154 LAMPIRAN 1. MATRIKS FILM THE SECRET LIFE OF PETS
No Scene Video Audio Kode – kode televisi
John Fiske
Interteks Interpretasi 3. Scene 3
Pertemuan pertama Max dengan Ketie
Max: “We met a few years ago and, boy, let me tell you, we got along right away. You know, it was…it was one of those relationships where – where you just know”
Back Sound: Lagu Welcome To New York
Ekspresi wajah:
telinga tidur, alis melengkung, mulut tersenyum
Kamera: Medium shot (Sama seperti penjelasan di scene dua). Heigh angle mampu memberikan kesan objek seolah tampak kecil, lemah, serta terintimidasi Latar: Kardus dengan tulisan “Free puppies” (anak anjing gratis)
Ekspresi wajah seekor anjing yang bahagia adalah pupil mata yang naik, mulut yang terbuka, ekor dinaikkan, lidah dijulurkan (Pradita, 2015)
Max terlihat bahagia ketika ditemukan oleh Katie disebuah kardus. Namun dari kode televisi yang digambarkan dengan seakan menjadi mata Ketie, mejelaskan bahwa Katie merasa kasihan dengan apa yang terjadi pada Max yang malang dengan hidup di sebuah kardus bertuliskan “ Free Puppies”. Dari tulisan tersebut, jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berarti gratis anak anjing. Ini seakan menjelaskan Max sengaja di taruh di kardus tersebut dan
155
membiarkan dirinya sendirian sampai ada seseorang yang mau untuk
mengadopsinya. Di akhir Katielah yang melakukan hal tersebut dan menjelaskan awal pertemuannya dengan Max.
5. Scene 5 Saat Ketie berjalan – jalan bersama Max
(A1)
(A2)
Max: “We’ve been together ever since. Ketie would do anything for me. And I’am her loyal protector”
(Max approaches the remaining pigeon. Bark at it.
The pigeon flaps itw wings and caws at Max) Back Sound: Lagu Welcome To New York
(A1 dan A2)
Ekspresi wajah: Max yang membuka mulutnya, ekor yang naik ke atas, telinga terangkat. Burung merpati
memelototkan matanya
Gaya bicara: Max menggonggong dengan keras.
Suara: kepakan sayap burung merpati yang kuat
Anjing yang percaya diri memiliki ciri – ciri telinga yang maju ke depan, gigi
menyeringai, berdiri kaku, membuka mulut, dan ekornya tegak ke atas. (Ayu, 2015) Ketika anjing merasa tertekan maka
telinganya mengarah ke belakang, pupil matanya melebar, tubuh merendah, dan ekornya turun lunglai (Ayu, 2015)
Dalam hal ini Max dan Ketie diceritakan sebagai pasangan antara majikan dan peliharaan yang saling menjaga satu sama lain. Ini terbukti bahwa Max ingin menjadi pelindung Katie dengan berusaha menyingkirkan burung merpati.
Walau pada akhirnya Max sendiri yang ketakutan saat burung merpati itu berkicau
156
Kamera
A1 dan A2: Medium shot (keterangan sama dengan scene dua)
Dialog: kekerasan verbal
dan mengepakkan sayapnya. Selain itu pada gambar ini burung merpati ini tidak memiliki majikan, karena tidak adanya kalung atau tanda pengenal papun yang dikenakan.
8.
Scene 8 Saat berteduh dari hujan
Max:”Us against the world”
(Suara
gonggongan Max saat mendengar guntur)
Back Sound: Lagu Welcome To New York
Pakaian: jas hujan berwarna kuning Ekspresi wajah:
Ketie tersenyum dan tertawa, Max
membuka mulut lebar – lebar Latar: Teras rumah dengan pintu berwarna hijau Kamera: Medium shot (keterangan sama dengan scene dua)
Kuning menciptakan warna yang memiliki makna perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan kretaif. (Swasty, 2010, p. 47)
Ini memperlihatkan bahwa Max dan Ketie optimis dan percaya diri bersama – sama untuk melawan kehidupan di bumi dalam keadaan apapun. Ini terbukti dari cuaca yang hujan sekalipun, namun Katie dan Max tetap berusaha bertahan dari cuaca hujan.
157 9. Scene 9
Saat Ketie mencuci piring bersama Max di dapur
Max: “I wouldn’t go so far as to call us soul mates…”
Back Sound: Lagu Welcome To New York
Gerakan tubuh:
telinga yang terangkat saat
menjilati makanan di piring yang
diberikan Ketie Latar: berada di sebuah dapur dekat dengan rak – rak piring
Kamera: Medium shot (keterangan sama dengan scene dua)
http://www.apakabardu nia.com/2014/12/meng apa-anjing-senang- menjilat.html
Menjilat makanan sisa manusia yang ada di piring kerap sering disenangi oleh anjing.
Karena secara tidak sadar ada partikel dari manusia yang
menempel pada piring tersebut dan anjing suka dengan kulit manusia yang asin.
Dalam scene ini terlihat bahwa Max sebenarnya tidak memperoleh
makanan yang layak, karena makanan tersebut adalah makanan sisa dari Katie yang akan mencuci piring tersebut. Walau Max suka untuk
melakukan hal itu karena adanya partikel tubuh Katie di dalamnya, tak seharusnya Max memperoleh makanan sisa.
Selayaknya ia memperoleh
makanan anjing yang bersih dan sesuai dengan kebutuhan seekor anjing. Lagi – lagi ini
memperlihatkan kekuasaan Katie
158
terhadap Max.
12
Scene 12 Saat Max akan ditinggalka n oleh Ketie pergi
(A)
(B)
(C)
Max: “…Pretty much every day…”
Ketie: “C’mon Max”
Max: “……She leaves”
Ketie: “ I ‘ll see you to night.”
Max” :”Sometimes I try stuff to get her to stay…”
Ketie: “Okay, sit”
Katie: “Spint “ Katie:”Speak!
“(“Berbicara”) Katie:“Okay, that’s a good boy”
Backsound: The 4 Seasons, Op. 8 No.
1 RV 269 "La prim (By :Lumiere String Quartet)
Eksresi wajah:
Ketie tersenyum kecil. Max terlihat giginya
menggertakkan gigi, mata membelalak Penampilan: Max menggunakan kalung
Gerakan tubuh: Max menggigit syal Ketie yang berjalan, sehingga Max terseret. (Kekerasan fisik)
Ketie: Jalan walaupun Max menggigit syalnya, jari telunjuk tangan kanannya menunjuk dan berdiri tepat di depan Max
Latar: Ruang tamu rumah Katie
Ternyata posisi berdiri di depan anjing sangat membantu
memfokuskan
penglihatan anjing dan gerak tangan
membantu untuk mengkomunikasikan apa yang dimakudkan oleh majikan (Tennant, 2005, p. 12)
Pada scene ini terlihat jelas bahwa Katie berhasil menerapkan perintah kepada Max untuk duduk. Terlihat dari ciri-ciri Katie yang menggunakan jari telunjuk dan cara berdiri di depan Max.
Selain itu, perintah tersebut terjadi karena Max terlihat menggantungkan hidupnya pada Katie, dimana Max tidak mau ditinggalkan oleh Ketie. Ini terbukti dari syal Katie yang digigit oleh Max dan Katie yang tetap berjalan, sehingga Max terseret. Dari kedua keterangan diatas secara jelas menggambarkan bahwa Katie
159
Kamera:
(A,B) Long shoot, digunakan untuk memperlihatkan keluasan suatu suasana dan objek.
(C) Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua) Cahaya:
menggunakan cahaya matahari
memiliki hak penuh terhadap Max.
Sehingga mau tidak mau Max harus mengikuti perintah Katie.
17. Scene 17 Saat apara hewan peliharaan yang lain berkunjung ke rumah Max
Max:”Hey, Chloe, Do you ever wonder where they go during the day?”
