• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Anak Terhadap Jajanan Tidak Sehat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Anak Terhadap Jajanan Tidak Sehat."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

viii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang,

termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak

positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan

kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi,

praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut

ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat

aditif yang berbahaya.

Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi

atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik

tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja

berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60

tahun (BPS, 2002). Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain

berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta

sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu

utama sehari-hari.

Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak

harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang

memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan

bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji

ini. Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang

gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.

Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai

jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif. Tercatat 13 jenis snack

mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika,

(2)

ix

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi

kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga

dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan

menyehatkan anggota keluarganya?

Diperlukan sebuah kampanye yang efektif guna meminimalisir konsumsi jajanan

tidak sehat itu sendiri, dan dengan menanamkan rasa kepedulian terhadap

kesehatan anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa ini, terutama

kepada orang tua (ibu rumah tangga), diharapkan melalui solusi bekal sebagai

kepedulian orang tua terhadap kesehatan anak-anak usia sekolah ini, dapat

menciptakan anak-anak usia sekolah yang sehat, cerdas, dan berprestasi demi

(3)
(4)
(5)

xii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 3.3.4.3 Tahap Reminding ... 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

4.1 Kesimpulan... 62

4.2 Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI... xiv

(6)

BAB IV Kesimpulan dan Saran 62

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil studi lapangan, studi literatur, pengumpulan data, dan fisualisasi desain

akhir, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Masalah mengurangi konsumsi makanan jajanan tidak sehat merupakan

sebuah masalah yang pastinya dapat menimbulkan pro dan kontra untuk

diperdebatkan di Indonesia, karena tidak selalu makanan jajanan yang

dikonsumsi adalah makanan jajanan yang tergolong tidak sehat. Budaya

jajan dan konsumsi makanan jajanan di Indonesia, adalah suatu hal yang

sangat umum, dan sangat sulit, atau bahkan tidak dapat dihilangkan.

2. Dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan untuk

meminimalisir konsumsi terhadap makanan jajanan tidak sehat. Upaya

untuk melindungi anak terhadap jajanan tidak sehat ini memiliki tujuan

akhir yang jelas, yaitu menciptakan anak-anak usia sekolah sebagai peserta didik yang sehat, cerdas dan berprestasi.

3. Untuk mengadakan sebuah kampanye yang efektif, diperlukan

perencanaan yang matang mengenai masalah, tujuan, target audience,

pihak terkait, hingga media kampanye dan teori yang berkaitan.

4. Media sebagai alat komunikasi yang tepat, yang keberadaannya mampu

untuk menjangkau target audience secara maksimal dengan maksud

bahwa target audience merasa tertarik dan mau menerima semua yang

dapat diberikan melalui kampanye ini. Komunikasi lewat media akan

mampu diakses oleh target audience sesuai dengan pendekatan pola hidup

mereka bila dalam mengkomunikasikannya dilaksanakan secara bertahap

dan berkesinambungan berdasarkan perancangan media yang kreatif.

5. Target audience merupakan hal yang paling penting dalam perencanaan

sebuah kampanye, karena dengan mengenali target audience dapat

direncanakan pendekatan kampanye yang tepat.

6. Kampanye sosial yang efektif akan dapat berjalan dengan baik dan

maksimal, jika digunakan pendekatan yang tepat, dalam hal ini membuat

(7)

BAB IV Kesimpulan dan Saran 63

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha salah satunya adalah melalui perancangan sebuah event perlombaan

memasak dan mewarnai yang melibatkan anak-anak dan ibu-ibu sebagai

salah satu target audience dalam kampenye ini.

4.2 Saran

1. Saran untuk diri sendiri:

• Agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja, berpikir, dan berproses. • Menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam

hal mendesain.

• Berpikir positif, berpandangan ke depan, dan menciptakan solusi yang tepat bagi setiap masalah.

2. Saran untuk pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha:

• Untuk para dosen pembimbing dan penguji agar dapat memberikan ilmu, saran, kritik, dan masukan yang membangun sehingga

mahasiswa/i lulusannya dapat lulus dengan baik dan siap menghadapi

dunia kerja profesional.

• Untuk para dosen mata kuliah desain, agar dapat mengajar lebih maksimal, sesuai dengan pengalaman dan ilmu yang dimiliki, serta

selalu mengikuti perkembangan jaman dalam memberikan materi

perkuliahan yang ditujukan agar para mahasiswa/i mampu berkarya

dalam dunia kerja profesional.

3. Saran untuk masyarakat umum:

• Agar dapat mendukung, memajukan, dan menghargai perkembangan

desain grafis di Indonesia, khususnya di Kota Bandung 4. Saran untuk penelitian yang akan datang:

(8)

xiii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.h4nim.blogspot.com

2. http://www.kompas.com

3. http://www.solusisehat.net

4. http://www.blogger.com

5. http://www.wikipedia.org

6. http://www.duniabelajar.com

7. http://news.bbc.co.uk

8. http://www.inaheart.com

9. http://www.bpkn.go.id

10.http://www.pikiran-rakyat.com

11.Venus, Drs. Antar, M.A. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media

12.Arens, William F., (1999). Contemporary Advertising, New York: Irwin/Mc

Graww Hill

(9)

xiv

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Paulus Suwito E.FPSI :

1. Logo tidak terlihat seperti ibu dan anak yang berpelukan

2. Fotografi tahap informing pada media event kurang mengkomunikasikan

tentang anak sehat

Triyadi Guntur W. M.Sn. :

1. Secara grafis terlihat ada dua macam sistem yang dipakai dalam

keseluruhan media kampanye (discontinuity)

