam lingkup PGA
b. Berkerja sama dengan masing-masing Head Departement untuk
mengontrol kinerja, produktivitas dan tingkat kedisiplinan seluruh
karyawan PT. Perkasa Internusa Mandiri.
c. Menerbitkan Surat Peringatan (SP) kepada karyawan yang tidak
disiplin dan tidak memenuhi peraturan perusahaan, sehingga
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setelah terlebih
dahulu berkordinasi dengan Building Manager.
d. Bekerjasama dengan masing-masing Head Departement untuk
menentukan jumlah penambahan karyawan dan melakukan
perekrutan karyawan.
e. Secara umum menangani segala bentuk permasalahan yang
4. Marketing Manager
a. Mengontrol kinerja dan produktifitas seluruh karyawan yang ada di
dalam lingkup Marketing Departemen.
b. Mengambil keputusan untuk pemecahan permasalahan yang ada
dalam lingkup Marketing Departemen.
c. Bersama dengan seluruh team marketing untuk mencari ide-ide
baru untuk prospek marketing selanjutnya.
d. Berkordinasi dengan pihak luar untuk menjalin kerjasama promosi
yang saling menguntungkan, even-even promosi, serta untuk
menjaring tenant (penyewa) toko di Plaza Milenium.
5. Operational Manager
a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada
dalam lingkup Operational Departemen.
b. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam
lingkup Operational Departemen.
c. Berkordinasi dengan pihak- pihak luar untuk kelancaran kegiatan
operational. PT. Perkasa Internusa Mandiri, seperti pihak
kecamatan, kelurahan dan kepolisian dimana Plaza Millennium
berkedudukan.
6. Building Service Manager
b. Berkordinasi dengan pihak-pihak luar untuk penyediaan peralatan,
dan perlengkapan pendukung fisik bangunan Plaza Millennium,
seperti komponen lift, AC, BBM untuk mesin genset dan
sebagainya
c. Berkordinasi dengan Marketing Departemen untuk mengatasi
komplain, baik dari pengunjung maupun dari tenant (penyewa)
toko perihal permasalahan AC, listrik, dan air dalam gedung.
d. Bersama dengan Team Building Service menyempurnakan
pelayanan gedung yang berhubungan dengan lift, eskalator, AC,
listrik, dan air dalam gedung.
e. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam
lingkup Building Service Departemen.
7. Loyalty & Program Manager
a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada
di dalam lingkup Loyalty & Program Development.
b. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam
lingkup Loyalty & Program Development.
c. Berkordinasi dengan pihak-pihak luar untuk menjalin kerasama
dalam pelaksanaan even-even promosi mempromosikan Mille
Card (Kartu Belanja Plaza Millennium).
d. Bersama Team Loyalty & Program Development mencari
4.2 Penyajian Data
Penyajian data dibuat untuk memberikan deskripsi mengenai data yang
telah dikumpulkan dan memudahkan untuk pengambilan keputusan. Data
diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 70 responden yang merupakan
pengunjung Plaza Millennium Medan, diambil 30 untuk menguji apakah
kuesioner tersebut valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak.
4.2.1 Pengujian Instrumen
1. Analisis Validitas
Pengujian validitas/kesahihan instrumen penelitian dilakukan
dengan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan
statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) for windows ver.18.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan valid tidaknya suatu
kuesioner adalah bila nilai total koefisien korelasi item lebih besar dari
nilai, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid/sahih.
Sebagai langkah awal, peneliti mengambil 30 sampel untuk
1) Uji Validitas Variabel Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Item-Total Statistics
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari Tabel 4.1 di atas
adalah bila nilai total koefisien item pernyataan masing-masing variabel melebihi
nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, maka pernyataan tersebut valid. Jika
nilai koefisien kurang dari 0,3, maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak
Tabel 4.2
Analisis Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Item
Corrected
Item-Total Correlation Ketentuan Keterangan
Pernyataan 1 0,539 0,3 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Dari Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir
instrumen penelitian dinyatakan valid karena masing-masing item
pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih
besar dari 0,3.
2) Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3
Uji Validitas Kepuasan Konsumen
Pernyataan 4 18,3000 18,735 ,642 ,914
Pernyataan 5 18,3714 17,019 ,829 ,898
Pernyataan 6 18,4143 15,377 ,876 ,893
Pernyataan 7 18,3429 16,924 ,805 ,900
Pernyataan 8 18,3857 17,487 ,761 ,904
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari Tabel 4.3 di atas
adalah bila nilai total koefisien item pernyataan masing-masing variabel melebihi
nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, maka pernyataan tersebut valid. Jika
nilai koefisien kurang dari 0,3, maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak
valid.
Tabel 4.4
Analisis Uji Validitas Kepuasan Konsumen
Item
Corrected
Item-Total Correlation Ketentuan Keterangan
Pernyataan 1 0,820 0,3 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Dari Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir
instrumen penelitian dinyatakan valid karena masing-masing item
pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas
Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Reliability Statistics
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dari
variabel Strategi Pemasaran One Stop Shopping memiliki nilai reliabilitas yang
memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel (andal) karena memiliki nilai
Cronbach’s Alpha yang berada di atas 0,6 yaitu 0,786.
Tabel 4.6
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dari
variabel Kepuasan Konsumen memiliki nilai reliabilitas yang memenuhi syarat
dan dinyatakan reliabel (andal) karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang
berada di atas 0,6 yaitu 0,917.
4.2.2 Demografi Responden
Demografi responden merupakan bagian yang berisikan
1) Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisa dapat ditunjukkan pada
Tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 23 32,9 32,9 32,9
Perempuan 47 67,1 67,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 (67,1%) responden dan sisanya
adalah laki-laki yaitu 23 (32,9%) responden.
2) Usia Responden
Berdasarkan usia responden, hasil analisa dapat ditunjukkan pada
Tabel 4.8 di bawah ini :
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative