• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA LAHAN PADI SAWAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA LAHAN PADI SAWAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN

DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN

BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

2012

Denpasar, 13-14 Juli 2012

Diselenggarakan oleh PERTETA Cabang Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-50, HUT ke 28 & BK ke 18 FTP UNUD

Didukung oleh :

PT. Wisu Varia Analitika PT. Cakrawala Angkasa PT. Almega Sejahtera PT. Ditek Jaya Universitas Udayana

ISBN 978-602-7776-09-8

Diterbitkan oleh :

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung Bali

(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PERTETA 2012

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM

PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN

BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Diselenggarakan oleh:

PERTETA Cabang Bali dan

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Tanggal 13-14 Juli 2012

Diterbitkan oleh:

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung, Bali

(3)

!

TIM PENYUNTING

Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., Ph.D.

Dr. Ir. Ida Bagus Putu Gunadnya, MS.

Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE.

Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS.

Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D.

Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP.

Dr. Sumiyati, S.TP., MP.

Ir. I Wayan Tika, MP.

Ir. I Made Nada, M.Erg.

Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT.

(4)

!

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNyalah sehingga Buku Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Buku Prosiding ini berisi kumpulan makalah keynote speaker dan abstrak beserta

makalah lengkap para pemakalah Seminar Nasional Perteta 2012 yang diselenggarakan oleh Perteta Cabang Bali bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 50 Universitas Udayana, Hari Ulang Tahun (HUT) ke 28 dan Badan Kekeluargaan (BK) ke 18 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, dan dilaksanakan pada Tanggal 13-14 Juli 2012, bertempat di Kampus Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali. Abstrak dan makalah pada Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 yang bertemakan “Peran Keteknikan Pertanian dalam Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal” ini dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu: 1) bidang Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP), 2) bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), 3) bidang Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian

(SMP), 4) bidang Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM), dan 5) bidang Emerging

Technology (ET).

Pada kesempatan ini, panitia Seminar Nasional Perteta 2012 mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Program Studi Teknik Pertanian FTP-Unud, Ketua Perteta Cabang Bali, dan Ketua Perteta Pusat atas dukungan moril dan materiil sehingga terwujudnya prosiding ini. Terimakasih juga kami sampaikan kepada para sponsor (PT Cakrawala Angkasa, PT Wisu Varia Analitika, PT Ditek

Jaya, dan PT Almega Sejahtera), keynote speaker, para pemakalah dan peserta yang

berpartisipasi secara aktif pada seminar nasional ini. Tak lupa terimakasih juga disampaikan kepada para panitia dan mahasiswa yang telah bekerja keras mempersiapkan segala sesuatunya sehingga prosiding ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Denpasar, 31 Oktober 2012 Ketua Panitia

(5)

!

SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT

PERHIMPUNAN TEKNIK PERTANIAN INDONESIA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012

DENPASAR 12-14 JULI 2012

Pertama-tama marilah kita sampaikan puji dan syukur atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Seminar Nasional PERTETA 2012 telah berlangsung dengan baik dan sukses. Hal ini tidak lain karena kesiapan teman-teman PERTETA Cabang Bali dan teman-teman di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana serta partisipasi dari teman-teman PERTETA dari seluruh Indonesia. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas segala kerja keras dari teman-teman panitia di Denpasar dan juga para peserta dari seluruh penjuru tanah air.

Sebagai pertanggungjawaban dan akuntabilitas dari suatu kegiatan seminar adalah laporan tertulis dalam bentuk Prosiding. Prosiding ini dibuat setelah seminar berlangsung, melalui serangkaian presentasi dan penyesuaian penulisan makalah sesuai dengan format yang telah diatur oleh panitia. Secara umum seluruh makalah telah berusaha untuk menyesuaikan dengan tema yang diambil dalam seminar ini, yaitu “Peran Keteknikan Pertanian dalam membangun Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal”.

Semoga Prosiding ini dapat berguna untuk kita semua, seluruh anggota dan masyarakat umum dalam memahami lebih jauh tentang Keteknikan Pertanian di Indonesia. Selain itu media ini juga diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan Ilmu Keteknikan Pertanian kedepan.

Terakhir, saya ingin menyampaikan sekali lagi terima kasih, kepada seluruh panitia seminar, khususnya Tim Prosiding, yang telah dengan baik menuntaskan kerja akhir dari Prosiding Seminar PERTETA 2012 ini.

Salam,

(6)

!

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Pelindung : Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP.

Steering Committee:

1. Dr. Sam Herodian (Ketua Umum Perteta)

2. Dr. Desrial (IPB)

3. Dr. Lilik Soetiarso (UGM)

4. Dr. Bambang Susilo (UB)

5. Dr. Ida Bagus Putu Gunadnya (UNUD)

Organizing Committee:

1. Ketua : Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D.

2. Wakil Ketua : I Wayan Tika, MP.

3. Bendahara : Ni Luh Yulianti, S.TP. M.Si.

4. Seksi Kesekretariatan dan Makalah

a. Prof. Dr. Ir. I Made Supartha Utama, MS.

b. Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS

c. Dr. Sumiyati, S.TP., MP.

d. Ni Nyoman Sulastri, S.TP., M.Agr.

5. Seksi Acara

a. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP.

b. Dr. Ir. Wayan Widia, MSIE.

c. Gede Arda, S.TP., M.Sc.

d. Ir. I Putu Sarjana, M.Erg.

6. Seksi Konsumsi

a. I.A. Rina Pratiwi P., S.TP., MP.

b. I Putu Surya Wirawan, S.TP., M.Si.

7. Seksi Transportasi, Perlengkapan, dan Dokumentasi

a. Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT

b. Ir. I Made Nada, M.Erg.

(7)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

vi

DAFTAR ISI

Deskripsi Hal

Halaman Judul ………... i

Tim Penyunting ………. ii

Kata Pengantar ……….……… iii

Sambutan Ketua PERTETA Pusat ... iv

Susunan Panitia ……….... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Makalah ... vii

Keynote Speaker 1 : Bambang Palgoenadi 1

Keynote Speaker 2: Wayan Windia 14

Keynote Speaker 3: Made Merta 20

Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP) 25

Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) 197

Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP) 377

Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM) 463

Bidang 5. Emerging Technology (ET) 613

(8)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

vii

DAFTAR MAKALAH

Keynote Speaker

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 Bambang Palgoenadi Mekanisasi Perkebunan 1

2 Wayan Windia Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya

Alam Untuk Keberlanjutan Sistem Pertanian

14

3 Made Merta Kearifan Lokal dalam Adopsi Teknologi untuk

Menunjang Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan

20

Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP)

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 Bima Sakti Novi Tri N. Proses Pembuatan Dan Pemurnian Asap Cair Dari Tempurung Kelapa, Sebagai Bahan Pengawet Makanan Pengganti Formalin

25

2 Budi Raharjo Kajian Pengaruh Pengeringan Dan Penggilingan

Terhadap Mutu Gabah Dan Beras Varietas Inpari 1 Di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

33

3 Budi Raharjo Pengaruh Penyimpanan Hermetik Pada Berbagai

Varietas Padi Terhadap Populasi Serangga Hama

39

4 Dewi Maya Maharani Kinetika Perubahan Tegangan Kontak

Maksimum Kacang Goreng Selama Penyimpanan

50

5 Emmy Darmawati Kajian Identifikasi Chilling Injury Pada Buah

Alpukat Secara Non Destructive Menggunakan

Gelombang Ultrasonik

59

6 I Made Supartha Utama Penundaan Pre-Cooling Berpengaruh Terhadap Susut Bobot, Mutu Visual Dan Masa Simpan Brokoli Di Dalam Kotak Styrofoam Diisi Es Curah

70

7 I Nengah Kencana

Putra

Reduction Of Oxalate Content At The Processing

Of Cocoyam (Xanthosoma Sagittifolium) Flour

By Immersion Method

79

8 I.S. Tulliza Pengaruh Tebal Tumpukan Dan Kecepatan

Pengeringan Terhadap Mutu Benih Padi Oryza

Sativa Hasil Pengeringan Dengan Box Dryer

86

9 Joko Nugroho W.K. Proses Pengeringan Singkong Parut Dengan

Menggunakan Pneumatic Dryer

(9)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

viii

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

10 Joko Nugroho W.K. Pengeringan Umbi Kimpul (Xanthosoma

Sagittifolium Schott) Sawut Menggunakan

Pneumatic Dryer

105

11 Junaedi Muhidong Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Tingkat

Penjamuran Biji Kakao Selama Penyimpanan

113

12 Mulyati M. Tahir Perubahan Mutu Bumbu Picung (Pangium Edule

Reinw) Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang

120

13 Rokhani Hasbullah Disinfestasi Lalat Buah Pada Buah Belimbing (Averrhoa Carambola L) Dengan Perlakuan Uap

Panas (Vapor Heat Treatment)

129

14 Roni Parulian Damanik Analisa Penggunaan Air Pengencer (Dilution Water) Pada Press Stasion Dan Clarification Station Terhadap Kenaikan Minyak

138

15 Supratomo Karakteristik Pemanasan Ohmic Selama Proses

Alkalisasi Rumput Laut Jenis Eucheuma Cottonii

145

16 Surya Abdul Muttalib Identifikasi Aroma Campuran (Blending) Kopi

Arabika Dan Robusta Dengan Electronic Nose

Menggunakan Sistem Pengenalan Pola

154

17 Y. Aris Purwanto Penentuan Titik Kritis Susut Pasca Panen Pisang (Studi Kasus Di Sentra Produksi Pisang, Cianjur)

164

18 Yusron Sugiarto Studi Performansi, Stabilitas Dan Mikrobial Pada Digester Hibrid Terhadap Fluktuasi Limbah Cair Tapioka

171

19 Ida Bagus Putu Gunadnya

Penggunaan Giberelin Setelah Panen

Mempengaruhi Karakteristik Buah Melon Selama Penyimpanan

179

20 Jumriah Langkong Kajian Daya Patah Dan Kerenyahan Kripik

Kentang (Solanum Tuberosum Linn)

Berdasarkan Ketebalan Dan Lama Penggorengan

187

Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman.

1 Ade Moetangad

Kramadibrata

Kajian Perubahan Karakteristik Fisika-Mekanika Tanah Pada Beberapa Energi Pemadatan Tanah

197

2 Andreas W. Krisdiarto, Keterkaitan Infrastruktur Jalan Dan Hujan Terhadap Angka Restan Tbs Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq)

211

3 Asep Sapei Perkolasi Lahan Sawah Dengan Lapisan Kedap

Buatan (Artificial Impervious Layer / Hardpan)

Dalam Kerangka Irigasi Hemat Air

(10)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

ix

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman.

4 Bambang Rahadi Penilaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Batu Terhadap Laju Erosi

228

5 Chandra Setyawan Analisis Pengelolaan Tata Guna Lahan Untuk

Pengendalian Erosi Di Das Hulu Waduk Sempor

235

6 Fajri Anugroho The Effects Of Solid Compost And Combined

With Liquid Compost On Growth Of Leek (Allium Porrum L.)

