• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Strategi WOM (Word Of Mouth) terhadap Minat Beli Konsumen Produk Kara Santan pada PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Strategi WOM (Word Of Mouth) terhadap Minat Beli Konsumen Produk Kara Santan pada PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

 

ABSTRACT

Progressively tighten emulation in globalization era role of product promotion strategy in a company very determining of sustainable of the company so that PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung feel word of mouth strategy match with condition of region of Bandung because society which like to have socialization, this represent important factor in applying effective mouth of word.Kara Santan represent one of the product which researcher try research concerning enthusiasm buy product consumer of Kara Santan. Therefore writer interest to research of word of mouth to be find that there is an influence of consumer interest buying product of Kara Santan to word of mouth strategy of applied by PT Kara Santan Pertama Cabang Bndung.In this research writer used method is descriptive method,nonprobability sampling by using technique of judgement sampling determinant of sample pursuant to criterion or target. Data analysed quantitatively by using application of SPSS 11.5 data collecting conducted by alloting kuesioner to responder pursuant to criterion which have been determined by region of Bandung.Result of research indicate that there are influence word of mouth strategy to enthusiasm buy product consumer of Kara Santan at PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung. Influence word of mouth strategy to consumer interest buying product of Kara Santan is equal to 42% while the rest 58% influenced by other factors outside word of mouth strategy.Suggestion raised for research here in after is to conduct periodical research market to know desire of consumer to product of Kara Santan and also more accurate with sample exist in population to be more is comprehending word of mouth and things influencing consumer interest buying product of Kara Santan.

(2)

ABSTRAK

Semakin ketatnya persaingan dalam era globalisasi peran strategi promosi produk dalam sebuah perusahaan sangat menentukan keberhasilan perusahaan tersebut sehingga PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung merasa strategi word of mouth sangat cocok dengan kondisi wilayah Bandung karena masyarakat yang suka bersosialisasi, ini merupakan faktor yang penting dalam menerapkan word of mouth yang efektif.Kara Santan merupakan salah satu produk yang peneliti coba teliti mengenai minat beli konsumen produk Kara Santan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian word of mouth agar dapat menemukan bahwa adanya pengaruh minat beli konsumen produk Kara Santan terhadap strategi word of

mouth yang diterapkan oleh PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung.Dalam penelitian ini

metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, nonprobability sampling dengan menggunakan teknik judgement sampling penentuan sampel berdasarkan tujuan atau kriteria tertentu. Data yang ada dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi software SPSS 11.5 pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di wilayah Bandung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi word of mouth terhadap minat beli konsumen produk Kara Santan pada PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung. Pengaruh strategi word

of mouth terhadap minat beli konsumen produk Kara Santan adalah sebesar 42% sedangkan

sisanya 58% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar strategi word of mouth.Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan market research secara berkala untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap produk Kara Santan serta lebih teliti dengan sampel yang ada pada populasi agar lebih memahami word of mouth dan hal-hal yang mempengaruhi minat beli konsumen produk Kara Santan.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRACT...i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4Kontribusi penelitian ...9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka... 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran... 10

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 11

2.1.3 Bauran Pemasaran ... 12

2.1.4 Elemen-elemen Bauran Pemasaran ... 12

2.1.5 Produk ... 19

2.1.6 Klasifikasi Produk ...20

(4)

2.1.8 Perilaku Produk ...24

2.1.9 Perilaku Konsumen ... 25

2.1.10 Pengertian Perilaku Konsumen ... 26

2.1.11 Model Perilaku Konsumen ... 26

2.1.12 Minat Beli Konsumen ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.2.1 Kepuasan ... 35

2.2.2 Ketidakpuasan ... 36

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 38

BAB III. METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan Cabang Bandung ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 41

3.2.1 Operasional Variabel ... 41

3.2.2 Skala Pengukuran ... 45

3.2.3 Populasi dan Sampel ... 46

3.2.3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ... 46

3.2.3.2 Metode Pengambilan Sampel ... 47

3.2.3.3 Jumlah Sampel ... 50

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.2.5 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 51

3.2.5.1 Pengujian Validitas ... 52

(5)

