TANGERANG SELATAN-2016
Nama : M.Yusuf, M.Si,
Lahir : Aceh,24-08- 1965;
Penddikan : S2 MEP/Keuangan Daerah UGM Yogyakarta (2001);
S1-STIA-LAN Jakarta 97 APDN Bandung 1989;
Diklat
Pembuatan LKPD oleh PPA Unpad 2002;
Workshop Penilaian aset daerah oleh PPA-UGM Yogyakarta (2002);
Pembuatan pertanggungjawaban Kepala Daerah (2003) oleh Depdagri;
Koreksi neraca awal laporan keuangan pemerintah daerah oleh Komite Standar Akuntansi Sektor Publik IAI di Jakarta (2007),
Pengelolaan barang milik daerah oleh Depdagri di Cisarua Bogor (2003) dan tahun 2001di Jakarta;
Diklat Calon Widyaiswara 2010 Oleh LAN-RI di Jakarta
Pengalaman
Widyaiswara Madya Manajemen Keuangan/AsetMilik Daerah & Manaj Perkantoran Modern Pada Kementerian Dalam negeri (Sejak 1 April 2011)
10 Th Menjadi Pejabat eselon IV dan III pd Bid Aset Kota Tangerang
Dosen STISIP YUPPENTEK Tangerang;
Sering diminta pemda lain menjadi Nara sumber teknis pengelolaan aset daerah
Penulis Buku:
8 Langkah Pengelolaan Aset Daerah Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah terbaik (2009)
8 Langkah Kreatif Tata Kelola pemerintah dan pemerintah daerah : Strategi menguasi pikiran karena dahsyartnya pengaruh prilaku dan sikap dalam jabatan Publik (2011)
Penulis artikel tentang bisnis dan pemerintahan pada website pribadi dengan e-mail [email protected];
HP 081316561965
2. RKBMD & P-ANGGARAN
3. PENGADAAN
4. PENGGUNAAN
7.PENILAIAN
8. PEMINDAHTANGANAN 9. PEMUSNAHAN
10.PENGHAPUSAN
6. PENGAMANAN &
PEMELIHARAAN
5. PEMANFAATAN
11. PENATAUSAHAAN 12. BINWASDAL
13. BMD POLA BLU DAN RUMAH NEGARA
14. TGR DAN SANKSI
MARI KELOLA DAN TERTIBKAN BARANG MILIK DAERAH SEBAGAI TANGGUNG JAWAB KEPADA MASYARAKAT
RUANG LINGKUP PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN 2016
Created by M.Yusuf
1. PEJABAT PENGELOLA BMD 2. RKBMD & P-ANGGARAN
3. PENGADAAN
4. PENGGUNAAN
7.PENILAIAN
8. PEMINDAHTANGANAN 9. PEMUSNAHAN
10.PENGHAPUSAN
6. PENGAMANAN &
PEMELIHARAAN
5. PEMANFAATAN
Gub/Bup/Wal-Pemegang Kekuasaan Sekda selaku Pengelola pejabat Pentausahaan adalah adalah Kepala SKPD ditetapkan KDH PB/KPB adalah K SKPD ditetapkan KDH apabila dilimpahkan ke KPB ditetampak KDH
Prinsip: Tusi, Brg lama, Kbthn riil
Berpedoman pd Standar Brg, kebutuhan dan harga
Setiap thn setalh Renja SKPD
Dasar usulan Baru u/RKA Mengacu pd Renja
Usul RKPBMD
RKBMD dasar RKA
Lingkup: pengadaan, Pelihara, manfaat, pindahtangan dan
hapus
Prinsip
Efesian
Ekono ms
Akunta
bel Laporan Penggunaan oleh Pengguna untuk ditetapkan status KDH atau Pengelola Bdsrkan delegasi dan konisisi Menettapkan Penggunaan
Matrik Transformasi
Kondisi tertentu krn nilai dan dokumen selain tanah
ditetapkan secara tahunan
Untuk Neraca, Pemanfaatan dan Pemindahtanganan
Pengecualian : Hibah dan Pinjam Pakai
Nilai Neraca sesuai SAP
Penilai Untuk Pemanfaatan oleh penilai Pemerintah atau publik
Menenetukan Keterampilan dan Kebiasaan Tenaga Kediklatan
Mengetahui Karakteristik dan Kompetensi dan Metodologi Yang
diajarkan Dilakukan apabila tidak
digunakan Bentuk: Jual, Tukar, Hibah, PMD
Apabila Tidak dapat digunakan Apabila Tidak dapat
dimanfaatakan Apabila Tidak dapat
dipindahtangankan
allusion lain saes Per UU 11. PENATAUSAHAAN
12. BINWASDAL
13. BMD POLA BLU DAN RUMAH NEGARA
14. TGR DAN SANKSI
Pengurus pada Pengelola dan Pengguna/KPB di Tetapkan KDH
Efektif
Transp aran adil
dilaksankan oleh Pengelola BMD atas Persetujuan KDH
dilaksankan oleh Pengguna BMD atas Persetujuan Pengelola
Bentuk Sewa, Pinjam Pakai, KSP, BGS/BSG, KSP Infrastruktur
Dari daftar Pengguna
Dari daftar Pengelola
Dari daftar BMD Pembukuan
Inventarisasi
Bina: menteri
Wasdal:
Pengguna : memantau dan
Menertibkan Wasdal:
Pengelola : Memantau dan
Investigasi
Kekayaan BLUD tidak dipisahkan
Pengelolaan Berpedoman Pada Aturan BMD kecuali Thdp Barang yg sepenuhnya digunakan
BLUD sesuai Per UU
Rumah Negara: tempat Hunian Pejabat Negara
atau PNS Daerah setempat
MARI KELOLA DAN TERTIBKAN BARANG MILIK DAERAH SEBAGAI TANGGUNG JAWAB KEPADA MASYARAKAT
PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN 2016
Created by M.Yusuf
6. PENGAMANAN &
PEMELIHARAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SKEMA SERTIFIKASI KKNIPDN/KKNI
AHLI
TEHNISI/ANALIS
OPERATOR
JPT JAB ADMINISTRASI JAB FUNSIONAL
Utama
Madya
Pratama
Administrator
Pengawas
Pelaksana
AhliKeterampilan
Utama
Madya
Muda
Pertama
Penyelia
Mahir
Trampil
Pratama
LANGKAH ANALISIS PEMBELAJARAN BASIS KOMPETENSI
KOMPETENSI:
1. MANAJERIAL; 2. TEKNIS; 3. SOSIOKULTURAL, DAN 4. PEMERINTAHAN
