• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEMASANTANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEMASANTANI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL HASIL RISET DAN PENGABDIAN

“Menuju Indonesia Bangkit dan Tangguh melalui Riset dan Pengabdian berbasis Teknologi”

| 1275

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEMASANTANI

Redita Wanda Veriska

Universitas Pgri Adi Buana Surabaya Fakultas Pedagogi Dan Psikologi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Indonesia

Email : reditaveriska@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan keterampilan bercerita pada siswa kelas V SDN Kemasantani. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa besar minat membaca siswa kelas V di Sd Negeri Kemasantani, bagaimana keterampilan bercerita siswa kelas V di Sekolah Sd Negeri Kemasantani dan adakah hubungan antara minat membaca dengan keterampilan bercerita pada siswa kelas V di Sd Negeri Kemasantani Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain penelitian yang dipilih adalah analisis deskriptif korelasional. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes unjuk kerja. Populasi pada penelitian ini sebanyak 31 siswa, sampel yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah 31 siswa dari setiap kelas V di Sd Negeri Kemasantani yang artinya seluruh siswa dalam satu kelas V tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa minat membaca siswa kelas V di Sd Negeri Kemasantani termasuk dalam kategori sedang atau cukup kuat. Sedangkan untuk variabel keterampilan bercerita termasuk dalam kategori baik. Dari hasil uji korelasi product moment diketahui bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,651 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0, 355 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel minat membaca dengan variabel keterampilan bercerita memiliki hubungan atau korelasi berada pada tingkat hubungan yang kuat. Maka Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi ada hubungan antara minat baca dengan keterampilan bercerita kelas V SD Negeri Kemasantani.

Kata Kunci : Minat Membaca, Keterampilan Bercerita, Penelitian Kuantitatif.

Copyright © (2022) Seminar Hasil Riset dan Pengabdian ke 4

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa juga dapat diartikan sebagai alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.

(2)

| 1276 Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Membaca merupakan salah satu pintu utama untuk dapat mengakses pengetahuan. Pengetahuan dapat dipahami dan dikuasai secara maksimal melalui proses belajar yang giat, tekun, dan terus menerus. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan dengan melakukan aktivitas membaca itu sendiri. Dengan bekal pengetahuan manusia mampu menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Tanpa pengetahuan manusia akan banyak menemui kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun merupakan lembaga pendidikan pertama yang menekankan siswa belajar membaca, menulis dan berhitung. Salah satu kegiatan dalam proses belajar mengajar di sekolah tentunya adalah membaca. Kebiasaan rajin membaca buku yang dilakukan oleh siswa sangat ditentukan oleh minat siswa terhadap kebiasaan tersebut. Dengan demikian terlihat bahwa minat menjadi motivator untuk membaca dan melakukan kegiatan lainnya.

Kebiasaan membaca yang dilakukan oleh seseorang ditentukan berbagai faktor, salah satunya yaitu minat. Minat ialah kecenderungan untuk menaruh perhatian dan menikmati beberapa kegiatan. Orang yang memiliki minat dalam kegiatan membaca maka akan cenderung menaruh perhatiannya pada kegiatan tersebut. Tingginya minat membaca para siswa di suatu sekolah bisa menjadi indikasi tingkat pemahaman dan penguasaan materi pelajaran yang mereka dapatkan dari sekolah.

Minat membaca seseorang mempunyai pengaruh yang besar terhadap kebiasan membaca. Karena apabila seseorang membaca tanpa mempunyai kemauan membaca yang tinggi maka orang tersebut tidak akan membaca dengan serius dan sepenuh hati. Apabila seseorang membaca atas kemauan atau kehendaknya sendiri maka orang tersebut akan membaca dengan sepenuh hati. Apabila seseorang sudah terbiasa dengan membaca, kebiasaan tersebut akan dilakukan secara terus-menerus. Selain itu, (Harjanto, 2011 : 6) juga mengemukakan bahwa membaca merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Dari membaca segala informasi dan pengetahuan akan didapatkan oleh siswa.

