• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menuju Organisasi Profesional Transparan dan Akuntable MUKERNAS I PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA JANUARI 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Menuju Organisasi Profesional Transparan dan Akuntable MUKERNAS I PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA JANUARI 2019"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

MUKERNAS I PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA

25-26 JANUARI 2019

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Gd. PKBSI Jl. Harsono RM No. 10, Ragunan, Jakarta 12550

Telp/Fax : 021-78848462/021 7813359, Email : pdhi-ivma@pdhi.or.id /pb_pdhi@yahoo.com

Menuju Organisasi

Profesional

Transparan dan

Akuntable

(2)

Page 1 of 49

DAFTAR ISI

I. Daftar Isi ... 1

II. Pengantar Ketua Umum PB PDHI ... 2

III. Latar Belakang ... 3

IV. Maksud dan Tujuan ... 4

V. Agenda Acara Mukernas ... 5

VI. Hasil Kesepakatan Mukernas I PDHI 1. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-11/KU-PBPDHI/I/2019 tentang Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI ... 7

2. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-12/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Tata Laksana Organisasi Pedoman Bagi Pengurus Besar, Cabang Dan Organisasi Non Teritorial ... 13

3. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-13/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Pedoman Penerbitan Kartu Tanda Anggota Pdhi Seumur Hidup ... 18

4. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-14/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Tata Laksana Organisasi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia: Prosedur Penerbitan Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi Veteriner, Dan Kartu Tanda Angota ... 20

5. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-15/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Iuran Keanggotaan, Biaya Pembuatan Kartu Tanda Anggota, Surat Tanda Registrasi Veteriner, Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan Dan Biaya Penerbitan Rekomendasi Surat Izin Praktik ... 31

6. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-16/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Bhakti Sosial Veteriner ... 34

7. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-17/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan/ Continuing Professional Development ... 36

8. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-18/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan (BPHP) ... 39

9. SK Pengurus Besar PDHI No. Skep-19/KU-PBPDHI/I/2019 Tentang Tim Redaksi Vetnesia ... 42

VII. Daftar Peserta Mukernas I PDHI ... 46

(3)

Page 2 of 49

PENGANTAR KETUA UMUM PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA

Assalamualaikum wr wb

Mari kita panjatkan puji syukur kehadlirat Alloh SWT, atas rahmat dan karunianya kita PDHI masa bhakti periode 2018 sd 2022 telah sukses menyekenggarakan Mukernas 1 dengan menghasilkan beberapa SK surat keputusan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Opersiaonal Organisasi.

Kami Pengurus Besar PDHI sangat berharap keputusan-keputusan ini segera di sosialisasikan kepada seluruh kolega di seluruh Indonesia.

Dengan semangat Profesional Transparan dan Akuntable kita akan mewujudkan PDHI menjadi organisasi yang lebih baik.

Kami yakin dengan bersatunya Dokter Hewan di dalam Rumah PDHI, profesi dokter hewan mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk pembangunan bangsa dan negara dalam mensejahterakan masyarakat melalui kesejahteraan hewan.

Viva veteriner

Majulah dan Jayalah Dokter Hewan Indonesia

Wassalamualaikum wr wb

Ketua Umum

Drh M Munawaroh MM

(4)

Page 3 of 49

MUSYAWARAH KERJA NASIONAL I TAHUN 2019 PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA

LATAR BELAKANG

Dokter Hewan adalah profesi strategis yang berperan penting dalam mensejahterakan manusia melalui dunia hewan, dikenal dengan istilah Manusya Mriga Satwa Sewaka.

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dibentuk untuk menyatukan semangat, arah aktualisasi profesi dan tekad agar perlindungan, pemeliharaan dan pembangunan kesehatan hewan di Indonesia dapat didorong dan didampingi sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan bangsa.

Kongres PDHI ke-18 pada tanggal 1-3 November 2018 yang berlangsung di Bali telah memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Besar PDHI (PB PDHI) yang baru. Setelah pelaksanaan kongres, selanjutnya dilakukan penyusunan kepengurusan PB PDHI yang baru dan ditetapkan pada tanggal 25 November 2018 melalui Surat Keputusan Nomor:

Skep-01/KU-PBPDHI/XI/2018 tentang Susunan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia masa bhakti 2018 – 2022 serta telah dilakukan pelantikan pengurus pada tanggal 17 Desember 2018 dengan disaksikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bapak Zulkifli Hasan.

Visi PDHI adalah Mewujudkan citra profesi Dokter Hewan Indonesia yang profesional, mandiri, tangguh dan berdaya saing global dan berwawasan kebangsaan yang luas dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Guna mewujudkan visi tersebut, PDHI mengemban 7 (tujuh) misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Dokter Hewan) sebagai indIvidu maupun sebagai bagian dari organisasi perhimpunan dan masyarakat

2. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa veteriner menuju standar pelayanan jasa yang memberikan kepuasan kepada pemakai jasa (client) dan kesejahteraan hewan (patient)

3. Meningkatkan kualitas organisasi perhimpunan menuju organisasi yang professional, mandiri dan progresif yang mampu berperan dalam pengembangan profesi dan pembinaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat pada umumnya.

4. Meningkatkan peran organisasi PDHI sebagai Statutory Body Veteriner bersama Pemerintah NKRI

5. Meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota dan profesi dengan masyarakat 6. Meningkatkan lingkaran pengarusutamaan dan kepedulian terhadap kesehatan

masyarakat veteriner, kesehatan lingkungan dan kesejahteraan hewan 7. Membangun jejaring di tingkat nasional dan internasional.

(5)

Page 4 of 49 Era revolusi industri 4.0 telah bergulir dan mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk dunia kesehatan hewan dan keorganisasiannya. Oleh karena itu, tata laksana dan aktualisasi PDHI dalam mengemban misi untuk mewujudkan visi harus menyelaraskan diri dengan menggunakan berbagai pendekatan dan perangkat digital sehingga keorganisasian dapat berjalan transparan, lebih efisien, memberikan kemudahan dan manfaat yang lebih banyak kepada anggota, dan menjadi PDHI yang lebih baik.

Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PDHI pertama pada Tahun 2019 mutlak untuk dilaksanakan agar penyelenggaraan keorganisasian mulai dari Pengurus Besar, Pengurus Cabang, dan Organisasi Non Teritorial (ONT) dapat menyatukan tujuan dan mensinergiskan gerak langkah dalam beraksi nyata membangun dunia kesehatan hewan di Indonesia.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud

Membangun konsolidasi dan menyiapkan perangkat organisasi untuk merencanakan, mempersiapkan dan merealisasikan Rencana Strategis (Renstra), Program dan Kegiatan sesuai amanat Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Ketetapan (TAP) Kongres PDHI

Ke-18.

Tujuan

1. Menyusun rencana strategis (Renstra) organisasi 2019-2022.

2. Menyusun program dan kegiatan PDHI Tahun 2019.

3. Menyusun tata hubungan organisasi yang harmonis dan produktif antara Pengurus Besar, Pengurus Cabang dan Organisasi Non Teritorial.