12/6/2021
Created by M.Yusuf 21
PENDAHULUAN
DELAPAN LANGKAH PENGELOLAAN ASET DAERAH
1. KENALI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN OPINI BPK
2. KENALI KARAKTERISTIK ASET DAERAH 3. PELAJARI ADMINISTRASI ASET DAERAH
4. LAKUKAN PERENCANAAN PENGADAAN ASET DAERAH DENGAN TEPAT
5. CATAT ASET TETAP SESUAI KARAKTERISTIKNYA 6. CATAT PERSEDIAAN BARANG DAN ASET LAINNYA 7. OPTIMALISASI PENGGUNAAN ASSET DAERAH
8. GABUNGKAN SEMUA MENJADI SATU
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH SKPD
•Laporan Arus kas,
•laporan Realisasi Anggaran,
•Neraca Daerah
•Catatan Atas laporan Keuangan
•LO
•SILPA
•Ekuitas
•laporan Realisasi Anggaran,
•Neraca Daerah
•Catatan Atas laporan Keuangan
•LO
•SILPA
•Ekuitas
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 26.598.470.148,49 8.491.907.276,60 Kas di Bendahara Penerimaan - - Kas di Bendahara Pengeluaran 503.591.198,38 249.009.255,28 Investasi Jangka Pendek - - Piutang Pajak 1.258.819.267,55 1.739.122.813,21 Piutang Retribusi 3.205.716,98 - Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 28.064.654,53 - Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 13.396.230,19 78.408.353,77 Piutang Lainnya 2.581.686.661,51 3.367.790.597,77
Persediaan 1.445.836.915,47 1.026.720.374,68
Jumlah Aset Lancar 32.433.070.793,09 14.952.958.671,32
INVEST ASI JANGKA PANJANG Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 10.310.368.368,30 11.171.165.356,79 Jumlah Investasi Permanen 10.310.368.368,30 11.171.165.356,79 Jumlah Investasi Jangka Panjang 10.310.368.368,30 11.171.165.356,79
ASET T ET AP
Tanah 173.676.563.326,09 167.743.824.444,38
Peralatan dan Mesin 45.557.121.688,52 41.860.025.015,16 Gedung dan Bangunan 130.656.476.622,70 120.896.485.680,85 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 232.569.914.798,53 206.830.637.580,50 Aset Tetap Lainnya 2.256.448.039,35 1.452.070.469,45 Konstruksi dalam Pengerjaan 462.636.057,33 1.241.341.765,57 Akumulasi Penyusutan - - Jumlah Aset T etap 585.179.160.532,53 540.024.384.955,91
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 9.477.526.959,25 7.532.926.721,13 Jumlah Dana Cadangan 9.477.526.959,25 7.532.926.721,13
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran
Tuntutan Perbendaharaan 2.188.679,25 - Tuntutan Ganti Rugi 11.370.752,45 17.406.037,74 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 2.918.928.344,15 2.918.928.344,15 Aset Tak Berwujud 635.015.834,74 184.394.429,78 Aset Lain-lain 65.161.068,11 96.299.200,57 Jumlah Aset Lainnya 3.632.664.678,71 3.217.028.012,23
641.032.791.331,87
576.898.463.717,39
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga 32.091.035,09 89.058,11 Utang Bunga 133.148.342,61 145.883.756,38 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 236.901.195,28 236.901.413,32 Utang Jangka Pendek Lainnya 66.191.320,75 115.297.928,11 Jumlah Kew ajiban Jangka Pendek 468.331.893,74 498.172.155,93
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang Lainnya 2.250.561.354,81 2.487.462.550,09 Jumlah Kew ajiban Jangka Panjang 2.250.561.354,81 2.487.462.550,09
2.718.893.248,56
2.985.634.706,02
EKUIT AS DANA
EKUIT AS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 27.069.970.311,77 8.740.916.531,88 Pendapatan yang Ditangguhkan
Cadangan Piutang 3.885.172.530,75 5.185.321.764,75 Cadangan Persediaan 1.445.836.915,47 1.026.720.374,68 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (436.240.858,65) (498.172.155,93)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 31.964.738.899,34 14.454.786.515,39
EKUIT AS DANA INVEST ASI
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 10.310.368.368,30 11.171.165.356,79 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 585.179.160.532,53 540.024.384.955,91 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 3.632.664.678,71 3.217.028.012,23 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang (2.250.561.354,81) (2.487.462.550,09)
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 596.871.632.224,72 551.925.115.774,84
EKUIT AS DANA CADANGAN
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 9.477.526.959,25 7.532.926.721,13 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 9.477.526.959,25 7.532.926.721,13
638.313.898.083,31
573.912.829.011,37 641.032.791.331,87
576.898.463.717,39 NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH EKUIT AS DANA
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUIT AS DANA
……….., ……….