241

7 Gatot Pramuhadi Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi Big

Gun Sprinkler Di Kebun Tebu Lahan Kering

253

8 I Wayan Tika Analisis Surplus Air Irigasi Sebagai Dampak

Aplikasi Teknik Ngenyatin Pada Subak Sungi I

260

9 Indarto Deteksi Kecenderungan Data Hujan Di Jawa

Timur Menggunakan Mann-Kendall Test

267

10 Mahmud Achmad The Analysis Of Hydrology And Sedimentation

During Flash Flood Event In Mamasa Catchment

279

11 Murtiningrum Prediksi Debit Sungai Bedog Dengan Model

Arima Sebagai Dasar Penentuan Pola Tanam Daerah Irigasi Cokrobedog

288

12 Nugroho Tri Waskitho Modal Manusia Pengelola Dalam Pengelolaan

Das Brantas

300

13 Nuraeni Dwi

Dharmawati

Kajian Variasi Lama Perendaman Pada Pembuatan Kompos Cair Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

308

14 Siti Suharyatun Laju Perubahan Lengas Tanah Pada Sistem

Lorong Pengatus Dangkal Di Tanah Sawah

316

15 Sitti Nur Faridah Analisis Sebaran Spasial Iklim Klasifikasi Schmidt-Ferguson

324

16 Sophia Dwiratna NP. Penerapan Metode Two-Tier Dalam Pemodelan

Stokastik Curah Hujan Bulanan

333

17 Suhardi Model Pendugaan Perubahan Muka Airtanah

Selama Pemompaan

341

18 Suhardjo Widodo Pemetaan Dan Perencanaan Jaringan Distribusi

Air : Studi Kasus Di Dusun Krajan Desa Sidomulyo

349

19 Bambang Aris Sistanto Kajian Interval Pemberian Air Irigasi Dan Teknik Aplikasi Hidrogel Yang Tepat Pada Media Tanam Terhadap Efisiensi Penggunaan Air, Serta Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Varietas New Red Fire

(11)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

x

Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP)

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 Hilda Julia Manajemen Pengendalian Sedimen Das Hulu

Waduk Sempor

377

2 Joko Sumarsono Pemodelan Matematika Pola Rembesan Emitter

Sistem Penyiram Tetes (Drip Irrigation) Pada Tanah Inceptisol

390

3 Joto Wahyudi Analisis Oil Losses Pada Fiber Dan Broken Nut

Di Unit Screw Press Dengan Variasi Tekanan

399

4 Leopold O. Nelwan Simulasi Algoritma Pengendalian Pada

Pengeringan Udara Alamiah Jagung Pipilan

405

5 Luh Putu Wrasiati Aplikasi Analisis Indeks Efektivitas Dalam

Menentukan Ekstrak Bunga Kamboja Cendana Yang Paling Berpotensi Untuk Dikembangkan Sebagai Antioksidan Alamiah

414

6 Siswoyo Soekarno Power Efficiency Study Of Electric Generator

Using Micro-Hydro Power With Pelton Turbine

422

7 Wilson Palelingan Aman

Dukungan Ibikk Permesinan Agroindustri Jurusan Teknologi Pertanian Unipa Untuk Meningkatkan Penggunaan Alsintan Di Papua Barat

431

8 Yohanes Setiyo Optimalisasi Produktivitas Kentang Granola G3

Dengan Implentasi Teknologi Mulsa Plastik Dan Proses Bioremidiasi Secara In-Situ

439

9 Sri Mudiastuti Modifikasi Bentuk GreenHouse Berventilasi

Ganda Pada Tanaman Bunga Chrysantemum.

Berdasarkan Analisis Termal Dalam Bangunan

447

Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM)

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 Abadi Jading Pengembangan Rancangan Agitator Untuk

Mengoptimumkan Aliran Bahan Pada Alat

Pengering Pati Sagu Model Agitated-Vibro Cross

Flow Fluidized Bed (Agrocffb)

463

2 Ansar Analisis Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari

Biji Kedelai Sistem Kering

470

3 Arifin Dwi Saputro Design And Application Of Aflatoxin Rapid

Detector To Detect And Measure The Content Of Aflatoxin In Agricultural Products

(12)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

xi

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

4 Asep Yusuf Proses Penyosohan Sorgum Menggunakan Mesin

Penyosoh Tep-3 Untuk Mendukung Sorgum Sebagai Bahan Pangan

481

5 Bambang Purwantana Pengembangan Kompor Gas Bertekanan Rendah

Untuk Pembakaran Gas Hasil Gasifikasi Biomassa

490

6 Bambang Purwantana Pembersihan Dan Pendinginan Gas Hasil

Gasifikasi Biomassa Menggunakan Sprayer Air

498

7 Bandul Suratmo Pengaruh Cerobong Terhadap Kinerja Tungku 508

8 Bandul Suratmo Kajian Pemisahan Beras Dengan Gaya

Sentrifugal

516

9 Cahyawan Catur Edi

Margana

Sifat Aerodinamika Biji Jarak Dan Penerapannya Untuk Sistem Blower Pada Mesin Pengupas Biji Jarak Kepyar (Ricinus Communis L)

525

10 Desrial Desain Pemanas Tipe Elektrik Untuk

Pemanfaatan Bbn Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Unit Generator Listrik

540

11 Dyah Wulandani Pengaruh Ukuran Jarak Antar Lubang

Pada “Obstacle” Tipe Plat Berlubang Dalam Reaktor Biodiesel Terhadap Laju Reaksi Produksi Biodiesel Non Katalitik