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 55

3.2.7 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 56

3.2.8 Koefisien Determinasi ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 59

4.1 Karakteristik Responden ... 59

4.1.1 Jenis Kelamin ... 59

4.1.2 Usia ... 60

4.1.3 Apakah mengetaui atau pernah menggunakan produk Kara Santan ...62

4.1.4 Tingkat Pengeluaran per Bulan ... 62

4.2 Tanggapan Responden Atas Pengaruh Strategi Word Of Mouth ... 64

4.2.1 Kepuasan ... 64

4.2.1.1 Tanggapan Responden Atas Kepuasan (X1) ... 64

4.2.1.2 Tanggapan Responden Atas Kepuasan (X2) ... 65

4.2.1.3 Tanggapan Responden Atas Kepuasan (X3) ... 66

4.2.1.4 Tanggapan Responden Atas Kepuasan (X4) ... 67

4.2.2 Keterlibatan ... 68

4.2.2.1 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X5) ... 68

4.2.2.2 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X6) ... 69

4.2.2.3 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X7) ... 70

4.2.2.4 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X8) ... 71

4.2.2.5 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X9) ... 72

4.2.2.6 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan (X10) ... 73

(6)

4.2.3.1 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan Pasaran (X11) ... 74

4.2.3.2 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan Pasaran (X12) ... 75

4.2.3.3 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan Pasaran (X13) ... 76

4.2.3.4 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan Pasaran (X14) ... 77

4.2.3.5 Tanggapan Responden Atas Keterlibatan Pasaran (X15) ... 78

4.2.4 Keahlian ... 79

4.2.4.1 Tanggapan Responden Atas Keahlian (X16) ...,... 79

4.2.4.2 Tanggapan Responden Atas Keahlian (X17) ... 80

4.2.5 Kesamaan ... 81

4.2.5.1 Tanggapan Responden Atas Kesamaan (X18) ... 81

4.2.5.2 Tanggapan Responden Atas Kesamaan (X19) ... 82

4.3 Tanggapan Responden Atas Minat Beli Konsumen ...83

4.3.1 Tanggapan Responden Atas Minat Beli (Y20) ... 83

4.3.2 Tanggapan Responden Atas Minat Beli (Y21) ... 84

4.3.3 Tanggapan Responden Atas Minat Beli (Y22) ... 85

4.4 Uji Validitas dan Reabilitas ... 86

4.4.1 Uji Validitas ... 86

4.4.2 Uji Reabilitas ... 89

4.5 Uji Hipotesis ... 89

4.6 Uji Regresi ... 91

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran ………17

(9)

DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Operasional Variabel X ………. 41

3.2 Tabel Opeasional Variabel Y ……….. 43

4.1 Tabel Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 59

4.2 Tabel Data Responden Berdasarkan Usia ………... 60

4.3 Tabel Data Responden Berdasarkan Mengetahui atau Pernah Menggunakan produk Kara Santan ………... 61

4.4 Tabel Data Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan ……….. 62

4.5 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan (X1) ………. 63

4.6 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan (X2) ………. 64

4.7 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan (X3) ………. 65

4.8 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan (X4) ………. 66

4.9 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X5) ………. 67

4.10 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X6) ………... 68

4.11 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X7) ………...… 69

4.12 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X8) ………...… 70

4.13 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X9) ………71

4.14 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan (X10) ………. 72

(10)

4.16 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan Pasaran (X12) ………….74

4.17 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan Pasaran (X13) ……….…75

4.18 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan Pasaran (X14) …………76

4.19 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keterlibatan Pasaran (X15) …………. 77

4.20 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keahlian (X16) ……… 78

4.21 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Keahlian (X17) ……… 79

4.22 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kesamaan (X18) ……….. 80

4.23 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Kesamaan (X19) ……….. 81

4.24 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Minat Beli (Y20) ………. 82

4.25 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Minat Beli (Y21) ………. 83

4.26 Tabel Pernyataan Responden Terhadap Minat Beli (Y22) ………. 84

4.27 Tabel Analisa Validitas Awal ………. 85

4.28 Tabel Hasil Uji Validitas Awal ……….. 86

4.29 Tabel Hasil Uji Validitas Akhir ……….. 87

4.30 Tabel Pengujian Reabilitas ………. 88

4.31 Tabel Analisis Regresi Pengaruh Strategi WOM (Word Of Mouth) Terhadap Minat Beli Konsumen produk Kara Santan pada PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung ..89