GUBERNUR/BUPAT I/WALIKOT A JUMLAH ASET
URAIAN 2007 2006
PEMERINT AH PROVINSI/KABUPAT EN/KOT A XXXXXXXXX
OPINI BPK
WTP
WDP
ADEVERS
DISCLAIMERS
WTP (UNQUALIFIED OPINION ) yaitu Auditor telah Meyakini:
secara material penyajian laporan keuangan dilakukan telah sesuai SAP (PP 71/2010), tidak ada salah saji material;
Sistem pengendalian intern yang dibangun/diterapkan telah cukup memadai, sehingga dapat mengamankan harta dan kebijakan manajemen;
Semua transaksi yang dilakukan telah sesuai ketentuan yang berlaku (tidak ada temuan yang material yang mempengaruhi opini auditor)
Patuh Terhadap Peraturan Perundangan
KENALI KARAKTERISTIK ASET
DAERAH PP 27/2014 DAN PP 71/2010
1. Golongan Tanah
2. Golongan Peralatan dan Mesin (9 jenis) 3. Golongan Gedung dan Bangunan
4. Golongan Jalan, Irigasi dan Jaraingan 5. Golongan Aset tetap Lainnya (3 jenis)
6. Golongan Kontruksi dalam Pengerjaan dan
Dalam Bulletin teknis Standar Akuntansi pemerintahan nomor 01 selain asset tersebut terdapat asset lainnya terdiri dari software computer, Tagihan
penjualan angsuran, TP/TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga dan aset lainnya serta persediaan
FORMAT RKBMD 32 FORM
1. USULAN RKBMD PENGADAAN PADA KPB
2. USULAN RKBMD PEMELIHARAAN PADA KPB
3. PENYAMPAIAN HASIL PENELAAHAN RKBMD OLEH PB 4. HASIL PENELAAHAN RKBMD PENGADAAN OLEH
PENGGUNA
5. HASIL PENELAAHAN RKBMD PEMELIHARAAN OLEH PENGGUNA
6. RKBMD PENGADAAN PADA KPB
7. RKBMD PEMELIHARAAN PADA KPB
8. USULAN RKBMD PADA PENGGUNA BARANG
9. USULAN RKBMD PEMELIHARAAN PADA PENGGUNA BARANG
10. PENYEMPAIAN HASIL PENELAHAAN RKBMD OLEH PENGELOLA BARANG
FORMAT RKBMD 32 FORM
11 HASIL PENELAAHAN RKBMD PENGADAAN OLEH PENGELOLA BARANG
12 HASIL PENELAHAAN RKBMD PEMELIHARAAN OLEH PENGELOLA BARANG
13 RKBMD PENGADAAN PADA PB
14 RKBMD PEMELIHARAAN PADA PB
15 RKBMD PENGADAAN PROVINSI/KAB/KOTA
16 RKBMD PEMELIHARAAN PROVINSI/KAB/KOTA
17 USULAN PERUBAHAN RKBMD PENGADAAN PADA KPB
18 USULAN PERUBAHAN RKBMD PENGADAAN PADA KPB
19 PENYAMPAIAN HASIL PENELAAHAN USULAN
FORMAT RKBMD 32 FORM
21 PERUBAHAN HASIL PENELAHAAN RKBMD PEMELIHARAAN OLEH PB 22 PERUBAHAN RKBMD PENGADAAN PADA KPB
23 PERUBAHAN RKBMD PEMELIARAAN PADA KPB
24 PERUBAHAN USULAN RKBMD PENGADAAN PADA PB 25 PERUBAHAN USULAN RKBMD PB
26 PENYAMPAIAN HASIL PENELAAHAN USUALN RKBMD OLEH PENGELOLA BARANG
27 PERUBAHAN HASIL PENELAAHAN RKBMD PENGADAAN OLEH PENGELOLA BARANG
28 PERUBAHAN HASIL PENELAAHAN RKBMD PEMELIHARAAN OLEH PENGELOLA BARANG
29 PERUBAHAN RKBMD PENGADAAN PADA PB 30 PERUBAHAN RKBMD PEMELIHARAAN PADAPB
31 PERUBAHAN RKBMD PENGADAAN PROVINSI/KAB/KOTA
32 PERUBAHAN RKBMD PEMELIHARAAN PROVINSI/KAB/KOTA
Catat aset tetap sesuai karakteristiknya Kedalam KIB, KIR, dan laporan-laporan
Tanah (Tanah Yang Dipergunakan Untuk Bangunan, Taman, Pertanian, Tanah Yang Dipergunakan Untuk Jalan, Jembatan dan Irigasi;)
Peralatan dan Mesin;(Pencatatan Alat-Alat Berat, Pencatatan Alat Angkutan, Pencatatan Alat Bengkel dan Alat ukur, Pencatatan Alat Pertanian dan
Peternakan, Pencatatan Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Pencatatan Alat kedokteran Pencatatan Alat Laboratorium, Alat- alat Persenjataan .
