• Tidak ada hasil yang ditemukan

mengidentifikasi mobilitas sosial secara umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "mengidentifikasi mobilitas sosial secara umum"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur patut untuk kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan yang berjudul : “ MENGIDENTIFIKASI

MOBILITAS SOSIAL SECARA UMUM” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun dalam rangka lebih memperkenalkan mobilitas sosial secara signifikan pada pembaca dan menambah wawasan atau pengetahuan seseorang tentang mobilitas sosial yang terjadi di masyarakat, serta untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk. Suhadi, S.pd. selaku guru mata pelajaran Sosoilogi.

Keberhasilan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, para penyusun menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan baik materi maupun moral dari berbagai pihak yang telah membantu terbentuknya laporan ini.

Meskipun laporan ini telah terselesaikan tepat waktu, penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam karya tulis ini. Sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, supaya menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata semoga laporan yang telah disusun ini menjadi bahan pembelajaran dan bermanfaat pula bagi orang lain yang juga menginginkan untuk menulis suatu laporan bersifat sosial atau ilmiah dan juga bagi almamater khususnya.

Benculuk, 6 Oktober 2011

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penulisan ... 1

1.4 Manfaat Penulisan ... 1

BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 Pembahasan... 2

2.1.1 Pengertian Mobilitas Sosial ... 2

2.1.2 Klasifikasi Mobilitas Sosial... 5

2.1.3 Faktor-Faktor Terjadinya Mobilitas Sosial ... 6

2.1.4 Konsekuensi Mobilitas Sosial yang Terjadi Di Masyarakat ……… 9

2.1.5 Manfaat dan Kerugian dari terjadinya mobilitas sosial ... 10

2.1.6 Anggapan Mobilitas Sosial Bukanlah Social Movement …………. 11

BAB 3. KESIMPULAN & SARAN 3.1 Kesimpulan ... 12

3.2 Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA

(3)

1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah masyarakat terdapat istilah yang sering kita dengar yaitu mobilitas sosial. Banyak sekali masyarakat yang dalam kehidupan nya mengalami mobilitas sosial, namun tidak sedikit pula dari mereka juga tidak mengetahui dan menyadari bagaimana dan mengapa kita bisa terjun dalam sebuah mobilitas sosial. Oleh karena itu, di sini akan dilakukan sebuah pembahasan terhadap apa saja masalah yang ditimbulkan dari mobilitas social dan bagaiamana cara menyelesaikannya secara universal?.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Mobilitas sosial di masyarakat secara umum? 2. Apa saja masalah yang sering terjadi dalam mobilitas sosial? 3. Apa penyebab terjadinya permasalahan mobilitas sosial ? 4. Mengapa mobilitas sosial dapat terjadi di masyarakat ?

5. Apa penyebab cepat lambatnya suatu mobilitas sosial di masyarakat ? 6. Bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam mobilitas sosial ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui mobilitas sosial di masyarakat secara umum. 2. Untuk menambah pengetahuan tentang mobilitas sosial.

3. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah tentang mobilitas sosial. 4. Untuk berbagi ilmu dengan pembaca tentang mobilitas sosial.

1.4 Manfaat Penulisan

Di sini penyusun sangat berharap agar penelitian dan laporan ini bermanfaat bagi semua orang. Dengan mengetahui mobilitas sosial sendiri kita dapat sadar bahwa kita berkutat dan melakukan pergerakan dalam masyarakat di dunia sosial. Dari sini kita juga bisa mengetahui bagaimana bisa mobilitas social yang terjadi di masyarakat. Jika dari pemerintah sendiri guna mempelajari mobilitas social yaitu pemerintah dapat mengetahui strata masyarakat yang semakin naik atau turun.

(4)

2.1 Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin yaitu mobilis yang memiliki arti mudah dipindahakan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pergerkan, perpindahan. Berikut ilustrasi tentang mobilitas sosial sebelum kita mebahas yang lainnya. Toni adalah anak orang kaya. Ayahnya seorang pejabad tinggi sedangkan ibunya dokter spesialis jantung yang terkenal. Toni hidup dalam berkecukupan, setiap hari ia hura-hura tanpa memanfaatkan waktu. Ketika dewasa, hidupnya hanya tergantung dari peninggalan harta warisan. Akhirnya Toni jatuh miskin. Toni mengalami mobilitas sosial karena mengalami perubahan strata sosial, dari kaya ke miskin. Jadi apakah mobilitas sosial itu?. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa, Proses perpindahan posisi atau status sosial sosial atau yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat yang disebut gerak mobilitas sosial (social mobility).

Menurut pakar pengertian mobilitas sosial antara lain: 1. William Kornblum

Mobilitas sosial adalah perpinadahan individu-individu, keluaraga-keluarga, dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.

