• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa dan Korban Tindak Pidana Terorisme Beserta Implementasinya (Studi Kasus Di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa dan Korban Tindak Pidana Terorisme Beserta Implementasinya (Studi Kasus Di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Atmasasmita, Romli, 2000, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Bandung: PT Rafika Aditama.

Arief, Barda Nawawi, 2003, Kapita Selekta Hukum Pidana, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Arif, Barda Nawawi, et al, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Darmoko,et.al, 2010, Pedoman Pewayangan Berprespektif Perlindungan Saksi dan Korban, Jakarta: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban

Dimyati, Khudzaifah & Wardiyono, Kelik, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widhayanti, Erni, 1988, Hak-Hak Tersangka/Terdakwa Di Dalam KUHAP, Yogyakarta: Liberty.

Hakim, Luqman, 2004, Terorisme di Indonesia, Surakarta: Forum Studi Islam Surakarta.

Hamzah, Andi, 1996, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: CV. Sapta Artha Jaya.

Iksan, Muhammad, 2009, Hukum Perlindungan Saksi Dalam system Peradilan Pidana Indonesia, Surakarta: Fakultas hukum UMS.

Marpaung, Leden, 2005, Asas-Teori-Praktik hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika.

Loqman, Loebby, 1990, Analisis Hukum dan PerUndang-Undangan Kejahatan terhadap Keamanan Negara di Indonesia, Jakarta: Universitas Indonesia.

Moeljatno, 1987, Azaz-azaz Hukum Pidana, Jakarta: Bina Aksara.

Surbakti, Natangsa, 2010, Filsafat Hukum, Surakarta: Badan Penerbit Fakultas hukum UMS.

(2)

Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Sinar Baru.

Naning, Ramdlon, 1988, Cita Dan Citra Hak-Hak Asasi Manusia Di Indonesia, Jakarta: Lembaga Kriminologi Program Penunjang Bantuan Hukum Universitas Indonesia.

Soeharto, 2007, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Bandung: PT. Refika Aditama.

Soekanto, 1986, Meninjau Hukum Pidana Indonesia, Jakarta: Binacipta.

Sudarto, 1990, Hukum Pidana I, Semarang: Yayasan Sudarto, Fakultas Hukum UNDIP.

Sudaryono&Natangsa Surbakti, 2005, Buku Pegangan Kuliah Hukum Pidana, Surakarta: Fakultas Hukum UMS.

Wahid, Abdul et.al, 2004, Kejahatan Terorisme Perspektif Agama, HAM dan Hukum, Bandung: PT. Refika Aditama.

Zamroni, 2003, Civic Education Pendidikan Kewaganegaraan, Yogyakarta: Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Bahan-bahan Seminar :

Romli, Atmasasmita, “Pemberantasan Terorisme Dari Aspek Hukum Pidana Internasional”, Seminar Nasional Hakikat Kebijakan Kriminal Kejahatan Terorisme, (tgl 21-22 Maret 2003).

Muladi, “Penanggulangan Terorisme Sebagai Tindak Pidana Khusus”, bahan seminar Pengamanan Terorisme sebagai Tindak Pidana Khusus, Jakarta, (28 Januari 2004).

Muladi, Penerapan Asas Retroaktif Dalam Hukum Pidana di Indonesia, Makalah seminar nasional Asas-asas hukum pidana Nasional, tgl 26-27 April 2004, hal. 4.

Artikel Majalah Ilmiah :

Wulandari, Widati &. Moeliono, Tristam P, “Perlindungan Saksi dan Korban Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia”, Kesaksian Berani Bersaksi Ungkap Kebenaran, Edisi II (Mei-Juni, 2009)

(3)

Sudiharsa, I Ktut, “Pencemaran Nama Baik dan Perlindungan Korban”, Kesaksian Berani Bersaksi Ungkap Kebenaran, Edisi II (Mei-Juni, 2009)

Laporan Akhir Tahun 2010 Dan Pandangan Awal Tahun 2011 Kondisi Perlindungan Saksi Dan Korban Di Indonesia, 2010, Jakarta : Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban

Purnomo, Bambang, Ceramah : “Hukum dan Viktimologi”, Bahan Kuliah Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Bahan- bahan Internet / Web site :

Fitriasih, Surastrini, “Perlindungan Saksi dan Korban Sebagai Sarana Menuju Proses Peradialan (Pidana) Yang Jujur Dan Adil, www. Pemantau peradilan. Com, di unduh 28 Februari 2011, pukul 10:18:39 PM.