Pencatatan Golongan Gedung dan Bangunan;(Bangunan Gedung; Pencatatan Bangunan Monumen; Bangunan Bukan Gedung; Jalan dan Bangunan Air;
Pencatatan Jalan , Jembatan: (Pencatatan Bangunan Air dan Irigasi, Pencatatan Instalasi , Pencatatan Jaringan)
Pencatatan Golongan Aset Tetap Lainnya; (Buku perpustakaan, Tumbuh- tumbuhan dan hewan serta barang bercorak kesenian)
CATAT KEDALAM FORM
KLIK CONTOH FORM TANAH
KLIK CONTOH FORM GEDUNG
KLIK CONTOH FORM JALAN
KLIK CONTOH FORM APK
KLIK CONTOH FORM ANGKUTAN
CATAT PERSEDIAAN BARANG
DAN ASET LAINNYA
Barang Persediaan aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang diperoleh untuk maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal laporan
Tanggal Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 05/02/2007 alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)Bola Dunia 80 gram 2007 20 2/5/2007
/2/PU/2007 05/02/2007 alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)Bola Dunia 80 gramsubdin1 5 15/2/2007 05/02/2007 alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)Bola Dunia 80 gramsubdin2 5 15/2/2007 05/02/2007 alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)Bola Dunia 80 gramsubdin3 5 15/2/2007 2 05/02/2007 Lampu Pijar Philip 80 Watt 2007 10
2/5/2007
89/pi/07 05/02/2007 Lampu Pijar Philip 80 Watt TU/kasubag umum 10 16 /2/ 2007
3 05/02/2007 Lampu Neon Philip 40 Watt 2007 10
2/5/2007
89/pl/07 05/02/2007 Lampu Neon Philip 40 Watt TU/Kasubag Umum 10 16 /2/2007
4 05/02/2007 Kabel Listrik 3X2,5 Eterna 2007 1
2/5/2007
89/pi/07 05/02/2007 Kabel Listrik 3X2,5 Eterna TU/kasubag umum 1 16/2/2007
JUMLAH 41 36
NIP. ……….
NIP. ……….
( ………) (
………
Tgl.No. Surat Penyerahan Nama Barang/jenis
Barang Tanggal
Diterima
Tgl./No.
Kontrak/SP/
SPK Jumlah/
Satuan Tahun
Pembuatan
Berita Acara Pemeriksaan
SKPD KAB/KOTA PROVINSI
BUKU BARANG PAKAI HABIS
Ket.
No. Merk/ Ukuran
PENERIMAAN PENGELUARAN
Tanggal Dikeluarkan
Diserahkan Kepada
Jumlah Satuan/
Barang Nama Barang/jenis
Barang Merk/ Ukuran
………...,
PENYIMPAN BARANG KEPALA SKPD
No Kartu: 1
: Habis Pakai Spesifikasi :
Satuan : Rim alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)
1 3 4 5 6
1 5 Pebruari 2007 20 0
2 5 Pebruari 2007 0 5 15 Subdin 1
3 5 Pebruari 2007 0 5 10 Subdin 2
4 5 Pebruari 2007 0 5 5 Subdin 3
20 15 5
JUMLAH 2
KARTU BARANG
Ket.
No. Tanggal Masuk Keluar Sisa
SKPD KAB/KOTA PROVINSI
: ………..
: ………..
: ………..
( ………) NIP. ……….
Nama Barang
PENYIMPAN BARANG KEPALA SKPD
…………., ……….
( ………) NIP. ……….
Nama Barang Kartu No : 1
Satuan Spesifikasi : kop surat uk kwarto
Masuk Keluaran Sisa Bertambah Berkurang Sisa
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2/5/2007, 2/PU/2007 alat tulis kantor (Kop surat ukuran kwarto)20 25.000 500.000 - 500.000
5 15 0 125.000 375.000
5 10 0 125.000 250.000
5 5 - 125.000 125.000
20 15 5 500.000 375.000 125.000 JUMLAH
PENYIMPAN BARANG
NIP. ……….
( ………) NIP. ……….
( ………) ..., ………
KARTU PERSEDIAAN BARANG
Ket.