Chole: “Do you know what? I just… I don’t really care…”
Max: “May be that’s what its like for yiu. But Ketie and I have a different
relationships. You
Ekspresi wajah:
Chole matanya melirik, telinganya terangkat, mulut terbuka
Max: mata terbelalak, mulut terbuka kecil Kamera: Medium shot (keterangan sama dengan scene dua)
Gerakan tubuh:
Kucing merupakan hewan yang egois, karena pada umumnya kucing hidup secara mandiri. Selain itu sejak awal
diciptakannya, ia merupakan hewan pemburu. (Muhammad A. Suwed, 2011)
Dari scene ini Chole diperlihatkan
memiliki karakter egois, sama seperti karakter kucing pada umumnya . Karakter ini dimunculkan melalui dialog yang Chole nyatakan bahwa ia tidak perduli dengan apa yang dilakukan oleh pemiliknya diluar rumah. Karakter ini sangat berbeda
160 know, you’re a…
you’re a cat….
Chole: “ Whatever you want”
Mel: “Oh! Get this, last Sunday, my owner feeds me a small white pill, right. I start to fell a little groggy. The next thing I know, I wake up, I’m in the sky.”
Max:”Wait a minute, the-the sky?
Mel: “ Yeah, there are suitcases everywhere. I’m locked up in a crate!”
(Mel terdengar
Chole berusaha untuk melepaskan diri dari jepitan jendela dan berusaha meraih tali yang ada di samping jendela Max: menekuk kepalanya ke kanan Karakter: Choele egois
Penampilan: Mel dengan kalong anjing berwarna cokelat
Latar:Rumah Max Kamera:Medium Shoot
Penampilan: Mel dengan kalong anjing berwarna cokelat.
Latar: Rumah Max yang terdapat pipa dan di bawahnya ada gantungan untuk
Warna cokelat dapat merepresentasikan kehangatan, kenyamanan, dan relaksasi (Swasty, 2010, p. 56)
Prosedur membawa anjing kedalam pesawat (Lovers, 2017):
1. Pastikan bahwa anjing sudah melakukan faksinasi dan cek kesehatan di dokter 2. Tahu maskapai apa yang mengizinkan
dengan sifat anjing.
Dalam hal ini Max sangat ingin tahu terhadap apa yang dilakukan oleh Katie di luar rumah.
Bahkan seekor anjing lebih memiliki karakter tidak bisa jauh dari pemiliknya.
Dalam scene ini terlihat bahwa di New York sebagai latar tempat pembuatan film sangat mementingkan bahwa setiap anjing peliharaan harus memiliki kalung identitas. Terbukti bahwa Mel juga mengenakan kalung identitas yang mirip dengan milik Max.
Sedangkan Chole sebagai kucing peliharaan tidak menggunakan kalung.
161 bercerita dengan suara yang lantang)
jaket Ketie Kamera: Medium Shoot (Keterangan sama seperti scene dua)
Dialog: kekerasan tidak langsung
mebawa hewan peliharan
3. Dua jam sebelum keberangkatan datang ke Kantor Karantina Hewan Bandara
4. Berikan obat bius yang disarankan oleh dokter selama perjalanan.
Banyak masyarakat kota New York yang terobsesi dengan hewan peliharaan, utamanya anjing.
Mereka dapat menghabiskan 1500 dollar untuk biaya perawatan anjing.
(Budiman, 3003) Ekspresi wajah seekor anjing yang bahagia adalah pupil mata yang naik, mulut yang terbuka, ekor
Perbedaan perlakuan ini terjadi karena pada dasarnya masyarakat New York lebih terobsesi dengan hewan peliharaan anjing.
Untuk itu mereka lebih rela memberika hewan ajing kalung sebagai tanda pengenal.
Selain itu, scene ini juga memperlihatkan bahwa majikan Mel juga memiliki hak atas Mel. Hal ini terlihat dari sikap pemiliknya yang menggunakan
serentetan aturan agar Mel sebagai hewan kesayangannya dapat ikut bersamanya pergi ke luar negri.
Termaksud dengan cara membius Mel.
162
dinaikkan, lidah dijulurkan (Pradita, 2015)
18 Scene 18 Saat Ketie pulang membawa Duke
(A)
(B)
(C)
Ketie: “Now, I have some…big news. I know this’ll take some getting used to..
Ketie: “Maxthis is Duke. He’s going to be your
brother.” (Max mengerang) Ketie:” No, no, Max! Okay, it’s gonna be alright, Duke. It’s okay.”
(Suara endusan dan jilatan Duke kepada Max) Ketie: “Aww see?
He likes you!”
Back Sound: Meet Duke (by :
Alexandre Desplat)
Penampilan Duke:
bertubuh besar, berbulu lebat dan berwarna coklat Ekspresi wajah:
Max,
(B) Alis yang turun, mata terbelalak, mulut terbuka (C) Alis mata meninggi.
Mengatupkan gigi Duke:
(A)Menjulurkan lidah, mata bahagia (D) Mata melihat ke Ketie, mulut
terngaga Gerakan tubuh:
Max,
(A)Arah telinga
Ciri-ciri anjing yang sedang agresif adalah Ketika telinga
anjingmu maju ke depan, giginya menyeringai, mulut terbuka, ia berdiri kaku diikuti ekor yang tegak ke atas (Pradita, 2015) Anjing yang menjilat wajah anjing lainnya dapat diartikan manusia sebagai komuikasi yang dilakukan oleh dua anjing. Komunikasi itu umumnya diartkan manusia “Aku suka sama kamu.” atau mungkin “Kita berteman ya!”.
(Diaryanjing.com, 2016)
Pada scene ini terlihat jelas bahwa Max tidak suka dengan adanya kehadiran Duke sebagai anjing baru.
Ini terbukti dari perilaku agresif yang ditunjukkan oleh Max kepada Duke, karena merasa adanya keberadaan orang asing yang tiba – tiba masuk ke daerah teritorialnya.
Selain itu kali ini kehadiran Duke sudah langsung mengenakan kalung anjing yang
mengisyaratkan bahwa Duke juga berada dalam kendali Katie.
163 (D)
(E)
kesamping, buntut berdiri
(C) Posisi menjengking, buntut berdiri tegak, telinga tegak ke arah samping, gigi menyerengat (E) Duduk tegak melirik ke Duke, buntut berdiri tegak sambil dikibaskan (Gerakan tubuh Max, memberikan kesan adanya penganiayaan psikologis) Duke:
(D) Menghadap ke Ketie dan badan condong kea rah ketie
(E)Mengendus dan mendekati Max Ketie:
(D)Duduk dan merangkul Duke
Hitam dapat memberikan kesan yang kuat, rendah hati, agung, teguh, elegan elit (Swasty, 2010, p.
54)
Anjing di rumah anda menganggap bahwa mereka adalah penjaga rumah anda. Tetapi jika ada anjing baru mereka akan bertanya – tanya siapa dan bermaksud apa keberadaan anjing baru. Untuk itu sebagai pemilik anjing
seharusnya memiliki cara seperti
memperkenalkan anjing baru dengan membuat kedua anjing bertemu di daerah netral. Sehingga anjing lama tidak merasa terancam karena ada anjing lain masuk didaerah teritorialnya
164
Penampilan Duke (E) Tali kalung berwarna hitam Kamera:
(A, C, D) Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua)
(B, E) Close Up, biasanya digunakan untuk
memnonjolkan suatu emosi dari pemeran utama
Suara: Kekerasan verbal
(Admin, 2016) Paul McGreevy dari Universitas Sydney di Australia menyatakan bahwa anjing yang bertubuh lebih pendek akan memiliki
agresifitas yang lebih tinggi dari para anjing yang bertubuh besar.
(Mehra, 2016)
19. Scene 19.
Saat Duke dan max akan tidur
(A)
(Suara Max yang menggerang)
(A)
Ekspresi wajah:
Duke dengan mata yang sayu. Max dengan mengatupkan gigi dan mata yang tajam
Latar: Ruang tamu rumah Ketie dan
Anjing yang marah akan terlihat pula melalui alis matanya yang naik ke atas.
Sehingga bisa dikatakan bahwa ia memiliki ambisi yang yang besar. (Rahman, 2009, p. 130)
Max kembali bertindak agresif terhadap Duke yang hanya ingin melihat tempat tidurnya.
Keagresifan ini terlihat ketika Max berusaha untuk menjadi anjing yang dominan dengan
165 (B)
Max: “You, you get an old blanket.
That suits you. You are an old blanket kind of a dog.”
Duke:”Oh wow, you arestubborn!
