Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam era globalisasi ini, tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik sangat mempengaruhi pembangunan suatu bangsa. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Teknologi dan informasi yang semakin modern merupakan salah satu pendorong percepatan pertumbuhan perekonomian, hal tesebutlah yang menyebabkan teknologi dan informasi menjadi sangat penting. Di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat, perusahaan yang ingin tetap bertahan serta sukses di pasar global haruslah berusaha agar terus berkembang dan memiliki kemampuan yang kuat di berbagai bidang, yaitu: keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Salah satu aspek yang yang penting dalam penilaian kinerja perusahaan adalah penilaian kondisi kesehatan laporan keuangannya.
Dalam penelitian terhadap PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. penulis menggunakan salah satu metode dari analisis laporan keuangan, yaitu analisis rasio. Laporan keuangan yang dianalisis adalah laporan keuangan tahun 2002 hingga tahun 2007. Analisis rasio merupakan suatu metode perhitungan dan interpretasi keuangan untuk menilai kinerja dan kondisi perusahaan. Analisis rasio yang digunakan adalah analisis likuiditas, analisis aktivitas, analisis solvabilitas dan analisis profitabilitas.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia dan merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan menggunakan analisis rasio, maka dapat diketahui bahwa likuiditas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. berada dalam kondisi tidak likuid. Dari segi aktivitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. berada dalam kondisi yang sangat baik, karena modal berputar secara cepat. Dari segi solvabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai kurang solvabel karena perusahaan tidak memiliki cukup aktiva untyuk membayar kewajibannya. Dari segi profitabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai kurang baik karena cenderung mengalami penurunan, akan tetapi ada perbaikan di tahun 2006 dan tahun 2007.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Laporan Keuangan (Financial Statement) ... 11
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan (Financial Statement) ... 15
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan (Financial Statement) ... 16
Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.1 Laporan Laba-rugi (Income Statement) ... 17
2.1.3.2 Neraca (Balance Sheet) ... 20
2.1.3.3 Laporan Perubahan Ekuitas ... 29
2.1.3.4 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) . 29 2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ... 32
2.2 Analisis Laporan Keuangan ... 34
2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 34
2.2.2 Sifat Analisis Laporan Keuangan ... 36
2.2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 36
2.2.4 Keterbatasan dan Keunggulan Analisis Laporan Keuangan ... 38
2.2.5 Prasyarat Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan ... 40
2.2.6 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 41
2.3 Analisis Rasio ... 43
2.3.1 Analisis Likuiditas ... 45
2.3.2 Analisis Aktivitas ... 46
2.3.3 Analisis Solvabilitas ... 48
2.3.4 Analisis Profitabilitas ... 50
2.3.5 Keunggulan dan Keterbatasan Rasio ... 52
2.4 Rasio Perbandingan ... 54
2.5 Kinerja ... 55
2.5.1 Pengertian Kinerja ... 56
Universitas Kristen Maranatha 2.5.3 Hubungan Kinerja Dengan Analisis Laporan
Keuangan ... 58
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN ... 60
3.1 Obyek Penelitian ... 60
3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 60
3.1.2 Visi dan Misi ... 62
3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 63
3.1.3.1 Struktur Organisasi ... 63
3.1.3.2 Uraian Tugas ... 64
3.1.4 Tim Manajemen ... 66
3.2 Metode Penelitian ... 67
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 68
3.2.2 Sumber Data ... 68
3.2.3 Analisis Data ... 69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 71
4.1 Perhitungan Rasio-rasio Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 71
4.1.1 Perhitungan Rasio Likuiditas ... 71
4.1.1.1 Net Working Capital ... 71
4.1.1.2 Current Ratio ... 73
Universitas Kristen Maranatha
4.1.1.4 Cash Ratio ... 77
4.1.2 Perhitungan Rasio Aktivitas ... 79
4.1.2.1 Receivable Turnover ... 79
4.1.2.2 Inventory Turnover ... 81
4.1.2.3 Fixed Asset Turnover ... 83
4.1.2.4 Total Asset Turnover ... 85
4.1.3 Perhitungan Rasio Solvabilitas ... 87
4.1.3.1 Debt Ratio ... 87
4.1.3.2 Time Interest Earned Ratio ... 90
4.1.3.3 Total Debt to Equity Ratio ... 92
4.1.4 Perhitungan Rasio Profitabilitas ... 94
4.1.4.1 Profit Margin ... 95
4.1.4.2 Gross Profit Margin ... 97
4.1.4.2 Net Operating Margin ... 99
4.1.4.3 Return on Total Asset ... 101
4.1.4.4 Return on Equity ... 103
4.2 Analisis Rasio Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. .. 105
4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas ... 105
4.2.2 Analisis Rasio Aktivitas ... 110
4.2.3 Analisis Rasio Solvabilitas ... 112
4.2.4 Analisis Rasio Profitabilitas ... 116
Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124
5.1 Kesimpulan ... 124
5.2 Saran ... 128