4. Memetakan permasalahan strategis yang diprioritaskan penyelesaiannya pada Tahun 2019.

5. Menyusun kesekretariatan organisasi berbasis digital.

(6)

Page 5 of 49

AGENDA ACARA Tanggal/

Waktu (WIB) Agenda Narasumber/Moderator Keterangan 25 Januari ‘19

07.30-08.30 Registrasi Ulang Peserta Panitia Samping Pintu Auditorium 08.30-09.00 Persiapan Pembukaan Panitia

09.00-10.30 Pembukaan Auditorium

- Pembacaan Doa

- Lagu Indonesia Raya dan

Mars Dokter Hewan Drh. Ayu

- Laporan Ketua Umum PB

PDHI Drh. Munawaroh, MM

- Sambutan Direktur

Kesehatan Hewan Drh. Fajar Sumping

Tjaturasa, M.Sc. Ph.D.

- Sambutan dan Pembukaan

Mukernas I Dr. Drh. I Ketut

Diarmitha, MP

Foto Bersama

10.30-10.45 BREAK s.d.a

10.45-12.00 Paparan dan Diskusi

Renstra PDHI 2018-2022 Ketua Umum dan

Sekjen s.d.a

12.00-13.00 ISHOMA s.d.a

13.00-15.30 Paparan dan Diskusi

Program 2019 Bendahara, BPHP,

Komisi Usaha, s.d.a

15.30-17.00 BREAK s.d.a

17.00-19.00 ISHOMA s.d.a

19.00-19.30 Pemetaan Masalah Strategis dan Prioritasi Solusi di Tahun 2019

Sekjen s.d.a

19.30 – 21.00 Platform Digital Organisasi Komisi Humas dan Publikasi,

PT. HaloVet

Sda

21.00-

21.30 Pembagian Komisi Komisi A: Pendidikan berkelanjutan

Komisi B: Tata kelola organisasi

Sekjen s.d.a

21.30- selesai

BREAK DAN ISTIRAHAT

s.d.a

(7)

Page 6 of 49 26 Januari ‘19

08.00- 11.00

Sidang Komisi Komisi A Pendidikan berkelanjutan Komisi B

Tata kelola organisasi

Ruang 207

Ruang 307

11.00- 12.30

BREAK

12.30- 13.00

Pleno Hasil Sidang Komisi Ketua Umum dan Sekjen

Auditorium 13.00-

13.15

Penutupan s.d.a

13.00- MAKAN SIANG Auditorium

PANITIA

Panitia Mukernas Ke-1 PDHI Tahun 2019 mengacu pada Surat Keputusan Ketua Umum PB PDHI Nomor: Skep-02/KU-PBPDHI/XII/2018 tentang Susunan Panitia Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 PDHI Tahun 2019, sebagai berikut:

Ketua : Drh. Bonifasius Suli Teruli

Sekretaris : Drh. Raden Nurcahyo Nugroho, M.Si Bendahara : Drh. Enny Pudjiwati, MM

Koordinator Sponsorship : Drh. Andi Widjanarko Koordinator Materi : Drh. Sariyanti, M.Si

Koordinator Persidangan : Drh. Ruri Astuti Wulandari Koordinator Konsumsi : Drh. Novi Wulandari

Koordinator Perlengkapan : Drh. Ambar Retnowati, M.Si dan Transportasi

Koordinator Humas : Drh. Moch. Arif Cahyono, M.Si

(8)

Page 7 of 49

HASIL MUKERNAS I TAHUN 2019

(9)

Page 8 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-11/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

USAHA PENGADAAN BANGUNAN KANTOR SEKRETARIAT PB PDHI PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran tata kelola kesekretariatan, keperluan administrasi organisasi dan keanggotaan diperlukan kantor sekretariat tetap dan representatif.

b. bahwa sejak berdirinya tahun 1953 hingga hingga saat ini, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) organisasi profesi yang menaungi Dokter Hewan Indonesia belum memiliki bangunan kantor sekretariat tetap karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab X Administrasi dan Keuangan Pasal 16, Bab XIII Kewenangan Khusus Pasal 21;

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab VI Administrasi Keuangan Pasal 35;

Memperhatikan : 1. Berita Acara Rapat Komisi B Nomor 02/Mukernas/PBPDHI/01- 2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Komisi Organisasi Musyawarah Kerja Nasional PDHI;

2. Diskusi dan masukan dari peserta musyawarah kerja nasional ke-1 tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam berita acara Komisi B;

3. Mufakat sidang pleno Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Tahun 2019.

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI

KEDUA : Usaha pengadaan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dapat dilakukan melalui penghimpunan dana dengan cara sebagai berikut :

1. Iuran wajib dari anggota PDHI

2. Donasi dari sponsorship dan masyarakat 3. Melalui kegiatan-kegiatan keprofesian 4. Hibah

5. PT Veteriner Indonesia Sejahtera (VIS)

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(10)

Page 9 of 49 KETIGA : Besaran iuran wajib oleh anggota PDHI dan tata pembayarannya

sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEEMPAT : Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi, pengelolaan dana sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dilakukan oleh Tim yang ditunjuk Pengurus Besar PDHI dengan susunan dan tugas sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(11)

Page 10 of 49 Lampiran I : Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Nomor : Skep-11/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI

Besaran Iuran Wajib Anggota PDHI dan Tata Cara Pembayarannya

(1) Bahwa Iuran wajib untuk pengadaan gedung minimal Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) per orang setiap tahun selama periode kepengurusan PB PDHI masa bhakti 2019 2022.

(2) Iuran wajib dapat dibayarkan sekaligus untuk 4 tahun senilai Rp 400.000 (empat ratus ribu rupiah) dalam 1 (satu) kali waktu pembayaran di awal, atau dibayarkan setiap 1 (satu) tahun sekali senilai Rp 100.000 (seratus ribu rupiah).

(3) Penarikan iuran wajib oleh masing-masing Pengurus PDHI Cabang mulai tahun 2019 hingga tahun 2022.

(4) Bukti pembayaran iuran wajib diberikan dalam bentuk Kupon pada saat pembayaran dilakukan secara tunai kepada petugas yang ditunjuk oleh pengurus cabang.

(5) Dana iuran wajib yang sudah dikumpulkan oleh pengurus cabang, langsung ditransfer ke rekening khusus pengadaan bangunan yang akan ditentukan kemudian oleh Bendahara Umum PB PDHI.

(6) Pengadaan Bangunan akan segera direalisasikan pada saat dana telah mencukupi.

(7) Laporan penerimaan dan penggunaan dana pengadaan bangunan akan disampaikan kepada seluruh anggota PDHI di Indonesia melalui PDHI cabang setiap 3 (tiga) bulan sekali.

(8) Sanksi administratif dikenakan terhadap setiap anggota PDHI Cabang maupun terhadap Cabang yang tidak menunaikan iuran wajib pengadaan bangunan ini.

(9) Bentuk sanksi sebagaimana dimaksud pada butir 8 (delapan) merujuk kepada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan kepatutan organisasi secara umum.