No./Tgl. Surat Dasar Penerimaan/
Pengeluaran Gudang
Tanggal
1
Jumlah Harga Barang Yang Diterima/ Yang Dikeluarkan/Sisa
02/06/2007 SKPD
KAB/KOTA PROVINSI
:
………
:
………
:
………
Barang-barang
Harga Satuan
02/07/2007 02/05/2007
Uraian
ATASAN LANGSUNG 02/05/2007
Laporan BMD Pakai Habis
Klik Contoh Formulir
Mutasi BMD
Perpindahan BMD dari Suatu SKPD kepada SKPD lain yang mempengaruhi Jumlah Neraca SKPD
Mutasi tambah adalah penambahan BMD dengan data Dasar tahun sebelumnya
Mutasi kurang adalah pengurangan BMD dengan Data Dasar tahun sebelumnya
Form Mutasi
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ASSET DAERAH
Birokasi Pemerintahan; Pengelolaan asset daerah tidak terlepas dari pekerjaan birokrasi yang dimulai dari penentuan kebijakan, pembukuan, pemberdayaan serta pemanfaatannya;
Isu-isu Stretegis dalam pengelolaan asset daerah;
Tuntutan masyarakat harus didasarkan Value for money, KSP, Aset yang tidak termanfaatkan
dioptimalkan untuk kepentingan pengembangan ekonomi dan sosial.
Pelaksanaan optimalisasi dan dasar hukum yang membatasi; banyak peraturan yang terkait, faktor fungsi, nilai dan prosedur merupakan kata kunci lancarnya optimalisasi;
Upaya optimalisasi: dengan cara sewa, kerjasama, BOT dan BTO.
Catat aset tetap sesuai karakteristiknya
• Tanah (Tanah Yang Dipergunakan Untuk Bangunan, Taman, Pertanian, Tanah Yang Dipergunakan Untuk Jalan, Jembatan dan Irigasi;)
• Peralatan dan Mesin;(Pencatatan Alat-Alat Berat, Pencatatan Alat Angkutan,
Pencatatan Alat Bengkel dan Alat ukur, Pencatatan Alat Pertanian dan Peternakan, Pencatatan Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Pencatatan Alat kedokteran Pencatatan Alat Laboratorium, Alat-alat Persenjataan .
• Pencatatan Golongan Gedung dan Bangunan;(Bangunan Gedung; Pencatatan Bangunan Monumen; Bangunan Bukan Gedung; Jalan dan Bangunan Air;
• Pencatatan Jalan , Jembatan: (Pencatatan Bangunan Air dan Irigasi, Pencatatan Instalasi , Pencatatan Jaringan)
• Pencatatan Golongan Aset Tetap Lainnya; (Buku perpustakaan, Tumbuh-tumbuhan dan hewan serta barang bercorak kesenian)
• Untuk memastikan Barang akurat maka diperlukan Rekonsiliasi
CATAT PERSEDIAAN BARANG DAN ASET LAINNYA
Barang Persediaan aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang diperoleh untuk
maksud untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal laporan
Rekonsiliasi
• Rekonsiliasi adalah perbuatan
menyelesaikan perbedaan dalam rangka penetapan pos-pos yang
diperlukan untuk mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau
lebih yang mempunyai hubungan satu dengan lain dan atau ikhtisar yg
memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih
Harga/Nilai Perolehan
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, nilai tanah, peralatan dan mesin,
gedung/bangunan jalan, irigasi dan jaringan serta aset tetap lainnya yang dicantumkan dalam neraca awal adalah nilai wajar pada tanggal neraca awal.
Nilai wajar yang dimaksud adalah harga perolehan jika aset tersebut dibeli setahun atau kurang dari tanggal neraca awal, jika ada alasan tidak
menggunakan NJOP/nilai perolehan maka dapat menggunakan nilai yang dilakukan penilai
pemerintah atau penilai publik.
Definisi Harga Perolehan
Tanah
•Biaya perolehan mencakup harga
pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh hak seperti biaya
pengurusan sertifikat, biayapematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya
lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.
Peralatan dan Mesin
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran
yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai
siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung
lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
Gedung dan Bangunan
Biaya perolehan gedung dan bangunan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga
pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
Apabila penilaian Gedung dan Bangunan
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.
Jalan, irigasi dan Jaringan
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan
jaringan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan
jaringan tersebut siap pakai.
Perolehan Gedung dan Bangunan melalui Pembelian Tunai Pada tanggal 20 April 2009, Satker ABC melakukan pembelian sebuah
kompleks gedung perkantoran dengan rincian:
harga beli tanah Rp8 miliar, dan harga beli gedung kantor Rp12 miliar, biaya notaris dan balik nama Rp60 juta, dan pajak Rp2 miliar.
Pembelian tersebut dilakukan secara tunai melalui SPM/SP2D LS. Biaya perolehan
gedung perkantoran, termasuk nilai tanahnya adalah sebesar:
Harga Perolehan
Harga perolehan Jumlah (Rp)
22.060.000.000
Harga beli tanah 8.000.000.000 Harga beli gedung 12.000.000.000 Biaya Notaris dan balik nama 60.000.000
Pajak 2.000.000.000
Total
22.060.000.000Metode Rata-rata tertimbang
•Untuk mengalokasikan biaya notaris, balik nama, dan pajak dapat dilakukan
dengan rata-rata tertimbang, sehingga nilai masing-masing tanah serta gedung dan
bangunan adalah
•Tanah = Rp8 miliar + (Rp2.060.000.000 X 8/20) = Rp8.824.000.000
•Bangunan = Rp12 miliar + (Rp2.060.000.000 X 12/20) = Rp13.236.000.000
•Jumlah 8.824.000.000+13.236.000.000=22.060.000.000
Nama Jumlah .