2. Michael S. Bassis

Mobilitas sosial adalah perpindahan keatas atau kebawah lingkungan sosioekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.

3. H. Edward R

Mobilitas sosial yaitu perpindahan keatas atau kebawah dalam lingkungan sosial secara hirarki. 4. Kimball Young dan Raymond W M

Mobilitas sosial adalah suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

2.2 Klasifikasi Mobilisasi Sosial

A. Mobilitas Sosial Berdasarkan Tipe 1. Mobilitas Horisontal

Mobilitas sosial horizontal terjadi apabila ada perubahan kedudukan atau posisi pada strata yang sama. Kedudukan sosial seseorang dapat bergerak maju atau mundur dalam lapisan yang sama, tanpa mengubah tinggi rendahnya kedudukan.

Coba Anda amati contoh ini: “Ariel seorang presenter dari TV9 pindah kerja ke TV10 sebagai presenter juga”. Perpindahan Ariel ini tidak mempengaruhi status sosialnya dimana Ariel tetap sebagai presenter, inilah mobilitas horisontal.

2. Mobilitas Vertikal

(5)

-Social Climbing (Mobilitas Vertikal keatas)

“Dewo seorang karyawan yang rajin kemudian diangkat sebagai manajer marketing” -Social Sinking (Mobilitas Vertikal kebawah)

“Seorang pengusaha sukses yang terjebak pada pergaulan dengan rekan sejawatnya yang hobi berjudi, dia jatuh bangkrut. Kini yang tersisa hanya baju yang dipakainya”.

3. Mobilitas Geografis (Lateral)

Yaitu perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi dan migrasi. Di daerah asalnya seseorang sebagai warga biasa, tetapi setelah di tempat tinggal

yang baru menjadi kepala desa.

Contoh: ”Sekelompok orang yang bertransmigrasi dari daerah Ponorogo ke daerah Lampung, kemudian diantara orang tersebut salah satunya berhasil menjadi kepala desa.

4. Mobilitas Struktural

Mobilitas sosial ini terjadi dikarenakan oleh beberapa sebab seperti inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan dan lain sebagainya. Mobilitas struktural ini dapat melalui proses positif dan negatif , proses positif misalnya mobilitas sosial dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Sedangkan proses negatif atau gejolak misalnya saja perubahan negara sosial ke negara liberalis.

B. Mobilitas Berdasarkan Ruang Lingkup 1. Mobilitas Intergenerasi

Yaitu peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Dalam mobilitas ini bisa terjadi gerak naik dan turun. Dapat digambarkan dalam bagan seperti berikut ini. Adanya kenaikan status sosial dari generasi kakek hingga ke generasi cucu.

Skema gerak sosial intergenerasi naik Skema gerak sosial intergenerasi turun 2. Mobilitas Intragenerasi

Yaitu peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Peralihan mobilitasnya dapat

naik dan turun. Contoh mobilitas yang turun:

”Deri dan Doni adalah kakak adik yang berkerja pada perusahaan yang sama. Deri sebagai direksi, sedangkan Doni sebagai karyawan biasa”.

2.3 Faktor-faktor Terjadinya Mobilitas Sosial 1. Faktor –faktor pendorong mobilitas social a. Status sosial

(6)

b. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas manusia, hal ini bisa dilihat pada kenyataan berikut. Banyak orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan misalnya, daerah tempat mereka tinggal menjadi tandus karena habisnya sumber daya alam. Penduduk yang tidak mau menerima nasib ini kemudian berpindah ke tempat ke daerah lain atau ke kota besar. Orang yang demikian inilah yang mengalami mobilitas.

c. Situasi politik

Situasi politik yang damai akan memebrikan rasa aman bagi masyarakat untuk melakukan mobilitasn social secara geografis. Dan sebaliknay jika situasi politik yang kacau dan perang akan menyebabkan merosotnya kesejahteraan dan kehancuran bagi masyarakat di semua strata social.

d. Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan atau pengembangan kebutuuhan dapat menjadi beban. Hal ini mudah dimengerti karena sejumlah kebutuhan harus dibagi-bagi untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin banyak jumlahnya sehingga tingkat kesejahteraan berkurang, bahkan mengarah kekemiskinan. Ini akan menyebabkan terjadinya mobilitas horizontal dan lateral.

Cara-cara yang dilakukan untuk terjadinya mobilitas social, menyangkut aspek sosiokultural dan aspek fisik sebagai berikut:

a) Perubahan standar hidup

Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status.

Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.

b) Perubahan tempat tinggal

Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.

c) Perubahan tingkah laku

(7)

Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.

d) Bergabung dengan organisasi tertentu e) Pernikahan

Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.

Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.

f) Perubahan nama

Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.

Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"

2. Faktor-faktor penghambat mobilitas social

Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :

Perbedaan kelas rasial, seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan

Agama, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.