546

12 Eko Budi Bowo

Leksono

Perancangan Alat Pengecer Arang Bagas Pada Barisan Tanaman Tebu

554

13 Elita R. Widjaya Rekayasa Alat Pencacah Sawit Dengan Jenis

Pisau Circular

567

14 I Made Nada Kajian Kesesuaian Lingkungan Kerja Fisik

Terhadap Pekerja Pada Penyosohan Beras ‘Su’ Di Desa Babahan Penebel Tabanan

574

15 Indya Dewi Analisis Ergonomi Pada Penyiapan Lahan Sawah

Lebak Menggunakan Alat Tradisional Tajak Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

579

16 M. Muhaemin Pengembangan Model Mesin Grading Tomat

Berdasarkan Evaluasi Secara Visual

588

17 Nursigit Bintoro Perpindahan Panas Dan Massa Proses

Pengeringan Mekanis Metode Dryeration Dengan Menggunkan Silo Beraerator

597

18 Tri Tunggal Rancangan Mesin Penghancur Sisa Tanaman

Menggunakan Gergaji Putar (Rotary Saw)

(13)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

xii

Bidang 5. Emerging Technology (ET)

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 Asri Widyasanti Pasteurisasi Ohmic Jus Campuran Jeruk- Wortel:

Pengukuran Konduktivitas Listrik Keseluruhan Dan Optimasi Model Prediksi Matematika

613

2 Bambang Susilo Efek Penerapan Gelombang Ultrasonik Pada

Esterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha

Curcas L.) On The Technical And Environmental Aspects In Lombok, West Nusa Tenggara

632

4 Cicih Sugianti Kajianpengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap

Mortalitas Lalat Buah Dan Mutu Buah Mangga

Gedong (Mangifera Indica. L) Selama

Penyimpanan

648

5 Dimas Firmanda Al

Riza

Desain Dan Simulasi Fotobioreaktor Dengan Tenaga Surya Untuk Budidaya Mikroalga

657

6 Gatot Pramuhadi Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi

Herbisida Di Kebun Tebu Lahan Kering

665

7 I Dewa Made Subrata Modifikasi Mekanisme Pengendali Traktor

Empat Roda Untuk Menunjang Percepatan Otomatisasi Dibidang Pertanian

675

8 I Wayan Astika Pengukuran Tingkat Warna Daun Padi Dengan

Telepon Seluler Android

683

9 I Wayan Astika Penentuan Intensitas Cahaya Dan Ketinggian

Terbang Pesawat Yang Optimal Untuk Pemetaan Tingkat Warna Daun Padi

694

10 Leopold O. Nelwan Kajian Termal Pada Kolektor Datar Surya Semi

Tertutup Untuk Berbagai Kemiringan

704

11 Mohammad Agita

Tjandra

Survei Gps Dengan Metoda Statik Untuk Kawasan Sekitar Sungai Batang Kuranji, Kota Padang

713

12 Mursalim Studi Laju Pengeringan Semi-Refined

Carrageenan (Src) Yang Diproduksi Secara Konvensional Dan Secara Ohmic

718

13 P.A.S. Radite Pengolahan Data Posisi Real Time Dari

Rtk-Dpgs Berbasis Mikrokontroler

728

14 Rahmat Sabani Analisa Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi

Panas Pada Pengeringan Lapis Tipis Produk Pertanian Menggunakan Kolektor Surya Kaca Ganda

(14)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

xiii

Makalah Poster

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 I Made Anom S.

Wijaya

Variasi Spatial Unsur Hara N, P, Dan K Pada Lahan Padi Sawah (Studi Kasus Di Kabupaten Klungkung)

747

2 Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja

Pengaruh Teknik Pre-Cooling Terhadap Warna Bunga Melati Selama Penyimpanan

756

3 Ida Ayu Mahatma

Tuningrat

Pemilihan Prioritas Pengembangan Buah Unggulan Yang Dihasilkan Di Bali

764

4 K. A. Nocianitri Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap

Rendemen Dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.)

777

5 Lilik Pujantoro Kajian Pengaruh Fisis Teknik Pengemasan

Selama Transportasi Terhadap Mutu Eksternal Dan Internal Telur Ayam Buras

783

6 Ni Wayan Wisaniyasa The Utilization Of Local Tubers As An

Alternative Food Substitute Rice

797

7 Sumiyati Pengembangan Model Agroekowisata Sebagai

Upaya Pelestarian Lingkungan Subak

803

8 Ni Luh Yulianti Kajian Lama Perendaman Dan Tingkat

Konsentrasi Larutan Cacl2 Terhadap Tekstur

Dan Kecerahan Rebung Tabah (Gigantochloa

Nigrociliata(Buse)Kurz) Fresh-Cut Pada Kemasan Vakum Suhu Dingin

813

9 I Putu Surya Wirawan The Effect Of The Mowing Height On Mowing

Torque And Quality Of Turfgrass Tiff Way 146

821

10 S.A. Lindawati Evaluasi Subyektifitas dan Obyektifitas Produk

Olahan Daging Itik Afkir

(15)

!

VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA

LAHAN PADI SAWAH

(STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG)

I Made Anom S. Wijaya, I Putu Gde Ary Subagiana, dan I Wayan Tika

Program Studi Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung, Bali

E-mail: anomsw@ftp.unud.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi spasial beberapa unsur hara makro tanah seperti nitrogen, fosfor dan kalium pada lahan padi sawah sebelum tanam dan setelah panen. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah di 15 titik yang berbeda pada lahan padi sawah seluas 40 are. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum masa tanam pertama, setelah masa panen pertama sebelum masa tanam kedua, dan setelah panen kedua sebelum masa tanam ketiga. Sampel tanah kemudian dianalisis di

laboratorium. Hasil analisis laboratorium kemudian diolah dengan menggunakan software

ArcView untuk menyajikan data penelitian dalam bentuk peta pola sebaran unsur hara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pada analisis spasial terjadi perubahan variasi pola sebaran nitrogen dari 0.37 menjadi 0.60 sebelum tanam pertama dan menjadi 1.33 setelah panen kedua, fosfor dari 24.62 menjadi 10.41 sebelum tanam pertama dan menjadi 21.98 setelah panen kedua, kalium dari 4,56.66 menjadi 33,267.47 sebelum tanam pertama dan menjadi 8,963.62 setelah panen kedua.