4.32 Tabel Model Summary ……… 90

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Kuesioner

Lampiran 3 Proses Pengolahan Data

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut manajemen sebuah

perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya, agar dapat

memenangkan persaingan yang sedang dihadapi. Dari perspektif pemasaran yang

pada situasi persaingan yang demikian, manajemen perusahaan dituntut untuk dapat

mendesain dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,

mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumennya terhadap produk yang

ditawarkan oleh perusahaan sehingga bisa tercipta loyalitas yang tinggi dari

konsumen terhadap produk perusahaan tersebut. Banyak hal yang bisa dilakukan

oleh pemasar salah satunya dengan menginovasi bauran pemasaran sehingga

konsumen merasa lebih tertarik dan lebih terpuaskan. Pemasar bukan hanya sekedar

harus melakukan pemasaran yang baik menurut mereka, tetapi juga melakukan

pemasaran yang baik menurut pandangan konsumen.

Pemasar pada umumnya menginginkan bahwa pelanggan yang diciptakannya

dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat akan

perubahan-perubahan terjadi setiap saat, baik perubahan yang terjadi pada diri

pelanggan seperti selera konsumen maupun aspek-aspek psikologis serta perubahan

kondisi lingkungan yang mempengaruhi aspek-aspek psikologis, sosial dan kultural

pelanggan.Pemasaran yang baik adalah pemasaran yang dapat membuat konsumen

mengerti dengan benar apa yang dipasarkan oleh pemasar tersebut sehingga

konsumen bisa memberikan respon yang positif terhadap apa yang ditawarkan oleh

(13)

melakukan pemasaran yang tepat dan benar, sehingga konsumen bisa mudah

mengerti dengan apa yang ingin disampaikan oleh pemasar.Dalam dunia pemasaran

banyak sekali hal-hal yang dapat digali dan dipelajari salah satunya adalah pengaruh

afeksi dan kognisi pada konsumen. Afeksi dan kognisi adalah bentuk tanggapan

psikologis yang lainnya dapat muncul dalam situasi seperti kita berbelanja. Afeksi

mengacu pada tanggapan perasaan, sementara kognisi terdiri dari tanggapan mental.

(www.petra.ac.id)

Betapa pentingnya pemasar mengerti bagaimana cara menarik perhatian

konsumen dan meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk

yang dipasarkan. Ada pun elemen-elemen bauran dalam pemasaran yaitu product

(produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Bauran-bauran

pemasaran ini harus diperhatikan agar dapat dikelola dengan baik, sehingga

pemasaran produk pun berhasil. Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang ada maka

perlu sebuah strategi yang baik dalam memengaruhi keinginan konsumen untuk

membeli produk yang kita tawarkan. Afeksi adalah keberadaan seseorang atau

sesuatu yang dirasakan seseorang (marah, senang, bosan). Karena orang mengalami

afeksi dalam diri mereka, maka dari itu afeksi cenderung menjadi bagian dari

sesesorang ketika dia mengalaminya. Sebaliknya, orang memiliki kognisi, pemikiran,

atau kepercayaan. Sebagai status mental, kognisi biasanya tidak terletak pada tubuh

manusia. Manusia dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif : emosi, perasaan

tertentu, suasana hati, dan evaluasi. Setiap jenis afektif dapat melibatkan tanggapan

positif atau negatif. Misalnya perasaan, dapat menyenangkan atau tidak

(14)

pemasar harus dapat mempengaruhi tanggapan afektif konsumen, sehingga

konsumen mempunyai tanggapan afektif yang positif. (www.petra.ac.id)

Peranan harga juga sangat penting dalam melakukan pengenalan suatu

produk atau melakukan promosi dengan pembagian sampel produk secara gratis agar

dapat menarik konsumen, terutama konsumen yang sangat peka terhadap harga dan

dengan harga yang menarik maka akan dapat menarik konsumen untuk mencoba

membeli produk yang dijual perusahaan tersebut. Oleh sebab itu untuk mencapai

tujuan, perusahaan harus memiliki strategi dalam menghadapi konsumen maupun

perusahaan pesaing.