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
- Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 9
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
- Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Modal Kerja Bersih (Net Woring
Capital) ... 72 - Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) ... 73
- Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Cepat (Quick or Acid Test Ratio) 75
- Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio kas (Cash Ratio) ... 77
- Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Perputaran Piutang (Receivable
Turnover) ... 79 - Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Perputaran Persediaan (Inventory
Turnover) ... 81 - Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset
Turnover) ... 83 - Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Perputaran Total Aktiva (Total Asset
Turnover) ... 85 - Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rasio Hutang (Debt Ratio) ... 88
- Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rasio Laba Terhadap Beban Bunga ... 90
- Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rasio Hutang Atas Ekuitas (Total Debt
to Equity Ratio) ... 93 - Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Margin Laba (Profit Margin) ... 95
- Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Margin Laba Kotor (Gross Profit
Universitas Kristen Maranatha
- Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Net Operating Margin ... 99
- Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Return on Total Asset ... 101
- Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Return on Equity ... 103
- Tabel 4.17 Rasio Likuiditas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 105
- Tabel 4.18 Rasio Aktivitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 110
- Tabel 4.19 Rasio Solvabilitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 112
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tahun 2002
Lampiran 2: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tahun 2003
Lampiran 3: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tahun 2004
Lampiran 4: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tahun 2005
Lampiran 5: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tahun 2006
Lampiran 6: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi ini, tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik
sangat mempengaruhi pembangunan suatu bangsa dan salah satu kunci utama
untuk mencapai kesuksesan pembangunan secara menyeluruh. Keberhasilan
perekonomian suatu negara dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya laju
pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perekonomian negara tersebut maka semakin meningkat pula pendapatan
masyarakat dan juga akan mempengaruhi pembangunan nasional dan pencapaian
tujuan nasional.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang senantiasa
melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut diharapkan
dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Kerjasama dengan masyarakat sangat dibutuhkan agar pembangunan dapat
berjalan secara optimal dan tepat sasaran. Selain itu dibutuhkan pula teknologi
dan informasi untuk mendukung usaha pembangunan yang hendak dicapai oleh
pemerintah. Teknologi dan informasi yang semakin modern merupakan salah
satu pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebutlah yang
Universitas Kristen Maranatha 2
Peningkatan pada bidang perekonomian dan teknologi-informasi ini
diiringi dengan kemakmuran rakyat yang semakin baik. Sehingga kebutuhan akan
barang primer dan teknologi informasi semakin meningkat. Ditengah persaingan
bisnis yang sangat ketat, perusahaan yang ingin tetap bertahan (survive) serta
sukses di pasar global haruslah berusaha agar terus berkembang dan memiliki
kemampuan yang kuat di berbagai bidang, yaitu: bidang keuangan, bidang
pemasaran, bidang sumber daya manusia, dan bidang operasional.
Peran penting dari manajemen keuangan yang berkaitan dengan kondisi
keuangan suatu perusahaan adalah dalam hal menjaga kelangsungan hidup suatu
perusahaan, oleh karena itu perusahaan memerlukan pengawasan, pengendalian
serta pengelolaan keuangan yang baik agar tidak mengalami kerugian.
Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila kinerja perusahaan
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Maka dari itu perusahaan
membutuhkan penilaian terhadap kinerja yang sudah dicapainya selama ini.
Penilaian kinerja ini akan berarti jika dilihat dari sudut pandang kelompok utama
yang berkepentingan atas keberhasilan perusahaan, yaitu dari sudut pandang
pemilik perusahaan, pemberi pinjaman, organisasi buruh, pemerintah dan
kelompok lain dalam masyarakat. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan cara menilai kondisi keuangannya yang dapat dilihat pada
laporan keuangannya.
Laporan keuangan yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang
Universitas Kristen Maranatha 3
1. Laporan neraca (balance sheet), yaitu ringkasan posisi atau keadaan keuangan
perusahaan yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas atau modal yang
dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.