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(12)

Page 11 of 49 Lampiran II : Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Nomor : Skep-11/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI

A. Tim Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI a. Ketua : Drh. Sudirman

b. Sekretaris : …drh. Sariyanti c. Bendahara : …drh. Novi d. Seksi-seksi :

- Seksi Perencanaan dan Survei : … - Seksi Penggalangan Dana : …

- Seksi Pengadaan : …

- Seksi Pengawasan Internal : Drh. Martha

B. Tugas dan tanggungjawab Tim Usaha Pengadaan Bangunan Kantor Sekretariat PB PDHI sebagai berikut:

Ketua

a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan pengadaan bangunan kantor sekretariat dari awal sampai dengan terealisasinya bangunan kantor

b. Mengatur penerimaan dan pengeluaran dana pengadaan bangunan kantor sekretariat agar dapat berjalan secara akuntabel dan transparan

c. Bertanggungjawab langsung kepada Ketua PB PDHI Sekretaris

a. Melakukan administrasi umum kegiatan tim b. Menyusun proposal penggalangan dana

c. Menyusun laporan pengadaan bangunan kantor sekretariat Bendahara

a. Melakukan administrasi keuangan tim

b. Melakukan penerimaan dana pengadaan bangunan kantor sekretariat c. Melakukan pengeluaran dana pengadaan bangunan kantor sekretariat

d. Menyajikan laporan penerimaan dan penggunaan dana secara periodik dan transparan

e. Menyusun laporan keuangan pengadaan bangunan kantor sekretariat Seksi Perencanaan dan Survei

a. Menyusun dokumen perencanaanan pengadaan bangunan kantor sekretariat b. Melakukan survei terhadap calon bangunan kantor sekretariat

c. Menyusun laporan hasil survei sebagai bahan keputusan d. Menyusun laporan kegiatan seksi

(13)

Page 12 of 49 Seksi Penggalangan Dana

a. Melakukan kegiatan penggalangan dana

b. Berkoordinasi dengan seluruh pengurus cabang dalam hal penggalangan dana c. Mencari sponsor dan bentuk pendanaan lainnya yang bersifat sah, legal dan sesuai

dengan peraturan perundangan d. Menyusun laporan kegiatan seksi Seksi Pengadaan

a. Melakukan transaksi pengadaan bangunan kantor Sekretariat PB PDHI b. Menyusun laporan kegiatan seksi

Seksi Audit Internal

a. Melakukan pengawasan internal terhadap kegiatan tim sejak awal sampai terealisasinya bangunan kantor secretariat

b. Melakukan audit keuangan

c. Menyajikan hasil audit kepada Ketua Umum PB PDHI

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(14)

Page 13 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-12/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

TATA LAKSANA ORGANISASI

PEDOMAN BAGI PENGURUS BESAR, CABANG dan ORGANISASI NON TERITORIAL PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia adalah satu- satunya wadah dokter hewan di Indonesia yang membuna kepentingan para anggota sesau perkembangan dan tuntan profesi kedokteran hewan

b.. bahwa anggota PDHI wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan dan keputusan organisasi, serta menjaga dan mempertahankan kehormatan PDHI

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang tata laksana organsasi

Mengingat :

1 Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab VII Susunan dan Kelengkapan Organisasi pasal 9, Bab IX Keanggotaan, hak dan kewajiban pasal 13,14, Bab X Administrasi dan Keuangan pasal 15, 16,17

2 Anggaran Rumah Tangga Bab II Keanggotaan pasal 2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10, Bab III Kepengurusan pasal 11, 12, 13 dan 14 Bab IV Kelengkapan Organisasi pasal 21,22, 23, bab VI pasal 34,35.

Memperhatikan : 1. Berita Acara Rapat Komisi B Nomor 02/Mukernas/PBPDHI/01-2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Komisi Organisasi Musyawarah Kerja Nasional PDHI;

2. Diskusi dan masukan dari peserta musyawarah kerja nasional ke-1 tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam berita acara Komisi B;

3. Mufakat sidang pleno Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Tahun 2019.

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(15)

Page 14 of 49 MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU : Tata Laksana Organisasi Pedoman Pengurus Besar, Pengurus Cabang PDHI dan Organisasi Non Teritorial

KEDUA : Tata Laksana Organisasi sebagaimana Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Tata Laksana organisasi ini wajib ditaati dan disosialisasikan kepada seluruh anggota

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(16)

Page 15 of 49 Lampiran : Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Nomor : Skep-12/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Tata Laksana Organisasi: Pedoman Bagi Pengurus Besar, Cabang dan Organisasi Non Teritorial

A. Pedoman Bagi Pengurus Besar

1. Setiap Kegiatan yang akan dilaksanakan PB PDHI harus bersifat Nasional dan Internasional.

2. Kegiatan yang dilaksanakan Oleh PB PDHI dapat bekerja sama dengan PDHI Cabang dan atau dengan ONT sebagai pelaksana kegiatan.

3. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa kegiatan Seminar, Workshop atau kegiatan yang bersifat Sosial.

4. Dalam pelaksanaan Kegiatan PB PDHI dapat bekerja sama dengan Organisasi Tingkat Nasional atau Tingkat Internasional.

5. Narasumber Kegiatan dapat berasal dari Para Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Praktisi atau narasumber dari perusahaan, instansi, atau organisasi lain atau ONT atau personil PB PDHI yang telah mendapat persetujuan dari PB PDHI.

6. Setiap narasumber berhak mendapatkan fasilitas akomodasi, tiket perjalanan, dan honor sebagai narasumber dengan besaran honor minimal Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah).

7. Peserta Kegiatan yang dilaksanakan oleh PB PDHI adalah Anggota PDHI dan atau Masyarakat Umum.

8. Setiap peserta kegiatan peningkatan kompetensi berhak mendapatkan SKPB.

Nilai SKPB sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh PB PDHI 9. Panitia kegiatan mengajukan SKPB kepada PB PDHI.

10. Setiap SKPB yang diajukan untuk setiap kegiatan yang dilaksakanan oleh PB PDHI wajib membayar Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) kepada PB PDHI sebelum ketetapan SKPB dikirimkan.

11. Panitia Pelaksana wajib memberikan laporan pelaksanaan Kegiatan kepada PB PDHI maksimal 7 hari setelah pelaksanaan kegiatan, dengan mengisi Form Online yang disediakan oleh PB PDHI.

12. Sertifikat Kegiatan yang diberikan ke peserta minimal ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan Ketua Umum PB PDHI.

13. Seluruh pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan oleh PB PDHI menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh PB PDHI.

B. Pedoman Bagi Pengurus Cabang

1. Setiap Kegiatan yang akan dilaksanakan di cabang wajib diajukan dan disetujui oleh PB PDHI.

2. Setiap Cabang wajib melaksanakan Kegiatan untuk meningkatkan Komptensi Anggota Cabang minimal 3 ( tiga ) kali dalam satu tahun berjalan.

3. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa kegiatan Seminar, Workshop atau kegiatan yang bersifat Sosial.

4. Peserta Kegiatan diutamakan anggota PDHI cabang, namun bila diperlukan dapat berasal dari PDHI Cabang lainnya dan ONT.

(17)

Page 16 of 49 5. Pelaksanaan Kegiatan dapat bekerja sama dengan PDHI Cabang Lainnya atau

ONT.