Konsumen melakukan pembelian menurut kebutuhannya, keinginannya,

ketertarikannya, dan sebagainya. Karena itu untuk mendukung pembelian yang

dilakukan oleh konsumen maka pemasar harus dapat membuat konsumen merasa

bersemangat dan bergairah terhadap produk yang ditawarkan. Oleh karena itu

pemasar perlu mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam

menarik perhatian konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan. Lebih dari

50% dari transaksi pembelian yang terjadi merupakan Impulse Buying atau

pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya oleh konsumen. Karenanya pemasar

perlu mengetahui bagaimana merangsang pembelian yang tidak direncanakan oleh

konsumen. Pembelian yang tidak direncanakan (Impulse Buying) adalah pembelian

yang dilakukan seketika oleh konsumen yang tidak direncanakan. Impulse Buying

biasanya merupakan bagian dari hasil afeksi dan kognisi yang dimiliki oleh

konsumen yang baik atau positif sehingg konsumen merasa bergairah saat

(15)

Bagi pelanggan, kinerja produk yang dirasakan sama atau lebih besar dari

yang diharapkan, dianggap bernilai dan dapat memberikan kepuasan, Kotler (2005).

Nilai atribut adalah karakteristik-karakteristik produk yang ada dibenak dan

dijelaskan oleh pelanggan. Nilai konsekuensi adalah penilaian subjekif pelanggan

sebagai konsekuensi dari penggunaan atau pemanfaatan produk.

Kepuasan tidak akan pernah berhenti pada satu titik, bergerak dinamis

mengikuti tingkat kualitas produk dan layannannya dengan harapan-harapan yang

berkembang dibenak konsumen. Harapan pembeli dipengaruhi oleh pengalaman

pembelian mereka sebelumnya, nasehat teman dan kolega, serta janji dan informasi

pemasar dan pesaingnya. Kotler (2005); menyatakan bahwa kepuasan pelanggan

adalah tingkat perasaan seseorang setelah ia membandingkan antara kinerja yang

dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

Kepuasan dan ketidakpuasan merupakan suatu proses penjualan yang akan

memberikan dampak tersendiri terhadap loyalitas konsumen. Bagaimana sikap

konsumen dalam melakukan pembelian ulang, bagaimana konsumen dalam

mengekspresikan produk yang digunakan, dan perilaku lain yang menggambarkan

reaksi konsumen terhadap produk yang telah dirasakan.

Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung

tersebut adalah sikap yang biasanya dianut oleh keyakinan yang lebih besar.

Konsistensi dengan ini, konsumen memiliki keyakinan yang lebih kuat mengenai

sikap terhadap produk mereka bila didasarkan pada pemakaian produk dibandingkan

(16)

Hal tersebut dapat dikonfigurasikan ke dalam dimensi loyalitas yaitu

komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth), keinginan untuk membeli (share of

purchases) dan keunggulan perusahaan (competitive resistence).

Word of mouth berpengaruh terhadap keputusan seseorang dalam membeli

suatu produk, dimana aspek ini lebih berperan dalam perkembangan pasar suatu

bisnis jasa dibandingkan bisnis produk. Selain itu loyalitas konsumen juga akan

berpengaruh terhadap keinginan mereka untuk membeli kembali. Kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan konsumen dalam membeli produk perusahaan akan

memberikan efek yang baik terhadap pekembangan perusahaan serta peningkatan

kualitas dan citra perusahaan dibenak konsumen.Disamping itu, keunggulan ini

merupakan pendukung dari atribut-atribut kunci sebuah produk dan durabilitas (daya

tahan) serta superioritas (keunggulan) sumber daya intangible (tidak berwujud) yang

dibandingkan dengan pesaing.

PT Kara Santan Pertama sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

agrobisnis yang memproduksi produk yang bahan bakunya berasal dari kelapa. PT

Kara Santan Pertama Cabang Bandung merupakan training business karena di

Bandung hanya bergerak sebagai distributor. Penulis tertarik mengangkat

permasalahan yang timbul dari strategi yang diterapkan dalam mempromosikan

produk kara santan kepada konsumen khususnya di PT Kara Santan Pertama Cabang

Bandung. Karena jarang melakukan promosi melalui iklan di televisi, strategi yang di

pakai adalah komunikasi dari mulut ke mulut. Setelah melakukan tinjauan langsung

ke PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung, penulis melakukan wawancara

(17)

tersebut telah bekerja di perusahaan ini lebih kurang 10 tahun jadi secara tidak

langsung ia mengetahui perkembangan PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung.