Hey, I get it. I am stubborn, too. But we gotta learn to get along.”
tempat Tidur Max yang berwarna hijau.
Gerakan tubuh:
Duke membungkuk.
Max menaikkan tubuhnya ke sebagian tempat tidur sambil menggerang Kamera: Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua)
Cahaya: lampu Ekspresi wajah : (B) Alis Max yang turun, dengan mulut terbuka
(B1) Alis turun, mata menyipit, mulut sebelah kanan terangkat
Karakter: Max dan Duke sama – sama
Anjing yang dianggap tua adalah anjing yang berusia tujuh tahun keatas. Pada umumnya anjing tua harus
memperoleh perawatan lebih ke dokter dan hal yang paling mudah dipahami adalah ketika fungsi indranya
berkurang. Seperti
naik ke tepi tempat tidur dan membuat Duke merasa takut.
Dalam bagian ini terlihat bahwa Max tak seharusnya mengatakan bahwa Duke adalah anjing tua. Tidak adanya kejelasan bahwa Duke memiliki usia diatas tujuh tahun ataupun Duke mengalami tuli dan
166 (B1)
(C)
(C1)
Max:”wait, what are you..?”
Duke: “I bet we can both fit in this bed if we really try.”.
Max: “No,no, no,…No wait..”
Duke: “Perfect.
This is comfy, right?”
keras kepala Kamera:
(B dan B1) Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua)
Dialog: Kekerasan Verbal
Ekspresi wajah Max: alisnya turun Gerakan tubuh:
Max
(C) Saat Duke mendekati dan akhirnya masuk dalam tepat tidur Max semakin menepi dalam tempat tidurnya
(C1) Max tertimpa tubuh Duke.
Duke
(C)Duke mendekati
halnya mulai tuli dan rabun. (Bobby Santoso, 2015, p. 152)
Dalam KBBI yang dimaksud dengan kata paksa adalah
mengerjakan sesuatu yang diharuskan walau tidak mau. Bisa juga dimaksud sebagai kekerasan dan perkosaan.
Gerakan berputar – putar yang dilakukan oleh anjing sebelum duduk atau tidur merupakan perilaku yang mereka gunakan untuk memperoleh rasa aman saat mereka akan
rabun. Sehingga apa yang dikatakan Max sangat menyinggung perasaan Duke.
Dalam adegan ini terjadi dua kekerasan sekaligus yang dilakukan oleh Duke.
Dimana perilaku berputar – putar yang dilakukan oleh Duke ia gunakan untuk memastikan bahwa tempat tidur Max aman, tanpa mempedulikan keberadaan dan ekspresi yang dimunculkan oleh Max. Sedangkan setelah Duke duduk
167
(C1)Berputar – putar dalam tempat tidur Max dan menimpa Max (Kekerasan Fisik) Kamera:
(C dan C1) medium Shot (Keterangan sama seperti scene dua)
duduk atau tidur (Purba, 2016)
di tempat tidur tersebut Duke langsung menindih secara sengaja tubuh Max yang lebih kecil.
Sehingga Max merasa tidak nyaman dan bisa kehabisan nafas.
20. Scene 20 Saat Max menemui Ketie yang sedang sikat gigi.
(A)
(B)
Max : “Duke is ruining our lives!
He’s raining ..it’s an emergency that you get rid of this dog! He stole my…
(Guk…guk..guk) Max :”…And he’s scary and he’s frightening and he’s the death of all good things..
Ketie: “Oh, you little cutie pie.
We’ll play
tomorrow, buddy, okay? Okay, sleep
Latar: Kamar mandi Kamera: Medium Shot dengan high angle(Keterangan sama dengan scene tiga)
Cahaya: Back light Dialog: kekerasan tidak langsung (mengatakan hal buruk saat ia sedang tidak ada di sana)
Kekerasan tidak langsung adalah suatu tindak kekerasan yang dilakukan oleh subjek tanpa ia sadari, bahwa ia yang seharusnya bertanggung jawab terhadap sebuah kekerasan (Johann Galtung dalam Vanliers, 2010, p. 56)
Pada scene ini digambarkan bahwa kamera seakan menjadi mata Katie yang melihat ke arah Max. Kemarahan Max seakan tidak berarti untuk Katie.
Karena Katie menganggap bahwa Max adalah hewan yang kecil dan tidak memahami maksud dari gonggongan Max. Sehingga ia lebih menganggap bahwa gonggongan
168 well! “
Max adalah hal yang lucu. Ini terbukti dari kata – kata Katie
“Oh, you little cutie pie.”
21.
Scene 21 Saat Duke marah karena Max berusaha menyingkir kannya (A)
(B)
Duke :“Are you trying to get rid of me?
Max: “Before I answer that…I’d like to know how much you heard.”
Duke: “So that’s how it’s gonna be, huh? Oh man, are you making me angry! And when I get angry, I do this.” (Gerangan Duke)
Duke:”And I don’t wanna do that! I need this place.
And if it’s gonna
Ekspresi wajah:
Tatapan wajah Duke yang tajam dan alis yang terangkat.
Telinga dam alis Max yang turun Gerakan tubuh:
Duke berjalan ke arah Max, sehingga Max berjalan mudur dan saat di ujung Max jongkok/
merundukkan punggung sambil melihat ke objek yang ditakuti.
Kemudian Max memperlihatkan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia makna dari kata menyingkirkan adalah menjauhkan,
menghindarkan, memindahkan
Ciri – ciri anjing yang ketakutan seperti telinga mengarah ke belakang, pupil matanya melebar, tubuhnya merendah, dan ekorya diselipkan di antara kedua kaki belakangnya,(Ayu, 2015)
Scene ini diibaratkan terjadi di malam hari.
Ini terbukti dari adanya cahaya yang terpancar keluar dari sela pintu. Sedangkan di sisi ruangan yang lebih besar terlihat lebih gelap. Suasana seperti ini semakin memperkuat rasa tegang yang dialami oleh Max yang telah membuat Duke marah kepadanya.
Dilihat dari kode kamera (B dan C), ekspresi, dan gerakan tubuh yang
169 (C)
(D)
come down to you or me, it’s gonna be me.”
(Menggonggong keras kearah Max) (Suara helaan nafas Max)
bagian perutnya sambil melihat ke atas.. (gerakan Duke
menyebabkan kekerasan psikologis) Kamera:
(A) Medium Shot (Keterangan sama seperti scene dua) (B) Big Close Up, digunakan untuk memperdalam pandangan mata, kebencian raut wajah, hingga
keharusan yang tiada henti
(C&D) Medium Shot dengan high angle (Keterangan sama dengan scene dua) Action: Kemarahan Duke yang
mendengarkan ucapan Max kepada
Anjing yang merasa ketakutan dan merasa gugup bisa dilihat melalui perilakunya yang merundukkan tubuh dan melihat arah lawan yang ditakuti.
Stacy Braslau-Schneck, Talking Dog: Body Language, http://www.
wagntrain.com/BodyLa nguage.htm
Sedangkan anjing yang memeprlihatkan bagian perutnya bisa
melambangkan bahwa anjing tersebut sudah menyerah terhadap ancaman. (Whitehead, 2008, p. 33)
dimunculkan oleh Max dan Duke, maka dengan jelas bahwa Max berada di sisi yang lemah dan Duke berada di sisi yang kuat.
170
Katie 22. Scene 22
Saat Duke dan Max kembali ke ruang tidur mereka
(Suara musik seakan
menegangkan, suara langkah Max, dan alas selimut Max yang ditarik oleh Duke
Ekspresi wajah:
Max dan Duke yang tertidur
Kamera: Medium shot dengan high angle (Keterangan sama dengan scene tiga)
Pada scene ini terlihat sekali bahwa terjadi di malam hari.
Karena cahaya yang masuk ke dalam rumah adalah cahaya putih. Sehingga bisa diibaratkan adalah cahaya dari bulan.
Sedangkan dari kode kamera yang
digunakan, ini sangat memperlihatkan bahwa Max dan Duke yang sama – sama berada di posisi yang lemah, karena hidup mereka dibayang – bayangi oleh Katie.