6. Materi Kegiatan yang dilaksanakan harus merujuk kepada Modul Kegiatan yang telah disusun oleh ONT kecuali bila materi yang akan dilaksanakan tidak tercantum dalam Modul ONT, maka cabang diperkenankan menentukan materi sesuai kebutuhan.

7. Narasumber Kegiatan dapat berasal dari Para Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Para Praktisi, atau para narasumber dari perusahaan, instansi, atau organisasi lain atau ONT atau personil PB PDHI yang telah mendapat persetujuan dari PB PDHI.

8. Setiap narasumber berhak mendapatkan fasilitas akomodasi, tiket perjalanan, dan honor sebagai Narasumber dengan besaran honor minimal Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah)

9. Setiap Kegiatan peningkatan kompetensi untuk anggota yang dilaksanakan oleh Cabang, maka cabang Berhak mendapatkan SKPB. Nilai SKPB sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh PB PDHI

10. Setiap SKPB yang diajukan untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Cabang, Cabang wajib membayar Rp 500.000 ( ima ratus ribu rupiah) kepada PB PDHI sebelum ketetapan SKPB dikirimkan ke cabang.

11. Setiap SKPB yang diajukan untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh cabang yang mendapat sponsor tunggal oleh salah satu perusahaan, maka perusahaan yang menjadi sponsor wajib membayar Rp 1.000.000 (Satu juta) kepada PB PDHI sebelum ketetapan SKPB dikirim ke cabang.

12. Setiap SKPB yang diajukan wajib melampirkan CV Narasumber dan materi yang akan disampaikan oleh Narasumber

13. Setiap Sertifikat Kegiatan yang dilaksanakan minimal ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan Ketua PDHI cabang.

14. Cabang wajib memberikan laporan pelaksanaan Kegiatan kepada PB PDHI maksimal 7 hari setelah pelaksanaan Kegiatan, dengan mengisi Form Online yang disediakan oleh PB PDHI.

15. Seluruh pembiayaan Kegiatan yang dilaksanakan cabang menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh cabang.

C. Pedoman bagi Organisasi Non teritorial

1. Setiap Kegiatan yang akan dilaksanakan di ONT wajib diajukan dan disetujui oleh pengurus PB PDHI.

2. Setiap ONT wajib melaksanakan Kegiatan untuk meningkatkan Kompetensi Anggota ONT minimal 3 (tiga ) kali dalam satu tahun.

3. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa kegiatan Seminar, Workshop atau kegiatan yang bersifat Sosial.

4. Dalam pelaksanaan Kegiatan ONT dapat bekerja sama dengan PDHI Cabang dimana tempat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan.

5. Narasumber Kegiatan dapat berasal dari Para Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Para Praktisi , atau Para narasumber dari perusahaan, instansi, atau organisasi lain atau ONT atau personil PB PDHI yang telah mendapat persetujuan dari PB PDHI.

(18)

Page 17 of 49 6. Setiap narasumber berhak mendapatkan fasilitas akomodasi, tiket perjalanan dan honor sebagai Nara sumber dengan besaran honor minimal Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah).

7. Peserta Kegiatan yang dilaksanakan oleh ONT diutamakan adalah anggota ONT.

8. Setiap Kegiatan peningkatan kompetensi untuk anggota yang dilaksanakan oleh ONT berhak mendapatkan SKPB. Nilai SKPB sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh PB PDHI.

9. SKPB yang diajukan oleh ONT kepada PB PDHI wajib diajukan melalui PDHI Cabang setempat.

10. Setiap SKPB yang diajukan untuk setiap kegiatan yang dilaksakanan oleh ONT, maka ONT wajib membayar Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) kepada PB PDHI sebelum ketetapan SKPB dikirimkan ke Cabang.

11. Setiap SKPB yang diajukan oleh Cabang untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh ONT yang mendapat sponsor tunggal oleh salah satu perusahaan, maka perusahaan yang menjadi sponsor wajib membayar Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah) kepada PB PDHI sebelum ketetapan SKPB dikirim ke Cabang.

12. ONT wajib memberikan laporan pelaksanaan Kegiatan kepada PB PDHI maksimal 7 hari setelah pelaksanaan Kegiatan, dengan mengisi Form Online yang disediakan oleh PB PDHI.

13. Sertifikat Kegiatan yang diberikan ke peserta minimal ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan Ketua ONT.

14. Seluruh pembiayaan Kegiatan yang dilaksanakan oleh ONT menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh ONT.

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(19)

Page 18 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-13/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

PEDOMAN PENERBITAN KARTU TANDA ANGGOTA PDHI SEUMUR HIDUP PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Dokter Hewan wajib teregistrasi dan memenuhi ketentuan untuk menjadi anggota serta memperoleh kartu tanda anggota (KTA) sebagai identitas keanggotaan PDHI.

b. bahwa kartu tanda anggota sebagai bukti keanggotaaan dalam PDHI perlu lebih ditingkatkan manfaatnya.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Pedoman Penerbitan Kartu Tanda Anggota Seumur Hidup.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab IX Keanggotaan, Hak dan Kewajiban Pasal 13.

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab II Keanggotaan Pasal 2, 3, 4 dan 5.

Memperhatikan : 1. Berita Acara Rapat Komisi B Nomor 02/Mukernas/PBPDHI/01-2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Komisi Organisasi Musyawarah Kerja Nasional PDHI;

2. Diskusi dan masukan dari peserta musyawarah kerja nasional ke-1 tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam berita acara Komisi B;

3. Mufakat sidang pleno Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Tahun 2019.

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Pedoman penerbitan Kartu Tanda Anggota PDHI seumur hidup.

KEDUA : Persyaratan penerbitan kartu tanda anggota sebagaimana dimaksud Diktum KESATU sebagai berikut :

1. Surat pernyataan mematuhi Kode etik Profesi bermaterai Rp.6.000;

2. Surat pernyataan tentang kebenaran dan keabsahan data bermaterai Rp 6.000;

3. Fotocopy Berita Acara Pengucapan Sumpah dan Janji Akan Mematuhi Kode Etik Dokter Hewan;

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(20)

Page 19 of 49 4. Fotocopy Ijasah Dokter Hewan yang dilegalisir;

5. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk;

6. Foto ukuran 4 X 6 sebanyak 2 (dua) lembar dengan rincian latar belakang biru untuk wanita dan latar belakang merah untuk pria.

KETIGA : Permohonan penerbitan kartu tanda anggota sebagaimana dimaksud Diktum KESATU dilaksanakan secara daring/ online KEEMPAT : Ketentuan – ketentuan KTA PDHI sebagai berikuti:

1. KTA PDHI mencantumkan nama, gelar, nomor induk anggota, dan kode elektronik.

2. Masa berlaku KTA PDHI seumur hidup tetapi dapat ditinjau ulang jika pemilik KTA melanggar peraturan perundang- undangan dan peraturan organisasi yang berlaku atau meninggal dunia.

3. KTA PDHI akan dikirim sesuai alamat yang tercantum dalam aplikasi KTA online kepada PDHI Cabang yang dipilih oleh anggota.