Pada waktu pertama kali kara masuk ke Bandung, betapa sulitnya untuk

meyakinkan konsumen bahwa produk kara santan ini bisa menggantikan santan yang

diperas secara manual, harap maklum pada waktu tersebut, masih banyak

mempergunakan cara-cara yang tradisional. Dengan berbagai cara yang pantang

menyerah agar kara santan ini bisa di terima oleh masyarakat, salah satunya dengan

cara demo masak pada saat ada bazaar dengan menggunakan kara santan yang terdiri

dari kue-kue yang pembuatannya memerlukan santan serta adanya pembagian

sampel gratis. Secara perlahan tapi pasti kami menanamkan komunikasi mulut ke

mulut kepada konsumen serta dengan seiringnya perkembangan jaman, buktinya

sekarang dengan menyebut kara konsumen akan tahu bahwa itu santan instan yang

praktis dan higienis yang dikhususkan terhadap konsumen ibu-ibu dan orang-orang

yang menekuni bisnis ini karena anak-anak muda pasti kurang memperhatikannya.

Setelah itu penulis melakukan wawancara singkat dengan manajer PT Kara Santan

Pertama Cabang Bandung bahwa komunikasi dari mulut ke mulut yang di terapkan

efektif karena kebiasaan konsumen Indonesia yang suka membicarakan hal-hal

bersifat pribadi dan cenderung berbagi informasi, juga merupakan bumbu penyedap

komunikasi dari mulut ke mulut. Mereka sering curhat tentang kehidupan keluarga,

bercerita soal pakaian, makanan, kosmetik, cara merawat kesehatan dan lain-lain,

apalagi ibu-ibu yang hobinya kuliner maka secara tidak langsung mereka akan

membahas masakan yang mereka kuasai untuk berbagi dengan teman-temannya.

Penulis tertarik untuk menggunakan strategi WOM (word of mouth) karena “

(18)

“word of mouth” menjadi sangat efektif untuk pasar Indonesia

(MARKETING/EDISI KHUSUS/II/2007). Sehingga word of mouth bisa diasumsikan sebagai cara yang terbaik dalam melakukan promosi suatu produk. Kita

mengenal betapa “word of mouth” marketing sekarang dirasakan paling ampuh

ketimbang cara-cara pemasaran lainnya. (KOMPAS, sabtu 02 Mei 2009).

Kendalanya ada pada tempat-tempat yang tergolong terpencil di daerah Bandung

sehingga komunikasi dari mulut ke mulut masih terhambat karena mereka masih

menggunakan kelapa parut yang di anggap lebih efisien dari segi harga dan takut

terhadap hal-hal baru yang di anggap bisa berbahaya. Dari kendala diatas penulis

ingin meneliti apakah strategi word of mouth tersebut bisa mempengaruhi

penggantian perilaku konsumen yang dulunya tradisional menjadi modern dengan

berpindah dari pemakai kelapa parut menjadi pemakai kara santan yang dikemas

secara higienis dan praktis.

Dari studi pendahuluan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

word of mouth yang diperoleh konsumen ketika mencari informasi tentang santan

instan yang langsung bisa dipakai berdampak pada pembelian konsumen. Penulis

menuangkan hasil penelitian tersebut dalam skripsi dengan judul : Pengaruh

Strategi WOM (word of mouth) Terhadap Minat Beli Konsumen Produk Kara Santan Pada PT Kara Santan Pertama Cabang Bandung

1.2 Identifikasi Masalah

Word of mouth (WOM) dilakukan melalui interaksi tatap muka dengan satu atau

lebih pembeli prospektif dan bertujuan mencapai kepuasan konsumen.

(19)

1 Bagaimana pelaksanaan word of mouth (WOM) di PT Kara Santan

Pertama Cabang Bandung?

2 Bagaimana pengaruh word of mouth (WOM) produk Kara Santan PT

Kara Santan Pertama Cabang Bandung terhadap minat beli

konsumen?

3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak di capai adalah :

1 Untuk mengetahui pelaksanaan word of mouth (WOM) efektif

atau tidak terhadap PT Kara Santan Pertama Cabang

Bandung.