Siswa yang senang membaca wawasannya akan bertambah luas. Hal itu juga mendukung proses belajarnya.

Sangat disayangkan, apabila seseorang tidak suka membaca atau mempunyai minat membaca yang rendah karena pengetahuan orang tersebut akan sempit. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat membaca siswa yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemauan dan kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor dari luar diri seseorang atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga maupun lingkungan sekolah. Hal itu seharusnya menjadi perhatian bagi sekolah, rumah, dan lingkungan tempat siswa tinggal.

(3)

| 1277 Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa minat membaca memang didukung oleh berbagai faktor. Dan keterampilan cerita sebagai dampak dari minat membaca merupakan hal yang harus ditingkatkan dan dilatih lagi karena berbagai faktor mendorong juga. Untuk memudahkan proses keterampilan bercerita, penting bagi siswa untuk memperbanyak kegiatan membaca karena membaca adalah salah satu cara mendapat pengetahuan lebih. Semua faktor yang bisa mempengaruhi minat membaca siswa harus ikut mendukung siswa untuk bisa meningkatkan minat membaca, mengingat begitu pentingnya minat membaca dan keterampilan bercerita yang diperlukan oleh seorang siswa bagi masa depannya dan itu perlu dilatih sedari dini. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin banyak pula informasi yang dikumpulkan untuk dijadikan referensi.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2017) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat baca dengan Keterampilan Bercerita siswa kelas V SDN Kemasantani. Pada penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui hubungan dari variabel X dan Y dengan cara menyebar angket kepada responden.

Desain Penelitian

Keterangan:

X = Minat Baca Siswa Y = Keterampilan Bercerita (Sugiyono, 2013:66)

Minat Baca (X) Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya minat baca siswa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator minat baca yang meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan kuantitas bacaan.

X Y

(4)

| 1278 Keterampilan Bercerita (Y) yaitu keterampilan yang mencakup kemampuan kognitif siswa yang diambil dari tes unjuk kerja siswa kelas V SDN Kemasantani dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada semester II tahun pelajaran 2021/2022. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas 5 di SDN Kemasantani. Populasi terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan. Dengan jumlah populasi, yaitu sebanyak 31 responden.

Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan angket dan tes unjuk kerja.

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrumennya berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka, berstruktur, dan pertanyaan tertutup (Sukmadinata, 2012). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yang disajikan dalam bentuk pernyataan untuk mengetahui seberapa besar minat baca siswa.

2. Tes kinerja (Penilaian Unjuk Kerja)

Teknik ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam keterampilan membaca puisi. Menurut (Khaerudin, 2012) penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan, karena datanya kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono, 2017). Untuk menjawab rumusan masalah yang telah diungkapkan dalam latar belakang maka teknik analisis data yang digunakan yaitu uji hipotesis dan korelasi product moment.

1. Analisis Statistik Deskriptif

(Sugiyono, 2017) menyebukan bahwa statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan, dimana tidak memiliki maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai minat baca dan keterampilan Bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang.

(5)

| 1279 2. Uji Hipotesis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk menentukan besarnya hubungan antara dua variabel yaitu minat baca dengan keterampilan membaca puisi siswa. Uji hipotesis menggunakan metode statistik dengan rumus korelasi product moment berikut ini:

a) Korelasi Product Moment

Menurut (Sugiyono, 2017) teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data keduanya berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut sama. Rumus untuk menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut.