Kata kunci :nitrogen, fosfor, kalium, analisis spasial, ArcView

PENDAHULUAN

Tanaman padi merupakan tanaman semusim dan pada umumnya hanya satu kali

berproduksi. Tanaman ini termasuk famili Graminae dengan jumlah spesies kurang lebih 25

buah, salah satunya adalah spesies Oriza Sativa L. Berdasarkan tempat hidupnya tanaman

padi menghendaki lahan sawah basah. Penanaman padi di lahan kering biasanya dilakukan petani pada di areal-areal tanah hujan dimana tidak terdapat air irigasi sehingga waktu

penanamannya menyesuaikan dengan turunnya hujan (Anon, 2009)b.

Menurut Anond (1988), agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, maka kondisi lahan

haruslah ideal sesuai dengan syarat yang dibutuhkan tanaman. Lahan yang kaya akan unsur hara dan memiliki kandungan organik yang cukup, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tumbuh secara optimal. Namun demikian, tidak mudah untuk menciptakan kondisi ideal suatu lahan bagi tanaman. Beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman, antara lain Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).

(16)

!

unsur hara perlu diadakan pemberian unsur hara yang dikenal dengan pemupukan. Unsur hara yang terkandung dalam tanah adalah unsur hara makro dan mikro, unsur hara makro diperlukan tanaman dalam jumlah yang besar, tetapi unsur hara mikro diperlukan tanaman

dalam jumlah yang kecil (Anon, 2009)a.

Penggunaan tanah yang terus menerus tanpa istirahat disertai dengan aplikasi pupuk yang tidak tepat akan merusak struktur dan komposisi tanah. Akibatnya, tanah yang semula subur akan menurun kualitasnya, dengan implikasi penggunaan pupuk dengan dosis semula tidak lagi efektif untuk meningkatkan produktivitas. Artinya, dosis pupuk yang dulu tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur untuk aplikasi saat ini. Selain penggunaan lahan yang terus menerus, adanya perubahan iklim, pencemaran, penggunaan bahan kimia yang berlebihan juga sedikit banyak merubah variabel yang mempengaruhi kesuburan tanah seperti pH tanah, kandungan unsur hara makro maupun mikro, KTK (kapasitas tukar kation), kelembaban,

kelarutan dan lain-lain (Anon, 2009)d.

Agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, maka kondisi tanah harus ideal sesuai dengan syarat yang dibutuhkan tanaman. Tanah yang kaya akan unsur hara dan memiliki kandungan organik yang cukup, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tumbuh secara optimal. Namun demikian, tidak mudah untuk menciptakan kondisi ideal suatu tanah bagi tanaman.

Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan tanah sesuai tanamannya perlu dilakukan pengujian. Hasil pengujian tanah sangat berguna untuk pertanian karena akan memberikan informasi yang lengkap mengenai kondisi lahan saat ini. Dari hasil pengujian itu diperkirakan

jenis dan jumlah unsur hara yang harus ditambahkan (Anon, 2009)c. Pengujian kesuburan

tanah dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda yang kemungkinan besar akan berpengaruh pada hasil tanaman yang bervariasi. Sehingga dengan adanya kesuburan tanah yang bervariasi maka lokasi pemupukan yang diperlukan oleh tanaman akan berbeda pula.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis spasial unsur hara tanah pada tanaman padi. Analisis spasial merupakan suatu konsep perhitungan sederhana, klasifikasi, penataan, tumpangsusun geometris, permodelan kartografis dan prosedur kuantitatif yang dilakukan pada analisis lokasi (Otheringham. Stewart. A., 2005).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan variasi spasial beberapa unsur hara makro tanah (N, P, dan K) sebelum tanam dan setelah panen pada tanaman padi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dengan diketahuinya variasi unsur hara tanah sebelum tanam dan setelah panen, para petani dapat mengetahui lokasi kekurangan pemupukan pada lahan yang dikelola.

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Tempat

Pengambilan sampel variasi tanah dilaksanakan pada persawahan padi Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, dengan luas sawah 40 are. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

1.2 Bahan dan Alat

(17)

campuran salenium, H2SO4

pengekstrak P-A, larutan pewar Sedangkan peralatan yan analisis unsur hara tanah seper ukur, kasa, pemancar air, lab penyulingan, labu ekstaraksi, m

1.3 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilakukan sebelum masa tanam kedua dilakukan setelah masa p tanggal 4 Juni 2009 dan tahap ketiga yaitu diambil pada tang sebanyak 15 sampel seperti pad diambil sampel sebanyak 800 Selanjutnya dilakukan analisis

Perlakuan pemupukan adalah pemupukan menggunak dilakukan pada saat padi berum minggu sebelum panen. Pola ta

Dengan menggunakan da spatial dan perubahan variasi sp

Ketera

Gambar.