2. Laporan laba-rugi (income statement), yaitu laporan yang menunjukkan
penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga
mencerminkan perusahan dalam keadaan laba atau rugi pada periode tertentu.
3. Laporan lainnya (laporan yang sifatnya melengkapi laporan neraca atau
rugi-laba), seperti:
a. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab
terjadinya perubahan jumlah modal suatu perusahaan pada awal dan akhir
tahun.
b. Laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu laporan yang menunjukkan
keperluan dana dan sumbernya.
Salah satu teknik untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah dengan
Analisis rasio yang akan digunakan oleh penulis untuk melakukan penilaian
kinerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang bergerak dibidang jasa
telekomunikasi. Dengan analisis rasio keuangan dapat diketahui
hubungan-hubungan dari posisi tertentu dalam laporan neraca dan rugi-laba. Selain itu kita
juga dapat melihat sejauh mana kemampuan kedua perusahaan tersebut dipandang
dari segi likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Dalam menganalisis
laporan keuangan, penulis akan memperhatikan dan menganalisa lebih dari dua
periode dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kita
Universitas Kristen Maranatha 4
Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat diketahui bahwa penilaian
kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan analisa terhadap laporan keuangan
dengan menggunakan analisis rasio. Oleh karena itu, penulis dalam menyusun
skripsi ini akan membahas lebih lanjut mengenai judul: “Analisis Rasio Laporan
Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.”
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam melaksanakan pengambilan keputusan yang cepat terhadap
situasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan sangat diperlukan suatu sarana
analisa keuangan sebagai tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
perusahaan dan kondisi keuangannya ditinjau dari analisis rasio likuiditas,
aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas dari perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan hal ini, maka penulis mencoba menganalisa
masalah-masalah yang akan dianalisis, yaitu:
1. bagaimana kondisi keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. pada tahun
2002 sampai tahun 2007?
2. bagaimana kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dilihat dari hasil
analisis rasio keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
Universitas Kristen Maranatha 5
1. untuk mengetahui kondisi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. pada tahun
2002 hingga tahun 2007 berdasarkan analisis rasio keuangan.
2. untuk mengetahui kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dilihat dari hasil
analisis rasio keuangan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Analisis laporan keuangan ini menitikberatkan pada perhitungan rasio
keuangan didalam melakukan penilaian keadaan keuangan perusahaan di masa
yang lalu. Hal ini dilakukan karena analisis rasio merupakan bentuk yang paling
umum digunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Penilaian kinerja
perusahaan itu biasanya berhubungan dengan data dan kondisi keuangan
perusahaan pada masa yang lalu.
Kegunaan penelitian terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. adalah di bawah ini.
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dengan
memberikan informasi mengenai kondisi keuangan itu sendiri yang dilihat
dari laporan keuangan perusahaan yang sudah dianalisis dengan
menggunakan analisis laporan keuangan sehingga hasilnya dapat digunakan
sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa
yang akan datang. Juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh
mana prestasi yang dicapai dari tahun ke tahun sehingga dapat membantu
Universitas Kristen Maranatha 6
2. Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen
keuangan, khususnya mengenai rasio keuangan dalam hal melakukan
penilaian kinerja perusahaan sehingga dapat membandingkan teori yang sudah
ada dengan praktek nyata. Penelitian ini juga bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi di
Universitas Kristen Maranatha.
3. Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi tiap investor untuk mengetahui
apakah perusahaan tersebut dalam kondisi baik dan stabil untuk dijadikan
tempat berinvestasi.
4. Bagi Pihak Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat
dijadikan bahan perbandingan antara teori dan praktek yang ada di
perusahaan.
1.5 Kerangka Pemikiran
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan informasi dan merupakan perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Universitas Kristen Maranatha 7
Gambaran mengenai kinerja suatu perusahaan dapat diperoleh dengan
melakukan interpretasi dan analisis terhadap data laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan.
Untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan perlu ditinjau
dari tingkat labanya, besarnya sumber dana yang tersedia, keefektifan perusahaan
dalam mengelola dana dan juga penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam
melunasi hutang-hutang jangka pendek maupun jangka panjang.
Analisis rasio adalah suatu alat untuk menganalisa data keuangan yang
tercantum dalam laporan keuangan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dari
tahun ke tahun.
Untuk itu dapat digunakan 4 macam analisis rasio, seperti yang
tercantum di bawah ini.
1. Liquidity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
2. Activity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Dalam hal ini sumber daya
tersebut berupa asset, persediaan, dan piutang.