4. KTA PDHI akan diterbitkan paling lambat bulan Januari 2020.

5. Dalam hal KTA PDHI hilang maka anggota wajib melapor kepada PDHI Cabang dan wajib membayar pembuatan kartu baru senilai Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) kepada rekening PB PDHI.

6. KTA PDHI yang baru akan dikirimkan kepada anggota paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari kerja setelah disahkan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(21)

Page 20 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-14/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

TATA LAKSANA ORGANISASI PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA:

PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI, SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER, DAN KARTU TANDA ANGOTA

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA,

Menimbang a. bahwa Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) merupakan organisasi dokter hewan Indonesia yang membina kepentingan para anggota memiliki peraturan organisasi yang wajib dipatuhi oleh anggotanya.

b. bahwa dalam rangka kelancaran tata kelola organisasi dan menjamin kepentingan anggota serta menjaga dan mempertahankan kehormatan PDHI.

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Tata Laksana Organisasi Perhimpunan Dokter Indonesia.

Mengingat 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab VII pasal 9, Bab IX pasal 13,14, Bab X pasal 15, 16,17

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan IndonesiaBab II pasal 2.s.d. 10, Bab IV pasal 21,22, 23, bab VI pasal 34,35.

Memperhatikan : 1. Berita Acara Rapat Komisi B Nomor 02/Mukernas/PBPDHI/01- 2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Komisi Organisasi Musyawarah Kerja Nasional PDHI;

2. Diskusi dan masukan dari peserta musyawarah kerja nasional ke- 1 tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam berita acara Komisi B;

3. Mufakat sidang pleno Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Tahun 2019.

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Tata Laksana Organisasi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia:

Prosedur Penerbitan Sertifikat kompetensi, Surat Tanda Registrasi Veteriner, dan Kartu Tanda Angota:.

KEDUA : Tata Laksana Organisasi Pedoman Bagi Anggota PDHI ini merupakan pedoman bagi seluruh Anggota PDHI yang menjadi kewajiban untuk ditaati setiap anggota

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(22)

Page 21 of 49 KETIGA : Tata Laksana organisasi ini wajib disosialisasikan kepada seluruh

anggota

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019 Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(23)

Page 22 of 49 Lampiran : Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Nomor : Skep-14/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Tata Laksana Organisasi Perhimpunan Dokter Indonesia

A. Prosedur Penerbitan Sertifikat kompetensi, Surat Tanda Registrasi Veteriner, dan Kartu Tanda Angota:

1. Mengisi Formulir Riwayat Hidup/Curriculum Vitae/CV sehingga menjadi jelas kategori Dokter Hewan Praktik nya sesuai definisi hukum yang berlaku yaitu : 1) praktik KONSULTASI KESEHATAN HEWAN dan/atau 2) praktik TRANSAKSI TERAPETIK ataupun 3) BIDANG LAINNYA (LIHAT CONTOH FORMAT FORMULIR)

2. Menyertakan 1(satu) lembar fotocopy Berita Acara telah melakukan Pengucapan Sumpah dan janji mematuhi Kode Etik Dokter Hewan dari FKH asal dan bagi yang tidak memilikinya agar membuat pernyataan di atas meterai (LIHAT CONTOH FORMAT FORMULIR). Catatan : hal ini adalah amanat UU 18/2009 pasal 71 ayat 4.

3. Menyertakan 1 (satu) lembar fotocopy ijazah Sarjana Kedokteran Hewan yang dilegalisir FKH asal.

4. Menyertakan 1 (satu) lembar fotocopy ijazah Dokter Hewan yang dilegalisir FKH asal.

5. Menyertakan 2 (dua) lembar fotocopy KTP yang masih berlaku

6. Menyertakan 4 (empat) lembar pasfoto berwarna ukuran 4X6 terkini dengan ketentuan untuk laki-laki dengan latar belakang MERAH dan untuk perempuan dengan latar belakang BIRU MUDA yang tidak dirusak /terlubangi stapler

7. Melampirkan bukti transfer biaya pembuatan Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan Indonesia, STRV, dan KTA sejumlah Rp. 600.000,- dengan rinican :

Sertifikat kompetensi Rp 200.000

Surat Tanda Registrasi Veteriner (STRV) RP 350.000 Kartu Tanda Anggota (hingga 31 Desember

2019), mulai 1 januari 2020 tidak dikenakan biaya (Gratis)

Rp 50.000

Total Hingga 31 Desember 2019 Rp 600.000 Total Mulai Januari 2020 Rp 550.000

Pembayaran dilakukan melalui PDHI Cabang masing-masing yang kemudian oleh pengurus cabang dibayarkan secara kolektif ke PB PDHI ke rekening PB PDHI di Bank Mandiri Cabang Jakarta Tebet Supomo, atas nama PB Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dengan no rekening 124-00-0420134-0. Bukit setoran oleh cabang dilampirkan dalam surat pengantar berkas yang dikirimkan ke PB PDHI.

8. Bagi dokter hewan lulusan setelah 07 Juni 2010 yang telah mengikuti Ujinas KDHI dan memiliki Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan Indonesia, membayar

(24)

Page 23 of 49 Rp 400.000 (empat ratus ribu rupiah) sebagai biaya pembuatan STRV dan KTA, dan biaya pengiriman berkas yang bersangkutan. Pembayaran ke PDHI Cabang masing-masing yang kemudian oelh pengurus cabang dibayarkan secara kolektif ke PB PDHI ke rekening PB PDHI di Bank Mandiri Cabang Jakarta Tebet Supomo, atas nama PB Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dengan no rekening 124-00-0420134-0. Bukti setoran oleh cabang dilampirkan dalam surat pengantar berkas yang dikirimkan ke PB PDHI.

9. Biaya KTA mulai Januari 2020 adalah gratis.

10. Melampirkan rekomendasi dari PDHI Cabang setempat.

(25)

Page 24 of 49 FORMAT DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : ...

(dengan gelar akademik)

Nama Panggilan : ...

Tempat/Tanggal Lahir : ...

Jenis Kelamin : ...

Nama Suami/Isteri : ...

Alamat Rumah : ...

Telpon /Fax : ...

Alamat Email : ...

HP : ...

Nama & Alamat Tempat Kerja : ...

...

Telpon/Fax : ...

Alamat Surat : ...

...

Anggota PDHI Cabang : ... Tahun...s/d ...

Anggota PDHI Cabang : ... Tahun ...s/d ...

Anggota PDHI Cabang : ... Tahun ...s/d ...

Riwayat Pendidikan

SLTA/Kejuruan dari : .../ Tahun Kelulusan ...

SKH dari : .../ Tahun Kelulusan ...

Drh dari : .../ Tahun Kelulusan ...

Spesialis bidang : .../ Tahun Kelulusan ...

Spesialis dari : .../ Tahun Kelulusan ...

S2 bidang : .../ Tahun Kelulusan ...

S2 dari : .../ Tahun Kelulusan ...

S3 bidang : .../ Tahun Kelulusan ...

S3 dari : .../ Tahun Kelulusan ...

Guru Besar bidang : ...

(26)

Page 25 of 49 Guru Besar di : .../ Tahun ...

AnggotaONT : ….………../ sejak tahun ...