2. Lebih baik mempertahankan sistem garis, yang terlihat lebih banyak

dipakai dalam setiap media kampanye, atau mungkin menggabungkannya

3. Logo tidak mengkomunikasikan tentang tujuan kampanye

4. Visualisasi bekal dalam bentuk rantang pada logo kampanye kurang tepat

untuk bekal anak-anak

5. Visualisasi bekal untuk logo kampanye lebih baik mengolah dari bentuk

kotak bekal anak-anak

6. Visualisasi bekal mungkin lebih baik diperbesar dari visual ibu dan anak

untuk menunjukkan tujuan kampanye

7. Warna merah yang dipakai lebih cocok memakai konsep

warning/perhatian tentang jajanan tidak sehat

8. Untuk konsep kasih sayang dalam bentuk perlindungan lebih cocok

dengan warna merah yang lebih lembut/soft

9. Untuk setiap media print ad tahap conditioning lebih baik memberikan

informasi tentang kandungan zat kimiawi dan bahayanya

10.Koreksi warna hitam, grayscale dan monochrome dalam CMYK (lihat

(10)

xv

2. Logo terkesan kekar, tidak menunjukkan ibu dan anak

3. Logo tidak menunjukan penekanan pada tujuan kampanye

4. Visualisasi bekal dalam bentuk rantang pada logo, kurang dapat

memberikan pesan kampanye

5. Kesinambungan konsep grafis pada media di setiap tahap kampanye

kurang begitu konsisten

6. Visual berupa ilustrasi anak-anak tidak perlu ditampilkan (tidak konsisten

dengan visualisasi dalam bentuk fotografi)

7. Visual bekal dalam bentuk fotografi untuk media billboard tahap

reminding terlihat kurang fokus/kabur

Dra. Christine Lukman M.Ds. :

1. Logo hanya bisa terlihat jelas dalam jarak yang terbatas

2. Logo kurang bisa mengkomunikasikan tentang tujuan kampanye

3. Visualisasi bekal dalam bentuk rantang pada logo kampanye sangat tidak

cocok untuk bekal anak-anak

4. Antara visualisasi logo dan tulisan pada logo kurang terkomposisikan

secara baik

5. Tulisan tentang judul kampanye pada logo terlalu kecil

6. Jajanan tidak sehat yang ada pada media kampanye, mungkin hanya

dijumpai di sekolah-sekolah untuk masyarakat ekonomi menengah

kebawah (pertimbangkan target audience)

Fenny Ng, B.A. :

1. Konsep untuk warna yang dipakai harus diperhatikan

2. Visualisasi bekal dalam bentuk kotak bekal kurang jelas dan dapat

(11)

xvi

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 3. Dalam logo, visualisasi bekal dalam bentuk rantang diperbaiki

susunannya (1 susun/2 susun)

4. Visualisasi bentuk ilustrasi anak-anak berlari diperbaiki

5. Ada beberapa teks dalam media print ad yang kurang bisa dibaca

6. Budget lebih baik diuraikan dengan lebih jelas dan lebih rinci

Dra. Nina Nurviani :

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye lebih diperhatikan

2. Logo lebih di olah lagi secara ukuran, kombinasi dengan bekal, font

3. Media yang dipakai harus sesuai gaya hidup target audience

4. Penempatan media-media kampanye harus tepat, supaya tidak

menimbulkan kesalah pahaman terhadap orang lain yang bukan termasuk

target audience

5. Event yang akan diadakan lebih baik disertai penyuluhan tentang

kesehatan (makanan sehat)

6. Target audience mungkin lebih kepada semua kalangan, (ibu-ibu golongan

menengah kebawah lebih rentan)

Dian Nurhadiyanto S.Sn. :

1. Visualisasi dalam bentuk fotografi pada tahap reminding lebih baik tidak

seluruhnya hitam putih

2. Permainan foto bisa lebih diolah lagi

3. warna yang dipakai harus lebih konsisten

4. Isi media website tahap conditioning dipilih yang lebih informatif

5. Format website lebih baik tanpa scroll

6. Budget lebih dirinci lagi

(12)

xvii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DATA PENULIS

Nama : Albertus Dwi Indra

Alamat : Jl. Mekar Permai I No.15, Bandung

No. Telp : 022-5233359

No. Handphone : 081320369117

Alamat e-mail : albertusdwiindra@yahoo.com

a_bet20@hotmail.com

Pendidikan : SMUK Yahya Bandung (1999-2003)

Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha

Nilai Tugas Akhir : B

Referensi

Dokumen terkait

17 Ibid ., hlm.. Friedman, yaitu komponen substansi, struktur dan kultural. Beberapa komponen tersebut termasuk ruang lingkup bekerjanya hukum sebagai suatu sistem.

Berdasarkan hasil analisis event study pada peristiwa terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ASIAN GAMES tahun 2018 memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal

Dari penelitian yang telah penulis lakukan dapat dismpulkan bahwa Nagari Barulak memiliki banyak sekali potensi wisata yang dan menurut penulis dapat

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk Bank BRI Agro dalam menerapkan manajemen risiko kredit dan instrumen derivatif yang digunakan telah

Membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, tehnik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna dinamakan …... Patung proklamasi yang dibuat untuk dijadikan kenang

Auditor menerima penugasan audit dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus terhadap satu klien.. Kecocokan auditor dan kliennya membuat penugasan audit

Kinerja yang merupakan gambaran umum mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

Virallisissa lajikekokeissa se on menestynyt erityisesti vuonna 1982, jolloin ainoastaan Virma on ollut yhtä satoisa ja muut lajikkeet ovat olleet heikkosatoisempia kuin Yty