1.4 Variabel Yang Diamati

Variabel yang diamati pa P-tersedia menggunakan Meto Metode Bray No. 1. Perubahan

menggunakan software arcview

variasi hasil analisis spasial uns dipanen. Hasil akhir yang diper

pekat, air destilata, asam borat 1%, H2SO

pewarna P-B, dan larutan pereduksi P-C.

n yang digunakan adalah alat pengambilan samp seperti beaker glass, botol, ayakan, labu takar, p ir, labu Erlenmeyer, neraca, labu khjeldahl, ala ksi, mesin pengocok, fotonyala, thermometer, tabu

litian

ukan dalam 3 tahap yaitu tahap pertama pengamb tanam pertama yaitu diambil pada tanggal 8 Feb masa panen pertama, sebelum masa tanam kedua y tahap ketiga dilakukan setelah panen kedua, sebe

a tanggal 5 November 2009. Pengambilan samp rti pada Gambar 1. Dari masing-masing lokasi pen 800-900 gram dalam keadaan tidak utuh, pada alisis unsur hara N, P, dan K, di laboratorium. kan yang dilakukan oleh petani pada lahan pen

gunakan pupuk sebanyak 50 kg urea, dimana pem berumur 3 minggu setelah tanam dan pemupukan

ola tanam pada daerah subak tersebut adalah sama data hasil analisis di laboratorium kemudian d

spatial dengan menggunakan software arc View

Keterangan : : Titik pengambilan sampel

mbar. 1 Lokasi Pengambilan Sampel Tanah

mati

ati pada penelitian ini adalah N-total menggunakan Metode Bray No. 1, dan K-tersedia yang juga ubahan variasi spatial unsur hara tanah tersebut ke

view. Perubahan variasi spatial dilakukan dengan ial unsur hara tanah sebelum padi ditanam dan set

diperoleh berupa peta variasi spatial.

!

SO4 0,05%, larutan

sampel tanah dan alat akar, pipet 10 ml, glass

hl, alat destruksi, alat r, tabung reaksi, dll.

gambilan sampel tanah 8 Februari 2009, tahap edua yaitu diambil pada a, sebelum masa tanam sampel tanah diambil asi pengambilan sampel pada kedalaman 15 cm.

n pengambilan sampel pemupukan pertama ukan kedua dilakukan 2 sama.

ian dilakukan analisis

View.

(18)

!

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis laboratorium, kandungan unsur hara Nitrogen, P- tersedia, K-tersedia, dan pH dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K, dan pH

Petak Sampel N total (%) P tersedia (ppm) K tersedia (ppm) PH

I II III I II III I II III I II III

P1 0.14 0.14 0.21 22.33 5.51 16.45 315.18 265.38 276.67 6.25 6.29 6.57

P2 0.14 0.17 0.21 18.70 11.56 16.98 314.80 267.93 427.37 6.54 6.25 6.67

P3 0.11 0.15 0.19 12.84 15.21 13.88 267.80 386.76 287.05 6.31 6.00 6.47

P4 0.09 0.12 0.23 11.67 13.66 3.90 267.94 267.23 135.13 6.55 6.23 6.56

P5 0.11 0.11 0.14 13.73 5.96 9.91 228.39 210.18 135.13 6.72 6.19 6.59

P6 0.10 0.16 0.19 8.09 13.25 2.20 225.56 154.69 131.49 6.66 6.16 6.60

P7 0.09 0.14 0.16 13.34 10.65 3.75 374.95 210.31 130.01 6.67 6.40 6.63

P8 0.08 0.10 0.15 8.76 9.41 6.84 241.85 267.76 128.74 6.72 6.41 6.41

P9 0.10 0.08 0.19 5.10 7.29 11.57 189.97 155.16 129.24 6.71 6.27 6.36

P10 0.11 0.11 0.17 9.21 5.99 11.53 346.38 267.76 128.80 6.60 6.24 7.12

P11 0.10 0.13 0.15 10.02 6.44 15.75 234.07 268.76 282.58 6.62 6.39 6.73

P12 0.10 0.14 0.25 4.55 12.34 6.80 224.69 266.34 127.90 6.58 6.10 7.09

P13 0.13 0.10 0.22 5.01 10.98 9.26 351.82 208.54 126.23 6.34 6.42 6.66

P14 0.09 0.13 0.20 7.72 12.82 7.70 185.11 211.11 125.68 6.69 6.36 6.72

P15 0.08 0.14 0.12 10.36 12.30 11.29 142.70 209.54 275.74 6.69 6.20 6.89

P Var 0.37 0.60 1.33 24.62 10.41 21.98 4.569.66 3.267.47 8.963.62 0.02 0.01 0.05

Tabel 1. menunjukkan bahwa variasi kandungan N total berkisar antara 0,08% - 0,25%

dengan nilai varian masing-masing 0,37; 0,60; 1,33. Kandungan P tersedia memiliki range

nilai yang cukup luas yakni 2,20 ppm - 22,33 ppm dengan nilai varian rata-rata setiap tahap masing-masing 24,62; 10,41; dan 21,98. K tersedia berkisar antara 125,68 ppm -

374,95 ppm merupakan variabel dengan range terbesar. Derajat keasaman tanah secara

keseluruhan adalah 6,00 - 7,12 dengan rata-rata pH adalah 6,5. Rata-rata nilai varian juga menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar yaitu 0,029.

1.5 Perubahan Variasi Kandungan N-total

(19)

!

Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen

Selanjutnya pada Gambar 2b memberikan indikasi bahwa kandungan unsur hara Nitrogen masih bisa dikatakan rendah, perubahan tersebut terjadi karena pada saat pengambilan sampel pada tanggal 4 Juni 2009 terjadinya musim hujan, hal tersebut akan menyebabkan terjadinya proses leacing (pencucian), begitu pula pada Gambar 2c pada saat pengambilan sampel tanggal 5 November 2009 terjadinya musim hujan pula, hal tersebut menyebabkan proses leacing (pencucian) pada tanah dan walaupun di beberapa titik terjadi perubahan warna indikator, namun tidak mengubah interpretasi atau keterangan secara menyeluruh yang dihasilkan yakni masih dalam batas rendah. Selain memang karena faktor kesuburan tanah, pemupukan yang tidak seimbang bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kandungan unsur hara Nitrogen pada tanah.

Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada Gambar 2a, 2b maupun 2c ataupun terjadinya perubahan kandungan unsur hara Nitrogen dari Gambar 2a yang sebelum panen menunjukkan bahwa gambar 2a,memiliki pola penyebaran kandungan unsur hara Nitrogen sangat rendah menjadi Gambar 2b yang sesudah panen yang memiliki pola penyebaran unsur hara Nitrogennya rendah selanjutnya begitu pula pada gambar 2c menunjukkan pola penyebaran unsur hara Nitrogennya sedang.

(20)

!

1989). Selanjutnya Buckman dan Brady (1982) menambahkan bahwa unsur N merupakan unsur pembatas yang sangat berpengaruh dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan unsur hara yang lainnya dan pengaruhnya sangat mencolok dan cepat bila ditambahkan pada

tanaman dan N-tersedia antara lain NO2- , NO3-, dan NH4+.

Pada umumnya nitrogen sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar (Sarief, 1989). Nitrogen juga berperan sebagai penyusun semua protein, khlorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan penting dalam pembentukan koenzim (Hanafiah, 2005).

3.2 Perubahan Variasi Kadar Unsur P-tersedia

Mengamati kenampakan Peta Inverse Distance weighted (IDW) pada Gambar 3a terlihat didominasi oleh warna cokelat muda yang menandakan bahwa kandungan unsur hara Fosfor di dalam tanah sangat rendah walapun pada beberapa titik memiliki kandungan Fosfor yang tinggi karena pada saat itu adalah musim kemarau. Ketidakmerataan tersebut disebabkan oleh sedikitnya kandungan unsur hara Fosfor yang terkandung di dalam tanah atau dapat juga disebabkan oleh sistem pengairan yang kurang baik sehingga terjadi ketimpangan kandungan Fosfor.

Gambar 3. Peta Spasial Kandungan Fosfor

(21)

!

Gambar 3a, masih didominasi dengan warna cokelat muda, walaupun pada beberapa titik terdapat indikasi tingginya unsur hara Fosfor karena terjadi musim hujun pula.

Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi atau tidak meratanya unsur hara Fosfor pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada gambar 3a, 3b maupun 3c. Hal lain yang mungkin menyebabkan terjadinya variasi unsur hara Fosfor ini adalah perbedaan kecepatan siklus alami dari pada unsur Fosfor tersebut pada masing-masing pola sebaran spasial. Gambar 1 menegaskan secara kuantitatif yang didasarkan pada nilai varian dari ketiga tahap analisis sampel yang dilakukan, yang menunjukkan variasi kandungan unsur hara Fosfor pada pola sebaran spasial.

Fosfor diserap tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO42-. Ketersediaan Fosfor di

dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Hanafiah (2005), menyatakan bahwa proporsi penyerapan dipengaruhi pH perakaran. Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber Fosfor didalam tanah mineral tersedia cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan Fosfor. Pasalnya, sebagian besar fosfor terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sulit larut dalam air (Novizan, 2002). Fungsi unsur Fosfor pada tanaman padi menurut De Datta (1981) adalah untuk merangsang perkembangan akar, mempercepat perkembangan dan pemasakan biji, meningkatkan anakan, meningkatkan kemampuan tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih lengkap, merangsang perkembangan biji yang baik dan memberikan nilai nutrisi tinggi pada tanaman padi.

Jika fosfor dalam keadaan kurang, pembelahan sel dalam tanaman tertunda dan pertumbuhan dihalangi. Warna hijau gelap berkaitan dengan satu perubahan warna keungu-unguan pada stadia perkecambahan merupakan satu gejala defisiensi fosfor, kemudian tanaman menjadi kuning dan kekurangan fosfor dapat pula mengakibatkan terhambatnya penggunaan nitrogen oleh tanaman. Tidak tersedianya fosfor dalam jumlah yang cukup juga mengakibatkan kematangan tanaman dan pembentukan biji selalu tertunda. Ciri gejala defisiensi fosfor diantara tanaman adalah pertumbuhan kerdil (Foth, 1998).

3.3 Perubahan Variasi Kadar Unsur K-tersedia

Mengamati kenampakan Peta Inverse Distance weighted (IDW) , pada Gambar 4a terlihat didominasi oleh warna hijau yang hampir merata pada gambar, yang menandakan bahwa kandungan unsur hara Kalium di dalam tanah tinggi walapun pada beberapa bagian memiliki kandungan Kalium yang sedang. Hasil yang ditunjukkan dari Gambar 4a ini merupakan kondisi ideal untuk dijadikan lahan penanaman padi, karena kandungan atau kuantitas unsur hara Kalium yang dikandung sesuai kebutuhan dan memiliki tingkat keseragaman yang cukup tinggi pada titik-titk sebaran.

Gambar 4b hampir mirip dengan Gambar 4a dimana kondisi ideal masih terlihat juga pemerataan pada pola spasial sebaran, hampir seluruh lahan terlihat didominasi warna hijau. Pada Gambar 4c lebih didominasi dengan warna hijau muda, berbeda dengan dua gambar sebelumnya, yang berarti terjadi penurunan kadar unsur hara Kalium. Hal tersebut mungkin terjadi karena peningkatan aktivitas fisiologis tumbuhan serta terjadinya peningkatan suhu tanah sehingga daya serap tanaman terhadap unsur K menjadi lebih tinggi. Perubahan yang terjadi dari gambar a,b,dan c terjadi karena faktor cuaca seperti hujan dapat memberikan pengaruh terhadap variasi maupun pengurangan kandungan unsur K di dalam tanah karena

terjadinya suatu proses leacing (pencucian).