Anggota ONT lainnya : ….………../ sejak tahun ...

Riwayat Pekerjaan Veteriner/ non Vet

Di……… Tahun ...

Di……… Tahun ...

Di……… Tahun ...

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Pendidikan profesional berkelanjutan/ Continuing Profesional Development (Pelatihan/Seminar/Worksop/kursus dll) yang pernah diikuti dengan mencantumkan tempat, tanggal, tahun dan penyelenggara . Karena umumnya cukup banyak, mohon diuraikan dalam lembar tersendiri dengan melampirkan copy sertifikat-sertifikatnya.

Khusus untuk Pengalaman Magang Profesi:

1. Bidang ………di……….Tahun……… ...

2. Bidang ………di……….Tahun……… ...

3. Bidang ………di……….Tahun……… ...

IJIN PRAKTEK

Pernah memiliki Ijin Praktek Dokter hewan : Pernah /Tidak pernah * Bila menjawab Pernah, mohon melengkapi informasi berikut ini :

1. Foto kopi surat ijin praktek

2. Data tentang layanan praktek yang meliputi : jenis praktek (praktik drh mandiri/klinik bersama/rumah sakit hewan atau lainnya), alamat, no tel, faksimili, email, dll

(27)

Page 26 of 49 2. PERNYATAAN MEMEGANG TEGUH SUMPAH DAN

MEMATUHI KODE ETIK DOKTER HEWAN INDONESIA Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………

Alamat : ………

Alumni dari : FKH………...

Tanggal/tahun : ………

Anggota PDHI Cabang : sejak tahun………s/d….………

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya akan memegang teguh sumpah Dokter Hewan serta mematuhi segala nilai mulia yang terkandung dalam Kode Etik Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

……….., ………..2019

Drh………..

MATERAI Rp.6000,-

(28)

Page 27 of 49 3. SURAT REKOMENDASI

Tim Verifikasi PDHI Cabang………dengan ini merekomendasikan nama- nama berikut ini :

1. Drh……… No. Urut Anggota……….

2. Drh……… No. Urut Anggota……….

3. Drh……… No. Urut Anggota……….

4. Drh……… No. Urut Anggota……….

5. Dts

Untuk memperoleh :

1. Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan Indonesia 2. Surat Tanda Registrasi Veteriner

3. Kartu Tanda Anggota

………..,………..

Mengetahui Ketua Tim Verifikasi PDHI Ketua PDHI Cabang………… Cabang…………...

Drh………. Drh………

(29)

Page 28 of 49 B. Prosedur Perpanjangan STRV dan KTA

Setiap anggota PDHI di seluruh Indonesia harus memperbaharui masa berlaku (perpanjangan) STRV dan KTA apabila telah habis masa berlakunya (4 tahun).

Perpanjangan STRV dan KTA perlu mendapatkan surat rekomendasi dari PDHI Cabang anggota tersebut terdaftar dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Mengisi formulir dan melampirkan copy sertifikat CPD (Continuing Proffesional Development) untuk memperoleh perhitungan SKPB (20 SKPB)

2. Memberikan pasfoto terkini ukuran 4x6 sejumlah 3 (tiga) lembar, dengan latar belakang warna bagi perempuan adalah BIRU dan latar belakang bagi laki-laki adalah MERAH.

3. Melampirkan fotocopy SERTIFIKAT KOMPETENSI, STRV dan KTA yang habis masa berlakunya

4. Membayar biaya perpanjangan hingga Desember 2019 sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) per anggota dan mulai Januari 2020 sebesar Rp.

350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Pembayaran ke PDHI Cabang masing-masing yang kemudian oleh pengurus cabang dibayarkan secara kolektif ke rekening PB PDHI di Bank Mandiri Cabang Jakarta Tebet Supomo, atas nama PB Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dengan no rekening 124-00-0420134- 0. Bukti setoran oleh cabang dilampirkan dalam surat pengantar berkas yang dikirimkan ke PB PDHI.

Sedangkan bagi para dokter hewan yang terkategori pemutihan (lulus sebelum Juni 2010) dan hingga saat ini karena satu dan lain hal belum memiliki Sertifikat Kompetensi, STRV dan KTA, berlaku ketentuan yang lama dan bagi dokter hewan yang sudah mengikuti ujian dan memiliki SKDHI juga berlaku ketentuan yang lama.

(30)

Page 29 of 49 FORMULIR PERPANJANGAN STRV DAN KTA

Data Pribadi

Nama Lengkap dengan gelar : ...

Tempat/Tanggal Lahir : ...

Pekerjaan : ...

Alamat sesuai KTP : ...

Alamat Tempat Kerja : ...

Telp/HP : ...

Email : ...

Data Keanggotaan PDHI

Nomor Sertifikat Kompetensi : ...

Nomor STRV : ...

Nomor KTA : ...

Anggota PDHI Cabang : ...

No. SIP bagi yang memiliki izin Praktek : ...

...,2019

(Nama Lengkap)

Catatan :

1. Pas Foto 4X6 sebanyak 3 lembar dengan latar belakang warna biru bagi perempuan dan merah bagi laki-laki.

2. Fotocopy SERKOM, STRV dan KTA PDHI 3. Fotocopy SIP bagi yang memiliki izin praktek

4. Fotocopy Sertifikat untuk bukti jumlah SKPB yang telah dikumpulkan 5. Surat pengantar dari PDHI Cabang tempa anggota terdaftar

(31)

Page 30 of 49 DAFTAR KEGIATAN YANG MEMPEROLEH SKPB

(dapat dibuat dalam lembar tersendiri) NO Jenis Kegiatan Nama

Kegiatan

Jumlah SKPB

Keterangan/Dokuman Bukti

1 Seminar Fotocopy Sertifikat

2 Workshop/Training Fotocopy Sertifikat

3 Pengabdian

Masyarakat Fotocopy

Sertikat/surat tugas/absen kesertaan 4 Menjadi Pengurus

PDHI (PB atau Cabang) dan/atau Pengurus ONT

SK Pengurus atau surat keterangan Ketua Organisasi 5 Menulis pada Jurnal

Ilmiah Fotocopy Jurnal

Ilmiah

(32)

Page 31 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-15/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

IURAN KEANGGOTAAN, BIAYA PEMBUATAN KARTU TANDA ANGGOTA, SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER, SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN DAN

BIAYA PENERBITAN REKOMENDASI SURAT IZIN PRAKTIK PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Pasal 10 ayat (1) Setiap anggota wajib membayar uang pendaftaran (registration fee) dan iuran anggota (membership fee).