Meja 1/2 Biro 10 6,84 % 4.636.726,17
Meja 1/2 Biro 50 36,08 % 24.471.610,33
Meja 1/2 Biro 5 3,76 % 2.550.199,39
Meja 1/2 Biro 10 7,75 % 5.254.956,32
Kursi Lipat 120 45,58 % 30.911.507,79
100
% 67.825.000,00
Nilai nama barang tersebut catat pada KIB Alat Rumah tangga dan alat kantor
495.000
2.475.000 510.000
5.100.000 450.000
4.500.000 475.000
23.750.000
2.000.000,00
136.726,17
911.507,79
154.956,32
75.199,4
721.610,33
250.000
30.000.000 65.825.000 JUMLAH
Diasumsikan pemda pada tahun 2008 membeli 10 Meja 1/2 Biro merek Kencana dengan harga @ Rp. 450.000, Meja 1/2biro merek kencana tipe A sebanyak 50 buah @ Rp. 475.000, merek jati Medan sebanyak 5 buah @ RP 495.000 dan merek Kencana
Type B 10 buah @Rp.510.000 serta kursi lipat sebanyak 120 buah @ Rp 250.000 dengan jumlah Rp.65.825.000 dan biaya untuk honor dan administrasi Rp. 2.000.000,00 maka harga perolehan masing-masing apk tersebut dihitung dibawah ini
Uraian
% Proporsi Biaya Harga Perolehan Jumlah Harga pokok
Harga Kontrak Pokok
Asal angka ini dari
BKU/BB/SPJ pd Bhdwn CARA LAIN
Nama Jumlah .
Meja 1/2 Biro 10 6,84 % 4.636.726,17
Meja 1/2 Biro 50 36,08 % 24.471.610,33
Meja 1/2 Biro 5 3,76 % 2.550.199,39
Meja 1/2 Biro 10 7,75 % 5.254.956,32
Kursi Lipat 120 45,58 % 30.911.507,79
100
% 67.825.000,00
Nilai nama barang tersebut catat pada KIB Alat Rumah tangga dan alat kantor
495.000
2.475.000 510.000
5.100.000 450.000
4.500.000 475.000
23.750.000
2.000.000,00
136.726,17
911.507,79
154.956,32
75.199,4
721.610,33
250.000
30.000.000 65.825.000 JUMLAH
Diasumsikan pemda pada tahun 2008 membeli 10 Meja 1/2 Biro merek Kencana dengan harga @ Rp. 450.000, Meja 1/2biro merek kencana tipe A sebanyak 50 buah @ Rp. 475.000, merek jati Medan sebanyak 5 buah @ RP 495.000 dan merek Kencana
Type B 10 buah @Rp.510.000 serta kursi lipat sebanyak 120 buah @ Rp 250.000 dengan jumlah Rp.65.825.000 dan biaya untuk honor dan administrasi Rp. 2.000.000,00 maka harga perolehan masing-masing apk tersebut dihitung dibawah ini
Uraian
% Proporsi Biaya Harga Perolehan Jumlah Harga pokok
Harga Kontrak Pokok
Ciptakan Sebuah Sistem
Struktur Organisasi yaitu Pejabat pengelola aset daerah
Ciptakatan Sistem dan Prosedur; dengan Perda &
Pergub/Perwal/Perbup
Pengolahan Data dan Pelaporan; dengan membuat kegiatan &
melaksanakan
Pengendalian dan Pengawasan; sikapi semua peraturan yang terkait ketika merencanakan, melaksanakan untuk
pertanggungjawaban
Publikasi; (Sistem Informasi Asset Daerah dan Teknologi Internet Sebagai Alat Publikasi)
Daftar Jumlah dan Nilai Aset
1
1 TANAH
2 PERALATAN DAN MESIN a. Alat-alat Besar b. Alat-alat Angkutan
c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur d. Alat-alat Pertanian/Peternakan e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga f. Alat-alat Studio dan Komunikasi g. Alat-alat Kedokteran
h. Alat-alat Laboratorium i. Alat-alat Keamanan 3 GEDUNG DAN BANGUNAN
a. Bangunan Gedung b. Bangunan Monumen c. Bangunan Bukan Gedung a. Jalan dan Jembatan b. Bangunan Air/Irigasi c. Instalasi
d. Jaringan
4 ASET TETAP LAINNYA a. Buku Perpustakaan
b. barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan c. Hewan Ternak dan Tumbuhan 5 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 6
a Asset Tidak Berwujud b. Tagihan penjualan angsuran c. TP/TGR
d. Kemitraan dengan Pihak Ketiga e. Asset lain-lain
7
Sumber : PP 24 Tahun 2005 dan bulletin Teknis Penyusunan Neraca Awal, serta Permendagri No 17 Tahun 2007 Jumlah
TAHUN ………(SEBELUMNYA) TAHUN ……..(AKHIR)
JUMLAH BARANG (Unit) HARGA/NILAI (Rp) JUMLAH BARANG (Unit) HARGA/NILAI (Rp) 2
Nama/Jenis Barang No.