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah subjek

∑X = skor soal yang akan dicari validitasnya

∑Y = jumlah skor total

∑X ² = Jumlah nilai X kuadrat

∑Y ² = Jumlah nilai Y kuadrat

∑XY = Jumlah perkalian skor soal X dan Y (Arikunto, 2010)

Untuk menguji hipotesis, maka nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, namun jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka Ha ditolak dan H0 diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti membahas data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri Kemasantani tentang Hubungan Minat Baca terhadap Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas V SD Negeri Kemasantani. Penyajian data yang diuraikan pada bab ini merupakan hasil dari kuisioner (angket) minat baca dan tes kinerja (penilaian unjuk kerja)

(6)

| 1280 keterampilan bercerita siswa adapun hasil penelitian yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini berjudul Hubungan Minat Baca terhadap keterampilan Bercerita kelas V SD Negeri Kemasantai. Dilaksanakan di SDN Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dengan jumlah populasi sebanyak 31 siswa dan jumlah sampel 31 siswa. Uraian penelitian meliputi penyajian data menggunakan angket minat baca, tes unjuk kerja, dan uji hipotesis korelasi product moment.

1) Angket

Hasil penelitian yang telah diperoleh dideskripsikan secara rinci untuk masing-masing variabel. Pembahasan variabel dilakukan dengan data kuantitatif, maksudnya adalah data yang diolah berbentuk angka atau skor. Data variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi: (a) data variabel bebas yaitu minat baca (X), (b) data variabel terikat yaitu keterampilan Bercerita (Y). Berikut dijelaskan secara rinci mengenai deskripsi data hasil penelitian untuk masing-masing variabel.

Variabel minat baca siswa (X) terdiri atas tiga indikator, yaitu kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, dan frekuensi membaca. Angket terdiri atas 15 butir pertanyaan, dan dibagikan kepada 31 sisiwa yang menjadi responden. Setiap butir pertanyaan mempunyai empat alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk pertanyaan yang bernilai positif, skor jawaban sangat setuju adalah 1, setuju 3 , tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Sedangkan, untuk pertanyaan yang bernilai negatif, skor jawaban sangat setuju adalah 1, setuju 2, tidak setuju 3, dan sangat tidak setuju 4. Skor terendah yang bisa diperoleh adalah 15 dan skor tertinggi adalah 60.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada tes kinerja siswa dalam keterampilan membaca puisi termasuk dalam kategori yang baik.

2) Analisis Korelasi

Dalam penelitian ini, analisis korelasi menggunakan analisis korelasi product moment dengan bantuan Microsoft Excell 2010. Berikut rumus yang digunakan.

(7)

| 1281 Diketahui =

∑x² = 59966

(∑x)² = 180096

4

∑Y² = 7918

(∑Y)² = 230400

∑x∑y = 644160

∑xy = 21400

rxy = 0,651

r tabel = 0,355

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka Ha diterima H0 ditolak, namun jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel minat baca dengan keterampilan membaca puisi adalah 0,651 dan bertanda positif. Nilai rhitung tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel (n=31) dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,355. Berdasarkan data tersebut diperoleh hasil bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,651 > 0,355), maka Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi ada hubungan antara minat baca dengan keterampilan membaca puisi kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Kemudian koefisien korelasi atau rhitung dapat diinterpretasikan sesuai tabel berikut.

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

(8)

| 1282 (Sugiyono, 2017) Berdasarkan tabel tersebut, maka hubungan antara minat baca dengan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Kemasantani memiliki tingkat hubungan kuat (0,651).

2. Pembahasan

Setelah menyajikan hasil penelitian, selanjutnya dijelaskan mengenai pembahasan penelitian yang sudaah dilaksanakan. Penelitian ini akan membahas tentang hubungan minat baca dengan keterampilan Bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani. Dari hasil uji korelasi yang telah dilakukan dalam penelitian di SD Negeri Kemasantani sebelumnya didasarkan pada rumusan masalah, yaitu rumusan masalah tentang hubungan minat baca terhadap keterampilan Bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani melalui angket minat baca dan tes unjuk kerja.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang terdapat dua variabel yaitu variabel x dan variabel y. Penelitian ini menggunakan satu kelas yang terdiri dari 31 siswa kelas V SD Negeri Kemasantani sebagai populasi dan sampel.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa minat baca siswa kelas V SD Negeri Kemasantani termasuk dalam kategori tinggi. Kondisi ini dikarenakan siswa senang membaca, sadar akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan kuantitas bacaannya juga termasuk tinggi. Hal tersebut sesuai dengan indikator minat baca menurut (Dalman, 2014 :145), yaitu frekuensi dan kuantitas membaca dan kuantitas sumber bacaannya, serta indikator dari (Sudarsana, 2010 : 427) yaitu 1) kesenangan membaca; 2) kesadaran akan manfaat membaca; 3) frekuensi membaca; 4) jumlah buku yang pernah dibaca. Indikator-indikator tersebut digunakan sebagai patokan, minimal untuk mengukur tingkat minat baca seseorang. Selain itu, minat baca yang sangat tinggi juga dimotivasi oleh berbagai faktor lainnya, seperti dukungan lingkungan, baik dari orang tua maupun guru, serta fasilitas yang tersedia untuk mendukung minat baca mereka.