25 Scene 25 Saat Max bercerita mengenai Duke yang diadopsi
oleh Ketie (A)
Max :”Katie brought home a new dog from the pound! She said he’s my brother, I don’t even have a bed now. I’m sleeping on the
Ekspresi wajah Max: Mata sendu, alis turun
Chloe: telinga terangkat Gerakan tubuh Max: Jalan mondar –
Menurut kamus besar bahasa Indonesia bodoh memiliki makna tidak lekas mengerti, tidak memiliki pengetahuan
Kucing bermain tikus
Pada gambar ini dijelaskan kembali bahwa Chole adalah kucing yang memiliki karakter egois.
Terlihat dari dialognya yang menyatakan bahwa
171 (B)
floor, like a dog.
Why would Katie do this to me?”
(Ada suara dentingan kalung Max)
Chole: “And as your friend, I gotta be honest with you, I don’t care abaout you or your
problems. But if you don’t do something about this guy, and soon, your perfect little life with your dumb…bleh…
human is gonna be over, forever.”
Chloe: “ Chloe: “Look, if you really want to get your turf back, you’re gonna have to start acting like the alpha dog.”
Max: “Right.
mandir
Chloe: Malas di jendela sambil bermain tikus karet Karakter
Chloe: pemalas dan pemangsa
Kamera:
(A, B)Medium Shot (Keterangan sama dengan scene dua) Cahaya: Matahari Dialog:
-kekerasan verbal dengan menyatakan ketidak pedulian Max.
- Kekerasan secara tidak langsung dengan mengatakan Ketie sebagai manusia bodoh.
karet supaya kucing tidak merasa stress.
Mainan ini dipikirkan lebih baik daripada kucing harus bermain dengan benda – benda berbulu atau laser pointer. Dikarenakan jika bermain dengan bulu takutnya tertelan.
Dan jika dengan lampu pointer kucing akan cenderung lebih frustasi karena tidak ada ujung maksudnya.
(Muhammad A.
Suwed, 2011, p. 113)
dia tidak peduli dengan masalah yang dihadapi oleh Max, ketidak peduliannya terhadap perilaku sayang yang diberikan Katie kepada Max dan malah menghina Ketie dengan menyatakan bahwa Ketie adalah manusia bodoh.
Kecuekan-kecuekan lain yang dilakukan oleh Chole adalah saat ia berbicara sambil bermain dengan mainan tikus karetnya yang diperkirakan bisa membuatnya jauh dari rasa stres.
172 Alpha dog. I…I can do that.”
26. Scene 26 Saat Ketie pergi dari rumah
(Suara Duke yang menggeser tempat makan Max dan memakannya)
Ekspresi wajah:
Sorotan mata tajam Gerakan tubuh:
Makan dengan ekor yang berdiri tegak (kekerasan psikologis)
Latar: Dapur rumah Keatie
Kamera: Long Shot Karakter: Duke yang pendendam
Anjing yang giginya menyeringai, mulut terbuka, ia berdiri kaku diikuti ekor yang tegak ke atas, itu artinya sedang agresif dan percaya diri. (Ayu, 2015)
Pada gambar ini terlihat bahwa Duke memiliki karakter yang pendendam, karena Duke tetap marah terhadap Max yang berusaha untuk mengusirnya dari rumah Katie.
Kemarahan itu ia lampiaskan dengan memakan makanan Max.
28 Scene 28 Saat Max memberika n ancaman pada Duke dengan memebrant
akan rumah (A)
Max : “Katie’s gonna be so upset when she sees that…Kateie”s..go nna flip out when she sees how you trashed her whole place.”
(Suara langkah Max menjatuhkan
Ekspresi Max:
(A) Alis datar (C) Mata tertuup (E) mata tajam dan gigi mengatup erat (F) Gigi mengatup erat dan
memercingkan mata (G) Mulut
tersenyum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tindakan yang merusak disebut sebagai
perusakan Gila merupakan merujuk pada suatu penyakit yang disebut sebagai gangguan jiwa.
Pada Scene pagi hari yang cerah ini, terlihat bahwa anjing lama (Max) berusaha keras untuk membuat majikannya (Ketie) tidak suka dengan anjing baru (Duke).
Hal ini terlihat melalui tindakan
173 (B)
(C)
(D)
kertas dari meja) Duke: “What are you doing?”
Max :” What are you doing?
Nothing I’m a cute little doggie, I…Ketie know I wouldm’t do anything like..this Duke: “Oh no…whoa”
Max:”This could only be the work of a dangerous atray who hasn’t laid down a foundation of trust.”
…
Max: “What? Oh, what” Bite me?
Rip my face off?
Perfect! Wait till Katie finds out.Ohhh no, Katie! Thank goodness you’re here1 I tried to
Ekresi wajah Duke:
(B) Tegang
(D) Melihat ke atas, alis turun
(E) Alis turun (G) Alis turun dan mata menyipit Perilaku Max:
(A) memecahkan vas bunga dan menghambur – hamburkan kertas, ekor yang berkibas (B) menjatuhkan pigura foto (C) menjatuhkan buku – buku Ketie menggunakan kepala yang menoleh ke kanan dan kiri (D) menjatuhkan bumbu – bumbu dapur dan buah (E) duduk di pinggiran kursi (F) menarik kabel TV
Gangguan jiwa berat,
menurut Dr Tun, biasanya juga diikuti gejala dengan efek kuat misalnya delusi,
halusinasi, paranoid, ketakutan berat, yang biasanya disebut gejala psikosis. (Safitri, 2011)
yang dilakukan oleh Max dengan
memberantakan rumah Ketie.
Sehingga Ketie berpikir bahwa sebelum ada Duke rumahnya rapi, setelah ada Duke rumahnya jadi berantakan. Nantinya Katie menjadi tidak suka dengan
keberadaan Duke.
Dan untuk mempertahankan posisinya di rumah itu, Duke yang marah melihat perlakuan Max menahan diri dan menuruti apa yang diperintahkan oleh Max. Hal ini terbukti pada gambar (E, F, dan G). Posisi Max yang lebih tinggi dengan ekor yang berdiri naik dan
174 (E)
(F)
(G)
stop him, but…he’s
…crazy!
(Suara tarikan nafas Max dan langkah Duke menaiki pinggir sofa)
Max: “Now sit”
Duke:“Okay..
okay”
Max: “lay Down”
(Suara heer Duke seakan pasrah) Max: “Good boy!”
(G) Menyandarkan kepalanya ke tubuh Duke
( Perilaku Max merupakan kekerasan tidak langsung, yaitu perusakan) Perilaku Duke:
(B) Berdiri dengan dua kaki, ekor berdiri, lidah
menjilat pigura foto (D) Duke
menggunakan kaki, tangan, dan mulut untuk menangkap barang – barang yang dijatuhkan Max
(E) Menatap tajam ke Max walau berdiri lebih rendah (G) Duduk sesuai perintah Max Kamera:
(C) Close Up sangat
gigi yang mengatup rapat
menggambarkan bahwa ia berada di sisi yang kuat dan agresif. Sedangkan Duke berada di sisi yang lebih rendah dari Max sehingga memberikan kesan bahwa Duke berada di posisi yang lemah (Terlihat dari mata Duke yang kuyu)
175
penting untuk memperlihatkan gambar yang berfokus pada wajah.
(D) Medium Shot Low Angel
(Keterangan sama dengan scene satu) (A, B, E, F, G) Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua) Dialog: kekerasan verbal
30. Scene 30 Saat Max bersama teman – temannya berjalan – jalan ke taman bersama pengasuh anjing
(A)
Max: “Hey, Excuse me, genius, you forgot my leash, never mind”
Penampilan: rambut yang cepak
Pakaian: kalung anjing berbentuk tulang dengan tulisan Max
Ekspresi wajah: gigi dikatupkan,
Kamera: Medium shot (Keterangan
Arti kata jenius: Jenius diketahui dengan tingginya level
intelektualnya, sebuah intelligence quotient atau IQ yang bernilai diatas 145, tidak terkecuali tingginya level kemandirian dan tingginya level
kreatifitas.
(Roy, 2016)
Pada scene ini terlihat bahwa apa yang dikatakan dan ekspresi yang
ditampilkan oleh Max sangat berlawanan.