Sumber utama kalium tanah adalah kerak bumi yang mengandung asam dan mineral kalium. Unsur kalium tidak dapat berdiri sendiri, tapi selalu terdapat pada persenyawaan didalam berbagai batuan, mineral dan larutan garam. Kalium yang terdapat pada batuan dan

(22)

sebagian bentuk ini akan hilang laut (Suwastika, 2001). Foth sebagai penyeimbang keadaan sintesis dan translikasi karbo kekuatan batang. Kekukaranga rebahnya batang.

Ga

Departemen Pertanian (1 memperlancar proses fotosinte memperkuat ketegangan batan kecepatan pembusukan hasil se tanaman terhadap serangan ham

KE

4.1. Kesimpulan

Analisis pemetaan spasia

Nitrogen, Fosfor dan Kalium dala

derajat keasaman tanah sebelum

4.2. Saran

Perlu dilakukan penelitia dalam tanah maupun faktor fi informasi yang dihasilkan lebih dapat digunakan sebagai dasar

fertilizer), terutama untuk unsur

hilang akibat leacing (pencucian) yang akhirnya ak Foth (1994), menyatakan bahwa kalium mem

adaan bila tanaman kelebihan nitrogen. Unsur i karbohidrat, sehingga meningkatkan ketebalan arangan kalium kadang-kadang juga ditandai ole

Gambar 4. Peta Spasial Kandungan Kalium

ian (1988), menyebutkan bahwa unsur kalium tosintesis, memacu pertumbuhan tanaman pada ti batang sehingga mengurangi resiko mudah re asil selama pengangkutan dan penyimpanan, mena an hama dan penyakit.

KESIMPULAN DAN SARAN

spasial menunjukkan terjadinya perubahan variasi

dalam tanah sebelum dan sesudah panenmenunjukk

ebelum dan sesudah panen.

nelitian dengan mempertimbangkan kandungan u tor fisik agar diperoleh hasil analisis yang lebih n lebih tepat dan pemetaan spasial kandungan har dasar untuk pemberian dosis pupuk yang bervari

unsur Nitrogen.

!

nya akan menumpuk di mempunyai pengaruh nsur ini meningkatkan balan dinding sel dan dai oleh rusaknya atau

alium berfungsi dalam ada tingkat permulaan, ah rebah, mengurangi , menambah daya tahan

riasi pola sebaran pada

unjukkan adanya variasi

ngan unsur hara mikro lebih akurat sehingga an hara di dalam tanah

(23)

!

DAFTAR PUSTAKA

Anonimusa. 2009. Manfaat Pemupukan Berimbang http://www.niaga.pusri.co.id/Berimbang/

Pemupukan_berimbang.htm. Akses tanggal 21 April 2009

Anonimusb. 2009. Manfaat Pemupukan Berimbang http://www.niaga.pusri.co.id/Berimbang/

Pemupukan_berimbang.htm.Akses tanggal 23 April 2009

Anonimusc. 2209. Pemupukan Padi Sawah Berdasarkan Traget Hasil Panen.

http://www.pustakadeptan.go.id/rkb/knowledgebank/regionalSites/Indonesia/docs/IndosensiaPe mupukanPadi%20Sawah.doc. Akses tanggal 23 April 2009

Anonimusd. 2009/ Aplikasi Teknis Pemupukan Berimbang. http://www.pupul.cvmgm.com/prod/ap11/

unggul.html. Akses tanggal 25 April 2009

Buckman, H. O dan Nyle C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. PT Bharatara Karya Aksara. Jakarta.

De Dattta, S. K. 1981. Priciple and Practices of Rice Production A Wiley Interscience Publications, John Wiley and Sons. New York 616. P.

Departemen Pertanian. 1988. Pedoman bercocok Tanam Padi Palawija Sayur-Sayuran. Badan Pengendali Bimas. Jakarta.

Foth, Henry D. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi Ketujuh. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Perkasa. Jakarta. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Sarief, E. S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Cetakan Keempat. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.

Gambar

Tabel 1. Tabel Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K, dan pH
Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen
Gambar 3. Peta Spasial Kandungan Fosfor

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ulat sagu pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan

Adanya unsur gharar karena terjadi kerjasama antara CV dengan para pejabat kampung setempat untuk mengatakan bahwa tanah tersebut telah menjadi milik CV padahal tanah tersebut masih

penerapan hukum hak atas tanah melalui pewarisan menurut Burgerlijk Wetboek, karena didasari kekurang pahaman masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku, sehingga

Saya berkata pada Tuhan bahwa saya ingin tinggal disini saja namun Tuhan menjawab bahwa mujizat masih ada dan iman saya yang membawa keluarga saya diselamatkan. Setelah saya

Berdasarkan surat perintah tersebut Kelurahan Pulau Karam Kecamatan Sukajadi melaksanakan tugas inventarisasi aset tanah milik pemerintah Kota Pekanbaru dengan

Dengan pernyataan tersebut, maka yang dilakukan selanjutnya adalah membatasi rancangan inidalam kawasan urban, hal ini dikarenakan pemisahan antara alam dan manusia

Hasil Pengolahan Data dan Analisis Harapan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dan Daerah Palembang Bari Dimensi Tangibles ...36 4.3.

30 tahun 1980 Pasal 9 ayat (1), dalam mempertimbangkan penjatuhan hukuman perlu mengetahui faktor-faktor yang mendorong perbuatan tersebut dan wajib memperhatikan secara teliti