3. Debt Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva
Universitas Kristen Maranatha 8
4. Profitability Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva
maupun laba dan modal sendiri.
Setelah menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan
menggunakan rasio keuangan, maka kita dapat mengukur kinerja perusahaan
tersebut dari tahun ke tahun, apakah kinerja perusahaan meningkat atau menurun
dari tahun sebelumnya.
Setiap analisa mempunyai tujuan yang menentukan perbedaan yang
sesuai dengan tujuannya. Karena itu, maka analisis rasio yang digunakan untuk
menganalisa rasio keuangan harus disesuaikan dengan tujuan laporan keuangan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dilihat dari sudut pandang manajemen.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dengan
memberikan informasi mengenai kondisi keuangan itu sendiri yang dilihat dari
laporan keuangan perusahaan yang sudah dianalisis dengan menggunakan analisis
rasio laporan keuangan sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai salah satu
Universitas Kristen Maranatha 9
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Analisis Rasio Laporan Keuangan
Sumber: analisis penulis
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Jl. Japati No. 1 Bandung 40133,
Jawa Barat.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Laporan Keuangan
Analisis Rasio Laporan Keuangan
Neraca Laporan Rugi Laba
Indikator Indikator
Liquidity Ratio Activity Ratio Debt Ratio Profitability Ratio
Mengukur kinerja perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Mengetahui Kinerja Perusahaan Dasar Pertimbangan
Universitas Kristen Maranatha 10
b. Waktu Penelitian
Univesitas Kristen Maranatha 124
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan
keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini.
Berdasarkan analisis rasio likuiditas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
tidak dalam kondisi likuid. Hal ini dapat dilihat dari modal kerja bersih
(net working capital) pada tahun 2002 yang bernilai positif mengalami
penurunan pada tahun berikutnya menjadi bernilai negatif dan terus
mengalami penurunan hingga tahun 2006, pada tahun 2007 terjadi
peningkatan namun nilainya masih negatif. Rasio lancar (current ratio)
berada di bawah standar 200% dan setiap tahunnya terus mengalami
penurunan, kecuali pada tahun 2007 terjadi peningkatan. Rasio cepat
(quick or acid test ratio) pada tahun 2002 berada di atas standar 100%,
akan tetapi mengalami penurunan di tahun berikutnya sehingga berada di
bawah standar dan terus mengalami penurunan. Namun terjadi
peningkatan di tahun 2007 walau masih di bawah standar 100%. Rasio
kas (cash ratio) cenderung mengalami penurunan akan tetapi mengalami
peningkatan pada tahun 2006 dan tahun 2007, akan tetapi masih di
Univesitas Kristen Maranatha 125
Hal di atas menunjukan buruknya kinerja perusahaan dilihat dari sisi
analisis rasio likuiditas, karena berada di bawah standar dan cenderung
mengalami penurunan. Jadi dapat disimpulkan bahwa keadaan
perusahaan dilihat dari analisis rasio likuiditas tidak dalam kondisi
likuid.
Berdasarkan analisis rasio aktivitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
dapat dikatakan efektif dan efisien dalam menjalankan operasinya.
Perputaran piutang (receivable turnover) dari tahun 2002 hingga tahun
2007 terus mengalami peningkatan. Hal ini diikuti oleh rata-rata umur
piutang (average age of receivable) yang semakin pendek, sehingga
pengembalian modal menjadi lebih cepat.
Perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) dan perputaran total aktiva
(total asset turnover) pada tahun 2002 hingga tahun 2007 terus
mengalami peningkatan akan tetapi masih di bawah 1.
Hal di atas mengindikasikan bahwa perusahaan semakin baik dalam
menjalankan aktivitasnya dan semakin efektif dan efisiennya kegiatan
operasi perusahaan.
Berdasarkan analisis rasio solvabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia
Univesitas Kristen Maranatha 126
Rasio hutang (debt ratio) berada di atas standar 50%, dan terus
mengalami penurunan. Pada tahun 2007 nilainya berada di bawah
standar, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kinerja perusahaan.
Time interest earned ratio dari tahun 2002 hingga tahun 2007 terus
mengalami peningkatan, artinya perusahaan dapat memenuhi kewajiban
beban bunga tahunannya. Total debt to equity ratio tiap tahunya terus
mengalami penurunan, namun masih berada di atas standar 100%,
artinya bahwa perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya dengan
menggunakan modal sendiri.
Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. kondisi perusahaan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan rasio profitabilitas yang cenderung mengalami penurunan
dari tahun 2002 hingga tahun 2005, akan tetapi terjadi peningkatan pada
tahun 2006 dan tahun 2007.
Profit margin pada tahun 2002 hingga tahun 2005 cenderung menurun
dan mengalami peningkatan di tahun 2006 dan tahun 2007. Net
operating margin dapat dikatakan baik karena cenderung mengalami
peningkatan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2004 dan tahun
2005.
Return on total asset pada tahun 2002 hingga tahun 2004 mengalami
penurunan akan tetapi ada perbaikan di tahun 2005 hingga tahun 2007.
Univesitas Kristen Maranatha 127
tahun 2004 dan tahun 2006, tetapi tidak sebanding dengan penurunan
yang terjadi di tahun 2003, tahun 2005 dan tahun 2007.
Dari hasil analisis tahun 2002 hingga tahun 2007, kondisi keuangan
perusahaan yang paling baik adalah pada tahun 2007, karena
rasio-rasionya cenderung mengalami peningkatan. Akan tetapi untuk analsis
rasio likuiditas tahun 2002 adalah tahun dengan kondisi keuangan paling
baik, karena berada di atas standar.
Setelah ditinjau dari segi likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan
profitabilitas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dari tahun 2002 hingga
tahun 2006 kurang baik karena cenderung mengalami penurunan.
Sedangkan secara umum, pada tahun 2007 kinerja keuangan dinilai baik.
Penurunan kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. tidak terlepas dari
faktor eksternal. Faktor penyebab yang paling berpengaruh ialah
persaingan yang semakin ketat. Semenjak ditetapkannya Undang-undang
Nomor 36 tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan
Telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. tidak lagi
memonopoli telekomunikasi Indonesia dan semakin banyak perusahaan
Univesitas Kristen Maranatha 128
telekomunikasi. Hal ini menyebabkan PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. harus rela “berbagi porsi” dengan perusahaan lain.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat
diberikan oleh penulis kepada pihak manajemen PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. adalah sebagai berikut ini.
Meningkatkan posisi likuiditasnya sehingga perusahaan dapat menjamin
kewajiban lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimilikinya.
Mempertahankan posisi aktivitasnya sehingga perusahaan dapat
menjalankan kegiatan operasinya secara efektif dan efisien.
Meningkatkan posisi solvabilitasnya sehingga perusahaan dapat
membayar hutang-hutangnya, baik hutang jangka panjang maupun
hutang jangka pendek.
Meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan terhadap konsumen,
sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan konsumen puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini secara tidak langsung akan
Univesitas Kristen Maranatha 129
Melakukan inovasi-inovasi yang lebih baik, karena inovasi merupakan
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bergevin, Peter M. (2002). Financial Statement Analysis on Integrated
Approach. New Jersey: Prentice Hall.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (1999). Manajemen Keuangan, Edisi
kedelapan, Erlangga.
Gitman, Lawrence J. (2006). Principles Of Management Financial, Eleventh
Edition, Pearson Addison Wesley.
Halim, Abdul. (2007). Manajemen Keuangan Bisnis, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (2005). Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. (2006). Analisis Kritis Terhadap Laporan Keuangan,
Edisi Kelima, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://www.pttelekomunikasiindonesiatbk.com.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta,
Salemba Empat.
Keown, Arthur J., Scott Jr, dkk. (1997). Principles Of Managerial Finance,
New Jersey: Prentice- Hall, Inc.
Margareta, Farah, Dra.,M.E. (2004). Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan
Investasi dan Sumber Dana Jangka Pendek. Edisi Pertama. Jakarta:
Universitas Kristen Maranatha Munawir, S., Drs. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat,
Yogyakarta: Liberty.
Natsir, Mohammad, Ph.D, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Niswonger, Warren, dkk. (1999). Prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi
Kesembilanbelas. Jakarta: PT Gelora Angkasa Pratama.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahan, Cetakan
Ketujuh, Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus R.. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Keempat, Yogyakarta: BPFE.
Sundjaja, Ridwan S. dan Barlian, Inge. 2003.Manajemen Keuangan I, Edisi
Keempat, Jakarta: PT Prenhallindo.
Van Horne, James C. dan Jr. Wachiwicz, Jhon M.. (1997). Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan, Salemba Empat.
Widoyoko, Yoyok, Andibya, Budut, W., Nugroho, Budi. (2007). Kepemimpinan
BUMN Dalam Sebuah Arus Perubahan, Edisi Ketiga, Jakarta: Gibon