Merujuk dari kata jenius dan ekspresi marah yang
dilakukan Max mengartikan bahwa sebenarnya Max
176 (B)
Max: “Be a good lad and bring me a stick won’t you? It would please me to chew on stick just now. You heard me. Fetch”
sama seperti pada scene dua)
Latar: sebuah taman yang terdiri dari banyaknya tanaman dan kursi taman Dialog: kekerasan verbal
Ekspresi wajah Max:Gigi dikatupkan, alis kanan naik alis kiri melengkung Duke: Mata kuyu Gerakan tubuh:
Tangan kanan Max mengusir – ngusir Duke
Kamera: medium Shot (Keterangan sesuai dengan scene dua)
Karakter: Sewenang –wenang
Pada umumnya anjing memiliki hobi
membawa sesuatu di mulutnya. Untuk menghilangkan itu biasanya majikan akan bermain dengan anjing seperti lempar bola atau memberikan mainan seperti koran yang digulung, dan tongkat. (Kita.com, 2008, p. 52)
memaksudkan menyatakan bahwa petugas anjing tersebut adalah orang yang bodoh.
Pada scene ini terlihat bahwa Max memiliki kuasa penuh atas Duke, walau sebenarnya Duke tidak mengingkan pada posisi itu. Hal ini terlihat dari ekspresi Duke yang
sebenarnya tidak suka disuruh – suruh oleh Max untuk mengambilkan tongkat yang
disenangi oleh Max.
Selain itu, terlihat pula bahwa
177
Dialog: kekerasan verbal
Max juga bersikap seenaknya saja pada Duke. Terbukti dari gerakan tubuhnya yang mengusir dan kata-kata “ You heard me. Fetch”
Seakan
mengisyaratkan bahwa Duke tuli.
Walau sebenarnya itu tidak terjadi.
31. Scene 31 Saat Max diratik oleh Duke ke jalan
Max:
“Ha….huaa…hua..
.
(Suara langkah lari Max dan Duke, Suara dentuman ke pegangan tangga besi, suara masuknya tubuh Max ke semak – semak, Suara tubuh Max yang menabrak kaca mobil,)
Ekspresi wajah:
Max mulut terbuka Latar: Trotoar jalan raya
Gerakan tubuh:
Duke berlari dan menarik tali leher Max (Kekerasan fisik)
Kamera: Long shot (pengertian sama seperti scene 5 pada poin B1)
Kekerasan fisik adalah tindakan yang
diarahkan untuk menyerang dan melukai bagian tubuh (Katjasungkana, 2005, p. 4)
Pada gambar ini terlihat bahwa Duke berusaha untuk menyingkirkan Max yang sudah bertindak sewenang – wenang padanya. Untuk balas dendam dengan Max, Duke sekuat tenaga menjauhkan Max dari teman – temannya.
Ini terbukti dengan Duke yang menarik Max untuk menjauh dari taman-temannya dan malah
178
menabrakan Max pada benda – benda yang ada di jalanan.
Seperti rumput dan tiang – tiang pegangan.
32. Scene 32 Saat Duke dan Max berada di gang kecil yang sepi dan bertemu dengan segerombol kucing jalanan.
(A)
(B)
Kucing pink: “I’d watch your tone, sunshine. You know what I’m gonna do? I’m gonna cut you into string, ball you up, and then bat you around for hours, in a game that only I
understand!”
Kucing pink: “Oh, very nice, I’will take that”
Ekspresi wajah:
Max: Alis dan mulut yang turun
Duke: Alis mata yang naik,mata menatap tajam, gigi dikatupkan
Karakter: kucing pink yang egois Latar: Di sebuah gang kecil
Kamera: Medium shot (Keterangan sesuai dengan scene dua)
Dialog: kekerasan verbal yang dilakukan oleh
Alis mata yang turun kebawah mengartikan bahwa pribadi tersebut berada pada posisi yang lemah (Rahman, 2009, p. 131)
Alis mata yang naik (miring ke atas) menandakan pribadi yang penuh ambisi.
(Rahman, 2009, p. 131)
Kekerasan yang dimaksudkan adalah kekerasan yang
Pada scene ini terlihat bahwa Max yang takut dan Duke yang malah merasa marah dengan kucing pink yang berusa untuk mengancam/
mengintimidasi mereka berdua. Dari sikap ini terlihat bahwa anjing yang lebih kecil memiliki rasa takut yang lebih besar dibandingkan dengan rasa takut yang muncul dari anjing besar saat memperoleh ancaman.
Pada scene ini terlihat bahwa kucing pink merupakan hewan
179 (A)
(B)
(Suara kucing merampas kalung Duke dan
dentingan kalung ke tanah)
kucing pink Ekspresi wajah:
Kucing pink dengan mata terbelalak.
Maxdan Duke dengan mata sayu, dan mulut terbuka Perilaku:
(A)Kucing pink yang merampas kalung Duke (Kekerasan yang diarahkan pada objek)
(B)Max dan Duke yang saling memandang.
Kamera:
(A) Close Up (keterangan sama seperti pada scene 18)
(B)Medium Shot (keterangan sama seperti pada scene
dilakukan dengan mengarahkan pada benda mati (Khi V.
Thai, 2007).
berkarakter mudah iri hati dan tidak
termaksud dalam golongan hewan peliharaan. Karena dapat dilihat dari fisiknya yang tidak memiliki bulu dan kurus. Serta tindakannya yang langsung merampas kalung milik Duke setelah di nilainya bagus. Ini
mengisyaratkan bahwa ia tidak suka dengan hewan peliharaan, karena tentunya memiliki kasih sayang dari majikannya dengan barang – barang seperti kalung yang indah.
180 (A)
(B)
(Suara kucing yang menggeram)
dua)
Karakter: Kucing pink yang suka memiliki barang milik orang lain Ekspresi wajah:
Kucing pink mengatupkan gigi dan mata terbelalak Gerakan tubuh:
Semua kucing:
Bergerak turun dan maju kea rah Max dan Duke
Max dan Duke jalan mundur
Kamera:
(A)Medium Shot (Keterangan seperti pada scene dua) (B) Long Shot dengan high angle (Keterangan sama seperti pada scene tiga)
Pada umumnya kucing akan mempertahankan daerah territorial kesukaannya. Untuk itu kucing akan bereaksi luar biasa saat ada pendatang baru yang masuk ke wilayahnya.
Seperti meludah dan mendesis (Muhammad A. Suwed, 2011, p. 43)
Pada scene ini terlihat bahwa kucing
berupaya untuk mempertahankan daerah teritorialnya.
Untuk itu para kucing bertindak dengan meakut – nakuti Max dan Duke.
Terbukti dari posisi gambar (B) dimana Max dan Duke merupakan objek yang lemah dan dikelilingi oleh kucing-kucing dari lingkungan tersebut yang menandakan bahwa Max dan Duke sudah salah tempat dengan berkunjung di lingkungan tersebut.
181
Karakter: Kucing yang egois 33.
Scene 33 Saat para anjing peliharaan akan di abwa pulang oleh penjaganya
Mel: “Did you see that?”
Buddy: “Yeah, I saw it”
Mel: “Throw it with your arm, you lazy weirdo!
hahaha.”
Dubby:”I would not fetch that, I’m old school.”
Ekspresi wajah:
Mel: tersenyum dan telinga terangkat Gerakan tubuh:
Mel berjalan dengan ekor yang berdiri Buddy berjalan Kamera: Medium Shot (Pengertiannya sama dengan scene 2)
Dialog: kekerasan tidak langsung
Menuru KBBI pemalas adalah tidak mau bekerja atau
mengerjakan sesuatu karena tidak suka atau tidak bernafsu
Dari scene ini diperlihatkan bahwa anjing juga memiliki kecerdasan. Dimana mereka dapat
memiliki kemampuan untuk mengomentari para majikan yang kurang peduli dengan hewan peliharaannya. Dari sikap majikan yang malas untuk
mengambil dan melempar bola kepada anjingnya mereka menyatakan bahwa hal itu sebagai sikap pemalas.
34 Scene 34 Saat Duke dan Max ada di mobil pengawas
hewan (A)
Max: “Because it’s offensive to our kind, but you are a bad dog! Katie”s not gonna like this.
I can’t go to the pound!”.