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Iuran Keanggotaan, Biaya Pembuatan Kartu Tanda Anggota, Surat Tanda Registrasi Veteriner, Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan dan Biaya Penerbitan Rekomendasi Surat Izin Praktik.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab X Administrasi Keuangan Pasal 16;

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab II Keanggotaan Pasal 10;

Memperhatikan : 1. Berita Acara Rapat Komisi B Nomor 02/Mukernas/PBPDHI/01-2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Komisi Organisasi Musyawarah Kerja Nasional PDHI;

2. Diskusi dan masukan dari peserta Musyawarah Kerja Nasional ke-1 tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam berita acara Komisi B;

3. Mufakat sidang pleno Musyawarah Kerja Nasional ke-1 Tahun 2019.

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(33)

Page 32 of 49 MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Iuran Keanggotaan, Biaya Pembuatan Kartu Tanda Anggota, Surat Tanda Registrasi Veteriner, Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan dan Biaya Penerbitan Rekomendasi Surat Izin Praktik pada Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia sebagai berikut :

No Iuran / Biaya Nilai

Lama Usulan Perubahan 1 Iuran Anggota

Nasional Belum ada

ketetapan Rp.10.000/bulan 2 Kartu Tanda

Anggota Rp. 300.000

(ke PB Rp.250.000 Ke Cabang Rp.50.000)

Masa transisi hingga Desember 2019 Rp 50.000 Mulai Januari

2020 Gratis 3 Surat Tanda

Registrasi Veteriner

Rp. 350.000 (Rp 250.000 ke PB dan Rp 100.000 ke Cabang) 4 Sertifikat

Kompetensi Dokter Hewan

Rp. 200.000

5 Rekomendasi

Izin Praktek Belum diatur Rp 100.000 – Rp 1.000.000

KEDUA : Iuran keanggotaan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut :

7. Besaran Iuran Anggota Nasional menjadi dasar perhitungan kontribusi iuran anggota PDHI Cabang yang disetorkan kepada PB PDHI sebesar 10%.

8. Pengurus Cabang diperkenankan menerapkan iuran anggota dengan besaran melebihi iuran anggota nasional sesuai dengan kesepakatan masing-masing Cabang.

(34)

Page 33 of 49 9. Memberikan konfirmasi dan menyerahkan bukti pembayaran

kepada Bendahara PB PDHI.

10. Bagi anggota yang tidak melaksanakan kewajiban pembayaran iuran sesuai ketentuan secara rutin setiap tahun maka iuran tersebut akan diakumulasikan dan ditagihkan kepada anggota yang bersangkutan dan/atau saat anggota mengajukan permohonan rekomendasi teknis kepada PDHI Cabang.

11. Anggota PDHI Cabang yang tidak melaksanakan kewajiban pembayaran iuran dapat dikenakan sanksi administratif dengan merujuk kepada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Kepatutan Organisasi secara umum.

KETIGA : Iuran keanggotaan dan Biaya sebagaimana dimaksud Diktum KESATU dilaksanakan secara Non Tunai melalui mekanisme transfer ke Rekening PB PDHI.

KEEMPAT : PDHI Cabang wajib menyetorkan 10% dari uang iuran anggota nasional kepada PB paling lambat dalam kurun waktu 10 hari setelah menerima seluruh iuran anggota, dengan periode transfer ke Bendahara PB setahun sekali.

KELIMA : Iuran Keanggotaan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU dan ketentuan pada Diktum KEDUA tidak berlaku bagi pengurus aktif PDHI.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(35)

Page 34 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-16/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BHAKTI SOSIAL VETERINER PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa perhimpunan dokter hewan Indonesia memiliki kewajiban sosial memberikan sumbangan pemikiran, pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kesehatan hewan serta menjaga ketertiban dan kelestarian lingkungan, khususnya lingkungan yang berkaitan dengan sumberdaya hewan;

b. bahwa dalam rangka tertib penyelenggaraan kegiatan sosial veteriner, kewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan sumpah dan kode etik dokter hewan Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Pedoman Penyelenggaraan Bhakti Sosial Veteriner.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab V Azas, Tujuan dan Fungsi Pasal 7

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab I Kegiatan Pasal 1 Bab II Keanggotaan Pasal 10

Memperhatikan : Diskusi dan masukan dari peserta Musyawarah Kerja Nasional Ke – 1 Tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Komisi A Nomor 03/Mukernas/PBPDHI/01/2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Bhakti Sosial Veteriner

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Pedoman penyelenggaraan Bhakti sosial veteriner KEDUA : Bhakti sosial veteriner dapat diselenggarakan oleh :

1. Pengurus Besar 2. Pengurus Cabang

3. Organisasi Non Teritorial 4. Perguruan Tinggi

5. Pemerintah 6. Swasta

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(36)

Page 35 of 49 KETIGA : Bentuk kegiatan Bhakti sosial veteriner dapat berupa penyuluhan,

seminar, pelatihan, pelayanan medis veteriner dan donasi

KEEMPAT : Dalam menyelenggarakan Bhakti sosial veteriner wajib memenuhi ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

1. Menerapkan kode etik veteriner

2. Berkoordinasi dengan pengurus PDHI Cabang dan memperoleh izin penyelenggaraan dari Dinas yang menangani fungsi kesehatan hewan di lokasi kegiatan dilaksanakan

3. Kegiatan dilaksanakan oleh Dokter Hewan yang memiliki STRV dan Surat Izin Praktik Dokter Hewan di wilayah tersebut 4. Dokter hewan pelaksana Bhakti sosial yang berasal dari luar wilayah dari tempat pelaksanaan wajib melapor kepada PDHI Cabang dan Dinas setempat

5. Bhakti sosial tidak bersifat komersial dan tidak diperkenankan memasang tarif layanan kepada klien

6. Memenuhi kaidah-kaidah pelayanan kesehatan hewan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

KEEMPAT : Biaya operasional penyelenggaraan Bhakti sosial veteriner menjadi tanggung jawab penyelenggara dan dapat diperoleh dari sumbangan, sponsor dan kerja sama dengan Dinas setempat KELIMA : Dalam hal dokter hewan yang terlibat dalam kegiatan Bhakti

sosial tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KETIGA dikenakan sanksi sesuai peraturan perhimpunan yang berlaku.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019 Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(37)

Page 36 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-17/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN / CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA;

Menimbang :

a. bahwa Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia berkewajiban meningkatkan kompetensi dan keterampilan anggota melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan yang bersertifikat dan berstandar kompetensi;

b. bahwa kegiatan pendidikan bekelanjutan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan perhimpunan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Pedoman penyelenggaraan pendidikan professional berkelanjutan / continuing professional development.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab V Azas, Tujuan dan Fungsi Pasal 7;

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab I Kegiatan Pasal 1;

Memperhatikan : Diskusi dan masukan dari peserta Musyawarah Kerja Nasional Ke – 1 Tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Komisi A Nomor 01/Mukernas/PBPDHI/01/2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Pedoman penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan / continuing professional development

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Pedoman penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan / continuing professional development (CPD)

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(38)

Page 37 of 49 KEDUA : Pendidikan profesional berkelanjutan / CPD dapat diselenggarakan

oleh:

1. Pengurus Besar 2. Pengurus Cabang

3. Organisasi Non Teritorial 4. Perguruan Tinggi

5. Pemerintah 6. Swasta

KETIGA : Materi pendidikan profesional berkelanjutan / continuing professional development harus sesuai dengan kompetensi kedokteran hewan (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap) dan hal lain yang berkaitan

KEEMPAT : Narasumber pendidikan profesional berkelanjutan / continuing professional development wajib memenuhi ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk bidang kompetensi kedokteran hewan harus memiliki keahlian yang diakui sesuai dengan bidangnya sebagaimana terlampir