PERSEDIAAN (BELANJA BARANG DAN JASA) ASET LAINNYA
Penyusutan
Lampiran I PP Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 07 Paragraf 53 menyatakan bahwa Penyusutan didefinisikan sebagai alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan selama masa manfaat yang bersangkutan. Pencatatan
penyusutan ini merupakan salah satu
penanda pemberlakuan basis akrual dalam SAP.
10/9/12 - 10/13/12
Metode Penyusutan
10/9/12 - 10/13/12
Buletin Teknis Nomor 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual
kendaraan atau mesin, misalnya, secara teknis dapat dilengkapi dengan keterangan dari
1
produsen tentang potensi total jarak yang dapat ditempuh atau potensi total jam kerja
2
penggunaan. Akan tetapi, unit manfaat dari aset tetap seperti komputer, gedung, atau jalan,
3
misalnya relatif lebih tidak dapat dikuantifikasi. Akibatnya, untuk aset yang tidak mempunyai
4
unit manfaat yang dapat dihitung dengan spesifik, dipakailah indikator pengganti seperti
5
prakiraan potensi masa manfaat.
6
Terhadap aset tetap yang indikasi potensi manfaatnya dikaitkan dengan panjang
7
masa manfaat, perhitungan penyusutannya secara individual atau secara berkelompok
8
membutuhkan ketetapan prakiraan tentang masa manfaatnya. Masa manfaat ini secara
9
teknis akan bergantung dari karakteristik fisik atau teknologi, cara pemanfaatan, atau
10
intensitas pemanfaatannya. Oleh karena sifat fisik dan kerentanannya terhadap perubahan
11
teknologi, misalnya perangkat komputer, akan dianggap memiliki masa manfaat yang lebih
12
pendek daripada gedung dan bangunan. Intensitas dan cara pemakaian bus pegawai
13
dibandingkan dengan lemari pajangan misalnya, akan mengarahkan pada anggapan bahwa
14
masa manfaat bus pegawai lebih pendek daripada masa manfaat lemari pajangan.
15
Terhadap aset tetap yang indikasi potensi manfaatnya dikaitkan dengan indikator
16
total unit manfaat potensial, perhitungan penyusutannya secara individual atau secara
17
berkelompok membutuhkan ketetapan prakiraan tentang total unit manfaat potensial.
18
Manfaat aset dengan indikator manfaat yang spesifik ini secara teknis akan bergantung
19
pada karakteristik fisik atau teknologi, cara pemanfaatan, atau intensitas pemanfaatannya
20
juga. Pada kelompok aset tetap, misalnya peralatan dan mesin, mungkin akan dijumpai
21
bahwa intensitas pemanfaatan kendaraan yang diukur dalam jarak perjalanan yang
22
ditempuh, berbeda satu sama lain. Jumlah jarak yang ditempuh oleh bus pegawai, misalnya
23
akan berbeda dari jarak yang ditempuh oleh mobil dinas kepala kantor.
24
Perbedaan masa manfaat dan intensitas pemanfaatan ini perlu diketahui untuk
25
menetapkan metode penyusutan. Terhadap aset tetap yang indikasi potensi manfaatnya
26
dikaitkan dengan panjang masa manfaat dapat dipilih metode penyusutan garis lurus atau
27
saldo menurun berganda. Dalam hal ini, masa manfaat akan menjadi dasar perhitungan
28
penyusutan.
29
Intensitas pemanfaatan aset akan mempengaruhi pemilihan metode penyusutan unit
30
produksi. Dalam hal ini, intensitas pemanfaatan akan diukur dengan unit kapasitas atau
31
produksi yang termanfaatkan. Pada gilirannya, unit kapasitas atau produksi yang
32
termanfaatkan ini akan dibandingkan dengan seluruh potensi kapasitas/produksi yang
33
dikandung oleh suatu aset tetap.
34
Hanya dengan terpenuhinya ketiga prasyarat di atas, penyusutan dapat dihitung.
35
Tanpa prasyarat pertama, maka kedua prasyarat terakhir menjadi tidak relevan. Sedangkan
36
perhitungan tiap metode penyusutan memang membutuhkan kuantifikasi prasyarat kedua
37
dan ketiga. Hal ini tampak dari rumusan perhitungan penyusutan tiap metode sebagai
38
berikut:
39 40
a. Metode Garis Lurus
41 42
Nilai yang dapat disusutkan
43
Penyusutan per periode =
44
Masa manfaat
45 46 47 48
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 6
Metode Penyusutan
10/9/12 - 10/13/12 Buletin Teknis Nomor 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual
b. Metode Saldo Menurun Berganda 1
2
Penyusutan per periode = 3
(Nilai yang dapat disusutkan – akumulasi penyusutan periode 4
sebelumnya) X Tarif Penyusutan*
5
*tarif penyusutan dihitung dengan rumus 6
7
1 8
X 100% X 2 9
Masa manfaat 10
11
c) Metode Unit Produksi 12
13
Penyusutan per periode = 14
Produksi Periode berjalan X Tarif Penyusutan**
15 16
Nilai yang dapat disusutkan 17
**tarif penyusutan dihitung dengan = 18
Perkiraan Total Output 19
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 7
Metode Penyusutan Permendagri 64/2013
10/9/12 - 10/13/12
15
untuk pemeliharaan gedung dan bangunan sama dengan atau melebihi dari Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
c) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.
Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel berikut.
Contoh Tabel
Masa Manfaat Aset Tetap
Kodefikasi Uraian
Masa Manfaat
(Tahun)
1 3 ASET TETAP
1 3 2 Peralatan dan Mesin
1 3 2 01 Alat-Alat Besar Darat 10
1 3 2 02 Alat-Alat Besar Apung 8
1 3 2 03 Alat-alat Bantu 7
1 3 2 04 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 1 3 2 05 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 2 1 3 2 06 Alat Angkut Apung Bermotor 10 1 3 2 07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 3 1 3 2 08 Alat Angkut Bermotor Udara 20
1 3 2 09 Alat Bengkel Bermesin 10
1 3 2 10 Alat Bengkel Tak Bermesin 5
1 3 2 11 Alat Ukur 5
1 3 2 12 Alat Pengolahan Pertanian 4 1 3 2 13 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan
Pertanian 4
1 3 2 14 Alat Kantor 5
1 3 2 15 Alat Rumah Tangga 5
1 3 2 16 Peralatan Komputer 4
1 3 2 17 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 5
1 3 2 18 Alat Studio 5
Tabel Kelompok Aset Tetap
10/9/12 - 10/13/1215
untuk pemeliharaan gedung dan bangunan sama dengan atau melebihi dari Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
c) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.
Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel berikut.
Contoh Tabel
Masa Manfaat Aset Tetap
Kodefikasi Uraian Masa
Manfaat (Tahun)
1 3 ASET TETAP
1 3 2 Peralatan dan Mesin
1 3 2 01 Alat-Alat Besar Darat 10
1 3 2 02 Alat-Alat Besar Apung 8
1 3 2 03 Alat-alat Bantu 7
1 3 2 04 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 1 3 2 05 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 2 1 3 2 06 Alat Angkut Apung Bermotor 10 1 3 2 07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 3 1 3 2 08 Alat Angkut Bermotor Udara 20
1 3 2 09 Alat Bengkel Bermesin 10
1 3 2 10 Alat Bengkel Tak Bermesin 5
1 3 2 11 Alat Ukur 5
1 3 2 12 Alat Pengolahan Pertanian 4
1 3 2 13 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan
Pertanian 4
1 3 2 14 Alat Kantor 5
1 3 2 15 Alat Rumah Tangga 5
1 3 2 16 Peralatan Komputer 4
1 3 2 17 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 5
1 3 2 18 Alat Studio 5
Tabel Kelompok Aset Tetap
10/9/12 - 10/13/12
16
Kodefikasi Uraian Masa
Manfaat (Tahun)
1 3 2 19 Alat Komunikasi 5
1 3 2 20 Peralatan Pemancar 10
1 3 2 21 Alat Kedokteran 5
1 3 2 22 Alat Kesehatan 5
1 3 2 23 Unit-Unit Laboratorium 8
1 3 2 24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 10 1 3 2 25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15 1 3 2 26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir /
Elektronika 15
1 3 2 27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 10 1 3 2 28 Radiation Aplication and Non Destructive
Testing Laboratory (BATAM) 10
1 3 2 29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7 1 3 2 30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 15
1 3 2 31 Senjata Api 10
1 3 2 32 Persenjataan Non Senjata Api 3 1 3 2 33 Alat Keamanan dan Perlindungan 5
1 3 3 Gedung dan Bangunan
1 3 3 01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 1 3 3 02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50
1 3 3 03 Bangunan Menara 40
1 3 3 04 Bangunan Bersejarah 50
1 3 3 05 Tugu Peringatan 50
1 3 3 06 Candi 50
1 3 3 07 Monumen/Bangunan Bersejarah 50
1 3 3 08 Tugu Peringatan Lain 50
1 3 3 09 Tugu Titik Kontrol/Pasti 50
1 3 3 10 Rambu-Rambu 50
1 3 3 11 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 50 1 3 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
1 3 4 01 Jalan 10
1 3 4 02 Jembatan 50
1 3 4 03 Bangunan Air Irigasi 50
1 3 4 04 Bangunan Air Pasang Surut 50
1 3 4 05 Bangunan Air Rawa 25
1 3 4 06 Bangunan Pengaman Sungai dan
Penanggulangan Bencana Alam 10
1 3 4 07 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan
Air Tanah 30
1 3 4 08 Bangunan Air Bersih/Baku 40
1 3 4 09 Bangunan Air Kotor 40
1 3 4 10 Bangunan Air 40
1 3 4 11 Instalasi Air Minum/Air Bersih 30
1 3 4 12 Instalasi Air Kotor 30
1 3 4 13 Instalasi Pengolahan Sampah 10 1 3 4 14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 10