Ekspresi wajah:
(A)Duke, mata terbelalak melirik Max
(B) Max, alis, terangkat
Pengertian nakal menurut KBBI adalah suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dan sebagainya, terutama bagi anak-anak)
Pada scene ini terlihat bahwa Max dan Duke berada di salah satu sel di mobil
pengawas hewan.
Tindakan Max dan Duke yang lepas dari
182 (B)
Max:”What?
What’s wrong with you?”
Duke:” Max it’s the end of the line for me.”
Latar: Kandang besi Kamera
(A): Medium shot (Pengertiannya sama dengan scene dua) (B): Close up (Keterangan sama seperti pada scene 18)
Dialog: Kekerasan verbal
Sel merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menghukum para nara pidana. Dimana setiap tempat/ negara
memiliki kebijakannya masing – masing mengenai mekanisme perlakuannya. (Purba R. , 2014)
penjaga hewan untuk berjalan – jalan dan tidak adanya kalung identitas membuat mereka dianggap sebagai hewan yang mengganggu dan tidak memiliki majikan. Dalam keadaan tertekan ini Max marah dengan keadaan dan
menganggap semua bencana yang terjadi di sebabkan oleh Duke.
36 Scene 36 Saat Mel dan Buddy jalan melewati pohon yang ditinggali
oleh tupai (A)
Mel: “Hey! I see you, aquirrel (Suara tertawa tupai dan kenari yang jatuh mengenai kepala Mel)
Buddy:” This is not your area! We marked that tree!
Mel: “Don’t you try and hide! I can
Perilaku: Tupai yang memanjat pohon dengan cepat dan
melempari Mel dan Buddy kenari.
Mel dan Buddy yang mendongak ke atas sebelum dilempari kenari
Kamera:
Tupai termaksud sembilan hewan paling cerdas di bumi versi kumparan .com.
(Priyambodo, 2017) Selain itu tupai memiliki kemampuan memanjat pohon dengan cepat dan tidak jatuh. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kuku yang
Terlihat bahwa pada scene ini Tupai semakin berjalan ke atas saat Mel dan Buddy mengomeli mereka. Diatas pohon tupai tertawa dan melempari Mel dan Buddy dengan kenari, seakan mengejek mereka. Hal ini terjadi karena Tupai
183 (B)
see
Buddy: What was that? How dare you!
(A) Medium Shot (Keterangan sama seperti pada scene dua)
(B) Long shot Latar: Trotoar jalan dengan pohon sebagai tempat hidup tupai
tajam dan hasrat untuk bergerak terus
menerus. Mengingat tupai merupakan hewan berdarah dingin (Wahyu, 2017)
menyadari bahwa anjing tidak dapat memanjat pohon dengan tinggi dan tak memiliki barang yang bisa dilemparkan saat itu. Hal ini
memperlihatkan karakter tupai yang pandai dan licik.
39 Scene 39 Petugas pengawah hewan saat melihat hewan di
jalan (A)
(Terdengar suara Snowball meninju, menendang, dan menginjak tubuh petugas)
Petugas 1: “Banny, Save your shelf.”
Snowball: ” Shut it, human!”
Ekspresi wajah (A)Petugas
pengawas hewan 1:
Mulut terbuka lebar Snowbal: Membuka mulut
Perilaku:
(A)Kedua tangan petugas 1, berusaha menarik kelinci untuk pergi dari kepalanya.
Snowball: Berdiri di kepala pengawas hewan 1 dan menarik kelopak matanya. (Dari gerakan tubuh
Ada beberapa jenis kelinci peliharaan.
Seperti kelinci lop dwarf, siamese, dutch, Nederland dwarf.
Kelinci – kelinci ini pada umumnya
berukuran kecil dengan bobot kurang dari 4 kg.
(AgroMedia, 2008, p.
116)
Terlihat pada scene ini hewan yang ditampilkan adalah hewan tanpa majikan atau bukan hewan peliharaan. Karena Snowball sebagai kelinci seharusnya hewan peliharaan yang lucu dan memiliki kalung identitas. Sedangkan melalui tindakan yang dilakukan oleh Snowball, terlihat jelas bahwa ia tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap
184
tersebut terdap at kekerasan fisik yang dialami oleh para petugas pengawas hewan) Pakaian:
Petugas yang menggunakan pakaian warna biru Kamera
A: Close Up (keterangan sama seperti scene 18)
manusia.
40.
Scene 40 Suasana hewan yang ada di box mobil
(Suara Snowball yang membuka pintu box dan mengigit wortel menjadi bentuk kunci)
Snowball: “The revolution has begun! Liberated forever,
domesticated never! yeahhh”
Duke: “Who’s
Penampilan:
Gidget sebagai kelinci berwarna putih berbulu tipis.
Ripper sebagai anjing dengan warna bulu di bagian atas tubuh cokelat dan di bagian bawah bulunya berwarna putih kusam.
Ekspresi wajah
Kelinci adalah hewan pengerat yang
memakan sayuran, buah – buahan, dan rumput. (Khaerunnisa, 2013)
Pengertian revolusi menurut KBBI adalah perubahan
ketatanegaraan (Pemerintah atatu keadaan sosial) yang
Scene ini
memperlihatkan bahwa Snowball adalah kelinci yang setia kawan. Ia rela bekerja keras dan merelakan
makanannya (wortel) untuk
menyelamatkan Rupper. Selain itu ia dan Rupper terlihat memiliki keinginan
185 driving this thing?”
Backsound: Meet The Pets by Alexandre Desplat
Snowball:
(A)Alis naik, bibir dikatupkan, mata menyipit.
(B) Mulut terbuka dengan ujung yang naik, mata yang tertutup
Latar: Di sebuah mobil pengawas hewan liar terdapat banyak kurungan berbahan besi Kamera:
(A &B) Close Up (keterangan seperti pada scene 18)
dilakukan dengan kekerasan (Seperti perlawanan bersenjata)
untuk melakukan perubahan, dengan hewan yang tdk pernah dijinakkan lagi.
41. Scene 41 saat Tatto dan biawak yang menyetir mobil
(A)
(Terdengar suara biawak yang tertawa, Tatto yang mengunyah kertas, suar mobil – mobil yang mengerem dan membunyikan klakson,suara Ripper yang
Ekspresi wajah:
(A)Kadal yang tersenyum dan Tatto yang mengerutkan mata
Gerakan tubuh:
Tatto mengunyah kertas dan
Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center
mengungkapkan, entah itu roda dua dan empat, fungsi klakson sebagai alat komunikasi antar kendaraan. Lebih dari
Pada scene ini terlihat bahwa kadal senang untuk mengganggu pengguna jalan yang lain. Sedangkan Tatto bersikap cuek dengan apa yang dilakukan oleh kadal. Namun sangat disayangkan
186 (B)
berusaha memegang
kandang besi yang ada di mobil box, suara gas mobil yang semakin keras, suara mobil yang menabrak tembok)
Backsound: Meet The Pets by Alexandre Desplat
membolak balik halaman buku.
Kadal menyetir mobil di jalan raya (Dari tindakan Kadal dapat terjadi kekerasan tidak langsung, yang salah satunya adalah perilaku mengganggu di tempat umum) Latar:
(A)Di bagian kendali mobil (B) Mobil box yang melaju
Kamera:
(A)Close Up (keterngan sama seperti pada scene 18)
(B) Long Shot (Keterangan sama seperti pada scene 5 point (B1))
itu, klakson merupakan salah satu fitur
keselamatan, yang berguna untuk
meminimalkan potensi risiko berkendara.
(Nayazri, 2015)
bahwa dari tindakan mereka, dapat
menimbulkan adanya kekerasan tidak langsung yang
menggaggu di tempat umum.Terbukti dari banyaknya bunyi klakson yang dibunyikan. Hal ini digunakaan untuk memperingatkan mobil yang
dikemudikan kadal ataupun untuk memperingatkan para pengemudi yang lain bahwa ada bahaya di depan mereka.
187 42. Scene 42
Perkenalan hewan anti manusia pad Duke dan Max
(A)
(B)
Snowball: “We are the flushed pets!
Thrown away by our owners, and now we are out for revenge! It’s like a club, but with biting and scratching.”
Max: “Take us with you”
Snowball: “I don’t think so, pets.