Harkrisnowo, Harkristuti, “Perlindungan Korban Dan Saksi Dalam Proses Peradilan Pidana Dan Urgensi Pengaturan Perlindungan Bagi Mereka” , 29 Oktober 2009, www. Pemantauperadilan.com di unduh 28 Februari 2011, pukul 11:18:39 PM.

Soetriadi, Ewit, Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme Dengan

Hukum Pidana, 2008,

Eprints_undip.ac.id_172911_EWITSOETRIADI, Diunduh 13 Maret 2011, pukul 17.45.

Wikipedia bahasa Indonesia, Terorisme, http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme, Diunduh 16 maret 2011, pukul 02.36.

Sahadia, M. Sairman, “Pengertian Tindak Pidana” 2 April 2011, Pengertian Tindak Pidana http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2142486-pengertian-tindakpidana/#ixzz1IkNQfSSu, Di unduh 6 april 2011, pukul 19.50

Kejaksaan Agung RI, “Asas-Asas Pidana”, dalam Search-Engine-Documents.Com, diunduh 6 April 2011 , pukul 9.19.

Asas-asas Hukum Pidana,

http://search-engine-documents.com/download/doc/Asas-asas Hukum Pidana/aHR0cDovL2xlZ2FsaXRhcy5vcmcvZGF0YWJhc2UvYXJ0a WtlbC9waWRhbmEvU2lzdGVtJTIwUGVtaWRhbmFhbi5kb2M, di unduh 7 April 2011, pukul 11:39:20.

Hizzal, Virza Roy, Perlindungan Hak Asasi Tersangka /Terdakwa Dalam

Pemberantasan Terorisme Di Indonesia,

(4)

Widya Rahma, Muswita, “Implementasi UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Dalam Penanggulangan

Tindak Pidana Terorisme”,

http://www.researchgate.net/publication/42354527_Implementasi_U U_Nomor_15_Tahun_2003_Tentang_Pemberantasan_Tindak_Pidan a_Terorisme_Dalam_Penanggulangan_Tindak_Pidana_Terorisme, Di unduh tgl 4 april 2011, pukul 7:14.

Tyokronisilicus, HAM dan Perlindungan Tersangka (terorisme) menurut Konstitusi dan Peraturan PerUndang-Undangan lain”, 26 September 2010, http : // tyokronisilicus wordpress.com/2010/09/26/ham-dan-perlindungan-tersangka-terorisme-menurut-konstitusi-dan peraturan-perUndang-Undangan-lain/#_ftnref19, diunduh tanggal 16 maret 2011, pukul 2.22.

Peraturan PerUndang-Undangan : Undang Undang Dasar RI 1945

Undang-Undang Nomer 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

Undang-Undang Nomer 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-Undang Nomer 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban

Wawancara :

Informan (Abu Jibril), Mantan Tersangka Terorisme Pamulang Tangerang,

(5)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ARIF SYAIFUDDIN

NIM : C 100 070 043

Alamat : Jalan Sugiyo Pranoto H: 16, Asmil Ngeblokan, Surakarta

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar akademik baik di Universitas Muahmmadiyah Surakarta

maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

akademik yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi

(6)

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

Arif Syaifuddin

Referensi

Dokumen terkait

perlindungan hukum yang diberikan kepada Saksi dalam proses peradilan pidana setelah. berlakunya Undang-Undang No 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi

perlindungan Saksi dan/atau Korban (Pasal 29); 3) Memberikan perlindungan kepada Saksi dan/atau Korban (Pasal 1); 4) Menghentikan program perlindungan Saksi dan/atau

1) Jaminan hukum tentang perlindungan bagi saksi, korban dan pelapor dari tuntutan secara hukum baik pidana maupun perdata atas laporan, kesaksian yang akan, sedang,

Berbagai upaya perlindungan telah dilakukan oleh Komnas HAM, Komnas Perempuan dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebagai Lembaga Negara yang memberikan perhatian serius

Perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi saksi korban dalam suatu tindak pidana pemerkosaan, apakah terjamin hak-hak anak tersebut dan hak pendampingan dan

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Saksi Korban Tindak Pidana Pemerkosaan Dalam Memperoleh Hak Pelayanan Dan Hak Pendampingan Ditinjau Dari Undang-Undang

1) Saksi, Korban dan pelapor tidak dapat dituntut secara hukum baik pidana maupun perdata atas laporan, kesaksian yang akan, sedang, atau telah diberikannya. 2)

Penjelasan Pasal menyatakan bahwa Perlindungan hukum dalam ketentuan ini adalah perlindungan terhadap pelapor, pengadu, saksi, atau korban dari segala ancaman yakni segala