Diskriminasi Kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.

Contoh: jumlah anggota DPR yag dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang mendapat kesempatan untuk menaikan status sosialnya menjadi anggota DPR.

Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.

(8)

Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesenmpatan untuk meningkatkan status sosialnya.

2.4 Konsekuensi Mobilitas Sosial yang Terjadi Di Masyarakat  Konflik antarkelas

Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.

Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

Konflik antarkelompok sosial

Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik.

Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.  Konflik antargenerasi

Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.

Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

Penyesuaian kembali

Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut Akomodasi.

2.5 Manfaat dan Kerugian dari terjadinya mobilitas sosial Manfaat adanya mobilitas sosial

 Terbukanya kesempatan bagi individu/ masyarakat untuk mengembangkan kepribadiaanya.

 Status seseorang tidak ditentukan oleh diri sendiri yang didasarkan atas pres tasi, kemampuan dan keuletan.

 Terbukanya kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Kerugian dari terjadinya mobilitas sosial

 Terjadinya keretakan hubungan antar anggota primer, yang disebabkan karena perpindahan status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah.

(9)

 Menimbulkan kecemasan dan ketegangan yang disebabkan karena mobilitas menurun

 Munculnya kecemasan dan ketegangan sebagai akibat peran baru dari status jabatan yang ditingkatkan.

Dalam dunia modern, banyak negara berupaya untuk meningkatkan mobilitas sosial, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat mobilitas sosial akan menjadikan setiap individu dalam masyarakat semakin bahagia dan bergairah. Tentunya asumsi ini didasarkan atas adanya kebebasan yang ada pada setiap individu dari latar belakang sosial manapun dalam menentukan kehidupannya. Tidak adanya diskriminasi pekerjaan baik atas dasar sex, ras, etnis dan jabatan, akan mendorong setiap individu memilih pekerjaan yang paling sesuai bagi sendirinya.

Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial setiap individu berbeda, dan tidak ada diskriminasi pekerjaan, maka mereka akan tetap merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Apabila tingkat mobilitas sosial rendah, maka hal ini akan menyebabkan banyak orang terkungkung dalam status sosial para nenek moyang mereka.

Tinggi rendahnya mobilitas sosial individu dalam suatu masyarakat sangat ditentukan oleh terbuka tidaknya kelas sosial yang ada pada masyarakat. Pada masyarakat yang berkelas sosial terbuka maka masyarakatnya memiliki tingkat mobilitas tinggi, sedang pada masyarakat dengan kelas sosial tertutup, maka masyarakat tersebut memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah.

2.6 Anggapan Mobilitas Sosial Bukanlah Social Movement

(10)

BAB 3. KESIMPULAN & SARAN 3.1 Kesimpulan

Dari semua penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa mobilitas sosial (social mobility) merupakan proses perpindahan posisi atau status sosial sosial atau yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat. Terdapat beberapa faktor penentu terjadinya suatu mobilitas dalam masyarakat. Dan klasifikasi dari mobilitas sosial, dengan mengetahui itu kita tahu termasuk dalam golongan apa kita ini entah itu mobilitas vertikal, mobilitas horizontal atau yang lainnya itu tergantung kita menyikapinya. Mobilitas sosial dimasyarakat ternyata tidak seperti yang dibayangkan yaitu bergerak lurus sesuai dengan status dan peran sosial suatu individu atau kelompok. Jadi disimpulkan jika mobilitas sosial bersifat dinamis dapat berubah secara cepat dan lambat.

3.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Nilai- nilai religi dalam budaya Jawa sendiri menjadi salah satu hal yang penting yang pertama-tama ditanamkan orangtua pada anak - anak dalam pengasuhan yang mereka

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendiskripsikan latar kehidupan dari Iwan Simatupang, 2) mendiskripsikan struktur naskah drama Bulan Bujur Sangkar karya Iwan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari metode NDVI, LST dan red edge menunjukkan bahwa data penginderaan jauh satelit terutama dengan kanal merah, kanal

Interpretasi Peserta Lomba Lukis pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP Tingkat Jawa Barat Tahun 2010 terhadap Tema “Kekayaan Warisan Budaya Bangsaku”

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 9 Pekanbaru pada Kompetensi Dasar

Undur-undur laut yang ditemukan di pantai Pagak hidup pada jenis sedimen pasir, dan paling banyak ditemukan pada pasir dengan diameter butiran 0,25 – 1 mm..

sering Sering Kadang- kadang Jarang Tidak pernah Tidak tahu 7. Banyaknya ART usia 10 tahun ke atas yang memiliki sahabat

Arsitektur tropis dapat berbentuk apa saja tidak harus serupa dengan bentuk- bentuk arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia, sepanjang rancangan