Yeah, you got the stench of
domestication all over you’re gonna burn”
Max:”You got it all wrong! We’re just like you guys. We hate humans. Hate them!”
Duke: “Uh yeah, that’s right!.”
Max: “Oh man, don’t’t get me started on people,
Ekspresi
(A)Snowball yang terlihat membuka mulutnya lebar – lebar dan menaikkan alisnya
(B)
Max dan Duke yang alisnya datar
Gerakan tubuh:
(B)Max dan Duke saling memandang Dialog: kekerasan verbal
Kamera:
(A&B) Medium Shot (Keterangan sama seperti pada scene dua)
Jenis – jenis hewan yang berdarah dingin adalah hewan amfibi (katak,selamander) pices (ikan), dan reptil (Buaya, ular). (Becker, 2006, p. i) Contoh karakteristik dari hewan reptile adalah buaya
Disiplin, fokus, dan tipe penyerang.
(Purnomo, 2010, p. 63)
Pada scene ini terlihat jelas bahwa Snowball dan kawan – kawan tidak suka dengan keberadaan majikan dan hewan peliharaan. Untuk itu Max dan Duke yang ingin selamat dari mobil yang sebentar lagi akan meledak berusaha untuk menyenangkan hati Snowball dan kawan - kawan dengan berbohong melalui cerita, bahwa mereka pernah membunuh majikannya.
Tindakan berbohong ini sama halnya dengan tindakan manusia. Dimana jika sudah dalam keadaan terpepet manusia bisa berbohong untuk mendapatkan apa yang diingingkan.
188 amiright, Duke?”
Duke: “Yeah, that’s why we burned our collars, man!”
Max: “We burned
‘ em to the ground!”
Duke: “And killed our ownere!.”
Max: “Yeah…wait a minute, that’s too far maybe? No, they dig it, yes, we whacked’em.
Bang…bang with our own paws”
Duke: “If I had a dime for every ownwer I killed.”
Max: “Oh, yeah”
Duke: “I’d have a dime because I just killed the one Snowball:”Wow..
Aw, y’all cold blooded
Selain itu pada scene ini Snowball
mengatakan pada Max dan Duke bahwa mereka berdarah dingin. Ini adalah kata yang tidak cocok disematkan pada seekor anjing. Tapi sifat/ karakternyalah yang
dipertimbangkan sebagai hewan berdarah dingin.
Karena pada dasarnya hewan berdarah dingin adalah hewan tipe penyerang. Hal ini semakin diperkuat dengan bukti bahwa Duke yang
mengatakan “And killed our ownere!.”
Ini dengan jelas dapat diartikan bahwa majikan mereka menjadi korban serangan Max dan
189 Snowball: “Aw man, you remind me of my boy, Ricky. He died though. RIP Ricky!
Backsound: Meet The Pets by Alexandre Desplat
Ekspresi wajah:
Snowball yang membuka matanya lebar - lebar Gerakan tubuh:
Snowball menganggakat tangan kanannya ke atas. Kadal dan Tatto yang melihat kearah tangan Snowball
Kamera : Medium Shot (Penjelasan sama pada scene dua)
Menunjuk kearah atas sama seperti apa yang dilakukan oleh Bennito Musolini sebagai perdana mentri Italia.
Benito Mussolini terkenal sangat diktator dan mengikuti paham NAZI yang bertindak dengan kekuatan fisik.
Pemikiran dan keinginan besarnya untuk memenangkan banyak wilayah selama perang dunia ke 2 membuatnya semakin banyak melakukan peperangan, bahkan sampai bekerja sama dengan Adolf Hitler dari Italia.
Duke.
Tangan Snowball yang dinaikkan ke atas seakan merupakan
penghormatan yang dilakukan olehnya kepada Ricky yang memiliki sifat
pemberani, dikatator, dan berjasa baginya.
190
(Bennito Musolini kiri) 43. Scene 43
Saat Snowball, Tatto, Duke, Max, dan
Snowball: “Alrigh guys, let’s do this”
Max: “To the seware
Snowball: “What are y’all waiting for? I’m not playing. I said, to the sewers!”
Ekspresi wajah:
Snowball: Mulut terbuka, mata membelalak Ripper: mulut melengkung turun Gerakan tubuh:
Snowball menarik pegangan yang ada di tubuh Rupper.
Rupper berdiri mengikuti tarikan Snowball.
Penampilan Rupper:
Menggunakan
Fungsi anjing yang diberi berangus (selompongan pada mulut anjing) adalah untuk menjaga anjing agar tidak terlalu sering menggonggong,
membantu mengobati luka pada anjing, dan menjamin orang di sekitarnya untuk tidak digigit oleh anjing.
Namun penggunaan berangus tidak
diizinkan untuk terlalu lama. Waktu yang umum untuk
menggunakan berangus
Pada scene ini terlihat bahwa Ripper berada pada posisi yang lemah, karena dia diposisi anggota kelompok hewan anti manusia yang
diketuai oleh Snowball. Sehingga tidak heran jika ia mau ditunggangi oleh Snowball dan
mengikuti apa yang diperintahkan oleh Snowball.
Berdasarkan funginya dalam hal ini
dimungkinkan bahwa
191
kalung dan penutup besi dimulutnya Suara: lantang Kamera: Medium Shot (keterangan sama dengan scene dua)
adalah 10-15 menit (Diary Anjing, 2017)
berangus yang dikenakan oleh Ripper juga difungsikan agar Snowball tidak digigit oleh Ripper.
44.
Scene 44 Saat Snowball bertemu pertama kali dengan Tiberius (A)
(B)
Tiberius: “But not too sweet. There’s also a salty, gamey thing going on.”
Gidget: “Yeah, that’s me! Come on, let’s also get you out of that shed.”
Tiberius: “Yeah.
That’s it. Just step over the pile of bones.”
Gidget: “Pile of bones, okay, will do! I sure hope Max is safe!”
…
Tiberius: “You’re
Kostum:
(A)Menggunakan penutup mata Ekspresi wajah:
(A dan B)Mata Gidget terbuka lebar (C)Gidget menutup mata dan membuka mulut). Tiberius menatap tajam ke Gidget
(D)Gidget menatap tajam ke Tiberius, alis naik. Tiberius mata sayu
(E)Gidget mata terbuka, alis datar.
Tiberius mata
Karakteristik elang:
Elang merupakan hewan predator yang dilengkapi dengan bagian paruh yang tajam serta kokoh.
(Supriyadi,
2017)Semua hewan predator memiliki insting Zanshin untuk mencari mangsa, mengendap, dan
menerkam mangsanya.
(Leiman, 2016, p. 141) Berdasarkan stereotip dan aktivitas atara pria dan perempuan, di jelaskan bahwa
Karena memiliki penglihatan yang tajam, tak heran jika seekor burung elang lebih baik diberi penutup mata.
Hal ini berguna untuk menahan
meningkatnya insting elang saat menyadari bahwa ada mangsa yang enak
disekitarnya. Hal ini terbukti dari dialog yang dilakukan oleh Tiberius terhadap Gidget. Ia sering mengucapkan makanan namun
192 (D)
a very thoughtful food. Food? I didn’t say that, I said friend. I meant food.
Friend. You know what I meant”
Gidget: “I’m sure lucky I found you, uh…”
Tiberius:
“Tiberius.”
Gidget: “Aaaa…”
Tiberius: “The chain!”
Gidget: “Oh! You tried to eat me!”
Tiberius: “I’m sorry”
Gidget: “You should be sorry!
You deserve to be locked up! You’re a bad, bad bird!
Tiberius: “I can’t help it. I was born with killer
instincts”
tertutup
Gerakan tubuh:
(A)Gidget melihat ke arah atas (B)Gidget melihat kea rah bawah (C) Gidget berlari dengan kencang.
Tiberius terbang di belakang Gidget (D)Gidget berjalan keluar dari asbes (E) Mengusap hidungnya dengan sayap
Kamera:
(A)Medium Shot dengan high angle (Penjelasan sama seperti scene tiga) (C)Long Shot (penjelasan sama seperti pada scene lima poing (B1)) (B, D dan E) Medium Shot
perempuan lebih cenderung untuk talkactive dibanding pria.
Penelitian menemukan bahwa perempuan rata- rata berbicara sebanyak 20.000 kata per hari.