Keterampilan Bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani berdasarkan penelitian termasuk dalam kriteria baik. Kondisi ini di dukung oleh faktor minat baca siswa yang cukup

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(9)

| 1283 tinggi. Dalam penelitian ini, minat baca siswa meliputi indikator kesenangan membaca, frekuensi membaca, dan kuantitas bacaan siswa. Setelah dihitung menggunakan analisis korelasi, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan minat baca terhadap keterampilan bercerita kelas V SD Negeri Kemasantani.

Berdasarkan data hasil minat baca dan tes unjuk tersebut diperoleh hasil korelasi product moment rhitung yaitu sebesar 0,651. Nilai rhitung tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel (n=31) dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,355. Sehingga diperoleh hasil bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,651 > 0,355), maka Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi ada hubungan antara minat baca dengan keterampilan bercerita kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Hubungan antara minat baca dengan keterampilan bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani termasuk dalam kategori kuat, kategori tersebut sesuai dengan data pada tabel Interpretasi Koefisien Korelasi yaitu interval koefisien 0,60-0,799 berada pada tingkat hubungan yang kuat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dan pembahasan yang telah dikemukakan, peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut :

1) Minat baca siswa kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bentuk deskripsi dan kata-kata melalui angket minat baca.

2) Hasil keterampilan bercerita siswa kelas V SD Negeri Kemasantani Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan melalui hasil tes unjuk kerja yang dilakukan siswa.

3) Nilai rhitung berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dihitung menggunakan rumus korelasi product moment yaitu 0,651. Jika dibandingkan dengan rtabel, maka didapatkan hasil rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5% (0,651 > 0, 355) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima.

(10)

| 1284 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman, H. (2014 :145). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harjanto. (2011 : 6). Merangsang & Melejitkan Minat Baca Anak Anda. Yogyakarta: Manika Books.

Khaerudin. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: CV Bangkit Citra Persada.

Sudarsana, B. (2010 : 427). Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Dokumen Prakualifikasi, Panitia Non Fisik I Direkorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

No Satuan Kerja Kegiatan Volume Pagu Sumber

Pengurasan air pada kontainer dengan interval waktu yang berbeda akan mempengaruhi penggunaan abate yang terlarut dalam air yang dapat menghambat pertumbuhan

Ciri-ciri khusus persoalan transportasi adalah (1) terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu; (2) kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber

Music with different tempo depending on the type of boiled eggs will be heard during the boiling process.. The timing process also can be seen on

Untuk menghapus data, pertama, pilih jenis barang yang akan dihapus, kemudian click tombol Delete, dan selanjutnya akan ditampilkan jendela seperti berikut:. Jendela Hapus Data

Dokumen Imigrasi/ Immigration documents 1 Kartu Ijin Tinggal Terbatas (KITAS)/ Limited Stay Permit Card. 2 Kartu Ijin Tinggal Tetap (KITAP)/ Permanent Stay

Aspek estetika : Daya pikat dari T-shirt di atas serat berbahan katun combed dan sangat nyaman dikenakan pada saat event tahunan antar komunitas capoeira pemilihan