2 Untuk mengetahui pengaruh word of mouth (WOM) terhadap

kepuasan konsumen pada PT Kara Santan Pertama Cabang

Bandung

1.4 Kontribusi Penelitian

Penelitian yang di lakukan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1 Bagi penulis

Suatu kesempatan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai

penerapan word of mouth terhadap minat beli konsumen dan berguna untuk

salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(20)

Memberikan bahan pertimbangan tentang word of mouth (WOM) terhadap

kepuasan konsumen.

3 Bagi pihak-pihak lain

Memberikan masukan tentang word of mouth (WOM) terhadap kepuasan

(21)

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai

pengaruh strategi WOM (word of mouth) terhadap minat beli konsumen produk kara

santan PT Kara Santan Pertama cabang Bandung, peneliti dapat mengambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

• Peneliti mengelompokkan profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia,

apakah mengetahui atau pernah menggunakan produk kara santan dan

tingkat pengeluaran per bulan. Dari 127 orang responden terdapat 64 orang

(50,39%) adalah laki-laki dan 63 orang (49,61%) adalah perempuan, ini

menunjukkan bahwa semua pengguna produk kara santan tidak berpengaruh

terhadap jenis kelamin, dari 127 responden terdapat 60 orang (47,24%)

adalah yang berusia 31 tahun sampai 35 tahun ini menunjukkan bahwa usia

pengguna produk kara santan berkisar antara 31 tahun sampai 35 tahun, dari

127 responden terdapat 127 orang (100%) adalah yang mengetahui atau

pernah menggunakan produk kara santan ini menunjukkan bahwa responden

tersebut mengetahui tentang kara santan, dari 127 responden terdapat 60

orang (47,24%) yang pengeluaran per bulannya antara Rp 500.000 sampai

Rp 2.000.000 ini menunjukkan bahwa semua konsumen mampu

(22)

• Konsumen kara santan secara tidak langsung akan menyebarkan word of

mouth yang diperolehnya baik sebelum maupun setelah mencoba produk

kara santan. Word of mouth sangat cepat menyebar dan jangkauannya tidak

terbatas. Hal ini merupakan salah satu kekuatan dari word of mouth.

Secara keseluruhan word of mouth mempunyai pengaruh terhadap minat beli

konsumen produk kara santan. Berdasarkan hasil perhitungan regresi

sederhana didapat hasil Y = 0,725 + 0,780X. koefisien regresi sebesar 0,780

yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin pengaruh strategi word

of mouth , maka akan terjadi peningkatan minat beli konsumen pada produk

kara santan di wilayah Bandung sebesar 0,780.

• Pada tabel Model Summary bisa kita lihat bahwa Koefisien Determinasinya

adalah sebesar 0,420 dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,415, yang

dapat diartikan strategi word of mouth yang diterapkan oleh perusahaan

berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk kara santan diwilayah

Bandung, sebesar 42%. Dengan kata lain minat beli konsumen produk kara

santan yang dipengaruhi oleh strategi word of mouth sebesar 42% dan

sisanya dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak dibahas dan dijelaskan

oleh peneliti.

5.2 Saran

• Persaingan saat ini semakin ketat dengan banyaknya

perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk sejenis seperti yang

(23)

negeri. Oleh karena itu dari segi marketing harus lebih agresif dalam

menanggapi permintaan pasar.

• Melakukan market research secara berkala untuk mengetahui

keinginan konsumen terhadap produk Kara dan melakukan interaksi

dengan konsumen secara intens agar bisa mendapatkan ide-ide dan

masukan yang berharga bagi perusahaan sendiri seperti ada kegiatan

bazaar selain membagi sampel gratis dan membuat kue dan masakan

dengan menggunakan kara santan selain itu diadakan juga interaksi

dengan konsumen seperti bertanya langsung kepada konsumen apakah

puas atau tidak terhadap produk kara santan, apa kekurangan kara

santan dan lainnya.

Kata kunci utama word of mouth terletak pada opinion leader oleh

karena itu pemasar harus bisa mengenal dan mempengaruhi opinion

leader jika sang pemimpin bisa diyakini sebuah merek maka dia akan

memberikan rekomendasi kepada yang lain secara otomatis

penyebaran merek terhadap anggota kelompoknya bisa dilakukan

dalam tempo yang relatif cepat.

• Pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner agar lebih diperjelas

lagi sehingga responden pada saat mengisi kuesioner tidak mengalami

kesulitan terhadap maksud kalimat yang ditanyakan.

• Pertanyaan yang ada di variabel Y hanya terdapat tiga indikator

apabila melakukan penelitian lebih lanjut sebaiknya indikator antar

(24)

• Masih banyak kekurangan oleh karena itu diperlukan penelitian yang

lebih lanjut dengan sample yang ada pada populasi agar lebih

memahami tentang word of mouth dan hal-hal yang mempengaruhi

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Ariesya. 2006. Penilaian Sikap Terhadap Iklan , Sikap Terhadap Merek, Iklan

Komparatif Tidak Langsung, Iklan Nonkomparatif Serta Niat Beli, Tesis

ProgramStudi Ilmu-Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen, Program Pasca Sarjana,

Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Berman, B., Joel R.Evans. (2001). 7

th

edition. Retail Management A Strategic

Approach. New Jersey : Prentice-Hall

KOMPAS,sabtu 02 mei 2009

Kotler, Phillip.2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas. Jilid 1.Jakarta:

Prenhallindo.

Kotler, Phillip.2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas. Jilid 2. Jakarta:

Prenhallindo

Kotler, phillip.2005. Manajemen Pemasaran EdisiMilenium. Jilid 1. Jakarta:

Prenhallindo.

Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jilid 2. Jakarta:

Prenhallindo

Kotler, Phillip.2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo

Kotler, Amstrong.2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke 8. Terjemahan Damos

(26)

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta:

Prenhallindo.

Lamb, Hair, McDaniel.2001. Pemasaran 2. Jakarta: Salemba Empat

Lupiyodadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. Salemba

Empat

Malhotra, Naresh K.2004. Marketing Research, Fourth Edition. United State OF

America: PEARSON- Prentice Hall

MARKETING/edisi/khusus/ll/2007

Mowen dan Minor.2002, Perilaku konsumen, Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Peter dan Olson.2000. perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jilid

2. Jakarta: Erlangga

Peter dan Olson. 2005. Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jilid

2. Jakarta: Erlangga

Rangkuti, Freddy. 1997, Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo.

Sekaran, Uma., 2003, Research Methods for Business : A Skill Building Approach, 4

th
(27)

Sekaran, Uma.2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 1.

Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, Umar. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 2.

Jakarta: Salemba Empat

Simamora, Henry. 2007, Manajemen Pemasaran Internasional, Edisi 2. Jilid 1. Jakarta:

Rineka Cipta

Widianti, Wenny. 2004. Hubungan Antara Store Atmosphere Dengan Minat Impulse

Buying Konsumen Pada Toko Visi Bookstore Giftshop Di BTC. Ekonomi

Jurusan Manajemen. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

www.petra.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan bahan ajar elektronik ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu produk dapat menyesuaikan dengan layar android yang dimiliki dan dapat digunakan sebagai

[C5] Mahasiswa mampu mengerjakan tugas ilmiah yang terdefinisi secara jelas dan mampu menjelaskan hasilnya secara lisan dan tulisan, pada bidang matematika murni atau

Hasil Penelitian yang telah dilakukan menggambarkan bahwa Pemberdayaan masyarakat berbasis kewenangan lokal dalam pengelolaan sampah di Desa Lampenai’ Kecamatan Wotu Kabupaten

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan memaparkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Perbedaan Efek Pemberian Latihan Tuck

Dari segi indikator disposisi dalam pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan badan permusyawaratan Desa sinaka terhadap pemerintahan desa dapat ditarik

ADALAH UPAYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN SESUATU DARI SUATU KEADAAN KE KEADAAN LAIN YANG LEBIH BERNILAI GUNA DAN BERMAN- FAAT BAGI KEMANUSIAAN (BAIK PERUBAHAN GERAK, MATERI,

Dikarenakan maskapai penerbangan terlalu mengutamakan keuntungan sehingga memaksa pilot- pilotnya untuk terbang melebihi batas jam terbangnya, di dalam Peraturan Menteri

Dari pengujian diatas bila kembali pada teori ternyata benar bahwa pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dalam membeli produk makanan cepat saji