Sementara laki-laki berbicara hanya sekitar 7.000 kata per
hari. (Wicaksono, 2017)
direfisi menjadi teman. Bukti lainnya adalah bahwa di kandang Tiberrius banyak ditemukan tulang, yang
mengartikan bahwa ia adalah hewan
pemakan daging (karnivora).
Selain itu dalam hal ini lagi – lagi Gidget
digambarkan sebagai sosok wanita yang pemberani karena berani untuk mendekati seekor elang. Walupun pada bagian tertentu Gidget tetap
diperlihatkan sebagai wanita yang lemah (gambar A dan C ) dan suka berbicara (gambar D dan banyaknya dialog yang diucapkan oleh
193 (E)
Gidget: “That is just no excuse.”
Tiberius: “You’re right. Even for a predator. I’m selfish. I’m a selfish predator.
It’s no wonder I have no friends, no body…this is hopeless…
Gidget: “Tiberius, this is going to sound completely horrible, but um, I don’t fully trust you.”
…
Gidget: Oh no no but… I guess everyone deserves a second chance.
And you are just a lonely old bird and you do have weird mannera
(Keterangan sama dengan scene dua) Karakter: Tibberius (elang) sebagai hewan karnivor Gidget: Pemaaf dan mau member kesempatan kedua untuk orang lain Cahaya: Matahari Latar: Balkon sebuah apartemen Dialog: “Kekerasan verbal”
Gidget).
194 46. Scene 46
Saat Max dan Duke mengikuti Snowball dan kawan – kawan melewati gorong - gorong
(A)
(B)
Max: “Ugh, smell is disguating”
(Terdengar suara kecoak yang berlari melewati tulang ikan) Max: “Ly good, this is all so great.
Love it here.”
Ekspresi wajah:
(A)Max melihat kearah tulang ikan, salah satu alis terangkat dan alis lainnya turun, dagu keihatan dikit (B)Snowball dengan telinganya yang berdiri Mata menyipit Gerakan tubuh:
(A)Max berjalan dengan pelan (B)Menengok ke arah Max Latar: Gorong – gorong dengan air yang kotor, tulang- tulang ikan, dan keberadaan kecoak.
Kamera:
(A) Medium Shot (keterangan sama seperti pada scene dua)
Raut wajah itu ditandai dengan dahi yang mengernyit, bibir yang ditekan bersamaan dan dagu yang menjadi agak timbul, ketiganya merupakan kombinasi dari tiga ekspresi terkenal: marah, jijik, dan penghinaan.
(Fauziah, 2016) Berbohong adalah suatu pernyataan yang tidak benar itu disertai dengan niat untuk memperdaya orang lain. (Keraf, 1998, p.
210)
Pada scene ini terlihat bahwa ekspresi Max sebenarnya ia merasa jijik dengan gorong – gorong yang kotor, adanya tulang ikan, dan kecoak yang berlarian. Namun saat Snowball melihat ke arahnya ia
mengatakan hal sebaliknya dari apa yang sebenarnya ia rasakan. Kebohongan ini terjadi karena Max merasa tertekan dengan keberadaan Snowball yang dinilainya sebagai hewan yang dapat mengancam hidupnya saat itu.
195 (C)
Snowball:
“Password? look at me, I am your leader. The leader does not recite the password. The leader makes up the password, idiots! Everybody.
I’m making up a new password right now. The new passwords is don’t ask the leader fot the password”
(B) Medium Shot dengan Low Angle (keterangan sama seperti pada scene 3) Ekspresi wajah (C) Telinga
Snowball yang turun ke belakang, mata menyipit tajam Gerakan tubuh (C)Menarik lidah si ular
Kamera:
(A, B) Medium shot (Penjelasan sama seperti pada scene dua)
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata sandi adalah kode rahasia.
Pada scene ini terlihat kemarahan Snowball terhadap ular, karena masih menanyakan kata sandi kepada Snowball yang menjabat sebagai pemimpin kelompok hewan anti manusia.
Namun bisa
dikatakan sebenarnya Snowball sendiri lupa dengan kata
sandinya. Karena jika ia ingat ia tidak perlu mengganti
passwordnya ataupun jika tetap diganti ia bisa menyebutnya password yang lama diganti manjadi password yang baru.
196 47.
Scene 47 Saat Max dan Duke tiba di rumah bawah tanah kelompok hewan anti manusia
(A)
(B)
Snowball: “These guys are owner = killers!”
(Suara ramai dari seluruh hewan anti manusia)
Snowball: “Go ahead, tell them the whole story about how you took out your ownerDon’t leave out nothing. We love gory detail here”
Max:Take
that..stupid owner.
So that’s who you’re dealing with”
….
Snowball: “You can’t hurt someone with a spoon. You scoop with a spoon.”
Duke: “okay, uh, well…we..we..used
Ekspresi wajah:
(A)
Max dan Duke: Gigi dikatupkan, alis turun, mata melihat ke atas
Snowball: telinga naik, mulut terbuka seperti senyum, mata menatap tajam (B)
Duke:Mulut tebuka, alis turun
Max:Alis turun Perilaku
(C)Max
memberikan gaya menedang-nendang, seakana dia
menendang majikannya Kamera:
(A&B) Medium shot (Penjelasan sama seperti pada scene dua)
Kegunaan blender adalah untuk
melunakkan buah dan sayur. Selain itu, blender bisa juga digunakan untuk menghancurkan daging atau es batu. (Nat, 2016)
Kelinci yang mengangkat daun telinganya kedepan menandakan bahwa kelinci tersebut sedang mendengarkan banyak informasi yang ingin ia ketahui. (Wijaya, 2011)
Reptil khususnya buaya pada film The Wild juga digambarkan hidup di bawah kota/
gorong – gorong.
Pada scene ini terlihat bahwa Max dan Duke berada pada keadaan tertekan karena berada di markas para hewan anti manusia.
Ini terbukti dari pandangan mereka yang ke atas,
menunjukkan bahwa mereka benar – benar mengamati suasana yang sangat berbeda dengan lingkunga tempat tinggal mereka. Lingkungan yang sedikit gelap, ada di dekat gorong- gorong, beralaskan kayu, dan ditinggali oleh banyak hewan yang benci dengan manusia, kecuali buaya dan ular.
Karena pada
umumnya buaya dan ular tinggal di tempat
197 the spoon to hit a button o this machine on the counter..”
Max: “Right”
Duke: “The uh, you know the uh…it’s got blades!”
Max: (Brurrurrur) Gidget: “Was it a blender? Oooh!
You blended somebody? He talkin about the blender, guys. Oh, please tell me it was a blender?”
Max:”Hey, buddy, I don’t ask what it’s called, we just kill with it.”
Duke: “But it was a blender.”
Seakan ini memperkuat bahwa buaya memang hidup di tempat yang lembab dan kurang pencahayaan.
yang lembab dan kotor, serta sifat dasar mereka yang
merupakan reptil.
Sehingga tidak ada kaitannya antara buaya, ular, dan majikannya.
Untuk mempertahankan hidup, mereka harus berbohong dengan membuat cerita untuk Snowball yang dan kawan – kawan terkait dengan proses mereka membunuh majikan mereka secara detail dan berdarah – darah. Ini menjelaskan bahwa mereka rela untu melakukan apapun agar mereka selamat dari kemarahan para hewan anti manusia.
Walau
198 (Semua
hewan..aaa) Tatto: “Uh-huh. I lived in a tattoo parlor! The trainees used to
Ekspresi wajah:
(A)
Snowball:
(A)Ujung telinga turun, mata sedih (B)Snowball
Makna dari ke 13 garis merah putih adalah 13 negara bagian pertama
sesungguhnya apa yang Max dan Duke ceritakan tidak masuk diakal.
Karena blander tidak dapat digunakan untuk menghaluskan manusia.
Ini seakan
memperjelas bahwa semua mahluk hidup perlu untuk
menyesuaikan diri dan mengamati apa yang terjadi di lingkungan mereka.
Sehingga mereka tahu caranya untuk bersikap terhadap golongan tertentu/
golongan yang dominan.
Pada scene ini diperlihatkan bahwa New York sebagai salah satu negara yang
mengembangkan