2. Untuk bidang kompetensi non-kedokteran hewan harus memiliki keahlian yang sesuai dengan bidangnya

3. Narasumber melampirkan daftar riwayat hidup (CV)

KELIMA : Penentuan besaran Satuan Kredit Pendidikan Berkelanjutan untuk CPD didasarkan pada peraturan yang sudah berlaku

KEENAM : Dalam hal Obyek CPD mempergunakan hewan hidup wajib melalui kajian etik kesejahteraan hewan oleh Komisi Penilai Kelayakan Implementasi Kesejahteraan Hewan untuk CPD

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019 Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(39)

Page 38 of 49 Lampiran : Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Nomor : Skep-17/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Pedoman penyelenggaraan pendidikan professional berkelanjutan / continuing professional development

1. Penyelenggara CPD Non PDHI (Pemerintah dan Swasta)

b. Adalah insititusi/lembaga berbadan hukum dan terdaftar di kementerian terkait, memiliki tujuan secara eksplisit mendidik/melatih/meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter hewan.

c. Penyelenggara CPD Non PDHI wajib memiliki kerjasama secara tertulis dengan PB PDHI, PDHI Cabang dan atau ONT

2. Kajian etik kesejahteraan hewan

a. Apabila di lokasi penyelenggaraan sudah memiliki Komisi Etik Kesejahteraan Hewan, maka dapat menggunakan Komisi Etik setempat

b. Apabila di lokasi penyelenggaraan tidak memiliki Komisi Etik Kesejahteraan Hewan, maka wajib dilakukan oleh Komisi Penilai Kelayakan Implementasi Kesrawan untuk CPD PB PDHI

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019 Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(40)

Page 39 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-18/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

BADAN PERLINDUNGAN HUKUM PERHIMPUNAN (BPHP) PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA;

Menimbang

: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Pasal 7 perhimpunan bertujuan mewujudkan misi perhimpunan membina kepentingan para anggota sesuai dengan perkembangan dan tuntutan profesi kedokteran hewan;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab II Keanggotaan Pasal 6 huruf e dan Pasal 7 huruf d Hak memperoleh advokasi dan perlindungan hukum dari perhimpunan atas pertimbangan majelis kehormatan dan etika profesi veteriner;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Pembentukan Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab V Azas, Tujuan dan Fungsi Pasal 5 dan 7;

2. Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab I Kegiatan Pasal 1 dan 6, Bab II Keanggotaan Pasal 6 dan 7;

Memperhatikan : Diskusi dan masukan dari peserta Musyawarah Kerja Nasional Ke – 1 Tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Komisi A Nomor 04/Mukernas/PBPDHI/01/2019 Tanggal 26 Januari 2019 tentang Pembentukan Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Membentuk Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan (BPHP) dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

(41)

Page 40 of 49 KEDUA : Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan sebagaimana dimaksud

Diktum KEDUA memberikan pendapat dan pertimbangan hukum atas kasus hukum pelayanan kesehatan berupa tuntutan atau somasi yang dilakukan oleh klien terhadap dokter hewan atau sebaliknya.

KETIGA : Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan bertanggung jawab kepada Ketua Umum PB PDHI

KEEMPAT : Hal yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan akan diatur dalam pedoman tersendiri

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal, 26 Januari 2019 Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(42)

Page 41 of 49 Lampiran : Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Nomor : Skep-18/KU-PBPDHI/I/2019

Tentang : Badan Perlindungan Hukum Perhimpunan

SUSUNAN ANGGOTA BADAN PERLINDUNGAN HUKUM PERHIMPUNAN Ketua : Letkol Kes. Drh. Martha Mangapulina, SH

Sekretaris : Drh. Bilqisthi Ari Putra

Anggota : Drh. Kemaz Aditya Dewangga, SH., M.Kn Drh. Budi Prasetyo, SH

Drh. Jack Ruben Simatupang

Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Periode 2018-2022

Drh. H. Muhammad Munawaroh, MM Dr. Drh. Widagdo Sri Nugroho, MP

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

(43)

Page 42 of 49 SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR: Skep-19/KU-PBPDHI/I/2019

TENTANG

TIM REDAKSI VETNESIA

PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA Menimbang

: a. bahwa sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab V Azas, Tujuan dan Fungsi pasal 7 Perhimpunan bertujuan mewujudkan misi perhimpunan membina kepentingan para anggota sesuai dengan perkembangan dan tuntutan profesi Kedokteran Hewan dalam rangka meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada masyarakat, Bangsa dan Negara.

b.. bahwa anggota PDHI memerlukan informasi tentang dunia kesehatan hewan dalam suatu media yang mudah diakses dengan kandungan berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Keputusan Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia tentang Tim Redaksi Vetnesia

Mengingat : 1 Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab V Azas, Tujuan dan Fungsi pasal 7, Bab V Kegiatan pasal 8

2 Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Bab I Kegiatan Pasal 1, Bab VI Administrasi dan Keuangan Pasal 36.

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU : Menunjuk Tim Redaksi Vetnesia dengan susunan sebagai berikut : 1. Pimpinan Redaksi : Drh. M.Arief Ervana

2. Wakil Pimpinan Redaksi : Drh. Ruri Astuti Wulandari 3. Sekretaris Redaksi : Drh. Aprilia Maharani 4. Bendahara Redaksi : Drh. Shinta Rizanti Binol 5. Digital dan IT Expert

Redaksi : Drh. Wikrama Satyadarma

6. Editor : Drh. Muhammad Sutarsah

PENGURUS BESAR

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIAN VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION

Sekretariat Gd. Rumah Sakit Hewan Jakarta Lt.2 Jl. Harsono RM No. 28 - Ragunan – Jakarta 12550

Telp/Fax: 021-78848462/7813359, Email: pdhi-ivma@pdhi.or.id atau pb_pdhi@yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana pengalaman yang lalu, berbagai kegiatan ilmiah akan diisi pula oleh organisasi – organisasi ilmiah di bawah PDHI (Organisasi Non Teritorial) yaitu Ikatan Dokter

Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain (1) pola akad atau kontrak pembiayaan syariah didasarkan ada bagi hasil dan kemitraan bukan bunga/interest,

Berdasarkan ketiga uji coba yang telah dilakukan terhadap setiap parameter algoritma genetika, maka diperoleh titik optimal untuk memperoleh nilai fitness terbaik,

WAJIB KTP PEREMPUAN 2013 PROVINSI DKI JAKARTA

tua juga belum mengetahui bahwa anak sudah dianjurkan untuk banyak minum air putih sehingga orang tua tidak memberikan minum selama beberapa jam paska operasi. Membran mukosa

Beban produk silinder hidrolik umumnya memiliki beban berfluktuasi yang disebut dengan beban lelah sehingga patahan yang terjadi umumnya berebentuk crack atau

Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah memberikan masukan untuk tahap-tahap berikutnya sehingga dapat dihasilkan sebuah pemanas air tenaga surya dengan

Dengan penggunaan bahasa 2 bahasa formal yang mudah dipahami dan tidak terlalu berat pembahasannya dalam buku panduan ini diharapkan dapat membantu dan